• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGGI CURAH HUJAN BERDASARKAN KONDISI KLIMATOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS TINGGI CURAH HUJAN BERDASARKAN KONDISI KLIMATOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TINGGI CURAH HUJAN BERDASARKAN KONDISI

KLIMATOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Yuzy Alfahnie1, Very Dermawan2, Lily Montarcih Limnatara2

1Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2

Dosen Jurusan Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

1yuzyalfahnie12@gmail.com

ABSTRAK

Tinggi curah hujan yang jatuh di bumi tidak dapat di ketahui secara pasti besarnya. Prakiraan parameter klimatologi terutama hujan sudah menjadi kebutuhan. Curah hujan yang terjadi dapat diprediksi dengan menggunakan kecerdasan buatan. Metode problem solving yang digunakan dalam penelitian ini adalah jaringan syaraf tiruan (JST) dengan software NeuroSolutions 6 dan MATLAB 7.10.0 (R2010a). Kajian ini bertujuan untuk memprediksi curah hujan berdasarkan iklim yang terjadi dengan kedua software tersebut. Terdapat tiga data yang di running menggunakan software tersebut, yaitu data bulanan, harian dan jam-jaman. Pembagian data dengan menggunakan software NeuroSolution 6 yaitu training, cross validation,

testing dan production, sedang pembagian data dengan menggunakan MATLAB 7.10.0 (R2010a) yaitu input, sample , dan output. Berdasarkan hasil proses running pada data bulanan, harian dan jam-jaman

menggunakan NeuroSolutions 6 dan MATLAB 7.10.0 (R2010a) menunjukkan nilai kesalahan relatif (KR) yang dihasilkan lebih kecil bila menggunakan MATLAB 7.10.0 (R2010a). Untuk data bulanan KR menggunakan NeuroSolution 6 sebesar 11,49 % , dengan MATLAB 7.10.0 (R2010a) sebesar 7,59 %. Data harian KR menggunakan NeuroSolution 6 sebesar 8,49 % , dengan MATLAB 7.10.0 (R2010a) sebesar 6,36 %. Data jam-jaman KR menggunakan NeuroSolution 6 sebesar 19,32 % , dengan MATLAB 7.10.0 (R2010a) sebesar 14,72 %.

Kata kunci: Jaringan syaraf siruan, NeuroSolution 6, MATLAB 7.10.0 (R2010a), kesalahan relatif

ABSTRACT

High of precipitation that falls on the earth can not be known certainly. Forecast parameters, especially rainfall has become very important. The rainfall can be predicted using the artificial neural network (ANN). Problem solving methods that used in this research is the artificial neural network (ANN) with software NeuroSolutions 6 and MATLAB 7.10.0 (R2010a). This study aims to predict rainfall depth based on climate data with both software. There are three data that are running using the software, monthly, daily and hourly. Sharing of data using software NeuroSolution 6 are training, cross validation, testing and production, while sharing data by using MATLAB 7.10.0 (R2010a) are input, sample, and output. Based on the results of running process on monthly data, daily and hourly using NeuroSolutions 6 and MATLAB 7.10.0 (R2010a) indicate that the value of the relative error (KR) is smaller if using MATLAB 7.10.0 (R2010a). For monthly data using NeuroSolution 6 to 11.49%, while MATLAB 7.10.0 (R2010a) 7.59%. Relative error daily data using NeuroSolution 6 to 8.49%, while MATLAB 7.10.0 (R2010a) 6.36%. Hourly data use NeuroSolution 6 error is 19.32%, while MATLAB 7.10.0 (R2010a) 14.72%.

(2)

A. PENDAHULUAN

Unsur air di bumi terdiri dari sur presipitasi, misalnya curah hujan, un-sur cuaca, seperti temperatur, kelembab-an, kecepatan dan arah angin, durasi pe-nyinaran matahari, intensitas pepe-nyinaran matahari, unsur penguapan, unsur air per-mukaan, seperti tinggi muka air dan debit sungai, angkutan sedimen, nsur air bawah permukaan, misalnya infiltrasi dan perko-lasi, unsur airtanah.

