• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Ponsel Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Ponsel Android"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Ponsel Android

Ponsel Android merupakan smartphone yang banyak digunakan di kalangan masyarakat saat ini. Selain itu, ponsel Android memiliki sebuah layar datar tipis yang di dalamnya telah terintegrasi dengan processor, memori, dan komponen pendukung lainnya. Ciri khas yang paling menonjol dari sebuah ponsel Android tidak memiliki papan ketik konvensional (keyboard) dimana setiap pengoprasian mengandalkan layar sentuh (touch screen) dan keyboard virtual yang muncul pada saat diperlukan. Ponsel Android mempermudah penggunanya dengan memiliki vitur-vitur canggih dan mudah untuk digunakan oleh penggunanya (www.ponselandroid.com, diakses tanggal 15 April 2014).

Ponsel Android menjadi smartphone yang paling banyak digunakan di dunia, mengalahkan Symbian pada tahun 2010. Ponsel Android juga menjadi perusahaan teknologi yang menginginkan system operasi berbiaya rendah, bisa dikustomisasi, dan ringan untuk perangkat berteknologi tinggi tanpa harus mengembangkan dari awal (www.android.com, diakses tanggal 15 April 2014).

Menurut (www.kompas.com, diakses tanggal 16 April 2014) Android dan iPhone merupakan platform “ponsel pintar” paling populer saat ini. Platform mobile lain, seperti Windows Phone dan BlackBerry, masih tertinggal cukup jauh untuk sekadar mendekati jumlah pangsa pasar keduanya. Android maupun iPhone, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, ada beberapa fitur yang dimiliki Android yang hingga saat ini masih belum ada di iPhone. Berikut tujuh fitur eksklusif yang hanya ada di Android, seperti dikutip dari Business Insider :

1. Layar yang lebih besar

Ponsel berbasis Android memiliki ukuran layar yang variatif, antara 3 inci hingga 7 inci. Sebagian besar perangkat Android sudah dirilis dengan bentang layar lebih dari 4 inci. Sementara itu, iPhone hingga saat ini hanya memiliki dua ukuran layar, yaitu 3,5 inci (iPhone generasi pertama hingga 4S) dan 4 inci (iPhone 5). 2. Dukungan terhadap kartu SD

Hanya ada empat kapasitas yang tersedia untuk perangkat iPhone, yaitu 8, 16, 32, dan 64 GB. Keempat kapasitas tersebut adalah “harga mati” karena iPhone tidak menyediakan slot kartu SD. Artinya, pengguna tidak bisa menambahkan kartu memori untuk memperluas kapasitasnya. Berbeda dari iPhone, mayoritas perangkat berbasis Android sudah dilengkapi dengan dukungan kartu memori ini. Misalnya, apabila kapasitas media internal sebuah perangkat sebesar 64 GB dan ia mendukung kartu memori 64 GB, produk tersebut secara total memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 128 GB.

(2)

2 3. Dapat mengganti baterai

Namun, desain iPhone membuat komponen baterai tidak bisa dibongkar pasang. Artinya, apabila ada kerusakan atau baterai mulai "bocor", pengguna tidak bisa mengganti sendiri komponen tersebut. Sebagian besar produk Android dilengkapi dengan kemampuan untuk menukar baterai.

4. Kustomisasi layar dengan widget, aplikasi, dan wallpaper animasi

Pengguna iPhone tidak bisa mengutak-atik layar home dengan menambahkan shortcut aplikasi di bagian tersebut. Pengguna juga tidak bisa memasukkan wallpaper bergerak alias animasi. Sementara pengguna Android memiliki lebih banyak kebebasan untuk melakukan kustomisasi. Pengguna bisa menambahkan widget, semacam shortcut yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan fitur dari sebuah aplikasi tanpa harus membukanya, di layar home. Ia juga mendukung wallpaper dalam bentuk animasi dan layar home bisa ditambahkan dengan berbagai shortcut aplikasi.

