• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

0

SKRIPSI

PENGARUH PROMOSI tap

TO

pick

MELALUI

FACEBOOK ADS TERHADAP MINAT PENGGUNA

FACEBOOK

(STUDI TERHADAP PENGGUNA APLIKASI JASA

LAUNDRY

tap

TO

pick

)

DIAJUKAN OLEH :

NAMA

: MENTHARI TRIFEBY ANNISAH .Y.

NIM

: 2012-41-513

KONSENTRASI : PERIKLANAN

Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Guna

Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi

Ilmu Komunikasi

Jakarta

(2)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi di jaman sekarang yang sangat berkembang pesat, membuat hampir seluruh masyarakat khususnya Indonesia dapat menerima dan mendapatkan informasi dengan cepat sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Terutama media sosial, banyak orang yang saling bertukar pendapat dan pikiran mereka dalam sebuah jejaring sosial, tak hanya itu saja media sosial juga dapat menjadi wadah mereka sendiri untuk dapat meluapkan ide-ide kreasi yang ada dalam diri mereka tanpa adanya batasan, asalkan masih dalam batas wajarnya. Tak hanya untuk mendapatkan informasi dan berkreasi saja, media sosial pun kini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran. Sekelompok aplikasi berbasi internet yang dibangun berdasarkan kerangka pikiran ideology dan teknologi dari Web 2.0, memungkinkan terbentuknya kreasi dan pertukaran isi informasi dari pengguna internet. Media sosial merupakan tempat atau medium seseorang dengan orang lain untuk saling berkomunikasi dan bersosialisasi. Media sosial menggunakan terknologi berbasis web untuk menyebarluaskan secara cepat tentang pengetahuan dan informasi kepada pengguna internet dalam waktu yang berbeda-beda secara bersamaan dalam jumlah yang besar. Contoh-contoh media sosial yang

(3)

berkembang sekarang ini seperti : facebook, twitter, myspace, youtube, instagram, path, dll.

Perkembangan pengguna media sosial di Indonesia sangatlah berkembang pesat. Menurut hasil riset yang di gelar atas kerjasama dengan pihak Pusat Kajian Komunikasi (PusKaKom) FISIP Universitas Indonesia, disebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia kini telah mencapai angka 88,1 juta jiwa. Dengan demikian, jika disesuaikan dengan jumlah populasi penduduk Indonesia yang menurut data Badan Pusat Statisitik (BPS) mencapai 252,5 juta jiwa, maka pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan 16,2 juta jiwa dari total 71,9 juta pengguna di tahun 2013. Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia didukung oleh pertumbuhan pengguna perangkat mobile, khususnya smartphone. tercatat bahwa di tahun 2014 akses internet melalui smartphone mobile mencapai 85%, sedangkan di tahun 2013 hanya sekitar 65%.

Gambar Jumlah Pengguna Internet di Indonesia

(4)

Berdasarkan gambar diatas bisa dilihat dengan jelas dari wilayah domisilinya, 78,5% dari total 88,1 juta pengguna internet di Indonesia tinggal di Indonesia bagian barat. Wilayah Jawa dan Bali menjadi wilayah yang memiliki pengguna internet terbanyak di Indonesia dengan 52 juta jiwa. Disusul dengan Sumatera yang berjumlah 18,6 juta dan Sulawesi yang memiliki 7,3 juta pengguna internet. Sedangkan wilayah Nusa Tenggara, Papua dan Maluku memiliki jumlah 5,9 juta dan terkecil diduduki oleh wilayah Kalimantan dengan pengguna internet hanya 4,2 juta.

Dan menariknya, pertumbuhan yang paling signifikan ditunjukan oleh pengguna yang mengakses media sosial melalui platform mobile. Pengguna jenis ini bertumbuh hingga 23,3%. Sementara itu, facebook masih menjadi media sosial yang paling banyak digunakan dengan angka mencapai hampir 1,5 miliar. Apalagi ditambah dengan adanya

facebook page dan facebook ads membuat banyak pebisnis senior

(perusahaan) atau bahkan orang yang hanya ingin berjualan via online saja menjadikan facebook menjadi tempat paling nyaman dan sesuai untuk mereka beriklan dan promosi.

Berdasarkan data-data tersebut, perusahaan perlu memperhatikan penggunaan media sosial merupakan media promosi yang sangat penting. Karena sebagian besar masyarakat Indonesia telah menjadikan media sosial sebagai bagian dari gaya hidup mereka. Dengan menggunakan media sosial kita dapat saling berinteraksi, berbagi

(5)

informasi, dan berdiskusi satu sama lain. Interaksi yang awalnya hanya satu arah menjadi interaksi dua arah, dari yang awalnya interaksi bersifat vertical sekarang menjadi horizontal. Komunikasi “one to many” menjadi

“many to many” berkembang pada era new media. New media disini

adalah istilah yang lebih luas dalam studi media yang muncul di bagian akhir abad ke-20 yang mengacu pada permintaan akses ke konten apa saja, dimana saja, pada perangkat digital, serta umpan balik dari pengguna secara interaktif, partisipasi secara kreatif dan pembentukan komunitas sekitar konten media. Hal yang penting dalam new media ini adalah menjanjikan demokratisasi dari penciptaan, penerbitan, distribusi, dan konsumsi dari konten media. Interaktivitas telah menjadi istilah untuk sejumlah media baru menggunakan opsi berkembang dari penyebaran cepat dari jalur akses internet, digitalisasi media, dan konvergensi media.

Komunikasi media secara tradisional menggunakan model “one to

many” berubah menjadi media modern menggunakan internet

(komunikasi di media sosial) dengan model “many to many”. Interaktivitas dapat dianggap sebagai konsep sentral dalam memahami

new media.

Disini saya pun membahas tentang apa yang terjadi ketika kita beriklan atau melakukan promosi mengenai barang atau jasa yang kita tawarkan melalui facebook, terutama facebook ads. Dimana facebook

ads sendiri menjadi tempat banyak orang dari berbagai macam populasi

(6)

yang cepat dan efektif. Untuk beriklan facebook ads juga dapat dikatakan menjadi media yang sangat membantu terjadinya tingkat kesadaran seseorang dalam suatu produk, atau jasa baru.

Dalam hal ini lah Taptopick berusaha mengembangkan kesadaran masyarakat dengan tingginya tingkat penggunaan internet melalui

smartphone, membuat Halilintar Ramadhan (Director) dan bersama

temannya Puja Pramudya (Technology Director) mengambil kesempatan baru dan belum pernah ada di Indonesia dengan membuat inovasi baru adanya jasa laundry pertama melalui aplikasi mobile yaitu “Taptopick”. Merupakan satu-satunya aplikasi jasa laundry pertama yang ada di Indonesia, khususnya beroperasi di Jakarta membuat Halilintar Ramadhan dan Puja Pramudya harus banyak melakukan promosi dan juga beriklan dalam segala bentuk media agar perusahaan jasa mereka sendiri mendapat brand awareness dari masyarakat.

Dalam hal ini usaha Halilintar Ramadhan dan Puja Pramudya memperkenalkan dan menawarkan aplikasi jasa laundry pertama di Jakarta ini salah satunya adalah mereka beriklan melalui media sosial

facebook ads untuk mendapatkan banyak peminat yang akan

mengunduh aplikasi Taptopick tersebut dalam smartphone nya dan menggunakan jasa laundry tersebut untuk memudahkan para pengguna lebih praktis dalam mencuci pakaian. Setiap perusahaan yang ingin mengembangkan bisnisnya tentunya harus mampu untuk mempromosikan produk atau jasanya kepada khalayak, salah satunya

(7)

dengan beriklan. Disini akan penulis bahas salah satu cara beriklan yang digunakan oleh Taptopick yaitu menggunakan media sosial tepatnya

facebook ads. Pesan dalam facebook ads tersebut harus dapat

dimengerti dan dipahami oleh khalayak agar tujuan yang diinginkan oleh Taptopick sendiri dapat tersampaikan dengan baik oleh khalayak dan juga iklan dalam facebook ads tersebut dibuat semenarik mungkin agar khalayak merasa tertarik dan membuat mereka sadar akan aplikasi Taptopick itu sendiri.

Pada iklan yang di lakukan oleh Taptopick dalam facebook ads sendiri dibuat semenarik mungkin dengan memperlihatkan cara kerja

step by step bagaimana ketika pengguna aplikasi tersebut akan

melakukan permohonan pengambilan cucian pakaiannya, juga memperlihatkan fitur-fitur apa saja yang di tawarkan oleh Taptopick itu sendiri. Oleh karena itu saya tertarik untuk meneliti dan mengetahui pengaruh promosi melalui facebook ads terhadap minat pengguna aplikasi jasa laundry Taptopick tersebut.

