• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Bank konvensional adalah bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya, memberikan dan mengenakan imbalan berupa bunga atau sejumlah imbalan dalam persentase tertentu dari dana untuk suatu periode tertentu sedangkan bank syariah adalah bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank umum dapat dikelompokkan berdasarkan modal inti yang dimiliki disebut Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU).

Pengelompokan Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha dimaksud terdiri dari 4 (empat) BUKU, yaitu BUKU 1, BUKU 2, BUKU 3, dan BUKU 4. Kegiatan usaha dalam valuta asing hanya dapat dilakukan oleh Bank yang termasuk dalam kelompok BUKU 2, BUKU 3, dan BUKU 4. Bank yang termasuk BUKU 1 hanya dapat melakukan kegiatan sebagai Pedagang Valuta Asing (PVA) yang diatur dalam ketentuan tersendiri sedangkan bank yang termasuk dalam kelompok BUKU 2, BUKU 3, dan BUKU 4 dapat melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing sepanjang telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dan bank yang memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia untuk melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing disebut juga sebagai bank devisa.

(2)

Penelitian ini menggunakan bank yang termasuk kedalam jenis BUKU 2 yaitu Bank dengan kepemilikan modal inti sebesar Rp 1-5 triliun per Desember 2014. Untuk itu, terdapat sembilan bank konvensional dan dua bank syariah yang tergolong kedalam kategori BUKU 2, sehingga objek penelitian menjadi 11 perusahaan.

2.1 Sejarah Perusahaan

2.1.1 PT Bank Artha Graha International Tbk.

PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk., berkedudukan di Jakarta Selatan, semula didirikan dengan nama PT. Inter-Pacific Financial Corporation berdasarkan Akta Nomor 12 tanggal 7 September 1973, dibuat dihadapan Bagijo, S.H., pengganti dari Eliza Pondaag, S.H., Notaris di Jakarta, dengan ruang lingkup usaha sebagai lembaga keuangan bukan bank, dan Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor Y.A.5/2/12 tanggal 3 Januari 1975, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 6 tanggal 21 Januari 1975 Tambahan Nomor 47.

Berdasarkan Akta Nomor 67 tanggal 19 Mei 1992, dibuat dihadapan Adam Kasdarmadji, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 10 tanggal 2 Februari 1993 Tambahan Nomor 591, PT. Inter-Pacific Financial Corporation berubah nama menjadi PT. Pacific Bank. Pada tanggal 24 Februari 1993, PT. Inter-Pacific Bank mendapatkan izin usaha sebagai bank umum dengan Surat

(3)

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 176/KMK.017/1993.

Berdasarkan Akta Nomor 44 tanggal 13 Juni 1997 juncto Akta Nomor 8 tanggal 15 Januari 1998, keduanya dibuat dihadapan Sri Nanning, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 70 tanggal 1 September 1998 Tambahan Nomor 5056, PT. Inter-Pacific Bank berubah nama menjadi PT. Bank Inter-Pacific, Tbk.

Pada tanggal 14 April 2005, PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. Telah menandatangani Akta Penggabungan Nomor 17, dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, dimana PT. Bank Artha Graha menggabungkan diri kedalam PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. Penggabungan tersebut telah mendapat izin dari Bank Indonesia dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 7/32/KEP.GBI/2005 tanggal 15 Juni 2005, dan berlaku efektif pada tanggal 11 Juli 2005.

Berdasarkan Akta Nomor 27 tanggal 12 Juli 2005, dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan izin dari Bank

Indonesia dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

7/49/KEP.GBI/2005 tanggal 16 Agustus 2005, PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. berganti nama menjadi PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Perubahan tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 101 tangal 19 Desember 2006 Tambahan Nomor 13128.

(4)

2.1.2 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk.

PT. Bank Ekonomi Raharja Tbk., adalah penyedia layanan perbankan komersial yang didirikan pada tanggal 15 Mei 1989 dengan nama awal PT. Bank Mitra Raharja lalu 4 (empat) bulan kemudian berganti nama menjadi PT Bank Ekonomi Raharja (lebih dikenal dengan nama Bank Ekonomi). Bank Indonesia menyatakan Bank Ekonomi sebagai bank yang sehat selama 24 bulan berturut-turut sejak pembukaan dan tetap bertahan hingga saat ini. Karena hasil evaluasi yang baik, maka pada tahun 1992, Bank Ekonomi berhasil mengakreditasi status menjadi Bank Devisa sehingga bentuk pelayanan kepada masyarakat semakin dapat diperluas dan dikembangkan.

