• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

23 BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif. Penggunaan metode penelitian ini akan diketahui pengaruh antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang. Penelitian di lakukan di sini setelah mempertimbakan banyak nya petani salak di desa tersebut serta mudahnya akses informasi yang di butuhkan peneliti sangat membantu peneliti melakukan penelitianya.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah diskriptif dimana peneliti menjelaskan atau mendeskripsikan hasil observasi dalam pengumpulan data seperti apa adanya, menganalisis, dan menafsirkan data tersebut

3. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer. Data primer diperoleh dari melakukan penyebaran kuisioner kepada pemilik perkebunan salakdi Desa Wirotaman Kecamatan Ampelgadeng Kabupaten Malang.

4. Pengumpulan data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi dengan mengamati, wawancara dan dokumentasi. Wawancara yang dilakukan dilakukan di tujukan kepata

(2)

24 para petani salak di Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, mengamati setiap aktifitas-aktifitas kegiatan para petani yang berhubungan dengan kegiatan operasional dan mendokumentasi kegiatan kegiatan yang di perlukan dalam penelitian ini.

5. Populasi dan sampel

Menurut Kuncoro (2003), populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian. Populasi penelitian ini adalah 30 petani salak di Malang selatan.Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi ( Kuncoro, 2003). Sempel dalam penelitian ini adalah 30 petani Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.

6. Teknik pengambilan sampling

Teknik pengambilan sampling dalam penelitian ini adalah sensus. Sensus adalah suatu cara pengumpulan data apabila seluruh elemen populasi di selidiki satu per satu. Data yang di peroleh tersebutmerupakan hasil pengelolahaan sesus disebut sebagai data yang sebenarnya, atau seringkali di sebut sebagai parameter.Definisi Sampling Jenuh (sensus) adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

Penelitian sensus merupakan penelitian yang mengambil satu kelompok populasi sebagai sampel secara keseluruhan dan menggunakan kuesioner yang terstruktur sebagai alat pengumpulan data yang pokok untuk mendapatkan infromasi yang spesifik (Usman & Akbar, 2008). Berdasarkan informasi tersebut, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode survei dengan bantuan kuesioner.

(3)

25 Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang dapat diamati.Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya (kuntojo 2009) a. Strategi operasi ( X )

Menurut Roger G. Schroder (1987) strategi operasi adalah suatu visi fungsional operasi yang menetapkan keseluruhan arah atau daya dorong untuk mengambil keputusan. Visi ini harus diintegrasikan dengan strategi bisnis, dan seringkali, tetapi tidak selalu, direfleksikan pada perencanaan formal. Strategi operasi seharusnya menghasilkan suatu pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan suatukeunggulan bersaing bagi perusahaan.

1. Biaya ( X1 )

Menurut Rager G. Schroeder (1987)biaya tidak hanya di lihat dari dalam pengertian perubahan tahunan, tetapi harus di bandingkan juga dengan harga pesaing.Biaya (Cost)aliran dana atau sumber daya yang dihitung dalam satuan moneter yang dikeluarkan guna memenui pengeluaran perusahaan. Indikator biaya meliputi :

a) Biaya tenaga kerja ( X1.1 ) b) Biaya perawatan ( X1.2 ) c) Biaya umum ( X1.3 ) 2. Mutu ( X2 )

Menurut Rager G. Schroeder (1987) Mutu adalah nilai produk, reputasi, dan perasaan berguna. Definisi ini meliputi bukan kesesuaian spesifik, tetapi juga rancangan produk, Pengukuran mutu secara umum termasuk kepuasan pemakaian yang di ukur berdasarkan survai atau tes konsumen, jumlah pengerjaan ulang yang diciptakan sebagai bagian dariproses produk, dan pengukuran jaminan atau

(4)

26 pengembalian produk.Kualitas (Quality) sebagai sasaran mengandung makna kualitas produk atau jasa yang dirasakan pelanggan.Indikator kualitas meliputi : a) Tingkat kecacatan produk ( X2.1 )

b) Kehandalan (realibility) produk ( X2.2 ) c) Kualitas pemasok ( X2.3 )

