• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 2007 : ABSTRACT PENDAHULUAN. Oleh : Robert Pius Pardede* dan Ryza Mahadhika Azhar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 2007 : ABSTRACT PENDAHULUAN. Oleh : Robert Pius Pardede* dan Ryza Mahadhika Azhar"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING

Volume 7 No. 1, April 2007 : 53 – 58

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN NILAI PERUSAHAAN

DALAM MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN

Studi kasus pada PT. Medco Energi International Tbk

dan PT. Energi Mega Persada Tbk

Oleh :

Robert Pius Pardede* dan Ryza Mahadhika Azhar

*Dosen Tetap Akademi Manajemen Kesatuan Bogor

ABSTRACT

The purpose of this study is to know condition of company finance that is what will be growth condition, price of share and profitability company. In this research using ratio analysis that is for the growth use ratio of sale growth, for share price use ratio (Price Earning Ratio) PER and for ratio profitability use ratio of (Gross Profit Margin) GPM (Price to Book Value) PBV and. This research done by during five period by using data six period that is period 2000 until 2005.

According to the research’s result, it is possible to conclude that, monetary condition of Medco Energi International Tbk. PT as seen from the growth ratio can be considered as good due to the yearly increase. From the fair share ratio, Medco Energi International Tbk’ PT also can be categorized as good for the past five period’s always on the increase. In addiction, company’s profitability can be categorized as good although in former years, the company experienced a decrease but in 2005 however can regain its profit to the better level. Energi Mega Persada Tbk. PT according to the growth ratio also can be categorized as good because at former year the company experienced loss but significantly increase its profit years after from the fair share ratio, the company had just registered to the Jakarta Stock Exchance in 2003, so that it can be considered the company’s fair share is not good enough to the decrease. Afterwards, as seen from the profitability, the company still lacks of quality due to the fluctualition and yearly decrease. However, company’s monetary condition is influenced by work appearance of the company it self.

Keywords : Selling, Share Price, PER and OPM

PENDAHULUAN

Perusahaan adalah suatu lembaga yang selain memiliki visi, misi, dan tujuan tetapi juga merupakan suatu lembaga yang diorganisasi dan dijalankan untuk menyediakan barang atau jasa untuk masyarakat dengan motif keuntungan. Sudah menjadi suatu hal yang sangat umum bahwa setiap bentuk perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya tidak terlepas dari sasaran dan tujuan perusahaan yaitu mencapai laba dan keuntungan agar tetap

dapat mempertahan dan menjalankan aktivitas dari perusahaan tersebut. Dalam praktek dunia usaha, para pemimpin perusahaan semakin dituntut untuk dapat lebih mampu meningkatkan keuntungan dan tingkat efisiensi perusahaan secara menyeluruh dengan menggunakan sumber – sumber yang dimiliki, sepeti: modal, Sumber Daya Manusia, bahan baku dsb.

Untuk mengetahui keberhasilan dari suatu operasi perusahaan dapat menggunakan laporan keuangan neraca, laporan laba rugi, ekuitas dan laporan arus kas. Dari laporan

(2)

keuangan perusahaan tersebut dapat terlihat gambaran kemajuan dan kemunduran dari usaha yang dijalankannya melaui suatu analisa yaitu analisa rasio laporan keuangan.

Pada dasarnya laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak–pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Kemudian laporan tersebut akan dianalisa dengan mengunakan tehnik metode analisis yang umum digunakan oleh para analisa. Hasil dari analisis akan digunakan dalam membuat perencanaan – perencanaan atau suatu keputusan untuk menentukan kebijakan – kebijakan yang akan diambil oleh perusahaan di masa yang akan agar kondisi keuangan perusahaan semakin baik dan dapat tercapai tujuan dari perusahaan tersebut.

Dalam rangka memberikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan maka dapat dilihat dari nilai perhitungan berdasarkan analisis likuiditas, solvabilitas, rentabilitas atau profitabilitas untuk lebih mempermudah dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka penulis memilih judul seminar yaitu “Analisis Pertumbuhan dan Nilai Perusahaan Terhadap Peningkatan Laba Perusahaan” ( Studi kasus pada PT. Medco Energi International Tbk dan PT Energi Mega Persada Tbk ).