2.1.3 PT Bank KEB Hana Indonesia

Pengalaman perbankan Bank Hana di Indonesia diawali pada tahun 2007 dengan mengakuisisi PT Bank Bintang Manunggal, yang telah memiliki pengalaman sejak Tahun 1990. Bank Hana merupakan Entitas Anak dari Hana Financial Group, Korea yang merupakan perusahaan financial global terbesar ke-93 dunia. Bank Hana menjalin kerjasama dengan Bank Dunia melalui IFC

(International Finance Corporation) dalam rangka penguatan modal.

2.1.4 PT Bank ICBC Indonesia

Didirikan pada tanggal 28 September 2007, Bank ICBC Indonesia didirikan setelah Industrial and Commercial Bank of China Limited mengakusisi dan mengintegrasikan Bank Halim Indonesia. Proses akuisisi ini

(5)

menjadi contoh bagi bank milik China yang berhasil mengambil alih bank asing di luar negeri. Setelah berkiprah selama enam tahun, Bank ICBC Indonesia telah menjadi lembaga keuangan China terbesar di industri perbankan Indonesia dalam skala aset. Dari 2010 sampai 2012, ICBC Indonesia terus terpilih berada di antara jajaran 50 bank teratas di Indonesia oleh Investor Indonesia.

2.1.5 PT Bank Mayapada International Tbk.

Pada tanggal 07 September 1989 di Jakarta, dibentuklah PT Bank Mayapada International melalui Akta Pendirian Bank yang disahkan pada tanggal 10 Januari 1990 oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 16 Maret 1990 dan sejak 23 Maret 1990 menjadi bank umum. Ijin dari Bank Indonesia sebagai bank devisa diperoleh pada tahun 1993. Pada tahun 1995 Bank berubah nama menjadi PT Bank Mayapada Internasional. Dari tahun 1997 hingga saat ini kami menjadi bank publik dengan nama PT. Bank Mayapada Internasional Tbk.

2.1.6 PT Bank Mestika Dharma Tbk.

Bank Mestika adalah Bank umum swasta devisa yang berkantor pusat di Medan, Sumatera Utara. Berdiri sejak tahun 1955, dalam pertumbuhannya, Bank Mestika memfokuskan usaha pada retail banking dan prinsip prudential

(6)

banking menjadi filosofi bisnis kami. Bank Mestika telah mendapatkan Izin Usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan No. 289497/U.M.II.

2.1.7 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk.

PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (Bank BNP) berkedudukan di Bandung dan berkantor pusat di Jalan Ir. Juanda No. 95, Bandung - 40132, Indonesia, didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 47, tanggal 18 Januari 1972, yang dibuat dihadapan Komar Andasasmita, SH, Notaris di Bandung.

Bank BNP semula didirikan dengan nama PT Bank Pasar Karya Parahyangan yang berorientasi bisnis pada usaha retail, kemudian pada bulan Juli 1989 ditingkatkan statusnya menjadi Bank Umum Nasional dengan harapan dapat meningkatkan pelayanan jasa perbankannya lebih luas dan dapat membidik sector ekonomi yang lebih besar lagi, sekaligus berganti nama menjadi PT Bank Nusantara Parahyangan.

2.1.8 PT Bank Sinarmas Tbk.

Pada tahun 2005 PT. Sinar Mas Multiartha, Tbk yang merupakan Kelompok Usaha Sinar Mas yang berada di bawah kelompok usaha

Financial Services mengambil alih PT. Bank Shinta Indonesia yang didirikan

pada tahun 1989 yang memulai operasionalnya sejak Maret 1990. PT. Bank Shinta Indonesia mengalami perubahan nama menjadi Bank Sinarmas pada Desember 2006.

(7)

2.1.9 PT Bank QNB Kesawan Tbk.

Bank QNB Indonesia yang sebelumnya dikenal dengan nama NV Chunghwa Shangyeh berdiri sejak tahun 1913 di Medan. Dengan pengalaman lebih dari 100 tahun di dunia perbankan, pada tahun 2011 memperkuat struktur permodalan melalui right issue yang menjadikan Qatar National Bank (QNB) sebagai pemegang saham pengendali dan kemudian berubah menjadi PT Bank QNB Kesawan Tbk. Di tahun 2014 melalui right issue IV kepemilikan saham Qatar National Bank (QNB) naik menjadi 82,59% dan nama Bank berubah menjadi PT Bank QNB Indonesia Tbk. QNB berdiri pada tahun 1964 sebagai bank komersial Qatar pertama dengan kepemilikan saham 50% oleh Qatar Invesment Authority dan 50% sisanya dimiliki oleh publik.