1.2 Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini, penulis mengangkat judul “Pengaruh Promosi

tapTOpick Melalui Facebook Ads Terhadap Minat Pengguna Facebook (Studi Terhadap Pengguna Aplikasi Jasa Laundry tapTOpick)” maka daripada itu akhirnya penulis membatasi

(8)

1.2.1 Membatasi Materi Permasalahan

Secara garis besar materi dalam penelitian ini adalah bidang periklanan. Itulah mengapa penelitian ini dibatasi pada facebook

ads sebagai salah satu media promosi yang dilakukan oleh

Taptopick yang menjadi bagian dari kegiatan iklan dalam menyampaikan informasi mengenai produk/jasa kepada khalayak luas agar produk/jasa aplikasi laundry Taptopick tersebut dapat di kenal oleh masyarakat.

Jadi materi yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah pengaruh promosi taptopick melalui facebook ads. Sedangkan yang menjadi obyek penelitian ini adalah minat pengguna facebook (studi terhadap pengguna aplikasi jasa laundry taptopick).

1.2.2 Pembatasan Istilah / Pengertian

Untuk mengurangi kesalahpahaman dan agar terdapat pemahaman serta pengertian kata yang sama terhadap istilah-istilah dalam judul ini, maka penulis memberikan beberapa pengertian dan batasan lebih lanjut terhadap istilah-istilah, kata-kata, serta definisi-definisi yang penulis pergunakan dalam tulisan ini, yaitu :

(9)

A. Pengaruh

Menurut Onong Uchjana Effendy, “pengaruh adalah daya yang timbul pada khalayak sebagai akibat dari pesan komunikasi yang mampu membuat mereka melakukan atau tidak melakukan sesuatu”. (Onong, Uchjana, Effendy, 1997:8)

Dari pengertian di atas khalayak yang dimaksud adalah pengguna facebook yang memperoleh pesan komunikasi dari iklan Taptopick di facebook melalui facebok ads. Daya yang ditimbulkan dari adanya iklan Taptopick.

B. Promosi

Peneliti akan mengemukakan beberapa pendapat dari para ahli pemasaran dan praktisi tentang penelitian promosi, yaitu sebagai berikut :

Pengertian promosi menurut Rudy Harjanto mengatakan bahwa “Promosi penjualan merupakan serangkaian teknik persuasive yang menawarkan insentif atau nilai tambah untuk suatu produk, baik kepada para perantara maupun pemakai langsung, dalam jangka waktu tertentu dan digunakan untuk mencapai sasaran penjualan yang segera”. (Harjanto, Prinsip-prinsip Periklanan, 2009:84)

Sedangkan pengertian promosi menurut Terrence A. Shimp mengatakan bahwa “promosi mengacu pada setiap insentif yang digunakan oleh pemasar untuk memicu transaksi, dengan mendorong tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya, dengan mendorong konsumen melakukan pembelian”. (Terrence, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, 2003)

(10)

Dari kedua definisi di atas maka dapat di simpulkan bahwa promosi yang di lakukan oleh Taptopick melalui facebook ads adalah untuk memperkenalkan aplikasi jasa laundry tersebut agar konsumen tertarik melakukan pembelian atau pemakaian aplikasi jasa laundry yang ditawarkan oleh Taptopick tersebut.

C. TAPTOPICK

Taptopick adalah startup yang dijalankan secara

bootstrapping oleh Halilintar Ramadhan dan Puja Pramudya

yang baru saja dirilis sekitar pertengahan Januari 2016. Mereka mencoba mengadopsi teknologi on-demand kepada layanan laundry, cuci kiloan, dan dry cleaning yang secara tradisional sudah banyak digunakan warga Ibukota. Halilintar mencoba mengembangkan aplikasi yang bisa digunakan untuk layanan pick-up delivery. Dengan kemitraan yang dilakukan oleh konter laundry dan layanan cuci kiloan yang tersebar di Jakarta, Halilintar melihat potensi laundry online ini cukup besar dan belum ada pemain yang mencoba bidang usaha ini.

Ide membuat layanan aplikasi jasa laundry ini tercetus oleh Halilintar karena awalnya memang dia berniat untuk membuka cabang laundry baru yang sudah ada sebelumnya namun menurut kalkulasinya, biaya untuk membuat usaha laundry baru lagi sangatlah besar. Jadi untuk balik modal butuh waktu

(11)

lumayan lama. Di situlah akhirnya dia mendapatkan ide untuk membuat aplikasi jasa laundry Taptopick. Secara bisnis, kehadiran layanan laundry berbasis on-demand memudahkan melakukan ekspansi usaha karena tidak lagi diperlukan mesin cuci tambahan atau menyewa kios sebagai drop-point di seluruh daerah Jakarta yang biayanya bisa sangat mahal. Cukup melakukan kemitraan dengan pengusaha laundry di seluruh Jakarta, bahkan di seluruh Indonesia, Taptopick bisa fokus pada jasa pengambilan dan pengantaran laundry melalui aplikasi smartphone.

Taptopick sendiri di peruntukan membentuk pola pikir masyarakat dimana awalnya ketika mereka ingin melakukan cuci laundry harus mendatangi tempat laundry dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan sendiri untuk dapat sampai ke tempat laundry terdekat, disini Taptopick didesain untuk memudahkan masyarakat yang ingin melakukan cuci laundry cukup hanya mengklik atau mengaksesnya melalui telepon genggam atau smartphone saja tanpa perlu repot-repot mendatangi tempat laundry sendiri dan menunggu antrian segala macamnya. Dalam aplikasi Taptopick ini pelanggan bisa melihat status pesanan secara real time melalui aplikasi. Akan ada notifikasi ketika pakaiannya telah selesai dicuci hingga Pickr mengantarkan kembali pakaian yang telah dicuci.

(12)

D. Facebook Ads

“Facebook Ads atau Iklan Facebook adalah fitur yang

ditawarkan oleh facebook untuk mempromosikan atau mengiklankan suatu Fan Page yang sebelumnya sudah dibuat oleh pengguna facebook dengan jangkauan yang berbeda dan dapat diatur oleh pemasang iklan tersebut. Facebook sendiri merupakan situs jejaring sosial dengan platform yang memungkinkan para penggunanya untuk menciptakan halaman pribadi, menambahkan teman, serta mengirim pesan. Situs jejaring sosial Facebook memiliki pengguna dengan lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia, sehingga dapat dikatakan bahwa Iklan Facebook merupakan iklan dengan jangkauan yang luas hingga dapat mencapai target 1 miliar pengguna di seluruh dunia. Dalam iklan Facebook, para pengiklan sebelumnya harus memiliki halaman Fan Page yang memungkinkan untuk para pengguna Facebook lainnya memberikan LIKE atau menjadi penggemar atas Fan Page tersebut, dan Fan Page tersebut dapat berupa perusahaan, produk layanan, individu, merek dagang, dan lain sebagainya. Dalam perancangan iklannya, para pengiklan dapat dengan spesifik mengatur target pasar yang ingin mereka tuju, seperti wilayah geografi, gender atau jenis kelamin, umur, hal yang disukai, status pernikahan, pendidikan, dan lain sebagainya,

(13)

dan setelah pengiklan memilih karakter target iklan apa saja yang akan dipilih, ia akan mengetahui berapa banyak jumlah target iklan mereka, dan hal tersebut membuat iklan yang dibuat menjadi lebih efektif dan tepat pada sasaran”.

E. Aplikasi

Menurut Whitten Perancang Sistem adalah “Proses dimana keperluan pengguna dirubah ke dalam bentuk paket perangkat lunak dan atau kedalam spesifikasi pada computer yang berdasarkan pada sistem informasi”. (Kristanto, 1994:60)

Dari pengertian di atas maka dalam penelitian ini Taptopick merupakan aplikasi jasa laundry pertama yang ada di Jakarta dan diharapkan aplikasi tersebut dapat dikenal dan dipakai oleh masyarakat khususnya sebagai pelayanan kebutuhan aktivitas untuk jasa laundry.

1.3 Perumusan Masalah

Perumusan masalah adalah “Usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan pemecahannya. Perumusan masalah merupakan penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah”. (Usman, 2001:27)

(14)

Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa.

Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

Bagaimana pengaruh promosi Taptopick melalui facebook ads terhadap minat pengguna facebook (studi terhadap pengguna aplikasi jasa laundry Taptopick) ?