METODE PENELITIAN

Metodologi merupakan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan, dengan menggunakan tehnik dan alat tertentu. Sedangkan penelitian merupakan salah satu pengumpulan data, analisa data dan penyajian data yang dilakukan secara efisien dan sistematis untuk memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang telah berlangsung pada saat terjadi penelitian dan memeriksa sebab atau gejala yang terjadi diperusahaan.

Alat analisis yang digunakan dalam menganalisa laporan keuangan perusahaan untuk mengukur pertumbuhan, nilai perusahaan dan laba perusahan adalah : 1. Untuk Mengukur Rasio Pertumbuhan

Rasio yang menggambarkan persentase pertumbuhan pos-pos perusahaan dari tahun ke tahun, dengan perhitungan adalah: Kenaikan Penjualan = lalu thn bersih laba lalu thn penjualan ini thn penjualan − 2. Untuk Mengukur Nilai Perusahaan

Ditentukan dengan Harga saham, dalam menentukan harga saham yang akan digunakan penulis adalah:

Price Earning Ratio ( PER ) = share per earning saham pasar a h arg

3. Untuk Mengukur Laba Perusahaan Rasio ini menunjukan seberapa besar persentase pendapatan bersih dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Dalam menentukan laba, yang akan digunakan penulis adalah:

Operating Profit Margin = Penjualan

bersih Pendapa tan

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Perbandingan Rasio Pertumbuhan,

Harga Saham dan Laba Perusahaan antara PT Medco Energi International Tbk. dan PT Energi Mega Persada Tbk. Tahun 2001 sampai tahun 2005.

Tabel 1.

(3)

PT Medco Energi

International Tbk. 2001 2002 2003 2004 2005

I Rasio Pertumbuhan

Kenaikan Penjualan 9.1% 9.2% 10.1% 15.5% 15.9%

II Rasio Harga Saham

Price Earning Ratio 6,7 kali 5,6 kali 9,3 kali 9,8 kali 14,7 kali III Rasio Kemampulabaan

Operating Profit Margin 50,32 % 38,34 % 31,21% 33,46 % 38,6% PT Energi Mega Persada

Tbk. 2001 2002 2003 2004 2005

I Rasio Pertumbuhan

Kenaikan Penjualan --- -15,38% 13,8% 388% 163,05% II Rasio Harga Saham

Price Earning Ratio --- --- --- 76,83 kali 45,03 kali III Rasio Kemampulabaan

Operating Profit Margin 24,47 % 4,02 % 70,96% 28,92 % 22,67% 1. Rasio Pertumbuhan

Berdasarkan tabel diatas untuk rasio pertumbuhan dilihat dari penjualan tahun 2002 ternyata PT Medco Energi International Tbk ( MEDC ) lebih besar pertumbuhan penjualannya dari PT Energi Mega Persada Tbk ( ENRG ) yaitu 9.2% untuk MEDC, -15,38% untuk ENRG, meruginya penjualan pada ERNG banyak disebabkan karena perusaha masih dalam masa membangun perusahaan karena ditahun itu perusahaan baru berdiri. Untuk tahun 2003 terlihat bahwa MEDC mengalami kenaikan sebesar 0,9% yaitu tahun 2002 sebesar 9,2% dan tahun 2003 sebesar 10,1%, kenaikan ini disebabkabjuga karena naiknya penjualan bersih MEDC yaitu masing-masing Rp420.717.522 tahun 2002 dan Rp463.372.790, sedangkan ERNG mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu -15,38% dan 13,8%, kenaikan tersebut juga didukung oleh naiknya penjualan ERNG yaitu Rp171.541.688 pada tahun 2002 dan Rp195.223.415, untuk tahun 2004 MEDC dan ERNG kembali mengalami peningkatan penjualan yaitu sebesar 15,5% dan 388%, pada ENRG pertumbuhan penjualannya mengalami kenaikan yang sangat signifikan hingga sebesar 388% pada tahun 2004 dimana pada tahun 2003 kenaikan penjualan

