2016 1 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
BAB I Mengenal Potensi Diri
A. CARA MENGENAL DIRI
Sun Tzu pernah mengingatkan kita:
“Kenalilah dirimu, kenalilah musuhmu, maka dalam seratus pertempuran kamu tidak akan pernah kalah”
Orang yang dapat mengenal dirinya, apakah terhadap power (kelebihan) yang dia miliki maupun terhadap weaknessses (kekurangan) yang ada pada dirinya, maka akan memperumudah baginya untuk mengetahui orang lain.
Menurut Socrates (469-399 bC) mengenal diri sendiri adalah awal mengenal kebenaran. Socrates mengistilahkannya dengan GNOOTI SEAUTON, (know yourself). Orang perlu mengenal siapa dirinya yang sebenarnya, sehingga ia mengenal kebenaran.
Kebenaran itu merupakan “kacamata” atau “frame” yang membuat orang mampu berkomunikasi dengan orang lain secara otentik, tanpa kepalsuan, tanpa topeng.
B. MANFAAT DAN TUJUAN MENGENAL DIRI
1. Seseorang dapat mengenal kenyataan dirinya, dan sekaligus kemungkinan-kemungkinannya, serta (diharapkan mengetahui peran apa yang harus dia mainkan untuk mewujudkannya.
2. Sebaliknya, orang yang tidak mengenal dirinya, tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan dan dikembangkannya.
3. Tidak memahami posisi diri akan membuatnya sulit mengarahkan diri kepada tujuan hidupnya, sehingga gagal dalam pergumulan hidupnya.
2016 2 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
C. CARA MENGENAL DIRI
Ada beberapa cara bagaimana kita supaya mudah mengenal diri kita sendiri, yaitu:
1. Bersikap terbuka (open minded) terhadap kritik, masukan, saran orang lain, dan mau menerima apa adanya demi perkembangan dirinya, serta tidak defensif.
2. Melalui test penelusuran bakat dan kepribadian
3. Melalui pengalaman sehari-hari, kemampuan kita sehari-hari adalah cermin bagaimana kita bias mengetahui diri kita sendiri.
4. Melalui kebersamaan dengan orang lain, karena kita tidak open minded, maka ada kepribadian kita yang hanya diketahui oleh orang lain, maka peran dan saran orang lain sangat berpengaruh bagi kesempurnaan diri kita sendiri.
5. Melalui refleksi dan perenungan diri pribadi (introspeksi) merumuskan potret diri sendiri.
D. MENGENALI KONDISI FISIK
Mengenali kondisi fisik kita itu sangat penting, sebaiknya kita mengetahui dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan fisik yang kita miliki, isilah kondisi fisik kita yang kita ketahui: Kekuatan Kelemahan 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5. 6. 6. 7. 7.
2016 3 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
E. ORANG CACAT BISA SUKSES
Ada beberapa contoh orang cacat tapi sukses dalam karirnya, di antaranya adalah Tony Melendes, dia hidup tanpa kedua tangan, seperti kebanyakan orang yang sempurna secara fisik, tapi baginya tidak membuatnya minder, stress, prustasi dan putus asa, bahkan menurutnya kondisi fisik yang tidak sempurna adalah anugrah Tuhan yang patut kita syukuri, Tony Melendes adalah salah seorang penyanyi kondang di Gereja yang besar di Amerika Serikat, beliau mampu mempengaruhi ribuan orang yang hadir di Gereja, semuanya terkeseima dengan kemampuan yang dimilikinya, yaitu menyanyi dengan suara merdunya disertai dengan kepiawaian memainkan guitar dengan kedua kakinya, inilah sebuah kelebihan yang dimilikinya yang jarang dimiliki oleh orang yang sempurna secara fisik, karena ternyata dibalik kelemahan yang melekat pada dirinya, ternyata banyak kelebihan yang dimilkinya, dengan mengenal dan mengetahui kelebihan diri sendiri dan sekaligus menutupi segala kelemahan dengan kelebihan yang melekat apda dirinya, maka orang tersebut adalah cerdas secara personal. Orang yang telah mengenal dirinya akan mudah mengenal orang lain. Karena mampu memahami orang lain, maka mampu menyesuaikan dirinya dengan berbagai gaya (style) orang yang berbeda. Jadinya menjadi orang yang cerdas secara personal (Personal Quotient).atau istilah Socratesnya dengan GNOOTI SEAUTON.
Untuk itu perlu dilakukan langkah dengan mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan diri sendiri:
1. Introspeksi diri 2. Mengendalikan diri
3. Membangun kepercayaan diri (confidence)
4. Mengenal dan mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh teladan 5. Berpikir positif & optimis tentang diri sendiri.
2016 4 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
F. MENGENAL DIRI ADALAH KUNCI TO IMPROVE OURSELF
Immanuel Kant misalnya, pernah mengajukan beberapa pertanyaan, "Siapakah saya? Apa yang seharusnya saya ketahui? Apa yang seharusnya saya kerjakan? Dan apa harapan saya?" Ia merangkum pertanyaan-pertanyaan yang
sangat fundamental bagi Anda dan saya, pertanyaan-pertanyaan yang Anda dan saya harus tanya dan jawab juga.
Namun, Agustinus, yang hidup pada abad ke empat, memberikan pernyataan yang lebih ringkas. Ia mengatakan, "Saya hanya perlu mengenal dua hal: jiwa saya dan Allah." Agustinus seperti mengabaikan pengetahuan akan alam. Seolah-olah ia mengatakan bahwa mengetahui alam bukanlah prioritas utama bagi manusia, tetapi mengenal Allah dan mengenal diri- itulah yang terpenting1.
Sedangkan Rogers menginterpretasikan konsep diri sebagai kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku. Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami penghargaan positip tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintai karena nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifat defensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan.
Calhoun & Acocella (1990) membagi konsep diri ke dalam tiga dimensi, yaitu: 1. Dimensi pengetahuan, yaitu deskripsi seseorang terhadap dirinya. Misalnya jenis
kelamin, etnis, ras, usia, berat badan, atau pekerjaan.
2. Dimensi harapan, yaitu kepemilikan seseorang terhadap satu set pandangan mengenai kemungkinan akan menjadi apa dirinya kelak.
3. Dimensi penilaian, yaitu penilai tentang diri sendiri. Berdasarkan hasil penelitiannya, Marsh (1987) menyimpulkan bahwa evaluasi atau penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri dalam rangka untuk memperbaiki diri sendiri di masa mendatang akan memunculkan konsep diri yang sangat kuat.
2016 5 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Saya mengaminkan pandangan Agustinus. Mengenal Allah dan diri kita- inilah
kunci rahasia untuk pengembangan diri kita yang sejati. Tidak cukup kita hanya
mengenal siapa diri kita, apa yang harus kita ketahui, apa yang harus kita kerjakan, dan apa harapan kita. Pengenalan diri harus dipadu dengan pengenalan akan Allah. Namun, hanya dengan mengenal Allah, Anda dan saya dapat mengenal diri kita yang sesungguhnya.
