• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINTESIS DAN KARAKTERISASI TINTA KERING (TONER) BERBASIS PASIR BESI DENGAN METODE POLIMERISASI EMULSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SINTESIS DAN KARAKTERISASI TINTA KERING (TONER) BERBASIS PASIR BESI DENGAN METODE POLIMERISASI EMULSI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SINTESIS DAN KARAKTERISASI TINTA KERING (TONER) BERBASIS PASIR BESI DENGAN METODE POLIMERISASI EMULSI

Firry Melati Sukma1, Siti Zulaikah, Nandang Mufti

Jurusan Fisika, Universitas Negeri Malang

1

Email: [email protected]

Abstrak

Penelitian tentang sintesis toner terus menerus di kembangkan dalam tiga tahun terakhir ini, terutama dilakukan di Lab sentral UM. Toner merupakan serbuk kering yang proses sintesisnya dengan menggunakan berbagai macam metode. Peningkatan kualitas toner, khususnya bentuk bulir sangat ditentukan oleh metode sintesis yang digunakan. Dengan menggunakan metode polimerisasi emulsi maka akan diperoleh partikeltonerdengan ukuran bulir kecil dan bentuk seragam. Pada umumnya mineral besi seperti magnetiteFe3O4, polimer dan

karbon sebagai bahan utama pembuatannya. Toner yang telah terbentuk kemudian dilakukan karakterisasi dengan menggunakan alat SEM-EDS dan XRD untuk mengetahui bentuk, ukuran dan struktur fasa yang terbentuk pada toner hasil sintesis yang kemudian dibandingkan dengan hasil sintesis standart toner. Selain itu dilakukan karakterisasi sifat magnetik dan listrik pada

toner hasil sintesis dengan melakukan variasi lama penggerusan yakni 30 menit, 60 menit dan 90

menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama penggerusan yang dilakukan pada

magnetiteFe3O4 maka menghasilkan penurunan nilai suseptibilitas magnetiknya dan peningkatan

terhadap nilai konstanta dielektrik serta resistivitas listrik pada toner hasil sintesis.Ukuran bulir

toner hasil sintesis memiliki ukuran rata-rata 6,007 µm, selain itu bentuk bulir yang dihasilkan

masih belum seragam. Toner hasil sintesis memiliki nilai konstanta dielektrikdan nilai resistivitassemakin meningkat dengan bertambahnya lama waktu penggerusan.

Kata Kunci:Sintesis Toner, Polimerisasi Emulsi, Magnetit Fe3O4, Dielektrisitas, Resistivitas.

PENDAHULUAN

Penelitian tentang sintesis toner terus menerus di kembangkan dalam tiga tahun terakhir ini, terutama dilakukan di Lab sentral UM (Wardani, 2013; Lusiani, 2013; Ilmi, 2013).Pada penelitian sintesis toner

sebelumnya menggunakan bahan baku utama flay ash dengan metode penghancuran (konvensional) menghasilkan bentuk bulir pada tonerfly ash yaitu bulat berlubang

seperti cangkang, tidak beraturan

menggumpal, bulat menggumpal, lonjong, dan tidak beraturan. Sedangkan ukuran bulir dari tonerfly ash berkisar 1,982 µm sampai dengan 26,44 µm (Ilmi, 2013).

Penelitian sintesis toner menggunakan bahan utama pasir besi dengan metode yang

samamasih terbentuk beberapa fase antara lain C, Fe2O3, Fe3O4 sedangkan pada toner

pasaran fase yang terbentuk hanya Fe3O4.

Hasil uji dengan menggunakan SEM

(Scanning Electron Microscope) juga di dapatkan ukuran bulir dibawah 14 m. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran bulir toner masih kasar dan bentuk bulir toner masih belum sama, selain itu ukuran bulir juga masih belum seragam (Wardani, 2013). Selain itu pengaruh lama mechanical milling menyebabkan ukuran bulir yang semakin kecil sehingga harga suseptibilitas magnetik yang semakin menurun dan semakin lama

mechanical milling menyebabkan ukuran

bulir yang semakin kecil sehingga menaikkan harga konstanta dielektrik (Lusiani, 2013).