2.1.10 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan

(8)

komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp 106 miliar.

Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan.

2.1.11 PT Bank Negara Indonesia Syariah

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat.

(9)

2.2 Ruang Lingkup dan Bidang Usaha

2.2.1 PT Bank Artha Graha International Tbk.

Bank berkantor pusat di Gedung Artha Graha, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan. Bank memiliki kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas, payment point dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan Mobile Terminal sebanyak kurang lebih 140 lokasi.

Kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan payment points berlokasi di berbagai pusat bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank memiliki karyawan masing-masing sejumlah 2.825 dan 2.643.

2.2.2 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk.

Bank Ekonomi didukung oleh lebih dari 2.600 karyawan yang tersebar di 99 Kantor Cabang dan 31 kota di seluruh Indonesia, seperti: Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, Kudus, Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Medan, Rantau Prapat, Batam, Palembang, Pekanbaru, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Makassar, Manado, Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak, Samarinda, Denpasar, Jambi, Pati dan Purwokerto.

Bank Ekonomi memfokuskan usaha perbankannya pada segmen usaha kecil dan menengah (UKM). Bank Ekonomi menyediakan 122 ATM yang tergabung dalam jaringan ATM BERSAMA & PRIMA, dimana dengan Kartu

(10)

ATM Bank Ekonomi, nasabah dapat melakukan transaksi pada lebih dari 37.000 jaringan ATM BERSAMA dan ATM Prima. Bank Ekonomi juga menyediakan fasilitas layanan phone banking, internet banking & BE CARE yang ditujukan untuk meningkatkan kepuasan nasabah. Selain itu, Salah satu inisiatif dari berbagai tranformasi yang dijalankan Bank Ekonomi adalah diluncurkannya sistem HUB (HSBC Universal Banking System), suatu sistem perbankan canggih Grup HSBC, di mana setiap kantor/cabang dapat terintegrasi satu sama lain, tanpa terhalang jarak dan waktu. Dengan diterapkannya sistem ini, seluruh divisi dan cabang Bank Ekonomi di seluruh Indonesia dapat saling terhubung dengan baik, begitu pula dengan jaringan global HSBC di seluruh dunia.

2.2.3 PT Bank KEB Hana Indonesia

Sebagai Bank terbaik, Bank Hana senantiasa menjalankan semua kegiatan bank dan menjalankan kegiatan jasa keuangan lainnya dengan telah memiliki 30 cabang di seluruh Indonesia. Simpanan dan Deposito Hana Tabungan merupakan Produk simpanan yang ditawarkan kepada nasabah dengan syarat dan ketentuan yang mudah dan bunga bersaing tanpa biaya administrasi bulanan, serta mudah diakses diseluruh ATM berlogo ALTO dan PRIMA.

2.2.4 Bank ICBC Indonesia

Dengan misi sebagai jembatan ekonomi, keuangan dan budaya antara Indonesia dan Tiongkok, Bank menawarkan berbagai produk dan layanan dari

(11)

perbankan korporasi dan komersial hingga perbankan ritel dan perbankan UKM. Seiring dengan pertumbuhan usahanya dan hubungan yang bersifat pribadi sertabudaya antara kedua negara, Bank juga memainkan peran yang penting dalam memfasilitasi interaksi antar bisnis dan hubungan antar individu serta melalui layanan dan produk perbankan.

Pada akhir tahun 2014, Bank telah memiliki 22 jaringan kantor yang berlokasi di Jakarta, Surabaya, Medan,Bandung, Batam, Balikpapan dan Makassar. Pada tahun 2014, Bank menempatkan sejumlah mesin ATM untuk pertama kalinya di tempat umum di sejumlah kota, antara lain Mal Taman Anggrek di Jakarta, MalGalaxy di Surabaya, Mal Festival City Link di Bandung, danPelabuhan Sekupang di Batam. Pada akhir tahun 2014,Bank telah mengoperasikan 30 mesin ATM di Indonesia.

2.2.5 PT Bank Mayapada International Tbk.

Kegiatan usaha perusahaan yang utama adalah menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan dana tersebut melalui pinjaman dalam bentuk fasilitas kredit. Sesuai dengan rencana bisnis bank, kegiatan perusahaan berfokus pada usaha retail dan consumerdan melayani dengan komitmen demi kepuasan para nasabah.

