• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HSP ACADEMY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HSP ACADEMY"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN

MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

PT. HSP ACADEMY

Dwi Putri Rahmadini, Idi Setyo Utomo Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 21

Kemanggisan / Palmerah Jakarta Barat 11530, putrirahmadini016@gmail.com

Abstract

This study describes how the influence Workload, Work Stress and Motivation on Employee Performance in PT. HSP Academy. The method used in this research is the primary data originating from data processing questionnaire distributed to employees at PT.HSP Academy the number of people who dijakadikan 68 sample and secondary data on annual data got from the company. The analytical method used Partial Least Square mixed with SPSS.20 program. The results showed that the variable workload, significantly affect the performance of 29%, work stress variables on the performance of -10.5%, motivational variables on the performance of 53.7%, a variable workload, work stress and motivation on the performance by 44 , 9%, variable workload on the motivation of 0.97%, variable work stress on the motivation of 12.6%, a variable workload and job stress on the motivation of 0.52%, and variable work stress on performance through motivation by - 0.068%. So based on these data we can prove that the work load, stress and motivation can influence the performance of employees in the company.

Abstrak

Penelitian ini menjelaskan bagaimana pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT. HSP Academy. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari pengolahan data kuesioner yang dibagikan kepada karyawan pada PT.HSP Academy dengan jumlah 68 orang yang dijakadikan sampel penelitian, serta data sekunder yang di dapatkan dari data tahunan perusahaan. Metode analisis yang digunakan Partial Least Square yang diolah dengan program SPSS.20. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel beban kerja, berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sebesar 29%, variabel stres kerja terhadap kinerja sebesar -10,5%, variabel motivasi terhadap kinerja 53,7%, variabel beban kerja, stres kerja dan motivasi terhadap kinerja sebesar 44,9%, variabel beban kerja terhadap motivasi sebesar 0,97%, variabel stres kerja terhadap motivasi sebesar 12,6%, variabel beban kerja dan stres kerja terhadap motivasi sebesar 0,52%, dan variabel stres kerja terhadap kinerja melalui motivasi sebesar -0,068%. Sehingga berdasarkan dari data tersebut dapat membuktikan bahwa beban kerja, stres kerja dan motivasi dapat memengaruhi kinerja karyawan dalam perusahaan.

(2)

2 PENDAHULUAN

Peran Sumber daya manusia adalah hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Karena sumber daya manusia adalah aset yang sangat berharga

dibandingkan dengan aset lain yang perusahaan miliki. Untuk mendapatkan hasil kinerja yang maksimal pada sumber daya manusia, perusahaan harus memberikan hak-hak yang harus di dapat oleh karyawan tersebut dan tentunya di tunjang juga dengan fasilitas yang nyaman dan sesuai dengan pekerjaan karyawan pada bidangnya masing-masing. Di semua perusahaan harus memiliki manajemen sumber daya manusia yang baik. Dan semua perusahaan berharap mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan dengan perusahaan lain, baik perusahaan di bidang industri maupun di bidang jasa.

PT. HSP Academy adalah Perusahaan Swasta Nasional yang bergerak dalam lingkup usaha Jasa Provider Training Profesional dalam bidang kesehatan & keselamatan kerja dan lingkungan (K3LH), Project Management (PM) dan Training untuk Rumah Sakit. Terjadi permasalahan pada bagian operator divisi produksi adalah beban kerja yang diberikan perusahaan terlalu berat, dikarenakan tugas yang diberikan melibihi tugas yang seharusnya dilakukan oleh karyawan. Tidak adanya komunikasi yang baik termasuk salah satu faktor beban kerja karyawan, karena hal ini membuat karyawan merasa terbebani dalam melakukan pekerjaan.karyawan. Selain itu karyawan merasakan stres kerja akibat dari beban kerja yang diberikan perusahaan pada karyawan, dan karena faktor lingkungan yang ada pada perusahan HSP Academy. Dalam hal lain, tidak adanya penghargaan atau motivasi yang diberikan oleh perusahaan membuat karyawan kurang termotivasi dalam menyelesaikan pekerjaan.

Melihat dari fenomena yang terjadi, tentu keadaan ini akan menjadi masalah serius bila tidak segera diperbaiki oleh perusahaan pada karyawan PT. HSP Academy pada bagian produksi, karena pada karyawan bagian produksi perusahaan ini merupakan salah satu indikator kesuksesan perusahaan tersebut. Maka perusahaan perlu memberikan perhatian khusus terhadap peningkatan kinerja karyawan yang dilihat dari faktor – faktor tersebut, sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan yang bertujuan untuk kemajuan perusahaan yang berkualitas baik.

