703
Pengaruh Pemberian Pakan Jenis Alga Berbeda Terhadap Pertambahan
Panjang Ikan Cempedik Dalam Upaya Domestika
Effect of Feeding Different Type Of Algae Added Long Fish Cempedik In
Effort Domestika
Sartili 1), Fakhrurrozi.Y2), Ardiansyah Kurniawan3), Andri Kurniawan3) 1. Mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan, FPPB, Universitas Bangka Belitung
2. Staf Pengajar Budidaya Perairan FPPB Universitas Bangka Belitung 3. Staf Pengajar Jurusan Biologi, FPPB, Universitas Bangka Belitung Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, FPPB, Universitas Bangka Belitung
Kampus Terpadu Balunijuk, Merawang 33172, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Coressponding author: Sartiliamril@gmail.com
ABSTRACT
Cempedik fish is a fish endemic to the island of Belitung, this fish is a freshwater fish species that can be found in abundance at the beginning of the rainy season. Cempedik fish have high market opportunities Cempedik because fish is a seasonal fish that has an image of good taste. At the beginning of the rainy season the fishermen vying conduct mass arrests to meet market demand, resulting in natural fish populations Cempedik semangkin shrink. To cope with shrinking fish populations Cempedik in nature and meet the market demand untrammeled by season, therefore it is necessary to the maintenance of the fish in the container Cempedik controlled.The purpose of this study was to determine the effectiveness of natural food in increasing the length of fish Cempedik in an attempt of domestication. Treatment of feed that is applied is the natural food of various types of algae, the green algae, green algae, brown, and blue-green algae. The results showed the best growth Cempedik fish are in treatment 1 were fed green algae.
Key words: fish Cempedik, different algae species, domestication. ABSTRAK
Ikan Cempedik merupakan ikan endemik pulau Belitung, ikan ini merupakan jenis ikan air tawar yang dapat diperoleh dalam jumlah melimpah pada awal musim penghujan. Ikan Cempedik memiliki peluang pasar yang tinggi dikarenakan ikan Cempedik merupakan ikan musiman yang memiliki citra rasa yang enak. Pada awal musim penghujan para nelayan berlomba-lomba melakukan penangkapan besar-besaran untuk memenuhi permintaan pasar, sehingga mengakibatkan populasi ikan Cempedik di alam semangkin menyusut. Untuk mengatasi penyusutan populasi ikan Cempedik di alam dan memenuhi permintaan pasar tanpa terkendala oleh musim, oleh karena itu perlu dilakukan upaya pemeliharaan ikan Cempedik dalam wadah terkontrol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pakan alami dalam meningkatkan pertambahan panjang ikan Cempedik dalam upaya domestikasi. Perlakuan pakan yang di aplikasikan merupakan pakan alami dari berbagai jenis alga, yaitu alga berwarna hijau, alga hijau keemasan, dan alga hijau biru. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan ikan Cempedik terbaik terdapat pada perlakuan 1 yang diberi pakan alga berwarna hijau.
704
Pendahuluan
Ikan Cempedik merupakan ikan endemik pulau Belitung, ikan ini salah satu jenis ikan air tawar yang paling banyak ditemukan di sungai Lenggang. Makanan alami ikan Cempedik ini berupa algae yang melekat pada tanaman air seperti tanaman kumpai sebutan orang Belitung. ikan Cempedik dapat diperoleh dalam jumlah besar pada awal musim penghujan. Ikan ini memiliki peluang pasar yang tinggi dikarenakan ikan Cempedik merupakan ikan musiman yang memiliki citra rasa yang enak.
Pada awal musim penghujan para nelayan melakukan penangkapan besar-besaran terhadap ikan Cempedik untuk memenuhi permintaan pasar yang mengakibatkan populasi ikan Cempedik di alam semangkin menyusut. Untuk mengatasi penyusutan populasi ikan Cempedik di alam dan memenuhi permintaan pasar tanpa terkendala oleh musim maka dilakukan proses domestikasi terhadap ikan Cempedik.
