Penyelenggaraan Pendidikan
Tenaga Kesehatan
Disampaikan 0leh :
OUTLINE
Pendahuluan
Pengembangan Tri Dharma PT
Akreditasi Poltekkes Kemenkes
Program Percepatan Pendidikan
Pengembangan Tri
UP3K
atau
HPEU*
Mengapa
Diperlukan?
Apa
perannya?
Apa
fungsinya?
• Kebutuhan SDM yang memiliki ketertarikan terhadap
pendidikan
• Kebutuhan institusi untuk pengembangan pendidikan • Kebutuhan institusi untuk
mengawal dan memfasilitasi perubahan kurikulum
“Salah satu unit fungsional strategis di Poltekkes Kemenkes yang
mempunyai fungsi dalam pengembangan pendidikan professional kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan tenaga kesehatan yang bertanggung jawab kepada Direktur
melalui Pembantu Direktur Bidang Akademik”.
•Sebagai think tank dan expert resources (share knowledge, solusi, rekomendasi kepada pimpinan institusi
•Sebagai agen perubahan dalam segala aktifitas pendidikan
•Pemrasaran pengembangan pendidikan
1. Riset-riset terkait bidang pendidikan 2. Pengembangan institusi pendidikan 3. Pengembangan kurikulum
4. Pengembangan sumber pembelajaran 5. Pengembangan dosen
6. Pengembangan sistem penilaian 7. Upaya-upaya penjaminan mutu
(termasuk Pengembangan IPE-IPC) * Unit Pengembangan
Pendidikan Profesional Kesehatan (UP3K) atau Health Professional
I
Penguatan Konsep dan penyusunan draft pembentukan HPEU Pedoman yang sudah disyahkan Ka Badan. Pembentukan HPEU 10 Poltekkes
2016
2016
2017
2018
Ealuasi HPEU di 15 Poltekkes dan Merancang pembentukan HPEU di 13 Poltekkes2019
-Terbentuknya HPEU di 38 Poltekkes lengkap dengan rancangan kegiatannya dalam kurun 1 tahun kedepn-Rancangan SI
ROAD MAP PEMBENTUKAN HPEU
Tahun 2017 Pembentukan 10 Poltekes : Medan, Surabaya, Jakarta III, Manado, Riau, Pontianak, Banjarmasin, Tasik, Tanjung Karang dgn
kegiatan:Fasilitasi pengembangan sisitem pembelajaran berstandar Internasional
Sistem Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan
Pusdik SDMK
memfasilitasi penyusunan
Pedoman & Pelatihan
Dosen Implementasi
IPE-IPC
3. Virtual Learning Poltekkes Kemenkes Portal (ViLePP)
LATAR BELAKANG dan TUJUAN
TUJUAN
oPengembangan metode
pembelajaran
o↗ Akreditasi
o↗ Daya saing Poltekkes
oDukungan pada
Program Percepatan
Peningkatan Kualif Pend
nakes,
1. ViLePP Learning Management System
2. ViLePP Manual Book
Virtual Learning Poltekkes Kemenkes Portal (ViLePP)
RENCANA PENGEMBANGAN
2016
2017
2018
Maret-Juni 2017
Menyusun
Pedoman
Pelaksanaan
Pembelajaran
e-learning
• Jan – April 2017Membangun Web Portal Poltekes Kemenkes • Hosting-Pusdatin Pembuatan sofware aplikasi e-learning (LMS)
April –Juni 2017
Workshop E Learning
untuk 15 Poltekkes
Juli – Sept 2017
Pendampingan
Penerapan e-learning
15 Poltekkes
Maret-Mei 2018 Workshop E Learning untuk 23 Poltekkes Juni – Agst 2018 Pendampingan Penerapan e-learning 23 Poltekkes Sept 2018 Penerapan Metode E-Learning di 38 PoltekkesDATA FASILITASI PENYIAPAN
BAHAN KURIKULUM INTI DIKNAKES (D III, D IV, PROFESI &
MAGISTER TERAPAN) PERIODE 2011 - 2017
KKNI: 62,5%
Penyiapan integrasi Program Indonesia Sehat dgn pendekatan keluarga dlm kurikulum
pendidikan DIII Tenaga Kesehatan
