• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Produksi Tenaga Kerja dalam Usahatani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Faktor Produksi Tenaga Kerja dalam Usahatani"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Faktor Produksi Tenaga Kerja

dalam Usahatani

(2)

Tenaga Kerja

• Merupakan daya manusia untuk melakukan

serangkaian kegiatan yang diperlukan untuk

berbagai macam keperluan

• Tenaga kerja adalah salah satu unsur penentu,

terutama bagi usahatani yang sangat tergantung

musim

• Kelangkaan tenaga kerja berakibat mundurnya

penanaman

sehingga

berpengaruh

pada

pertumbuhan tanaman, produktivitas dan kualitas

produk

• TK merupakan faktor penting dalam usahatani

keluarga, khususnya TK petani beserta anggota

keluarganya.

(3)

Jenis tenaga kerja

• Tenaga Kerja manusia

• Tenaga Kerja ternak

• Tenaga Kerja Mekanik

(4)

Tenaga Kerja Manusia

• Dibedakan atas tenaga kerja pria, wanita dan anak-anak. Tenaga kerja manusia dapat mengerjakan semua jenis pekerjaan usahatani berdasarkan tingkat kemampuannya.

• Tenaga kerja manusia dipengaruhi;

- Umur - Tingkat kecukupan - Pendidikan - Tingkat kesehatan

- Keterampilan Faktor alam (iklim dan -- Pengalaman kondisi lahan

(5)

Lanjut jenis-jenis tenaga kerja……..

• Tenaga Kerja ternak digunakan untuk

pengolahan tanah dan untuk angkutan.

• Tenaga Kerja Mekanik untuk pengolahan

tanah, pemupukan, pengobatan, penanaman

serta panen

• Tenaga mekanik bersifat substitusi, pengganti

tenaga ternak atau manusia

(6)

Sumber tenaga kerja

• Tenaga kerja dalam keluarga

• Tenaga kerja luar keluarga :

Tenaga Kerja upahan

Tenaga Kerja Gotong royong

Arisan Tenaga Kerja

(7)

Tenaga Kerja Keluarga dan luar Keluarga

• Tenaga kerja usahatani keluarga biasanya terdiri atas petani beserta anggota keluarga

• Peran anggota keluarga yang lain adalah sebagai tenaga kerja di samping juga tenaga luar yang diupah

• Banyaknya sedikit tenaga kerja yang dibutuhkan dalam usahatani berbeda-beda, tergantung jenis tanaman yang diusahakan. Banyak sedikitnya tenaga luar tergantung pada dana yang tersedia untuk membiayai tenaga luar tersebut

(8)

Faktor yang mempengaruhi kegiatan kerja tenaga luar

1. Sistem upah

sistem upah dibedakan menjadi 3 yaitu upah borong, upah waktu dan upah premi. Masing-masing sistem tersebut akan mempengaruhi prestasi seseorang tenaga kerja

a. Upah borongan adalah upah yg diberikan sesuai dengan perjanjian antara pemberi kerja dengan pekerja tanpa memperhatikan lamanya waktu kerja b. Upah waktu adalah upah yg diberikan berdasarkan

lamanya waktu kerja. Ukuranya HOK

c. Upah premi adalah upah yg diberikan dengan memperhatikan produktivitas dan prestasi pekerja

(9)

2. Lamanya waktu kerja

Lamanya waktu kerja seseorang dipengaruhi oleh seseorang tersebut, selain itu juga dipengaruhi keadaan iklim suatu tempat tertentu.

3. Kehidupan sehari-hari

Kehidupan sehari-hari seorang TK dapat dilihat pada keadaan makanan/menu gizi, perumahan, kesehatan, serta keadaan lingkungannya.

Jika keadaannya jelek dan tidak memenuhi syarat makan akan berpengaruh negatid terhadap kinerjanya

(10)

Lanjutan……..Faktro-faktor tenaga kerja luar

4. Kecakapan

Kecakapan seseorang menentukan kinerja seseorang. Prestasi orang yang lebih capat lebih tinggi dibandingkan orang tidak cakap.

Kecakapan ditentukan oleh pendidikan, pengetahuan dan pengalaman

5. Umur tenaga kerja

Umur sesorang menentukan prestasi kerja orang tsb. Semakin berat pekerjaan secara fisik maka semakin tua tenaga kerja akan semakin turun pula prestasinya. Namun dalam hal tanggungjawab semakin tua umur tenaga kerja semakin berpengalaman.