1.4 Tujuan Penelitian

Maka dari perumusan masalah yang sudah penulis jabarkan sebelumnya, disini sudah jelas bahwa tujuan daripada penulis melakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh promosi Taptopick melalui facebook

ads

2. Untuk mengetahui minat beli pengguna facebook

3. Untuk mengetahui pengaruh promosi taptopick melalui facebook

ads terhadap minat pengguna facebook

1.5 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini sendiri dibagi menjadi dua bagian yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.

(15)

1.5.1 Kegunaan Teoritis

Dalam penelitian ini digunakan teori yang berkaitan dengan perkembangan teknologi dan manfaatnya bagi manusia juga dalam komunikasi periklanan, yaitu teori Technological Determinism, Advertising Exposure Process dan teori Hierarchy of Effect. Hasil penerapan teori tersebut dapat menghubungkan

teori-teori komunikasi, dan memberikan kontribusi atau sumbangan pemikiran yang bermanfaat terhadap perkembangan dan penelitian ilmu komunikasi, khususnya bidang periklanan.

1.5.2 Kegunaan Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini akan memberikan masukan baik bagi perkembangan dunia periklanan, khususnya bagi Taptopick dalam meningkatkan pengetahuan terhadap ke efektifitasan pesan dalam penggunaan media sosial yaitu facebook ads.

(16)

15 2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, tesis, skripsi, hand outs, laboratory

manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan

proposal. Semua referensi yang tertulis dalam kajian pustaka harus dirujuk di dalam skripsi. Referensi ditulis urut menurut abjad huruf awal dari nama akhir/keluarga penulis pertama dan tahun penerbitan (yang terbaru ditulis lebih dahulu).

Dalam Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-konsep yang dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis tentang hubungan yang diharapkan. Ide-ide dan konsep-konsep untuk penelitian dapat bersumber dari gagasan peneliti sendiri dan dapat juga bersumber dari sejumlah kumpulan pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga sebagai literatur atau pustaka. Literatur atau bahan pustaka ini kemudian kita jadikan sebagai referensi atau landasan teoritis dalam penelitian.

Dalam penelitian terdahulu yang sejenis dengan yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian yang berjudul ”Pengaruh Promosi Penjualan Pakaian Wanita di Group Blackberry Messenger Terhadap Minat Beli

(17)

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin”, yang telah dianggap relevan dibahas secara kritis yang meliputi :

1. Penelitian tersebut dilakukan oleh mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin yang bernama Ayu Ashari Nur dengan nomor pokok E31108851. Perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian yang berjudul “Pengaruh Promosi

Taptopick melalui Facebook Ads terhadap minat pengguna Faceboook (Studi terhadap pengguna aplikasi jasa laundry Taptopick)”

2. Lokasi penelitian terdahulu dilaksanakan di lingkungan kampus Universitas Hasanuddin Fakultas Ilmu Komunikasi sebagai lokasi yang dipilih oleh Ayu Ashari Nur, karena mayoritas mahasiswa pada jurusan ilmu komunikasi Universitas Hasanuddin adalah wanita atau mahasiswi yang merupakan pelaku transaksi melalui group blackberry Messenger, baik sebagai pembeli ataupun sebagai penjual.

3. Unit bidang studi yang dikaji dalam penelitian terdahulu adalah ilmu sosial dan ilmu politik, dan teori yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah sebagai berikut:

a. S-O-R b. AIDCA

4. Penelitian tersebut dibuat dengan menggunakan metode analisis regresi linear sederhana yang disertai pendekatan kuantitatif. Penelitian tersebut menggunakan metode survei, dan penarikan

(18)

sampel dilakukan dengan cara stratified sampling, serta pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden.

5. Dari hasil penelitian yang diperoleh, diketahui tidak adanya pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger terhadap minat beli khalayak dengan korelasi r = 0,180. Melalui uji koefisien determinasi r = 0,032 , atau hanya sebesar 3,2% promosi penjualan di group blackberry messenger berpengaruh terhadap minat beli dan dimana 96.8% dipengaruhi oleh faktor lain.

Penelitian lainnya yang sejenis dengan penelitian yang penulis lakukan adalah “Pengaruh Promosi Joma Sport Pada Endorser Klub ACF Fiorentina di Media Online Terhadap Minat Beli Kalangan Viola Club Indonesia Regional Jakarta”, yang telah dianggap relevan dibahas secara kritis yang meliputi :

1. Penelitian tersebut dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. DR. Moestopo (Beragama) yang bernama Mochammad Robby Rollin, NIM : 2008-41-134, konsentrasi: periklanan. Perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian ini berjudul “Pengaruh Promosi Taptopick melalui Facebook Ads

terhadap minat pengguna Faceboook (Studi terhadap pengguna aplikasi jasa laundry Taptopick)”

2. Lokasi penelitian terdahulu dilaksanakan di Grand Futsal Kuningan di Jalan Karet Pedurenan Mesjid No. 45 Jakarta Selatan dan Rick‟ s

(19)

Cafe di Jalan Gatot Subroto No. 177 Gedung Hero Supermarket Lt. IV Jakarta Selatan. Obyeknya adalah kalangan Viola Club Indonesia. 3. Penelitian terdahulu, penulis mengguna kan pendekatan teori

sebagai berikut :

a. Teori Stimulus – Organisme – Respon b. Model VisCAP

c. Model Hirarki-Efek

4. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian terdahulu adalah menggunakan ekplanatif kuantitatif, dengan metode penelitian survei, dan penarikan sampel dilakukan dengan cara stratified random

sampling, serta pengumpulan data dengan dilakukan dengan

pengisian kuesioner oleh responden.

5. Dari hasil penelitian yang diperoleh, diketahui bahwa pengaruh endorser klub ACF Fiorentina pada promosi Joma Sport di media online berada pada kategori sangat baik, yang dapat dibuktikan dari perolehan nilai mean sebesar 4,37 dengan koefisien determinasi (R square) sebesar 0,408 atau 40,8% dan sisanya sebesar 59,2% dipengaruhi hal lain.

Penelitian yang berbeda dari yang sebelumnya dan terdahulu, yaitu penulis melakukan penelitian dengan cara mencari data yang signifikan dengan melihat tingkat antusias masyarakat yang tertarik menggunakan dan mendownload aplikasi Taptopick dari hasil promosi melalui facebook ads. Dimana penelitian nantinya akan di lakukan di kantor Taptopick yang

(20)

berlokasi di Jalan Bhakti No.10, 4, Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Menggunakan jenis penelitian eksplanatif kuantitatif dengan metode survei yaitu kuesioner dan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Dimana penulis menggunakan pendekatan teori sebagai berikut :

1. Teori Technological Determinism

2. Advertising Exposure Process 3. Hierarchy of Effect

(21)

Penelitian Ayu Ashari Penelitian

Mochammad Robby Penelitian Penulis

Judul Penelitian Pengaruh Promosi Penjualan Pakaian Wanita di Group Blackberry Messenger Terhadap Minat Beli Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin

Pengaruh Promosi Joma Sport Pada Endorser Klub ACF Fiorentina di Media Online Terhadap Minat Beli Kalangan Viola Club Indonesia Regional Jakarta Pengaruh Promosi Taptopick melalui Facebook Ads terhadap Minat Pengguna Facebook (Studi terhadap pengguna aplikasi jasa laundry Taptopick) Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group Blackberry messenger 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin terhadap promosi penjualan pakaian wanita di group Blackberry messenger. 1. Untuk mengetahui pengaruh

endorser klub ACF Fiorentina pada promosi Joma 2. Untuk mengetahui minat beli kalangan Viola Club Indonesia regional Jakarta terhadap produk Joma Sport 3. Untuk mengetahui pengaruh

endorser klub ACF Fiorentina pada promosi Joma Sport di media online terhadap minat beli di kalangan Viola Club Indonesia regional Jakarta 1. Untuk mengetahui pengaruh promosi taptopick melalui facebook ads 2. Untuk mengetahui minat beli pengguna facebook 3. Untuk mengetahui Pengaruh promosi taptopick melalui facebook ads terhadap minat pengguna facebook (Studi terhadap pengguna aplikasi jasa laundry Taptopick) Metode Penelitian Menggunakan metode analisis regresi linear sederhana yang disertai pendekatan kuantitatif. Penelitian tersebut menggunakan metode survei, dan penarikan sampel dilakukan dengan cara

stratified sampling,

serta pengumpulan data dilakukan dengan

Menggunakan metode penelitian survei, dan penarikan sampel dilakukan dengan cara stratified

random sampling, serta pengumpulan data dengan dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden Penelitian ini menggunakan metode survei, dan penarikan sampel dengan

menggunakan simple

random sampling.