5. Aplikasi peta digital yang lebih baik

Aplikasi Google Maps jauh lebih baik dibandingkan Apple Maps. Google Maps dapat menampilkan data yang lebih akurat dibandingkan aplikasi peta buatan Apple ini. Para pengguna iPhone bisa mengunduh aplikasi Google Maps melalui App Store. Namun, pengguna Android sudah langsung menikmati aplikasi tersebut, tanpa harus mengunduhnya terlebih dahulu.

6. Android menggunakan charger USB standar

iPhone 5 hadir dengan port charger yang berbeda dari generasi pendahulunya, dari 30 pin menjadi hanya 8 pin. Hal ini akan merepotkan konsumen yang memiliki berbagai perangkat mobile Apple. Hal tersebut berbeda dari pengguna Android. Rata-rata, jenis charger yang digunakan sama, yaitu micro USB. Pengguna hanya perlu membawa satu jenis charger untuk mengisi daya berbagai jenis ponsel.

7. Sinkronisasi data Google yang sangat mudah

Para pengguna Android cukup memasukkan akun Google mereka ke ponsel dan secara otomatis semua aplikasi Google akan melakukan sinkronisasi. Ponsel secara otomatis akan mengunduh inbox di Gmail, data bookmark secara langsung berpindah ke Chrome di ponsel, dan masih banyak lagi kemudahan lainnya. Sementara itu, pengguna iPhone harus memasukkan data akun satu per satu ke masing-masing aplikasi Google.

Pada November 2013, Ponsel Android menguasai pangsa pasar global, yang dipimpin oleh produk-produk Samsung, dengan persentase 64% pada bulan Maret 2013. Pada Juli 2013, terdapat 11.868 Ponsel Android berbeda dengan beragam versi. Keberhasilan Ponsel Android ini juga menjadikannya sebagai target ligitasi paten "perang telepon pintar" antar perusahaan-perusahaan teknologi. Hingga bulan Mei 2013, total 900 juta Ponsel Android telah dijual di seluruh dunia, dan 48 miliar aplikasi telah dipasang dari Google Play. Pada tanggal 3 September 2013, 1 miliar Ponsel Android telah terjual (www.android.com, diakses tanggal 16 April 2014).

(3)

3

Hal ini memicu pasar baru untuk Ponsel Android dan memberikan peluang bagi produsen lain untuk mengeluarkan ponsel Android versi mereka. Sony, Motorola, HP, Asus, Axioo, Lenovo, ZTE, HTC adalah beberapa produsen ponsel maupun notebook yang ikut memproduksi ponsel Android. Selain itu terdapat pula berbagai sistem operasi yang dijalankan dalam ponsel Android, diantaranya iOS (Apple), Android (Google), Windows (Microsoft), QNX (RIM) dan webOS (HP).

Dikatakan dalam situs Yahoo! bahwa peluncuran ponsel Android dengan variasi inovasi teknologi dan harga dari berbagai merek pada beberapa tahun terakhir ini berpengaruh besar terhadap tren penggunaan gadget di Indonesia. Berdasarkan poll yang dibuat Yahoo! Indonesia sejak pertengahan Oktober 2011 lalu di halaman Tech Life, sebanyak 38% (7.032) peserta poll Tech Life memilih ponsel Android sebagai produk gadget yang akan dibeli saat ini. Fakta ini tak bisa dipungkiri karena memang selain di Indonesia ponsel Android merupakan tren global saat ini. Seperti dilansir Time, pada tahun 2011 saja, pertumbuhan unit penjualan ponsel Android secara global sudah mencapai angka 255%, yang diprediksi akan naik menjadi 750% pada tahun 2015. Itu pun tidak lepas dari kebutuhan banyak orang atas kebutuhan komputasi yang lebih personal dengan fungsi multimedia yang lebih tinggi (www.yahoo.com , diakses tanggal 16 April 2014).