Prakiraan parameter klimatologi terutama hujan sudah menjadi kebutuhan Nasional. Betapa tidak, bencana banjir akibat hujan yang turun dengan jumlah di atas normal atau bencana kekeringan akibat jumlah curah hujan yang berada di bawah normal, sering melanda wilayah Indonesia. Semua itu dapat diantisipasi dengan informasi yang akurat tentang be-rapa besar curah hujan yang akan turun di suatu tempat pada kurun waktu tertentu.

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, pekerjaan manusia lebih dimu-dahkan dengan adanya komputer. Kom-puter diharapkan mampu mengerjakan pekerjaan yang seharusnya hanya dapat dikerjakan oleh manusia, atau biasa disebut kecerdasan buatan (Artificial

Inte-legency). Pembacaan pola curah hu-jan

dapat dilakukan oleh model kecerda-san buatan dengan menggunakan data historis mengenai parameter klimatologi. Adapun metode problem solving yang digunakan dalam penelitian ini adalah jaringan syaraf tiruan (JST). Salah satu bidang dimana JST dapat diaplikasikan dengan baik adalah bidang peramalan (Setiawan, 2008). Dalam JST terdapat teknik pera-malan yang sering digunakan yaitu

Ne-uroSolutions 6 dan Matlab Backpropaga-tion. Pada saat musim penghujan, curah

hujan yang tercatat pada pengukuran ter-lihat cukup baik. Namun, karena peruba-han yang terjadi pada bumi akibat pema-nasan global (global warming) menye-babkan iklim serta cuaca cenderung berubah sehingga terjadinya penyim-pangan yang tidak dapat dihindari.

Sehingga diharapkan jaringan saraf tiruan ini akan dapat menganalisa data curah hujan serta data klimatologi Kota Malang.

B. METODE

Pada studi ini diperlukan data-data yang mendukung guna memudahkan da-lam menganalisis permasalahan yang ter-jadi, untuk itu perlu disajikan beberapa data sebagai berikut:

1. Peta lokasi studi

2. Data klimatologi (curah hujan, suhu, kelembaban udara, lama penyinaran, tekanan udara)

Adapun langkah-langkah dalam pe-nyelesaian studi ini adalah sebagai beri-kut:

1. Mengoreksi seluruh data klimatologi akibat kesalahan teknis terdapat data yang hilang.

2. Menguji seluruh data klimatologi dengan uji statistik

3. Memprediksi tinggi curah hujan bu-lanan, harian, jam-jaman berdas-arkan kondisi klimatologi yang ada dengan menggunakan software

Neu-roSolutions 6.0.

4. Memprediksi tinggi curah hujan bulanan, harian, jam-jaman berda-sarkan kondisi klimatologi yang ada dengan menggunakan software MA-TLAB 7.10.0 R2010a.

5. Membuat pemodelan dengan kedua

software yang digunakan.

6. Membandingkan hasil dari kedua

software dengan melihat persentase

kesalahan relatif yang dihasilkan. 7. Selesai

C. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Statistik

Data iklim yang didapatkan dari sta-siun hujan tidak dapat langsung diguna-kan dalam perhitungan karena perlu ada-nya pengujian terhadap data. Pengujian data bertujuan untuk menge-tahui kualitas data dan keandalan data yang akan diper-gunakan dalam perhitungan.

(3)

Kualitas dan keandalan data yang digunakan akan mempengaruhi kesesu-aian hasil perhitungan dengan keadaan yang sesungguhnya (Soewarno, 1995: 7).

