Kebijakan
Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Dalam
Pembangunan Nasional
Dr. A. Darsono Sudibyo, M.Si
Asisten Deputi Gender dalam Politik dan Pengambilan Keputusan
Lembaga Administrasi Negara (LAN)
Jakarta, 15 Maret 2017
2000 Inpres No. 9 ttg PUG dalam Pembangunan Nasional. 2002 UU No. 23 ttg Perlindungan Anak. 2004 UU No. 23 ttg Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. 2007 UU No. 21 ttg Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
2008
• UU No. 10 ttg Pemilu Legislatif (30% balon perempuan di legislatif
• Perpres No. 69 tentang Gugus Tugas PPTPPO
• PP No. 9 ttg Tata Cara dan Mekanisme Pelayanan Terpadu bagi Saksi dan/atau TPPO. • Permendagri No. 15 ttg
Pedoman Pelaksanaan PUG di Daerah.
2009
• PMK No. 119 ttg Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan RKA K/L dan Pelaksanaan DIPA TA 2010 (Awal Penerapan ARG) di K/L.
• Permen PP No. 1 ttg SPM Trafficking.
2010
• Permen PP No. 1 ttg SPM Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. • MoU dengan 33 gubernur
2011
• UU No. 2 ttg Partai Politik (30% Kepengurusan perempuan di partai politik). • Permendagri No. 67 ttg Perubahan atas Permendagri No. 15 Tahun 2008. • PP RI No. 40 tahun 2011 ttg Pembinaan, Pendampingan dan Pemulihan thd. Anak yang Menjadi Korban atau Pelaku Pornografi
Menuju terwujudnya kesetaraan gender dan perlindungan anak
Milestone
Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
2012
• UU No. 8 ttg Pemilihan Umum Anggota DPR,DPD dan DPRD. • UU Sistem Peradilan Pidana Anak. • UU No. 6 ttg Ratifikasi Konvensi Internasional Perlindungan Hak-hak Pekerja Migran dan Keluarganya. • UU No. 9 ttg Protokol Tambahan KHA Mengenai Keterlibatan Anak dalam Konflik Bersenjata. • UU No.10 ttg Protokol Tambahan KHA Mengenai Perdagangan, Prostitusi dan Pornografi Anak.
2013
• SEB Menkeu, MenPPN, Mendagri dan Meneg PP-PA ttg Stranas PPRG.
• Permen PP-PA No.06 ttg Pelaksanaan Pembangunan Keluarga.
• Permen PP-PA No. 07 ttg Panduan Peningkatan Partisipasi Politik Perempuan di Lembaga Legislatif
2
2014-2015
• UU No.35/2014 ttg
PA.
• Permen PP-PA No.
10/2015 ttg GDPKL 2019
Hasil Pemilu 2014
17,32%
25,76%
16,15%
14%
82,68%
74,24%
83,85%
86%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
DPR
DPD
DPRD
Provinsi
DPRD
Kabupaten
Perempuan
Laki-Laki
Perempuan di Eksekutif
23,50% 0,00% 3% 14,50% 76,50% 100,00% 97,00% 85,50% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% Mente ri Gubern ur/Kep ala Dae rah Wagub /Waka da Bupati/ Waliko ta/Wakil Perempuan Laki-LakiPosisi Perempuan
Kekerasan Terhadap Perempuan
119107 216156 279688 293220 321752 0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 2011 2012 2013 2014 2015Isu Kesenjangan Gender
No. Isu-Isu Perempuan Laki-laki Keterangan
1. Ketenagakerjaan TPAK : Pr. 51,39% Upah: 1.368.546
TPAK: Lk-2 84,42% Upah: 1.724.478
Akses pekerjaan 2. Pendidikan Buta huruf: 8,9% Buta huruf: 3,9%
3. Hukum 342 Perda yang
Mengapa Pemerintah
Melaksanakan Pengarusutamaan Gender ?
1.
Komitmen Nasional
1) Secara filosofis, untuk mewujudkan cita-cita negara sebagaimana
diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945.
2) Secara yuridis, bahwa pelaksanaan Pengarusutamaan Gender
didasarkan pada peraturan perundangan.
3) Secara struktur dan operasional, berpijak pada RPJPN, RPJMN, RPJMD,
Renstra, RKP, RKPD.
4) Inpres No. 9 tahun 2000 tentang PUG dlm Pemb Nasional
2.