Untuk itu berdasarkan hal – hal diatas, peneliti dalam penulisan penelitian ini mengangkat judul “ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HSP ACADEMY.” Identifikasi Masalah

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. HSP Academy ?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. HSP Academy ?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara Motivasi terhadap Kinerja Karyawan PT. HSP Academy ?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara Beban Kerja, Stres Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan PT. HSP Academy ?

5. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara Beban Kerja terhadap Motivasi Karyawan PT. HSP Academy ?

6. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara Stres Kerja terhadap Motivasi Karyawan PT. HSP Academy ?

7. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara Beban Kerja dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. HSP Academy ?

8. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. HSP Academy melalui Motivasi ?

9. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. HSP Academy melalui Motivasi ?

(3)

3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. HSP Academy

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT.HSP Academy

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Motivasi terhadap Kinerja Karyawan PT.HSP Academy

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Beban Kerja, Stres Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan PT. HSP Academy

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Beban Kerja terhadap Motivasi karyawan PT. HSP Academy

6. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Stres Kerja terhadap Motivasi Karyawan PT. HSP Academy

7. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Beban Kerja dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. HSP Academy

8. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. HSP Academy melalui Motivasi

9. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. HSP Academy melalui Motivasi

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang bersifat asosiatif. Metode yang digunakan adalah melalui survey, yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu populasi besar maupun kecil dengan menganalisis data yang diperoleh dari populasi itu sendiri. Unit yang diteliti adalah karyawan PT. HSP Academy dengan informasi yang dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu yang disebut cross sectional.

Dalam penelitian ini digunakan data primer dan sekunder. Data primer penelitian ini berupa hasil kuesioner yang akan disebarkan kepada karyawan pada PT. HSP Academy bagian produksi dan observasi langsung. Sedangkan data sekunder dari penelitian ini berasal dari studi pustaka atau textbook, media internet, jurnal, dan data-data tambahan yang terkait dengan judul atau pokok bahasan yang diteliti.

Dalam hasil kuesioner yang akan disebarkan kepada karyawan – karyawan dari PT. HSP Academy dan observasi langsung. Sedangkan data sekunder dari penelitian ini berasal dari studi pustaka atau textbook, media internet, jurnal, dan data-data tambahan yang terkait dengan judul atau pokok bahasan yang diteliti.

Sampel yang digunakan diambil dari jumlah karyawan PT. HSP Academybagian produksi dengan metode random sampling dan menggunakan rumus sampel slovin sehingga didapat jumlah sampel sebesar 82.

Proses pengujian data setelah pengumpulan data penelitian, analisis diawali dengan merancang model struktural (inner model), merancang model pengukuran (outer model), mengkonstruksi diagram jalur, konversi diagram jalur ke sistem persamaan, estimasi: koef. Jalur loading dan weight, evaluasi goodness of fit, pengujian hipotesis (resampling

bootstrapping). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 20.

Pengujian PLS untuk mengukur hubungan dari setiap indikator dengan konstruknya. Menurut Ghozali (2014:30) Partial Least Square merupakan factor indeterminacy metode analisis yang powerfull oleh karena tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran skala tertentu, jumlah sampel kecil. Partial Least Square (PLS) juga digunakan untuk mengukur hubungan dari setiap indikator dengan konstruknya dan dapat dilakukan dengan uji bootstrapping terhadap struktural model yang bersifat outer model dan inner model.

(4)

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profile Responden

4.1.1 Profle Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

4.1 Tabel Profle Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah

Responden Presentase

Pria 42 62%

Wanita 26 38%

Jumlah 82 100%

Sumber: data kuesioner, 2015 4.1.2 Profil Responden Berdasarkan Usia

4.2 Tabel Profil Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden Persentase

≤ 25 tahun 12 17%

> 25 - 35 tahun 29 43%

>35 - 50 tahun 17 25%

>50tahun 10 15%

Jumlah 68 100%

Sumber: data kuesioner, 2015 4.1.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Responden Presentase

D3 4 6%

S1 40 59%

S2 16 23%

S3 8 12%

Jumlah 68 100%

(5)

5 4.1.4 Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja

Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Jumlah Responden Presentase

≤ 2 tahun 18 27%

>2 – 4 tahun 22 32%

>4 tahun 28 41%

Jumlah 100 100%

Sumber: data kuesioner, 2015 4.2 Analisi faktor Beban Kerja

Tabel 4.4 Analisi faktor Beban Kerja

Tabel 4.4 Total Variance Explained Beban kerja

Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % 1 3.360 67.208 67.208 3.360 67.208 67.208 2 .893 17.870 85.078

3 .406 8.113 93.192 4 .206 4.123 97.315 5 .134 2.685 100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis.

