• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Perangkat Lunak Perencanaan Pencahayaan Buatan Pada Ruangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rancang Bangun Perangkat Lunak Perencanaan Pencahayaan Buatan Pada Ruangan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Rancang Bangun Perangkat Lunak Perencanaan Pencahayaan Buatan

Pada Ruangan

Anggoro Suryo Pramudyo

pramudyo3@yahoo.com

Suhendar

suhendar@ft-untirta.ac.id

Fauzan Azima

fauzan.azima88@gmail.com

Jurusan Teknik Elektro Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Jl. Jend. Sudirman km.3 Cilegon – Indonesia

Abstrak

Cahaya merupakan aspek yang sangat penting bagi manusia dalam beraktifitas, karena pencahayaan yang tidak sesuai standar dapat menimbulkan permasalahan, terlebih untuk aktifitas yang membutuhkan ketelitian tinggi. Proses perhitungan kebutuhan pencahayaan secara manual memiliki langkah-langkah perhitungan yang panjang dan pembacaan tabel yang menuntut ketelitian tinggi agar tidak terjadi kesalahan pembacaan. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah perangkat lunak yang bertujuan untuk mempermudah perhitungan kebutuhan pencahayaan sesuai dengan standar yang ada. Perangkat lunak ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai basis data. Masukan yang digunakan adalah kegunaan ruangan, tipe dan jumlah lampu per armatur, warna ruangan, dan ukuran ruangan. Keluaran dari perangkat lunak ini adalah kebutuhan titik lampu berdasarkan tipe lampu dan total daya yang diurutkan dari yang paling kecil hingga paling besar. Hasil dari pengujian menunjukan bahwa keluaran yang dihasilkan perangkat lunak memiliki perbedaan sebesar 0,01 sampai 0,02 dibandingkan dengan perhitungan secara manual untuk jumlah titik, tetapi tidak ada perbedaan jika sudah dibulatkan dan tidak ada perbedaan untuk total daya.

1. Pendahuluan

Cahaya merupakan aspek yang sangat penting bagi manusia untuk beraktifitas karena pencahayaan yang tidak memenuhi standar dapat menimbulkan permasalahan, terlebih ketika aktifiktas yang dilakukan membutuhkan ketelitian tinggi. Penerangan yang buruk

dapat mengakibatkan kelelahan mata dengan berkurangnya daya efisiensi kerja, kelelahan mental, keluhan-keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala sekitar mata, kerusakan alat pengelihatan, dan meningkatnya kecelakaan serta berkurangnya produktifitas [1].

Kelelahan mata adalah ketegangan pada mata dan disebabkan oleh penggunaan indera pengelihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu yang lama dan biasanya disertai dengan kondisi pandangan yang tidak nyaman [2]. Oleh karena itu, perencanaan pencahayaan harus sangat diperhatikan, juga harus memenuhi standar dan pedoman pencahayaan yang ada.

Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan orang dapat melihat objek yang dikerjakan secara jelas, cepat dan tanpa upaya-upaya yang tidak perlu [1]. Perancanaan penerangan harus mempertimbangkan faktor intensitas penerangan di bidang kerja, karena perbedaan penggunaan ruangan memerlukan intensitas penerangan yang juga berbeda. Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif [3].

Dalam perencanaan pencahayaan secara manual, memiliki langkah-langkah dan perhitungan yang panjang dan pembacaan tabel yang memerlukan ketelitian dan kesabaran agar tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan, sehingga proses perencanaan secara manual ini sangat menyita waktu. Oleh karena itu, perancangan perangkat lunak ini dirasa penting mengingat kebutuhan pencahayaan yang sifatnya krusial untuk aktifitas manusia, dan untuk mengoptimalkan perencanaan pencahayaan suatu ruangan. Dengan perangkat lunak ini orang awam pun dapat merencanakan pencahayaan pada ruang baru dengan sesuai standar.

(3)

2. Landasan Teori

2.1. Intensitas Penerangan

Intensitas penerangan yang diperlukan ikut ditentukan oleh sifat pekerjaan yang dilakukan. Suatu bagian mekanik halus misalnya, akan memerlukan intensitas penerangan yang jauh lebih besar daripada yang diperlukan suatu galangan kapal.