Komitmen Interansional
1) SDGs (dulu MDGs) tentang kesetaraan gender
2) Beijing Platform for Action (BPFA) 12 kritis area
3) Planet 50:50 gender equality pada tahun 2030 (UN Women pada
Sidang Umum PBB tahun 2015.
- Mengendalikan jumlah dan laju pertumbuhan penduduk
- Meningkatnya
kesetaraan gender di berbagai bidang pemb - Meningkatnya IPG
- Meningkatnya kesej. dan perlindungan perempuan dan anak
- Terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk - Meningkatnya kesetaraan gender - Meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesej. dan perlindungan anak - Tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang - Meningkatnya kesetaraan gender - Meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesej. dan perlindungan anak RPJMN 4 (2020-2024) - Bertahannya kondisi penduduk tumbuh seimbang - Terwujudnya kesetaraan gender - Meningkatnya tumbuh optimal, kesej. dan perlindungan anak RPJMN 3 (2015-2019) RPJM 2(2010-2014) RPJM 1 (2005-2009)
Peraturan Presiden No. 2 tahun 2015
Tentang RPJMN 2015 – 2019
Pengarusutamaan
Pembangunan yang
berkelanjutan
Gender
Tata Kelola Pemerintahan
Yang baik
Aspek Perempuan Dlm Pemb Gender Dlm Pemb Pendekatan Pusat permasalahan pada perempuan
(pembangunan ditujukan ke perempuan)
Pembangunan ditujukan pada lelaki dan perempuan secara inklusif
Fokus Perempuan Perempuan (PDP) dan Lelaki
Masalah Tidak berperansertanya perempuan yg merupakan separuh dari sumberdaya produktif potensial dalam proses pembangunan
Ketidakseteraan hubungan kekuasaan (kaya-miskin, perempuan-lelaki) yg terus berlangsung menyebabkan ketidakadilan pembangunan (karena perempuan tdk berperanserta secara maksimal)
Tujuan Pembangunan yg lebih efektif, efesien guna memberdayakan perempuan untuk mencapai kemandirian
Pembangunan yg adil dan bersinambung dgn perempuan dan lelaki sebagai pengambil keputusan
Solusi
Mengintegrasikan perempuan dlm proses pembangunan dan memberdayakan mereka yg tersisih dari pembangunan
Mencapai kemitrasejajaran lelaki dan perempuan dan mengubah ketidaksejajaran relasi sosial antara lelaki dan perempuan
Strategi Proyek-proyek khusus untuk perempuan : peningkatan produktivitas, peningkatan ketrampilan mengurus rumah tangga (domestik)
Mengintegrasikan keperluan perempuan dan lelaki secara terpisah : Proyek umum (GAD) untuk perempuan dan lelaki dan proyek khusus perempuan (WID)
Pendekatan Perempuan dalam Pembangunan (PDP) dan Gender Dalam Pembangunan (GDP)
Kesetaraan Gender Laki-Laki Perempuan Aspirasi, Kebutuhan, Pengadaan, Kepentingan yang Berbeda Kebijakan, Program, Kegiatan, dan Anggaran :
• Politik • Ekonomi • Hukum • Sosial Budaya • Teknologi • Lingkungan • dll
PUG sebagai
Strategi
Pembangunan
Children
Able
Disable
Poverty
Elderly
IntegrasiPerencanaan
Pelaksanaan
Pemantauan
Evaluasi
STRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER
Sasaran:
Dalam RPJMN 2015-2019
1. Meningkatnya kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang
pembangunan, yang diukur antara lain dari status kesehatan ibu, rasio AMH/rasio
rata-rata lama sekolah/APS laki-laki dan perempuan, TPAK perempuan, sumbangan pendapatan penduduk perempuan di sektor non pertanian, serta keterwakilan perempuan sebagai pengambil keputusan di legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
2. Meningkatnya perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan,
termasuk TPPO, yang ditandai dengan meningkatnya upaya-upaya pencegahan,
efektivitas pelayanan, serta pemberdayaan perempuan korban kekerasan.
3. Meningkatnya kapasitas kelembagaan PUG dan kelembagaan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan di tingkat nasional dan daerah, yang
diukur dari ketersediaan peraturan perundang-undangan yg responsif gender,
aturan pelaksanaan terkait PUG dan kekerasan terhadap perempuan, data terpilah dan data kekerasan terhadap perempuan, SDM yang terlatih, serta terlaksananya kooordinasi antar-K/L/SKPD dan antar pusat dan daerah dalam pelaksanaan PPRG serta pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan.