(11)

• Tenaga kerja keluarga

Karena tidak diupah , tingginya prestasi kerja dipengaruhi oleh yang paling utama yaitu besarnya kebutuhan keluarga disamping faktor-faktor yg lain • Menurut Tscajanov diacu dalam Hadisapoetra

(1973) besarnya prestasi tenaga kerja keluarga dipengaruhi oleh perbandingan antara besarnya konsumen (pemakai) dalam keluarga dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia.

(12)

Tenaga Kerja Keluarga

• Ditunjukan dalam formula sbb:

P

K = kegiatan/prestasi kerja

K =

P = konsumen/pemakai

T

T = tenaga kerja

Jika semakin tinggi P(kebutuhan keluarga)

dengan T (tenaga Kerja) tetap maka keluarga

tersebut harus bekerja lebih lama (K naik)

(13)

Ukuran Tenaga Kerja

• Ukuran tenaga kerja diperlukan untuk menyusun perencanaan, menyusun anggaran, menganalisis produktivitas atau efesiensi tenaga kerja.

• Ukuran tenaga kerja biasanya dinyatakan dalam satuan waktu menurut jenis tenaga kerja yang diukur. Mis HKP, HKW

• Jika tidak membedakan tenaga kerja pria atau wanita dinyatakan dengan orang yaitu (HKO) dalam bentuk kecil misalnya jam JKP, JKW.

• Satuan kerja dalam bentuk jam dapat di konversi ke hari kerja selama ada patokan jam kerja per hari.

• Mis satu hari kerja setara 7 jam kerja.maka jika ada usahatni yang memperkerjakan pria sebanyak 140 JKP setara dengan 20 HKP.

(14)

Lanjutan ukuran tenaga kerja

• Jika satu bulan kerja setara dengan 25 hari kerja, maka jika ada usahatani yang menggunakan tenaga wanita sebanyak 100HKW, berarti setara dengan 4 BKW(bulan kerja wanita) • Satuan kerja lain yang mengacu kepada hitungan tahun.

Dikenal ada satuan setara kerja orang satu tahun (person

Year Equivalen- PYE). Misalkan ada usahatani memperkerjakan tenaga kerja 372 HKP dan satu bulan setara 25 HKP maka 372 HKP setara sengan (372/25)/12 = 1.24 PYE

• Besaran tersebut menyatakan bahwa usahtani tersebut telah menggunakan tenaga kerja setara dengan 124 orang yang bekerja secara penuh sepanjang tahun.

• Rumus PYE = Jumlah bulan kerja

(15)

• Potensi tenaga kerja petani adalah jumlah tenaga kerja potensial yang tersedia pada satu keluarga petani

• Menurut Rukasah (1974), untuk mengetahui potensi TK keluarga harus dilipatkan atau dikalikan pencurahannya dalam satu tahun. Seorang pria akan bekerja 300 hari kerja dalam setahun. Wanita 226 hari kerja dan anak 140 Hk. FAO menggunakan 250 hari kerja pertahun.

(16)

Lanjutan ……potensi TK

• YANG 1955 membuat konversi tenaga kerja yaitu membandingkan tenaga kerja pria sebagai ukuran baku dan jenis tenaga kerja lain di konversikan atau disetarakan dengan pria :

1 pria = 1 hari kerja pria 1 Wanita = 0,7 hari kerja pria 1 ternak = 2 hari kerja pria 1 anak = 0,5 hari kerja pria

(17)

Karakteristik tenaga kerja

• Ciri khas yang perlu diperhatikan dalam tenaga kerja : a) Ketersedian TK bersifat mengalir, tidak dapat disimpan b) TK tetap (full time labor) tidak dapat dibagi-bagi

(lumpy)

c) TK tidak selamanya dapat dinilai dengan upah yang berlaku dipasar tenaga kerja

d) TK mempunyai emosi, seperti rasa takut, marah, harapan, harga diri dan lainnya

(18)

Karakteristik tenaga kerja dalam usahatani

• Karakteristik tenaga kerja bidang usahatani menurut menurut Tohir (1983) adalah sebagai berikut :

1. Keperluan akan tenaga kerja dalam usahatani tidak kontinyu dan tidak merata

2. Penyerapan tenaga kerja dalam usahatani sangat terbatas

3. Tidak mudah distandarkan, dirasionalkan dan dispesialisasikan

4. Beraneka ragam coraknya dan kadang kala tidak dapat dipisahkan satu sama lain

(19)

