• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP SENAM HAMIL DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN I BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP SENAM HAMIL DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN I BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2012"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP

SENAM HAMIL DI PUSKESMAS

BANGUNTAPAN I BANTUL YOGYAKARTA

TAHUN 2012

Hani Atu Salamah

1

, Maria H Bakri

2

, Melania Wahyuningsih

3 INTISARI

Latar Belakang: Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas

dinding perut, ligament-ligament, otot-otot dasar panggul yang berhubungan dengan persalinan. Senam hamil sendiri memberikan suatu produk kehamilan dan outcome persalinan yang lebih baik. Hasil wawancara pada studi pendahuluan di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta: 10 orang ibu hamil trimester I dan II, bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang senam hamil yaitu: 8 orang mengatakan tidak mengetahui tentang senam hamil dan 2 orang lainnya pernah mendengar informasi mengenai senam hamil tetapi tidak melakukannya.

Tujuan Penelitain: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil di

Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta.

Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan adalah non eksperimental korelasi deskriptif dengan

pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling, subjek penelitian adalah ibu hamil trimester I dan II dengan jumlah sampel 62 responden dan instrument yang digunakan adalah kuesioner.

Hasil Penelitian: Hasil penelitian dari 62 responden terdapat; 8 responden (12.9%) memiliki sikap negatif

terhadap senam hamil adalah dengan rincian sebagai berikut: 3 responden (60.0%) dengan pengetahuan yang rendah, 4 responden (12.9%) dengan pengetahuan yang sedang, dan 1 responden (3.8%) dengan pengetahuan yang tinggi. Sedangkan 54 responden (87.1%) memiliki sikap positif terhadap senam hamil adalah dengan rincian sebagai berikut: 2 responden (40.0%) dengan pengetahuan yang rendah, 27 responden (87.1%) dengan pengetahuan yang sedang, dan 25 responden (96.2%) dengan pengetahuan yang tinggi. Hasil nilai X2 hitung lebih besar dari X2 tabel (11,766 > 5,991) dan nilai p-value kurang dari 0.05 (0,003<0,05), maka Ha diterima. Keeratan hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta adalah katagori rendah dengan nilai koefisien kontignesi sebesar 0,399

Kesimpulan: Ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil di Puskesmas Banguntapan I

Bantul Yogyakarta.

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Senam Hamil

1. Mahasiswa S I Keperawatan Universitas Respati Yogyakarta 2. Dosen Poltekes KemenkesYogyakarta Jurusan Keperawatan 3. Dosen Universitas Respati Yogyakarta Jurusan Keperawatan

(2)

PREGNANT MOTHERS TOWARD PREGNANCY EXERCISE AT

BANGUNTAPAN I HEALTH CENTER BANTUL YOGYAKARTA 2012

Hani Atu Salamah

1

, Maria H. Bakri

2

, Melania Wahyuningsih

3 ABSTRACT

Background: Pregnancy exercise is an exercise intended to strengthen and maintain elasticity of abdominal wall,

ligament, pelvic floor muscles related to labor. Pregnancy exercise brings good advantages to pregnancy and labor outcome. The result of preliminary interview with 10 pregnant mothers in the first and second trimester at Banguntapan I Health Center Bantul Yogyakarta shows 8 mothers do not know about pregnancy exercise and 2 have got information about pregnancy exercise but never practice it.

Objective: To find out association between knowledge and attitude of pregnant mothers toward pregnancy exercise

at Banguntapan I Health Center Bantul Yogyakarta.

Method: The study used non experimental descriptive correlation with cross sectional design. Subject of the study

were pregnant mothers of the first and second semester. Samples consisted of 62 pregnant mothers purposively chosen as respondents. Data were obtained from questionnaire.

Results: Out of from 62 respondents, there are 8 (12.9%) had negative attitude toward pregnancy exercise, i.e. 3

(60.0%) had poor knowledge, 4 (12.9%) had average knowledge, and 1 (3.8%) had high knowledge; whereas 54 (87.1%) had positive attitude toward pregnancy exercise, the detail of i.e. 2 (40.0%) had poor knowledge, 27 (87.1%) had average knowledge, and from 25 (96.2%) had high knowledge. Score of X2 calculation was greater than X2 table (11.776>5.991) and p value was less than 0.05 (0.003<0.05); thus Ha was accepted. Level of association between knowledge and attitude of pregnant mothers toward pregnancy exercise at Banguntapan I Health Center Bantul Yogyakarta belonged to low category with score of contingency coefficient 0.399.