Pengujian data yang dilakukan pada studi ini adalah:

a. Uji Stasioner Data (Uji Kestabilan Nilai dan Rerata Varian)

1. Uji F 2. Uji T

b. Uji Keacakan Data (Uji Ketidakada-an Trend)

1. Uji Korelasi Metode Spearman 2. Uji Mann-Whitney

c. Uji Persistensi (Uji Ketidak Tergan-tungan)

1. Uji Korelasi Serial Metode Spear-man

Uji Stasioner (Uji F dan Uji T)

Pengujian nilai varian suatu deret berkala dilakukan dengan menggunakan

uji-F. Apabila uji kestabilan varian

me-nunjukkan stasioner maka pengujian se-lanjutnya adalah pengujian kestabilan ni-lai rata-ratanya dengan menggunakan uji T.

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Uji Stasioner

Iklim Bulanan dengan Ftabel =

2,6 dan Ttabel = 1,714 pada

Lokasi Stasiun Klimatologi Ka-rangploso No Unsur Klimatologi Nilai F Hitung Kesimpulan Nilai T Hitung Kesimpulan

1 Hujan 1,034 Diterima -1,227 Diterima

2 Suhu 2,224 Diterima 1,106 Diterima

3 Kelembaban 1,594 Diterima 1,701 Diterima

4 Radiasi 1,018 Diterima 1,311 Diterima

5 Tekanan 0,359 Diterima 1,435 Diterima

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Uji Stasioner

Iklim Harian dengan Ftabel = 4,28

dan Ttabel = 1,812 pada Lokasi

Stasiun Klimatologi Karangplo-so No Unsur Klimatologi Nilai F Hitung Kesimpulan Nilai T Hitung Kesimpulan

1 Hujan 4,188 Diterima -1,227 Diterima

2 Suhu 2,969 Diterima 1,106 Diterima

3 Kelembaban 1,537 Diterima 1,701 Diterima

4 Radiasi 0,566 Diterima 1,311 Diterima

Sumber: Hasil Perhitungan

Uji Ketidakadaan Trend (Uji Korelasi Metode Spearman dan Uji Mann-Whitney)

Data dari stasiun klimatologi Ka-rangploso diuji keacakannya mengguna-kan Uji Korelasi Spearman. Uji ini bertu-juan untuk mengetahui ada atau tidaknya trend dalam suatu deret berkala.

Uji Mann-Whitney digunakan untuk menguji dua kelompok data yang tidak berpasangan berasal dari populasi yang sama atau tidak. Data masing-masing unsur iklim yang telah diurutkan diberi-kan peringkat mulai dari yang paling kecil sampai yang terbesar kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Dua ke-lompok yaitu populasi A dan populasi B diuji apakah A mempunyai sebaran yang sama dengan B.

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Iklim Bula-nan Uji Spearman dengan α = 1,714 dan Uji Mann-Whitney dengan α = 1,645 No Unsur Klimatologi Nilai Spearman Kesimpulan Nilai Mann & Whitney Kesimpulan

1 Hujan -1,721 Diterima -1,414 Diterima

2 Suhu -1,585 Diterima -0,925 Diterima

3 Kelembaban -3,071 Diterima -2,502 Diterima

4 Radiasi -0,793 Diterima -1,197 Diterima

5 Tekanan -1,436 Diterima -0,381 Diterima

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Iklim Harian Uji Spearman dengan α = 1,812 dan Uji Mann-Whitney dengan α = 1,645 No Unsur Klimatologi Nilai Spearman Kesimpulan Nilai Mann & Whitney Kesimpulan

1 Hujan 0,111 Diterima -0,320 Diterima

2 Suhu 0,424 Diterima -0,801 Diterima

3 Kelembaban -0,492 Diterima -0,961 Diterima

4 Radiasi -0,774 Diterima -1,121 Diterima

Sumber: Hasil Perhitungan

Uji Persistensi (Uji Korelasi Serial Metode Spearman)

Persistensi (Persistence) adalah keti-dak tergantungan dari setiap nilai dalam deret berkala. Untuk melaksanakan pe-ngujian persistensi harus dihitung besar-nya koefisien korelasi serial. Salah satu metode untuk menentukan koefisien

(4)

ko-relasi serial adalah dengan Metode Spear-man.

Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Iklim Bula-nan Uji Spearman

No Unsur Klimatologi Nilai T Tabel Nilai T Hitung Kesimpulan 1 Hujan 1,717 -1,927 Diterima 2 Suhu 1,717 0,339 Diterima 3 Kelembaban 1,717 0,848 Diterima 4 Radiasi 1,717 -0,235 Diterima 5 Tekanan 1,717 1,713 Diterima

Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Iklim Harian Uji Spearman No Unsur Klimatologi Nilai T Tabel Nilai T Hitung Kesimpulan 1 Hujan 1,833 -1,670 Diterima 2 Suhu 1,833 0,137 Diterima 3 Kelembaban 1,833 -1,755 Diterima 4 Radiasi 1,833 -3,498 Diterima

Sumber: Hasil Perhitungan

Analisis dengan NeuroSoltions 6.0 (NS 6) NeuroSolutions adalah lingkungan

simulasi jaringan syaraf utama. Perangkat lunak ini digunakan untuk merancang, melatih dan menyebarkan jaringan saraf model untuk melakukan berbagai tugas seperti data mining, klasifikasi, aprok-simasi fungsi, regresi multivarian dan prediksi waktu (Halimi, 2005).

Tahap pengerjaan menggunakan

Ne-uroSolutions 6.0:

1. Combine MS. Excel dengan

soft-ware NeuroSolutions 6.0, akan

muncul menu Add Ins pada MS. Excel

2. Blog kolom dari data suhu, kelem-baban udara, lama penyinaran dan tekanan, lalu klik dan pilih

Neuro-Solution → Tag Data → Column(s) As Input.

3. Blog kolom data curah hujan, lalu klik dan pilih NeuroSolution →

Tag Data → Column(s) As Desired.

4. Blog kolom tahun dan bulan, lalu klik dan pilih NeuroSolution →

Tag Data → Column(s) As Symbol.

5. Blog baris sebanyak yang diingin-kan untuk dijadidiingin-kan data Training,

Cross Validation, Testing, dan Production.

Kemudian pilih NeuroSolution →

Tag Data → Row(s) As Training.

Begitu pula dengan ketiga proses lainnya.

6. Buat network baru dengan cara

Create/Open Network → New Classification Networks. Setelah itu

pilih Train Network → Train untuk

proses pembentukan jarring-an

syaraf tiruan

7. Save breadboard yang terbentuk sesuai yang diinginkan. Lalu akan keluar kotak dialog train yang berisikan pengaturan Number of

Epochs, Isikann sesuai dengan yang

kita inginkan (disini diguna-kan 1000 Epoch).

Gambar 1. Grafik Hubungan MSE dan Epoch (Bulanan)

Gambar 2. Grafik Hubungan MSE dan Epoch (Harian)

(5)

Gambar 3. Grafik Hubungan MSE dan Epoch (Jam-jaman)

Gambar 4. Jaringan Single Layer NS 6 Gambar 4 merupakan jaringan single

layer perceptron yang dilakukan oleh software NeuroSolutions 6. Pada jaringan

ini tidak terdapat lapisan tersembunyi, jaringan ini hanya melakukan pembelaja-ran dengan satu lapisan saja.

Analisis dengan MATLAB 7.10.0 R2010a

Matlab merupakan tool yang banyak diaplikasikan untuk menyelesaikan per-masalahan sistem persamaan linear, prog-lin dengan simpleks, hingga peramalan runtun waktu (time series), dll (Siang, 2005:112). Berbeda dengan software

NeuroSolutions 6, MATLAB tidak under

MS.Excel, namun compatible dengan MS Excel.