Kepopuleran ponsel Android menjadikan gadget ini semakin digemari diberbagai kalangan anak muda hingga orang dewasa. Produsen-produsen ponsel Android pun ikut bermunculan dan tidak mau ketinggalan untuk menjual gadget tersebut. Dari produsen luar hingga lokal ikut meraup keuntungan dari penjualan ponsel Android. Desain dan fitur yang dimiliki ponsel Android juga menjadi daya tarik konsumen untuk membeli gadget ini. Penggunaan layar sentuh memberikan pengalaman yang berbeda dibanding ponsel biasa yang mengunakan keyboard. Belum lagi kemudahan dalam mengoperasikan ponsel Android memungkinkan siapa saja untuk menggunakannya. Oleh karena hal tersebut, maka peneliti mengambil objek penelitian ponsel Android.

1.2 Latar Belakang Penelitian

Smartphone menurut Gary B, Thomas J, & Misty E (2007 : 19) adalah telepon yang Internet-enabled yang biasanya menyediakan fungsi Personal Digital Assistant (PDA) sepertifungsi kalender, buku agenda, buku alamat, kalkulator, dan catatan. Smartphone mempunyai fungsi yang menyerupai komputer, sehingga ke depannya teknologi smartphone akan menyingkirkan teknologi komputer desktop terutama dalam hal pengaksesan data dari Internet. Setiap smartphone memiliki sistem operasi yang berbeda-beda, sama hal nya dengansistem operasi pada komputer desktop.

Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Android merupakan kekuatan baru bagi jutaan ponsel, tablet, dan perangkat lain yang membawa kecepatan Google dan web ke tangan konsumen (www.android.com, diakses tanggal 16 April 2014).

(4)

4

Ponsel Android adalah ponsel yang sistem operasionalnya menggunakan Android. Sistem operasi Android menjadi pilihan bagi vendor-vendor smartphone karena memiliki biaya lisensi lebih murah dan sifatnya yang semi opensource (www.android.com, diakses tanggal 16 April 2014).

Sumber : www.android.com

Gambar 1.1 Logo Android

Sejak awal kemunculannya di tahun 2008, penjualan ponsel Android terus meningkat. Peningkatan penjualan ini mampu menggeser tren pasar ponsel beraplikasi OS dan juga ponsel yang selama ini menjuarai pemasaran ponsel sejenis beberapa tahun silam. Gaya hidup dan mobilitas individu yang tinggi dan cenderung menginginkan hal yang praktis menjadikan salah satu faktor yang dapat menggeser permintaan iPhone menjadi ponsel Android.

Asosiasi Pengusaha Konter dan Teknisi Ponsel Indonesia (ASPEKTINDO) juga memprediksikan bahwa pasar ponsel Android di Indonesia akan terus tumbuh secara signifikan. Diperkirakan pada tahun 2012 pasar ponsel Android dapat tumbuh hingga 100 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 400 ribu hingga 500 ribu unit. Artinya, pasar ponsel Android bisa mencapai 7,6 persen sampai 8,3 persen dari estimasi total pasar ponsel Android tahun 2012 yang sebesar 6-6,5 juta rupiah per unit. Pada tahun 2011, pasar ponsel Android di Indonesia mencapai 5 persen atau sekitar 250 ribu unit dari total pasar ponsel Indonesia yang mencapai 5 juta unit (www.koran-jakarta.com, diakses tanggal 5 Mei 2014).

Menurut perusahaan survei International Data Corporation (Tempo.co, 2012) bahwa pada November 2013, Android menguasai pangsa pasar telepon pintar global, yang dipimpin oleh produk-produk Samsung, dengan persentase 64% pada bulan Maret 2013. Pada Juli 2013, terdapat 11.868 perangkat Android berbeda dengan beragam versi. Keberhasilan sistem operasi ini juga menjadikannya sebagai target ligitasi paten "perang telepon pintar" antar perusahaan-perusahaan teknologi. Hingga bulan Mei 2013, total 900 juta perangkat Android telah diaktifkan di seluruh dunia, dan 48 miliar aplikasi telah dipasang dari Google Play. Pada tanggal 3 September 2013, 1 miliar perangkat Android telah diaktifkan.