G. SIAPAKAH DIRI ANDA?
Pernahkan Anda memikirkan berapa nilai diri Anda yang sesungguhnya? Referensi yang paling cepat, barangkali, adalah penghasilan Anda. Anda bisa mengetahui gaji setiap bulan dari slip gaji Anda. Di sana tertera angka yang memberikan fakta bagaimana perusahaan menghargai kontribusi Anda. Ukuran lainyang sering digunakan khalayak umum untuk mengukur harga diri adalah harta, jabatan, gelar, status sosial, atau popularitas. Bila Anda memiliki nomor pajak wajib pajak (NPWP), dan secara rutin Anda memberikan laporan pajak Anda, banyaknya harta Anda tertera pada laporan Anda. Begitu juga jabatan. Jabatan yang tertera pada kartu nama Anda bisa memberikan informasi kepada orang lain tentang apa yang Anda kerjakan sehari-hari di kantor. Gelar bisa Anda raih. Bila Anda mempunyai minat dan modal untuk studi di perguruan tinggi, Anda bisa mendapat gelar. Status sosial Anda bisa ditelusuri lewat informasi tentang berapa baik Anda dikenal di masyarakat. Begitu juga dengan popularitas ataupun pengaruh Anda; itu bisa ‘diukur’ lewat survey-survey kecil atau random atau dianalisa melalui perkataan, tulisan atau tindakan Anda.
Sekalipun penghasilan, harta, jabatan, gelar, status sosial, popularitas, atau pengaruh bisa memberi indikasi tentang nilai diri seseorang, ukuran ini tidaklah mutlak. Ukuran-ukuran ini sementara sifatnya. Penghasilan ataupun harta tidaklah abadi. Hari ini harta ada besok bisa lenyap. Perkataan kuno mengatakan, “Janganlah bersusah payah untuk menjadi kaya; tinggalkanlah niat seperti ini. Kalau engkau mengamat-amatinya lenyaplah ia karena ia tiba-tiba bersayap lalu terbang ke angkasa seperti rajawali.” Begitu juga dengan jabatan. Hari ini Anda bisa memiliki jabatan, besok lusa jabatan Anda bisa diisi orang lain. Tahun ini Anda mendapat gelar, lima tahun
2016 6 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
kemudian, bila Anda tidak menekuni topik yang Anda pelajari, gelar itu sudah tidak lagi valid. Begitu juga status sosial, popularitas, dan pengaruh- semuanya bisa berubah.
Anda mungkin belum seberuntung orang lain. Anda telah melamar pekerjaan, tapi lamaran Anda belum dijawab. Anda sosok yang rajin di kantor dan memiliki hati nurani yang relatif bersih, tetapi Anda belum mendapatkan penghasilan yang ‘baik.’ Pekerjaan Anda tidak kelihatan begitu bonafit. Anda sudah bekerja keras, tetapi penghasilan Anda tetap kurang untuk menutupi kebutuhan rumah tangga Anda. Anda masih mencicil rumah atau baru bisa mengontrak rumah.
Anda tidak perlu risau, minder atau menganggap bahwa nilai diri Anda kurang berarti sekalipun kondisi Anda seperti salah satu yang saya sebut di atas. Penghasilan sekecil apapun, bila didapat dengan cara yang benar, itu jauh lebih baik dari pada penghasilan besar yang didapat dengan cara tidak benar. Penghasilan besar, tapi dari hasil perampasan, penipuan, atau pemerasan, bukanlah penghasilan yang perlu Anda kagumi. “Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan,” begitu pepatah kuno. Begitu juga harta yang didapat dengan cara tidak benar, gelar yang dibeli, dan popularitas semu- ini semua tidak ada artinya.
Namun, nilai diri Anda yang sesungguhnya tidak diukur dengan uang, harta, jabatan, status sosial, gelar atau popularitas. Sebanyak apapun penghasilan atau harta Anda, setinggi atau serendah apapun status sosial Anda, setinggi apapun gelar Anda, sehebat apapun popularitas Anda- ini tidak bisa menggantikan harga diri Anda yang sesungguhnya. Martabat Anda yang sesungguhnya tak ternilai. Harga diri Anda tak terhingga dan harga diri ini tidak diberikan oleh manusia atau malaikat, tetapi diberikan oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Ia menanamkan kekekalan dalam diri kita masing-masing.
Namun, ini tidak berarti Anda dan saya menjadi pasif- menerima diri kita apa adanya. Masih banyak potensi-potensi yang belum kita ketahui atau sadari dan yang belum terungkap. Kita mungkin belum menemukan diri kita yang sesungguhnya. Kita harus menggali nilai diri yang tersimpan dalam diri kita masing-masing. Anda dan saya
2016 7 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
diberikan tugas untuk mengaktualisasikan potensi diri kita masing-masing. Kita harus mengasah dan mempertajam keahlian kita. Kita harus terus mencari identitas kita yang sesungguhnya.
Tentu, pencarian identitas diri tidak berarti bahwa pada akhirnya kita akan selalu sama dengan orang lain. Tidak ada jaminan bahwa Anda harus berpenghasilan belasan, puluhan atau ratusan juta per bulan. Bila Anda sudah mengerjakan pekerjaan sesuai bakat Anda dengan sungguh-sungguh dan Anda mengikuti etika untuk manusia dan hukum alam, Anda sudah melakukan hal yang terbaik sekalipun penghasilan Anda kecil. Tiap orang punya rezekinya masing-masing; tiap orang mendapat karunia masing-masing. Kita hanya perlu mengenal diri kita, mengaktualisasikan nilai diri kita, menemukan dan mengasah karunia dalam diri, dan setia menggunakannya. Dengan demikian, nilai diri yang tertanam dalam diri bisa dinyatakan dalam kehidupan yang singkat ini.
H. KESIMPULAN
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Dengan mengenal diri akan menghantarkan orang ke ranah kesuksesan yang sejati, semua orang pasti mengingkan sebuah kesuksesan, Socrates dengan GNOOTI SEAUTON (know yourself) memberikan peringatan kepada kita bahwa dengan mengenal diri kita sendiri kita akan semakin sadar dan semakin dewasa terhadap kepribadian yang kita miliki, apakah kelebihan atau kelemahan.
2. Perubahan pasti memerlukan waktu dan usaha. Sangat diperlukan kesabaran dan ketekunan sehingga segalanya akan berjalan lancar. Ketika seseorang menggunakan keyakinan secara positif, seseorang tersebut pasti bisa mengubah cita-cita diri, citra diri, harga dirinya untuk menikmati kehidupan dengan penuh kebahagiaan.
3. Sebagaimana Aldous Huxley; seorang pujangga besar Inggris mengatakan bahwa, "Hanya ada satu sudut di alam semesta yang pasti akan bisa Anda perbaiki; itu adalah diri Anda sendiri".
2016 8 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
4. Pokok terpenting di sini adalah harus adanya keinginan dan kemauan diri sendiri untuk bisa berubah dan menjadi lebih baik. Orang lain, bahkan Tuhanpun tidak bisa menjadikan diri seseorang lebih baik, jika tidak ada keinginan disertai kemauan kuat untuk benar-benar mau berubah lebih baik.
2016 9 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Tim Penulis, ETIKA Profesionalisme Sarjana, Jakarta: Graha Ilmu, 2010. U.Adil Samadani, Sukses Itu Mudah, Jakarta: Mitra Wacana, 2013. ---, The Power of Belief, Jogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Internet
2016 10 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
BAB II Tujuan Hidup dan Motovasi Pencapaiannya
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... 10
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... 11
A. Latar Belakang ... 11
B. Rumusan Masalah ... 12
C. Tujuan ... 12
D. Manfaat ... Error! Bookmark not defined. BAB II PEMBAHASAN ... 13
A. MENGAPA TUJUAN PENTING? ... 13
B. MANFAAT DAN MACAM-MACAM TUJUAN ... 13
C. MENETAPKAN TUJUAN ... 14
D. LANGKAH MENCAPAI TUJUAN ... 17
E. MOTIVASI BERPRESTASI ... 18
BAB III PENUTUP ... 20
A. Kesimpulan ... 20
B. Saran... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... 21
2016 11 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Latar BelakangTujuan hidup adalah keyakinan, moral, atau standar yang akan mengendalikan hidup kita, oleh karena itu tujuan hidup memandu pola pikir dan perilaku kita. Tujuan hidup sangatlah penting, karena tujuan hidup menjadikan sikap, perkataan, dan perbuatan kita tetap fokus dan kosisten. Tidak jarang segala macam kejadian yang kita alami mempengaruhi emosi dan pengambilan keputusan, sehingga kondisi dan tujuan ikut berubah. Dengan kembali memikirkan tujuan hidup maka kita dapat menemukan makna dan kepuasan dari segala sesuatu yang kita lakukan.