Sumber : Pengolah Data 2015

Berdasarkan hasil diatas yang diperoleh melalui program SPSS, kolom component menunjukkan terdapat 5 komponen yang dapat mewakili variabel Beban Kerja. Karena nilai Eigenvalues yang ditetapkan 1, maka nilai total yang akan diambil adalah nilai > 1 yaitu komponen 1 maka faktor maksimal untuk Beban Kerja dapat dibentuk dengan 1 faktor.

4.3 Analisis Faktor Stres Kerja Tabel 4.5 Analisis Faktor Stres Kerja

Tabel 4.5 Total Variance Explained Stres Kerja

Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Rotation Sums of Squared Loadings Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % 1 5.478 49.802 49.802 5.478 49.802 49.802 3.958 35.978 35.978 2 2.574 23.402 73.204 2.574 23.402 73.204 3.493 31.751 67.729 3 1.334 12.129 85.333 1.334 12.129 85.333 1.936 17.604 85.333 4 .779 7.084 92.417 5 .587 5.339 97.757

(6)

6 6 .091 .829 98.586 7 .072 .658 99.244 8 .037 .340 99.584 9 .025 .227 99.811 10 .013 .117 99.928 11 .008 .072 100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber: Hasil Pengolahan Data (2015)

Berdasarkan hasil diatas yang diperoleh melalui program SPSS, kolom Component menunjukkan terdapat 11 komponen yang mewakili variabel Stres Kerja. Varians yang dapat diterangkan oleh faktor 1 adalah 5.478/11 x 100% = 49.802%, oleh faktor 2 sebesar 2.574/11 x 100% = 23.402%, oleh faktor 3 sebesar 1.334/11 x 100% = 12.129%. Sehingga total ketiga faktor akan mampu menjelaskan variabel sebesar 49.802% + 23.402% + 12.129% = 85.333%. Karena nilai Eigenvalues yang ditetapkan 1, maka nilai total yang akan diambil adalah nilai > 1 yaitu komponen 1,2 dan 3 maka faktor maksimal untuk Stres Kerja dapat dibentuk dengan 3 faktor.

Tabel 4.6 Rotated Component Matrixa

Component 1 2 3 X2_1 .203 .661 -.035 X2_2 .150 .936 .174 X2_3 .957 .205 .038 X2_4 .965 .153 .025 X2_5 .172 .932 .185 X2_6 .160 .928 .203 X2_7 .181 .384 .833 X2_8 .203 .381 .826 X2_9 .973 .198 .014 X2_10 .960 .181 .020 X2_11 -.223 -.146 .671 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2015)

4.4 Analisis Faktor Motivasi

Tabel 4.7 Total Variance Explained

Component Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Rotation Sums of Squared Loadings Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % 1 2.712 45.201 45.201 2.712 45.201 45.201 2.278 37.968 37.968 2 1.488 24.796 69.997 1.488 24.796 69.997 1.922 32.029 69.997 3 .658 10.962 80.959

(7)

7

4 .472 7.861 88.820 5 .377 6.281 95.101 6 .294 4.899 100.000 Extraction Method: Principal Component Analysis.

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2015)

Berdasarkan hasil diatas yang diperoleh melalui program SPSS, kolom Component menunjukkan terdapat 6 komponen yang dapat mewakili variabel Motivasi. Varians yang dapat diterangkan oleh faktor 1 adalah 2.721/6 x 100% = 45.201%, oleh faktor 2 sebesar 1.488/6 x 100% = 24.796%. Sehingga total kedua faktor akan mampu menjelaskan variabel sebesar 45.201% + 24.796% = 69.997%. Karena nilai Eigenvalues yang ditetapkan 1, maka nilai total yang akan diambil adalah nilai > 1 yaitu komponen 1 dan 2maka faktor maksimal untuk Stres Kerja dapat dibentuk dengan 2 faktor.