Conclusion: There was association between knowledge and attitude of pregnant mothers toward pregnancy exercise

at Banguntapan I Health Center Bantul Yogyakarta.

Keywords: knowledge, attitude, pregnancy exercise

1. .The Student of Respati Yogyakarta University 2.

Nursing Department, Health Polytechnic Kemenkes, Yogyakarta 3.

(3)

A. PENDAHULUAN

Kehamilan tidak semua akan berjalan sesuai fisiologisnya. Kehamilan kerap menjadi tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan oleh kehamilan. Word Health

Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 500.000 ibu meninggal karena kehamilan dan persalinan.

Berdasarkan hal itu, WHO sejak tahun 1999 berupaya menurunkan AKI dengan meluncurkan strategi Making

Pregnancy Safer (PMS) dengan menempatkan Safe Motherhood sebagai prioritas utama, yang salah satunya

adalah pelayanan ANC (Saifuddin, 2006).

Salah satu pelayanan ANC adalah dengan cara melakukan senam hamil dimana senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan dan juga memberikan suatu produk outcome persalinan yang lebih baik (Syafrudin, 2011).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta pada tanggal 17 Desember 2011, diperoleh data ibu hamil trimester I dan II yang datang untuk memeriksakan kehamilannya sebanyak 102 orang ibu hamil.

Pada saat dilakukan studi pendahuluan peneliti juga melakukan wawancara kepada 10 orang ibu hamil untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang senam hamil. Dimana peneliti mendapatkan, 8 orang mengatakan tidak mengetahui tentang senam hamil dan 2 orang lainnya pernah mendengar informasi mengenai senam hamil tetapi tidak melakukannya karena fasilitas kesehatan ANC dengan senam hamil jauh dari rumah, dan sebagian ibu berpendapat mereka kahwatir bila melakukan senam hamil takut kandungannya mengalami gangguan dan kalau sedang hamil juga tidak diperbolehkan melakukan gerakan-gerkan berlebihan atau aktifitas seperti olahraga karena dapat menyebabkan keguguran.

B. METODE PENELITIAN

1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitaian non-eksperimental, rancangan penelitian yang digunakan adalah korelasi deskriptif dengan pendekatan cross sectional.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakasanakan di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta. Waktu penelitian dilakuakan pada bulan Maret sampai bulan April 2012.

3. Populasi dan sampel penelitian

a. Populasi penelitian

Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2010). Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester I dan II sebanyak 102 di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta.

b. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian populasi atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010). Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dimana pengambilan sampel dengan cara

(4)

memilih sampel diantara populasi sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu (Nursalam, 2008). Sampel dalam penelitian ini adalah Ibu hamil trimester I dan II, bersedia menjadi responden penelitian, hamil normal, tanpa komplikasi denagn jumlah sampel 62 responden.

4. Variabel dan Defenisi Operasional

a. Variabel penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1) Variabel bebas adalah pengetahuan ibu hamil terhadap senam hamil. 2) Variabel terikat adalah sikap ibu hamil terhadap senam hamil. b. Definisi Operasional

1) Pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil yaitu ibu hamil mengetahui dan memahami dengan mengungkapkan pengetahuannya tentang senam hamil yang meliputi, pengertian senam hamil, tujuan senam hamil, syarat mengikuti senam hamil, manfaat senam hamil, kontra indikasi senam hamil, tahapan-tahapan senam hamil, tempat senam hamil. Menggunakan skala ordinal, dengan parameter:

Tinggi : Bila jawaban benar 76-100% Sedang : Bila jawaban benar 56-75% Rendah: Bila jawaban benar <55%

2) Sikap ibu hamil tentang senam hamil yaitu ibu hamil menerima dan merespon dengan menyatakan nantinya akan melakukan senam hamil apabila usia kehamilan sudah 23 minggu atau tidak melakukan, baik respon positif maupun respon negatif. Menggunakan skala nominal, dengan parameter:

Positif : Skor > 50% Negatif : Skor < 50%

5. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

a. Data primer merupakan data yang diambil langsung dari responden yaitu ibu hamil trimester I dan II dengan menggunakan kuesioner tentang pengetahuan dan sikap.

b. Data sekunder merupakan data untuk mengetahui jumlah ibu hamil trimester I dan II yang memeriksakan kehamilannya dengan melihat buku rekam medik dan melihat buku KIA responden yang menunjukan usia kehamilan responden di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta.