Tahap pengerjaan menggunakan

soft-ware MATLAB 7.10.0 (R2010a):

1. Buka lembar kerja data pada MS. Excel, buka software MATLAB. 2. Pilih New Variable pada

MAT-LAB 7.10.0 R2010a. Buat menjadi 3 variabel, yaitu Input, Sampel dan Target.

 Pada variabel input masukkan data klimatologi suhu, kelem-baban udara, lama penyinaran dan tekanan.

 Pada variabel sampel masuk-kan data klimatologi suhu, kelembaban udara, lama pe-nyinaran dan tekanan, namun pada variabel sampel hanya dimasukkan beberapa data.  Pada variabel Target masukan

data curah hujan.

3. Pilih menu Start → Toolboxes →

More → Neural Network → Neural Network Tool (nntool), atau

menggunakan perintah Command, dengan cara menulis ‘nntool’ pada

command window.

4. Akan muncul pada kotak dialog

Network/Data Manager. Pilih Imp-ort lalu akan keluar kotak dialog Import to Network/Data Manager.

Pilih variabel lalu disesuaikan de-ngan destinasi nya, ke-mudian ok. 5. Buat New Network dan isi setiap

data seperti dibawah ini:

Network Type : Feed-forward

backprop

Input data : Input

Target data : Target

Training function : TRAINGDX

Adaption learning function :

LEARNGD

Performance function : MSE

Number of layers : 4

Properties for : Layer 2

Transfer function : TANSIG

6. Buka Network yang baru dibuat, terdapat beberapa variabel terikat yang perlu diisi dan disesuaikan.

(6)

Hasil Bulanan (a) (b) (c) Hasil Harian (a) (b) (c)

(7)

Hasil Jam-jaman

(a)

(b)

(c)

Gambar 6. (a) Hubungan performa va-lidasi terbaik dengan epoch (b) Training State

(c) Regresi Hasil Running

Gambar 7. Jaringan Multi Layer MA-TLAB 7.10.0 R2010a Gambar 7 merupakan jaringan Multi

layer Backpropagation yang dilakukan

oleh software MATLAB 7.10.0 R2010a. Pada jaringan ini terdapat lapisan tersem-bunyi (Hidden Layer), jaringan ini melakukan pembelajaran lebih baik deng-an menerapkdeng-an propagasi maju ddeng-an mun-dur melalui beberapa lapisan tersembu-nyi.

PEMBAHASAN

Gambar 1, 2, da 3 merupakan hasil dari software NeuroSolutions. Grafik ini menunjukkan hubungann antara MSE dan epoch. Dimana, semakin banyak iterasi (epoch) yang dilakukan maka MSE akan semakin konstan.

Gambar 6 (a) menunjukkan grafik pelatihan bulanan, harian, jam-jaman ya-ng menjelaskan bagaimana nilai gradien momentum dan grafik pengecekan vali-dasi pada proses pelatihan JST. Gradien merupakan nilai kemiringan antar iterasi. Nilai gradien bulanan yang dihasilkan adalah sebesar 0,75 x 10-2

, nilai gradient harian yang dihasilkan sebesar 0,2 x 10, dan untuk jam-jaman sebesar 0,9 x 10 pada epoch terakhir yaitu epoch ke 1000. Hal ini menunjukkan bahwa pemodelan telah mendekati konstan dan cocok deng-an apa ydeng-ang dipelajari di iterasi sebelum-nya.

Gambar 6 (b) menunjukkan bahwa performa pelatihan pada pemodelan bu-lanan, harian, jam-jaman sudah bagus, karena nilai MSE-nya mendekati target

(8)

10-1. Grafik performance menunjukkan hasil performa train, validation, dan test. Hasil train dan test cukup baik karena

MSE yang dihasilkan antara 101 dan 10-1.