Selain itu hipotesis diuji dengan teknik analisis pearson

product moment

(22)

Science)

Teori

Penelitian a.S-O-R

1. Teori Stimulus –

Organisme – Respon 1. Teori Tecnological Determinism

b.AIDCA

2. Model VisCAP 2. Advertising

Exposure Process

3. Model Hirarki-Efek 3. Hierarchy of

Effect Keterkaitan penelitian penulis dengan penelitian terdahulu 1.Berhubungan dengan adanya kemajuan perkembangan teknologi 2.Berhubungan dengan penggunaan media sosial sebagai media promosi produk/jasa 1.Berhubungan dengan adanya kemajuan perkembangan teknologi 2.Berhubungan dengan adanya media sosial sebagai media promosi produk/jasa 1.Berhubungan dengan adanya kemajuan perkembangan teknologi 2.Berhubungan dengan adanya media sosial sebagai media promosi produk/jasa Perbedaan dengan penelitian terdahulu 1. Teori yang digunakan 2. Metode Penelitian 3. Lokasi penelitian 1. Teori yang digunakan 2. Lokasi penelitian Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang diperoleh,

diketahui tidak adanya pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group

blackberry messenger terhadap minat beli khalayak dengan korelasi r = 0,180. Melalui uji koefisien determinasi r = 0.032, atau hanya sebesar 3.2% promosi penjualan di group blackberry messenger berpengaruh terhadap minat beli dan dimana 96.8% dipengaruhi oleh faktor lain

Dari hasil penelitian di ketahui bahwa ternyata terdapat pengaruh endorser klub ACF Fiorentina terhadap minat beli di kalangan Viola Club Indonesia regional Jakarta dengan koefisien determinasi (R square) sebesar 0,408 atau 40,8% dan sisanya sebesar 59,2% dipengaruhi hal lain

(23)

2.2 Tinjauan Literatur

2.2.1 Pengertian Komunikasi

Bermacam-macam definisi komunikasi yang dikemukakan orang untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi, sesuai dari sudut mana mereka memandangnya. Tentu saja masing-masing definisi tersebut ada benarnya dan tidak salah karena disesuaikan dengan bidang dan tujuan mereka masing-masing. Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan komunikasi sebagai suatu sarana untuk dapat bersosialisasi dengan sesamanya, baik untuk menyampaikan suatu informasi maupun hanya sekedar bertukar pikiran. Tujuannya adalah untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu, komunikasi sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-hari. Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah ”suatu sistem yang berusaha menyusun prinsip-prinsip dalam bentuk yang tepat mengenai hal memindahkan penerangan dan membentuk pendapat serta sikap-sikap”. (Widjaja, 2004:15)

Untuk memahami pengertian komunikasi agar dapat berjalan secara efektif, para peminat komunikasi seringkali mengutip paradigma “Harold D. Lasswell dalam karyanya The

(24)

menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan: Who

Says What In Which Channel To Whom With What Effect (Siapa

Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa)”. (Lasswell, The Structure and Function of

Communication in Society, 1960) Jawaban bagi pertanyaan

paradigmatik (paradigmatic question) Lasswell itu merupakan unsur-unsur proses komunikasi, yaitu:

a. Komunikator (communicator, source, sender) b. Pesan (message)

c. Media (channel, media)

d. Komunikan (communicant, receiver, recipient) e. Efek (effect, impact, influence)

Adapun “faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi yang efektif menurut Drs.Moekijat” (Moekijat, 2003:21) adalah sebagai berikut :

Kemampuan orang untuk menyampaikan informasi

Pemilihan dengan seksama apa yang akan disampaikan oleh komunikator

Saluran komunikasi yang jelas dan langsung Media yang memadai untuk menyampaikan pesan Penentuan waktu dan penggunaan media yang tepat

(25)

Tempat-tempat penyebaran yang memadai apabila diperlukan untuk memudahkan penyampaian pesan yang asli, tidak dikurangi, tidak diubah, dan dalam arah yang tepat

Kemampuan dan kemauan penerima untuk menerima pesan

Penerimaan informasi dan penafsirannya yang tepat Penggunaan informasi yang efektif

Pemberitahuan kepada pengirim mengenai hasil tindakan Jadi, berdasarkan pandangan dari Lasswell tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media tertentu yang dapat menghasilkan atau menimbulkan efek tertentu.

“Suatu paradigma mengandung tujuan, dan tujuan pada paradigma komunikasi, yaitu untuk mengubah sikap, opini/pendapat/pandangan, perilaku serta mengubah masyarakat. Sehingga timbul efek komunikasi pada komunikan yang menjadi indikator atau tolak ukur keberhasilan komunikasi” (Nurudin, 2009:228), yaitu:

Efek Kognitif : terdiri dari tingkat kesadaran dan pengetahuan. Efek ini mengacu pada alam pikiran.

(26)

Efek Afektif : merupakan aspek suka atau tidak suka. Efek ini mengacu pada alam emosi.

Efek Konatif atau behavioral : adanya perubahan pada perilaku. Efek ini mengacu pada alam dan motivasi.

Selain dari unsur dan proses, komunikasi juga memiliki empat fungsi pokok, yaitu :

- Menyampaikan informasi (to inform) Komunikasi meliputi pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan berkait secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

- Mendidik (to educate) Komunikasi dapat berupa pengalihan ilmu pengetahuan yang dapat mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, serta membentuk keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.

- Menghibur (to entertaint) Komunikasi dapat diartikan sebagai penyebarluasan sinyal, simbol, suara dan imaji dari drama, tari, kesenian, musik, olahraga yang menghasilkan kesenangan kelompok dan individu.

- “Mempengaruhi (to influence) Komunikasi memungkinkan seseorang untuk dapat menarik atau mengajak individu atau

(27)

kelompok lainnya dalam menentukan pilihan dan keinginannya sesuai tujuan yang ingin diperolehnya”. (Onong, Uchjana, Effendy, 2004:55)

Adapun menurut Wilbur Schramn menyatakan bahwa, “komunikasi adalah satu proses timbal balik tentang pertukaran lambang / isyarat untuk menginformasikan, menginstruksikan, atau membujuk, agar memperoleh pengertian yang sama antara komunikator dan konteks sosial”. (Schramn, 1971:17) Dengan kata lain, disini kita berusaha mengadakan persamaan dengan orang lain.

Komunikasi dapat berjalan dengan baik apabila memiliki beberapa komponen seperti komunikator, komunikan, pesan, media, dan feedback. Pada hakikatnya komunikasi diartikan sebagai suatu proses pembentukan makna diantara dua pihak atau lebih, di dalam hal ini komunikator atau komunikan, sehingga pihak tersebut pada akhirnya memiliki pemahaman makna yang sama, dan ketika pemahaman yang sama itu tercapai oleh komunikator dengan komunikan berarti dapat dikatakan bahwa pesan yang dikomunikasikan oleh komunikator kepada komunikan berjalan dengan efektif.

(28)

2.2.2 Komunikasi Efektif

Menurut Deddy Mulyana komunikasi yang efektif adalah “komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya. (orang-orang yang sedang berkomunikasi). Misalnya, seorang penjual yang datang kerumah untuk mempromosikan barang dianggap telah melaksanakan komunikasi yang efektif bila akhirnya tuan rumah membeli barang yang ia tawarkan, sesuai dengan yang diharapkan penjual itu, dan tuan rumah pun merasa puas dengan barang yang dibelinya”. (Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, 2002:107)

Jadi dapat kita ketahui bahwa ketika pemaknaan sebuah pesan dapat diterima dengan baik dari komunikator kepada komunikan dan diberikan respon balik oleh komunikan tersebut, berarti dalam interaksi yang diciptakan oleh komunikator dan komunikan itu dikatakan efektif apabila terjadi respon antar komunikator dengan komunikan tersebut, komunikasinya bersifat dua arah dan memberikan respon kepada komunikan itu sendiri ketika menerima stimuli dari komunikator.

2.2.3 Periklanan

Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Latin, yaitu advertere yang memiliki arti mengubah jalan pikiran konsumen untuk membeli. Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi non-personal tentang suatu produk, merek, perusahaan atau toko yang dijalankan dengan kompensasi biaya tertentu. Secara sederhana iklan didefinisikan menurut Rhenald Kasali adalah ”sebagai pesan yang menawarkan suatu produk

(29)

yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media”. (Khasali, 1992:9) Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.

Periklanan merupakan salah satu bentuk komunikasi massa, karena didalamnya berlangsung proses komunikasi. Proses komunikasi tersebut untuk mengkonfirmasikan kepada khalayak mengenai produknya dalam bentuk iklan yang secara efektif dapat mempengaruhi khalayak dengan menggunakan media massa untuk menyebarkan kepada khalayak.