Sebuah data terbaru mengenai Pertumbuhan Android di Indonesia telah dirilis dengan menyebutkan bahwa perangkat dengan sistem operasi Android menjadi perangkat yang paling besar pertumbuhannya di tanah air.

(5)

5

Menurut data yang dirilis IDC, hingga September 2013, Android sudah menjadi sistem operasi paling favorit di Indonesia dengan market share sebesar 60%. Jauh meninggalkan BlackBerry yang hanya 30%, Windows Phone (9%), serta iOS (3%).

Sementara di market global, pertumbuhan sistem operasi Android lebih tinggi. Yakni meningkat dengan pertumbuhan sebesar 78,4%. Hanya sistem operasi iOS yang bisa mengimbangi dengan pertumbuhan 15,6%, sedangkan OS lain semakin jauh tertinggal.

Sumber: IDC Indonesia, September 2013

Gambar 1.2

Pangsa Pasar OS Smartphone di Indonesia

Pangsa pasar di seluruh dunia untuk sistem operasi Android akan melebihi satu miliar pengiriman tahun ini, menurut proyeksi yang dirilis pada Selasa oleh Gartner Inc. Pengumuman Gartner menggambarkan Android sebagai "pilihan OS di semua perangkat," meramalkan bahwa 1,1 miliar salinan dari OS berbasis Linux akan digunakan tahun ini. Diproyeksikan 2.014 pengiriman Android akan naik 26 persen dibandingkan dengan 877.885.000 unit Android yang dikapalkan pada tahun 2013, menurut Gartner. Microsoft Windows OS akan menjadi runner up berikutnya, diikuti oleh Apple IOS dan Mac OS, selama dua tahun ke depan, menurut statistik Gartner (www.redmondmag.com, diakses tanggal 1 Juni 2014).

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%

Android Blackberry Windows Phone iOS Symbian 56% 37% 2% 3% 2% 60% 30% 9% 3% 0%

Market share OS Smartphone di Indonesia

2012 2013

(6)

6 Sumber: Gartner Inc

Gambar 1.3

Pangsa Pasar Sistem Operasi Global yang Didasarkan Pada Pengiriman Perangkat

Begitu juga dengan penjualan ponsel lokal seperti Advan, IMO, Treq, dan ponsel yang banyak diminati konsumen karena harganya yang lebih murah. Peningkatan penjualan tersebut disebabkan karena produsen ponsel lokal mampu mengambil ceruk fitur yang tidak bisa ditampilkan oleh vendor ternama. Seperti ponsel yang memiliki layar 5,7 inci dimana Direktur Sales Ponsel, Raymond Tanujaya menjelaskan, ponsel tersebut dikeluarkan karena belum ada vendor ternama yang membuat produk dengan ukuran layar tersebut. Selain itu, pasar pebisnis juga menyukai ponsel dengan layar yang tidak terlalu kecil maupun tidak terlalu besar (www.kompas.com, diakses tanggal tanggal 1 Juni 2014).

Ponsel Android yang awalnya dihadirkan untuk segmen menengah keatas, kini menjadi lebih merakyat dengan variasi harga yang lebih terjangkau. Jika dulu harga smartphone berada disekitar Rp 4 juta, kini harga smartphone dapat ditemui dengan harga Rp 700 ribu – 1 juta. Dengan adanya segmen pasar ponsel middle low ini, pemain tidak hanya berasal dari merek luar tetapi juga dari vendor lokal. Pasar ponsel Android akan semakin besar karena harga ponsel Android semakin terjangkau dengan fitur yang lengkap. Meskipun penjualan ponsel Android terus meningkat, namun dari catatan Aspektindo, ponsel Android menyumbang kontribusi penjualan sebesar 10%. Sementara ponsel OS dan ponsel iOS masih banyak peminatnya hingga menyumbang 70% dari seluruh penjualan produk IT (www.suaramerdeka.com, diakses tanggal 1 Juni 2014).