Tabel 4.5 Rotated Component Matrixa Component 1 2 X3_1 .841 -.055 X3_2 .616 .624 X3_3 .779 .004 X3_4 .760 .255 X3_5 -.021 .859 X3_6 .080 .853 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2015)

(8)

8 4.5 Evaluasi Model Partial Least Square (PLS)

4.5.1 Evaluasi Pengukuran (Outer) Model 4.5.1.1 Uji Validitas

Gambar 4.6 Model Path Analysis Sumber: Hasil Pengolahan Data (2015)

RANGKUMAN HASIL ANALISIS

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel beban kerja, stres kerja dan motivasi kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun secara simultan. Hal ini menegaskan bahwa variabel-variabel tersebut sangat berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawan PT. HSP Academy. Oleh karena itu agar kinerja karyawan terus meningkat PT. HSP Academy diharapkan memerhatikan variabel-variabel yang dapat memengaruhi kinerja karyawan yaitu dengan cara memberikan beban kerja yang sesuai dengan standar dari masing-masing fungsi pekerjaan agar para karyawan tidak mengalami stres dalam bekerja dan terus berusaha memberikan motivasi kepada para karyawannya.

Beban kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT. HSP Academy. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik beban kerja yang diberikan oleh

(9)

9

perusahaan maka semakin tinggi kinerja karyawan PT. HSP Academy. Dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada 68 responden diperoleh hasil bahwa butir pernyataan 1 memiliki nilai terendah dengan nilai 0.694yang berisi ”waktu kerja yang diberikan oleh perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaan mencukupi” dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa para karyawan merasa bahwa waktu bekerja mereka untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tidak cukup. Sesuai dengan wawancara yang saya lakukan dengan beberapa karyawan PT. HSP Academy yang menyatakan bahwa mereka diberikan banyak pekerjaan dengan waktu yang singkat. Beban kerja merupakan sekumpulan kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau karyawan dalam jangka waktu tertentu. Butir tertinggi dalam variabel beban kerja terdapat pada butir 4 dengan nilai 0.890 yang berisi “tugas-tugas yang diberikan membebani pekerjaan saya”. Pernyataan pada butir 4 mendukung pernyataan butir 1 yang berarti bahwa para karyawan akan merasa terbebani apabila tugas yang diberikan harus diselesaikan dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, perusahaan harus lebih mempertimbangkan lamanya waktu untuk karyawan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan agar karyawan tidak terburu-buru dalam mengerjakan tugas sehingga tugas yang mereka lakukan dapat diselesaikan dengan baik.

Stres dapat diartikan sebagai sesuatu yang membuat seseorang mengalami tekanan mental atau beban kehidupan yang mengganggu keseimbangan karena adanya tuntutan penyesuaian diri. Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa stres kerja memiliki pengaruh yang negatif terhadap kinerja karyawan, yang berarti bahwa semakin tinggi stres kerja yang dialami oleh karyawan maka kinerja karyawan akan menurun. Tetapi, apabila stres kerja yang dialami oleh karyawan rendah maka kinerja karyawan akan tinggi. Butir 5 dalam variabel stres kerja merupakan butir tertinggi yang berisi “saya merasa kurang jelas dengan informasi dari perusahaan mengenai peran saya” dan butir 6 juga memiliki nilai yang tinggi yaitu 0.798 yang berisi “saya merasa kurangnya dukungan sosial dari rekan kerja”. Hal itu menunjukkan bahwa karyawan PT. HSP Academy kurang mendapatkan informasi yang jelas mengenai peran dalam perusahaan dan kurangnya dukungan dari rekan kerja yang menyebabkan stres kerja meningkat. Oleh karena itu, penting untuk perusahaan agar dapat meminimalisir faktor-faktor yang dapat menimbulkan stres kerja karyawan dengan memberikan informasi yang jelas mengenai peran karyawan dalam perusahaan, meningkatkan keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan serta memperbaiki komunikasi organisasi yang dapat mengurangi ambiguitas peran dan konflik peran.