Dalam upayah domestikasi, pakan merupakan kunci utama untuk menentukan keberhasilan proses domestikasi. Pakan yang sesuai dengan bukaan mulut dan mengandung protein yang cukup merupakan salah satu faktor penting. Oleh sebab itu pakan yang berkualitas dengan kuantitas yang tepat harus sesuai dengan kebutuhan ikan untuk pertumbuhan, pemeliharaan tubuh, dan reproduksi ikan (Jangkaru, 1974 dalam Sunarto, 2009).
Pakan yang baik dapat menyediakan protein yang bisa digunakan oleh ikan sebagai sumber energi untuk metabolisme seperti untuk tumbuh, dan untuk bertahan hidup. Sedangkan sebagian lainnya dikeluarkan dalam bentuk feses dan bahan ekskresi lainnya (Brett & Groves 2003 dalam Sanjayasari, 2010).
Pertumbuhan ikan biasanya dipengaruhi oleh jenis pakan yang dikosumsi oleh ikan itu sendiri, pakan yang baik untuk mendukung upayah domestikasi merupakan pakan alami. Ikan Cempedik merupakan ikan herbivora yaitu ikan yang memakan tumbuh-tumbuhan, oleh sebab itu salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan Cempedik dalam upaya domestikasi dengan memberikan ikan Cempedik pakan berupa tumbuh-tumbuhan berupa alga.
Alga merupakan tumbuhan bersel satu yang biasanya hidup menempel di tumbuhan lain maupun hidup dijaringan mahluk hidup lainnya. Alga dapat tergolong dalam beberapa bentuk yaitu dapat berupa benang, lembaran, atau dapat berbentuk menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Didalam algae terkandung banyak bahan-bahan organik seperti polisakarida, hormon, vitamin, dan mineral (Mohamad Faesal Bakhri, 2011).
Mamfaat dari penelitian ini yaitu mengembangkan dan memajukan komoditi ikan lokal yaitu ikan Cempedik yang ada di pulau Belitung.
Metodologi
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan selama 20 hari yaitu pada tanggal 25 Juni 2016 sampai dengan 14 Juli 2016, bertempat di laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi Universitas Bangka Belitung.
Alat dan Bahan
Penelitian ini dimulai dengan menyiapkan alat yaitu berupa wadah pemeliharaan ikan yaitu 9 bak yang berwarna coklat tua dengan ukuran 50 cm x 34 cm, dengan ketinggian 29 cm. Volume air yang di isi dalam bak yaitu sebanyak 20 L dengan ketinggian 11 cm, 9 selang aerasi dan 9 buah batu aerasi. yang digunakan untuk penyuplai oksigen pada ikan selama pemeliharaan yang beroperasi selama 24 jam, selang sifon yang digunakan untuk membersihkan bak dari sisa pakan agar kualitas air selalu terjaga, penggaris digunakan untuk
705 mengukur pertumbuhan panjang ikan selama penelitian, buku yang digunakan untuk mencatat hasil yang didapat, dan air rator.
Setelah semua alat terlengkapi dan telah beroperasi selanjutnya persiapan bahan. Bahan yang digunakan pada saat penelitian yaitu organisme uji ikan Cempedik sebanyak 180 ekor sebagai organisme uji dengan padat tebar 20 ekor pada setiap bak, pakan alami berupa berbagai jenis alga sebagai sumber nutrisi pada ikan.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu dengan melakukan uji coba dan pengamatan pada hewan uji coba yaitu ikan Cempedik.
Tahapan Penelitian
Penelitian ini diawali dengan identifikasi alga untuk mengetahui jenis alga yang digunakan, selanjutnya persiapan wadah sebanyak 9 buah yang diisi air sebanyak 20 L dengan ketinggian 11 cm. Wadah yang digunakan dilengkapi aerasi pada masing-masing wadah sebagai sumber oksigen untuk ikan selama penelitian. Penebaran ikan uji sebanyak 20 ekor pada setiap wadah. Pakan yang diberikan pada ikan Cempedik yaitu beberapa jenis alga yaitu alga hijau, keemasan, hijau biru dengan frekuensi pemberian pakan secara adlibitum. Analisa Data
Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif untuk menganalisa hubungan pemberian beberapa jenis alga pada pertumbuhan ikan Cempedik. Data yang diamati yaitu pertumbuhan panjang ikan, SR, dan data pendukung yaitu kualitas air suhu dan Ph.