Intesitas penerangan E dinyatakan dalam satuan

lux, sama dengan jumlah lm/m2. Jadi flux cahaya yang

diperlukan untuk suatu bidang kerja seluas A m2 ialah :

(1)

Keterangan : Φ

E A

= Flux cahaya diperlukan = Intensitas penerangan = Luas bidang kerja

Flux cahaya yang dipancarkan lampu-lampu tidak semuanya mencapai bidang kerja. Sebagian flux cahaya itu akan dipancarkan ke dinding dan langit-langit. Karena itu untuk menentukan flux cahaya yang diperlukan harus diperhitungkan efisiensi atau rendemennya.

(2) Keterangan :

η = Efisiensi

Φg = flux cahaya yang dipancarkan oleh semua sumber cahaya yang ada dalam ruangan. Φo = flux cahaya berguna yang mencapai bidang

kerja, langsung atau tak langsung setelah dipantulkan oleh dinding atau langit-langit.

2.2. Efisiensi Penerangan

Dari persamaan (1) dan (2), didapat rumus flux cahaya sebagai berikut :

(3)

Keterangan :

A = Luas Bidang kerja dalam m2

E = Intensitas penerangan yang diperlukan di bidang kerja

Untuk menentukan efisiensi penerangannya harus diperhitungkan :

a) Efisisensi atau rendemen armaturnya (v)

b) Faktor refleksi dindingnya (rw), faktor refleksi langit-langitnya (rp), dan faktor refleksi bidang pengukurnya (rm)

c) Indeks ruangannya

2.3. Indeks Ruangan

Indeks ruangan atau indeks bentuk k menyatakan perbandingan antara ukuran-ukuran utama suatu ruangan berbentuk bujur sangkar. Dapat dirumuskan menjadi :

(4) Keterangan :

p = Panjang ruangan dalam m l = Lebar ruangan dalam m

h = Tinggi sumber cahaya di atas bidang kerja, dinyatakan dalam m

Bidang kerja adalah suatu bidang khayalan umumnya 0,8 m di atas lantai. Kalau nilai k yang diperoleh tidak terdapat dalam tabel, efisiensi penerangannya dapat ditentukan dengan interpolasi. Kalau misalnya k = 4,5 maka untuk η diambil nilai tengah antara nilai-nilai untuk k = 4 dan k = 5. Untuk k yang melebihi 5, diambil nilai η untuk k = 5, sebab untuk k di atas 5, efisiensi penerangannya hampir tidak berubah lagi.

Tabel 1. Efisiensi armatur penerangan langsung [4]

Tabel 2. Intensitas penerangan yang dibutuhkan berdasarkan sifat pekerjaan

Sifat Pekerjaan Penerangan sangat baik Penerangan baik

Kantor

Ruang gambar 2000 1000

Ruang kantor 1000 500

Ruang yang tidak

(4)

Sifat Pekerjaan Penerangan sangat baik Penerangan baik

Ruang sekolah

Ruang kelas 500 250

Ruang gambar 1000 500

Ruang untuk pelajaran

jahit-menjahit 1000 500

Industri

Pekerjaan yang sangat halus (pembuatan jam tangan, instrumen kecil, mengukir).

5000 2500 Pekerjaan halus (pekerjaan

pemasangan halus, penyetelan mesin bubut halus, kempa halus, poles).

2000 1000 Pekerjaan biasa (bor,

bubut kasar, pemasangan biasa).

1000 500 Pekerjaan kasar

(menempa, menggiling). 500 250

Toko

Ruang jual dan pamer :

Toko-toko besar 1000 500

Toko-toko lain 500 250

Etalase :

Toko-toko besar 2000 1000

Toko-toko lain 1000 500

Masjid, gereja, dan

sebagainya 250 125 Rumah tinggal Kamar tamu Penerangan setempat (bidang kerja) 1000 500 Penerangan umum, suasana 100 50 Dapur Penerangan setempat 500 250 Penerangan umum 250 125 Ruangan-ruangan lain

Kamar tidur, kamar mandi, kamar rias

(penerangan setempat) 500 250

Gang, tangga, gudang,

garasi 250 125

Penerangan setempat 500 250

Sifat Pekerjaan Penerangan sangat baik Penerangan baik untuk pekerjaan ringan

(hobi, dan sebagainya)

Penerangan umum 250 125

Dari persamaan-persamaan (1) sampai dengan (4) didapatkan rumus :