(2)

Pada umumnya toner berkualitasbaik harus memilikiukuranpartikel di bawah10 m(Hays, 1991).Peningkatan kualitas toner, khususnya bentuk dan ukuran bulir sangat ditentukan oleh metode sintesis yang digunakan.Salah satu metode sintesis yang dapat digunakan adalah metodepolimerisasi

kimiayang dipatenkan

untukpembuatantoner,termasuk diantaranyapolimerisasisuspensi,

polimerisasiemulsi, polimerisasidispersi, interfaceataupolimerisasiradikal bebas, dan prosesagregasi. Di antara metode tersebut,

metodepolimerisasi emulsi memiliki

keunggulan dalam

mempersiapkanpartikeltonerdengan

bentukbulat sempurnadibandingkan

denganpolimerisasi suspensi (Bannerje, 2006).

Dengan adanya latar belakang di atas maka dilakukan penelitian untuk skripsi dengan judul “Sintesis dan Karakterisasi

Tinta Kering (Toner) Berbasis Pasir Besi dengan Metode Polimerisasi Emulsi”.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini bersifat

eksperimental laboratorium. Penelitian diawali dengan studi pustaka, pengambilan sampel di lapangan kemudian dilakukan preparasi dan uji sampel dalam labratorium.

Tahap selanjutnya yaitu dilakukan proses ekstraksi magnetite(Fe3O4)pada pasir

besi untuk menghasilkan pigmen

hitam.Reaksi kimia yang terjadi selama proses

Langkah berikutnya yaitu melakukan variasi komposisi bahan-bahan pembuatan

toner seperti magnetite (Fe3O4) sebagai bahan

baku, karbon dan polimer sebagai lilin yang berfungsi agar toner dapat menempel pada

kertas. Perbandingan persentasi

komposisinya adalah45% mineral besi, 50% polimer dan 5% karbon. Pada proses ini

magnetite (Fe3O4), polimer dan karbon

dicampur menjadi satu menggunakan stirer

pada suhu 80 oC dengan kecepatan 200 rpm selama 60 menit.

Setelah proses polimerisasi selesai, toner didinginkan pada suhu ruang. Untuk menghilangkan inorganic suspending agent

pada partikel toner maka dilakukan

pencucian dengan menggunakan deionisasi

water sampai supernatant yang

transparan.Kemudian dilakukan penyaringan dan pengeringan selama 1 hari agar

mendapatkan polimerisasi toner yang

sempurna. Setelah kering, dilakukan

penggerusan pada toner dengan

menggunakan mortar agar berbentuk serbuk dengan variasi waktu selama 30 menit, 60 menit dan 90 menit.

Dalam karakterisasi ini digunakan beberapa uji karakteristik diantaranya adalah XRD (X-Ray Diffraction) digunakan untuk menganalisis fase toner,SEM-EDS (Scanning

Electron Microscopy-Energy Dispersive Spectrometry) digunakan untuk menentukan distribusi ukuran bulir dan mengetahui

struktur toner, MS2 (Bartington Magnetic

Susceptibility Meter) digunakan untuk

menganalisis atau mengukur nilai

suseptibilitas magnetik dari toner,

Dielektrisitas dan Resistivity digunakan untuk mengetahui sifat kelistrikan dari toner. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Pengaruh Sintesis terhadap Struktur Fasa dan Ukuran Bulir Berdasarkan Uji XRD

Uji karakterisasi XRD menghasilkan pola difraksi pada tonersintetik. Dari pola difraksi tersebut dapat mengidentifikasikan fasa yang terbentuk dengan memplotkan hasil pola difraksi antara toner sintetik dengan

toner pasaran. Terlihat bahwa toner sintetik

ini masih berfasa amorf, sebab toner tersebut

mengandung bahan polimer yakni

(3)