3. Pengiriman ( X3 )

Menurut Rager G. Schroeder (1987)Pengiriman mengacu pada kemampuan operasi untuk menyampaikan produk atau jasa pada saat dan dimana pelanggan membutuhkannya. Pengiriman (Delivery) mengacu kepada kemampuan operasi untuk menyampaikan produk atau jasa pada saat dan dimana pelanggan membutuhkannya. Indikator pengiriman meliputi:

a) Layanan pasca jual ( X3.1 ) b) Keandalan pengiriman ( X3.2 ) c) Kecepatan pengiriman ( X3.3 ) 4. Flekbilitas ( X4 )

Menurut Rager G. Schroeder (1987)Fleksibilitas dapat memberikan keunggulan bersaing ketika perusahaan memilih untuk bersaing dengan dasar inovasi produk baru atau respon yang cepat terhadap permintaan pelanggan. Fleksibilitas (Flexibility) baik dalam kemampuan membuat produk baru maupun fleksibilitas waktu pada saat perubahan volume. Indikator fleksibilitas meliputi:

a) Model/variasi produk ( X4.1 )

b) Fleksibilitas volume produksi ( X4.2 ) c) Fleksibilitas proses ( X4.3 )

(5)

27 b. Penilaian kinerja ( Y )

Indikator kinerja merupakan ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran dan tujuan organisasi. Indikator kinerja diartikan sebagai ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran organisasi. Menurut David Norton (1990) ada 4 perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pembelajaran danperspektif pertumbuhan.

1) Prespektif Keuangan ( Y1 ) memakai tolak ukur kinerja keuangan seperti laba bersih dan ROI, karena tolak ukur tersebut secara umum digunakan dalam perusahaan untuk mengetahui laba.

2) Prespektif pelanggan ( Y2 ) dalam prespektif ini perusahaan perlu terlebih dahulu menentukan segmen pasar dan pelanggan menjadi target bagi organisasi atau badan usaha.

3) Prespektif proses bisnis internal ( Y3 ) menampilkan proses kritis yang memungkinkan unit bisnis untuk memberi value proposition yang mampu menarik dan mempertahankan pelanggannya di segmen pasar yang diinginkan dan memuaskan harapan para pemegang saham melalui financial retums.

4) Prespektif pembelajaran dan pertumbuhan ( Y4 ), prespektif ini menyediakan infrastruktur bagi tercapainya ketiga prespektif sebelumnya, dan untuk menghasilkan pertumbuhan dan perbaikan jangka panjang.

8. Teknik Pengukuran Data

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, maka ada teknik yang digunakan dalam pengukuran data yaitu skala likert. Skala likert merupakan skala yang mengukur

(6)

28 kesetujuan atau ketidak setujuan seseorang terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atau perilaku mengenai suatu objek tertentu (Asep, 2006). Bentuk asal dari skala likert memiliki lima kategori. Apabila dirangking maka susunanya akan dimulai dari sangat tidak setuju (strongly disagree) sampai kepada sangat setuju (strongly agree). Dalam penelitian ini setiap jawaban atas variabel pelatihan, kemampuan, dan kinerja karyawan menggunakan sistem skor atau nilai dengan dasar likert, dimana jawaban responden diberi nilai sebagai berikut

a. skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS), b. skor 2 untuk jawaban tidak setuju (TS),

c. skor 3 untuk jawaban cukup (C) d. skor 4 untuk jawaban setuju (S),

e. skor 5 untuk jawaban sangat sangat setuju (SS). 9. Teknik Pengujian Instrumen

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah kuisioner, yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada owner atau pengrajin. Kuisioner tersebut harus diuji validitas dan rentabilitasnya terlebih dahulu.

a. Uji validitas

Azwar (1987: 173) menyatakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Artinya hasil ukur dari pengukuran tersebut merupakan besaran yang mencerminkan secara tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur. Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu

(7)

29 kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Dalam pengujian validitas terhadap kuesioner, dibedakan menjadi 2, yaitu validitas faktor dan validitas item. Validitas faktor diukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor (antara faktor satu dengan yang lain ada kesamaan). Pengukuran validitas faktor ini dengan cara mengkorelasikan antara skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor total faktor (total keseluruhan faktor). Berikut adalah rumus yang di gunakan dalam pengujian validasi menurut Binus University Quanlity Management Center :

𝑟𝑟𝑥𝑥𝑥𝑥= 𝑁𝑁Σxy − (Σx)(Σy)

�(NΣx2− (ΣX)2(NΣy2 − (Σy)2) Keterangan :

𝑟𝑟𝑥𝑥𝑥𝑥= Koefisien korelasi antara varibel X dan variable Y

Σxy = Jumlah perkalian antara variavel x dan y

Σx2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

Σy2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(ΣX)2 = Jumlah nilai x kemudian di kuadratkan

(Σy)2= jumlah nilai y kemudian di kuadrankan

b. Uji Reabilitas

Ghozali (2009) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat

(8)

30 stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel. Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-beda.

Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai rxx mendekati angka 1. Kesepakatan secara umum reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan jika ≥ 0.700.

Pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach karena instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat. Rumus Alpha Cronbach sevagai berikut :

𝑟𝑟11 = (𝑛𝑛 − 1)(1 − 𝑛𝑛 Σ𝜎𝜎𝑡𝑡 2 𝜎𝜎𝑡𝑡2 ) Keterangan :

𝑟𝑟11 = Reliabitas yang dicari

n = Jumlah item pertanyaan yang di uji Σ𝜎𝜎𝑡𝑡2 =Jumlah varians skor tiap-tiap item

𝜎𝜎𝑡𝑡2 =Varian total

Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes

(9)

31 secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:

Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliable

10. Alat Analisis

Alat analisa dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda. Analisis regresi adalah salah satu metode untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel(-variabel) yang lain. Variabel "penyebab" disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik, variabel independen, atau secara bebas, variabel X (karena seringkali digambarkan dalam grafik sebagai absis, atau sumbu X). Variabel terkena akibat dikenal sebagai variabel yang dipengaruhi, variabel dependen, variabel terikat, atau variabel Y. Kedua variabel ini dapat merupakan variabel acak (random), namun variabel yang dipengaruhi harus selalu variabel.

1. Diskripsi Rentang Sekala

Menurut Sugiyono (2012: 29 ) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis suatu statistic hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Analisis deskriptif mengacu pada pengolahan data-data mentah kedalam suatu bentuk yang mudah dimengerti dengan tabel biasa, grafik garis maupun batang,

(10)

32 diagram lingkaran, pictogram, dan penjelasan melalui modus, median, mean, dan variasi kelompok melalui rentang dan simpangan baku.

Analisis deskriptif dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Dalam mengukur hipotesis penelitian ini, rumus yang digunakan untuk mengukur rentang skala adalah :

𝑅𝑅𝑅𝑅 =𝑛𝑛(𝑚𝑚 − 1)𝑚𝑚

Keterangan : n = jumlah sampel

m = jumlah alternatif item

Variabel dari strategi operasi di nilai dengan sekala likert, sekalah yang di gunakan dari nilai 1 sebagai skor terendah sampai pada nilai 5 sebagai skor tertinggi 2. Analisa Regresi Linier Sederhana

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana adalah alat analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh strtegi operasi terhadap kinerj perusahaan. Persamaan umum regresi sederhana adalah :

Y = a + bx + e Keterangan : Y= Kinerja Perusahaan a = Konstanta b = Koefisien x = Strategi Operasi e = Eror

(11)

33 Untuk mengujir validitas instrumen dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skala skor yang diperoleh pada masing-masing item dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan hasil dari penjumlahan semua skor item, dan semua diatas angka kritis. Adapun nilai angka kritisnya adalah pada tingkat signifikan 5%. Jika koefisien korelasi lebih besar dari nikai kritis maka alat ukur tersebut dikatakan valid.

3. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis adalah cabang Ilmu Statistika Inferensial yang dipergunakan untuk menguji kebenaran suatu pernyataan secara statistik dan menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak pernyataan tersebut. Pernyataan ataupun asumsi sementara yang dibuat untuk diuji kebenarannya tersebut dinamakan dengan Hipotesis (Hypothesis) atau Hipotesa. Tujuan dari Uji Hipotesis adalah untuk menetapkan suatu dasar sehingga dapat mengumpulkan bukti yang berupa data-data dalam menentukan keputusan apakah menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi yang telah dibuat. Uji Hipotesis juga dapat memberikan kepercayaan diri dalam pengambilan keputusan yang bersifat Objektif

a. Secara Parsial (Uji T)

Uji-t adalah jenis pengujian statistika untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari nilai yang diperkirakan dengan nilai hasil perhitungan statistika. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Uji-t menilai apakah mean dan keragaman dari dua kelompok berbeda secara statistik satu sama lain. Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel tidak bebas secara parsial.

Jika t hitung > t table, maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika t hitung < t table, maka Ho diterima dan Ha ditolak

(12)

34 Ho : Strategi Operasi (biaya, kualitas, delivery, fleksibilitas) tidak

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

Ha : Strategi Operasi (biaya, kualitas, delivery, fleksibilitas) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

Analisis ini digunakan apabila kita ingin membandingkan mean dan keragaman dari dua kelompok data, dan cocok sebagai analisis dua kelompok rancangan percobaan acak. Menurut Sugiyono (2008) uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas secara individual alam menerangkan variasi variabel terikat. Rumusnya adalah :

𝑡𝑡 =𝑟𝑟√𝑛𝑛 − 2 √1 − 𝑟𝑟2 Keterangan :

t = thitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel r = korelasi parsial yang ditemukan

n = jumlah sampel

Dasar pengambilan keputusan pengujian : Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak Jika thitung < ttabel maka H0 diterima b. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji Model/Uji Anova, yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Atau untuk menguji apakah model regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan. Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh strategi operasi keseluruhan terhadap kinerja secara simultan.

(13)

35 Jika f hitung < f table, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Ho : Strategi operasi tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan Ha : Strategi operasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Prajurit Kulon 1650 KK 2018 86.000.000 Pembangunan Saluran Sumolepen (Lanjutan), Pembangunan Plengsengan Buzem Pulorejo (Lanjutan), Pembangunan Saluran Tenggilis

Dengan meningkatnya pH plasma sitrat terjadi perubahan faktor V dan VII karena kedua faktor ini mempunyai sifat yang sangat labil, sehingga dapat menghambat aktivitas faktor

Berikutnya Shou- Ren Hu (2010) mengidintifikasi bahwa jumlah kereta api yang lewat, jalan raya pemisah, jumlah kendaraan, alat pendeteksi hambatan, dan rambu-rambu

Sejak kajian cepat ILO tahun 2014, Indonesia telah melakukan beberapa perbaikan dalam skema sistem jaminan sosial menurut Undang-Undang (UU) Sistem Jaminan Sosial Nasional;

Memberi pertanyaan sederhana kepada pasien tentang pengunaan obat yang diberikan menerapkan nilai dasar Komitmen mutu dengan indikator Efektif, sebelum saya

Tuntunan Islam dalam urusan politik dan kenegaraan dalam garis besarnya sudah ada dalam Alquran dan Hadis Nabi. Namun dalam penerapan dan pelaksanaannya secara

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk membangung sebuah aplikasi laporan kehilangan barang serta sebagai sebuah forum berbentuk sosial media berbasis android untuk memudahkan

Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan, dimana perusahaan dapat mengurangi biaya modal ekuitas melalui kebijakan pengung- kapan yang lebih baik,