5. PENELITIAN POLTEKKES KEMENKES
Penelitian Bersumber DIPA Th 2016
PENELITIAN
PENELITIAN PEMULA 636
PENELITIAN HIBAH BERSAING 909
PENELITIAN UNGGULAN 64
PENELITIAN UNGGULAN NASIONAL 11
JUMLAH PENELITIAN 1620
Melibatkan 3.297 dosen di
38 Poltekkes Kemenkes
Menggunakan anggaran
Sebesar 35,507,673,000
1.620 Judul Penelitian
Contoh Hasil Penelitian POLTEKKES di Journal
Internasional
JURNAL INTERNASIONAL 2016
No Judul Penulis Jurnal 1 Jayapura Teenagers Smoking Behavior Lucky Herawati, Johan Arief
Budiman, W. Haryono, Wiwiek Mulyani
J Community Health (2016). 04 August 2016, doi:10,1007/s10900-016-0232-4
2 Comparing Methods for dental Casts Measurement
Johan Arief Budiman Asian Journal of Applies Sciences Vol 4 no.2 (April, 2016), 303-308
3 Treament of Class II Div.1 Malocclusion in Non-Growing Patient
Johan Arief Budiman Journal of Dentomaxillofacial Sciences Vol 1 No .1 (2016) Supplement June 20, 2016 DOI:10,15562/jdmfs.v1i1.165 4 The effect of exposure time on diametral
tensile strength of light-cured resin composite
Marzia M Tetelepta Journal of Dentomaxillofacial Sciences Vol 1 No .1 (2016) Supplement June 20, 2016 DOI:10,15562/jdmfs.v1i1.95 5 The capacity of Java turmeric extract as anti
Sreptococcus mutans in inhibiting enamel demineralization (In vitro)
Handoko Tirta Journal of Dentomaxillofacial Sciences Vol 1 No .1 (2016) Supplement June 20, 2016 DOI:10,15562/jdmfs.v1i1.119 6 Fabricating of full denture acrylic protheses
with palatine torus
Ima Hariyati, Licya Perwarti Journal of Dentomaxillofacial Sciences Vol 1 No .1 (2016) Supplement June 20, 2016 DOI:10,15562/jdmfs.v1i1.147 7 Analysis of Tensile Srength of Stainless Steel
Wire Clas and it’s Effect after Immersion in Denture Cleaner Solution
Endang Prawesthi, Handoko Tirta
Journal of Dentomaxillofacial Sciences Vol 1 No .1 (2016) Supplement June 20, 2016
8 Preparation And Characterization Of Gliclazide Solid Dispersion In Binary And Ternary System
Wardiyah, M.Si, Apt Internasinal Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences vol 8, Issue 8, July 2016, 363-368
Publikasi Ilmiah di
Journal internasional
target :
Memiliki
Journal internasional
75 judul/th 2017
(penelitian unggulan 2016)
IKU BLU : 3 judul/th
160 DOKTOR
Faktor :
ANGGARAN
REVISI PEDOMAN SBK 2017 dan PANDUAN XI DIKTI
PERMENRISTEK DIKTI 20/2017 TTG TUNJANGAN PROFESI DOSEN DAN
TUNJANGAN KEHORMATAN GURU BESAR
s/d 2017
48 judul di Journal
Internasional
terdata
di SINTA*
6. Utilitas Penggunaan e-journal
Rata rata jumlah dosen dan mahasiswa yang menggunakan e journal dengan asumsi mahasiswa tingkat 3 dan seluruh dosen sebanyak 3,1 kali dalam waktu 4 bulan. Hal tersebut menunjukkan bahwa dosen dan mahasiswa untuk mengunduh e- journal masih sangat rendah. Seharusnya untuk kebutuhan penulisan karya tulis ilmiah (riset bagi dosen dan KTI bagi mahasiswa) dan bahan pembelajaran maka penggunaanya e jurnal minimal 40 kali tiap dosen dan mahasiswa (rata rata referensi minimal untuk KTI)
7. Pengabdian Masyarakat
1.
Penyusunan Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat di 38
Poltekkes Kemenkes
2.
Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Berdasarkan Hasil Penelitian
Dosen dalam mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
22
Pengabmas dapat menjadi ajang bagi poltekkes untuk sedini mungkin
memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah kesehatan yang terjadi di
masyarakat secara ilmiah
23
1.
menciptakan inovasi teknologi untuk
mendorong pembangunan bidang
Kesehatan di Indonesia berdasarkan riset;
2.
memberikan solusi berdasarkan kajian
akademik atas kebutuhan, tantangan, atau
persoalan yang dihadapi masyarakat, baik
secara langsung maupun tidak langsung;
3.
melakukan kegiatan yang mampu
mengentaskan masalah kesehatan di
masyarakat pada semua strata; dan
4.
melakukan alih teknologi, ilmu, dan seni
bidang kesehatan kepada masyarakat
untuk meningkatkan kesehatan secara
optimal.
Tujuan
24
PENERAPAN PARADIGMA SEHAT
Pendekatan
Keluarga
Gerakan
Masyarakat Hidup
Sehat (GERMAS)
25
Suatu tindakan yang sistematis dan
terencana
yang
dilakukan
secara
bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan
dan kemampuan
berperilaku sehat
untuk meningkatkan kualitas hidup
Merupakan
gerakan
nasional
yang
diprakarsai
oleh
Presiden
RI
yang
mengedepankan upaya promotif dan
preventif,
tanpa
mengesampingkan
upaya
kuratif-rehabilitatif
dengan
melibatkan seluruh komponen bangsa
dalam
memasyarakatkan
paradigma
sehat.
26
1.
Pengabmas berbasis program menjadi IKU Poltekkes
2.
Program Pengabmas di Poltekkes mengacu pada kurikulum Poltekkes
yang dipadukan dengan kegiatan program Kemenkes (Germas)
3.
Poltekkes harus menentukan masalah kesehatan di masyarakat yang
akan dijadikan pengabmas sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh
civitas akademi poltekkes
1. Individu
2. Keluarga
3. Masyarakat
4. Akademisi
5. Dunia usaha
6. Organisasi masyarakat
7. Kementerian / Lembaga terkait
PERAN POLTEKKES DALAM GERMAS
AKREDITASI INSTITUSI
0
8
1
29
0
5
10
15
20
25
30
35
A
B
C
Belum
Data s/d 13 Maret 2017
AKREDITASI PRODI
6
3
207
92
44
20
0
50
100
150
200
250
Diploma III
Diploma IV
A
B
C
Mutu Pendidikan
•
Akreditasi Prodi C ditingkatkan menjadi B
•
Akreditasi Prodi B ditingkatkan menjadi A
•
Akreditasi Institusi C ditingkatkan menjadi B
•
Pelaksanaan Akreditasi Institusi (AIPT) Poltekkes kemenkes
paling lambat selesai tahun 2018
•
Updating PD Dikti melibatkan pengelola PD DIKTI Poltekkes
(pengelola Direktorat) dan Tingkat Program studi
•
Updating APKAL (Aplikasi Alat Laboratorium) untuk
evaluasi pemenuhan standar juga sebagai bahan
perencanaan pengadaan
•
Pelaksanaan SPMI dan audit mutu internal minimal 2x
dalam setahun dan diupload melalui :
Uji Kompetensi
•
Uji Kompetensi D IV Keperawatan dan
Kebidanan dilaksanakan tanggal 22 Juli 2017.
•
Metode Uji Kompetensi D IV Keperawatan
dan Kebidanan menggunakan CBT Online
terpusat.
•
Uji Kompetensi selain Keperawatan dan
Program Percepatan
Latar Belakang
1.
UU 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan mengatur
kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan minimum
Diploma III.
2.
Memberikan masa peralihan selama 6 tahun bagi
tenaga kesehatan untuk penyesuaian menjadi
Diploma III.
3.