Pada umumnya polimer memiliki struktur amorf menyerupai pola hampir sama dengan kristal, akan tetapi pola susunan atom-atom, ion-ion atau molekul-molekul yang dimiliki tidak teratur dengan jangka yang pendek. Amorf terbentuk karena proses pendinginan yang terlalu cepat sehingga

atom-atom tidak dapat dengan tepat

menempati lokasi kisinya (Smallman

1999:13).

Gambar 1. Hasil Uji XRD

Dengan menggunakan software Fullprof diperoleh besar nilai keamorfan

toner sintetik adalah 40% dan nilai

kristalinnya 60%. Sementara itu dengan menggunakan software PCW dilakukan pencocokkan pola difraksi toner penelitian dengan model standar Fe3O4, untuk

mengetahui struktur dan parameter

kisi.Karena toner hasil sintetik berbahan utama Fe3O4 yang memiliki struktur kubik

maka dari hasil analisis struktur kristal diperoleh parameter kisi a = b = c = 8,3779Å dan = = = 90o.

Berdasarkan hasil perhitungan

menggunakan data hasil uji XRD pada toner sintetik diperoleh hasil ukuran bulir sebesar 0,30 µm, hal ini menunjukkan bahwa semakin kecil ukuran bulir toner maka distribusi muatan pada toner semakin kecil

sehingga akan mengurangi terjadinya

penggulungan kertas, hasil cetakan tidak mengkilap, mudah menyatu dan melekat pada kertas(Lusiani, 2013).

Distribusi Ukuran Bulir Hasil Sintesis Berdasarkan Uji SEM-EDAX (Scanning Electron Microscopy- Energy Dispersive Analysis X-Ray

Gambar 2. Hasil SEM dengan perbesaran 2000x

Dari data diatas tampak bahwa ukuran bulir antara 2-10 µm. Dari data terlihat ukuran bulir memiliki harga di bawah 10 µm namun tidak kurang dari 2 µm. Sedangkan dari perhitung an rata-rata ukuran bulir toner diperoleh sebesar 6,007 µm. Tabel 1. Hasil EDAX pada toner sintetik

Uji XRF tidak dapat mendeteksi unsur-unsur ringan seperti C dan O maka dilakukan uji EDAX.Dimana seperti yang telah diteliti oleh (Irvan, 2005 dan Zulaikah,

Eleme nt Wt% At% CK 10.67 20.25 OK 37.74 53.75 MgK 01.42 01.33 AlK 03.08 02.60 SiK 03.17 02.57 SK 04.51 03.20 TiK 03.19 01.52 FeK 36.21 14.77

(4)

2011) bahwa toner didominasi oleh unsur Fe dan C, sedangkan toner hasil sintesis juga memiliki unsur tersebut yang cukup dominan.

Uji Suseptibilitas Magnetik Fe3O4 sebagai

Bahan baku Toner

Dari Tabel 2 dibawah terlihat bahwa semakin lama penggerusan yang dilakukan pada Fe3O4 maka semakin kecil ukuran bulir

yang dihasilkan sehingga membuat nilai suseptibilitas magnetiknya menurun karena ukuran bulir mineral magnetik berpengaruh

terhadap sifat magnetiknya.Hal ini

disebabkan proses penggerusan

mempengaruhi perubahan letak dan arah spin magnet pada bahan akibat dari tertumbuknya bahan dengan penggerus. Selain itu jenis domain magnetik yang dimiliki oleh bulir mineral magnetik juga mempengaruhi sifat magnet bahan (Lestyowati, 2013).