Nilai validation, performa untuk model bulanan mengalami fase terbaik pada

epoch ke 496 yaitu MSE nya hanya 0,24

x 10-1. Nilai validation, performa untuk

model harian mengalami fase terbaik pada epoch ke 985 yaitu MSE nya hanya

0,27 x 10-1. Nilai validation, performa

untuk model jam-jaman mengalami fase terbaik pada epoch ke 790 yaitu MSE nya hanya 0,32 x 10-1.

Gambar 6 (c) menunjukkan grafik hubungan antara hasil output pada tahap pelatihan dengan target yang ditentukan. Hasil regresi proses pelatihan pada data bulanan adalah sebesar 0,68702, sedang pada harian adalah sebesar 0,68448 dan pada jam-jaman adalah sebesar 0,50711. Nilai MSE yang didapat, jaringan terse-but tetap dikatakan berhasil karena nilai MSE nya tergolong cukup kecil.

D. KESIMPULAN

Dari hasil-hasil analisa tersebut, dapat di-simpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pemodelan tinggi curah hujan

bula-nan pada tahun 1987-2011 berda-sarkan data klimatologi bulanan di stasiun klimatologi Karangploso

de-ngan menggunakan dua model

software yaitu:

a. Kesalahan relatif (KR) dengan model software NeuroSolution 6.0 sebesar 11,49 %

b. Kesalahan relatif (KR) dengan model software MATLAB 7.10.0 R2010a sebesar 7,59 %

Sehingga dapat dibuat persamaan dari pemodelan bulanan yang telah dila-kukan yaitu: 𝑌𝑘= 𝑊𝑘0+ B1𝑗+ X1Z𝑗 1 4 i=1 + X2Z𝑗 2+ X3Z𝑗 3+ X4Z𝑗 4 n j=1 𝑊𝑘1 + B2𝑗+ X1Z𝑗 1 4 i=2 + X2Z𝑗 2+ X3Z𝑗 3+ X4Z𝑗 4 𝑊𝑘2

2. Pemodelan tinggi curah hujan harian pada tahun 2008-2013 berdasarkan data klimatologi bulanan di stasiun

klimatologi Karangploso dengan me-nggunakan dua model software yaitu: a. Kesalahan relatif (KR) dengan model software NeuroSolution 6.0 sebesar 8,49 %

b. Kesalahan relatif (KR) dengan model software MATLAB 7.10.0 R2010a sebesar 6,36 %

Sehingga dapat dibuat persamaan dari pemodelan harian yang telah di-lakukan yaitu: 𝑌𝑘= 𝑊𝑘0+ B1𝑗+ X1Z𝑗1 3 i=1 + X2Z𝑗 2+ X3Z𝑗 3 n j=1 𝑊𝑘1 + B2𝑗+ X1Z𝑗 1 3 i=2 + X2Z𝑗 2+ X3Z𝑗 3 𝑊𝑘2

3. Membandingkan pemodelan tinggi curah hujan bulanan dan harian pada

stasiun klimatologi Karangploso,

yang dihasilkan yaitu bahwa dengan

menggunakan model MATLAB

7.10.0 R2010a perlakuan yang sama lebih baik. Terbukti dari hasil pemo-delan tinggi curah hujan jam-jaman Laboratorium Hidrologi Uni-versitas Brawijaya, nilai kesalahan relatif pe-modelan tinggi curah hujan jam-jaman:

a. Kesalahan relatif (KR) dengan model software NeuroSolution 6 sebesar 19,32 %

b. Kesalahan relatif (KR) dengan

model software MATLAB

7.10.0 R2010a sebesar 14,72 % Sehingga dapat dibuat persamaan dari pemodelan jam-jaman yang telah dilakukan yaitu: 𝑌𝑘= 𝑊𝑘0+ B1𝑗+ X1Z𝑗 1 4 i=1 + X2Z𝑗 2+ X3Z𝑗 3+ X4Z𝑗 4 n j=1 𝑊𝑘1 + B2𝑗+ X1Z𝑗 1 4 i=2 + X2Z𝑗 2+ X3Z𝑗 3+ X4Z𝑗 4 𝑊𝑘2 E. SARAN

