• Tidak ada hasil yang ditemukan

S BIO 1103997 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S BIO 1103997 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

75

Luthfianti Zhafarina Harmany, 2015

PENALARAN ANTROPOSENTRIS, BIOSENTRIS, DAN EKOSENTRIS PADA JENJANG SD, SMP, DAN SMA MENGENAI PERMASALAHAN LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti

mengambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Pola penalaran dari setiap jenjang pendidikan yang diteliti dapat dikatakan

mengalami perubahan. Pada jenjang Sekolah Dasar (SD) jenis penalaran yang

dominan teridentifikasi adalah biosentris namun tidak ada jenis penalaran

ekosentris. Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) jenis penalaran yang

teridentifikasi dominan adalah biosentris namun, jenis penalaran ekosentris sudah

muncul. Sedangkan pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), jenis penalaran

yang dominan teridentifikasi adalah antroposentris.

2. Jenis penalaran moral terhadap lingkungan yang dimiliki siswa dari jenjang

pendidikan SD sampai SMA tidak menunjukkan perkembangan dari penalaran

antroposentris ke arah ekosentris meskipun tidak secara menyeluruh. Sehingga

dapat dikatakan pula perkembangan penalaran moral terhadap lingkungan yang

terjadi tidak sesuai dengan jenjang pendidikannya.

3. Penalaran moral antroposentris, biosentris dan ekosentris dipengaruhi oleh

perbedaan gender. Laki-laki didominasi oleh jenis penalaran antroposentris dan

perempuan didominasi oleh jenis penalaran biosentris. Namun, semakin tinggi

jenjang pendidikannya maka perbedaan jenis penalaran moral terhadap

lingkungan berdasarkan gender semakin tidak terlihat.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Dari penelitian ini ada beberapa hal yang menjadi keterbatasan di dalam

penelitian ini. Keterbatasan-keterbatasan tersebut kiranya dapat diimplikasikan dan

menjadi masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang yang perlu diperhatikan

bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai pola penalaran moral

(2)

76

Luthfianti Zhafarina Harmany, 2015

PENALARAN ANTROPOSENTRIS, BIOSENTRIS, DAN EKOSENTRIS PADA JENJANG SD, SMP, DAN SMA MENGENAI PERMASALAHAN LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk dapat menghasilkan data yang lebih lengkap dan akurat sebaiknya selain

diberikan kuesioner uraian terbuka dilakukan wawancara secara individual

kepada seluruh siswa secara menyeluruh, bukan hanya pada siswa dengan

jawaban test yang kurang dapat dikategorikan.

2. Untuk mempermudah menggali informasi yang bersifat sama pada setiap siswa

perlu dibuat angket khusus sesuai dengan informasi yang akan digali pada siswa.

3. Untuk melengkapai data sekunder dan mempermudah pembahasan baiknya

dilakukan wawancara dengan pihak yang terlibat dengan proses bernalar

seseorang misalnya dengan guru mata pelajaran, guru wali kelas atau juga dengan

orang tua murid.

4. Untuk dapat menggambarkan secara keseluruhan apa saja aspek yang dapat

mempengaruhi penalaran seseorang, perlu menambah variabel untuk jenis

penelitian ini. Seperti misalnya variabel berbagai macam sistem pendidikan yang

dipakai pada yayasan pendidikan, variabel latar belakang ekonomi orang tua

siswa, dan sebagainya.

5. Data penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal untuk penelitian mengenai

metode pembelajaran materi ekosistem pada setiap jenjang pendidikan, karena

setelah mengetahui jenis penalaran moral terhadap lingkungan pada siswa

pendidik dapat mengubah metode mengajarnya untuk merubah jenis penalaran

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu dari 8 rancangan Sasaran Pembangunan Millenium (suatu rancangan yang telah disepakati oleh seluruh Negara didunia dan oleh institusi- institusi

Kemudian ketika mulai mikroprosesor akan menganalisa masukan dari sensor LDR yang menuju P2.0 bila berlogik 0 maka program belum dapat dilanjutkan dan bila sudah

Definisi kematian maternal, yaitu kematian seorang wanita pada masa kehamilan ataupun dalam waktu 42 hari setelah terminasi kehamilan, tanpa memperhatikan durasi

Sedangkan tanggapan keluaran pengendalian suhu secara cascade control cenderung turun atau stabil ketika terdapat gangguan aliran uap (aliran uap cepat). Besarnya

bahwa dalam rangka pengamanan dan pengembalian piutang Negara, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) masih menghadapi kesulitan dalam penyelesaian pengurusan permohonan

Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui angket selanjutnya dideskripsikan melalui penyajian data untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana penerapan

Penerapan hasil belajar Pengetahuan Bahan Makanan pada praktik Makanan Nusantara Mahasiswa program studi Pendidikan Tata Boga berupa pemahaman tentang penggunaan

Apabila hak atas tanah atau Hak Milik Satuan Rumah Susun yang bersangkutan dibebani Hak Tanggungan atas nama Bank Indonesia atau Bank Dalam Penyehatan atau BPPN,