Memiliki tujuan hidup juga dapat membangkitkan seluruh potensi dan membantu kita menemukan kekayaan sejati. Karena tak jarang, tujuan hidup itu menggerakkan kita secara aktif, kreatif, dan disiplin dalam melakukan langkah-langkah ekspansi. Dengan kata lain, tujuan hidup itu menjadikan energi dan vitalitas kita meningkat dalam upaya mencapai sesuatu yang jauh lebih bermakna.
Tujuan hidup juga akan membantu kita menggunakan waktu dan kesempatan dengan sebaik mungkin, Karena kita mengetahui kemana kita akan menuju.
Memiliki tujuan hidup merupakan hal yang menakjubkan. Oleh karena itu, maka langkah pertama dan terpenting dalam mengarungi kehidupan adalah menentukan tujuan hidup. Makalah berikut mungkin dapat membantu kita segera menemukannya tujuan hidup.
2016 12 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Rumusan Masalah
Adapun masalah yang ingin dibahas dalam tema ini yaitu : a) Mengapa tujuan itu penting?
b) Apa saja manfaat dan macam macam tujuan?
c) Bagaimana cara menetapkan tujuan yang berkualitas? d) Bagaimana langkah dalam mencapai tujuan?
e) Apa yang dimaksud dengan motivasi berprestasi?
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan tema ini yaitu : a) Mengetahui dan memahami pentingnya tujuan
b) Mengetahui dan memahami manfaat dan macam macam tujuan c) Mengetahui dan memahami cara menetapkan tujuan yang berkualitas d) Mengetahui dan memahami langkah mencapai tujuan
2016 13 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
BAB II
PEMBAHASAN
MENGAPA TUJUAN PENTING?
Hidup tanpa tujuan seperti kapal tanpa kemudi, yang akan oleng ke kiri, kanan dan mengapung di tengah-tengah samudera kehidupan. Tujuan hidup perlu ditetapkan sedini mungkin agar setiap individu mengetahui potensi yang di miliki. potensi dan keunikan sangat berpengaruh dalam pencapaian kesuksesan
MANFAAT DAN MACAM-MACAM TUJUAN
Tujuan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin diwujudkan atau dicapai oleh manusia. Tujuan merupakan pedoman dan arah bagi manusia untuk bekerja dan mengisi kehidupannya. Dalam menjalani kehidupan agar hidupnya menjadi bermakna. Semua orang yang sukses dan menonjol dibidangnya memiliki karakteristik yang sama, yaitu:
1. Mengetahui tujuan hidup
2. Mempunyai startegi dan program kegiatan untuk menapai tujuannya. 3. Mempunyai tekad kuat untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan waktu pencapaianannya, tujuan dapat dibedakan menjadi 1. Tujuan jangka pendek : < 1 tahun
2. Tujuan jangka menengah : 1 – 3 tahun 3. Tujuan jangka panjang : 3 – 5 tahun
2016 14 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
MENETAPKAN TUJUAN
Tujuan merupakan pagar yang menjaga anda tetap berada dalam jalur menuju cita-cita anda. Buat tujuan yang realistis. Tujuan yang terlalu ambisisus seringkali tidak tercapai. Jika itu terjadi, dapat mengikis kepercayaan diri anda.sebaiknya diawal, buatlah tujuan kecil dan dapat diraih, kemudian tingkatkan secara bertahap (Greenwald)
Menyusun tujuan yang berkualitas perlu SMART. Clements (2006) menguraikan unsure-unsur tujuan yang berkualitas, yaitu:
1. Specific (khusus)
Rumuskan tujuan secara spesifik. Maksudnya tujuan tidak bermakna ganda terhadap apa yang ingin anda capai. Tujuan perlu focus pada definisi spesifik bidang-bidang perilaku kinerja.
Misalnya, saya ingin menjadi sarjana. Tujuan ini belum spesifik. Anda ingin jadi sarjana apa? Perencanaan tujuan yang spesifik misalnya adalah “saya ingin menjadi sarjana Psikologi”.
2. Measurable (terukur)
Tujuan yang terukur berarti mengandung alat ukur. Jika tujuan tidak dapat diukur, kita akan sulit mengevaluasi pencapaiannya. Pengukuran merupakan cara untuk memantau kemajuan, apakah tujuan telah tercapai atau belum.
Misalnya: saya ingin meningkatkan indeks prestasi saya. Pernyataan tujuan tersebut belum terukur. Agar terukur, tujuan seharusnya”saya ingin meningkatkan indeks prestasi saya menjadi di atas 3.00 (semester lalu 2.50).
2016 15 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Tujuan dicapai dengan kemampuan yang ada. Oleh karena itu tujuan yang baik berada dalam batas kemampuan orang yang membuat tujuan. Tujuan selanjutnya ditingkatkan secara bertahap sehingga member tantangan namun dapat dicapai. Tujuan yang sangat tinggi menyebabkan sulit dijangkau dan bisa menimbulkan frustasi.
Misalnya: saya ingin menjadi sarjana dengan indeks prestasi kumulatif 3.75 dengan skor TOEFL 550. Tujuan tersebut mungkin dicapai jika kemampuan anda mendekati keinginan tersebut. Apabila IPK anda saat ini (semester 7) 2.50 dan skor TOEFL anda 350, maka tujuan tersebut tidak achievable.
4. Realistic (realistis)
Tujuan yang realistis adalah tujuan yang layak dan dapat dicapai dengan kondisi yang ada. Seorang mahasiswa yang ingin meningkatkan IPKnya dari 2.50 menjadi 3.75 dalam satu semester adalah tidak realistis namun jika tujuannya meningkatkan IPK dari 2.50 menjadi 2.51 juga sangat pesimis.
5. Relevant (relevan)
Tujuan dibuat untuk menyelesaikan masalah yang ada. Tujuan yang relevan akan membantu seseorang mencapai misinya atau mencapai tujuan yang lebih besar. Misalnya: seorang mahasiswa semester tujuh merasa sangat sedikit mempunyai teman. Di sisi lan dia menyadari tak lama lagi akan menyelesaikan studi dan masuk ke dunia kerja untuk berkarya, dia memerlukan banyak teman agar lebih mudah masuk ke dunia kerja (masyarakat). Sehubungan dengan masalah yang dirasakannya, sang mahasiswa memiliki tujuan menambah teman baru sedikitnya satu orang dalam satu minggu, agar jejaringnya semakin luas sebelum ia menyelesaikan studinya.
2016 16 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Tujuan di rencanakan dicapai dalam kurun waktu tertentu. Tujuan yang baik ditetapkan pada awal dan akhirnya, sehingga jelas kapan diadakan penilaian.
Misalnya: saya akan menyelesaikan studi S1 saya maksimum selama 8 semester. Berarti jika mulai kuliah September 2012, maka selesai kuliah maksimum September 2016. Lakukan penilaian ketika anda telah menjalani lima puluh persen waktu anda (ketika berada di semester empat). Sudah berapa mata kuliah yang anda selesaikan (lulus)? Sepeti apa pencapaiannya? Sudah puaskah anda dengan pencapaian tersebut? Jika belum, perlukah anda mengubah strategi belajar agar batas waktyu delapan semester dengan IP yang anda cita-citakan bisa dicapai?