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
RPJMN 2015 - 2019
Arah
Kebijakan
Strategi
1. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan1. Peningkatan pemahaman dan komitmen para pelaku pembangunan tentang pentingnya pengintegrasian perspektif gender dalam berbagai tahapan, proses, dan
bidang pembangunan, di tingkat nasional maupun di daerah;
2. Penerapan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) di berbagai bidang pembangunan, di tingkat nasional dan daerah; dan
3. Peningkatan pemahaman masyarakat dan dunia usaha tentang kesetaraan gender.
Arah
Kebijakan
Strategi
2. Meningkatkan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan, termasuk TPPO.1. Peningkatan pemahaman penyelenggara negara termasuk aparat penegak hukum dan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha tentang tindak kekerasan terhadap perempuan serta nilai-nilai sosial dan budaya yang melindungi
perempuan dari berbagai tindak kekerasan;
2. Perlindungan hukum dan pengawasan pelaksanaan
penegakan hukum terkait kekerasan terhadap perempuan; serta
3. Peningkatan efektivitas layanan bagi perempuan korban kekerasan, yang mencakup layanan pengaduan, rehabilitasi kesehatan, rehabilitasi sosial, penegakan dan bantuan
hukum, serta pemulangan dan reintegrasi sosial.
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
RPJMN 2015 -2019
Arah
Kebijakan
Strategi
3. Meningkatkan efektivitas dan kapasitas kelembagaan PUG dan kelembagaan perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan1. Penyempurnaan proses pembentukan peraturan perundangan-undangan dan kebijakan agar selalu mendapatkan masukan dari perspektif gender;
2. Pelaksanaan review dan harmonisasi seluruh peraturan perundangan-undangan dari UU sampai dengan peraturan daerah agar berperspektif gender;
3. Peningkatan kapasitas SDM lembaga koordinator dalam mengkoordinasikan dan memfasilitasi kementerian/lembaga/pemerintah daerah tentang
penerapan PUG, termasuk data terpilah;
4. Penguatan mekanisme koordinasi antara pemerintah, aparat penegak hukum, masyarakat, dan dunia usaha dalam penerapan PUG;
5. Penguataan lembaga/jejaring PUG di pusat dan daerah, termasuk dengan perguruan tinggi, pusat studi wanita/gender, dan organisasi masyarakat;
6. Penguatan sistem penyediaan, pemutakhiran, dan pemanfaatan data terpilah untuk penyusunan, pemantauan, dan evaluasi
kebijakan/program/kegiatan pembangunan, seperti publikasi indeks kesetaraan dan keadilan gender sampai kabupaten/kota sebagai basis insentif dan disinsentif alokasi dana desa; serta
7. Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil PUG, termasuk PPRG.
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
2015 - 2019
Prioritas 3 Ends + 1
Tahun 2015 – 2017.
• Mengakhiri kekerasan terhadap perempuan
dan Anak
• Mengakhiri perdagangan orang
• Mengakhiri kesenjangan akses pada sumber
daya ekonomi
• Peningkatan partisipasi dalam politik
Perencanaan
Penganggaran Responsif Gender
(PPRG)
23
Anggaran Responsif Gender (ARG)
1. Pendekatan
Sosilogis:
1)
Memberikan kesempatan yg setara pada kelompok
masyarakat laki-laki dan perempuan;
2). Mengurangi kesenjangan sosial;
3). Mewujudkan keadilan sosial
2. Pendekatan
Ekonomi:
Akses & kontrol yang setara pada
Lk-2 dan Perempuan dan Efisiensi dan efektivitas dalam
mengelola sumberdaya ekonomi pembangunan;
3. Pendekatan
Politik;
amanah dari kontrak politik antara
Rakyat dan Pemerintah (Hasil Pemilu) yang diwujudkan
melalui anggaran yang menjamin keadilan.
PRINSIP-PRINSIP ARG
1. ARG bukanlah anggaran yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan;
2. ARG sebagai pola anggaran yang akan menjembatani kesenjangan status,
peran dan tanggungjawab antara laki-laki dan perempuan;
3. ARG bukanlah dasar yang “valid” untuk meminta tambahan alokasi
anggaran;
4. ARG tidak berarti adanya penambahan dana yang dikhususkan untuk
program perempuan;
5. ARG bukan hanya berada dalam program khusus pemberdayaan
perempuan melainkan berada dalam program untuk laki-laki;
6. ARG bukan berarti ada alokasi dana 50% laki-laki – 50%
perempuan untuk
setiap kegiatan;
7. Tidak harus semua pengeluaran anggaran/output mendapat koreksi agar
menjadi responsif gender, namun ada juga yang netral gender.