Data BKN (2015), sekitar 74.601 PNS (bidan,
perawat, tenaga gizi, kesehatan lingkungan, analis
laboratorium, perawat gigi, teknisi farmasi dll) yang
berpendidikan di bawah Dipoloma III, di RS,
Apabila dalam 6 tahun sejak diundangkan belum memiliki
kualifikasi minimal Diploma III maka dampak :
bagi tenaga kesehatan tersebut :
1. Menjadi asisten tenaga kesehatan
2. Tidak memiliki kewenangan melaksanakan praktik
sebagai tenaga kesehatan
3. Harus bekerja di bawah supervisi tenaga kesehatan
bagi fasyankes tempat dia bekerja :
1. Fasyankes tidak lagi sesuai standar akreditasi
2. Timbul potensi masalah hukum bagi fasyankes yang
mempekerjakan asisten tenaga kesehatan
3. Diperlukan pengaturan pelaksanaan supervisi kepada
asisten tenaga kesehatan
Data Tenaga Kesehatan Dibawah Diploma III
Seluruh Indonesia
Sumber : BKN 2015
North Kalimantan
Data Tenaga Kesehatan Dibawah Diploma III
Seluruh Indonesia
Sumber : BKN 2015T
otal:74.601
• Bidan (D1) : 19.608 • Perawat (SPK) : 38.944 • Farmasi (SMF) : 5.282 • Gizi (SPAG) : 434 • Kesling (SPPH) : 2.461 • Perawat Gigi (SPRG) : 3.971 • Pikes (SMA + Pelatihan RM) : 339 • TLM (SMAK) : 2.935 • Lainnya : 627Dasar Pelaksanaan
•
Permenristek Dikti 26/2016 tentang Rekognisi
Pembelajaran Lampau
•
Permenkes 41/2016 tentang Program Percepatan
Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Tenaga
Kesehatan
•
Permenristek Dikti 113/2017 tentang Perguruan Tinggi
Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan
Tenaga Kesehatan Melalui Rekognisi Pembelajaran
lampa
•
Keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehaatn Nomor
693/2017 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan
Tujuan
1. Mendorong nakes lulusan pendidikan dibawah
Diploma III utk meningkatkan kualifikasi
pendidikan sampai jenjang Diploma III
2. Meningkatkan kompetensi dan kualifikasi nakes
sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan,
dan
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
melalui peningkatan mutu nakes
Persyaratan Calon
•
Latar belakang pendidikan calon peserta :
• Diploma Satu Kebidanan bagi bidan;
• Sekolah Menengah Farmasi (SMF) bagi asisten apoteker;
• Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) bagi perawat;
• Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG) bagi perawat gigi;
• Sekolah Menengah Analis Kesehatan (SMAK) bagi tenaga
teknologi laboratorium medik;
• Sekolah Pembantu Ahli Gizi (SPAG) dan/atau Diploma Satu Ahli Gizi
bagi tenaga gizi;
• Sekolah Pembantu Penilik Hygiene (SPPH) bagi sanitarian; atau
• Minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang telah
mendapatkan pelatihan rekam medis yang diakui oleh Organisasi
Profesinya (bagi perekam medis dan informasi kesehatan
•
Telah memberikan pelayanan kesehatan paling singkat 5
(lima) tahun sebagai Tenaga Kesehatan
•
Memperoleh izin dari pembina kepegawaian bagi ASN atau
MENGIKUTI RPL
OLEH
PERGURUAN
TINGGI
NAKES
ALIH KREDIT
BEBAS KREDIT
SISA KREDIT
MENGIKUTI PENDIDIKAN
FORMAL
Program Afirmasi (Hybrid)IJAZAH D3
PJJ
Poltekkes
Pendidikan
Tatap Muka
Pendidikan
1
Secara tatap muka
• Dapat dilaksanakan di semua Institusi Diknakes yg
memenuhi syarat
• Berlaku semua ketentuan pendidikan tinggi
• Dilaksanakan diluar jam kerja pegawai atau setelah
pegawai menyelesaikan pelayanan/ tugas ditempat kerja,
misal :
• Senin – jum’at (jam 14 – 18)
• Sabtu (jam 08 – 18)
• Beberapa Poltekkes sudah menyelenggarakan pendidikan
secara tatap muka sebagai penyelenggaraan kelas
karyawan, dengan total peserta sebanyak 1.128 orang
Pendidikan
2
Jarak Jauh
• PJJ yang diselenggarakan harus memperoleh izin Kemenristek Dikti
berupa izin Program Studi penyelenggara PJJ.
• Program studi yang telah memperoleh izin PJJ adalah Program Studi
DIII Keperawatan dan DIII Kebidanan pada Poltekkes Kemenkes
Kupang dan Poltekkes Kemenkes Kaltim
• Sesuai dengan Permendikbud Nomor 109 th 2013, Poltekkes
Kemenkes Kaltim dan Kupang dapat menyelenggarakan PJJ
masing masing di 3 Provinsi
• PJJ dapat dilaksanakan tidak berbatas waktu, bisa kapan saja dan
dimana saja karena PBM menggunakan fasilitas IT
• Saat ini jumlah peserta PJJ di Poltekkes Kemenkes Kupang sebanyak
403 orang dan di Poltekkes Kemenkes Kaltim sebanyak 182 orang
Pendidikan
3
Program Afirmasi
Pendidikan Formal Setelah RPL
•
Diselenggarakan dengan menggabungkan metode tatap muka dan PJJ (PJJ
mata kuliah)
•
PJJ Mata kuliah dapat dilaksanakan tanpa izin khusus dengan Ketentuan
jumlah SKS yang di PJJ kan tidak lebih dari 50% SKS
•
Peserta program afirmasi mengikuti kegiatan pembelajaran melalui:
a. Belajar mandiri, dengan menggunakan bahan ajar cetak dan bahan ajar non cetak.