6. Instrument Penelitian

Alat pengukuran dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengetahuan dan sikap, Instrumen yang digunakan peneliti adalah kuesioner, dengan jenis kuesioner tertutup.

7. Uji Validitas dan Reabilitas Instrument Penelitian

Uji validitas dan reabilitas sudah dilakukan di Puskesmas Banguntapan III Bantul Yogyakarta, dangan jumlah responden 20 responden. Untuk uji validitas instrument digunakan korelasi produc moment dengan

(5)

hasil pernayataan pengetahuan No 29 dan 30 dinyatakan tidak valid, begitu juga dengan pernyataan sikap No 9 dan 17 karena t hitung kurang dari t tabel. Sedangkan uji reabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan hasil tentang variabel pengetahuan sebesar 0,944 dan nilai variabel sikap sebesar 0,932 kedua nilai uji reabilitas pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang senam hamil lebih besar dari nilai r table 0,444 sehingga variable dinytakan reliabel atau handal.

8. Rencana dan Analisa Data

a. Teknik pengolahan data

1) Editing yaitu memeriksa kembali data yang telah terkumpul, yang berasal dari responden. 2) Coding yaitu memberi tanda kode untuk memudahkan pengolahan data

3) Scoring yaitu memberi score pada tiap item-item pernyataan yang perlu diberi score, yaitu score 1 untuk jawaban benar dan score 0 untuk jawaban salah.

4) Master tables yaitu memasukkan semua data ke dalam tabel dan melaksanakan pengolahan data menggunakan komputer.

5) Tabulating yaitu menyusun data dalam bentuk tabel kemudian dianalisa b. Tehnik analisa data

1) Analisis univariat adalah analisis yang digunakan untuk memenuhi nilai tiap-tiap variabel (Notoatmodjo,2010). Analisa Univariat meliputi karakteristik responden, pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil.

2) Analisa bivariat adalah analiasa yang dilakukan untuk menghubungkan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan uji statistik Chi Squer (Sugiyono, 2010). Variabel bebas dan terikatnya yaitu tingkat pengetahuan dengan sikap ibu hamil terhadap senam hamil.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

a)

Gambaran Umum Lokasi Penelitan

Penelitian ini di laksanakan di Puskesmas Banguntapan I. Lokasi Puskesmas Banguntapan I berada di Ngipik Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul Yogyakarta. Wilayah kerja Puskesmas Banguntapan I meliputi Desa Potorono, Desa Jambidan, dan Desa Baturetno, serta Puskesmas Banguntapan I memiliki 2 buah Pustu yaitu Pustu Potorono dan Pustu Jambidan. Batas wilayah Puskesmas Banguntapan I berbatasan dengan: sebelah utara Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, sebelah timur Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, sebelah selatan dengan Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul dan sebelah barat Kotamadya Yogyakarta.

Unit pelayanan yang ada di Puskesmas Bangutapan I meliputi : Unit pendaftaran dan rekam medis, Unit balai pengobatan umum, Unit KIA- KB, dan Imunisasi, Unit Gizi, Unit Farmasi, Laboratorium, Unit kasir, Unit tata usaha.

(6)

Penelitian di mulai dengan pengurusan surat izin dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta, samapai Bappeda Bantul. Setelah mendapatkan izin dari Puskesmas Banguntapan Bantul Yogyakarta kemudian peneliti melakukan penelitian pada bulan Maret sampai April Tahun 2012 dengan jumlah sampel 62 responden ibu hamil trimester I dan II.

b) Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari umur, pendidikan, dan pekerjaan, seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. Gambaran Karakteristik Responden di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta 2012 No Karakteristik Responden f % 1 Umur a. < 20 tahun b. 20 – 35 tahun c. > 35 tahun 4 51 7 6.5 82.3 11.3 Jumlah 62 100 2 Pendidikan a. SD b. SMP c. SMA 8 34 20 12.9 54.8 32.3

