LAPORAN KEGIATAN Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
Di
PT. Telkom Indonesia Tbk Kandatel Sumedang Jln. Raya Tanjungsari No.186
Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti UJIAN NASIONAL 2016
Disusun oleh : Nama :Vira Fitriza Fadli Nomor Induk : 13140321
YAYASAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (YPDM) PASUNDAN SMK PASUNDAN JATINANGOR
LEMBARAN PENGESAHAN DARI SEKOLAH
Nama Sekolah : SMK Pasundan Jatinangor Kelompok : Teknologi
Disahkan di : Jatinangor Pada Tanggal : ………….
Ketua Program Keahlian, Pembimbing Prakerin
Asep muslim Firmansyah
Koordinator Prakerin,
Ade Faturohman
Mengetahui
Kepala SMK Pasundan Jatinangor
LEMBARAN PENGESAHAN DARI PERUSAHAAN / INSTANSI
Nama Perusahaan : PT. Telkom Indonesia Kandatel Sumedang
Alamat Perusahaan : Jl. Raya Tanjungsari No. 186 Kab. Sumedang 45362 Telp. (022) 7911100 Disahkan di : Tanjungsari Pada Tanggal : …………... Pembimbing I Pembimbing II Yayan Gumilang ……….. Mengetahui/ Menyetujui Pimpinan/ Manager,
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah , segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan pembuatan dan penyusunan karya tulis ini, sekaligus dapat menyelesaikan program Praktek Kerja Industri di PT. Telkom Indonesia kancatel Tanjungsari.
Karya tulis ini disusun sebagai laporan dan bukti bahwa penyusun telah menyelesaikan Praktek Kerja Industri di PT. Telkom Indonesia kancatel Tanjungsari selama kurang lebih 2 bulan terhitung dari tanggal 19 Desember 2014 sampai dengan 19 Februari 2015.Penyusunan laporan Praktek Kerja Industri ini adalah salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UN). Yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk mengetahui dunia industri, dimana suatu ketika kemungkinan besar kita akan dihadapkan langsung dengan Dunia Industri.
Dalam penyusunan laporan ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak H.S Gunawan selaku Kepala Sekolah SMK Pasundan Jatinangor 2. Bapak Yayan Gumilang, selaku Pembimbing Prakerin di PT. Telkom
Indonesia kandatel Sumedang
3. Bapak H. Ade Faturohman . Sag, selaku Koordinator Prakerin di SMK Pasundan Jatinangor
4. Bapak Asep Muslim, selaku Ketua Jurusan Teknik Komputer Jaringan
5. Bapak Aa Aji Spd , selaku Pembimbing Prakerin di SMK Pasundan Jatinangor 6. Seluruh karyawan/wati di PT.Telkom Indonesia Kandatel Sumedang
7. Kedua orangtua yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun secara spiritual
8. Rekan dan semua pihak
Yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan laporan ini dan memberikan arahan, bimbingan, pengetahuan serta pengalaman yang berguna bagi penyusun dalam menjalankan Praktek Kerja Industri di PT. Telkom Indonesia kandatel Sumedang.
Dalam pelaksanaan PKL dan penulisan Laporan ini tentu penyusun mempunyai kesalahan dan kekurangan yang perlu di perbaiki, oleh sebab itu penyusun meminta maaf yang sebesar-besarnya dan semoga Bapak / Ibu dapat memaafkannya. Demikianlah kata pengantar dari penyusun , semoga Laporan Praktek Kerja Industri ini dapat berguna bagi semua pihak yang membacanya. Amin.
Jatinangor
Penyusun
DAFTAR ISI Lembar
Lampiran-Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
Sesuai dengan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan bahwa lulusan SMK diharapkan menjadi siswa yang siap pakai di masyarakat. Di dalam kurikulum sekolah ditetapkan bahwa untuk mewujudkan program tersebut para siswa diharuskan mengikuti dan melaksanakan prakerin antara lain: Ketentuan Kurikulum SMK, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan berdasarkan pendekatan pendidikan dan pelatihan berdasarkan pendekatan Pendidikan Sistem Ganda, Visi dan Misi SMK. Program pendidikan sistem ganda sangat dibutuhkan dalam penguasaan kompetensi dan pembentukan sikap profesi siswa seperti tercermin dalam tujuan pendidikan dan pelatihan SMK.
