• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kebijakan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Kebijakan

Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Dalam

Pembangunan Nasional

Dr. A. Darsono Sudibyo, M.Si

Asisten Deputi Gender dalam Politik dan Pengambilan Keputusan

Lembaga Administrasi Negara (LAN)

Jakarta, 15 Maret 2017

(2)

2000 Inpres No. 9 ttg PUG dalam Pembangunan Nasional. 2002 UU No. 23 ttg Perlindungan Anak. 2004 UU No. 23 ttg Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. 2007 UU No. 21 ttg Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

2008

• UU No. 10 ttg Pemilu Legislatif (30% balon perempuan di legislatif

• Perpres No. 69 tentang Gugus Tugas PPTPPO

• PP No. 9 ttg Tata Cara dan Mekanisme Pelayanan Terpadu bagi Saksi dan/atau TPPO. • Permendagri No. 15 ttg

Pedoman Pelaksanaan PUG di Daerah.

2009

• PMK No. 119 ttg Petunjuk Penyusunan dan

Penelaahan RKA K/L dan Pelaksanaan DIPA TA 2010 (Awal Penerapan ARG) di K/L.

• Permen PP No. 1 ttg SPM Trafficking.

2010

• Permen PP No. 1 ttg SPM Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. • MoU dengan 33 gubernur

2011

• UU No. 2 ttg Partai Politik (30% Kepengurusan perempuan di partai politik). • Permendagri No. 67 ttg Perubahan atas Permendagri No. 15 Tahun 2008. • PP RI No. 40 tahun 2011 ttg Pembinaan, Pendampingan dan Pemulihan thd. Anak yang Menjadi Korban atau Pelaku Pornografi

Menuju terwujudnya kesetaraan gender dan perlindungan anak

Milestone

Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

2012

• UU No. 8 ttg Pemilihan Umum Anggota DPR,DPD dan DPRD. • UU Sistem Peradilan Pidana Anak. • UU No. 6 ttg Ratifikasi Konvensi Internasional Perlindungan Hak-hak Pekerja Migran dan Keluarganya. • UU No. 9 ttg Protokol Tambahan KHA Mengenai Keterlibatan Anak dalam Konflik Bersenjata. • UU No.10 ttg Protokol Tambahan KHA Mengenai Perdagangan, Prostitusi dan Pornografi Anak.

2013

• SEB Menkeu, MenPPN, Mendagri dan Meneg PP-PA ttg Stranas PPRG.

• Permen PP-PA No.06 ttg Pelaksanaan Pembangunan Keluarga.

• Permen PP-PA No. 07 ttg Panduan Peningkatan Partisipasi Politik Perempuan di Lembaga Legislatif

2

2014-2015

• UU No.35/2014 ttg

PA.

• Permen PP-PA No.

10/2015 ttg GDPKL 2019

(3)
(4)
(5)
(6)

Hasil Pemilu 2014

17,32%

25,76%

16,15%

14%

82,68%

74,24%

83,85%

86%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

DPR

DPD

DPRD

Provinsi

DPRD

Kabupaten

Perempuan

Laki-Laki

(7)

Perempuan di Eksekutif

23,50% 0,00% 3% 14,50% 76,50% 100,00% 97,00% 85,50% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% Mente ri Gubern ur/Kep ala Dae rah Wagub /Waka da Bupati/ Waliko ta/Wakil Perempuan Laki-Laki

(8)

Posisi Perempuan

(9)
(10)

Kekerasan Terhadap Perempuan

119107 216156 279688 293220 321752 0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 2011 2012 2013 2014 2015

(11)

Isu Kesenjangan Gender

No. Isu-Isu Perempuan Laki-laki Keterangan

1. Ketenagakerjaan TPAK : Pr. 51,39% Upah: 1.368.546

TPAK: Lk-2 84,42% Upah: 1.724.478

Akses pekerjaan 2. Pendidikan Buta huruf: 8,9% Buta huruf: 3,9%

3. Hukum 342 Perda yang

(12)

Mengapa Pemerintah

Melaksanakan Pengarusutamaan Gender ?

1.

Komitmen Nasional

1) Secara filosofis, untuk mewujudkan cita-cita negara sebagaimana

diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945.

2) Secara yuridis, bahwa pelaksanaan Pengarusutamaan Gender

didasarkan pada peraturan perundangan.