Untuk menentukan tujuan yang akan diwujudkan, sadari di area kehidupan apa saja Anda ingin mencapainya. Area tersebut, misalnya:
1. Berkaitan dengan kehidupan spiritual, contoh Saya akan membaca kitab suci setiap hari Saya akan menghafal satu ayat satu hari 2. Berkaitan dengan profesi atau pekerjaan, contoh
Saya menjadi sarjana akuntansi pada usia 23 tahun
Saya menjadi akuntan publik tersertifikasi pada usia 28 tahun 3. Berkaitan dengan hubungan social (dengan orang lain), contoh
Setiap minggu saya menambah dua orang teman baru Saya akan menjadi ketua organisasi di lingkungan kampus 4. Berkaitan dengan pengembangan kepribadian
Saya akan mengikuti training softskill satu kali dalam setahun Saya akan mengikuti training yang di adakan ESQ
2016 17 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Saya memiliki rumah sendiri setelah bekerja 5 tahun
Saya mendapat pekerjaan dengan gaji minimal Rp 3 juta/bulan 6. Berkaitan dengan kesehatan, contoh
Saya berolah raga minimum dua kali semingu yang masing-masing minimum 30 menit
Saya melakukan tes kesehatan setahun sekali 7. Berkaitan dengan hubungan keluarga, contoh
Saya mengobrol dengan adik dan/kakak seminggu sekali
Saya mengunjungi salah satu keluarga dari ayah maupu ibu satu bulan satu keluarga.
LANGKAH MENCAPAI TUJUAN
Sering kali orang-orang terjebak dalam rencana jangka panjang, namun tidak bisa focus untuk mengerjakan rencana jangka pendek dengan baik. Mimpi besar dan keyakinan diri yang luar biasa untuk secara instan mewujudkan mimpi besar, akan membuat diri mengabaikan langkah-langkah kecil yang sangat diperlukan dalam rutinitas keseharian. Padahal rencana jangka pendek diperlukan untuk mendukung penyelesaian rencana jangka pajang dengan sempurna.
Menurut Djajendra, rencana jangka panjang yang dibuat berdasarkan gambaran besar yang utuh melalui visi yang jelas adalah hal baik, tapi berfokus dan bertindak atas dasar rencana jangka panjang dapat menimbulkan rasa frustasi cara terbaik untuk mewujudkan rencana jangka panjang adalah melalui rencana jangka pendek, dengan langkah-langkah kecil yang menghubungkan bakat, potensi, dan sumber daya ke dalam gairah dan keyakinan, untuk menyelesaikan setiap rencana jangka pendek dengan sempurna.
2016 18 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Bila anda memiliki disiplin dan integritas untuk focus kepada keberhasilan kecil di setiap langkah kecil menuju mimpi besar anda, maka anda tidak perlu khawatir gagal. Sebab setiap hari energy anda akan terfokus untuk membangun jembatan dengan fondasi terkuat agar anda bisa sampai dengan sukses pada misi jangka panjang anda. Oleh karena itu, jangan pernah mengangap remeh terhadap pekerjaan kecil yang anda lalukan setiap hari, karena melalui pekerjaan kecil itulah pekerjaan besar anda akan selesai dengan sempurna.
MOTIVASI BERPRESTASI
Sukses perlu tindakan. Jika kita ingin mencapai semua cita dan tujuan, kita perlu bertindak., lakukan Banyak hal yang bisa dijadikan alasan mengapa tujuan hidup yang digariskan tidak bisa diraih. Lim menyebutkan lima penyebab utama kegagalan, yaitu:
Selalu mengaitkan dengan masa lalu Ketakutan dan kecemasan
Membiarkan orang lain mengintimidasi Tidak melakukannya sampai tuntas Sikap malas dan menunda-nunda
Kita semua pasti pernah mengalami kesalahan atau kegagalan, dengan bentuk dan kualitas berbeda. Reaksi yang kita berikan terhadap kesalahan atau kegagalan tersebut pasti berbeda-beda. Ketika melakukan kesalahan maka secara alamiah anda tidak suka pada diri anda sendiri. Perlu diingat bahwa manusia pembuat kesalahan. Justru kesalahan itu yang sering mengajarkan kita banyak hal dan membuat kita menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, tetaplah menjadi diri sendiri dan menerima diri anda sebagaimana adanya pada saat anda membuat kesalahan. Akui kesalahan tersebut, dan dijadikan kesalahan tersebut sebagai pelajaran berharga untuk menjadi lebih baik di masa selanjutnya.
2016 19 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Setelah anda bisa menerima keadaan dan menajdi diri sendiri, dan kemudian ada pertanyaan “apakah anda ingin sukses?” pasti jawabannya Ya.
Survey membuktikan dua factor yang menjadi penyebab utama mengapa orang tidak sukses adalah karena mereka enggan berubah atau terlalu lambat untuk berubah. Padahal dunia terus berubah, perubahan itu pasti. Perubahannya pun semakin cepat. Jika kita tidak siap berubah maka kita akan ketinggalan atau bahkan mngalami kegagalan. Untuk meraih sukses pada zaman ini, kita perlu cepat beradaptasi dan cepat untuk berubah.
Jika anda berani belum berubah, anda sedang melangkah menuju kesuksesan, dan saat nya menanam 5 prinsip sukses yang penting:
1. Masa lalu tidak sama dengan masa yang akan datang 2. Tidak ada kegagalan, yang ada hanya Keberhasilan 3. Saya bertanggung jawab penuh atas kehidupan saya 4. Semua yang terjadi adalah yang terbaik
2016 20 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
BAB III
PENUTUP
A. KesimpulanTujuan hidup perlu ditetapkan sedini mungkin agar setiap individu mengetahui potensi yang di miliki. potensi dan keunikan sangat berpengaruh dalam pencapaian kesuksesan
2016 21 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Clements, Phil, 2006. Be Positive: Sukses Menjadi Manajer yang Positif. Edisi kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Djajendra.2011. Merancang Tujuan Jangka pendek untuk sampai pada Misi Jangka Panjang.http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com
Lim, Rudi. 2012. Tweak Your Life: Attitude is Everything. Elex Media Komputindo. Jakarta Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum. 2007. Etika Membangun Sikap Profesionalisme
Sarjana. Graha ilmu.Yogyakarta.
Suhardono, Rene. 2012. Your Job is Not Your Career. Literati.Tangerang. Banten Tim Penulis, ETIKA Profesionalisme Sarjana, Jakarta: Graha Ilmu, 2010.
U.Adil Samadani, Sukses Itu Mudah, Jakarta: Mitra Wacana, 2013. ---, The Power of Belief, Jogyakarta: Graha Ilmu, 2013. Internet
2016 22 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
BAB III Berpikir Positif
Para ahli saat ini mengatakan bahwa keajaiban berpikir positif ialah saat Anda mengatakan bisa, maka Anda akan bisa. Abdurrahman bin ‘Auf mengatakan bahwa beliau mampu untuk selalu menghasilkan uang, bahkan dengan peribahasanya: mengangkat batu pun bisa menghasilan emas dan perak. Secara tidak langsung, Abdurrahman bin ‘Auf mengatakan bahwa beliau bisa mendapatkan uang dari setiap perniagaanya. Inilah titik awal kita memahami pengertian berpikir positif.
