yang dilihat dari nilai mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi sebelum dan sesudah dilakukannya perlakuan terhadap kelas eksperimen.
Daftar Pustaka
Aprija Putra (2014 Universitas Negeri Padang). Pengaruh Penerapan strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match (ICM) Terhadap Hasil Belajar TIK. Kelas IX SMP N 4 Pariaman.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
_________________. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Teknologi Informasi dan Komunikasi SMP dan MTS. Jakarta : Blitbag Depdiknas.
Duwi Priyatno.2009. 5 Jam Belajar Cepat Olah Data Dengan Spss 17. Bandung
: CV Andi Offset.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar Kata Pengantar Dr. H. Abdul Kodir,
M. Ag. Bandung : CV. Pustaka Setia
Hamid. 2011. Strategi pembelajaran aktif. Yogyakarta : CTSD
Melvin L. Silberman. 2009. Active Learning 101 Strategi Belajar. Bandung:
Pustaka Insan Media.
Munir 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta
Panduan penulisan skripsi. 2015. Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta.
Ratumanan, T, G. & Theresia L. 2006. Evaluasi hasil belajar yang relevan dengan kurikulum berbasis kompetensi. Unesa University Press
Riski Kurniashih (2014 Universitas Bung Hatta). Penerapan strategi belajar aktif tipe index card match (ICM) diseertai Speed Test dalam pembalajaran matematika. Siswa kelas VIII MTsN Tanjung Raya. Sudjana.2005. Metoda Statistika.
Bandung:Tarsito
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :
Alfabeta
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative
Learning. Yogyakarta
:PustakaBelajar.
Undang–undang RI 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Zaini, Hisyam dkk. 2008. Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani.
didapatkan hasil belajar dari masing-masing siswa pada kelas eksperimen yang berjumlah 29 orangdan kelas kontrol yang berjumlah 28 orang. Berdasarkan analisis jawaban siswa pada tes akhir, maka diperoleh data hasil belajar untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 3. Data Tes Hasil Belajar Kelas Sampel Penelitian
Kelas Jumlah
siswa maks Skor Skor min Rata-rata Siswa yang mencapai KKM (≥75) Jumlah Persentas e Eksperi men 29 97 50 79,34 21 72,42 Kontrol 28 85 48 67,64 11 39,28
SelanjutnyaAnalisis data dilakukan dengan cara berurutan mulai dari perbedaan kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap hasil belajar siswa kepada kedua kelas sampel.
1. Uji Normalitas
Berdasarkan uji normalitas hasil belajar siswa kelas ekpserimen adalah = 0,153 > 0,05 dan nilai sig dari kelas kontrol adalah 0,165 > 0,05 H0 diterima. Maka data disimpulkan bahwa data dalam penelitian berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas
Berdasarkan uji homogenitas didapatkan nilai sig adalah 0,735
>0,05. Maka data kedua sampel bersifat homogen.
3. Uji Hipotesis
Berdasarkan uji hipotesis didapatkan nilai t hitung> t tabel (3,484 > 2,004) dan sig < 0,05 yaitu (0,001 < 0,05) maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar TIK siswa yang menerapkan strategi Active Learning tipe Index Card Match lebih baik dari hasil belajar TIK siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Simpulan
Berdasarkanpenelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan StrategiActive Learning tipe Index Card Match 79,34 lebih tinggi daripada nilai rata-rata siswa kelas kontrol yang belajar menggunakan Strategi Konvensional 67,64. Namun dalam proses pembelajaran dengan mengunakan StrategiActive Learning tipe Index Card Match siswa lebih terlihat aktif dari pada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Selain itu siswa sudah mulai mampu untuk mengeluarkan pendapat mereka masing – masing di dalam kelas. Sehingga hal ini berdampak kepada adanya peningkatan nilai belajar siswa
pembelajaran TIK dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2). Bagi Guru, Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi guru dalam memilih strategi pembelajaran aktif yang nantinya diterapkan dalam proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar TIK siswa. 3). Bagi Peneliti, Sebagai pengalaman dan bekal pengetahuan bagi peneliti dalam mengajar TIK nantinya.