Jumlah

62

100

3

Pekerjaan

a. IRT/ Tidak Bekerja

b. Petani

c. Pegawai Swasta

48

3

11

77.4

4.8

17.7

Jumlah

62

100

Sumber: Data primer 2012

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki umur 20-35 tahun sebanyak 51 responden (82.3%). Berdasarkan pendidikan terlihat bahwa mayoritas responden dengan pendidikan SMP sebanyak 34 responden (54.8%) dengan mayoritas pekerjaannya adalah sebagai ibu rumah tangga (IRT)/ tidak bekerja sebanyak 48 responden (77.4%).

c) Analisis Univariat

1) Pengetahuan Ibu Hamil terhadap Senam Hamil

Gambaran pengetahuan ibu hamil trimester I dan II terhadap senam hamil dibagi dalam 3 (tiga) kategori yaitu: rendah apabila skor < 55% , sedang apabila skor 56-75%, dan tinggi apabila skor 76-100% seperti terlihat pada tabel berikut ini:

(7)

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil terhadap Senam Hamil di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta 2012

No Kategori Pengetahuan f % 1 Rendah 5 8.1 2 Sedang 32 50.0 3 Tinggi 26 41.9 Jumlah 62 100

Sumber: Data primer 2012

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil trimester I dan II terhadap senam hamil yang termasuk dalam kategori rendah paling sedikit adalah 5 responden (8.1%), kategori sedang paling banyak 32 responden (50.0%).

2) Sikap Ibu Hamil terhadap Senam Hamil

Gambaran sikap ibu hamil trimester I dan II terhadap senam hamil dibagi dalam 2 (dua) kategori yaitu: positif apabila skor >50% dan negatif apabila skor <50% seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Hamil terhadap Senam Hamil di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta 2012

No Kategori Sikap

f %

1 Negatif 8 12.9

2 Positif 54 87.1

Jumlah 62 100

Sumber: Data primer 2012

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa frekuensi sikap ibu hamil terhadap senam hamil pada kategori negatif sebanyak 8 responden (12.9%) dan kategori positif sebanyak 54 responden (87.1%).

d) Analisis Bivariat

Hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap senam hamil dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 7. Tabulasi Silang Antara Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil terhadap Senam Hamil di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta 2012

Pengetahuan Sikap Total Negatif Positif n % n % n % Rendah 3 60.0 2 40.0 5 100 Sedang 4 12.9 27 87.1 31 100 Tinggi 1 3.8 25 96.2 26 100 Jumlah 8 12.9 54 87.1 62 100

Sumber: Data primer 2012

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa dari 62 responden, 8 responden (12.9%) diantaranya memiliki sikap negatif terhadap senam hamil adalah sebagai berikut: 3 responden (60.0%) dengan pengetahuan yang rendah, 4 responden (12.9%) dengan pengetahuan yang sedang, dan 1 responden (3.8%) dengan pengetahuan yang tinggi.

(8)

Sedangkan 54 responden (87.1%) memiliki sikap positif terhadap senam hamil adalah sebagai berikut: sebanyak 2 responden (40.0%) diantaranya dengan pengetahuan yang rendah, sebanyak 27 responden (87.1%) dengan pengetahuan yang sedang, dan sebanyak 25 responden (96.2%) dengan pengetahuan yang tinggi.

Tabel 8. Hasil Uji Chi Square

Hubungan X2

Hitung

X2 Tabel p-value Keterangan

Pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil

11.766 5,991 0.003 Signifikan

Sumber: Data primer 2012

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square diperoleh nilai X2 sebesar 11.766 dengan nilai signifikansi atau p-value adalah sebesar 0.003. Oleh karena nilai X2 hitung lebih besar dari X2 tabel (11,766 > 5,991) dan nilai p-value kurang dari 0.05 (0,003<0,05), maka Ha diterima. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang menyatakan ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta dapat diterima. Keeratan hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta adalah kategori rendah dengan nilai koefisien kontingensi sebesar 0,399.

2. PEMBAHASAN

a) Pengetahuan Ibu Hamil terhadap Senam Hamil

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengindearaan terjadi melalui pancaindera manusia yakni indera pemglihatan, pendengaran, penciuman rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007).

