• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian fenomenologi. Penggunaan metode ini bertujuan untuk menginterpretasikan pengalaman yang dialami secara langsung tentang konsep diri dan menggali struktur kesadaran dalam fenomena roleplay oleh penonton di dunia maya dengan kajian fenomenologi ini. Dalam disiplin ilmu, fenomenologi berkaitan dengan struktur pengalaman dan kesadaran. Fenomenologi secara harfiah adalah studi yang mempelajari tentang fenomena sebagai penampilan dan segala sesuatu yang ada dalam pengalaman kita, bagaimana aktivitas kita, dan makna kegiatan dari aktivitas pengalaman kita. Fenomenologi tidak hanya berfokus pada fenomena tetapi juga pengalaman sadar individu yang mengalaminya secara langsung (Kuswarno:2009:22)

Peneliti memilih subyek penelitian berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria penentuan audiens penelitian adalah mereka yang aktif bermain roleplay Grand Theft Auto V pada platform PC dan merupakan anggota aktif server Republic Indonesia di platform Discord. Dimana platform discord itu sendiri adalah sebuah aplikasi yang tersedia pada smartphone maupun komputer yang berfungsi untuk mengirim berkomunikasi dan berkoordinasi melalui media server pribadi yang memungkinkan untuk mengirim pesan teks dan obrolan suara dengan oranglain. Selama proses pencarian audiens, peneliti pun turut terlibat di dalam server discord Republic Indonesia sejak awal tahun 2020 dan mengamati

(2)

28 berbagai event yang diikuti oleh para calon audiens. Sebelum peneliti memulai mengumpulkan data, peneliti mencoba membangun relasi bersama para calon audiens dengan cara bermain bersama dan juga berbagi pengalaman selama bermain roleplay Grand Theft Auto V di server Republic Indonesia. Hal ini dilakukan dengan upaya audiens bisa terbuka dalam memberikan informasi yang diperlukan. Teknik pengumpulan informasi dilakukan dengan wawancara melalui aplikasi pengirim pesan, seperti Whatsapp dan percakapan melalui channel Discord selama dua bulan dengan durasi kurang lebih delapan jam dalam seminggu. Selama proses wawancara dilakukan, peneliti melakukan percakapan meliputi pekerjaan dan kegiatan apa saja yang dilakukan saat sedang memainkan karakter roleplay, hubungan dengan pemain lain, serta rencana cerita yang akan dimainkan esok hari. Perbedaan motif dan latar belakang yang dimiliki oleh subyek menimbulkan pemaknaan yang bervariatif, semisal pemain roleplay Grand Theft Auto V beranggapan permainan sebagai kebutuhan untuk memerankan peran sebagai orang lain yang berbeda sifatnya dengan di dunia nyata atau hanya sekedar hiburan. 3.2 Jenis Pendekatan Penelitian

Penelitian ini memperlihatkan bagaimana para gamers memaknai citra diri dari karakter yang mereka ciptakan dalam dunia virtual. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif. pendekatan kualitatif merupakan metode penelitian yang hasilnya tidak didapatkan dengan prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya (Strauss & Corbin, 2007:4). Pendekatan kualitatif digunakan karena untuk mengetahui bagaimana gamers memaknai serial Grand Theft Auto V dan mengapa mereka memaknainya sedemikian rupa, peneliti harus berinteraksi

(3)

29 langsung dengan sampel-sampel yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan peneliti.

3.3 Jenis Penelitian

Jenis penelitian deskriptif dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini. Jadi data yang didapatkan dari informan berupa kata-kata dan gambar. Dalam Tuntunan Penulisan Tugas Akhir (Machmud,2016: 137), penelitian deskriptif dilakukan dengaan penjabaran dan langkah-langkah yang dilakukan secara eksploratif serta memvisualisasikan fenomena yang ada saat ini dengan mendeskripsikan atau memperlihatkan kenyataan-kenyataan berdasarkan suatu peristiwa. Penelitian ini berdasarkan kondisi apa adanya bukan hasil manipulasi atau mengubah variabel-variabel yang ada.

3.4 Subyek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota aktif komunitas roleplay pada permainan GTA V server Republic Indonesia. Peneliti memutuskan menggunakan teknik purposive sampling sebagai tolak ukur dalam memilih subyek penelitian. Menurut Pawito dalam Penelitian Komunikasi Kualitatif (2007: 88), purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel pada sekelompok individu dengan kriteria tertentu yang diyakini mewakili semua unit analisis yang ada. Dalam memilih subjek penelitian peneliti menetapkan kriteria yaitu:

1. Merupakan anggota aktif server Republic Indonesia, baik dalam game maupun platform Discord.

2. Pemain berusia 17-35 tahun yang memainkan roleplay Grand Theft Auto V.

(4)

30 4. Bersedia untuk diwawancarai seputar roleplay Grand Theft Auto V.