hanya sebesar 13,8%, kenaikan yang sangat besar dikarenakan terjadi kanaikan penjualan dari tahun 2003 sebesar Rp513.102.075 menjadi Rp855.079.977 Sedangkan pada tahun 2005 pertumbuhan penjualan mengalami kenaikan sebesar 15,9% sedangkan ERNG mengalami penurunan menjadi 163,05%. Dari data tersebut di atas MEDC pertumbuhan penjualannya tahun 2001 sampai tahun 2004 ternyata stabil, ini berarti kemampuan perusahaan dalam melakukan penjualannya karen memiliki pesaing yang lebih menerapkan strategi penjualan lebih dari stretegi MEDC sendiri sehingga jika dibandingkan dengan ERNG yang mengalami peningkatan pertumbuhan dimana sejak terdaftar dalam bursa maka dari segi penjualannya bisa terlihat peningkatan hingga 388% pada tahun 2004 meskipun pada tahun 2005 mengalami penurunan tidak mempengaruhi pendapatannya.

2. Rasio Harga Saham

Untuk PER tahun 2004 ERNG memilki PER lebih besar dibanding MEDC yaitu 9,8 kali untuk MEDC dan 76,83 kali untuk ERNG. Kemudian pada tahun 2005 MEDC memilki PER lebih kecil yaitu 14,7 kali sedangkan ERNG 45,03 kali terlihat ada penurunan PER ERNG pada tahun 2005 sedangkan

(4)

MEDC mengalami peningkatan menjadi 14,07. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa MEDC memilki PER yang lebih baik dibandingkan ERNG karena dari tahun ke tahun MEDC selalu mengalami peningkatan PER yang stabil sedangkan ERNG memang sangat signifikan meningkatnya tapi selalu berubah menjadikan PER ERNG menjadi tidak stabil dikarenakan selalu berfluktuasi. 3. Rasio Kemampulabaan

Berdasarkan tabel diatas diperoleh gambaran rasio kemampulabaan untuk

Operating Profit Margin (OPM) dapat

diketahui bahwa pada tahun 2001 MEDC memilki OPM sebesar 50,32% sedangkan untuk ERNG sebesar 24,47% untuk tahun 2002, terjadi penurunan OPM dikarenakan adanya penurunan laba usaha yaitu RP226.073.277 ditahun 2001 dan tahun 2002 sebesar Rp161.560.394, pada tahun 2003 MEDC mengalami penurunan terhadap tahun 2002 yaitu 31,21%, sedangkan pada ERNG meskipun di tahun 2002 mengalami penurunan hingga 4,02% tetapi pada tahun berikutnya atau 2003 mengalami peningkatan yang sangat besar yaitu 70,96%. Untuk tahun 2004 MEDC mengalami kenaikan sebesar 33,46 kali kendati mengalami penurunan di tahun sebelumnya MEDC menapak naik terus ke tahun–tahun berikutnya terbukti pada tahun 2005 MEDC mengalami peningkatan OPM menjadi 38,6%, sedangkan pada ERNG ditahun 2004 mengalami penurunan menjadi 28,92%, penurunan yang sangat besar dialami ERNG dan juga terhadap tahun 2005 juga menurun sebesar 22,67%. Menjadikan ERNG mengalami masa sulit karena mengalami kerugian setelah pada tahun 2003 mengalami kenaikan OPM hingga 70,96%. Dari data tersebut ternyata MEDC memilki kemampuan menghasilkan laba operasi terhadap penjualan lebih stabil dibanding ERNG.

KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan serta perhitungan dari data-data

yang diperoleh pada objek penelitian PT.Medco Energi International Tbk dan PT Energi Mega Persada Tbk maka diambil beberapa simpulan, antara lain :

