• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alat untuk memudahkan pernbaca memahami

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Alat untuk memudahkan pernbaca memahami "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

GAYA BAHASA

1. Klimaks

yang disebut juga gradasi, adalah gaya bahsa berupa ekspresi dan pernyataan dalam rincian yang secara periodek makn lama makin meningkat, baik kuantitas, kualitas, intensitas, nilainya.

Contoh:

Idealnya setiap anak Indonesia pernah menempuh pendidikan formal di TK, SD, SMP, SMA/SMK, syukur S2, S3 sampai gelar Doktor dan kalau mengajar di Perguruan Tinggi bergelar Profesor/Guru Besar pula.

2. Antiklimaks

merupakan antonim dari klimaks adalah gaya bahasa berupa kalimat terstruktur dan isinya mengalami penurunan kualitas, kuantitas intensitas. Gaya bahasa ini di mulai dari puncak makin lama makin ke bawah.

Contoh:

Bagi milyader bakhlil, jangankan menyumbang jutaan rupiah, seratus ribu, lima puluh ribu, sepuluh ribu, seribu rupiah pun ia enggan, masih dihitung-hitung.

3. Paralelisme

adalah gaya bahasa berupa penyejajaran antara frase-frase yang menduduki fungsi yang sama. Contoh: Kriminalitas dan kemaksiatan itu akan menyengsarakan banyakmorang, membuat menderita kurban-kurbannya.

4. Antitesis

adalah gaya bahsa yang menghadirkasn kelompok-kelompok kata yang berlawanan maksudnya.

Contoh:

Kau yang berjani kau pula yang mengingkari 5. Repetisi

• adalah gaya bahasa dengan jalan mengulanmg pengunaan kata atau kelompok kata tertentu. Contoh:

• Seumpama eidelwis akulah cinta abadi yang tidak akan pernah layu

• Seumpama merpati akulah kesetiaan yang tidak pernah ingkar janji 6. Aliterasi

• adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi konsonan. Contoh:

• Widyawan Wisik Wahyu Wastika suka menekuni spiritualitas.

• Sahabatku bernama Fajar Firman Firdaus Filosofi. 7. Asonansi

adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal Contoh:

Gita Cinta dari SMA, lagu rindu dari SMU Kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu 8. Anastrof

• adalah gaya bahasa berupa pembalikan susunan kalimat dari pola yang lazim, biasanya dari subjek-predikat jadi predikat-subjek

Contoh:

• Terlalu kecil anak itu untuk bekerja seberat itu

• Berbahagialah wisudawan-wisudawati dalam perayaan yang diadakan di kampus mereka. 9. Apofasis/preterisio

adalah gaya bahasa yang dipakai oleh pengarang untuk menyampaikan sesuatu yang

megandung unsur kontradiksi, kelihatannya menolak tapi sebenarnya menerima, kelihatannya memuji tapi sebenarnya mngejek, nampaknya membenarkan tapi sebenarnya menyalahkan, kelihatannya merahasiakan tapi sebenarnya membeberkan.

Contoh :

– Saya tidak ingin membongkar kesalahan masa silammu bahwa dulu kamu pernah melakukan pemalsuan ijazah dan menjadi plagiator.

– Jangan repotrepot membawa sesuatu ke sini, tapi tidak baik bukan kalau orang menolak rejeki?

(2)

adalah gaya bahsa berupa pengalihan pembicaraan kepada benda atau sesuatu yang tidak bisa berbicara kepada kita terutama kepada tokoh yang tidak hadir atau sudah tiada, dengan tujuan lebih menarik atau memberi nuansa lain.

Contoh:

– Hai burung-burung betapa merdu nyanyianmu, wahai bunga-bunga betapa indah dan semerbak aromamu, wahai embun pagi, betapa jernih berkilau kamu laksana butiran-butiran intan tertimpa hangat sinar surya.

11. Asidenton

adalah gaya bahsa dengan jalan menghadirkan kata/frasa yang berfungsi sama, berkedudukan sejajar tanpa menggunakan kata penghubung hanya menggunakan koma.

Contoh:

Untuk menjadi insan kamil, kita harus punya imtak yang prima, iptek yang andal, akhlak yang solid, amal salih yang semarak produktif banyak berkarya, kreatif penuh cipta.

12. Polisidenton

adalah gaya bahasa berupa penyampaian sesuatu dengan menggunakan kata sambung secara berulang.

Contoh:

– Kepada bulan, kepada bintang-gemintang, kepada langit biru, kepada malam yang syahdu, aku bertanya kepadamu adakah kau lihat hamba-hamba Allah yang beriman bangun tengah malam untuk berdzikir, untuk berdoa, untuk bersujud?

13. Kiasmus

adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua klausa yang berimabang namun dipertentangkan satu sama lain.

Contoh:

Sebenarnya mereka orang-orang yang sabar, namun akhirnya berontak terhadap orang-orang yang terus mengencetnya.

14. . Elipsis

adaklah gaya bahasa berupa penyusunan kalimat yang mengandung kata-kata yang sengaja dihilangkan yang sebenarnya bisa diisi oleh pembaca/penyimak.