Berpikir Positif diawali dengan sebuah keyakinan pada diri sendiri. Keyakinan bahwa dirinya mampu. Keyakinan yang mengatakan bahwa diri beliau “bisa”. Jika Anda melihat diri Anda “bisa”, maka Anda akan “bisa”. Jika Anda melihat diri Anda akan menghasilkan, maka Anda akan menghasilkan. Jika Anda tidak bisa melakukan hal seperti ini, maka Anda masih dikuasai oleh pikiran negatif.
Tidak ada orang yang memiliki pikiran positif 100% kecuali para nabi Allah. Sejauh mana diri Anda berpikir positif bisa dilihat pada diri Anda saat ini. Bagaimana dengan keuangan Anda? Itulah tingkat pikiran Anda tentang uang. Bagaimana kesehatan Anda? Itulah level pikiran Anda tentang kesehatan Anda. Bagaimana dengan hubungan Anda? Itulah kualitas pikiran Anda tentang hubungan.
Bagaimana dengan orang kaya yang jahat? Dia memiliki pikiran positif terhadap uang. Betul, tetapi hanya kepada uang, tetapi dia memiliki pikiran negatif terhadap hal lain sehingga membuat dia jahat. Begitu juga, adalah sangat mungkin orang yang berpikir positif tidak kaya, bukan berarti tidak bisa, tetapi itu adalah pilihan hidup. Hal yang ideal ialah bagaimana kita memiliki pikiran positif untuk semua hal dalam hidup kita, sehingga kita hidup dalam sebuah keseimbangan. Sebagai lawan dari pikiran positif tentu saja apa yang disebut pikiran negatif. Kehadiran pikiran negatif bisa menetralisir pikiran positif Anda. Pikiran positif akan memancarkan energi positif, sementara pikiran negatif akan memancarkan energi negatif. Tergantung energi mana yang lebih
2016 23 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
besar. Jika energi positif lebih besar, maka hidup Anda akan lebih positif. Tugas Anda ada dua, yang pertama memperbesar energi positif dan yang kedua memperkecil energi negatif.
CIRI BERPIKIR POSITIF
Langkah pertama untuk memahaminya ialah kita harus memahami terlebih dahulu
tentang definisi berpikir positif. Kata kunci dalam berpikir positif adalah “keyakinan”. Ciri utama seseorang yang memiliki pikiran positif adalah memiliki optimisme yang tinggi. Optimisme adalah sebuah pemikiran penuh harapan dan percaya diri bahwa apa yang ditujunya akan tercapai. Optimisme adalah pandangan yang penuh harap. Sebuah sikap optimis bisa lahir saat seseorang memiliki keyakinan yang kuat bahwa dia bisa mencapai apa yang dia harapkan. Inilah ciri orang yang berpikir positif.
Optimisme tidak ada hubungannya dengan kekurangan. Siapa yang tidak punya kekurangan? Orang yang optimis akan yakin bahwa dia juga mampu mengatasi semua kekurangan yang ada. Tidak punya modal untuk bisnis? Dia yakin bahwa dia akan mendapatkan modal tersebut. Tidak bisa bahasa Inggris untuk mendapatkan kerja? Orang optimis yakin bahwa dia bisa mempelajari bahasa Inggris. Kekurangan, sama sekali tidak mempengaruhi optimisme. Ciri orang yang berpikir positif tetap yakin meski dia banyak kekurangan, karena dia yakin selalu ada jalan keluar.
Lalu, dari manakah sumber keyakinan ini? Sumber keyakinan kita berasal dari potensi dan kekuatan pikiran kita. Kita sudah diberikan postensi yang besar oleh Tuhan, tetapi sumber keyakinan itu bukan hanya berasal dari potensi diri kita atau pikiran kita, tetapi –yang utama– kita yakin karena Tuhan akan menolong, membantu, memberikan petunjuk, dan mengabulkan do’a kita. Satu metode yang ampuh untuk menggugah semangat adalah dengan lebih mengorientasikan diri pada masa depan. Menuliskan langkah-langkah untuk meraih tujuan dan mimpi-mimpi ke depan sangat sugestif
2016 24 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
sifatnya. Cara ini membuat kecerdasan dan kesadaran terangsang untuk bereaksi maksimal.
10 CIRI ORANG YANG BERPIKIR POSITIF
Semua orang yang berusaha meningkatkan diri dan ilmu pengetahuannya pasti tahu bahwa hidup akan lebih mudah dijalani bila kita selalu berpikir positif. Tapi, bagaimana melatih diri supaya pikiran positiflah yang 'beredar' di kepala kita, tak banyak yang tahu. Oleh karena itu, sebaiknya kita kenali saja dulu ciri-ciri orang yang berpikir positif dan mulai mencoba meniru jalan pikirannya.
1. Melihat masalah sebagai tantangan. Bandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan bikin hidupnya jadi paling sengsara sedunia.
2. Menikmati hidupnya. Pemikiran positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, meski tak berarti ia tak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik.
3. Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide. Karena dengan begitu, boleh jadi ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu lebih baik.
4. Mengenyahkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintas di benak. 'Memelihara' pikiran negatif lama-lama bisa diibaratkan membangunkan singa tidur. Sebetulnya tidak apa-apa, ternyata malah bisa menimbulkan masalah.
5. Mensyukuri apa yang dimilikinya. Dan bukannya berkeluh-kesah tentang apa-apa yang tidak dipunyainya
2016 25 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
6. Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu. Sudah pasti, gosip berkawan baik dengan pikiran negatif. Karena itu, mendengarkan omongan yang tak ada juntrungnya adalah perilaku yang dijauhi si pemikir positif.
7. Tidak bikin alasan, tapi langsung bikin tindakan. Pernah dengar pelesetan NATO (No Action, Talk Only), kan? Nah, mereka ini jelas bukan penganutnya.
8. Menggunakan bahasa positif. Maksudnya, kalimat-kalimat yang bernadakan optimisme, seperti "Masalah itu pasti akan terselesaikan," dan "Dia memang berbakat."
9. Menggunakan bahasa tubuh yang positif. Di antaranya adalah senyum, berjalan dengan langkah tegap, dan gerakan tangan yang ekspresif, atau anggukan. Mereka juga berbicara dengan
10. Peduli pada citra diri.Itu sebabnya, mereka berusaha tampil baik. Bukan hanya di luar, tapi juga di dalam. (dari berbagai sumber)
TIPS BERPIKIR POSITIF
1. Selalu gunakan kata-kata yang positif saat berpikir dan berbicara.
2. Bangun pikiran yang penuh dengan kebahagiaan, kekuatan dan keberhasilan.
Apapun situasi yang di hadapi, carilah dan isi pikiran Anda dengan sisi positif
Tips yang pertama adalah mengurangi informasi negatif. Mungkin Anda cenderung
lebih sering mendengar berita tentang tragedi maupun tindak kejahatan, penindasan, penyelewengan dan lain sebagainya. Tetapi berita tentang keharmonisan, kepedulian, kejujuran dan cinta kasih seringkali luput dari perhatian. Maka mulai saat ini kurangi informasi tentang hal-hal yang negatif.
2016 26 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Pada saat yang sama, konsumsi berita-berita yang membangkitkan optimisme. Ada baiknya jika Anda berusaha bergaul hanya dengan orang-orang yang secara pasti memberikan masukan positif terhadap cara berpikir. Brian Tracy mengatakan, “Get around the right people. Associate with positive, goal-oriented people who encourage and inspire you. – Bergaulah dengan orang yang tepat. Bekerjasamalah dengan orang yang positif, yang berorientasi kepada hasil, mereka yang membangkitkan semangat dan menginspirasikan banyak hal kepadamu.” Dengan demikian, lambat laun cara berpikir Anda akan lebih positif.