3) Secara struktur dan operasional, berpijak pada RPJPN, RPJMN, RPJMD,

Renstra, RKP, RKPD.

4) Inpres No. 9 tahun 2000 tentang PUG dlm Pemb Nasional

2.

Komitmen Interansional

1) SDGs (dulu MDGs) tentang kesetaraan gender

2) Beijing Platform for Action (BPFA) 12 kritis area

3) Planet 50:50 gender equality pada tahun 2030 (UN Women pada

Sidang Umum PBB tahun 2015.

(13)

- Mengendalikan jumlah dan laju pertumbuhan penduduk

- Meningkatnya

kesetaraan gender di berbagai bidang pemb - Meningkatnya IPG

- Meningkatnya kesej. dan perlindungan perempuan dan anak

- Terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk - Meningkatnya kesetaraan gender - Meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesej. dan perlindungan anak - Tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang - Meningkatnya kesetaraan gender - Meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesej. dan perlindungan anak RPJMN 4 (2020-2024) - Bertahannya kondisi penduduk tumbuh seimbang - Terwujudnya kesetaraan gender - Meningkatnya tumbuh optimal, kesej. dan perlindungan anak RPJMN 3 (2015-2019) RPJM 2(2010-2014) RPJM 1 (2005-2009)

(14)

Peraturan Presiden No. 2 tahun 2015

Tentang RPJMN 2015 – 2019

Pengarusutamaan

Pembangunan yang

berkelanjutan

Gender

Tata Kelola Pemerintahan

Yang baik

(15)

Aspek Perempuan Dlm Pemb Gender Dlm Pemb Pendekatan Pusat permasalahan pada perempuan

(pembangunan ditujukan ke perempuan)

Pembangunan ditujukan pada lelaki dan perempuan secara inklusif

Fokus Perempuan Perempuan (PDP) dan Lelaki

Masalah Tidak berperansertanya perempuan yg merupakan separuh dari sumberdaya produktif potensial dalam proses pembangunan

Ketidakseteraan hubungan kekuasaan (kaya-miskin, perempuan-lelaki) yg terus berlangsung menyebabkan ketidakadilan pembangunan (karena perempuan tdk berperanserta secara maksimal)

Tujuan Pembangunan yg lebih efektif, efesien guna memberdayakan perempuan untuk mencapai kemandirian

Pembangunan yg adil dan bersinambung dgn perempuan dan lelaki sebagai pengambil keputusan

Solusi

Mengintegrasikan perempuan dlm proses pembangunan dan memberdayakan mereka yg tersisih dari pembangunan

Mencapai kemitrasejajaran lelaki dan perempuan dan mengubah ketidaksejajaran relasi sosial antara lelaki dan perempuan

Strategi Proyek-proyek khusus untuk perempuan : peningkatan produktivitas, peningkatan ketrampilan mengurus rumah tangga (domestik)

Mengintegrasikan keperluan perempuan dan lelaki secara terpisah : Proyek umum (GAD) untuk perempuan dan lelaki dan proyek khusus perempuan (WID)

Pendekatan Perempuan dalam Pembangunan (PDP) dan Gender Dalam Pembangunan (GDP)

(16)

Kesetaraan Gender Laki-Laki Perempuan Aspirasi, Kebutuhan, Pengadaan, Kepentingan yang Berbeda Kebijakan, Program, Kegiatan, dan Anggaran :

• Politik • Ekonomi • Hukum • Sosial Budaya • Teknologi • Lingkungan • dll

PUG sebagai

Strategi

Pembangunan

Children

Able

Disable

Poverty

Elderly

Integrasi

Perencanaan

Pelaksanaan

Pemantauan

Evaluasi

STRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER

(17)

Sasaran:

Dalam RPJMN 2015-2019

1. Meningkatnya kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang

pembangunan, yang diukur antara lain dari status kesehatan ibu, rasio AMH/rasio

rata-rata lama sekolah/APS laki-laki dan perempuan, TPAK perempuan, sumbangan pendapatan penduduk perempuan di sektor non pertanian, serta keterwakilan perempuan sebagai pengambil keputusan di legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

2. Meningkatnya perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan,

termasuk TPPO, yang ditandai dengan meningkatnya upaya-upaya pencegahan,

efektivitas pelayanan, serta pemberdayaan perempuan korban kekerasan.