Implikasi positif ARG
1. Lebih efektif dan Efesien
Efektif karena perencanaan dan penganggaran yang
ditetapkan melalui analisis gender dapat memetakan kondisi
dan peran laki-laki dan perempuan. Efisien karena analisis
gender dapat diagnosa dan memberikan jawaban yang tepat
dalam memenuhi kebutuhan laki-laki dan perempuan secara
inklusif (
termasuk kelompok disability
).
Pemetaan tersebut dianalisis dan diagnosa guna memberikan
jawaban yang lebih tepat untuk memenuhi kebutuhan
perempuan dan laki-laki dalam menetapkan
program/kegiatan dan anggaran,
Menetapkan kegiatan apa yang perlu dilakukan untuk
mengatasi dan atau meminimalisasikesenjangan gender, siapa
yang menjadi target sasaran dari sebuah program/kegiatan,
kapan dan bagaimana program/kegiatan akan dilakukan.
2. Mengurangi kesenjangan tingkat manfaat hasil pembangunan.
Melalui analisis gender dapat mengidentifikasi adanya
perbedaan permasalahan dan kebutuhan laki-laki dan
perempuan sehingga dapat memudahkan para perencana dan
pelaksana untuk mencari solusi yang tepat guna mengatasi
dan atau meminimalisasi kesenjangan gender.
3. Mendekatkan kebijakan yang telah ditetapkan dengan
pelaksanaannya guna mewujudkan keadilan pada penerima
manfaat sumberdaya pembangunan.
Kerangka Logis ARG
1. Penerapan ARG melekat pada struktur program,
kegiatan dan anggaran dan output yang terdapat
pada RKA-KL, dan RKA-SKPD.
2. ARG berada pada level OUTPUT, tetapi tidak semua
OUTPUT harus responsif gender, seperti belanja
barang perkantoran
3. ARG bekerja dengan cara menelaah dampak dari
belanja suatu kegiatan terhadap perempuan dan
laki-laki, dan kemudian menganalisis apakah alokasi
anggaran tersebut telah menjawab kebutuhan
perempuan serta kebutuhan laki-laki.
Implementasi Pengarusutamaan Gender
di Kementerian/Lembaga
Dalam Perpres No. 2 tahun 2015 Ttg RPJMN 2015 -2019
NO KEMENTERIAN/LEMBAGA JUMLAH ISU
STRATEGIS/PROGRAM/ KEGIATAN
KETERANGAN
1 Kementeriaan PP dan PA 15
2 Kementerian Agraria dan Tata Ruang 11
3 Kementerian Pertanian 10
4 Kementerian Kelautan dan Perikanan 9
5 Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan 7
6 Kementerian Sosial 7
7 Kementerian Tenaga Kerja 5
NO KEMENTERIAN/LEMBAGA JUMLAH ISU STRATEGIS/PROGRAM /KEGIATAN KETERANGAN 9 Kementerian Kesehatan 4 10
Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) 3
11
Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan 3
12 Kementerian Luar Negeri 3
13 Kementerian Dalam Negeri 3 Ditjen Kesbangpol
14 Komisi Pemilihan Umum 2
15
Kementerian Desa, PDT, dan
Transmigrasi 2
16 Kejaksaan Republik Indonesia 2
17
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan 2
NO KEMENTERIAN/LEMBAGA JUMLAH ISU STRATEGIS/PROGRAM
/KEGIATAN
KETERANGAN
19 Komnas HAM/Komnas Perempuan 1
20 Kementeriaan PPN/Bappenas 1
21 Badan POM 1
22 BMKG 1
23 Badan Pusat Statistik 1
24 Kementerian Koperasi dan UMKM 1
25 Lembaga Administrasi Negara
3
LAN dan KemPAN & RB, BKN ada 3 (tiga) Isu Strategis / Program/
Kegiatan
26 KemenPAN dan RB
Jumlah program pembangunan yang
UUNo. 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah
No. Pasal 12 ayat 2 menyatakan: Pasal 250 menyatakan
a. tenaga kerja;
b. pemberdayaan perempuan dan
pelindungan anak;
c. pangan; d. pertanahan;
e. lingkungan hidup;
f. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
g. pemberdayaan masyarakat dan Desa;
h. pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
i. perhubungan;
j. komunikasi dan informatika;
Perda dan Perkada tidak boleh
diskriminasi terhadap suku, agama dan kepercayaan, ras, antar-golongan, dan gender.