Tips yang kedua adalah memfokuskan diri hanya kepada hal-hal yang positif. Dalam
hal ini Anda dituntut untuk lebih mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Daripada memikirkan tentang sesuatu yang hilang dalam hidup, akan lebih baik bila
Anda membuat daftar anugrah Tuhan YME yang membuat Anda merasa lebih bersyukur.
Contohnya jika Anda sedang kesal atas kemalangan yang menimpa, mungkin berupa ban kempes, macet, pekerjaan belum beres, kehilangan dan lain sebagainya. Daripada terus memikirkan kemalangan itu, apakah tidak sebaiknya Anda merenungkan betapa besar anugrah Tuhan Yang Maha Esa, karena keajaiban kerja milyaran sel dalam tubuh Anda. Anugerah itu memungkinkan Anda tetap bernafas, melihat, mendengar, dan lain sebagainya. Pada saat itulah, Anda akan dapat merasakan bahwa kemalangan yang sedang Anda alami tidaklah seberapa dibandingkan anugrah Tuhan YME. Sehingga Anda dapat berpikir positif lagi dan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Tips selanjutnya adalah menerima kejadian apa adanya dan menghilangkan kesan
negatif atau trauma. Namun jika trauma itu benar-benar sulit dihilangkan, bukan
berarti itu merupakan tanda-tanda kelemahan Anda. Cobalah sekali lagi memikirkan solusi-solusi konstruktif dan melakukan sesuatu yang memudahkan usaha Anda melupakan segala trauma atau kesan negatif.
2016 27 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Sebaiknya praktekkan beberapa tips tersebut minimal dalam kurun waktu satu bulan. Pada saat itu Anda dapat menilai bahwa cara berpikir sangat menentukan apakah Anda mampu memperoleh hasil negatif ataukah positif. Kata Zig Ziglar, “It’s not the situation, but wheather we react (negative) or respond (positive) to the situation that’s important. – Bukan persoalan situasinya yang tidak tepat, yang terpenting adalah bagaimana kita mereaksi atau merespon situasi tersebut.” Pada saat yang sama Anda akan dapat menilai apakah benar berpikir positif sangat memudahkan Anda menjalani kehidupan ini? Setelah itu barulah Anda boleh memutuskan untuk berpikir negatif ataukah berpikir positif saja.
Agar dapat kembali semangat dan berpikir positif coba lakukan langkah-langkah berikut ini :
1. “Bakar” Perahu Anda.
Kiat ini sebetulnya diinspirasi dari kisah Thoriq bin Ziyad, salah seorang pahlawan Islam. Setelah beliau menyeberangi selat Gibraltar bersama pasukannya untuk menyerang kekaisaran Romawi, beliau baru tahu bahwa pasukan lawan yang akan di hadapannya jumlahnya lebih besar dan persenjataannya lebih canggih. Lalu apa yang beliau lakukan waktu itu? Ada dua pilihan, mundur atau tetap maju menyerang. Beliau memilih untuk tetap pada rencana awal yaitu menyerang. Untuk memperteguh tekadnya, beliau lalu membakar perahu-perahu pasukannya sendiri, sehingga tidak bisa pulang kecuali setelah mengalahkan pasukan lawan. Tindakan membakar perahu merupakan kiat beliau agar tidak tergoda dengan ada pihan lain kecuali menyerang. Kiat ini dapat digunakan oleh kita untuk konsisten terhadap rencana yang telah dibuat. Buat rencana dan yakini bahwa hanya satu pilihan untuk bertindak, yaitu melaksanakan rencana. Seringkali kita gagal melaksanakan rencana karena tergoda dengan pilihan-pilihan lain yang biasanya lebih enak dan ringan.
2016 28 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Oleh karena itu “bakar” pilihan-pilihan itu di dalam benak Anda. Bahkan dalam hal tertentu kita dapat “membakar” pilihan-pilihan lain tersebut bukan saja di dalam benak kita, akan tetapi dalam realita. Misalnya, agar tidak malas belajar, pindahkan televisi atau komputer internet dari tempat yang mudah kita akses, sehingga kita tidak tergoda untuk dengan mudah menonton televisi atau bermain komputer. Contoh lain, agar kita tidak keluyuran setelah pulang kuliah, bawa uang pas-pasan saja hanya untuk pulang, sehingga tidak bisa lagi keluyuran yang memakan biaya lebih. Ada seorang sahabat Rasulullah saw yang pernah tergoda dengan keindahan kebunnya, sehingga terlambat sholat Ashar berjamaah di masjid. Apa yang dilakukannya agar tidak mengulangi kesalahannya? Ia menginfakkan kebunnya agar ia tidak punya pilihan lain kecuali sholat Ashar pada waktunya.
2. Pasang Alarm Secara Rutin
Kiat kedua yang bisa dilakukan adalah memasang alarm secara rutin dari HP/jam kita. Pasang alarm pada saat Anda memang sudah waktunya untuk melaksanakan rencana Anda (secara harian atau mingguan). Agar Anda tidak “kebal” terhadap bunyi alarm, maka ubah bunyi alarmnya pada saat-saat tertentu. Jika Anda sudah konsisiten dan terbiasa melaksanakan rencana/tugas pada waktunya, bunyi alarm tersebut bisa saja dimatikan. Digantikan dengan bunyi “alarm” dalam pikiran Anda.
3. Yakini bahwa Anda Sudah Terlambat.
Yakini bahwa Anda sudah terlambat. Kalau perlu dramatisir bahwa Anda bukan hanya terlambat dibandingkan dengan teman-teman seangkatan Anda, tapi sudah terlambat dibandingkan dengan orang-orang seangkatan Anda di seluruh kota, bahkan di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Meyakini bahwa kita sudah terlambat mengambil analogi dari sirkut balap mobil. Seorang pembalap yang tertinggal akan lebih sungguh-sungguh dan bersemangat untuk mengejar ketertinggalannya. Begitu pun Anda, jika yakin sudah terlambat dibandingkan dengan orang lain, pasti kita tidak
2016 29 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
punya waktu untuk bermalas-malasan dan menunda-nunda rencana kita. Apalagi kalau benar-benar sudah terlambat, maka tak ada kesempatan lagi untuk bermalas-malasan agar lebih tidak terlambat lagi.
4. Dramatisir Dampak Buruk Yang Akan Terjadi.
Cara lain untuk membangkitkan semangat bertindak adalah mendramatisir dampak buruk yang akan terjadi. Dalam kasus Anda, jika Anda tergoda untuk menelantarkan tugas-tugas kuliah, bayangkan dampak buruknya berupa tertinggal, bahkan DO (drop out) dari kuliah. Jika DO maka sulit cari kerja. Jika sulit cari kerja maka sulit mempunyai uang, sedangkan bapak/ibu Anda mungkin pada saat itu sudah meninggal. Akhirnya, hidup kita terlunta-lunta bahkan jadi pengemis. Bayangkan dampak negatifnya secara kausalitas (hukum sebab dan akibat). Hukum kausalitas adalah hukum alam/Allah yang pasti dan rasional dan mungkin saja terjadi pada diri kita jika kita mengabaikan kesungguhan kerja.
2016 30 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Clements, Phil, 2006. Be Positive: Sukses Menjadi Manajer yang Positif. Edisi kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Djajendra.2011. Merancang Tujuan Jangka pendek untuk sampai pada Misi Jangka Panjang.http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com
Lim, Rudi. 2012. Tweak Your Life: Attitude is Everything. Elex Media Komputindo. Jakarta Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum. 2007. Etika Membangun Sikap Profesionalisme
Sarjana. Graha ilmu.Yogyakarta.