Berdasarkan media yang digunakan, menurut para praktisi periklanan, iklan dikelompokkan dalam dua kategori besar, yaitu:

Media ATL (above the line) terdiri dari iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak, media elektronik (radio dan televisi) serta m edia luar ruang (papan reklame dan angkutan).

Media BTL (below the line) terdiri dari seluruh media selain di atas, seperti direct mail, pameran, point of sale display

material, kalender, special event, digital advertising, unconventional media dll.

Periklanan dipandang sebagai media yang paling lazim digunakan oleh suatu perusahaan (khususnya produksi

(30)

konsumsi/consumer goods) untuk mengarahkan komunikasi yang persuasif pada konsumen. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau jasa.

Tujuan ini bermuara pada upaya mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli atau menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan atau di iklankan oleh suatu perusahaan. Meskipun tidak secara langsung berdampak pada pembelian, iklan menjadi sarana untuk membantu pemasaran yang efektif dalam menjalin komunikasi antar perusahaan dan konsumen, sebagai upaya perusahaan dalam menghadapi pesaing. Kemampuan ini muncul karena adanya suatu produk atau jasa yang dihasilkan suatu perusahaan. Adapun fungsi periklanan itu sendiri adalah sebagai berikut:

a. Informing

Suatu iklan dapat membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru. Mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek serta memfasilitasi citra merek yang positif.

(31)

b. Persuading

Iklan yang positif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang akan di iklankan.

c. Reminding

Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen.

d. Adding Value

“Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai tambah bagi penawaran-penawaran mereka: inovasi, penyempurnaan kualitas atau mengubah persepsi konsumen”. (Shimp, 2006:357)

Pada dasarnya, tujuan akhir dari suatu periklanan adalah untuk merangsang atau mendorong terjadinya penjualan (sales). Untuk mencapai tujuan itu, Jerome MC Carthy membagi unsur-unsur bauran pemasaran (marketing mix) dalam 4 faktor yang populer dengan sebutan 4P, yaitu :

1. Product (produk)

Untuk memperkenalkan produk, merek, kemasan, mutu atau manfaatnya. Misalnya saja iklan yang menonjolkan pada kemasan yang ekonomis dan praktis, iklan Aqua yang menjelaskan betapa pentingnya meminum air putih bagi kesehatan.

(32)

2. Price (harga)

Untuk memberi pembenaran, sebagai pembanding, merangsang pembelian impulsif, menawarkan peluang rabat.

3. Place (distribusi)

Menginformasikan ketersediaan, pasokan, layanan. 4. Promotion (promosi)

“Memposisikan, menonjolkan keunggulan, menawarkan alternatif/ substitusi, cara baru penggunaan, membangun citra”. (Muwarni, 2004:18)

Agar tujuan periklanan dapat tercapai, banyak para pengiklan biasanya menggunakan beberapa strategi kreatif periklanan, seperti memberikan banyak promo atau sale menarik yang dapat mengundang masyarakat untuk tertarik mendownload aplikasi suatu produk atau jasa (seperti Gojek, GrabBike, Matahari Mall, Zalora, Happy Fresh dll), lalu ada juga seperti pemakaian pendukung (endorser), dan pesan-pesan subliminal (bawah alam sadar), dan iklan komparatif.

2.2.4 Promosi Penjualan

Promosi penjualan (sales promotion) terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk mendorong terjadinya pembelian suatu produk secara cepat, atau dalam waktu yang

(33)

relatif singkat. Jika kegiatan periklanan adalah metode komunikasi pemasaran berjangka panjang untuk membentuk perilaku pasar terhadap suatu merek, promosi penjualan adalah metode jangka pendek untuk memicu terjadinya tindakan membeli.

Promosi penjualan juga dianggap efektif untuk meningkatkan frekuensi dan kuantitas pembelian. Dengan memahami frekuensi dan kuantitas pembelian, penyusunan strategi pemasaran atau penjualan pun menjadi lebih mudah.

Promosi penjualan bertujuan untuk meningkatkan penjualan, terutama pada saat terjadinya kecenderungan menurunnya penjualan. Meskipun demikian, jika penurunan penjualan tersebut terjadi karena kinerja produk yang buruk atau tersedianya produk pesaing sebagai alternatif yang lebih unggul di pasar, promosi penjualan tidak dapat mengubah kondisi tersebut. Dalam kasus ini, kecenderungan penurunan penjualan hanya dapat diubah melalui perbaikan produk. Promosi penjualan hanya menyediakan solusi yang bersifat sementara, misalnya dalam hal masalah yang mendasarinya disebabkan oleh lemahnya tenaga penjualan. Diluar itu, seperti kurangnya kesadaran akan merek, lemahnya citra merek, atau sebab-sebab lain, umumnya hanya dapat diatasi oleh manajemen penjualan dan upaya perikalan yang benar.

(34)

“Menurut Kotler, promosi penjualan memberi manfaat kepada ketiga pihak terkait” (Kotler, 2000), sebagai berikut :

a. Kepada pemasar : komunikasi dengan konsumen.

Promosi penjualan memungkinkan untuk menarik perhatian dan mengarahkan konsumen kepada produk yang ditawarkan.

b. Kepada konsumen : insentif atau nilai tambah.

Bukan sekedar kepuasan atas produk, namun juga nilai lebih dari yang biasa mereka peroleh dari produk tersebut. c. Kepada perantara : ajakan bertransaksi.

“Teriakan” yang gencar dalam promosi jelas memicu dan memacu terjadinya transaksi atau pembelian oleh konsumen selama periode penyelenggaraan promosi tersebut.

Kegiatan promosi penjualan memiliki banyak alternatif yang akan membuka peluang untuk mencapai berbagai tujuan tertentu. Oleh karena itu, pemilihan program promosi penjualan yang sesuai akan menambah citra merek dan menambah nilai produk. Penggunaan promosi penjualan bersama-sama dengan periklanan, akan lebih meningkatkan efektifitasnya. Periklanan akan menjelaskan mengapa pelanggan sebaiknya membeli produk atau menggunakan jasa tersebut, sedang promosi penjualan menyediakan insentif-insentif yang mendorong

(35)

konsumen untuk membeli dan menggunakan. Karena itu, jika keduanya digunakan secara bersama-sama, iklan dan promosi penjualan akan menjadi kombinasi yang luar biasa. Jika hubungan telah terbina baik, semakin baik pula citra pemasar (yang diwakili oleh citra merek). Sebaliknya, jika yang terjadi adalah hubungan yang buruk, akan berakibat negatif pula terhadap merek terkait.

Tujuan kegiatan promosi penjualan menurut Rudy Harjanto (Rudy Harjanto, Prinsip-prinsip periklanan, 2009;86-87) sangat beragam, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan pencoba dan pengulang pembelian

Ini dimaksudkan untuk menarik perhatian calon konsumen baru, serta mengurangi risiko konsumen yang ingin beralih merek. Caranya, dengan sementara menurunkan harga, atau memberi gratis satu, untuk setiap membeli satu.

b. Meningkatkan atau memperluas distribusi

Promosi penjualan dapat memperbesar peluang terbukanya jaringan distribusi yang lebih luas, karena para perantara mengantisipasi meningkatnya permintaan konsumen. Mereka ingin memenuhi keinginan konsumen membeli produk yang sedang dipromosikan di lokasi-lokasi seputar tempat-tempat tinggal konsumen tersebut.

(36)

c. Mengatasi kegiatan pesaing

Peningkatan frekuensi pembelian terhadap produk yang ditawarkan akan meningkatkan daya saing terhadap kegiatan pesaing. Konsumen yang telah membeli produk yang ditawarkan, akan memiliki persediaan yang cukup sehingga tidak merasa perlu lagi untuk membeli produk sejenis dari pesaing. Ini memblokir peluang penjualan oleh produk pesaing.

d. Mengendalikan tingkat persediaan dan permintaan

Menjelang musim puncak penjualan produk tertentu, perlu ada tindakan untuk menyeimbangkan antara tingkat permintaan dengan tingkat persediaan. Jika tidak, akan terjadi kekurangan pasokan pada saat permintaan meningkat, atau sebaliknya.

e. Peningkatan frekuensi dan kuantitas

Insentif yang diberikan akan menaikkan frekuensi pembelian. Jika frekuensi pembelian meningkat, penjualan produk juga akan meningkat secara kuantitas.

f. Menjalin hubungan

Insentif yang diberikan kepada konsumen yang telah membeli produk atau jasa, membuka kemungkinan untuk memperoleh identitas diri mereka. Misalnya dengan meminta mereka menyertakan fotokopi identitas diri bagi

(37)

yang ingin mengikuti undian berhadiah, setelah berbelanja dalam jumlah tertentu. Lampiran identitas ini akan menjadi materi dasar dalam membangun informasi konsumen. Dengan begitu, perusahaan dapat merencanakan program-program penghargaan dan memelihara hubungan jangka panjang dengan konsumen, khususnya dengan mereka yang paling memberi kemanfaatan bagi perusahaan.