Metode Penelitian
penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2010: 9) “eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu”.Berdasarkan jenis penelitian di atas maka penelitian ini dilakukan terhadap dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 2 Rancangan Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX MTsN Pancung Soal. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara
acak, setelah melakukan uji normalitas, homogenitas dan kesamaan rata-rata terhadap nilai kelas populasi. Setelah dilakukan didapatkan kelas IX.4 sebagai kelas kontrol dan kelas IX.2 sebagai kelas eksperimen.
Variabel bebas dalam penelitian adalah perlakuan yang diberikan pada kelas sampel penelitian yaitu penerapan pembelajaran strategi Active Learning Tipe Index Card Match pada kelas eksperimen dan pembelajaran biasa pada kelas kontrol.
Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK yang diperoleh dari tes hasil belajar setelah dilakukan penerapan strategi Active Learning Tipe Index Card Match.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini mendeskripsikan hasil belajar TIK siswa dengan StrategiActive Learning Tipe Index Card Match lebih baik dari hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas IX MTsN Pancung Soal.
Hasil belajar siswa dalam penelitian ini dengan memberikan tes akhir soal objektif dengan jumlah 40 butir yang telah diuji validitas, reliabilitas, tingkat keukaran dan indeks daya pembeda soal.
Dari tes akhir yang dilakukan maka No Kelas Perlakuan Hasil
1 Eksperimen X T
dimana kartu index terbagi menjadi kartu pertanyaan dan kartu jawaban”. Dalam strategi ini siswa akan terlibat secara aktif dan seluruh siswa akan turut serta dalam metode yang mengandung unsur permainan ini.
Langkah Pembelajaran Aktif tipe
Index Card MatchMenurutAgusSuprijono(2009:120)
langkah-langkah Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match adalah sebagai berikut :
a. Membuat potongan-potongan kertas sebanyak siswa yang ada didalam kelas.
b. Potongan-potongan kertas tersebut dibagi menjadi dua bagian yang sama. c. Pada setengah bagian, ditulis
pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan, setiap kertas berisi satu pertanyaan yang telah ditandai dengan angka.
d. Pada setengah kertas yang lain, ditulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang tadi dibuat yang telah ditandai dengan angka. Kemudian antara soal dan jawaban tersebut dicampur atau digabungkan.
e. Siswa diminta agar berbaris ke depan kelas membentuk dua barisan.
f. Setiap siswa diberi satu kertas, sehingga separoh siswa akan mendapat soal dan separoh lagi akan mendapatkan jawaban.
g. Siswa diminta untuk menemukan pasangan mereka. Jika sudah ada yang menemukan pasangan, minta mereka duduk berdekatan.
h. Pasangan kelompok akan diacak untuk membacakan dan menjawab pertanyaan mereka didepan kelas secara terperinci. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan
Bagan Kerangka Konseptual Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikanhasil belajar TIK siswa dengan StrategiActive Learning Tipe Index Card Matchlebih baik dari hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas IXMTsN Pancung Soal.
Penelitian ini dapat bermanfaat: 1). Bagi Siswa, Sebagai pengalaman baru bagi siswa dan diharapkan dapat memotivasi siswa agar lebih aktif dalam
Kelas Eksperimen Strategi pembelajaran Active Learning tipe Index Card Match(ICM)
Strategi Pembelajaran Konvensional Kegiatan Pembelajaran TIK di Kelas IX MTsNPancungSoal Kelas Kontrol
Tes hasil belajar Tes hasil belajar
masih kurang, ini disebabkan karena siswa merasa malu kepada guru dan segan kepada teman yang lain.
Selanjutnyadidalam proses
pembelajaran, guru hanyamemberikanmaterisaja,
sehinggapembelajaran berpusat pada guru. Selama observasi masalah lain yang ditemukan saat proses pembelajaran yaitu adanya siswa yang sering keluar masuk kelas, meribut, dan tidak tepat waktu masuk kelas. Semua ini disebabkan oleh strategi pembelajaran yang digunakan guru tidak variatif, sehingga siswa tidak tertarik pada pelajaran TIK.