b. Belajar terbimbing, melalui tutorial dan pembelajaran kolaboratif/ kelompok belajar. c. Belajar praktik, meliputi praktik laboratorium dan praktik klinik di tempat kerja masing
masing atau di fasyankes yang tidak berjauhan dg tempat kerja
.
•
Penilaian hasil belajar disesuaikan dengan peraturan akademik institusi
penyelenggara dengan mempertimbangkan fleksibilitas dari kendala calon
peserta
•
Ijazah diterbitkan oleh Institusi Pendidikan Rayon dan Sub Rayon
•
Uji kompetensi bagi peserta program
Peta Jalan
Program Percepatan Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan Dari Pendidikan Menengah dan Diploma I Ke Diploma III2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Program melalui dik Reguler dan PJJ Poltekkes PJJ Poltekkessudah mulai
Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan
melalui RPL
Program melalui dik Reguler dan PJJ Poltekkes2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
0
0
0
1.128
1.500
1.500
1.500
86
372
584
1.170
1.500
1.500
1.500
-
-
17.192
27.620
36.319
49.039
86
372
584
19.490 30.620 37.819 52.039
Kelas
Karyawan
PJJ
Total
Peserta & Proyeksi Peserta Program Percepatan Pendidikan Th
2014-2020
Program
Afirmasi
Jumlah Peserta Program Percepatan Pendidikan melalui RPL Th 2017
(Kelas Karyawan, PJJ dan Program Afirmasi)
NO PROVINSI Perawat Bidan Farmasi Perawat Gigi Sanitarian Pranata Lab
Medik Gizi Perekam Medis Total 1 NAD 143 919 40 82 166 50 0 1,400 2 SUMATERA UTARA 573 389 107 69 55 101 47 0 1,341 3 SUMATERA BARAT 649 319 0 90 31 131 16 0 1,236 4 RIAU 120 177 75 40 128 0 30 0 402 5 JAMBI 110 244 0 40 128 0 0 0 585 6 SUMATERA SELATAN 693 443 40 141 122 57 17 0 1,513 7 BENGKULU 392 563 0 0 40 14 27 0 1,036 8 LAMPUNG 207 115 33 30 15 17 13 0 430 9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 40 40 36 0 0 0 7 0 123 10 KEPULAUAN RIAU 85 17 102 11 BANTEN 40 40 12 DKI JAKARTA 67 7 68 88 5 29 29 22 315 13 JAWA BARAT 280 134 233 66 90 96 75 0 1,037 14 JAWA TENGAH 441 240 240 70 127 149 104 98 1,469 15 DI YOGYAKARTA 16 JAWA TIMUR 565 303 0 157 72 75 46 23 1,241 17 BALI 18 NTB 275 138 69 47 23 23 0 575 19 NTT 784 511 75 128 55 0 15 1,568 20 KALIMANTAN BARAT 582 205 0 148 106 123 53 0 1,217 21 KALIMANTAN TENGAH 180 180 0 0 0 13 18 0 391 22 KALIMANTAN SELATAN 253 102 120 139 88 41 36 0 779 23 KALIMANTAN TIMUR 657 168 132 44 1,001 24 KALIMANTAN UTARA 25 SULAWESI BARAT 40 31 0 0 0 0 13 0 84 26 SULAWESI SELATAN 11 1 9 84 3 1 25 27 SULAWESI TENGAH 220 260 0 84 7 0 571 28 SULAWESI TENGGARA 23 23 29 SULAWESI UTARA 57 21 28 36 36 35 4 217 30 SULAWESI SELATAN 11 1 9 3 1 25 31 GORONTALO 169 88 0 0 0 0 0 0 257 32 MALUKU 179 122 0 0 74 8 56 0 439 33 MALUKU UTARA 34 PAPUA 73 73 35 PAPUA BARAT TOTAL 19,490
Mekanisme Usulan Program Percepatan
Pendidikan
Kementerian Kesehatan melalui Badan PPSDM Kesehatan menetapkan kuota nasional
tenaga kesehatan penerima bantuan pendidikan berdasarkan
data dari Dinas Kesehatan Provinsi yang telah di validasi
Dinkes Provinsi
Melakukan rekapitulasi calon peserta program percepatan yang