Strategi PUG -Isu Kesenjangan gender K/L Pemda RPJMD Renstra SKPD RKPD RKA SKPD PPRG RPJMN Renstra KL RKP RKA KL PPRG 1.Alat analisis 2.Data terpilah 3.SDM 1.Aspirasi 2.Kebutuhan 3.Pengalaman 4.Kepentingan (Lk-2 & Pr) K G Umpan balik
PROSES PENGINTEGRASIAN ISU GENDER KE DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
A P K M L & Pr
DASAR PELAKSANAAN PUG DAN PPRG DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
Inpres No. 9 tahun 2000 ttg PUG dlm Pemb Nasional Perpres No. 2/2015 RPJMN 2015 - 2019 Permendagri No. 15 tahun 2008 Permendagri No. 67 tahun 2011 Gubernur/Kepala daerah/Bupati/walikota
Peningkatan pemahaman dan komitmen para pelaku
pembangunan tentang pentingnya pengintegrasian perspektif gender dalam berbagai tahapan, proses, dan bidang pembangunan, di tingkat nasional maupun di daerah
Pemda wajib susun keb/prog/kegiatan pembangunan
berperspektif gender ke dalam RPJMD, RenstraSKPD, Renja SKPD.
Pemda wajib susun keb/prog/kegiatan pembangunan yang
responsif gender ke dalam RPJMD, RenstraSKPD, Renja SKPD.
PUG sesuai dg bid tus dan kewenangannya
Penerapan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) di berbagai bidang pembangunan, di tingkat nasional dan daerah;
Pasal 5, susun didasarkan analisis gender (GAP)
Analisis dituangkan Dalam GBS
Secara bersama-sama atau sendiri menetapkan kebijakan demi trlaksananya Inpres Badan/Dinas/Dinas yang membidangi tugas pemberdayaan masyarakat sebagai koordinator penyelenggaraan pengarusutamaan gender di provinsi Pasal 8 SKPD yang membidangi tugas pemberdayaan perempuan sebagai koordinator penyelenggaraan pengarusutamaan gender di provinsi
DASAR PELAKSANAAN PUG DAN PPRG DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
Inpres No. 9 tahun 2000 ttg PUG dlm Pemb Nasional
Perpres No. 2/2015 RPJMN 2015 - 2019 Permendagri No. 15 tahun 2008 Permendagri No. 67 tahun 2011 Gubernur/Kepala daerah/Bupati/walikota Peningkatan pemahaman masyarakat dan dunia usaha tentang pentingnya kesetaraan gender.
Pasal 6 (1) Bappeda
mengkoordinasikan penyusunan RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD berperspektif gender
(2) Renja SKPD berperpektif gender sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ditetapkan dengan peraturan gubernur/bupati/walikota. Pasal 6 1) Bappeda mengoordinasikan penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, rencana kerja dan anggaran SKPD yang responsif gender. 2) Rencana kerja dan anggaran SKPD yang responsif gender
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan
gubernur,
bupati/walikota.
PUG sesuai dg bid tus dan kewenangannya
) Secara bersama-sama atau sendiri menetapkan
kebijakan demi trlaksananya Inpres
Inpres No. 9 tahun 2000 ttg PUG dlm Pemb Nasional Perpres No. 2/2015 RPJMN 2015 - 2019 Permendagri No. 15 tahun 2008 Permendagri No. 67 tahun 2011
Peningkatan kapasitas SDM lembaga koordinator dalam mengkoordinasikan dan memfasilitasi kementerian/
lembaga/pemerintah daerah tentang penerapan PUG, termasuk data terpilah;
Pasal 10 d,
Pokja PUG mendorong terwujudnya anggaran yang berperspektif gender;
Pasal 10 d,
Pokja PUG mendorong terwujudnya perencanaan dan penganggaran yang responsif gender;
Misi ke 8. Melakukan revolusi karakter bangsa:
- Meningkatkan kapasitas kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam setiap perumusan dan revisi kebijakan K/L.