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi tentang pengetahuan ibu hamil trimester I dan II terhadap senam hamil di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta diketahui bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan dalam kategori sedang sebanyak 31 responden (50.0%). Pengetahuan dalam hal ini adalah pengetahun tentang senam hamil yang meliputi pengertian senam hamil, tujuan senam hamil, syarat mengikuti senam hamil, manfaat senam hamil, kontra indikasi senam hamil, tahapan-tahapan senam hamil, tempat senam hamil.

Pengetahuan dalam katagori cukup dianggap telah mampu memahami dengan cukup baik aspek-aspek pengetahuan senam hamil. Pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku apabila telah sampai pada taraf aplikasi. Notoatmodjo (2007) menyebutkan tahap aplikasi merupakan kemampuan menggunakan materi yang sudah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya

Pengetahuan tentang senam hamil sangat penting dimiliki untuk ibu hamil. Pengetahuan akan memberikan pengaruh pada tindakan yang benar dalam memilih program senam hamil sebagai salah satu olahraga yang baik untuk mempermudah proses persalinan. Pengetahuan yang dimiliki ibu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Wawan (2010) menyebutkan pengetahuan sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan, dan sosial budaya.

(9)

Berdasarkan tingkat pendidikan sebagian responden adalah berpendidikan SMP paling banyak 34 responden (54,8%). Tingkat pendidikan berkaitan dengan pola pikir ibu. Tingkat pendidikan juga berkaitan dengan banyaknya pengetahuan dan wawasan yang di miliki ibu. Notoatmodjo (2003) yang menyebutkan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan. Ibu dengan tingkat pengetahuan tinggi lebih terbuka terhadap hal-hal baru sehingga dapat meningkatkan pengetahuan yang dimilikinya. Akan tetapi bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingat bahwa peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non formal (Wawan, 2010)

Berdasarkan tingkat pekerjaan sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga/ tidak bekerja paling banyak 48 responden (77,4%). Sebagian ibu rumah tangga/ tidak bekerja, aktivitas sebagian besar di rumah sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk memperluas jaringan untuk memperoleh informasi yang lebih banyak tentang senam hamil. Hal ini akan menyebabkan ibu hanya mempunyai kesempatan akses informasi yang terbatas sehingga tingkat pengetahuan yang dimilikinya juga terbatas.

Berdasarkan karakteristik responden menunjukan mayoritas umur responden adalah 20-35 tahun yaitu paling banyak 51 responden (82.3%). Bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya (Wawan, 2010).

Dengan mayoritas umur responden 20-35 tahun didapatkan hasil analisa tingakat pengetahuan dalam kategori sedang, karena pada umur 20-35 tahun adalah masa reproduksi sehat dan semakin tua umur seseorang maka proses- proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun. Daya ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini maka dapat disimpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya (Wawan,2010).

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Riyana (2005), dengan judul Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di DesaWates, dengan hasil penelitaian menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara pengalaman ibu hamil dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil dengan nilai P kurang dari 0,05 yaitu 0,004.

b) Sikap Ibu Hamil terhadap Senam Hamil

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi tentang sikap ibu hamil trimester I dan II terhadap senam hamil di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta diketahui bahwa mayoritas responden memiliki sikap dalam kategori positif paling banyak 54 responden (87,1%). Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007). Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan cara-cara tertentu. Kesiapan yang dimaksud disini adalah kecendrungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya respon (Azwar, 2008).

(10)

Dari sikap responden di dapakan mayoritas responden bersikap positif terhadap senam hamil, dengan pengetahuan yang cukup maka ada sikap positif ibu hamil ingin melakukan senam hamil. Sejalan dengan pendapatnya Azwar (2008) yang menyatakan sikap tumbuh diawali dari pengetahuan yang dipersiapkan sebagi suatu hak yang baik (positif) maupun tidak baik (negatif), kemudian diterapkan kedalam dirinya.

c) Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil terhadap Senam Hamil

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta sebanyak 62 responden ibu hamil trimester I dan II, menujukan responden memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap senam hamil sebanyak 26 responden yaitu memilki sikap positif sebanyak 25 responden (96,2%) dan 1 responden (3,8%) memiliki sikap negatif.