Contoh:

– Pembangunan mencakup dua hal yakni pembangunan material dan …….,pembangunan lahiriah dan …….., pembangunan individual dan ……….

15. Eufemisme

adalah gaya bahasa berupa pengungkapan yang sifatnya menghaluskan supaya tidak menyinggung perasaan, tidak terasa tajam.

Contoh:

-Karena melakukan sesuatu yang kurang pas, Pak Bandot akhirnya dikenai pension dini. (Terlibat skandal, korupsi, dipecat, di PHK)

16. Litotes

adalah gaya bahasa yang sifatnya merendahkan diri, tidak sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya namun tidak punya maksud agar orang percaya dengan hal itu,

pembicara/penyimak tahu apa yang sebenarnya ia maksudkan. Contoh:

-Kalau Anda tidak keberatan, mampirlah ke gubug kami di Jalan Pemuda No. 100 Surakarta 17. Histeron Proteron

adalah gaya bahasa berupa penyusunan kalimat yang mengandung pembalikan dari logika yang wajar.

Contoh:

Silakan membaca terus sampai jadi kutu buku agar kebodohanmu tidak berkurang, kepandaianmu tidak bertambah.

18. Tautologi

adalah sarana retorika yang menyatakan sesuatu secara berulang dengan kata-kata yang maknanya sama supaya diperoleh pengertian yang lebih mendalam, misalnya:

Tak ada badai tak ada topan, tiba-tiba saja ia marah.

So pasti, buku-buku bermutu banyak memberikan manfaat bagi pembacanya. 19. Pleonasme

• adalah sarana retorika semacam tautologi dengan kata kedua yang sudah dijelaskan oleh kata pertama.

(3)

• Silakan maju ke depan, setelah itu naik ke atas.

• Hujan yang basah menyuburkan tanah-tanah rekah 20. Perifrasis

adalah gaya bahasa sejenis pleonasme yang merupakan keterangan berulang namun proporsinya lebih banyak daripada yang sebenarnya.

Contoh:

Dengan sungguh terpaksa karena tak berdaya, tidak punya kekuatan apa-apa tidak bisa berbuat dan melakukan sesuatu saya hanya diam saja ketika kawanan perampokitu menggasak dan menguras ludes barang-barang berharga di rumah sebelah.

21. Prolepsis/antisipasi

adalah gaya bahasa berupa kalimat yang diawali dengan kata-kata yang sebenarnya baru ada setelah suatu peristiwa terjadi.

Contoh:

-Keluarga yang ditimpa kemalangan itu akhirnya tercerai berai dan tewas entah di mana jenazah tersapu gelombang Tsunami hanyut bersama rumah mereka.

22. Erotesis/pertanyaan retoris

adalah gaya bahasa berupa pengajuan pertanyaan untuk memperoleh efek mengulang tanpa menghendaki jawaban, karena jawabannya sudah tersirat di sana. Gaya bahasa ini acap digunakan oleh para orator.

Contoh:

Biaya pendidikan di Perguruan Tinggi sangat mahal. Bisakah rakyat kecil menyekolahkan anaknya sampai ke sana? Siapa yang bisa berkuliah kalau bukan kaum berada?

23. Silepsis dan Zeugma

adalah gaya bahasa berupa konstruksi rapatan yang diikuti dengan kata-kata yang tidak sejenis atau tidak relevan atau hanya tepat untuk salah satunya.

Contoh:

Saya menyukai musik dan ketulusan hati.

Bacalah buku yang bermutu dan nyanyian sentimental yang mengalun itu. 24. Koreksio/Epanotesis

adalah gaya bahasa berupa pernyataan yang terkesan meyakinkan, namun disadari mengandung kesalahan. Atas kesalahan itu lalu dilakukan pembetulan.

Contoh:

Sudah setengah abad kita merdeka, eh bukan, 60 tahun malah, nah selama itu, kemajuan apasajakah yang sudah kita capai?

25. Hiperbola

adalah gaya bahasa berupa pernyataan yang sengaja dibesar-besarkan dan dibuat berlebihan. Contoh:

-Saya ucapkan beribu-rbu terima kasih atas perkenan Bapak dan Ibu menghadiri undangan panitia.

– Bertemu kamu sayang, wahai sahabatku yang elok dan indah, syahdu, hati berbunga-bunga sejuta rasanya terbang melayang di angkasa bahagia.

26. Paradoks

adalah gaya bahasa berupa pernyataan yang mengandung kontras/pertentangan, namun ternyata mengandung kebenaran.

Contoh:

-Betapa banyak orang yang dalam kesendiriannya merasa kesepian di kota sehiruk-pikuk Jakarta.

-Sebagai dosen, terus terang, saya juga banyak belajar dari mahasiswa-mahasiswi saya. 27. Oksimoran

adalah gaya bahasa semacam paradoks yang lebih singkat dan padat, mengandung kata-kata yang berlawanan arti alam frase yang sama.