Lanjutan Karajteristik Tenaga kerja………

• Karakteristik seperti yang dikemukakan tohir

(1983)

akan

memerlukan

sistem-sistem

manajerial tertentu yg harus dipahami sebagai

usaha peningkatan usahatani itu sendiri

(20)

Kebutuhan & Distribusi Tenaga Kerja

• Kebutuhan TK dapat diketahui dengan menghitung setiap kegiatan masing-masing komoditas yang diusahakan, kemudian dijumlahkan untuk seluruh usahatani

• Proses produksi pada usahatani sebagian besar merupakan proses biologis, konsekuensi dari proses ini adalah bahwa kebutuhan kerja pada usahatni juga mengikuti ritme proses biologis tersebut.

(21)

Contoh tabel pencatatan tabel kebutuhan kerja tanaman padi

Jenis Pekerjaan Dalam Keluarga Tenaga Kerja luar keluarga

Pria (HKP) Wanita (HKW Pria (HKP) Upah (Rp/hari) Wanita (HKW) Upah (Rp/hari) Persemaian Pengolahan Tanah I Pengolahan Tanah II Penanaman Penyulaman Pemupukan I Pemupukan II Pengendalian HPT Penyiangan I Penyiangan II Pengaturan Air Panen Pengangkutan

(22)

Pengangguran musiman dapat diatasi :

1. Cropping system. Sistem ini dpt meningkatkan intensitas penggunaan tanah dan menyerap tenaga lebih banyak (dengan penumbuhan tanaman-tanaman campuran, misalnya tumpang sari dan mina padi

2. Menggunakan teknologi yg lebih banyak memerlukan tenaga (teknologi kimia, dan teknologi biologis)

3. Diversifikasi vertikal, melaksanakan sendiri semua proses dari proses produksi, pemrosesan hasil dan pemasaran hasil.

4. Off-farm activities (buruh, padat karya, industri kecil dan rumah tangga)

5. Transmigrasi yg terarah pada diversifikasi tanaman pangan

(23)

Intensitas Tenaga Kerja

• Adalah Banyaknya tenaga kerja yang diperlukan untuk mengusahakan satu jenis komoditas persatuan luas

• Faktor-faktor yang mempengaruhi Intensitas TK 1. Tingkat tekhnologi yang digunakan

Penerapan teknologi biologis dan kimia, umumnya lebih banyak dibutuhkan TK untuk pemakain bibit unggul disertai dengan pemupukan dan pemberantasan hama penyakit. Penerapan tekhnologi mekanis , umunya dapat menghemat TK 2. Tujuan dan Sifat usahatani

Untuk usahatani komersil yg sudah memperhatikan kualitas dan kuantitas dari segi ekonomis akan membutuhkan tenaga yg lebih banyak dari pada usahatani subsistence

(24)

3. Topografi dan Tanah

Pengolahan tanah pada daerah datar dengan jenis tanah yg ringan akan memerlukan tenaga yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pengolahan tanah di daerah miring dengan jenis tanah berat

4. Jenis Komoditas yang diusahakan

Jenis komoditas menentukan jumlah tenaga kerja. Pada umumnya tanaman semusim lebih banyak membutuhkan tenaga kerja daripada tanaman tahunan. Distribusi tenaga kerja pertahun dalam usahatani tidak merata karena tergantung pada musim.

Pada waktu tertentu jumlah tenaga kerja keluarga yg tersedia tidak dpt menyelesaikan pekerjaan. Dilain waktu justru terjadi pengangguran

(25)

5. Efisiensi Tenaga Kerja

• Satuan kerja diperlukan untuk mengukur efisiensi yaitu jumlah pekerjaan produktif yang berhasil diselesaikan oleh seorang pekerja

• Efesiensi suatu upaya untuk mencapai tujuan dengan menggunakan sumber-sumber seminimal mungkin. • Efesiensi dapat itu dapat berarti ekonomis dan

tekhnis

• Salah satu cara untuk mengukur efesiensi adalah produktivitas tenaga kerja.

(26)

Produktivitas Kerja

• Adalah kemampuan tenaga kerja untuk menghasilkan suatu output atau hasil kerja persatuan kerja tertentu.

• ILO produktivitas adalah perbandingan antara apa yang dihasilkan atau output dengan apa yang dimasukan atau input.