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah suatu bentuk penyelenggaraan kegiatan dari Sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik, dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dalam kegiatan di Sekolah, akan tetapi hal itu dapat dikuasasi melalui proses pengerjaan langsung pada bidang profesi itu sendiri.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN PRAKERIN
Maksud dilaksanakannya Prakerin yang diwujudkan dalam kerja disuatu perusahaan. Selain sebagai salah satu syarat tugas akhir Prakerin, Prakerin juga
sebagai kegiatan Siswa untuk mencari pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, yang tercermin dalam Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila yang bertujuan meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan ketrampilan agar dapat menumbuhkan manusia yang dapat membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas Pembangunan Bangsa dan Negara dalam pencapaian perekonomian meningkat dan kehidupan yang makmur.
Adapun Tujuan diadakannya Prakerin antara lain:
1. Meningkatkan mutu dan merelevansi pendidikan kejuruan melalui peran dunia industri / usaha.
2. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
3. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang menjadi bakat dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
5. Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan melalui pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada di dunia kerja.
BAB II
TINJAUAN UMUM
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dbergerak dibidang jasa, Telekomunikasi untuk umum dalam negeri. Pada awalnya bernama “ Post En Telegraf Dienst” yang didirikan pada tahun 1884 dengan staf blod No. 52, kemudian pada tahun 1906 diubah menjadi “post Telegraf En Telegraf Dienst” (PTT) dengan starbold No. 395 dan sejak saat itu disebut PTT. Tahun 1931 ditetapkan sebagai usaha IBW. Selanjutnya pada tahun 1960 Pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti UU No. 19 tahun 1960, tentang persyaratan sebuah Perusahaan Negara, ternyata PTT memenuhi syarat untuk menjadi Perusahaan Negara (PN) dan PERPU No. 240 tahun 1961 berubah menjadi PN dan Telekomunikasi.
Lapangan usaha PN Pos dan Telekomunikasi berkembang sedemikian pesatnya sehingga organisasi perubahan perlu ditinjau kembali hasilnya berdasarkan keputusan pemerintah (PP. No. 29-30 tahun 1965), berdasarkan kepada keputusan tersebut maka pada tahun 1965 dilaksanakannya pemecahan PN Pos dan Telekomunikasi menjadi dua perusahaan yaitu Perusahaan Pos dan Giro dan Perusahaan Negara Telekomunikasi. Sesuai dengan surat keputusan Menteri Perhubungan R.I No. SK. 129/U/1970 tanggal 28 April 1970 PN Telekomunikasi yang didirikan pada tahun 1965 dilanjutkan sebagai Perusahaan Umum Telekomunikasi yang disingkat PERUMTEL, keberadaan PERUMTEL dilakukan dengan Peraturan Pemerintah No. 36. Tahun 1974 yang menetapkan sebagai pengelola Telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan luar negeri.
Pada akhir tahun 1980 pemerintah mengambil kebijaksanaan dengan membeli seluruh saham PT. INDOSAT sebuah perusahaan swasta yang didirikan dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA) yang kemudian diubah statusnya menjadi suatu BUMN berbentuk persero, kemudian selanjutnya pembelian saham tersebut dituangkan saham bentuk pemerintah No. 52 tahun 1980. Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa Telekomunikasi untuk umum dengan peraturan pemerintah No. 22 tahun 1974 yakni menetapkan PERUMTEL sebagai badan usaha yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan Telekomunikasi untuk umum Internasional.
Dengan ditetapkannya undang-undang No. 3 tahun 1989 tentang Telekomunikasi di Indonesia, maka usaha penyelenggaraan Telekomunikasi Indonesia mendapat angin segar dalam pengembangan dan pembangunannya, kemudian dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas usaha jasa Telekomunikasi dengan peraturan pemerintah No. 25 tahun 1991 perusahaan Telekomunikasi berubah status menjadi PT. (Persero) Telekomunikasi Indonesia yang selanjutnya disebut TELKOM. Akta pendirian Telkom No. 128 tahun 1991 Notaris Imam Fatimah, S.H.