Sedangakan responden yang memiliki pengetahuan sedang terhadap senam hamil sebanyak 31 responden yaitu memiliki sikap positif sebanyak 27 responden (87,1%) dan 4 responden (12,9%) memiliki sikap negatif. Responden yang memilki pengetahuan yang rendah terhadap senam hamil sebanyak 5 responden yaitu 2 responden (40,0%) memiliki sikap positif dan 3 responden (60,0%) memiliki sikap negatif.

Hal ini berartai sikap ibu hamil dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Wawan (2010) menyebutkan sikap dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, serata faktor emosional.

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square diperoleh nilai X2 sebesar 11.766 dengan nilai signifikansi atau p-value adalah sebesar 0.003.

Oleh karena nilai X2 hitung lebih besar dari X2 tabel (11,766 > 5,991) dan nilai p-value kurang dari 0.05 (0,003<0,05), maka Ha diterima. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang menyatakan ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta dapat diterima. Keeratan hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta adalah katagori rendah dengan nilai koefisien kontingensi sebesar 0,399.

Hasil ini seiring dengan penelitian Maria (2011), dengan judul Hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang senam hamil di Puskesmas Jetis Yogyakarta, dengan hasil penelitian pengetahuan ibu tentang senam hamil dalam kategori tinggi sebesar 84,9% dari keseluruhan ibu hamil. Sikap ibu hamil tentang senam hamil dalam kategori baik 93,2% dari keseluruhan ibu hamil. Hasil analisa Spearman Rank di peroleh nila p sebesar 0,447 dan nilai singnifikasi sebesar 0,000 (p<0,05) yang artinya tingkat keeratan hubungan pengetahuan dan sikap ibu tentang senam hamil dalam kategori rendah.

(11)

D. KESIMPULAN

1. Pengetahuan ibu hamil terhadap senam hamil di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta termasuk dalam kategori sedang sebanyak 31 orang (50.0%).

2. Sikap ibu hamil terhadap senam hamil Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta termasuk dalam kategori positif sebanyak 54 orang (87.1%).

3. Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil di Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta dengan nilai X2 sebesar 11.766 dengan nilai signifikansi atau p-value sebesar 0.003. nilai p-value tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi 5%.

4. Keeratan hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap senam hamil dalam katagori rendah. Ditunjukan dengan nilai koefisien kontingnesi sebesar 0,399.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, S. (2008). Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Maria. (2011). “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Puskesmas Jetis Yogyakarta”. Skripsi: UNRIO

Notoadmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Riyana. (2005). “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil di Desa

Wates”. Skripsi: FK UGM

Saifuddin, A. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Parawirohardjo

Syafrudin. (2011). Untaian Materi Penyuluhan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Jakarta: Trans Info Media

Gambar

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil terhadap Senam Hamil di Puskesmas  Banguntapan I Bantul Yogyakarta 2012

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian tentang tas ransel pria berbahan limbah kantong plastik yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tas pengembangan memiliki

Jenis penelitian yang digunakan untuk tujuan pertama ( untuk mengetahui kondisi e- marketing pada PT Rejeki Alam Sari saat ini ) dan tujuan kedua (Untuk dapat

network atau lebih dikenal dengan Artificial Neural Network sebagai cabang dari ilmu kecerdasan buatan (artificial intelligence), merupakan salah satu sistem pemrosesan

PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO (NPPN) DENGAN MENGGUNAKAN PP NO 46 TAHUN 2013 PADA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI BIDANG USAHA PERDAGANGAN ” , sebagai salah satu syarat untuk

Selain itu, subjek dalam penelitian ini ialah remaja karena sinetron Anak Jalanan ini sendiri ditujukan kepada remaja, hal tersebut dapat dilihat dari cerita yang disuguhkan

Dalam bab ini, telah dibahas mengenai hasil simulasi dari mencari penyelesaian persamaan hukum kekekalan dengan metode relaksasi Jin-Xin dan rekonstruksi kondisi

Kecepatan proses pengenalan citra tanda tangan tercepat adalah 0.24792 detik dengan menggunakan ukuran citra 50x50 piksel sedangkan paling lambat adalah 0.68547 detik

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas dan mengetahui respon siswa terhadap produk Student Worksheet berbasis Project Based Learning berorientasi pada