Sejak didirikan, kinerja Bank Mayapada senantiasa mengalami perbaikan, mulai dari menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk), melalui penawaran obligasi, serta penambahan kantor cabang. Hingga saat ini Bank Mayapada memiliki jaringan pelayanan perbankan yang terdiri dari 36 Kantor Cabang, 67 kantor

(12)

Capem, 75 kantor Fungsional, 12 kantor Kas dan 109 jaringan ATM, serta bekerja sama dengan ATM BERSAMA, dan ATM PRIMA/BCA sehingga total ATM yang dapat digunakan oleh nasabah sebanyak 76.129 ATM serta kartu ATM Bank Mayapada dapat digunakan sebagai debit card di lebih 338.724 merchant jaringan PRIMA yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

2.2.6 PT Bank Mestika Dharma Tbk.

Bank Mestika mempersembahkan Layanan Giro kepada para pebisnis dengan berbagai kemudahan sehingga Anda merasa aman dan nyaman dalam menjalankan bisnis Anda. Untuk Giro Rupiah, simpanan dana dengan jasa giro yang menarik, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek, Bilyet Giro atau pemindah bukuan. Fasilitas Auto Debet untuk pembayaran tagihan bulanan, misalnya: PLN, Telkom, Telkomsel, dll. Program undian berhadiah dengan hadiah yang semakin menarik dan mewah, dengan setiap kelipatan bunga Rp.1000,- akan mendapat satu nomor undian dan akan diundi setiap 6 bulan sekali. Untuk giro valas, simpanan dana dengan jasa giro yang cukup menarik, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan slip penarikan/kwitansi bermaterai.

2.2.7 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk

PT Bank Nusantara Parahyangan mempunyai ruang lingkup usaha berupa produk dan jasa. Selain melakukan aktivitas utama melalui beberapa produk simpan pinjam, pengembangan berbagai transaksi perbankan dilakukan untuk

(13)

meningkatkan fee-based income sebagai peluang bagi peningkatan pendapatan bank. Sampai periode Bulan Maret 2015 memiliki 69 jaringan kantor dan 69 unit ATM yang tersebar di pulau Jawa dan Bali dengan didukung oleh Sumber Daya Manusia yang berjumlah 1.547 orang. Peningkatan kualitas SDM lebih diprioritaskan untuk menciptakan SDM yang berkompeten.

2.2.8 PT Bank Sinarmas Tbk.

Minat Masyarakat untuk memiliki Saham Bank Sinarmas cukup tinggi, hal ini dikarenakan oleh pertumbuhan usaha yang cukup menggembirakan dan cukup signifikan, hal ini dapat dilihat pada total aset pada akhir Desember 2010 sebesar 11,2 triliun, jaringan kantor bertambah menjadi 110 Kantor yang tersebar hampir di seluruh propinsi di Indonesia dan telah terhubung secara real time on-line dan teknologi informasi perbankan yang telah dicapai.

Sebagai bank swasta nasional, Bank Sinarmas secara konsisten mengembangkan pangsa pasarnya ditengah tantangan pasar yang sedang berkembang di Indonesia. Usaha dan inisitatif diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para nasabah dan masyarakat, maka kegiatan usaha yang awalnya pada pasar pembiayaan usaha kecil, menengah dan mikro berkembang pada pembiayaan konsumer dan komersial.

(14)

2.2.9 PT Bank QNB Kesawan Tbk.

Bank QNB Indonesia menawarkan berbagai macam produk menarik dan berbagai macam fasilitas yang memudahkan kegiatan perbankan Anda. Q Savings Account, tabungan yang memberikan fasilitas gratis asuransi kesehatan di rumah sakit manapun, kapanpun selama 365 hari.

Q Checking Account, memberikan fasilitas pelayanan giro dalam denominasi Rupiah. Q Personal Loan, kredit instan tanpa agunan yang cepat dan mudah. Q Premium Savings Account, tabungan yang memberikan lebih banyak keuntungan untuk Anda. Q Premium Checking Account, pelayanan Giro yang memberikan fasilitas lebih untuk kemudahan transaksi perbankan Anda. Q Global Account, simpanan dalam mata uang asing untuk sarana menabung dan investasi. Q Global Checking Account, fasilitas pelayanan Giro dalam mata uang asing untuk kebutuhan bisnis Anda.

2.2.10 PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 4,3 juta nasabah melalui 457 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, 1996 ATM, serta 95.000 merchant debet. BMI saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan

(15)

Malaysia Electronic Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat

diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia. Selain itu Bank Muamalat memiliki produk shar-e gold dengan teknologi chip pertama di Indonesia yang dapat digunakan di 170 negara dan bebas biaya diseluruh merchant berlogo visa. Sebagai Bank Pertama Murni Syariah, bank muamalat berkomitmen untuk menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya comply terhadap syariah, namun juga kompetitif dan aksesibel bagi masyarakat hingga pelosok nusantara.