Dengan berubahnya status ini maka makin terbuka peluang bagi PT. TELKOM untuk berbuat lebih baik lagi dalam usaha memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen jasa Telekomunikasi.Perubahan dilingkungan PT.TELKOM (persero) berlangsung seperti perubahan dari jawatan persero sampai perubahan public, bahkan secara macro penyelenggaraan yang semula menjadi monopoli
Pemerintah berlangsung Privatisasi penyelenggraan Telekomunikasi. Jika perubahan tersebut dimaksud untuk meningkatkan kemampuan perusahaan.
1) Perubahan besar-besaran terjadi pada tahun 1995 meliputi : 2) Restrukturisasi internal
3) Kerja sama operasi 4) Initial public offering
5) Sebagai hasil restrukturisasi, sejak 1 Juli 1995 organisasi TELKOM terdiri dari tujuh Divisi Regional dan satu Divisi Network, yang kedua-keduanya mengelola bidang usaha.
6) Divisi Regional ini menjadi pengganti struktur wilayah usaha Telekomunikasi (WITEL) yang memiliki daerah territorial tertentu, namun hanya menyelenggarakan jasa telepon local dan mendapat bagian dari jasa Sambungan Langsung (SLI) melalui perhitungan interkoneksi.
7) Divisi Network menyelenggarakan jasa Telekomunikasi jarak jauh dalam negeri pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional. Divisi regional TELKOM memiliki wilayah sebagai berikut :
Divisi I Sumatera
Divisi II Jakarta Raya meliputi (Jabotabek) Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasi, Bogor, Kerawang, dan Purwakarta
Divisi III Jawa Barat minus Serang, Bogor, Kerang, dan Purwakarta.
Divisi III Jawa Barat minus Serang, Bogor, Kerawang, dan Purwakarta.
Divisi IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Divisi V Jawa Timur.
Divisi VII Kawasan Timur Indonesia terdiri dari Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya.
8) Adapun yang termasuk Divisi penunjang (Support) adalah:
Divisi Riset Teknologi Informasi (RISTI)
Divisi Atelir
Divisi Properti
Divisi Pelatihan
Divisi Sistem Informasi
Divisi Pembangunan
Divisi Fix Wireless
Divisi Extrepreneur
9) Perkembangan terakhir berdasarkan keputusan Direksi TELKOM, mulai tanggal 31 Desember 1996, TELKOM menambah dua divisi yaitu : Divisi Multimedia sebagai pengelola bisnis dan Divisi Pembangunan sebagai divisi penunjang.
10) Adapun ruang lingkup usaha dari masing-masing Divisi di PT. TELKOM dapat diuraikan sebagai berikut :
· Divisi Network (DIVA)
Divisi yang menyelenggarakan jasa Telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional. Penanganan Divisi Network utamanya adalah untuk kepentingan Internal PT. TELKOM.
· Divisi Multimedia
Divisi mengelola jasa Multimedia dan Network Provider untuk melayani masyarakat, langganan dan Internal PT. TELKOM, Internet Provider, Cooperate Customers. Divisi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan bisnis dan masa depan
yang ditandai dengan adanya konvergansi Telepon, TV Kabel (Video Communication) dan Internet (Computer Comunication).
· Divisi Sistem Informasi
Divisi yang menyediakan sistem informasi, baik untuk kepentingan PT. TELKOM maupun pihak lain, Sistem Informasi Management, Sistem Informasi Customer ( I-SISKA) Billing Coorperate Data Base, Interkoneksi Billing dan proses Telepon Selular.
· Divisi Riset Teknologi Informasi (RisTI)
Divisi yang melaksanakan riset dan pengembangan teknologi Telekomunikasi dan informasi untuk keperluan Internal PT. TELKOM, baik riset pengembangan produk baru, standarisasi perangkat, Ground Scenario Tecnology dan kaji laboratorium. · Divisi Properti
Divisi yang mengelola propertis (tanah, gedung dan sarana lainnya) milik PT. TELKOM yang tidak berkaitan dengan alat produksi. Pengelolaan properties ini utamanya untuk kepentingan PT. TELKOM, namun bila memungkinkan dapat melayani pihak lain.