Contoh:

-Sang pemberang sangat khusuk menyembah Dewa Kemarahan -Dia milyander miskin karena sangat pelitnya

28. Persamaan/simile

adalah bahasa kiasan berupa pernyataan satu hal dengan hal lain dengan menggunakan kata-kata pembanding.

Contoh:

-Nyalakanlah semangat bagai dian nan tak kunjung padam

(4)

29. Metafora

adalah bahasa kiasan sejenis perbandingan namun todak menggunakan kata pembanding. Di sini perbandingan dilakukan secara langsung tanpa kata sejenis bagaikan, ibarat, laksana, dan semacamnya.

Contoh:

Kesabaran adalah bumi Kesadaran adalah matahari 30. Alegori

adalah kata kiasan berbentuk lukisan/cerita kiasan, merupakan metafora yang dikembangkan. Contoh:

Sanjak “Menuju Ke Laut” karya Sutan Takdir Alisyahbana. Biasanya bersifat simbolis 31. Parabel (Parabola)

adalah gaya bahasa berupa cerita-cerita fiktif dengan tokoh manusia dengan tema moral yang kental.

Contoh:

Hikayat Kalilah dan Daminah

32. Fabel

adalah metafora berbentuk cerita dengan tokoh-tokoh binatang yang esensinya menggambarkan perilaku dan karakter manusia.

Contoh:

Dongeng Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau dan lain-lain. 33. Personifikasi/Penginsanan

adalah gaya bahasa yang mempersamakan benda-benda dengan manusia, punya sifat, kemampuan, pemikiran, perasaan, seperti yang dimiliki dan dialami oleh manusia. Contoh:

Angin bercakap-cakap sama daun-daun, bunga-bunga, kabut dan titik embun. -Indonesia menangis, duka nestapa Aceh memeluk erat sanubari bangsaku. 34. Alusio

adalah gaya bahasa yang menampilkan adanya persamaan dari sesuatu yang dilukiskan yang sebagai referen sudah dikenal pembaca.

Contoh:

Bandung dikenal sebagai Paris Jawa. 35. Eponim

adalah gaya bahasa berupa penyebutan nama-nama tertentu untuk menyatakan suatu sifat atau keberadaan.

Contoh:

-Perkenalkan, inilah Zidanenya kesebelasan kita.

\Silakan Aa Gym Ketua Rois kita menyampaikan kultum! 36. Epitet

adalah gaya bahasa berupa frasa reskriptif untuk menggantikan nama seseorang, binatang, atau suatu benda.

Contoh:

Raja siang bertahta di angkasa raya (=Matahari)

Sang raja sehari mendapatkan ucapan selamat dari segenap rekan kerjanya. (=pengantin) 37. Sinekdoke

adalah bahasa kiasan dengan cara menyebutkan sesuatu bisa sebagian untuk menyatakan keseluruhan (pars pro toto), bisa pula sebaliknya keseluruhan digunakan untuk menyebut yang sebagian (totum pro parte)

Contoh totum pro parte:

Dalam copa Amerika 2004, Brazil mengalahkan Argentina. Karya-karya menjadi cindera mata bagi dunia

Contoh pars pro toto:

Korban gelombang Tsunami 26 Desember 2004 mencapai 100 jiwa lebih.

Dalam Idul Adha tahun ini, Masjid Al-Amin berkurban 6 ekor sapi 10 ekor kambing. 38. Metonemia

adalah bahasa kiasan dalam bentuk penggantian nama atas sesuatu. Contoh:

Kita harus bersyukur tinggal di negeri Zamrud Khatulistiwa yang elok permai ini Panda banyak terdapat di negeri Tirai Bambu.

(5)

adalah gaya bahasa berupa penyebutangelar resmi dan semacamnyauntuk menggantikan nama diri.

Contoh:

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa (1) strategi yang digunakan oleh penerjemah adalah reduksi 34%, parafrasa 23%, kuplet 23%, perluasan 10%, shift 7%,

Persyaratan dan metode untuk menentukan f ya dijabarkan sebagai berikut: a Untuk komponen struktur tekan yang menerima beban aksial dan komponen struktur lentur dengan nilai 

yaitu jenis herbisida yang diaplikasikan pada lahan pertanian setelah tanaman budidaya tumbuh di lahan tersebut, dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan gulma yang tumbuh

Suatu tempat jang sangat berlainan dengan Jerusalem sekarang ini jang di kaget oleh bom tetapi djuga tempat dimana Jesus akan mati.. Perdjalanan jang di tundjuk oleh Roh itulah

Adapun judul penelitian yang dilakukan adalah Analisis Kualitas Air Dan Kebutuhan Air Bagi Masyarakat Yang Bermukim Di Sekitar Sungai Way Kandis Kelurahan Rajabasa

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KARAWANG DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN

Abstrak: Nilai Islami dari Cerita Rakyat Bengkulu yang Berjudul Sang Piatu. Sering kali ditemukan kasus-kasus pelecehan seksual, kekerasan fisik, dan lain sebagainya di

Keselamatan kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia, maupun yang berhubungan