Penjualan ponsel Android memang sangat pesat terjual di pasaran, tapi disamping itu ponsel Android juga memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri (www.theteknologi.com, diakses tanggal 1 Juni 2014).

(7)

7 1. Kelebihan ponsel Android

ď‚· Multitasking

Ponsel Android dapat menjalankan berbagai aplikasi sekaligus. Artinya, ponsel Android dapat browsing, Facebookan, Twitteran sambil mendengarkan lagu sekaligus tanpa menutup aplikasi yang sedang berjalan.

ď‚· Notifikasi yang canggih

Setiap Email, SMS atau Misscall masuk, akan selalu ada notifikasi pada Home Screen ponsel Android. Pada ponsel terdapat fitur Lampu LED Indikator yang berkedip-kedip, sehingga pengguna tidak akan terlewatkan satu Email, SMS ataupun Misscall sekalipun.

ď‚· Gudangnya aplikasi

Ada banyak ribuan aplikasi dan games yang tersedia untuk diunduh. Mulai dari kategori game, sosial media, chatting, entertainment, hingga aplikasi perkantoran yang dapat diunduh melalui Google Play dan Google Android App Market.

ď‚· Pilihan Produk Ponsel yang beranekaragam

Banyak produsen yang mengambil Android sebagai OS nya, mulai dari Sony Ericsson, Motorola, HTC hingga Samsung. Sehingga konsumen tidak bingung memilih ponsel yang paling tepat untuk konsumen karena banyak pilihan yang disediakan oleh produsen-produsen tersebut.

ď‚· Bebas mengkostumisasi ROM

ROM adalah singkatan dari Read Only Memory. Kostumisasi ROM pada Android biasa disebut rooting. Fungsi rooting bagi pihak ketiga adalah untuk mengembangkan aplikasi. Sedangkan bagi individu, mereka dapat mengetahui dan mengakses file sistem pada Android. Dibutuhkan kemampuan untuk melakukan rooting, seperti teknik flashing, restore, recovery, dan sebagainya. Salah satu keuntungan rooting adalah dapat menghemat daya baterai hingga meningkatkan performa Smartphone pengguna, karena pengguna dapat menghapus aplikasi standar yang dirasa tidak diperlukan.

ď‚· Widget

Dengan adanya Widget di Home Screen, konsumen bisa dengan mudah mengakses berbagai setting dengan cepat dan mudah.

ď‚· Terkoneksi dengan seluruh layanan Google

Android didesain untuk mendukung layanan GMail, Google Docs, Google Maps, YouTube, Google Talk, GooglePlus dan tentu saja mesin pencari Google.

2. Kekurangan ponsel Android

(8)

8

Android banyak menggunakan fitur dan aplikasi menarik. Untuk mengakses fitur dan aplikasi tersebut harus terkoneksi dengan internet. Bagi pengguna Wi-Fi, hal ini sangat bermanfaat. Tetapi, bagi pengguna internet dengan pulsa mereka harus berlangganan paket internet.

ď‚· Boros Baterai

Karena Android banyak menggunakan aplikasi, internet, game dan fitur lainnya. Sehingga akan menghabiskan banyak daya baterai.

ď‚· Banyak Iklan

Aplikasi memang didapatkan dengan sangat mudah dan gratis. Namun setiap aplikasinya akan banyak iklan yang bermunculan.

Setiap perusahaan memiliki strategi pemasaran masing-masing untuk dapat meningkatkan penjualan mereka. Word of Mouth (WOM) Communication atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan salah satu alternatif dalam komunikasi pemasaran. Hal ini didasari oleh suatu pemikiran bahwa pada dasarnya WOMC ini sangat berkaitan dengan pengalaman penggunaan suatu merek produk (Harjadi & Fatmasari, 2008:78).