· Divisi Atelir
Divisi yang berfungsi sebagai repair center (Pusat Perbengkelan) bagi PT. TELKOM meliputi pengetesan dan modul repair, menyediakan suku cadang perangkat dan konsultasi.
Divisi yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai PT. TELKOM untuk menunjang terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas, professional dan berintegrasi.
· Divisi Pengembangan
Divisi yang melaksanakan pembangunan, rekontruksi jaringan, konsultasi pembangunan, desain proyek dan pengadaan untuk keperluan PT. TELKOM. Divisi pembangunan ini tidak menangani pembangunan yang menjadi tanggung jawab mitra KSO.
· Divisi Fix Wieless
Divisi yang bertanggung jawab pada pengadaan produk TELKOMFlexi serta maintenance jaringannya.
· Divisi Extrepreneur
Divisi yang berfungsi sebagai analis pasar Telkom kedepan, sehingga kinerja dari Telkom dapat terus terjaga dari sudut konsumen.
2.2 Visi dan Misi TELKOM
PT .Telkom Indonesia memiliki VISI yaitu “To become a leading InfoCom player in the region”.Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka dalam bidang kinerja finansial, pasar dan operasional di kawasan Asia . PT .Telkom Indonesia mempunyai MISI yaitu “ to provide one stop Infocome services with excellent quality and competitive price “. Telkom berkomitmen
Ø Memberikan layanan terbaik dan berkualitas, untuk kemudahan bagi pelanggan dengan harga yang kompetitif .
Ø Memaksimalkan “Nilai Perusahaan” melalui ekspansi dan pengembangan portofolio usaha di bidang adjacent industries telekomunikasi.
Ø Menjadi perusahaan holding strategis demi pertumbuhan tinggi dan sinergi melalui anak-anak perusahaan dan unit bisnis strategis.
Ø Menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi pemegang saham.
2.2 STRUKTUR ORGANISASI DAN DATA PERSONALIA
KA KANDATEL SUMEDANG (Jeky James Ndun)
ASMAN MAINTENANCE (Karman Soeparman) ASMAN SUPPORT (Sarwono) ASMAN DCS (Adi Sumantoko) SPU PLASA SMD
(Ujang Sunarya) SPU POJ
(Yayan Gumilang) OFF 2
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
3.1 LAPORAN BERKALA
Tempat / Tanggal Catatan Kegiatan Paraf
PT.Telkom, 19
Desember 2014 Pengenalan aturan dan tata tertib PT.Telkom, 22
Desember 2014 Pengenalan tentang MDF PT.Telkom, 23
Desember 2014 Pengenalan ruang central,baterai & disel PT.Telkom, 24
Desember 2014 Pengenalan tentang aplikasi Telkom
OFF 3 PLASA
(Achmad Sarbini) ASS / OFF 3
(Atep Kusna) ASS / OFF 3
PT.Telkom, 29
Desember 2014 Pengenalan tentang aplikasi Telkom PT.Telkom, 30
Desember 2014 Input data pelanggan PT.Telkom,31
Desember 2014 Mengecek modem untuk speedy PT.Telkom, 02
Januari 2015 Mengecek modem untuk speedy PT.Telkom, 05
Januari 2015 Validasi data PT.Telkom, 06
Januari 2015 Validasi data PT.Telkom, 07
Januari 2015 Setting speedy PT.Telkom, 08
Januari 2015 Validasi data PT.Telkom, 09
Januari 2015 Mengecek modem untuk speedy PT.Telkom, 12
Januari 2015 Setting speedy PT.Telkom, 13
Januari 2015 Mencatat data pelanggan PT.Telkom, 14
Januari 2015 Mencatat data pelanggan PT.Telkom, 15
Januari 2015 Mencatat data pelanggan PT.Telkom, 16
Januari 2015 Setting speedy PT.Telkom, 19
Januari 2015 Kelapangan (Gangguan speedy) PT.Telkom, 20
Januari 2015 Mengecek modem untuk speedy PT.Telkom, 21
Januari 2015 Tidak hadir (Izin) PT.Telkom, 22
Januari 2015 Menelepon pelanggan PT.Telkom, 23
Januari 2015 Setting speedy PT.Telkom, 26