(5) Keterangan :

n = Jumlah titik

E = Intensitas penerangan yang diperlukan

A = Luas bidang kerja

Φarmatur = Total lumen per titik lampu

η = Efisiensi armatur

2.4. PHP

PHP : Hypertext Preprocessor merupakan salah satu bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat sebuah perangkat lunak berbasis web. Bahasa pemrograman yang pada awalnya merupakan singkatan dari Personal Home Page ini dikembangkan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Karena PHP merupakan turunan dari bahasa pemrograman C, maka dalam segi tata tulis bahasa tidak jauh berbeda dengan bahasa C.

Saat ini PHP tersedia untuk versi 5.5.8. Dengan memiliki kelebihan yang antara lain adalah merupakan bahasa yang open source, PHP menjadi bahasa pemrogram untuk berbasis web yang paling populer dari bahasa pemrograman lainnya.

2.5. MySQL

MySQL merupakan salah satu perangkat lunak yang termasuk ke dalam kategori relational database

management system (RDBMS). Perangkat lunak ini

dikembangkan oleh sebuah perusahaan asal Swedia, yaitu MySQL AB, dengan pendirianya David Axmark, Allan Larsson, dan Michael “Monty” Widenius. Versi pertama dirilis pada tanggal 23 Mei 1995.

MySQL merupakan pilihan populer untuk aplikasi berbasis web, karena pada awal kehadirannya, perangkat lunak ini sudah dalam satu paket dengan perangkat lunak lain, yang disebut LAMP (Linux, Apache, MySQL, Perl/PHP/Phyton). Meskipun demikian, MYSQL dapat dikolaborasikan dengan bahasa pemrograman lainnya, termasuk bahasa pemrograman berbasis desktop.

(5)

3. Rancangan Perangkat Lunak

Perangkat lunak dirancang hanya satu halaman. Di halaman tersebut tersedia form input parameter perhitungan yang terdiri atas jenis ruangan, merk lampu, jumlah lampu per armatur, faktor refleksi di langit-langit dan dinding, panjang ruangan, lebar ruangan, dan tinggi ruangan. Parameter-parameter tersebut akan diolah untuk mendapatkan data tentang daya total tiap jenis lampu. Setelah perhitungan tiap jenis lampu selesai, maka akan ditampilan secara keseluruhan berdasarkan total daya dari yang terkecil hingga terbesar. Selain itu, ditampilkan pula jumlah titik lampu yang dibutuhkan untuk tiap jenis lampu.

Basis data digunakan untuk menyimpan data lampu yang terdiri atas merk, nama lampu, lumen, dan daya. Dalam satu kali perhitungan, hanya satu merk yang akan diproses. Selain data lampu, disimpan juga data tentang intensitas cahaya yang dibutuhkan untuk tiap-tiap jenis penggunaan ruangan. Tidak ada hubungan secara langsung antara table lampu dan table ruangan.

Gambar 1. Diagram alir perangkat lunak

4. Hasil dan Pembahasan

Dalam perencanaan pencahayaan buatan terdapat beberapa parameter yang diperlukan dalam perhitungan. Kebutuhan ruangan, ukuran ruangan, faktor refleksi ruangan, ukuran ruangan, jenis lampu, dan jenis armatur.

Contoh perencanaan sebagai berikut :

Diinginkan sebuah ruangan gambar dengan panjang 8 m, lebar 5 m, dan tinggi 3,2 m, menggunakan jenis lampu Osram Lumilux T5 HO 49W 2 lampu per armatur, dinding dan langit-langit berwarna cerah. Dengan data yang telah disebutkan, kebutuhan titik pencahayaan untuk ruangan tersebut dapat dicari dengan rumus sebagai berikut.