sudah di validasi oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota Mengajukan usulan calon peserta
Program Percepatan kepada Menteri Kesehatan melalui Kepala
Badan PPSDM Kesehatan untuk ditetapkan sebagai penerima
bantuan biaya pendidikan
Dinkes Kabupaten/Kota
Melakukan identifikasi, pengumpulan dan validasi data
tenaga kesehatan dengan pendidikan dibawah Diploma III,
bekerja di fasyankes dan berstatus sebagai pegawai negeri
sipil
Calon Peserta Program
Calon Peserta Program yang memiliki jenjang pendidikan tinggi (D1)
Calon Peserta Program yang memiliki kualifikasi jenjang pendidikan menengah
Alih Kredit pengakuan CP pendidikan
formal melalui penilaian ekivalensi (Program RPL)
Asesmen dan Rekognisi pengakuan CP
pendidikan nonformal, informal dan pengalaman kerja Pprogram RPL)
Perolehan kredit dan pembebasan sebagian mata
kuliah Lulus ? Proses pembelajaran di PT (1-2 Thn) Ijazah ya tida k
JADWAL PENYELENGGARAAN PROGRAM PERCEPATAN TH 2017
No Kegiatan Pelaksana Waktu Pelaksanaan 1 Surat Edaran Kepala Badan PPSDM Kesehatan
tentang Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Tahun 2017
Pusdik SDM Kesehatan Maret 2017
2 Sosialisasi Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Tahun 2017
Unit Utama Kemenkes/Dinkes Provinsi/Lembaga TNI/Polri
Maret - April 2017
3 Koordinasi PT Penyelenggara Program Percepatan Pusdik SDM Kesehatan Maret 2017
4 Penetapan data calon peserta program
percepatan ke PT penyelenggara program sesuai dengan kuota dan lokasi PT (tembusan Pusdik SDM Kesehatan)
Unit Utama Kemenkes/Dinkes Provinsi/Lembaga TNI/Polri
April – Mei 2017
5 Proses Penerimaan Calon Peserta Program Percepatan melalui RPL (termasuk asesmen RPL)
PT Penyelenggara Program (Rayon dan Sub Rayon)
Mei-Juni 2017
6 Penerbitan SK Pimpinan Perguruan Tinggi tentang hasil asesmen RPL
PT Penyelenggara Program (Rayon dan Sub Rayon)
Juni - Juli 2017
7 Penerbitan SK penetapan calon peserta program percepatan sesuai hasil asesmen RPL yang
disampaikan ke Pusdik SDM Kesehatan
PT Penyelenggara Program (Rayon dan Sub Rayon)
Juli 2017
8 Penerbitan SK Penerima Dana Bantuan Biaya Pendidikan Tahun 2017
Pusdik SDM Kesehatan Agustus 2017
9 Perkuliahan PT Penyelenggara Program (Rayon dan Sub Rayon)
September 2017 -Februari 2018
PERGURUAN TINGGI : POLITEKNIK KESEHATANINSTITUSI DIKNAKES LAIN
KERJASAMA YANG TELAH DILAKUKAN DALAM
MENDUKUNG PROGRAM PERCEPATAN PENDIDIKAN
TENAGA KESEHATAN
ORGANISASI PROFESI, ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
1. Penyiapan Penyelenggaraan Program: Penetapan Petunjuk Teknis RPL Bidang Kesehatan Penetapan Perguruan Tinggi (PT) Penyelenggara RPL Penetapan PT Penyelenggara Pendidikan 2. Pembinaan akademik 3. Penjaminan Mutu Penyiapan Regulasi Pendidikan dalam jabatan Pengakuan dan penyesuaian ijazah pengakuan dan penyesuaian ijazah 1. Izin bagi pegawai untuk mengikuti pendidikan 2. Dukungan Pembiayaan melalui Pemerintah Daerah 3. Penyiapan Lahan Praktik dan tutor untuk ASN Daerah