3.5 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan secara online selama kurang lebih 2 bulan mulai dari tanggal 5 Juni 2020 karena alasan aksesibilitas jarak melalui platform seperti whatsapp dan discord karena tak berpengaruh terhadap jarak dan waktu yang akan memberi sampel beragam, hal ini diharapkan mampu memberi data yang komprehensif. Data yang komprehensif, diharapkan dapat membantu peneliti untuk menciptakan kesimpulan penelitian yang lengkap dan luas.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi partisipan sebagai dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. 1. Observasi-partisipan

Observasi-partisipan ialah teknik pengumpulan data dimana peneliti akan mengamati dengan langsung bagaimana aktifitas yang terjalin antara subyek penelitian dengan obyek penelitian. Yang artinya peneliti berpartisipasi secara langsung dalam fenomena. Metode ini dikenal sebagai metode playing with players. Dengan cara ini, peneliti dapat memperoleh data tentang konsep diri subjek penelitian baik selama bermain maupun dalam kehidupan sosial para pemain game Grand Theft Auto V. Peneliti juga akan bermain sambil mengamati subjek penelitian saat memainkan roleplay Grand Theft Auto V untuk mengetahui bagaimana mereka berinteraksi dengan seri video game dan posisi mana yang dapat mereka kategorikan. Pengamatan masih akan dilakukan ketika subyek tidak bermain roleplay

(5)

31 Grand Theft Auto V untuk menentukan efek Grand Theft Auto V terhadap subyek penelitian.

2. Wawancara (in-depth interview)

Wawancara adalah percakapan antara peneliti dan subjek penelitian yang dianggap memiliki informasi akan objek penelitian. Subyek penelitian adalah khalayak yang masuk kedalam kriteria tertentu yang sebelumnya ditetapkan oleh peneliti, Jenis wawancara yang digunakan dalam oleh peneliti adalah wawancara mendalam. Dalam penelitian fenomenologi wawancara yang dilakukan bersifat informal dan interaktif. Wawancara yang dilakukan akan mengalir sesuai dengan respon jawaban yang diberikan subjek penelitian dan subjek menyadari serta tahu tujuan dari wawancara dan pewawancara menentukan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan.

3.7 Analisis Data

Setelah data yang diperoleh terkumpul, peneliti akan melakukan analisis berdasarkan 4 hal. Yaitu:

1) Pertama adalah mendeskripsikan pengalaman yang dirasakan selama melakukan pengamatan pada saat subyek sedang bermain. Peneliti juga akan mendeskripsikan dengan detail pengalamannya terhadap fenomena tersebut.

2) Kedua, peneliti akan membuat daftar pertanyaan penting yang mampu menggali pernyataan dari para subyek lalu menggolongkan semua subyek ke dalam unit makna atau bisa disebut tema.

(6)

32 3) Ketiga, peneliti akan mengamati pemaknaan subyek terhadap obyek penelitian. Bagaimana para subjek penelitian memaknai dunia virtual, jalan cerita, karakter yang dibangun, audio visual, dan elemen-elemen lain yang ada pada serial video game Grand Theft Auto V.

4) Keempat adalah peneliti akan mendeskripsikan bagaimana pengalaman para subyek terhadap fenomena pada seri video game Grand Theft Auto V melihat bagaimana para subjek mereproduksi pesan yang diterima dari Grand Theft Auto V terhadap teks yang sama dan/atau teks yang berbeda. Peneliti kemudian membuat kesimpuan penelitian.

Kesimpulan awal dalam penelitian kualitatif mungkin akan menjawab pertanyaan yang sudah dijabarkan pada rumusan masalah, akan tetapi bisa juga tidak. Karena rumusan masalah dalam penelitian kualitatif adalah bersifat sementara dan akan berkembang. Sebaliknya, jika data yang dihasilkan dalam tahap awal diperkuat oleh bukti-bukti yang valid saat peneliti kembali ke lapangan, jadi kesimpulan yang dihasilkan pun bersifat terpercaya

3.8 Uji Keabsahan Data

Dalam proses penelitian ini, untuk menguji kredibilitas data peneliti menggunakan metode triangulasi untuk mengecek keabsahan data. Dalam Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Islam (Putra, 2012: 45), triangulasi merupakan metode pengecekan kembali hasil yang telah ditemukan dengan membandingkan data yang telah diperoleh dengan menggunakan sumber lain. Proses cek dan ricek data yang telah dikumpulkan dengan sumber lain sebagai patokan dan pengecekan hasil observasi langsung dengan hasil wawancara dengan subjek. Peneliti menggunakan metode triangulasi dalam penelitian ini, dimana hasil

(7)

33 observasi dibandingkan dengan hasil wawancara. Data yang sama akan dikategorikan berdasarkan tampilan mana yang lebih spesifik. Kemudian dari hasil yang telah dianalisis akan menghasilkan suatu kesimpulan. Menurut buku Muslimin Machmud yang berjudul Pedoman Penulisan Skripsi (2016: 71), peneliti dapat melakukan wawancara dan observasi untuk memperoleh informasi yang lengkap dan gambaran yang lengkap dari data yang diperoleh secara akurat.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan lebih banyaknya hasil observasi yang diperoleh oleh peneliti, maka peneliti dapat melakukan wawancara dengan masing-masing subyek lebih selektif dalam

Artinya ketika peneliti masih ada yang kurang dalam mengambil atau memperoleh data maka peneliti melakukan perpanjangan pengamatan sehingga peneliti akan

a. Perpanjangan pengamatan, peneliti sering kelapangan untuk melakukan pengamatan, wawancara dengan sumber-sumber informasi yang pernah diambil datanya. Hal ini dimaksudkan

a) Perpanjangan pengamatan, dalam hal ini peneliti kembali kelapangan untuk melakukan pengamatan dan melakukan wawancara lagi kepada sumber data yang pernah ditemui

Perpanjangan pengamatan dapat meningkatkan kredibilitas atau kepercayaan data. Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan,

Peneliti menggunakan pedoman observasi sebagai pedoman pengamatan terhadap berbagai kegiatan yang sedang berlangsung di kelas ketika peneliti melakukan

1 Peneliti melakukan pengamatan lokasi dan perijinan terkait studi yang diteliti serta kebutuhan informasi mengenai data yang diperlukan untuk penelitian 2 Peneliti membuat daftar

Karena sudah memperoleh data dari informan maka akan dilakukan pengamatan yang mendalam, terperinci, teliti dan dengan dilakukan pengamatan yang sangat detail peneliti akan lebih mudah