Melalui WOM orang-orang lebih yakin dibandingkan melihat iklan. Berbeda halnya apabila orang terdekat seperti teman atau anggota keluarga menceritakan pengalaman nikmatnya menggunakan sebuah merek atau produk tertentu dan kemudian dengan bangga menunjukkan produknya bahkan menyarankan untuk mencoba produk/merek tersebut. WOM juga lebih murah ketimbang iklan. Secara nominal biaya yang harus dikeluarkan untuk beriklan memang lebih besar ketimbang WOM yang dapat dilakukan secara konvensional (lisan) maupun dengan bantuan media teknologi sosial (Sumardy et al., 2011:35).

Sebuah studi yang dilakukan oleh Burson-Marsteller dan Roper Starch Worldwide pada tahun 2008 menemukan bahwa secara rata-rata, berita dari mulut seseorang yang berpengaruh cenderung memengaruhi sikap pembelian dari dua orang lainnya. Meskipun demikian, lingkaran pengaruh itu akan melonjak ke delapan orang bila percakapan dilakukan secara online. Banyak komunikasi antar konsumen yang terjadi di Web tentang berbagai subjek. Pengunjung online juga semakin menciptakan informasi produk, bukan hanya mengonsumsinya. Mereka bergabung dengan kelompok minat di Internet untuk berbagai informasi sehingga “berita Web” dengan “berita mulut” sebagai pengaruh pembelian penting.

WOM dapat berupa berita positif dan negatif. WOM yang positif adalah elemen penting dalam kesuksesan produk atau jasa baru. WOM yang buruk, di sisi lain, dampaknya bisa menghancurkan adopsi karena konsumen lebih menaruh perhatian yang lebih pada informasi negatif dalam melakukan berbagai pertimbangan, daripada informasi-informasi positif. Sehingga menyebabkan berita tentang perusahaan baik menyebar dengan cepat dan berita tentang perusahaan buruk menyebar jauh lebih cepat.

WOM merupakan aspek utama dalam literatur pemasaran yang membantu pelanggan untuk membuat keputusan apakah akan membeli produk atau tidak. Biehal & Chakravati dalam Syed et al. mengatakan WOM

(9)

9

merupakan satu-satunya cara untuk membuat konsumen mempercayai merek, membuat konsumen percaya bahwa mereka memiliki pengetahuan yang lengkap tentang produk dan layanan serta fitur atau pesan akan dianggap palsu dan akan menjadi kerugian besar bagi produk. Konsumen dapat dipengaruhi oleh WOM ini memiliki bentuk yang dipicu dari pesan yang berisi interaksi melalui tindakan dengan konteks yang besar (Hasan et al., 2012:213).

Sebuah studi yang dilakukan oleh Katz dan Lazarsfeld dalam Harjadi & Fatmasari (2008:73) menemukan bahwa komunikasi melalui WOM paling penting dalam mempengaruhi pembelian. Dalam penelitiannya WOM dua kali lebih efektif dalam mempengaruhi pembelian dibandingkan dengan iklan di radio, empat kali dibandingkan dengan penjualan pribadi dan tujuh kali dibandingkan dengan iklan di majalah dan koran. Dalam riset itu menunjukkan bahwa konsumen mengumpulkan informasi dari beberapa media promosi termasuk iklan dan tenaga penjualan, dan kemudian menceritakannya kepada teman-teman mereka. Sehingga rekomendasi atau pendapat dari orang lain menjadi salah satu faktor terbesar dalam memutuskan pembelian produk.

Word of mouth marketing memiliki pengaruh yang penting. Dalam dunia bisnis word of mouth adalah tindakan konsumen memberikan informasi kepada konsumen lain dari seseorang kepada orang lain (antarpribadi) nonkomersial baik merek, produk maupun jasa. Word of mouth menurut Hasan (2010:32) adalah “upaya memberikan alasan agar orang berbicara tentang merek, produk maupun jasa dan membuat berlangsungnya pembicaraan itu lebih mudah”. Perusahaan memicu minat konsumen dengan cara menyebabkan konsumen berbagi pengalaman dengan orang lain. Agar prosesnya dapat berjalan dengan sempurna marketer perlu mencari orang – orang yang sangat terkesan dan sangat puas atau bahagia karena produk, ataujasa yang ia terima,orang semacam ini akan menjadi rekomendasi yang besar pengaruhnya terhadap orang lain.