2.2.5 Model Komunikasi Online

Berbagai mode komunikasi adalah sebuah aspek yang besar dalam internet. Langkah pertama bagi seorang pemasar online adalah menghargai mode komunikasi yang berbeda ini. Item (produk atau jasa) dapat dipasarkan melalui informasi. Item yang dapat dijual dengan baik di internet dapat dijelaskan lebih dalam; konsumen telah terbiasa melalukan pembelian berdasarkan deskripsi, konsumen membaca deskripsi produk, melihat gambar, dan menggunakan informasi itu untuk membuat keputusan. Tingkat pertama dari interaksi adalah satu ke banyak orang (one to

many). Walaupun tidak cukup identitas pelanggan, situs

menyediakan informasi mendalam yang sama mengenai produk atau jasa kepada seluruh pengunjung. Ketika pengguna mampu mengikuti jalan unik melalui internet, semuanya menerima “siaran” yang sama. Komunikasinya langsung tetapi tidak interaktif, dialog

(38)

interaktif one to one adalah langkah terakhir. Sementara sebagian besar informasi masih mengalir dari pemasaran ke pelanggan, umpan balik dan dialog masih memungkinkan”. (Ward, 2000:98)

2.2.6 New Media

Media Baru adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai media baru adalah digital, sering kali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. Secara sederhana media baru adalah media yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di dalamnya adalah web, blog, online social network,

online forum dan lain-lain yang menggunakan komputer sebagai

medianya.

“Menurut Everett M. Rogers merangkumkan perkembangan media komunikasi ke dalam empat era. Pertama, era komunikasi tulisan, Kedua, era komunikasi cetak, Ketiga, era telekomunikasi, dan Keempat, era komunikasi interaktif. Media baru adalah media yang berkembang pada era komunikasi interaktif”. (Rogers, 2003:17-18)

New Media sendiri saat ini merupakan salah satu sarana yang sangat dibutuhkan oleh orang banyak. Interaksi melalui jaringan yang berbasis internet ini sangat mudah dan lumrah untuk

(39)

digunakan semua orang, bahkan tidak hanya orang dewasa saja, anak kecil pun sudah mampu menggunakan internet saat ini. New

Media bukan hanya sekedar sarana mendapatkan informasi

namun juga sebagai kebutuhan pendidikan maupun juga hiburan. Dalam bukunya Rogers M. Everett mengatakan “Compared to the

conventional mass media of radio, television, film, and perhaps the press, the new media have a higher ratio of information to entertaint content”. (Rogers, 1986:133) Dimana saat ini jika

dibandingkan dengan media massa konvensional seperti radio, televisi, film dan mungkin pers, media baru merupakan salah satu media yang dapat memberikan informasi yang lebih cepat, dan tinggi untuk konten hiburan.

Pandangan terhadap new media sendiri dapat berpengaruh positif dan negatif. Berpengaruh positifnya info dari media sangat mudah dan sangat cepat, dapat di akses di mana pun serta mendapatkannya sangat lah murah. Pengaruh negatif new media terhadap manusia adalah info dari media tersebut tanpa batas dan dapat masuknya budaya luar melalui media baru ini, jika tidak di dasarkan kepada ilmu pengetahuan maka akan menimbulkan hal-hal yang negatif terhadap masyarakat.

Adapun beberapa manfaat dari New Media itu sendiri di antaranya :

(40)

Bidang Sosial

Dalam bidang ini banyak menyita perhatian masyarakat misalnya saja berbagai macam jejaring sosial yang sekarang di minati masyarakat seperti facebook, twitter, skype, yahoo messenger, my space, hello dll. Dengan menggunakan jejaring sosial ini dengan mudah dapat menjalin komunikasid dengan semua user dibelahan dunia manapun.

Bidang Industri/Dagang

Dalam bidang ini memudahkan bagi siapa pun yang ingin menawarkan/mempromosikan produk tertentu sehingga tidak susah susah untuk membuka toko dan promosi langsung didepan konsumen, melalui new media pedagang dapat mempromosikan produk nya melalui membuka online shop, bisa melalui facebook, twitter atau kaskus.

Bidang Pendidikan

Dalam bidang ini sangat memudahkan bagi pelajar maupun pengajar dalam mendapatkan materi yang di inginkan. Bisa melalui search engine kita bisa mendapatkan segala informasi, atau dengan fasilitas E-book, fasilitas email juga bisa membantu dalan proses mengerjakan tugas atau saling tukar informasi.

(41)

Bidang Lowongan Kerja

Dalam bidang ini bagi yang ingin mencari pekerjaan cukup

searching di internet lalu mendaftar secara online bahkan

bisa mengikuti tes masuk secara online juga, tidak perlu lagi susah payah datang dari kantor ke kantor.

Pada new media ada beberapa komponen seperti pembuat, penyalur dan pemakai juga media yang digunakan agar dapat berhubungan dengan new media, diantaranya adalah sebagai berikut:

Produsen merupakan orang yang menciptakan wadah atau

sarana new media itu sendiri komponen ini berperan sebagai pencipta atau pembentuk new media.

Distributor adalah sebuah perantara yang menghantarkan

sarana media atau bisa disebut media yang berfungsi menghantarkan pemakai untuk memakai sarana itu sendiri.

Konsumen adalah orang yang berperan sebagai konsumen

sebuah sarana media atau new media yang berfungsi untuk memakai new media.

1. Internet & Web

(42)

3. DVDs (Digital Versatile Disc or Digital Video Disc) 4. VCDs (Compact Discs)

5. Portable Media Player. 6. Mobile Phone.

7. Video Game/ Game Computer. 8. Virtual Reality.

Beberapa Aplikasi New Media :

1. Jejaring Sosial

Contoh aplikasi new media dalam bidang jejaring sosial yaitu facebook, twitter, yahoo messenger, my space, skype dll. Aplikasi ini sangat mudah digunakan bagi masyarakat, fasilitas di jejaring sosial ini adalah bisa updates status, upload photo, video call dll. Kelebihan new media seperti ini adalah biaya murah, cepat dan mudah.

2. Online Shop

Produk produk sekarang dengan mudah bisa dipromosikan melalui online shop yang sudah sangat banyak tersebar didunia maya, masyarakat bisa membuat online shop melalui facebook, twitter, blog, website, ataupun kaskus yang bisa menarik perhatian konsumen secara cepat.

3. Informasi/Pendidikan

Untuk mencari segala informasi maupun berita yang terkini, dengan adanya new media yaitu biasa menggunakan aplikasi

(43)

seperti wikipedia, google, televisi analog ataupun website website lain nya.

Beberapa contoh aplikasi didalam internet yang mengembangkan new

media, yaitu :

Google, Altavista, Yahoo dan website sejenisnya yang merupakan aplikasi pencarian sejumlah kata yang terdapat didalam website untuk mencari berita (search engine).

CNN, BBC, Detik, Okezone dan berbagai website sejenisnya yang dibuat untuk memberikan berita secara cepat sebagai pengganti koran/majalah (situs/portal berita).

Youtube, seleb.tv, metacafe dan website sejenisnya yang menyediakan layanan membagikan video atau menampilkannya sebagai sarana hiburan dan berita secara audio visual.

Twitter, Facebook, Friendster dan website sejenisnya yang menyediakan layanan mini blog dan social network sebagai sarana komunikasi langsung yang sengaja dibagikan kepada public (media sosial).

BSE, e-dukasi.net, ilmukomputer,com yang menyediakan layanan pendidikan secara online berupa pembahasan-pembahasan materi pendidikan dan ada yang menyediakan buku elektronik (e-book) dan sebagainya.

(44)

Pada penulisan kali ini, penulis membahas beberapa hasil analisa terhadap beberapa contoh New Media yang sedang berkembang pesat saat ini, yaitu facebook :

2.2.6.1 FACEBOOK

“Facebook (atau facebook) adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki oleh Facebook, Inc. Pada Januari 2011, Facebook memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sekamarnya dan sesama mahasiswa ilmu komputer Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes. Keanggotaan situs web ini awalnya terbatas untuk mahasiswa Harvard saja, kemudian diperluas ke perguruan lain di Boston, Ivy League, dan Universitas Stanford. Situs ini secara perlahan membuka diri kepada mahasiswa di universitas lain sebelum dibuka untuk siswa sekolah menengah

(45)

atas, dan akhirnya untuk setiap orang yang berusia minimal 13 tahun.