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada 68 responden, diperoleh hasil bahwa motivasi memiliki pengaruh langsung yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. HSP Academy. Artinya peningkatan kinerja karyawan dipengaruhi oleh kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan pengakuan,

kebutuhan aktualisasi diri. Berdasarkan hasil dalam penelitian ini, butir 2 yaitu “keselamatan saya dalam bekerja diperhatikan oleh perusahaan yaitu dengan adanya asuransi kesehatan dan lingkungan yang aman” memiliki nilai tertinggi dalam variabel motivasi dengan nilai 0.866.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil yang telah didapatkan dari sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Hipotesis 1 diterima, bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara

Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. HSP Academy

2. Hipotesis 2 diterima, bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. HSP Academy

3. Hipotesis 3 diterima, bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Motivasi terhadap Kinerja Karyawan PT. HSP Academy

4. Hipotesis 4 diterima, bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan antara Beban kerja, Stres Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja

(10)

10 Karyawan PT. HSP Academy

5. Hipotesis 5 diterima, bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Beban Kerja terhadap Motivasi Karyawan PT. HSP Academy

6. Hipotesis 6 diterima, bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Stres Kerja terhadap Motivasi Karyawan PT. HSP Academy

7. Hipotesis 7 diterima, bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan antara Beban Kerja dan Stres Kerja terhadap Motivasi Karyawan PT. HSP Academy

8. Hipotesis 8 diterima, bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. HSP Academy melalui Motivasi 9. Hipotesis 9 diterima, bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Stres

Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. HSP Academy melalui Motivasi

SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan, saran yang dapat diberikan untuk menjadi bahan pertimbangan PT. HSP Academy adalah sebagai berikut:

1. Beban kerja, memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan dan menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan kinerja karyawan apabila beban kerja yang diberikan sesuai dengan standar, sehingga PT. HSP Academy memerhatikan beban kerja yang diberikan dengan cara perusahan harus lebih mempertimbangkan lamanya waktu untuk karyawan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan agar karyawan tidak terburu-buru dalam mengerjakan tugas sehingga tugas yang mereka lakukan dapar diselesaikan dengan baik.

2. Stres kerja memiliki pengaruh yang negative terhadap kinerja karyawan, yang berarti bahwa, semakin tinggi stress kerja yang dialami oleh karyawan maka kinerja karyawan akan menurun. Untuk meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan sebaiknya dapat memberikan informasi yang jelas mengenai peran karyawan dalam perusahaan, meningkatkan keterlibatan karyawan serta memperbaiki komunikasi organisasi yang dapat mengurangi ambiguitas peran karyawan dalam perusahaan.

3. Motivasi memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan dan menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan kinerja karyawan apabila motivasi yang diberikan tinggi maka kinerja karyawan akan semakin meningkat, sehingga PT. HSP Academy perlu memerhatikan motivasi yang diberikan dengan cara pemimpin sebaiknya memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi karena dengan adanya penghargaan karyawan akan merasa diperhatikan dan dihargai hasil kinerja nya, sehingga akan meningkatkan motivasi karyawan. Apabila pemimpin tidak dapat memotivasi para karyawannya dengan baik, maka kinerja karayawan akan menurun.

4. Perusahan harus dapat menciptakan hubungan kerja yang baik antar karyawan agar dapat menjalin kerjasama dalam bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan dan memperketat aturan-aturan yang terkait dengan kehadiran dalam bekerja dengan memberikan reward dan punishment di dalam perusahaan sehingga dapat membantu mereka dalam menghasilkan kinerja yang baik.

Gambar

Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan  Pendidikan  Jumlah Responden  Presentase
Tabel 4.5 Total Variance Explained Stres Kerja
Tabel 4.6 Rotated Component Matrix a
Gambar 4.6 Model Path Analysis  Sumber: Hasil Pengolahan Data (2015)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kinerja guru PPKn yang sudah lulus sertifikasi di SMA Negeri 1 Indralaya Kecamatan

Sisa pertumbuhan yang masih ada pada seseorang dapat dilihat dengan menilai maturasi skeletal pada tulang tertentu, misalnya dengan menilai maturasi

• To provide economic and social benefits need creative people need more opportunities for wider participation, should be provided opportunities together for creative production and

Perkembangan tersebut meliputi perkembangan Fisik, Intelektual, Bahasa, Sosial- Emosional. Seorang anak pada usia dini dari hari ke hari akan mengalami perkembangan. Proses

Jadi dapat dikemukakan bahwa tingkat efektivitas penerimaan dan pengelolaan pajak bumi dan bangunan yang semakin baik akan memberikan pendapatan daerah yang baik pula dan

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua

Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 diteliti dalam hal bagaimana model pendidikan Islam anti radikalisme yang dilakukan, yang meliputi kegiatan pesantren, kurikulum,

Kiprah pembaharuan pemikiran Islam sebagaimana dilakukan Harun Nasution oleh Muhaimin (2003) dimasukkan sebagai salah satu model Islamisasi pengetahuan yang bisa