Ada beberapa alasan yang membuat word of mouth dapat menjadi sumber informasi yang kuat dalam mempengaruhi seorang konsumen menurut Hasan (2010:25) yaitu word of mouth adalah sumber informasi yang independen dan jujur (ketika informasi datang dari seorang teman itu lebih kredibel karena tidak ada association dari orang dengan perusahaan atau produk), word of mouth sangat kuat karena memberikan manfaat kepada yang bertanya dengan pengalaman langsung tentang produk melalui pengalaman teman dan kerabat, word of mouth disesuaikan dengan orang – orang yang tertarik di dalamnya, word of mouth menghasilkan media iklan informal, word of mouth dapat mulai dari satu sumber tergantung bagaimana kekuatan influence dan jaringan sosial itu menyebar dengan cepat dan secara luas kepada orang lain, dan terakhir word of mouth tidak dibatasi oleh ruang atau kendala lainnya.

Hasil validasi riset Nielsen di Amerika Serikat pada tahun 2007 terhadap perusahaan yang menggunakan word of mouth marketing menyimpulkan bahwa kepercayaan konsumen terbentuk dari rekomendasi konsumen lain baik keluarga, teman, tetangga dan kerabat merupakan bentuk periklanan yang paling efektif bagi keputusan pembelian (Hasan,2010:26). Penelitian lain oleh Ali Hasan menunjukkan dengan menggunakan lima variabel, riset tahun 2009 di Yogyakarta (Tabel 1.1) menunjukkan bahwa rekomendasi sebuah produk jaringan sosial

(10)

10

konsumen (orang yang pernah menggunakan produk atau jasa) terbukti bahwa word of mouth merupakan media periklanan yang paling terpercaya dan menduduki tingkat efektivitas yang paling tinggi dibanding media lainnya dalam membentuk keputusan pembelian konsumen Indonesia (Hasan, 2010:26).

Tabel 1.1

Tingkat Kepercayaan dan Pembelian

No Sumber Informasi Tingkat Kepercayaan

AS Indonesia 1 Rekomendasi konsumen 78% 79% 2 Surat kabar 63% 3 Opini konsumen 61% 4 Brand websites 60% 65% 5 Televisi 56% 6 Majalah 56% 7 Radio 54% 8 Brand sponsor 49% 3% 9 Email 49%

10 Iklan sebelum film 38%

11 Search engine ads 34% 18%

12 Online banner ads 26%

13 Mobile phone ads 18%

Pembelian 67% 68%

Sumber Nielsen, 2007 Ali, 2009

Sumber: Hasan (2010:26)

Bandung sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bandung tahun 2011 mengalami peningkatan dibanding tahun 2010 yaitu dari 82,002 trilyun rupiah menjadi 95,612 trilyun rupiah atau naik sekitar 16,6 persen, serta ditunjang juga dengan Upah Minimum Regional (UMR) Kota Bandung yaitu sebesar Rp 1.271.625. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012 menunjukkan bahwa jumlah terbesar penduduk kota Bandung berada pada kelompok umur 25-29. Dimana pada kelompok umur ini merupakan usia produktif seseorang sehingga dinilai dapat mengadopsi teknologi dengan cepat. Jika ditinjau dari pengeluaran rata-rata per kapita per bulan dengan sub golongan bukan

(11)

11

makanan sebesar 36% dikeluarkan untuk konsumsi aneka barang dan jasa diantara lain alat elektronik, telepon seluler, kendaraan bermotor, dan jasa. Berdasarkan kelompok sektor, maka sektor tersier memberikan kontribusi sebesar terhadap PDRB Kota Bandung sebesar 67,91% (Jawa Barat dalam Angka, 2012). Sehingga pengeluaran untuk alat teknologi seperti gadget dinilai cukup besar.