Januari 2015 Kelapangan (Gangguan speedy) PT.Telkom, 27
PT.Telkom, 28
Januari 2015 Memperhatikan penjelasan refisi sambungan PT.Telkom, 29
Januari 2015 Setting speedy PT.Telkom, 30
Januari 2015 Setting speedy PT.Telkom, 02
Februari 2015 Setting speedy PT.Telkom, 03
Februari 2015 Mencatat data pelanggan PT.Telkom, 04
Februari 2015 Setting speedy PT.Telkom, 05
Februari 2015 Mengecek modem untuk speedy PT.Telkom, 06
Februari 2015 Mengecek modem untuk speedy PT.Telkom, 09
Februari 2015 Mengecek modem untuk speedy PT.Telkom, 10
Februari 2015 Mengecek modem untuk speedy PT.Telkom, 11
Februari 2015 Menelepon pelanggan PT.Telkom, 12
Februari 2015 Validasi data PT.Telkom, 13
Februari 2015 Validasi data PT.Telkom, 16
Februari 2015 Mengecek modem untuk speedy PT.Telkom, 17
Februari 2015 Mengecek modem untuk speedy PT.Telkom, 18
3.2 LANDASAN TEORI
3.2.1 Speedy
Speedy adalah salah satu produk PT TELKOM yang merupakan layananan akses internet broadband kecepatan tinggi berbasis akses kabel tembaga yang menggunakan teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL). Layanan ini memberikan jaminan kecepatan sesuai dengan paket layanan yang digunakan pelanggan dengan pilihan kecepatan akses mulai dari 384 kbps hingga 3 Mbps per line.
Gambar 1 Logo Speedy 3.2.2 Usee TV
UseeTV adalah layanan portal hiburan, informasi dan lifestyle, berupa berbagai macam konten streaming digital maupun aplikasi, seperti video film, video klip musik, karaoke, Live TV, TV on Demand yang dapat diakses melalui berbagai media seperti Laptop, smartphone (handphone), tablet dan layar televisi.
Gambar 2 logo UseeTV
3.2.3 Jaringan Lokal Akses Tembaga
Jaringan lokal akses tembaga ( JARLOKAT ) merupakan jaringan akses dari sentral ke pelanggan dengan menggunakan tembaga sebagai media aksesnya. Konfigurasi dasar jarlokat ditunjukkan seperti pada Gambar 3 di bawah, dimulai dari RPU (Rangka Pembagi Utama) / MDF (Main Distribution Frame) sampai dengan KTB (Kotak Terminal Batas) pada pesawat pelanggan.
Gambar 3 Konfigurasi dasar JARLOKAT Keterangan :
STO : Sentral Telepon Otomat
1. RPU / MDF : Rangka Pembagi Utama / Main Distribution Frame
2. RK : Rumah Kabel
3. KP / DP : Kotak Pembagi / Distribution Point 4. KTB : Kotak Terminal Batas
5. Pswt : Pesawat Telepon
1. RPU / MDF
MDF adalah unit terminal berkapasitas besar sebagai tempat terminasi kabel dari sentral dan kabel primer dari tempat tambat awal kabel primer yang menuju ke jaringan. MDF juga merupakan suatu ruangan yang berupa kerangka besi vertikal dan horizontal.
Fungsi Dari MDF :
1. Sebagai tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel dari sentral 2. Tempat untuk pengetesan saluran telepon jika terjadi gangguan untuk di
adakan pengukuran
3. Untuk melokalisir gangguan
(Terminal Block Vertikal dan Terminal Blok Horizontal ).
- Terminal Block Vertikal merupakan terminal tempat koneksi ke arah Kabel Primer atau ke arah RK.
- Terminal Block Horizontal merupakan terminal tempat koneksi dari arah Central. Untuk menghubungkan central ke arah pelanggan maka dilakukan jumpering dari terminal block Horizontal ke terminal block Vertikal.
2. RK
RK mempunyai fungsi sebagai tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel sekunder, tempat melaksanakan pengetesan untuk melokalisir gangguan, dan tempat melaksanakan penjumperan antara terminal blok disisi primer dengan terminal blok disisi sekunder.