3. Meningkatnya kapasitas kelembagaan PUG dan kelembagaan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan di tingkat nasional dan daerah, yang

diukur dari ketersediaan peraturan perundang-undangan yg responsif gender,

aturan pelaksanaan terkait PUG dan kekerasan terhadap perempuan, data terpilah dan data kekerasan terhadap perempuan, SDM yang terlatih, serta terlaksananya kooordinasi antar-K/L/SKPD dan antar pusat dan daerah dalam pelaksanaan PPRG serta pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan.

(18)

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

RPJMN 2015 - 2019

Arah

Kebijakan

Strategi

1. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan

1. Peningkatan pemahaman dan komitmen para pelaku pembangunan tentang pentingnya pengintegrasian perspektif gender dalam berbagai tahapan, proses, dan

bidang pembangunan, di tingkat nasional maupun di daerah;

2. Penerapan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) di berbagai bidang pembangunan, di tingkat nasional dan daerah; dan

3. Peningkatan pemahaman masyarakat dan dunia usaha tentang kesetaraan gender.

(19)

Arah

Kebijakan

Strategi

2. Meningkatkan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan, termasuk TPPO.

1. Peningkatan pemahaman penyelenggara negara termasuk aparat penegak hukum dan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha tentang tindak kekerasan terhadap perempuan serta nilai-nilai sosial dan budaya yang melindungi

perempuan dari berbagai tindak kekerasan;

2. Perlindungan hukum dan pengawasan pelaksanaan

penegakan hukum terkait kekerasan terhadap perempuan; serta

3. Peningkatan efektivitas layanan bagi perempuan korban kekerasan, yang mencakup layanan pengaduan, rehabilitasi kesehatan, rehabilitasi sosial, penegakan dan bantuan

hukum, serta pemulangan dan reintegrasi sosial.

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

RPJMN 2015 -2019

(20)

Arah

Kebijakan

Strategi

3. Meningkatkan efektivitas dan kapasitas kelembagaan PUG dan kelembagaan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan

1. Penyempurnaan proses pembentukan peraturan perundangan-undangan dan kebijakan agar selalu mendapatkan masukan dari perspektif gender;

2. Pelaksanaan review dan harmonisasi seluruh peraturan perundangan-undangan dari UU sampai dengan peraturan daerah agar berperspektif gender;

3. Peningkatan kapasitas SDM lembaga koordinator dalam mengkoordinasikan dan memfasilitasi kementerian/lembaga/pemerintah daerah tentang

penerapan PUG, termasuk data terpilah;

4. Penguatan mekanisme koordinasi antara pemerintah, aparat penegak hukum, masyarakat, dan dunia usaha dalam penerapan PUG;

5. Penguataan lembaga/jejaring PUG di pusat dan daerah, termasuk dengan perguruan tinggi, pusat studi wanita/gender, dan organisasi masyarakat;

6. Penguatan sistem penyediaan, pemutakhiran, dan pemanfaatan data terpilah untuk penyusunan, pemantauan, dan evaluasi

kebijakan/program/kegiatan pembangunan, seperti publikasi indeks kesetaraan dan keadilan gender sampai kabupaten/kota sebagai basis insentif dan disinsentif alokasi dana desa; serta

7. Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil PUG, termasuk PPRG.

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

2015 - 2019

(21)

Prioritas 3 Ends + 1

Tahun 2015 – 2017.

• Mengakhiri kekerasan terhadap perempuan

dan Anak

• Mengakhiri perdagangan orang

• Mengakhiri kesenjangan akses pada sumber

daya ekonomi

• Peningkatan partisipasi dalam politik

(22)

Perencanaan

Penganggaran Responsif Gender

(PPRG)

(23)

23

Anggaran Responsif Gender (ARG)

1. Pendekatan

Sosilogis:

1)

Memberikan kesempatan yg setara pada kelompok

masyarakat laki-laki dan perempuan;

2). Mengurangi kesenjangan sosial;

3). Mewujudkan keadilan sosial

2. Pendekatan

Ekonomi:

Akses & kontrol yang setara pada

Lk-2 dan Perempuan dan Efisiensi dan efektivitas dalam

mengelola sumberdaya ekonomi pembangunan;

3. Pendekatan

Politik;

amanah dari kontrak politik antara

Rakyat dan Pemerintah (Hasil Pemilu) yang diwujudkan

melalui anggaran yang menjamin keadilan.