Tabel 2.Hasil Uji Suseptibilitas Magnetik Fe3O4

pada Frekuensi Rendah dan Tinggi Lama pengger usan (menit) Massa Sampel (gram) Nilai Suseptibilitas 0 2 994,4 753,6 30 2 976,7 706,2 60 2 683 681,4 90 2 415 596,1 120 2 246,8 512,2

Gambar 3.Pengaruh Lama Penggerusan pada Suseptibilitas Magnetik Fe3O4

Pengaruh Lama Penggerusan Toner pada Konstanta Dielektrik

Pengukuran konstanta dielektrik menggunakan LCR meter seri menghasilkan data berupa kapasitansi bahan dengan frekuensi pengukuran sebesar 10 kHz dan 100 kHz dengan luas plat sejajar 0,0113 m2.

Tabel 3. Hasil Uji Dielektrisitas Toner Sintetik Lama pengge rusan (menit ) Kapasitansi C (Farad) Ketebalan d (meter) Permitivitas (F/m) Konstanta Dielektrik (Hz) 10 kHz 100 kHz 30 1,58x10-10 4,7 x10-3 6,58 x10-11 7,45 12.27 60 2,75x10-10 4,7 x10-3 1,15 x10-10 12,93 12.22 90 4,60x10-10 4,7 x10-3 1,91 x10-10 21,63 19.90 0 200 400 600 800 1000 1200 0 30 60 90 120 Low Frequency High Frequency

Lama Penggerusan (menit)

S u se p ti b il itas M agn e ti k (m 3.k g -1)

Lama Penggerusan (menit)

0 5 10 15 20 25 0 30 60 90 Dielektrisitas 10 KHz Dielektrisitas 100 KHz K o n stan ta D ie le k tr ik (k )

(5)

Gambar 4.Pengaruh Lama Penggerusan pada Dielektrisitas Toner Sintetik

Bertambahnya nilai konstanta

dielektrik dari lamanya penggerusan 30 menit, 60 menit sampai 90 menit disebabkan oleh berkurangnya rongga pada toner sintetik. Kekosongan tersebut menghasilkan batas bulir yang tidak seragam yang

mengakibatkan elektron mengalami

polarisasi, terjadinya mekanisme polarisasi dalam bidang dielektrik akan berdampak bertambah besarnya muatan listrik yang tersimpan dalam kapasitor.

Pengaruh Lama Penggerusan Toner pada Resistivitas

Hasil perhitungan nilai resistivitas pada lama penggerusan 30 menit dan 60 menit mengalami peningkatan disebabkan semakin lama penggerusan semakin kecil ukuran bulir sehingga semakin banyak batas bulir yang dimiliki. Banyaknya batas bulir mengurangi jalan bebas rata-rata pembawa muatan sehingga akan memiliki resistivitas yang besar. Sedangkan pada menit ke-90 terjadi penurunan, hal ini disebabkanfaktor penggerusan yang menggunakan proses manual sehingga tidak mampu mengontrol

kecepatan maupun ukuran bulir yang

dihasilkan.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Resistivitas Listrik Toner Sintetik

I (A) Resistivitas listrik Pada Toner Sintetik

30 60 90 1 37428,8 80132,8 85659,2 2 28888 56017,6 55012,8 3 22942,93 43290,13 41113,06 4 19028,4 35607,6 33158,4 5 16478,72 30596,16 27933,44 6 14569,6 26962,13 24198,93 7 12990,62 24186,97 21423,77 8 11775 22011,4 19248,2 9 10857,42 20235,56 17528,17 10 10098,24 18764,64 16101,92 Rata-rata 18505,77 35780,49 34137,79

Gambar 5. Pengaruh Lama Penggerusan pada Resistivitas Toner Sintetik

KESIMPULAN

Pengaruh lama penggerusan pada sintesis tinta kering (toner) berbahan baku

magnetite (Fe3O4) dengan metode

polimerisasi emulsi terhadap sifat kelistrikan dan kemagnetantoner belum memenuhi spesifikasi toner yang memiliki nilai konstanta dielektriknya dibawah 3.0 Hz dan nilai resistivitas listrik lebih dari 109 Ω.cm

Dari hasil uji SEM-EDS diperoleh distribusi ukuran bulir toner sintetik dengan rata-rata 2-10 µm. Selain itu hasil uji XRD memperlihatkan struktur kristal toner dengan melihat nilai parameter kisinya yakni a = b =

c = 8,3779 dan = .