Ketidaktertarikan siswa terhadap mata pelajaran TIK membuat siswa tidak memperhatikan guru menjelaskan materi pelajaran, dan saat ujian siswa tidak dapat menjawab soal, hal ini mengakibatkan hasil belajar siswa masih banyak dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal.
Rendahnya hasil belajar TIK siswa dapat dilihat dari persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada ulangan mid semester TIK semester Ganjil tahun pelajaran 2014/2015 untuk mata pelajaran TIK di kelas IX MTsNPancungSoaldengan KKM 75 terlihat pada tabel berikut:
Tabel 1Jumlah dan Persentase Siswa Yang Tuntas dan Tidak Tuntas Pada Ulangan Mid Semester TIKSemester Ganjil dikelas IX
MTsNPancungSoal Tahun Pelajaran 2014/2015
Sumber: Guru TIK di MTsNPancungSoal
Sesuai dengan ketentuan MTsN Pancung Soal, siswa yang dikatakan lulus siswa yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimaladalah 75. Dari Tabel 1. terlihat bahwa nilai ulangan mid semester pada mata pelajaran TIK siswa kelas IX MTsN Pancung Soal pada tahun ajaran 2014/2015 masih banyak berada di bawah KKM hanya 34,48 % yang mendapatkan nilai di atas KKM.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan suatu tindakan untuk mengatasai masalah yang ada, misalnya menerapkan strategi pembelajaran lain yang lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal.yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaranActive Learningtipe Index Card Match. Menurut Melvin L. Silberman (2009:239) “Strategi pembelajaran aktif tipe Index Card Match adalah suatu metode pencarian kartu index Kelas Jumlah Siswa Siswa yang tidak tuntas (KKM<75) Siswa yang Tuntas (KKM ) Jumlah (%) Jumlah (%) IX 1 29 21 72,41 8 27,59 IX 2 28 19 67,86 9 32,14 IX 3 29 20 68,96 9 31,04 IX 4 29 19 65,52 10 34,48
Penerapan Strategi Active Learning Tipe Index Card Match pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas IX MTsN Pancung Soal
Eko Pratama Syaputra1), Drs. Mukhni, M.Pd2), Rini Widyastuti, M.Kom3) 1)Program Studi Pendidikan Matematika
2)Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer E-mail: Ekoubh@yahoo.com
ABSTRACT
The background of the study was the low of ninth grade students of MTsN Pancung Soal. One of the factor was the students do not pay attention to the teacher while explaining material. So, the researcher used active learning strategy type index card match. The study aims to describe the students’ achievement is better by using active learning strategy type index card match than conventional learning. The type of the study was experiment with all ninth grade students of MTsN Pancung Soal as the population. Technique sampling of the study was simple random sampling. The samples took randomly after normality test, homogeinity test and the avarage similarity. From the tests , obtained IX.4 as experiment class and IX.2 as control class. Students’ achievement were collected by using multiple choice test. The avarage score for experiment class = 79,34 and for control class = 67,64. From the t-test obtained t-calculated (3,484 > 2,004) and significant 0,001 < 0,05. So, Ho was rejected. The finding showed that students’ achievement was better by using active learning strategy type index card match (ICM), students’ achievement is better than using conventional learning.
Keywords : Implementation of active learning strategy type index card match, students’
achievement, experiment study.
Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dimasyarakat.Seiring perkembangan zaman, dunia pendidikan juga memerlukan berbagai inovasi dengan cara memberikan motivasi pada siswa, seperti pengunaan
strategi belajar yang tepat agar mendorong siswa dalam mengembangkan pengetahuan sendiri.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 20-21 April 2015 di MTsN PancungSoal,pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, diperoleh informasi dari guru Rima Melati, SEbahwa proses pembelajaran yang dilakukancenderung berlangsung satu arah,yaitu dari guru ke siswa. aktifitas siswa dalam bertanya