Beberapa fitur-fitur didalam Facebook :

Wall : adalah ruang di setiap halaman profil pengguna yang memungkinkan teman-teman mengirimkan pesan ke pengguna agar dibaca sekaligus menampilkan waktu dan tanggal pesan ditulis.

Status Update : Facebook memiliki fitur bernama “status

update” (atau “status” saja) yang memungkinkan pengguna mengirimkan pesan ke semua teman mereka agar dapat dibaca.

Photo Tagging : yang membuat kita dapat mengetahui

nama-nama dari orang-orang yang ada di sebuah foto. Selain itu, foto-foto yang memuat diri kita pun dikumpulkan jadi satu, sehingga mudah dicari.

Chat : pengguna facebook dapat berkomunikasi dengan

pengguna lainnya melalui fitur chat. Apabila status seseorang “online” maka anda langsung dapat bercakap-cakap dengannya.

Games : ada banyak games yang terintegrasi dengan

Facebook. Sebagian besar games tersebut memungkinkan kita dapat berinteraksi dengan teman-teman kita di

(46)

Facebook di dalam games tersebut. Banyaknya games juga didukung oleh diperbolehkannya setiap orang untuk membuat aplikasi Facebook sendiri.

Notification : memberikan notifikasi kepada pengguna

mengenai update-update terbaru yang berkaitan dengan akun facebook-nya.

Friend Request : seorang pengguna dapat meminta kepada

pengguna lainnya untuk ditambahkan ke dalam daftar teman facebook-nya dengan mengirimkan friend request, dan hal tersebut dapat diterima maupun ditolak.

Kelebihan Facebook :

- Penggunaan facebook sangatlah mudah dibanding dengan yang lainnya. Tinggal klik dan selesai.

- Facebook merupakan situs jejaring sosial terbesar saat ini, sehingga pemakainya banyak.

- Upload gambar sangatlah mudah.

- Pemakaiannya gratis dan tanpa batasan.

- Facebook dapat digunakan untuk tempat bisnis, terlebih untuk sales yang akan mempromosikan produknya.

- Facebook dapat diakses di manapun anda berada, dan dapat melalui berbagai macam media seperti PC, laptop, netbook, dan handphone sekalipun

(47)

Kekurangan Facebook :

- Facebook sangat terkenal sehingga banyak orang yang melakukan plagiat (nama samaran) biasanya mirip selebritis, jadi tidak tahu mana yang asli mana yang palsu. - Facebook menjadi ajang penjualan diri. Maksudnya banyak

pekerja seks komersial yang menawarkan dirinya melalui facebook.

- Lebih dari 60% pelajar di Indonesia adalah pengguna facebook dan 75% per harinya mereka akan membuka situs ini, sehingga mengganggu kegiatan belajar mereka.

- Facebook acap kali menjadi tempat lahirnya isu-isu sosial, diantaranya melakukan pelecehan melalui status, menghina lewat comment, dll”.

2.2.7 Facebook Ads

“Iklan Facebook atau Facebook Ads adalah fitur yang ditawarkan oleh Facebook untuk mempromosikan atau mengiklankan suatu Fan Page yang sebelumnya sudah dibuat oleh pengguna Facebook dengan jangkauan yang berbeda dan dapat diatur oleh pemasang iklan tersebut. Facebook sendiri merupakan situs jejaring sosial dengan platform yang memungkinkan para penggunanya untuk menciptakan halaman pribadi, menambahkan teman, serta mengirim pesan. Situs jejaring sosial Facebook memiliki pengguna dengan lebih

(48)

dari satu miliar pengguna di seluruh dunia, sehingga dapat dikatakan bahwa Iklan Facebook merupakan iklan dengan jangkauan yang luas hingga dapat mencapai target satu miliar pengguna di seluruh dunia. Dalam iklan Facebook, para pengiklan sebelumnya harus memiliki halaman Fan Page yang memungkinkan untuk para pengguna Facebook lainnya memberikan LIKE atau menjadi penggemar atas

Fan Page tersebut, dan Fan Page tersebut dapat berupa perusahaan,

produk layanan, individu, merek dagang, dan lain sebagainya. Dalam perancangan iklannya, para pengiklan dapat dengan spesifik mengatur target pasar yang ingin mereka tuju, seperti wilayah geografi, gender atau jenis kelamin, umur, hal yang disukai, status pernikahan, pendidikan, dan lain sebagainya, dan setelah pengiklan memilih karakter target iklan apa saja yang akan dipilih, ia akan mengetahui berapa banyak jumlah target iklan mereka, dan hal tersebut membuat iklan yang dibuat menjadi lebih efektif dan tepat pada sasaran.

Adapun beberapa tahapan untuk membuat Iklan Facebook/Facebook Ads, yaitu:

1. Pengaturan Iklan : terdapat 3 pilihan dalam menggunakan layanan iklan Facebook yaitu Get More Page Likes, Promote Page Posts dan Advanced Options. Get More Page Likes adalah iklan yang judul, teks, dan gambarnya dapat dibuat sendiri oleh pengiklan.

(49)

Promote Page Posts adalah pilihan yang akan menampilkan salah

satu posting terbaru di halaman Fan Page. Advanced Options merupakan pilihan iklan yang memungkinkan untuk para pengiklan memilih sendiri iklan yang ingin di promosikan serta harga yang ingin dibayarkan melalui iklan tersebut.

2. Pilih Target Khalayak yang tepat : setelah memilih model iklan yang diinginkan, para pengiklan harus memilih kategori-kategori target khalayak dari iklan yang ingin dibuat agar iklan lebih spesifik dan tepat sasaran. Kategori yang dapat dipilih antara lain wilayah geografi, gender atau jenis kelamin, umur, hal yang disukai, status pernikahan, pendidikan, dan lain sebagainya.

3. Harga dan penjadwalan iklan : pada tahap ini, para pengiklan diwajibkan untuk memberikan nama bagi kampanye dan iklan yang dibuatnya serta merancang jadwal kapan saja iklan tersebut akan ditayangkan. Selain itu para pengiklan akan menuliskan budget iklan yang akan dikeluarkan perharinya, seperti contoh jika pengiklan memiliki budget 1.000.000,- untuk 10 hari masa iklan maka ia dapat memilih pilihan 100.000,- per harinya atau 1.000.000,- untuk lifetime budget. Terdapat dua metode pembayaran yaitu CPM (cost per mille, which is cost per 1000

impressions) yaitu harga iklan yang diberlakukan adalah harga per

(50)

yang telah disesuaikan dengan jumlah klik yang sudah dilakukan oleh para khalayak.

2.2.7.1 Konsep komunikasi dalam Teknologi Facebook Ads

Iklan yang dalam hal ini adalah iklan di jejaring sosial Facebook merupakan salah satu bentuk dari kegiatan komunikasi. Komunikasi sendiri memiliki 5 konsep dasar yaitu pengirim pesan yang dalam hal ini adalah pengiklan, Penerima pesan yang dalam hal ini adalah khalayak, pesan yang dalam hal ini adalah isi dari iklan yang ingin disampaikan, media yang dalam hal ini adalah teknologi iklan Facebook itu sendiri, serta tujuan yang dalam hal ini adalah tujuan yang ingin dicapai oleh pengiklan, seperti misalnya ingin meningkatkan penjualan, ingin lebih dikenal, dan lain sebagainya. Dari konsep-konsep komunikasi yang sudah dijelaskan, dapat dilihat bahwa konsep komunikasi yang dapat menjelaskan Iklan Facebook sebagai alat komunikasi adalah konsep iklan Facebook sebagai media komunikasi. Iklan Facebook sebagai media sangat mudah terlihat, dimana iklan sendiri merupakan bagian dari media dalam kegiatan komunikasi. Sebagai media, iklan Facebook memiliki fungsi dan manfaat untuk menyalurkan pesan dari pengiklan ke para khalayak atau target pasar guna untuk mencapai tujuan yang diingini oleh pengiklan itu sendiri.