Suhardono, Rene. 2012. Your Job is Not Your Career. Literati.Tangerang. Banten Tim Penulis, ETIKA Profesionalisme Sarjana, Jakarta: Graha Ilmu, 2010.
U.Adil Samadani, Sukses Itu Mudah, Jakarta: Mitra Wacana, 2013. ---, The Power of Belief, Jogyakarta: Graha Ilmu, 2013. Internet
2016 31 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
BAB IV Komunikasi Efektif
A. PENDAHULUAN
Sebelum membahas tentang pentingnya komunikasi efektif, Penulis akan menyuguhkan tabel yang mengelaborasi tentang tajamnya kemampuan berkomunikasi untuk menjadi orang suskes.
No Kualitas Skor
1 Kemampuan berkomunikasi 4,69
2 Kejujuran / Intergritas 4,59
3 Kemampuan bekerja sama 4,54
4 Kemampuan interpersonal 4,5
5 Etos kerja yang baik 4,46
6 Memiliki motivasi / berinisiatif 4,42
7 Mampu beradaptasi 4,41
8 Kemampuan analitikal 4,36
9 Kemampuan Komputer 4,21
10 Kemampuan berorganisasi 4,05
2016 32 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Tabel hasil survei NACE USA mene nal kualitas lulusan perguru an tinggi yang diharapk an dinia kerja
Berdasarkan tabel di atas dapat dipahami, bahwa IP hanyalah no 17 dari 20 kualitas yang dianggap penting dari seorang lulusan universitas, dan kemampuan berkomunikasi menempati rangking pertama, ini menandakan betapa pentingnya seseorang untuk mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif, dan seorang mahasiswa dituntut untuk mampu berkomunikasi apapun jurusannya. (Hasil survei National Association of colleges and Employers, USA, 2002)
B. PENGERTIAN
Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal (kata-kata) dan Non verbal (non kata-kata) yang melibatkan 2 orang atau lebih.
12 Kemampuan memimpin 3,97
13 Percaya diri 3,95
14 Berkepribadian ramah 3,85
15 Sopan / beretika 3,82
16 Bijaksana 3,75
17 IP lebih besar dari 3,00 3,68
18 Kreatif 3,59
19 Humoris 3,25
2016 33 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yg terlibat dalam komunikasi.2 Tujuannya adalah memberi kemudahan dalam
memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang dan melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua informasi secara lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun sebaliknya.
Bagaimanakah caranya agar kita mampu melakukan komunikasi yang baik, komunikasi yang dua arah, komunikasi yang efektif, sehingga target informasi yang harus disampaikan ataupun diserap sesuai dengan harapan ?
Keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif dapat dipelajari dan dikuasai dengan latihan rutin dan berkesinambungan secara terus menerus. Untuk dapat melakukan komunikasi efektif ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan yaitu :
1. Menganalisa 2. Menyalahkan 3. Menghakimi 4. Menasehati 5. Menginterogasi3
Keterampilan yang harus dimiliki dalam melakukan komunikasi efektif adalah keterampilan mendengarkan dan bertanya. Dalam proses berkomunikasi, seseorang harus mampu mendengarkan dan memahaminya dengan baik. Kemudian mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang saling memiliki keterkaitan dan mengarah pada suatu
2 ocw.gunadarma.ac.id, diakses pada 8 Juni 2012 3http://gofaztrack.com/ diakses pada 8 Juli 2012
2016 34 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
solusi atau ketenangan untuk masing-masing pihak. Sehingga tujuan utama dalam komunikasi yang efektif adalah sebuah win-win solution. Tak ada satupun orang yang mau disalahkan, inilah konsep dasar dari komunikasi efektif.
Komunikasi efektif atau dalam bahasa lain sering pula disebut diplomasi, perlu dilakukan untuk dapat membangun sebuah kesamaan keinginan dari sebuah informasi yang disajikan. Sehingga tujuan yang ingin diraih dapat dilakukan secara bersama-sama.
Komunikasi efektif dapat dilakukan oleh setiap orang. Jika ada yang merasa tidak mampu, hal ini lebih Karen masalah pembiasaan saja. Melatih orang berkomunikasi secara efektif bisa dilakukan dengan langsung pada prakteknya. Walaupun sepintas sepele, hal ini dapat membantu setiap individu untuk mencapai sebuah kesuksesan baik di dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan karirnya.
Ketika anda ingin berkomunikasi dengan orang lain, lakukanlah dengan efektif. Dalam kondisi apapun disarankan agar anda selalu dapat melakukan komunikasi secara efektif. Dengan berkomunikasi efektif kita dapat menunjukan kepribadian yang berkarakter positif dan membuka diri untuk selalu tumbuh dan berkembang menuju kesuksesan secara bersama-sama.
C. HUKUM KOMUNIKASI
Ada lima Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective Communication4) yang kami kembangkan dan rangkum dalam satu kata yang
mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah
2016 35 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.
1. Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.
Bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga mengatakan bahwa "Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai." Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang dapat memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam telapak tangannya.
Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling besar yang dia miliki adalah kemampuannya dalam membangkitkan antusiasme pada
2016 36 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
orang lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan hal-hal terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini pula yang menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken Blanchard dan Spencer Johnson, The One Minute Manager.
2. Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek First to Understand - understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust). Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.
Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran (marketing) memahami perilaku konsumen (consumer's behavior) merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku konsumen, maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat, harapan dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama tim. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam tim kita. Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan
2016 37 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork.
Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang
merupakan arus balik dari penerima pesan. Oleh
karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines (mass media advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar dan menangkap umpan balik dari audiensi atau penerima pesan.
3. Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.
2016 38 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
4. Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika saya bekerja di Sekretariat Negara, hal ini merupakan hukum yang paling utama dalam
menyiapkan korespondensi tingkat tinggi.
Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran
akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.
5. Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Dalam edisi Mandiri 32 Sikap Rendah Hati pernah kita bahas, yang pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain
2016 39 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.
D. PONDASI MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF
Ada lima pondasi yang mesti hadir ketika ingin membangun komunikasi efektif (effective communication building), yaitu:
1. Berusaha benar-benar mengerti orang lain (emphatetic communication) 2. Memenuhi komitmen / janji
3. Menjelaskan harapan
4. Meminta maaf dengan tulus ketika membuat kesalahan 5. Memperlihatkan integritas pribadi
Menurut Kumar (2000), komunikasi efektif antar pribadi mempunyai 5 ciri: 1. Keterbukaan
2. Empati 3. Dukungan 4. Rasa positif 5. Kesetaraan
Bentuk Dan Karakteristik Komunikasi Efektif Mencakup : 1. Komunikasi verbal efektif
� Jelas dan ringkas
Penggunaan contoh untuk membuat penjelasan lebih mudah dipahami. Mengulang bagian yg penting. Penerima pesan mengetahui “apa, siapa, mengapa, kapan, dimana, bagaimana. Ringkas dengan menggunakan kata2 yang mengekspresikan ide secara sederhana.
� Perbendaharaan kata (sampaikan pesan dengan istilah yg dimengerti klien).
� Arti denotatif dan konotatif
2016 40 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
� Kecepatan berbicara
� Humor
Dugan (1988), tertawa membantu mengurangi ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stress sehingga keberhasilan memberikan dukungan emosional terhadap klien. Sullivan & Deane, 1988 melaporkan bahwa humor merangsang produksi katekolamin dan hormon yg menimbulkan rasa sakit, mengurangi ansietas, memfasilitasi relaksasi pernafasan dan metabolisme.