(24)

PRINSIP-PRINSIP ARG

1. ARG bukanlah anggaran yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan;

2. ARG sebagai pola anggaran yang akan menjembatani kesenjangan status,

peran dan tanggungjawab antara laki-laki dan perempuan;

3. ARG bukanlah dasar yang “valid” untuk meminta tambahan alokasi

anggaran;

4. ARG tidak berarti adanya penambahan dana yang dikhususkan untuk

program perempuan;

5. ARG bukan hanya berada dalam program khusus pemberdayaan

perempuan melainkan berada dalam program untuk laki-laki;

6. ARG bukan berarti ada alokasi dana 50% laki-laki – 50%

perempuan untuk

setiap kegiatan;

7. Tidak harus semua pengeluaran anggaran/output mendapat koreksi agar

menjadi responsif gender, namun ada juga yang netral gender.

(25)

Implikasi positif ARG

1. Lebih efektif dan Efesien

Efektif karena perencanaan dan penganggaran yang

ditetapkan melalui analisis gender dapat memetakan kondisi

dan peran laki-laki dan perempuan. Efisien karena analisis

gender dapat diagnosa dan memberikan jawaban yang tepat

dalam memenuhi kebutuhan laki-laki dan perempuan secara

inklusif (

termasuk kelompok disability

).

Pemetaan tersebut dianalisis dan diagnosa guna memberikan

jawaban yang lebih tepat untuk memenuhi kebutuhan

perempuan dan laki-laki dalam menetapkan

program/kegiatan dan anggaran,

Menetapkan kegiatan apa yang perlu dilakukan untuk

mengatasi dan atau meminimalisasikesenjangan gender, siapa

yang menjadi target sasaran dari sebuah program/kegiatan,

kapan dan bagaimana program/kegiatan akan dilakukan.

(26)

2. Mengurangi kesenjangan tingkat manfaat hasil pembangunan.

Melalui analisis gender dapat mengidentifikasi adanya

perbedaan permasalahan dan kebutuhan laki-laki dan

perempuan sehingga dapat memudahkan para perencana dan

pelaksana untuk mencari solusi yang tepat guna mengatasi

dan atau meminimalisasi kesenjangan gender.

3. Mendekatkan kebijakan yang telah ditetapkan dengan

pelaksanaannya guna mewujudkan keadilan pada penerima

manfaat sumberdaya pembangunan.

(27)

Kerangka Logis ARG

1. Penerapan ARG melekat pada struktur program,

kegiatan dan anggaran dan output yang terdapat

pada RKA-KL, dan RKA-SKPD.

2. ARG berada pada level OUTPUT, tetapi tidak semua

OUTPUT harus responsif gender, seperti belanja

barang perkantoran

3. ARG bekerja dengan cara menelaah dampak dari

belanja suatu kegiatan terhadap perempuan dan

laki-laki, dan kemudian menganalisis apakah alokasi

anggaran tersebut telah menjawab kebutuhan

perempuan serta kebutuhan laki-laki.

(28)

Implementasi Pengarusutamaan Gender

di Kementerian/Lembaga

Dalam Perpres No. 2 tahun 2015 Ttg RPJMN 2015 -2019

NO KEMENTERIAN/LEMBAGA JUMLAH ISU

STRATEGIS/PROGRAM/ KEGIATAN

KETERANGAN

1 Kementeriaan PP dan PA 15

2 Kementerian Agraria dan Tata Ruang 11

3 Kementerian Pertanian 10

4 Kementerian Kelautan dan Perikanan 9

5 Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan 7

6 Kementerian Sosial 7

7 Kementerian Tenaga Kerja 5

(29)

NO KEMENTERIAN/LEMBAGA JUMLAH ISU STRATEGIS/PROGRAM /KEGIATAN KETERANGAN 9 Kementerian Kesehatan 4 10

Badan Kependudukan dan Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN) 3

11

Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan 3

12 Kementerian Luar Negeri 3

13 Kementerian Dalam Negeri 3 Ditjen Kesbangpol

14 Komisi Pemilihan Umum 2

15

Kementerian Desa, PDT, dan

Transmigrasi 2

16 Kejaksaan Republik Indonesia 2

17

Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan 2

(30)