Semakin lama waktu penggerusan,

maka semakin kecil ukuran bulir

menyebabkan nilai konstanta dielektriknya semakin bertambah besar yaitu 7,45 Hz sampai 21,63 Hz. Sementara itu nilai resistivitasnya juga akan semakin meningkat

dengan bertambahnya lama waktu

penggerusan

DAFTAR RUJUKAN

Abdullah, Mikrajuddin & Kharurrijal. 2009.

Review: Karakterisasi

Nanomaterial. Jurnal Nanosains 0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 30 60 90 R e si sti v itas ( Ω .c m )

(6)

& Nanoteknologi Vol.2 No.1 Februari 2009.

Anggraeni, Nuha Desi. 2008. Analisa SEM

(Scanning Electron Mocroscopy) dalam Pemantauan Proses Oksidasi Magnetite Menjadi Hematite. Bandung: Fakultas Teknologi Nasional

Atma K, Tri. 2013. Sintesis Nanopartikel

Pigmen Oksida Besi Hitam (Fe3O4), Merah (Fe2O3) Dan Kuning (FeOOH) Berbasis Pasir Besi Tulungagung. Skripsi :Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.

Banerjee, Soumya &Wimpenny, David Ian.

2006. Laser Printing

ofPolymericMaterials. Jurnal :

Rapid Prototyping

&Manufacturing Group Faculty

ofComputing Sciences

&Engineering, DeMontfort University,Leicester,UK.

Citra, A.P. 2008. Studi Polimerisasi.Fakultas

Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam.Universitas Indonesia.

Dunlop, David J,Ozden Ozdemir. 1996. Rock

Magnetism. Cambridge

University Press

Dwi, Lusiani Desian. 2013. Pengaruh

Penggerusan Mekanis

(Mechanical Milling) pada Morfologi, Suseptibilitas Magnetik, dan Konstanta Dielektrik Toner Sintesis

Berbahan Magnetite

(Fe3O4).Skripsi, Fakultas

Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang.

Fernandez, Benny Rio. 2011. Sintesis

Nanopartikel. Pascasarjana

Universitas Andalas. Padang.

Galliford, et al. 2009.Methods of Producing

Ink Toners. European Patent,

International Application

Number:PCT/US2006/028758. Hadi, Ariski, Prasetyo. 2009. Kajian

Transformasi antara Fasa pada KompositFe3O4/Fe2O3.Surabaya.

Jurusan Fisika ITS.

Hays,D.A.The evolution of color xerographic

development systems. J. Imaging Technol. 1991, 17 (6), 252 258.

Holten, Nicole. 2002. Chemical Toner. HP Confidential

Horak, D.,et al.2007. Revew :Preparation

and properties of magnetic nano and microsize particles for biological and environmental separation.J.Sep. Sci., 30:

1751-1772.

Irvan, Muhammad. 2005. Karakterisasi Tinta

Kering (Toner) dengan Metode Magnetik dan Scanning Electro Microscopy (SEM). Skripsi: ITB

Ilmi, Faqihatul. 2013. Sintesis Tinta Kering

(Toner) Menggunakan Bahan Baku

Abu Ringan (Fly ash) Sisa Pembakaran Batu Bara. Skripsi,

Jurusan Fisika,Fakultas

Matematika dan Ilmu

pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang.

Lestyowati, Titis. 2013. Pengaruh Rasio

Fe3O4 : Fe2O3, Rasio Fe : C Dan Ukuran Bulir Mineral Magnetik Pada Suseptibilitas Magnetik Toner. Skripsi: Jurusan

Fisika,Fakultas Matematika dan

Ilmu pengetahuan Alam,

Universitas Negeri Malang.