Pasal 10 j,
Tim Teknis yg paham ABG
Pasal 10 j,
Tim Teknis yg paham ARG
Pasal 10 k, Pokja PUG susun RANDA PUG
Pasal 10 k, Pokja PUG susun RANDA PUG
DASAR PELAKSANAAN PUG DAN PPRG DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
Petunjuk Pelaksanaan
Perencanaan Penganggaran Responsif Gender
Surat Edaran
Menteri PPN/Bappenas, Menteri Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri,
dan Menteri PP-PA
Nomor: 270/M.PPN/11/2012
Nomor: SE-33/MK.02/2012
Nomor: 050/4379A/SJ
Nomor: SE 46/MPP-PA/11/2012
Tentang
Strategi Nasional
Percepatan Pengarusutamaan Gender
Melalui
Kepada Yth
1. Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II
2. Jaksa Agung RI
3. Kepala Kepolisian RI
4. Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian
5. Para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara
6. Para Gubernur
7. Para Bupati/Walikota
Dalam rangka percepatan PUG, maka
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Penggerak PPRG di Pusat
1) Kementerian PPN/Bappenas
2) Kementerian Keuangan
3) Kementerian Dalam Negeri
4) Kementerian PP-PA
Tugasnya:
1) Mengutamakan program prioritas
2) Memberikan konfirmasi kpd Bappenas
3) Menyerahkan dokungan GBS kpd Ditjen Anggaran, dab
salinannya kepada Bappenas dan Kementerian PP-PA
Penggerak PPRG di daerah:
1. Bappeda
2. BAKD
3. Badan/Biro PP
Tugasnya:
1) Mengutamakan prioritas yang mendukung pencapaian MDGs
2) Memilih/menentukan program utama untuk dimasukkan
pada penerapan PPRG
3) Menyerahkan dokumen PPRG: GBS kepada BAKD, salinannya
kepada Bappeda dan Badan PP bersamaan dengan salinan Renja
kepada Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kemdagri
Himpunan dokumen PPRG disampaikan kepada keempat menteri
tersebut di atas untuk mengukur capaian pelaksanaan PUG.
Surat Edaran
Menteri Dalam Negeri No. 050/6199 SJ
Kepada Yth: Gubernur di seluruh Indonesia
Tentang : Pembentukan Sekber PPRG
1. Pembina
: Gubernur
2. Pengarah
: Sekda
3. Ketua Harian
: Asisten Sekda bidang
Kesra
Wakil 1
: Bappeda
Wakil 2
: Inspektur Daerah Prov
Wakil 3
: Kaban Pengelola Keuangan Daerah
(sebutan lain)
Tugas Sekber PPRG di daerah
1.
Meneliti kepastian pelaksanaan PPRG dalam penyusunan RKA-SKPD.
2.
Menetapkan program utama untuk dimasukkan pada awal penerapan
PPRG.
3.
Melakukan pelatihan analisis gender dan penyusunan lembar ARG.
4.
Menyusun Perda tentang pelaksanaan PPRG dalam penyusunan
RKA-SKPD.
5.
Melaksanakan sosialisasi kepada seluruh pejabat eselon II dan III di
seluruh SKPD mengenai PUG dan PPRG.
6.
Melakukan peningkatan kapasitas SDM bidang perencana di setiap SKPD
dalam pelaksanaan PUG dan PPRG.
7.
Meneliti dan memastikan pengintegrasian PUG dalam penyusunan
RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja SKPD.
Tugas Gubernur
1. Melakukan pembinaan dan pengawasan
kepada Pemerintah Kabupaten/Kota
berkaitan dengan Strategi Percepatan PUG
melalui PPRG.
2. Melaporkan pelaksanaan PUG melalui PPRG
di Kabupaten/Kota.
No.
Pendekatan Anggaran Kinerja
Anggaran Responsif Gender
1 Berbasis Output Output
2 Orientasi Transparan Transparan
3 Tanggungjawab Akuntabel Akuntabel
4 Capaian Terukur Terukur
5 Manfaat Bias Gender Adil Gender
6 Akses Netral Gender Kesetaraan Gender
7 Legalitas Hukum Moral, Hukum
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN
STRATEGI PUG
PERMASALAHAN ASPIRASI KEPENTINGAN KEBUTUHAN
KESENJANGAN GENDER AKSES PARTISIPASI KONTROL MANFAAT LAKI-LAKI PEREMPUAN
Good & Clean GOVERNMENT
ADIL TRANSPARAN PARTISIPASI AKUNTABEL E & E HUKUM
ANGGARAN KINERJA OUTPUT TERUKUR TRANSPARAN AKUNTABEL HUKUM BIAS GENDER NETRAL GENDER ANGGARAN RESPONSIF GENDER OAUTPUT TERUKUR TRANSPARAN AKUNTABEL HUKUM ADIL GENDER KESETARAAN GENDER
45