NO KEMENTERIAN/LEMBAGA JUMLAH ISU STRATEGIS/PROGRAM

/KEGIATAN

KETERANGAN

19 Komnas HAM/Komnas Perempuan 1

20 Kementeriaan PPN/Bappenas 1

21 Badan POM 1

22 BMKG 1

23 Badan Pusat Statistik 1

24 Kementerian Koperasi dan UMKM 1

25 Lembaga Administrasi Negara

3

LAN dan KemPAN & RB, BKN ada 3 (tiga) Isu Strategis / Program/

Kegiatan

26 KemenPAN dan RB

Jumlah program pembangunan yang

(31)

UUNo. 23 Tahun 2014

Tentang Pemerintahan Daerah

No. Pasal 12 ayat 2 menyatakan: Pasal 250 menyatakan

a. tenaga kerja;

b. pemberdayaan perempuan dan

pelindungan anak;

c. pangan; d. pertanahan;

e. lingkungan hidup;

f. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;

g. pemberdayaan masyarakat dan Desa;

h. pengendalian penduduk dan keluarga berencana;

i. perhubungan;

j. komunikasi dan informatika;

Perda dan Perkada tidak boleh

diskriminasi terhadap suku, agama dan kepercayaan, ras, antar-golongan, dan gender.

(32)

Strategi PUG -Isu Kesenjangan gender K/L Pemda RPJMD Renstra SKPD RKPD RKA SKPD PPRG RPJMN Renstra KL RKP RKA KL PPRG 1.Alat analisis 2.Data terpilah 3.SDM 1.Aspirasi 2.Kebutuhan 3.Pengalaman 4.Kepentingan (Lk-2 & Pr) K G Umpan balik

PROSES PENGINTEGRASIAN ISU GENDER KE DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

A P K M L & Pr

(33)

DASAR PELAKSANAAN PUG DAN PPRG DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

Inpres No. 9 tahun 2000 ttg PUG dlm Pemb Nasional Perpres No. 2/2015 RPJMN 2015 - 2019 Permendagri No. 15 tahun 2008 Permendagri No. 67 tahun 2011 Gubernur/Kepala daerah/Bupati/walikota

Peningkatan pemahaman dan komitmen para pelaku

pembangunan tentang pentingnya pengintegrasian perspektif gender dalam berbagai tahapan, proses, dan bidang pembangunan, di tingkat nasional maupun di daerah

Pemda wajib susun keb/prog/kegiatan pembangunan

berperspektif gender ke dalam RPJMD, RenstraSKPD, Renja SKPD.

Pemda wajib susun keb/prog/kegiatan pembangunan yang

responsif gender ke dalam RPJMD, RenstraSKPD, Renja SKPD.

PUG sesuai dg bid tus dan kewenangannya

Penerapan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) di berbagai bidang pembangunan, di tingkat nasional dan daerah;

Pasal 5, susun didasarkan analisis gender (GAP)

Analisis dituangkan Dalam GBS

Secara bersama-sama atau sendiri menetapkan kebijakan demi trlaksananya Inpres Badan/Dinas/Dinas yang membidangi tugas pemberdayaan masyarakat sebagai koordinator penyelenggaraan pengarusutamaan gender di provinsi Pasal 8 SKPD yang membidangi tugas pemberdayaan perempuan sebagai koordinator penyelenggaraan pengarusutamaan gender di provinsi

(34)

DASAR PELAKSANAAN PUG DAN PPRG DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

Inpres No. 9 tahun 2000 ttg PUG dlm Pemb Nasional

Perpres No. 2/2015 RPJMN 2015 - 2019 Permendagri No. 15 tahun 2008 Permendagri No. 67 tahun 2011 Gubernur/Kepala daerah/Bupati/walikota Peningkatan pemahaman masyarakat dan dunia usaha tentang pentingnya kesetaraan gender.

Pasal 6 (1) Bappeda

mengkoordinasikan penyusunan RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD berperspektif gender

(2) Renja SKPD berperpektif gender sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ditetapkan dengan peraturan gubernur/bupati/walikota. Pasal 6 1) Bappeda mengoordinasikan penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, rencana kerja dan anggaran SKPD yang responsif gender. 2) Rencana kerja dan anggaran SKPD yang responsif gender

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan

gubernur,

bupati/walikota.