Mobbs.Dkk. 2001.Process for The

Production of Black Iron Oxide Pigments. United State Patent

Santoso, Nono Agus. 2013. Studi Komposisi,

Morfologi Bulir dan Suseptibilitas Mineral Magnetik Abu Ringan

(7)

(Fly Ash) Sisa Pembakaran Batu Bara Pada PLTU PT. IPMOMI Paiton dan Pasaran.Skripsi

:Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.

Sinaga, Parlin. 2011. Material plastik. Penelitian Quality Control ala-alat IPA. Jurusan Pendidikan Fisika.

Tanaka, M and Kamiya H. 2006.Analysis of

the Grinding of Toner Sheet Using Vicker Hardness as an Index of Grindibility.164.82 – 88.

Trisdamayanti, Ike Yunia. 2012.

Karakterisasi Mineral Magnetik Pasir Besi Di Daerah Pasirian Kabupaten Lumajang Untuk Pembuatan Bahan Baku Toner.

Skripsi: Jurusan Fisika,Fakultas

Matematika dan Ilmu

pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang.

Van Vlack Lawrence H, Djaprie Sriati, 1989. Ilmu dan Teknologi Bahan (Terjemahan).Jakarta:Erlangga. Van Vlack, H. L. 2004.Elemen-Elemen Ilmu

dan Rekayasa Material edisi ke 6.

Jakarta: Erlangga.

Wardani, PritaYustisia. 2013. Sintesis dan

Karakteristik TintaS erbuk (TONER) berbahan baku Pasir Besi menggunakan XRD dan SEM_EDAX.Skripsi, Fakultas

Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang.

Warren, 8.E., 1969.X-Ray Diffraction.

Addition-wesley pub:

Messach$ssetfs

Yang, J. Research on New Technology and Mechanism.Producing Toner by

Mineral Pigments Surface Modification. Ph. D. Dissertation,

Beijing University of Science and Technology, China,1998.

Yuan, H. G. : Kalfas, G.: Ray, W. H. 1991.

Suspension Polymerization. J.

Macromal. Sci., Rev. Macromal. Chem. Phys. 1991, C31 (2 and 3), 215-299.

Gambar

Gambar 2. Hasil SEM dengan perbesaran 2000x
Tabel  2.Hasil  Uji  Suseptibilitas  Magnetik  Fe 3 O 4

Referensi

Dokumen terkait

Hardle [5] menyatakan bahwa pendekatan nonparametrik untuk mengestimasi kurva regresi mempunyai tujuan, yaitu memberikan metode yang baik untuk mengetahui hubungan di an- tara

Berdasarkan uraian di atas maka apakah kinerja keuangan yang dalam hal ini meliputi liquidity ratio, rasio pertumbuhan , DPS min1, rasio aktivitas , dan ukuran

Manfaat Buah Pear : Buah pir mengandung vitamin C, vitamin K, dan tembaga, semuanya bermanfaat untuk melawan radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh kita, Manfaat serat yang

Hukum masih terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, yang menjadi kendala dalam pemberian bantuan hukum, faktor tersebut banyak timbul dari UUBH itu sendiri,

Dari penelitian ini menghasilkan rancang bangun sistem pendukung keputusan kenaikan jabatan pegawai menggunakan metode profile matching pada Kementerian Agama Kanwil

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat dalam kemampuan

Sumigar et al (2015), menyatakan bahwa tindakan atau perilaku yang didasari oleh pengetahuan yang baik akan lebih awet/langgeng dilakukan daripada yang tidak didasari

berkaitan dalam penelitian ini berupa, sasaran kebijakan yang ada selama ini belum tepat sehingga perlu adanya perbaikan sesuai dengan standar dan tujuan kebijakan, sumber