(51)

2.2.7.2 Perkembangan Facebook Ads di Indonesia

Saat ini Indonesia telah menempati peringkat keempat dengan total pengguna Facebook terbanyak di dunia, yaitu berjumlah 47.165.080 pengguna. Hal tersebut menandakan bahwa jejaring sosial Facebook dianggap telah memiliki fungsi dan manfaat yang sudah dirasakan oleh banyak masyarakat di Indonesia. Manfaat dan fungsi tersebut antara lain adalah fungsi untuk menambah teman, menghubungkan dengan teman lama, bersosialisasi, mencari hal baru, dan lain sebagainya. Fakta tersebutlah yang membuat Facebook dilirik oleh para perusahaan, organisasi, atau perseorangan untuk menjadi media dalam mempromosikan sesuatu atau mengiklankan sesuatu dengan fitur yang ditawarkan oleh Facebook yaitu dengan menggunakan Iklan Facebook atau Facebook Ads. Segala bentuk bidang usaha sudah mulai melirik dan melakukan pengiklanan dengan media baru ini, seperti perusahaan yang menjual produk dan jasa, perusahaan online, dan perusahaan lainnya dari yang berskala kecil hingga yang berskala besar. Harga yang murah, target khalayak yang dapat diatur sesuai kebutuhan, dan sifat khalayak yang aktif membuat Facebook dapat dijadikan salah satu alternatif iklan di teknologi media baru yang dianggap efisien dan praktis. Selain kelebihan-kelebihan yang sudah dijelaskan sebelumnya, Iklan Facebook juga memiliki satu kelebihan yang tidak boleh dilupakan, yaitu kemudahan dalam perancangan dan

(52)

pengawasan. Perancangan atau pembuatan iklan di Facebook dapat dikatakan mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja tanpa harus melewati regulasi-regulasi yang memberatkan selain regulasi dari pihak Facebook sendiri yang pada kenyataannya tidak terlalu dijadikan suatu permasalahan yang cukup berarti. Para pengiklan juga dapat dengan mudah mengawasi dan menilai apakah iklan yang mereka buat berhasil atau tidak di mana saja, tanpa harus melakukan hal-hal yang rumit dan berbelit-belit. Situs jejaring sosial ini juga dapat dikatakan sebagai tempat atau sarana berkomunikasi antara satu orang dengan orang lain, dan antara satu anggota dengan anggota lainnya sehingga banyak anggota atau individu yang terkumpul di dalam Facebook ini. Kenyataan itulah yang membuat Facebook menjadi salah satu tempat memasarkan atau promosi yang potensial saat ini.

Melakukan promosi dengan menggunakan fitur iklan Facebook tentunya memiliki kelebihan, seperti dapat berpromosi sekaligus menambah relasi dan pertemanan dengan masyarakat luas di Facebook mengingat Facebook adalah situs jejaring sosial yang memungkinkan para penggunanya untuk dapat berinteraksi satu sama lain tanpa memikirkan ruang dan waktu, selain itu media jejaring sosial ini juga dapat menjangkau khalayak yang sangat luas hingga seluruh dunia, hal tersebut membuat produk atau jasa yang dipasarkan dapat dikenal oleh khalayak yang lebih luas pula”.

(53)

Untuk melihat perusahaan apa saja yang sudah atau sedang menggunakan fitur iklan Facebook sangatlah mudah, para pengguna dapat melihatnya dengan cara melihat bagian kanan Facebook yang sudah dimilikinya. Iklan yang terlampir di Facebook masing-masing pengguna sangatlah beragam, hal itu karena perusahaan yang menggunakan layanan iklan Facebook ini juga beragam. Kemampuan Iklan Facebook untuk memiliih sendiri karakter khalayak yang ingin dijadikan target khalayaknya membuat iklan yang terlampir di masing-masing individu juga berbeda-beda, seperti contoh iklan yang terlampir di Facebook untuk anak berusia 12 tahun akan berbeda dengan iklan yang terlampir untuk Facebook pengguna yang berumur 30 tahun. Iklan Facebook untuk anak usia 12 tahun mungkin saja melampirkan iklan-iklan seperti buku sekolah, mainan, dan tempat rekreasi, dan tentunya akan berbeda dengan iklan yang terlampir untuk pengguna yang berumur 30 tahun yang mungkin saja akan dilampirkan iklan toko baju online, obat kecantikan, dan lain sebagainya.

Untuk itu Facebook Ads sangat memiliki dampak yang besar untuk sebuah perusahaan atau pedagang yang bergerak dalam bidang bisnis online dalam mempromosikan barang atau jasa yang dijualnya. Seperti dalam penelitian yang penulis tulis ini, dimana aplikasi jasa laundry Taptopick ini berusaha memperkenalkan kepada

(54)

khalayak tentang inovasi aplikasi jasa laundry pertama yang dapat memudahkan para khalayak dalam hal mencuci baju atau laundry.

2.2.8 Minat Beli

Minat beli adalah suatu situasi yang cenderung terarah pada obyek tertentu secara terus menerus dan dianggap penting sehingga dapat menimbulkan keinginan-keinginan terhadap objek tersebut. Dalam hal ini minat beli yang dimaksud adalah “kecenderungan pada konsumen untuk melakukan kegiatan membeli barang”. (Kartono, 2003:109)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat adalah ”kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan”. Sedangkan, beli adalah ”memperoleh sesuatu melalui penukaran (pembayaran) dengan uang”. Minat berasal dari perhatian yang kemudian berkelanjutan kepada hasrat untuk melakukan kegiatan yang diharapkan oleh komunikator. Minat timbul karena adanya perasaan dan keinginan manusia akan kebutuhan yang harus dipenuhi. Hal tersebut menjelaskan bahwa minat beli adalah keinginan seseorang untuk membeli dan memiliki suatu produk yang dirasakan penting dan bermanfaat serta sesuai dengan kebutuhannya yang diperoleh dengan cara membayar.

(55)

“Ada tiga jenis daya penarikan atau minat menurut Morissan” (Morissan, 2010:343) yaitu:

a. Daya penarik rasional (rasional appeals) terkait dengan kepentingan diri khalayak. Daya penarik tersebut memperlihatkan bahwa iklan akan memberi manfaat. Contoh: pesan yang memperlihatkan kualitas produknya, penyajian iklannya, kreatif iklannya.

b. Daya penarik emosi (emotional appeals) mencoba untuk menimbulkan emosi positif dan negatif yang akan memotivasi pembelian. Komunikator bisa melakukan daya penarik yang menimbulkan rasa ketakutan bersalah dan malu bagi orang untuk melakukan sesuatu yang harus atau berhenti melakukan hal-hal yang tidak harus mereka lakukan.

c. Daya penarik moral (moral appeals) diarahkan pada pandangan khalayak mengenai apa yang benar dan tepat.

Setiap konsumen yang mengambil keputusan untuk membeli suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Kaitannya dengan penelitian ini adalah minat beli atau minat pengguna aplikasi jasa laundry Taptopick timbul setelah melihat promosi melalui facebook ads atau ada pengaruh dominan lainnya. Kegiatan pemasaran yang dilakukan langsung oleh Taptopick itu sendiri menciptakan kesadaran produk atau jasa

Gambar

Gambar Jumlah Pengguna Internet di Indonesia
Tabel  4.5  terlihat  bahwa  jumlah  konsumen  terbanyak  berjenis  kelamin  perempuan  yaitu  41  responden  atau  55%,  kemudian laki-laki sebanyak 34 responden atau 45%
Tabel 4.40  Coefficients a Model  Unstandardized Coefficients  Standardized Coefficients  t  Sig
Tabel 4.42  Koefisien Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Untuk proses penyinaran yang sangat lama telah dihasilkan produk terdegradasi yang semakin banyak sehingga produk tersebut dapat menghalangi interaksi antara

Dua jenis pertama juga merupakan produk dari penyulingan bahan bakar fosil sehingga juga tergantung pada cadangan minyak bumi, sedangkan methanol (methyl alcohol ) yang

Penelitian dilakukan untukl melihat pengaruh teknologi budi daya kacang hijau yang meliputi sistem tanam (tumpangsari dengan jagung pada berbagai jarak tanam dan

Intensitas serangan hama wereng hijau dengan pemberian kompos gulma siam dan pupuk lainnya tidak menunjukkan berbeda nyata, tetapi tanaman cabai tidak menunjukkan

Dari hasil penelitian kemampuan lompat jauh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bawang Banjarnegara dominan dalam kategori baik dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa atau

Untuk meningkatkan produktivitas etanol yang disertai dengan kualitas yang tinggi, maka dilakukan percobaan dengan teknik fermentasi dari molases secara kontinyu menggunakan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis statistik dengan ANOVA tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi bungkil kedelai dalam ransum terhadap

Adapun faktor-faktor yang menjadi kendala dalam Pelaksanaan Program Profil Desa di Desa Dauh Puri Kangin Kecamatan Denpasar Barat Kota Denpasar bersumber pada