1. Hasil analisis rasio pertumbuhan untuk tahun 2001 sampai tahun 2005.

Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan MEDC pada tahun 2001 yang sebesar 9,1% mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, sedangkan pada tahun 2002 MEDC mengalami kenaikan sebesar 0,1% yaitu sebesar 9,2% kemudian pada tahun 2003 MEDC mengalami peningkatan pertumbuhan penjualannya sebesar 0,9 % dari tahun sebelumnya atau menjadi 10,1%, peningkatan ini lebih besar dari tahun 2002 yang sebesar 0,12%. Pada tahun 2004 MEDC mengalami kenaikan sebesar 5,4% dari tahun 2003 yang sebesar 0,12% peningkatan ini cukup besar dimana pertumbuhan pada tahun 2004 menjadi sebesar 15,5%. Pada tahun berikutnya atau tahun 2005 MEDC juga mengalami kenaikan, pertumbuhannya menjadi sebesar 15,9% atau mengalami kenaikan sebesar 0,4% dari tahun 2004. Dari data tersebut pertumbuhan penjualan PT Medco Energi International Tbk dapat dikatakan baik karena selama lima periode tersebut selalu mengalami peningkatan penjualan.

Pertumbuhan penjualan ERNG tahun 2001 dan tahun 2002 tidak dapat dianalisa dikarenakan PT Energi Mega Persada baru terdaftar di bursa pada tahun 2003. maka pada tahun 2002 penulis dapat menyimpulkan perusahaan mengalami kerugian sebesar 15,38% tetapi pada tahun berikutnya atau pada tahun 2003 ERNG mengalami kenaikan pertumbuhan menjadi 13,8% dimana pada tahun 2004 ERNG mengalami kenaikan yang sangat signifikan atau menjadi sebesart 388% dimana kenaikan ini disebabkan penjualan dari hasil tambang dan hasil-hasil yang lain. Dan pada tahun 2005 ERNG mengalami penurunan yanmg sangat besar juga atau menjadi sebesar 163,05%. Berdasarkan data tersebut pertumbuhan penjualan PT Energi Mega Persada Tbk

(5)

dapat dikatakan tidak baik, karena selama periode tersebut selalu mengalami naik turun penjualan. Atau bisa juga dibilang bahwa ERNG masih dalam kondisi pertumbuhan yang labil.

2. Hasil analisis rasio Nilai Saham tahun 2001 sampai tahun 2005.

Price Earning Ratio (PER)

PER PT Medco Energi International Tbk selama lima periode adalah pada tahun 2001 Per MEDC sebesar 6,7 kali , sedangkan pada tahun 2002 PER MEDC sebesar 5,6 kali, lalu pada tahun 2003 PER MEDC sebesar 9,3 kali, sedangkan pada tahun 2004 dan 2005 sebesar masing-masing yaitu 9,8 kali ditahun 2004 dan 14,7 kali pada tahun 2005. Dari data tersebut terlihat ada penurunan PER di tahun 2002 yang disebabkan oleh menurunnya harga pasar saham tetapi pada tahun-tahun berikutnya PER MEDC kembali stabil atau meningkat terus dari tahun ketahun.

PER PT Energi Mega Persada Tbk untuk tahun 2001 s/d 2003 tidak dapat dianalisa karena data yang diperlukan oleh penulis tidak dapat disajikan dikarenakan data laporan keuangan perusahaan tersebut tidak dilaporkan ke bursa, oleh karena itu penulis menganalisa harga saham ERNG pada tahun 2004 sebagai berikut, tahun 2004 PER ERNG memperoleh sebesar 76,83 kali sedangkan pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 31,80 kali atau menjadi sebesar 45,03 kali ditahun 2005. Dari data tersebut terlihat ada penurunan PER di tahun 2005 yang disebabkan oleh naiknya EPS pada tahun 2005.

3. Hasil analisis kemampulabaan tahun 2001 sampai tahun 2005

Operating Profit Margin (OPM)

OPM PT Medco Energi International Tbk yaitu 50,32% tahun 2001, 38,34% tahun 2002, 31,21% tahun 2003, 33,46% tahun 2004, dan pada tahun 2005 sebesar 55,36 %. Dari data tersebut terlihat penurunan OPM dari tahun 2001 sampai dengan 2004, tetapi pada tahun 2005 mengalami kenaikan yang berarti sebesar 55,36%. berarti kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba operasinya pada

tahun 2001 sampai dengan 2004 dapat dikatakan kurang baik. Tetapi pada tahun 2005 kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bisa dikatakan baik.