2. Komunikasi nonverbal
� Penampilan fisik (Bidan yg memperhatikan penampilan dirinya dpt menimbulkan
citra diri & profesional yg positif).
� Sikap tubuh dan cara berjalan (bidan dapat mengetahui informasi yg bermanfaat
dengan mengamati sikap tubuh dan langkah klien. Langkah dapat dipengaruhi oleh faktor fisik spt rasa sakit, obat atau fraktur).
� Ekspresi wajah dan kontak mata.
� Sentuhan (kasih sayang, dukungan emosional dan perhatian diberikan melalui
sentuhan dan sesuai dengan norma sosial).
Proses dan unsur2 komunikasi efektif. Dalam proses komunikasi untuk mendapatkan hasil yang efektif perlu diperhatikan unsur2 dari komunikasi, yaitu:
� Komunikator (pandai menggunakan bahasa, intonasi, simbol dan mimik yang
menarik simpati dan empati dari komunikannya)
� Pesan (cara penyampaian, isi pesan sesuai dengan kebutuhan dan diminati oleh
komunikan)
� Media (sesuai dengan pesan yg ingin disampaikan dan sesuai dengan kebutuhan
2016 41 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
� Perhatikan gangguan-gannguan yg mungkin akan menghambat proses
komunikasi
� Komunikan (latar belakang, dll)
� Pengaruh / umpan balik (yg diharapkan / tujuan penyampaian pesan)
Keenam unsur komunikasi harus saling berhubungan dalam menyampaikan pesan agar dapat menjadi komunikasi efektif.
Kiat sukses berkomunikasi
� Kenali dengan baik lawan bicara
� Jangan terlalu banyak bicara dan kurang mendengar
� Jangan merasa dan memperlihatkan bahwa kita lebih tahu daripada lawan kita bicara � Kenali betul2 diri sendiri dan kemampuan diri sendiri
HU
E. HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
MANUSIA Pengertian
� Adalah suatu sosiologi konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh psikologisnya. (Hugh Cabot dan Joseph A. Kahl, 1967) � Interaksi adalah hubungan antara 2 orang/lebih individu manusia dan perilaku individu yg satu mempengaruhi, mengubah dan memperbaiki perilaku individu yg lain atau sebaliknya. (H. Bonner, 1975)
� Dalam arti luas HAM mencoba menemukan, mengidentifikasi, masalah dan membahasnya untuk mencari pemecahan.
Tujuan penggunaan HAM
� Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dlm penyesuaian diri manusia sehingga penyesuaian diri terjadi serasi dan selaras,
2016 42 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
dengan ketegangan dan pertentangan sedikit mungkin.
� Penyesuaian diri bukan pada satu pihak saja, melainkan pada lebih dari dua pihak.
Faktor yang mendasari interaksi sosial
1. Faktor imitasi : keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu diluar dirinya. Sebelum mengikuti suatu hal, ia harus memenuhi syarat sbb:
� Minat dan perhatian yg cukup besar terhadap hal yg diimitasi. � Sikap menjunjung tinggi / mengagumi hal2 yg diimitasi.
�Seseorang meniru suatu pandangan/tingkah laku karena akan memperoleh penghargaan sosial yg tinggi.
2. Faktor sugesti : proses seorang individu menerima cara pandang atau pedoman
tingkah laku orang lain tanpa kritik terleih dahulu. Syarat terjadinya sugesti:
� Hambatan berpikir (karena emosional seseorang langsung menerima tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu segala pengaruh/pandangn orang lain)
� Pikiran terpecah-pecah / disasosiasi.
� Otoritas atau prestise (menerima pandangan dari seseorang yg memiliki keahlian
tertentu shg dianggap otoritas atau dari sesorang yg mempunyai prestise sosial yg tinggi)
� Mayoritas
� Kepercayaan penuh (pandangan sudah ada pada diri individu yg bersangkutan)
Next...
3. Faktor identifikasi : Sigmund freud, cara seorang anak belajar norma sosial dari orang tuanya. Setelah usia pubertas identifikasi dilakukan pada orang lain. Dorongan ingin mengikuti, menerima jejak orang lain yg dianggap ideal bagi dirinya.
2016 43 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
4. Faktor simpati : perasaan tertarik seseorang terhadap orang lain yg timbul atas dasar penilaian perasaan. Ada rasa ingin mengerti dan bekerjasama dengan orang lain.
Faktor yang menentukan interaksi sosial
Agar interaksi sosial berjalan baik salah satunya ditunjang dengan menumbuhkan hubungan Interpersonal yg baik. Faktor untuk menumbuhkan hubungan Interpersonal yg baik adalah:
� Ada rasa percaya.
Beberapa faktor yg menumbuhkan rasa percaya :
1. Menerima (tanpa menilai dan berusaha mengendalikan) 2. Empati
3. Kejujuran (terus terang)
� Sikap sportif : mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dlm komunikasi yg terjadi dlm interaksi sosial. Jack R. Gibb mengemukakan makin sering orang menggunakan perilaku defensif, makin besar kemungkinan komunikasi menjadi defensif.
2016 44 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Clements, Phil, 2006. Be Positive: Sukses Menjadi Manajer yang Positif. Edisi kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Djajendra.2011. Merancang Tujuan Jangka pendek untuk sampai pada Misi Jangka Panjang.http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com
Lim, Rudi. 2012. Tweak Your Life: Attitude is Everything. Elex Media Komputindo. Jakarta Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum. 2007. Etika Membangun Sikap Profesionalisme
Sarjana. Graha ilmu.Yogyakarta.
Suhardono, Rene. 2012. Your Job is Not Your Career. Literati.Tangerang. Banten Tim Penulis, ETIKA Profesionalisme Sarjana, Jakarta: Graha Ilmu, 2010.
U.Adil Samadani, Sukses Itu Mudah, Jakarta: Mitra Wacana, 2013. ---, The Power of Belief, Jogyakarta: Graha Ilmu, 2013. Internet
2016 45 Etik UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
BAB V Menyongsong Perubahan
Dan di dalam surat Ar-Ra’d Allah berfirman,“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS Ar-Ra’d [13]: 11)
Satu hal yang tidak bisa kita elakkan dalam kehidupan adalah perubahan. Tuhan dalam firman-Nya beberapa kali mengungkapkan betapa dahsyat dan pentingnya perubahan itu. Karena itu pula, ayat-ayat Makkiyah (ayat-ayat yang turun di Makkah) dimulai dengan simbol-simbol perubahan. Misal, wal ashri (demi masa), wad dhuhaa (demi waktu dhuha), wassyamsi wa dhuhaahaa, dan sebagainya. Ini adalah simbol-simbol perubahan yang ditampilkan Allah kepada manusia untuk dimaknai dan dipikirkan.
Lantaran besarnya dampak perubahan bagi kehidupan seseorang, Nabi Muhammad SAW pernah memberikan pesan kepada para sahabatnya untuk betul-betul dan sungguh-sungguh dalam menghadapi perubahan itu sendiri. Sebab, jika tidak, manusia yang paginya masih Muslim, bisa jadi siangnya ia termasuk orang-orang fasik. Bisa jadi di waktu paginya zikir khusyuk di mushala, tapi siangnya ia jadi pezina, pencuri, atau mabuk dunia. Kalau demikian apa yang bisa dan mampu membuat kita untuk selalu di jalan Allah (Islam)? Pertama, ikhlas. Sikap ikhlas ini pula yang membuat iblis tidak mampu menggoda seseorang. Tidak ada yang tahu apakah kita ikhlas atau tidak, kecuali diri kita dan Allah saja.