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat

Gambar 1.3

Pengeluaran Rata-rata Per Kapita Sebulan untuk Sub Golongan Bukan Makanan

Berdasarkan word of mouth communication di Bandung, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Ponsel Android (Studi Kasus di Bandung ).”

1.3 Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan, dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana word of mouth communication konsumen mengenai ponsel Android? 2. Bagaimana keputusan pembelian ponsel Android?

3. Seberapa besar pengaruh word of mouth communication terhadap keputusan pembelian ponsel Android? 1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

42%

36% 6%

10%

3% 3%

Pengeluaran Rata-rata Per kapita

Sebulan Untuk Sub Golongan Bukan

Makanan

Perumahan

Aneka Barang dan Jasa Pakaian, Alas Kaki dan Penutup Kepala Barang-barang Tahanan Lama Pajak Pemakaian dan Premi Asuransi Keperluan Pesta dan Upacara

(12)

12

1. Mengetahui word of mouth communication konsumen mengenai ponsel Android. 2. Mengetahui keputusan pembelian ponsel Android.

3. Mengetahui seberapa besar pengaruh word of mouth communication terhadap keputusan pembelian ponsel Android.

1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman mengenai pengaruh word of mouth communication terhadap keputusan pembelian. Serta dapat menjadi bahan rujukan dan referensi bagi penulis lain yang akan melakukan penelitian di bidang yang sama.

1.5.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan maupun informasi bagi pemasaran produsen ponsel Android mengenai pengaruh word of mouth communication terhadap keputusan pembelian ponsel Android di Kota Bandung. Serta mengetahui seberapa besar pengaruh word of mouth communication terhadap keputusan pembelian ponsel Android di Bandung.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal-hal yang dibahas dalam tiap-tiap bab. Adapun sistematika penulisan tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab I berisi mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Pada bab II berisi mengenai tinjauan pustaka penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab III berisi mengenai jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV menceritakan hasil dan pembahasan mengenai karakteristik responden dilihat dari berbagai aspek, membahas dan menjawab rumusan masalah serta hasil perhitungan analisis data yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V ini berisi mengenai kesimpulan hasil analisis, saran bagi perusahaan dan saran bagi penelitian selanjutnya.

(13)
(14)

Referensi

Dokumen terkait

Every person would surely wish to succeed. This is a theoretical concept. One has to undergo a real hard work to get success. Then success should also be supported by patience

Biaya/Tarif pelayanan adalah kesesuaian ongkos yang dikenakan kepada penerima pelayanan Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan dalam mengurus dan/atau memperoleh pelayanan

didatangi orang kota, desa kita akan terkenal, akan maju dengan pesat..." kata-kata Pak iMrah itu kembali temgiang dalam telinga Pak Karim. Kalau itu untuk kemajuan, kenapa

Selain fluks, dihitung pula parameter lainnya yaitu koefisien permeabilitas membran (P), yang menggambarkan permeabilitas membran millipore dan membran kulit

Kromatografi cair terdiri dari reservoir berisi fase gerak, pompa yang mendorong fase gerak melewati sistem dengan tekanan tinggi, injektor yang memasukkan contoh ke dalam fase

Putra (2004) menyatakan bahwa kelebihan KCKT dibanding metode lainnya yaitu dapat memisahkan molekul-molekul dari suatu campuran, memiliki kepekaan dan kecepatan

ENHANCING STUDENTS’ READING COMPREHENSION BY USING RECIPROCAL TEACHING TECHNIQUE (A Classroom Action Research on the Eleventh Grade of SMA Negeri 1 Banyudono in the

Pertambahan jumlah daun terbesar pada umur 63 hari setelah tanam terdapat pada perlakuan B dengan 1 kali pemberian pupuk dalam seminggu dengan konsentrasi