3. KP / DP
Gambar 6 Distributiont Point
KP merupakan unit terminal kabel tempat penyambungan antara kabel sekunder dengan kabel distribusi (penanggal) yang mempunyai fungsi sebagai tempat penyambungan antara kabel sekunder dengan kabel distribusi, dan sebagai tempat pengetesan untuk melokalisir gangguan.
Gambar 7 Kotak Terminal Batas
KTB merupakan tempat penyambungan antara kabel penanggal / distribusi dengan kabel instalasi dalam rumah (indoor cable) yang mempunyai fungsi sebagai pembatas antara IKR pada rumah pelanggan dengan saluran penanggal pada jaringan kabel.
5. Pswt
Merupakan media untuk berkomunikasi sebagai akhir dari jaringan kabel akses tembaga.
- Kabel Primer
Kabel primer adalah kabel yang fungsinya menghubungkan RPU suatu sentral telepon ke RK dan DP / KP jika catuan langsung.
- Kabel Sekunder
Kabel sekunder adalah kabel yang menghubungkan RK dengan DP/KP. - Kabel Distribusi (Penanggal) / DW (Drop Wire)
Kabel distribusi adalah kabel distribusi pelanggan (penanggal) yang fungsinya menghubungkan DP / KP ke tambatan akhir pada rumah pelanggan.
- DSLAM
DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) adalah perangkat jaringan yang terletak di dekat lokasi pelanggan, yang menghubungkan sambungan pelanggan digital kepada backbone internet berkecepatan tinggi dengan menggunakan teknik multiplexing.
- MSAN
Multi Service Access Network atau Jaringan Layanan Multi Akses merupakan generasi ketiga dari teknologi Optical Access Network (“OAN”) dan merupakan platform single yang mampu mendukung teknologi akses tradisional yang sudah digelar secara luas, disamping juga mampu mendukung teknologi baru, MSAN berfungsi sebagai gateway menuju inti NGN. MSAN memungkinkan TELKOM memberikan layanan triple play yaitu menyalurkan layanan high speed internet access (HSIA), Voice packet dan layanan IPTV secara bersamaan melalui infrastruktur yang sama.
3.2.4 Struktur jaringan
Berdasarkan cara pencatuan saluran dari sentral ke pesawat pelanggan, jaringan kabel lokal dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan catu langsung, jaringan catu tak langsung, dan jaringan catu kombinasi.
Jaringan catu langsung
Pada jaringan catu langsung ini, pesawat pelanggan dicatu dari KP / DP (Distribution Point) terdekat yang langsung dihubungkan dengan RPU tanpa melalui RK.
Jaringan catu tak langsung
Jaringan catu tak langsung adalah jaringan kabel lokal dimana pesawat pelanggan dicatu dari KP terdekat yang dihubungkan terlebih dahulu ke RK, baru kemudian dihubungkan ke RPU.
Dalam hal ini, RK berfungsi sebagai titik sambung antara kabel primer dan kabel sekunder.
3.2.5 Aplikasi-Aplikasi Telkom
1. Embassy (Easy Measurement for Bandwidth, Attenuation, Attainable Rate & SNR SpeedY)
Embassy adalah aplikasi yang digunakan untuk membantu dalam mengukur jaringan Speedy antara lain untuk pengukuran SNR / kualitas jaringan dan mencari data teknis (Datek) yaitu berupa nomor telepon, nomor speedy, datek (DP, RK, MDF), EQN (penomoran pair pada sentral), nama pelanggan dan alamat pelanggan.
2. I-Siska
I-SISKA adalah suatu aplikasi yang berfungsi untuk mengelola data-data yang ada mulai dari data jaringan, data pelanggan, data service level guaranty for customer (Segmentasi layanan), dan data abonemen pelanggan.
Ticares (Telkom integrated customer care system) merupakan sistem pendukung layanan untuk pelanggan (customer support) Telkom.
3.2.6 Alat dan Bahan
1. Mikrotest
Fungsi : Mengecek sebuah klem / port di MDF.
Gambar 8 Mikrotest 2. DOP
Fungsi : Memotong kabel saat menjumperkan kabel pada port-port di MDF.