2.2.11 PT Bank Negara Indonesia Syariah

Nasabah dapat menikmati layanan syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 20 Payment Point.

2.3 Sumber Daya Perbankan

Salah satu pengelolaan paling penting dalam dunia perbankan adalah pengelolaan terhadap sumber daya manusianya (SDM). Sumber daya manusia yang dimiliki oleh bank harus memiliki kemampuan dalam menjalankan setiap transaksi perbankan, mengingat faktor pelayanan merupakan salah satu faktor yang pentingnya dalam penilaian suatu instansi perbankan. Kemampuan yang

(16)

telah dimiliki harus dilatih secara terus-menerus, baik melalui pengalaman kerja maupun pelatihan dan pengembangan karyawan.

Bagi dunia perbankan yang memiliki kegiatan yang padat dalam arti setiap transaksi harus selesai dalam waktu yang relatif singkat, maka seorang karyawan harus memiliki keterampilan dalam dunia perbankan agar dapat melayani setiap produk perbankan yang ditawarkan secara cepat, tepat dan memuaskan. Dengan kata lain, karyawan bank harus memiliki kualitas yang dapat diandalkan atau menjadi seorang banker professional, sehingga mampu menjual setiap produk yang dimiliki oleh bank.

2.4 Tantangan Bisnis Perbankan

Banyak sekali hal yang menjadi tantangan untuk bisnis perbankan kedepannya. Beberapa faktornya yaitu, para konsumen produk jasa keuangan perbakan akan menuntut layanan yang lebih cepat, simple, dan fleksibel dengan jenis dan keunggulan produk yang semakin variatif sesuai dengan kebutuhan konsumen termasuk interchangebility dari instrumen kredit dengan instrumen pasar uang dan pasar modal. Selain itu, perbankan harus siap meningkatkan penyaluran kredit investasi terutama di sektor manufaktur dan UMKM untuk lebih meningkatkan pangsa pasar perbankan dan pendapatan pada bank.

(17)

2.5 Proses Bisnis Perbankan

Proses bisnis merupakan aktivitas yang sangat penting dalam sebuah perusahaan perbankan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi alur kerja dalam dunia bank. Proses bisnis yang paling penting dalam dunia perbankan adalah proses bisnis yang berhubungan dengan nasabah, ketika nasabah melakukan transaksi keuangan dengan teller. Hal utama bagi perusahaan perbankan adalah berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh nasabahnya.

Proses bisnis yang terstruktur dengan baik akan meningkatkan rasa kepercayaan dan keamanan bagi nasabah dalam melakukan transaksi keuangan dengan Teller. Namun pada kenyataannya, banyak perusahaan perbankan yang sering kali melupakan tahapan dalam melakukan pemodelan proses bisnis. Pemodelan proses bisnis merupakan aktivitas yang dilakukan untuk membantu memahami proses yang sedang berlangsung dalam suatu perusahaan. Pemahaman ini digunakan untuk menilai apakah kinerja dari proses-proses tersebut berlangsung dengan baik untuk dipertahankan atau kurang baik untuk selanjutnya diperbaiki, oleh karena itu perlu dilakukan analisis terhadap kinerja setiap proses yang ada dalam proses tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sifat fisis seperti tebal, diameter, massa, struktur; sifat mekanis seperti kuat tarik saat putus dan pemuluran panjang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas preoperative teaching terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien preoperasi di ruang rawat inap RSUD

Yang terdapat dalam buku teks anda. Bahasa penterjemah ialah menukarkan arahan manusia kepada komputer kepada bahasa yang boleh difahami oleh komputer iaitu Kod ASCII. Kod

Sesuai dengan informasi metadata, maka user akan diarahkan mengenai keberadaan data dan bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan data yang dimaksud.. Hal

Kebutuhan - kebutuhan tersebut pada awalnya dapat teratasi dengan sebuah jaringan komputer lokal atau Local Area Network yang hanya berada dalam lokasi yang sama atau dekat, akan

Dengan mencermati gambar tentang peristiwa malam hari, siswa dapat menuliskan kosakata tersebut dengan benar.. Dengan berdiskusi siswa dapat menyebutkan rumusan sila kelima

Melalui terminal yang sama pengguna juga dapat mengetahui berbagai jenis informasi yang berkaitan dengan perpustakaan antara lain buku-buku baru minggu atau bulan terakhir, status

Bab ini membahas tentang bagaimana tahapan siklus kehidupan suatu organisasi, ciri, karakteristik, dan masalah yang dihadapi masing-masing karakteristik tersebut.. 