PUG sesuai dg bid tus dan kewenangannya

) Secara bersama-sama atau sendiri menetapkan

kebijakan demi trlaksananya Inpres

(35)

Inpres No. 9 tahun 2000 ttg PUG dlm Pemb Nasional Perpres No. 2/2015 RPJMN 2015 - 2019 Permendagri No. 15 tahun 2008 Permendagri No. 67 tahun 2011

Peningkatan kapasitas SDM lembaga koordinator dalam mengkoordinasikan dan memfasilitasi kementerian/

lembaga/pemerintah daerah tentang penerapan PUG, termasuk data terpilah;

Pasal 10 d,

Pokja PUG mendorong terwujudnya anggaran yang berperspektif gender;

Pasal 10 d,

Pokja PUG mendorong terwujudnya perencanaan dan penganggaran yang responsif gender;

Misi ke 8. Melakukan revolusi karakter bangsa:

- Meningkatkan kapasitas kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam setiap perumusan dan revisi kebijakan K/L.

Pasal 10 j,

Tim Teknis yg paham ABG

Pasal 10 j,

Tim Teknis yg paham ARG

Pasal 10 k, Pokja PUG susun RANDA PUG

Pasal 10 k, Pokja PUG susun RANDA PUG

DASAR PELAKSANAAN PUG DAN PPRG DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

(36)

Petunjuk Pelaksanaan

Perencanaan Penganggaran Responsif Gender

Surat Edaran

Menteri PPN/Bappenas, Menteri Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri,

dan Menteri PP-PA

Nomor: 270/M.PPN/11/2012

Nomor: SE-33/MK.02/2012

Nomor: 050/4379A/SJ

Nomor: SE 46/MPP-PA/11/2012

Tentang

Strategi Nasional

Percepatan Pengarusutamaan Gender

Melalui

(37)

Kepada Yth

1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II

2. Jaksa Agung RI

3. Kepala Kepolisian RI

4. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian

5. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara

6. Para Gubernur

7. Para Bupati/Walikota

Dalam rangka percepatan PUG, maka

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

(38)

Penggerak PPRG di Pusat

1) Kementerian PPN/Bappenas

2) Kementerian Keuangan

3) Kementerian Dalam Negeri

4) Kementerian PP-PA

Tugasnya:

1) Mengutamakan program prioritas

2) Memberikan konfirmasi kpd Bappenas

3) Menyerahkan dokungan GBS kpd Ditjen Anggaran, dab

salinannya kepada Bappenas dan Kementerian PP-PA

(39)

Penggerak PPRG di daerah:

1. Bappeda

2. BAKD

3. Badan/Biro PP

Tugasnya:

1) Mengutamakan prioritas yang mendukung pencapaian MDGs

2) Memilih/menentukan program utama untuk dimasukkan

pada penerapan PPRG

3) Menyerahkan dokumen PPRG: GBS kepada BAKD, salinannya

kepada Bappeda dan Badan PP bersamaan dengan salinan Renja

kepada Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kemdagri

Himpunan dokumen PPRG disampaikan kepada keempat menteri

tersebut di atas untuk mengukur capaian pelaksanaan PUG.

(40)

Surat Edaran

Menteri Dalam Negeri No. 050/6199 SJ

Kepada Yth: Gubernur di seluruh Indonesia

Tentang : Pembentukan Sekber PPRG

1. Pembina

: Gubernur

2. Pengarah

: Sekda

3. Ketua Harian

: Asisten Sekda bidang

Kesra

Wakil 1

: Bappeda

Wakil 2

: Inspektur Daerah Prov

Wakil 3

: Kaban Pengelola Keuangan Daerah

(sebutan lain)

(41)

Tugas Sekber PPRG di daerah

1.

Meneliti kepastian pelaksanaan PPRG dalam penyusunan RKA-SKPD.

2.

Menetapkan program utama untuk dimasukkan pada awal penerapan

PPRG.

3.

Melakukan pelatihan analisis gender dan penyusunan lembar ARG.

4.

Menyusun Perda tentang pelaksanaan PPRG dalam penyusunan

RKA-SKPD.