Berdasarkan analisa perhitungan

pada model software Neurosolution 6.0 dan MATLAB 7.10.0 (R2010a) di Stasi-un Klimatologi Karngploso dan Labora-torium Hidrologi Universitas Brawijaya pada kajian ini, maka disarankan bebera-pa hal sebagai berikut:

(9)

1. Bagi instansi untuk dapat digunakan sebagai alternatif baru meramalkan atau memprediksi tinggi curah hujan dengan menggunakan Neurosolutuon

6.0 dan MATLAB 7.10.0 (R2010a)

untuk mendapatkan model ramalan terbaik yang lebih akurat serta dapat menghemat waktu dan biaya diban-dingkan dengan perhitungan konven-sional.

2. Bagi pembaca dan peneliti sebagai tambahan referensi terkait dengan metode jaringan syaraf tiruan prog-ram Neurosolution 6 dan MATLAB 7.10.0 R2010a dapat digunakan un-tuk menghitung besarnya tinggi cu-rah hujan.

DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, A. H. & Dalimi, R. 2005. Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Peramalan Beban Tenaga Listrik Jangka Panjang Pada Sistem Kelistrikan Di Indonesia.

Jurnal Teknologi. XIX

(3):211-217.

Setiawan, Wahyudi. 2008. Prediksi

Har-ga Saham Menggunakan JarinHar-gan Syaraf Tiruan Multilayer Feedfor-ward Network dengan Alogaritma Backpropagation: 08-020. Bali:

Konferensi Nasional Sistem dan Informatika.

Siang, J. J. 2005. Jaringan Syaraf Tiruan

dan Pemrogramannya Mengguna-kan Matlab. Yogyakarta: ANDI.

Soewarno, 1995. Hidrologi Aplikasi

Metode untuk Analisa Data.

Gambar

Tabel 1. Rekapitulasi  Hasil  Uji  Stasioner  Iklim  Bulanan  dengan  F tabel   =  2,6  dan  T tabel   =  1,714  pada  Lokasi  Stasiun  Klimatologi   Ka-rangploso
Tabel 5. Rekapitulasi  Hasil  Iklim  Bula- Bula-nan Uji Spearman
Gambar 3.  Grafik Hubungan MSE  dan Epoch (Jam-jaman)
Gambar  1,  2,  da  3  merupakan  hasil  dari  software  NeuroSolutions.  Grafik  ini  menunjukkan  hubungann  antara  MSE  dan  epoch

Referensi

Dokumen terkait

After collecting the data, the writer compares the posttest score of the experimental and the control group, the t-test formula for independent samples was used to answer the

Hasil penelitian juga menunjukan terdapat perbedaan pengetahuan orang tua tentang perawatan pasca tranfusi pada anak thalasemia sebelum dan sesudah pemberian komunikasi

Berdasarkan pemikiran di atas dan apa yang telah dilakukan oleh perpustakaan FE UII serta ditambah dengan hasil studi dari Szulanski (1996) yang mendiskusikan per- masalahan

Enterprise decision makers need to find cost-effective, complete solutions that enable knowledge workers to create, edit, and convert PDFs to Microsoft ® Office files..

Dalam situasi resmi atau formal sebagai warga negara yang baik seharusnya kita dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.. Setiap warga negara Indonesia wajib

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka yang dapat diambil bahwa taraf signifikan 5% nilai t tertera bilangan 2,000 oleh bilangan yang diperoleh 6,577 lebih besar dari

Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, evaluasi teknis dan evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi serta pembktian kualifikasi maka Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Untuk dimensi assurance yang diukur dari 5 item pertanyaan diperoleh skor SERVQUAL sebesar -1,4.Gap atau kesenjangan tertinggi yang terjadi adalah pada point