Gambar 9 DOP 3. Blok
Fungsi : Menandai port saat menjumper dan Memblokir nomor pada port.
Gambar 10 Blok 4. Tang potong
Fungsi : Memotong kabel.
Gambar 11 Tang potong 5. Kabel Jumper
Fungsi : Media penghubung diruang MDF dan di RK (Rumah kabel).
Gambar 12 Kabel Jumper 6. Roset
Gambar 13 Roset
3.3 KEGIATAN PRAKTEK KERJA
3.3.1 SETTING SPEEDY
1. Buka browser misalnya “Mozilla Firefox”.
Gambar 14 Setting Speedy
2. Ketik pada address bar, IP address default dari modem yaitu 192.168.1.1 dan tekan ENTER maka akan muncul halaman login web base setting modem TP-Link.
Gambar 15 Setting Speedy
3. Ketik username : admin dan password : admin kemudian klick OK
Gambar 16 Setting Speedy 4. Klik Quick Start kemudian Run Wizard.
Gambar 17 Setting Speedy 5. Klik Next untuk masuk ke tahap berikutnya
Gambar 18 Setting Speedy
6. Pilih Zona Waktu untuk lokasi menjadi “(GMT+07:00) Bangkok, Jakarta, Hanoi” kemudian klik Next
Gambar 19 Setting Speedy
Gambar 20 Setting Speedy
8. Isilah nomor speedy pada username beserta password, isi VPI dan VCI, pilih PPPoE LLC kemudian klik Next
Gambar 21 Setting Speedy
9. Setting Wifi sesuai keinginan, isikan nama SSID, Jika ingin disembunyikan set Broadcast SSID tandai NO, set authentication type dan encryption jika dibiarkan Default maka akan dibuka semua, isi pre-shared key dengan password minimal 8 karakter dan maksimal 63 karakter kemudian klik Next.
10. (Quick Start Complete) jika sudah yakin Klik Next untuk menyimpan pengaturan saat ini, jika belum yakin klik Back untuk memodifikasi perubahan atau kesalahan.
Gambar 23 Setting Speedy
11. Klik close maka proses seting speedy dan Wifi telah selesai
3.3.2 VALIDASI DATA
Validasi data bertujuan agar klem-klem di terminal vertikal MDF atau terminal horizontal (Port Sentral) diketahui nomor teleponnya dan benar-benar valid.
Langkah-langkah melakukan validasi data yaitu :
1. Menyiapkan buku daftar kabel primer / port sentral, alat tulis dan Mikro test . 2. Menentukan primer yang akan divalidasi / letak port sentral yang akan
divalidasi.
3. Menempelkan ujung-ujung Mikro test pada klem yang akan dicek. 4. Melihat nomor telepon yang sedang dites.
5. Mencocokkan hasilnya dengan buku, beri tanda menggunakan pensil apabila ada yang tidak sama.
6. Apabila pada waktu diadakan pengetesan ada pelanggan yang sedang berkomunikasi, matikan Mikro test agar pelanggan tidak terganggu.
(bisa dengan cara melakukan panggilan dari mikro test ke handpone agar klem yang dicek sesuai dengan nomer telepon yang divalidasi)
7. Lakukan berulang-ulang sesuai dengan banyaknya urat kabel yang akan divalidasi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Setelah penyusun melaksanakan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) di PT. Telkom Indonesia Tbk Kandatel Sumedang selama 2 bulan dan membuat laporan ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Selama mengikuti kegiatan Prakerin, penyusun banyak mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat dan dapat langsung berhadapan dengan masalah yang terjadi dan dapat menyelesaikan langsung masalah yang terjadi.
Selama mengikuti kegiatan Prakerin, penyusun dapat menemukan jati diri selama berada dan berinteraksi dengan masyarakat luas secara langsung. Melalui kegiatan Prakerin ini, penyusun mendapatkan pengalaman yang
sangat berarti. Semua kegiatan ini memiliki tujuan yang jelas dan bisa dibuktikan dalam hasil selama penyusun melaksanakan Prakerin.