OPM PT Energi Mega Persada Tbk yaitu 24,47% tahun 2001, 4,02% tahun 2002, 70,96% tahun 2003, 28,92% tahun 2004, dan 22,67% tahun 2005. dari data tersebut diatas OPM ERNG mengalami naik turun yang berarti perusahaan tersebut masih belum stabil, maka kemampuan perusahaan dalam menghaslkan laba kurang baik karena dari tahun ke tahun mengalami penurunan, hanya oada tahun 2003 perusahaan mampu menghasilkan laba hingga sebesar 70,96% tetapi tahun-tahun berikutnya mengalami penurunan.

DAFTAR PUSTAKA

Alan J.Marcus, Zvl Bodie, Alex Kane. 1999.

Investment. Fourth edition. Mc. Graw

Hill. International Edition.

Baridwan, Zaki. 1997. Intermediate Accounting. BPFE, Yogyakarta.

Berstain, Leopold A., Ph. d., C.P.A. 1993.

Financial Statement Analysis. Irwin

Publisher, Boston.

Dov Fried, Gerald I.White, Ashwinpaul C. Sandhi. 2004. The Analysis And Use

Of Financial Statements. Third Edition.

John Wiley and Sons. Inc.

Harahap Sofyan Syafril. 2001. Analisa Kritis

Atas Laporan Keuangan.

Husnan, Suad, 1998. Dasar-Dasar Teori Portofolio

dan Analisis Sekuritas : Edisi Ketiga.

Penerbit UPP AMP YKPN. Yogyakarta

Hongren. Harrison & Robinson. 1996.

Accounting Third Edition. Prentice Hall,

Englewood cliffs. New Jersey 07632. http://www.medco-energi.com diakses tanggal

(6)

http://www.jsx.co.id diakses tanggal 14 Juli 2006

http://www.energi-mp.com diakses tanggal 14 Juli 2006

Ikatan Akuntansi Indonesia. 1998. Standar

Akuntansi Keuangan. Salemba Empat,

Jakarta.

Kasmir. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Raya Grafindo Persada, Jakarta. Keiso Donal EG, Weygandt J. 1996. Intermedite

Accounting, 7th Edition, Jhon Willy and Sous, Inc, Canada.

Munawir S. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4, Yogyakarta.

Ridwan S Sundjaja dan Inge Barian. 2001.

Manajemen Keuangan Dua. Edisi 2.

Pren Hallindo, Jakarta.

Riyanto Bambang. 1999. Dasar–dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi 2,

BPFE, Yogyakarta.

Siamat, Dahlan, 2001. Manajemen Lembaga

Keuangan. Edisi Ketiga. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Simamora Henry, Akuntansi Basis Pengambilan

Keputusan Bisnis. 2000. Jilid 2 Cetakan

Pertama, Salemba Empat, Jakarta. Soemarso S. R. 1999. Akuntansi Suatu Pengantar.

Edisi 4, Rineka Cipta, Jakarta. STIE Kesatuan Bogor, 2006. Panduan Penulisan

Makalah Seminar, Tugas Akhir dan Skripsi.

Susilo Sri Y, Sigit Triandaru dan Totok Budi Santoso A. 2000. Bank dan Lembaga

Keuangan Lain, Salemba Empat,

Jakarta

Sutojo Siswanto. 2000. Mengenali Arti dan

Penggunaan Neraca Perusahaan, Seri

Manajemen No 1: Danar Mulia Pustaka, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE), menghitung nilai faktor Six Big Losses, dan mengetahui akar penyebab masalah

Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki

Berdasarkan hasil pengujian produksi biogas uji coba pertama, yang menggunakan campuran limbah ternak babi, limbah serbuk kayu yang sudah diinkubasi dengan larutan EM

Meningkatnya kerukunan umat beragama melalui pembentukan dan efektifitas

Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan

Jika kadar AT diukur pada saat terjadi koagulasi akut atau saat diberikan heparin, kadarnya akan menurun untuk sementara.. Namun kadar AT

Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang melaksanakan pendidikan pada jalur formal dan nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan baik yang

Umur panen 24 HST menghasilkan pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan dengan umur panen 16 HST dan 20 HST yaitu pada variabel tinggi tanaman, panjang ruas, jumlah