• Misalnya dinyatakan dalam Kg gabah kering panen per HKP

• Produktivitas kerja persatuan kerja sering disebut prestasi kerja

(27)

• Efesiensi TK atau sering disebut produktifitas tenaga kerja dapat diukur dengn memperhatikan jumlah produksi, penerimaan per hari, dan luas lahan atau luas usaha

a. Memperhatikan produksi

Jumlah Produksi per ha Produktivitas =

Jmlh TK yang dicurahkan per ha

b. Memperhatikan penerimaan per hari kerja

Penerimaan per hari kerja= Jml produksi fisik x harga per ha Jmlh Tk yg dicurahkan c. Memperhatikan luas lahan/usaha

Efisiensi TK = Luas Usahatani

(28)

6. Efesiensi Teknis, Efesiensi perusahaan, dan Efesiensi Kemanusiaan

A. Efesiensi teknis

Adalah mengukur besarnya produksi yang dapat dicapai atas tingkat faktor produksi tertentu. Contoh

Penggunaan pupuk urea dilahan sawah dengan dilahan tegal (kering) Sbb ;

1. Tambahan produksi = 10 Kw padi di sawah Tambahan F.produksi 1 kw urea

2. Tambahan produksi = 5 Kw padi di tegal Tambahan F.produksi 1 kw urea

Dari angka tersebut secara teknis penggunaan pupuk urea lebih efesien pada lahan sawah daripada lahan tegal

(29)

B. Efesiensi perusahaan

Adalah mengukur besarnya nilai produksi yang dapat dicapai atas nilai faktor produksi tertentu

Contoh

Penggunaan pupuk urea 46% N dan pupuk Za 20% N. Jika untuk memberilan tambahan hasil 10kw padi di lahan sawah diperlukan 1kw pupuk urea atau 2,25 kw pupuk ZA (atas dasar kandungan N-nya). Harga pupuk urea Rp. 110.000/kw, pupuk ZA Rp. 110.000/kw dan harga padi Rp 135.000/kw maka :

135.000 x 10 = 1.350.000 = 12,27 urea 110.000 x 1 110.000

135.000 x 10 = 1.350.000 = 5,45 ZA 110.000 x 2,25 247.500

Dari segi perusahaan, pupuk urea lebih efesien karena setiap penambahan Rp. 1 akan dipeoleh tambahan produksi Rp 12,27, sedangkan ZA hanya memberikan tambahan sebesar Rp 5,45 saja

(30)

C. Efesiensi Kemanusiaan (human efficiency)

Efesiensi kemanusiaan sulit diukur karena tambahan produksi yang dicapai diukur dengan kepuasaan seseorang.

Oleh karena itu biasanya dijadikan business

efficiency agar dapat diukur. Suatu faktor produksi

dapat diukur dengan rupiah, tetapi hasilnya sulit diukur karena merupakan kepuaasan seseorang.

Referensi

Dokumen terkait

30 Dengan demikian, teori motivasi Maslow dalam konteks kejahatan korupsi apabila kebutuhan manusia yang bersifat hirarkis tersebut tak terpenuhi kebutuhan, maka keinginan

Penggunaan bahan tanam setek batang meningkatkan pertumbuhan bibit setek tanaman nilam yaitu pada persentase setek hidup, bobot basah tajuk dan bobot kering

Kemudian di dalam Pasal 37 ayat (2) Undang- undang Dasar sebelum perubahan dijelaskan: Putusan diambil dengan sekurang- kurangnya 2/3 dari pada jumlah anggota yang

Dengan kelemahan yang dimiliki oleh ketiga pendekatan tersebut, maka penulis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan atribut, karena pendekatan ini menjelaskan prilaku

Selain itu sebagai perusahaan manufaktur, PT Semen Padang harus menjaga keselamatan kerja karyawannya karena dengan adanya kecelakaan kerja akan mempengaruhi proses

Dari hasil pengujian simulasi yang ditunjukkan pada Gambar 4.14 sampai dengan Gambar 4.17 dapat diketahui bahwa pada kecepatan angin 12 m/s, algoritma Modified P&O dapat

Sedangkan nilai R-Square untuk variabel Kualitas Laporan Keuangan sebesar 0,793 hal tersebut menunjukan bahwa implemen-tasi SIMDA, dukungan manajemen puncak, kualitas data, dan

Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH., SIK., M.H melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Wasidi mengatakan bahwa tersangka melakukan aksinya pada tanggal 10 November 2016