4.2. SARAN
4.2.1 Saran untuk Sekolah
Sekolah hendaknya mempersiapkan sedemikian rupa pelaksanaan Prakerin dengan baik, sehingga hal yang ingin dicapai dapat tercapai dengan baik. Pihak Sekolah diharapkan dapat memantau secara rutin siswa dan siswi-nya di
tempat Prakerin. Tujuannya untuk melihat perkembangan anak didiknya dan pihak sekolah dapat mengevaluasi dari kegiatan yang dilakukannya.
4.2.2 Saran untuk Instansi
Diharapkan kepada pihak instansi agar dalam pelaksanaan kegiatan Prakerin ini dapat langsung dibimbing / diarahkan oleh pembimbing instansi secara langsung agar siswa lebih disiplin dan tertib.
Dalam segi pemberian kerja dari pihak instansi, dalam mengisi kekosongan waktu, siswa / siswi mengharapkan sebaiknya pihak instansi memberikan pekerjaan-pekerjaan yang lebih bermanfaat bagi siswa / siswi agar waktu tidak terbuang dengan sia-sia.
BAB V PENUTUP
Syukur Alhamdulillah penyusun ucapkan atas selesainya penyusunan laporan Praktek Kerja Industri ini dan penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada PT.Telkom Indonesia Kandatel Sumedang yang telah menyediakan sarana untuk Praktek Kerja Industri bagi penyusun.
Semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan untuk digunakan oleh para pembaca dan dijadikan bacaan yang dapat menambah pengetahuan.
Penyusun mohon maaf jika terdapat kesalahan atau pernyataan yang kurang benar dalam makalah ini, namun penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan pada karya tulis selanjutnya.
IDENTITAS SISWA PESERTA PRAKERIN
Nama siswa : Vira Fitriza Fadli
Tempat,tanggal/lahir : Bandung, 08 April 1999
Jenis kelamin : Perempuan
Golongan darah : B
Nomor induk siswa : 13140321
Alamat Siswa : Komp.Griya Jatinangor 2 jln.palem 3 blok A 35,
Kab.Sumedang
Nama orangtua : Abdullah Fajar
Alamat orangtua : Komp.Griya Jatinangor 2 jln.palem 3 blok A 35,
Jatinangor,
Peserta Prakerin
IDENTITAS DUNIA USAHA
Nama perusahaan : PT. Telkom Indonesia Kandatel Sumedang
Alamat : Jl. Raya Tanjungsari No. 186
Kabupaten Sumedang
Nomor telepon : (022) 7911100
Nama pimpinan : ………
Nama pembimbing : Yayan Gumilang
Jatinangor,
LEMBAR PENILAIAN Nama Perusahaan : PT.Telkom Indonesia
Alamat Perusahaan : Jl. Raya Tanjungsari Nama Peserta / Siswa : Vira Fitriza Fadli
Kelas : XI TKJ C
Lama Praktek : 41 Hari
Dari tanggal : 19 Desember 2014 Sampai : 19 Februari 2015 Unit / Bagian / Seksi : STO. Tanjungsari Kandatel Sumedang
N
o Aspek yang dinilai Baik sekali Baik Cukup Kurang Kurangsekali
1 Kwalitas Pekerjaan 80 2 Kecepatan Kerja 80 3 Pengetahuan Kerja 80 4 Sikap Kerja 85 5 Disiplin Kerja 82 6 Kreativitas Kerja 81
Penjelasan : Nilai dicantumkan dengan angka yang memiliki rentang sebagai berikut
Nilai Huruf Angka A 81-100 B 66-80 C 56-65 D 40-55 E 0-29
Catatan : ……….. Jatinangor, ……… Pembimbing,
………... LEMBAR PENILAIAN AKHIR
1. Nama Perusahaan : PT.Telkom Indonesia 2. Alamat Perusahaan : Jl. Raya Tanjungsari 3. Nama Peserta / Siswa : Vira Fitriza Fadli
4. Lama Praktik : 41 Hari
Dari tanggal : 19 Desember 2014 Sampai tanggal : 19 Februari 2015 5. Nilai dari Perusahaan / Industri : 81,3 (a)
6. Nilai Penyusunan Laporan / Jurnal : (b)
Nilai : 2 3 (a)+ (b) Catatan ………. ………. Jatinangor, ……… Pembimbing,