• Ruang Gambar = 1000 Lux

• Osram Lumilux T5 HO 49W = 4900 Lumen

• 2 Lampu per titik = 4900 x 2

= 9800 Lumen

rp = 0,7; rw = 0,5; rm = 0,1

• Panjang = 8 m, Lebar = 5 m, Tinggi = 3,2 m • Bidang kerja umumnya 0,8 m

Tentukan Indeks Bentuk Ruangan (k) :

Tentukan Efisiensi Penerangan (η), ditentukan menggunakan interpolasi berdasarkan tabel 1.

k = 1,2 : η = 0,52 k = 1,5 : η = 0,56

Jadi titik lampu yang dibutuhkan dapat dicari dengan :

E = 1000 Lux

A = 40 m2

Tampilkan daftar lampu berdasarkan

total daya yang paling kecil Hitung total daya berdasarkan

(6)

d = 0,8

armatur = 9800 Lumen

η = 0,5309

sehingga :

Dengan perhitungan manual jumlah titik lampu yang dibutuhkan adalah 9,6101 dibulatkan menjadi 10 titik. Selanjutnya jumlah titik ini dikali dengan daya masing-masing lampu yang ada di basis data, kemudian diurutkan berdasarkan jumlah daya yg paling kecil.

Tampilan program :

Gambar 2. Form input parameter perhitungan

Gambar 3. Tampilan hasil perhitungan

Dari hasi perhitungan dapat diketahui bahwa jumlah titik tidak linier dengan total daya, sehingga dengan menggunakan perangkat lunak ini pengguna

dapat memutuskan untuk memilih lampu yang sesuai dengan kebutuhan.

5. Kesimpulan dan Saran

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data yang didapat dari beberapa tahapan pengujian dapat ditarik kesimpulan tentang penelitian yang dilaksanakan yaitu :

1. Sistem yang dikembangkan mampu mengolah data yang diinginkan oleh user dalam menentukan kebutuhan pencahayaan dengan standar yang ada, serta memiliki perbandingan yang kecil dengan perhitungan manualnya. Sehingga sistem ini dapat digunakan dalam perancangan pencahayaan. 2. Perubahan parameter faktor refleksi dan kegunaan

ruangan sangat berpengaruh dengan hasil kebutuhan pencahayaan yang dibutuhkan.

3. Perbandingan selisih hasil sistem dan perhitungan manual untuk jumlah titik tidak lebih dari 0,1.

5.2. Saran

Saran-saran untuk pengembangan perangkat lunak ini adalah :

1. Agar sistem dapat digunakan untuk berbagai sistem penerangan, tidak hanya untuk sistem penerangan langsung.

2. Menggunakan database yang lebih lengkap untuk merek, tipe, dan jenis lampu.

3. Diharapkan sistem yang berikutnya dapat menampilkan layout ruangan beserta titik armaturnya agar mempermudah penentuan letak. 4. Agar pada sistem selanjutnya hasil akhir dari sistem

menghasilkan tidak hanya berupa kebutuhan titik akan tetapi harga dari lampu juga.

6. Daftar Pustaka

[1] Suma’mur, PK. 2009. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Jakarta. Sagung Seto.

[2] Pheasant, S, 1991. Ergonomics, Work and Health. Maryland. Aspen Publisher.

[3] DEPKES RI, 2003. KEPUTUSAN MENTERI

KESEHATAN NOMOR 1202/MENKES/SK/VIII/2003. [4] E. Setiawan dan P. Van Harten, 1986, “Instalasi Listrik

(7)

Gambar

Gambar 1. Diagram alir perangkat lunak
Gambar 3. Tampilan hasil perhitungan

Referensi

Dokumen terkait

Fasilitas meeting seperti : White board, LCD + Screen, Mike, Block Note + Pensil, Sound System, Flip

Hal ini sangat beralasn sebab pengaturan masalah pencurian ikan/ Illegal Fishing itu sendiri masih baru saja diatur dalam Hukum positif kita, dengan

Dengan diselesaikannya penelitian ini, maka diketahui ada beberapa faktor yang signifikan dalam mempengaruhi kepatuhan pengobatan hipertensi pada lansia

Berbagai pengertian di atas mengisyaratkan bahwa konsep good governance sesungguhnya sangat berkaitan dengan penyelenggaraan kekuasaan dan kewenangan negara baik

Hakim yang menangani gugatan yang dilakukan atau memungkinkan dilakukan untuk mengingkari keabsahan anak, berwenang sampai pada waktu yang akan ditentukan oleh Presiden,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisa bagaimana Partisipasi Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dalam Program Keluarga Harapan (PKH)

1) Pustaka purwa, memuat cerita sajak para dewa hingga lakon-lakon wayang seperti yang pokok-pokoknya dalam Mahabarata. 2) Kalatidha, yang terkenal dengan gambaran