Hasil Dan Pembahasan
Hasil
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Laboratorium Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi Universitas Bangka Belitung mengenai Pengaruh Pemberian pakan alami dengan jenis alga yang berbeda terhadap pertumbuhan ikan Cempedik sungai Lenggang dalam upaya domestikasi, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Pertambahan Panjang Ikan Cempedik
Tabel 1. Pertambahan Panjang Ikan Cempedik Menggunakan Pakan Alami Berbagai Jenis Alga
Keterangan : A : Alga spirogyra B: Alga Vaucheria C: Alga cyanobacteria
Berdasarkan Tabel 1 mengenai pertumbuhan panjang ikan Cempedik menggunakan pakan alami berbagai jenis alga dapat ditunjukkan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan A menggunakan alga spirogyra alga dari jenis golongan alga hijau. Spirogyra
Perlakuan Ulangan
1 2 3
A 0,84 cm 0,76 cm 0,46 cm
B 0,72 cm 0,76 cm 0,42 cm
706 merupakan pakan alami yang sering digunakan oleh para pembudidaya ikan, spirogyra merupakan sumber energi yang dapat digunakan untuk tumbuh, oleh karena itu spirogyra biasanya dijadikan bahan baku dalam pembuatan pakan komersial untuk hewan akuatik, dikarenakan alga spirogyra mengandung kalsium, karbohidrat, dan protein yang merupakan salah satu mineral makro yang dibutuhkan oleh hewan akuatik (Pratiwi Niken T.M, et. Al .2015). pakan yang baik untuk ikan yaitu, pakan yang mengandung bahan yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh ikan untuk bisa tumbuh.
Survival Rite (SR) Ikan Cempedik
Tabel 2. Survival Rite Ikan Cempedik Menggunakan Pakan Alami Berbagai Jenis Alga
Keterangan : A : Alga spirogyra, B : Alga Vaucheria C: Alga cyanobacteria Tabel 2 menunjukkan Survival Rite (SR) tertinggi terdapat pada perlakuan B, yaitu menggunakan pakan alga keemasan. Alga keemasan tidak memiliki racun sehingga aman digunakan sebagai pakan ikan pada kegiatan akuakultur, hal ini dikarenakan alga keemasan yaitu vaucheria mampu menghasilkan senyawa yang sangat bermamfaat salah satunya yaitu senyawa fungsional bioaktif. Zat bioaktif tersebut yaitu zat antiantibakteri (Gutierrez, R, M, P, 2009). Kematian yang tinggi pada komoditi akuatik yaitu penyebab penyakit akibat serangan bakteri yang sulit dikontrol, dengan pemberian pakan yang baik dan bisa menghasilkan antibakteri secara alami akan membuat ikan dalam wadah akuakultur lebih aman. Hal yang mendasari penggunaan pakan alga pada domestikasi ikan Cempedik yaitu dikarenakan ikan Cempedik belum bisa memakan pakan pelet komersial hal ini sudah diuji pada penelitian pendahuluan, yang menunjukkan bahwa kematian ikan Cempedik sangat tinggi dikarenakan ikan Cempedik tidak bisa makan pakan buatan dan menyebabkan kualitas air menjadi buruk mengakibatkan timbulnya masalah internal seperti seperti air berbuih akibat pakan yang tidak termakan akan berpotensi besar dalam penimbulan penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Kualitas Air
Kualitas Air Selama Penelitian
Tabel 3. Kualitas Suhu Air Selama Penelitian
Keterangan : A: Alga spirogyra B: Alga vaucheria C: Alga cyanobacteria
Berdasarkan tabel.3 suhu air yang didapatkan menunjukkan tidak terjadi perubahan yang signifikan, hal ini dikarenakan pada saat penelitian bak di letakan di ruang tertutup
Perlakuan Ulangan 1 2 3 A 0% 0% 14,28% B 0% 10,52% 5,88% C 0% 0% 0% Perlakuan Ulangan 1 2 3 A 27,30 C 27,10 C 26,80 C B 26,70 C 26, 750 C 26,750 C C 26,570 C 26,620 C 26,670 C
707 sehingga suhu tidak dipengaruhi oleh faktor luar, selain itu alga yang digunakan tidak bisa berfotosintesis sehingga suhu tidak terganggu. Hal ini sesuai dengan penelitian Pratiwi Niken T.M et. Al 2015, bahwa pada saat penyinaran terang suhu dalam kultur alga naik menjadi 19,70 c menjadi 22,10 c. Selain itu suhu optimal untuk ikan Cempedik hidup dialam berkisar antara 25,8 sampai dengan 34, 2, hal ini menunjukkan bahwa suhu yang terdapat pada tabel 3. Menunjukkan bahwa suhu 26,7 sampai dengan 27,3 masih bisa untuk dihuni ikan Cempedik untuk hidup.