5.

Melaksanakan sosialisasi kepada seluruh pejabat eselon II dan III di

seluruh SKPD mengenai PUG dan PPRG.

6.

Melakukan peningkatan kapasitas SDM bidang perencana di setiap SKPD

dalam pelaksanaan PUG dan PPRG.

7.

Meneliti dan memastikan pengintegrasian PUG dalam penyusunan

RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja SKPD.

(42)

Tugas Gubernur

1. Melakukan pembinaan dan pengawasan

kepada Pemerintah Kabupaten/Kota

berkaitan dengan Strategi Percepatan PUG

melalui PPRG.

2. Melaporkan pelaksanaan PUG melalui PPRG

di Kabupaten/Kota.

(43)

No.

Pendekatan Anggaran Kinerja

Anggaran Responsif Gender

1 Berbasis Output Output

2 Orientasi Transparan Transparan

3 Tanggungjawab Akuntabel Akuntabel

4 Capaian Terukur Terukur

5 Manfaat Bias Gender Adil Gender

6 Akses Netral Gender Kesetaraan Gender

7 Legalitas Hukum Moral, Hukum

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN

(44)

STRATEGI PUG

PERMASALAHAN ASPIRASI KEPENTINGAN KEBUTUHAN

KESENJANGAN GENDER  AKSES  PARTISIPASI  KONTROL  MANFAAT LAKI-LAKI PEREMPUAN

Good & Clean GOVERNMENT

ADIL TRANSPARAN PARTISIPASI AKUNTABEL E & E HUKUM

ANGGARAN KINERJA OUTPUT TERUKUR TRANSPARAN AKUNTABEL HUKUM BIAS GENDER NETRAL GENDER ANGGARAN RESPONSIF GENDER OAUTPUT TERUKUR TRANSPARAN AKUNTABEL HUKUM ADIL GENDER KESETARAAN GENDER

(45)

45

Anggaran Reponsif Gender (ARG)

dibagi atas 3 kategori, yaitu :

• Anggaran khusus target gender, adalah alokasi anggaran yang diperuntukan

guna memenuhi kebutuhan dasar khusus perempuan atau kebutuhan dasar

khusus laki-laki berdasarkan hasil analisis gender.

• Anggaran kesetaraan gender, adalah alokasi anggaran untuk mengatasi

masalah kesenjangan gender. Berdasarkan analisis gender dapat diketahui

adanya kesenjangan dalam relasi antara laki-laki dan perempuan dalam akses

partisipasi, manfaat dan kontrol terhadap sumber daya.

• Anggaran pelembagaan kesetaraan gender, adalah alokasi anggaran untuk

penguatan pelembagaan pengarusutamaan gender, baik dalam hal pendapatan

maupun peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

• Anggaran Afirmative Action

; (1) emergency: ada bencana alam dan sosial, (2)

(46)

Terima Kasih

Tidak ada Keadilan tanpa Komitmen dan tidak ada Kesetaraan

tanpa Peluang

Referensi

Dokumen terkait

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH PELAYANAN, LOKASI DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT

Kecepatan aliran kritis merupakan kecepatan aliran yang diharapkan pada salura1n irigasi karena saat air mengalir dengan kecepatan sebesar kecepatan kritisnya maka

Hal ini dipengaruhi oleh senyawa fenol yang bersifat racun ( toksik ). Dapat di lihat perbandingan dengan menggunakan larutan kontol, yaitu air saja. Pada larutan kontrol

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu Terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial atau individu antara variabel tingkat religiusitas (X 1 ) dan persaingan usaha

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk kandang ayam memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah ginofor, jumlah produksi per

Tempat penjualan makanan dan bahan pangan adalah bangunan tempat pedagang menjual bahan makanan dan bahan pangan yang memiliki persyaratan seperti kios penjualan

Agus Salim Padang (26 jenis olahan bengkuang) dan penghargaan dari Anugrah Produk Pertanian Berdaya Saing Tingkat Nasional (sebagai nominator) pada tanggal 7-10

Peserta yang karena sesuatu hal tidak dapat hadir memenuhi panggilan PLPG ini, harap menyampaikan surat ijin/pengunduran diri kepada Ketua PSG Rayon 115 UM yang disertai