Kualitas Air Ph Selama Penelitian Tabel 4. Kualitas Ph Air Selama Penelitian
Perlakuan Ulangan
1 2 3
A 5,7 5,57 5,57
B 5,9 5,95 5,95
C 5,95 5,95 5,92
Keterangan: A: Alga spirogyra B: Alga vaucheria C: Alga cyanobacteria
Tabel 4 menunjukkan ph air selama penelitian tidak terjadi perubahan yang tidak signifikan yaitu berkisar antara 5 sampai dengan 5,95. Ph ini menunjukkan batas ambang normal yang bisa dihuni ikan Cempedik untuk hidup. Dalam penelitian air yang digunakan diambil dari sungai dan tidak diberi perlakuan bahan organik apapun, selain itu pembersihan wadah pemeliharaan rutin dilakukan , hal ini untuk mencegah feses ikan yang akan mempengaruhi ph air akibat terserap oleh alga yang akan menjadi pakan untuk ikan. hal ini dikarenakan bahwa alga sangat mudah menyerap bahan-bahan karbon yang terdapat pada air sehingga akan menyebabkan ph air akan menjadi tidak (Pratiwi Niken T.M, et. Al. 2015). Kemudian ph yang diperoleh dari penelitian tersebut juga hampir sama dengan ph yang ada di habitat tempat hidup ikan Cempedik di alam yaitu pada ph antara 4-7.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa alga mampu meningkatkan pertambahan panjang ikan Cempedik, sedangkan alga yang terbaik untuk meningkatkan pertambahan panjang ikan Cempedik yaitu alga hijau spirogyra.
Ucapan Terima kasih
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, Universitas Bangka Belitung tahun 2015 dan 2016.
708
DAFTAR PUSTAKA
Gutierrez, R, M, P. 2009. An Antibacterial Sesquiterpene Lactone From Fresh- water Alga Vucheria Swssils. Boletin Latinoamericano y del Caribe de Plantas Medicinales y Aromaticas. 8(4), 289-294.
Mohamad Faesal Bakhri. 2011. Modifikasi Algae Hijau Scenedesmus sp yang
Terimmobilisasi Pada Folisulfon Sebagai Penyerap Ion Logam Cd2+. Fakultas
Matematikan Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Skripsi. Universitas Indonesia.
Pratiwi Niken T.M, Majariana Krisanti, Inna Puspa Ayu, Aliati Iswantari, Tri Apriadi. 2015. Sarapan Natrium Dan Nutrien Oleh Alga Berfilamen Spirogyra sp Pada Lama Penyinaran Berbeda. LIMNOTEK (2015) 22 (1): 96-105.
Sanjayasari Dyahruri dan Kasprijo. 2010. Estimasi Nisbah Protein-Energi Pakan Ikan Sanggaringan (Mystus nigriceps) Dasar Nutrisi Untuk Keberhasilan Domestikasi. Jurnal Perikanan dan Kelautan 15,2 (2010) : 89-97.
Sunarto dan Sabariah. 2009. Pemberian Pakan Buatan Dengan Dosis Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kosumsi Pakan Benih Ikan Semah (Tor douronensis) Dalam Upayah Domestikasi. Jurnal Akuakultur Indonesia, 8(1):67-6892009).