• Tidak ada hasil yang ditemukan

pelajaran 1 kegiatan 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pelajaran 1 kegiatan 3"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK …

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : X / 1

Tema/Topik : Gemar Meneroka Alam Semesta Alokasi waktu : 6 jam pelajaran (3 x pertemuan)

Kompetensi I nti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, manalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

A. Kompetensi D asar

1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa. 2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam

menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat anekdot mengenai permasalahan sosial, lingkungan, dan kebijakan publik.

3.2 Membandingkan teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi, dan negosiasi, baik melalui lisan maupun tulisan.

4.2 Memproduksi teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi, dan negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat, baik secara lisan maupun tulisan.

B. Indikator P encapaian K ompetens i

1.1 Mengidentifikasi persamaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil kegiatan berdasarkan isi dan sistematika laporan yang benar.

1.2 Mengidentifikasi perbedaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil kegiatan berdasarkan isi dan sistematika laporan yang benar.

1.3 Menentukan topik yang berkaitan dengan laporan hasil observasi untuk dibuat menjadi sebuah laporan.

1.4 Membuat teks laporan hasil observasi berdasarkan topik yang sudah ditentukan sesuai dengan isi dan sistematika laporan.

(2)

C. Tujuan P embelajaran

1. Setelah membaca teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat mengidentifikasi persamaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil kegiatan berdasarkan isi dan sistematika laporan yang benar.

2. Setelah membaca teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat mengidentifikasi perbedaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil kegiatan berdasarkan isi dan sistematika laporan yang benar.

3. Setelah mengamati beberapa contoh laporan, peserta didik dapat menentukan topik laporan berdasarkan hasil observasi.

4. Berdasarkan topik yang telah ditentukan, peserta didik dapat membuat teks laporan hasil observasi sesuai dengan isi dan sistematika laporan yang benar.

5. Setelah membuat teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat menyampaikan secara lisan teks laporan hasil observasi tersebut.

Materi Pembelajaran

1. Contoh-contoh teks laporan hasil observasi. 2. Sistematika laporan.

3. Teknik menulis laporan.

Metode P embelajaran

 Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanyakan, menalar, mencoba, membentuk jejaring)

 Metode : Curah pendapat, diskusi, dan penugasan Langkah- l angkah P embelajaran

Pertemuan pertama

1. Pendahuluan (10 menit)

a. Sebelum pelajaran dimulai guru mengajak berdoa bersama. b. Guru mengecek kehadiran peserta didik.

c. Sebelum menyampaikan materi pelajaran, guru mengadakan tanya jawab tentang teks laporan hasil observasi.

d. Mengekspresikan rasa syukur atas keberadaan bahasa Indonesia setelah membaca teks laporan hasil observasi.

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

f. Peserta didik membentuk kelompok, sesuai arahan/petunjuk yang diberikan guru.

2. Kegiatan Inti (70 menit)

a. Peserta didik mengamati (membaca) contoh teks laporan hasil observasi.

b. Peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang butir-butir penting yang berkaitan dengan isi dan sistematika laporan hasil observasi.

c. Peserta didik mendiskusikan persamaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil kegiatan berdasarkan isi dan sistematika laporan yang benar. d. Peserta didik mendiskusikan perbedaan teks laporan hasil observasi dengan

laporan hasil kegiatan berdasarkan isi dan sistematik laporan yang benar.

e. Peserta didik menjelaskan hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas tentang teks laporan hasil observasi.

f. Peserta didik menanggapi hasil laporan kelompok lain tentang teks laporan hasil observasi.

g. Guru memberi penguatan terhadap hasil kerja peserta didik. 3. Penutup (10 menit)

(3)

b. Melakukan refleksi dengan cara menanyakan kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam teks laporan hasil observasi.

c. Membuat kesepakatan dengan peserta didik untuk pertemuan berikutnya.

d. Perwakilan peserta didik memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

Pertemuan kedua

1. Pendahuluan (10 menit)

a. Sebelum pelajaran dimulai guru mengajak berdoa bersama. b. Guru mengecek kehadiran peserta didik.

c. Tukar pendapat tentang kesulitan-kesulitan yang dialami siswa tentang persamaan dan perbedaan teks laporan hasil observasi dengan laporan hasil kegiatan.

d. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

e. Peserta didik membentuk kelompok, sesuai arahan/petunjuk yang diberikan guru.

f. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan. 2. Kegiatan Inti (70 menit)

a. Masing-masing kelompok memajang temuan tentang persamaan dan perbedaan teks laporan hasil observasi dan teks laporan kegiatan.

b. Peserta didik saling menilai hasil pekerjaan teman.

c. Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil penilaian. d. Peserta didik memberi tanggapan terhadap hasil presentasi kelompok. e. Guru memberikan penguatan terhadap hasil kerja peserta didik. 3. Penutup (10 menit)

a. Guru membuat simpulan hasil kerja peserta didik.

b. Melakukan refleksi dengan cara menanyakan kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam menentukan persamaan dan perbedaan laporan hasil observasi dengan laporan hasil kegiatan.

c. Menginformasikan kepada peserta didik untuk pertemuan berikutnya.

d. Perwakilan peserta didik memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

Pertemuan ketiga

1. Pendahuluan (10 menit)

a. Sebelum pelajaran dimulai guru mengajak berdoa bersama. b. Guru mengecek kehadiran peserta didik.

c. Sebelum menyampaikan materi pelajaran, guru mengadakan tanya jawab tentang teks laporan hasil observasi.

d. Mengekspresikan rasa syukur atas keberadaan bahasa Indonesia setelah membaca teks laporan hasil observasi.

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

f. Peserta didik membentuk kelompok, sesuai arahan/petunjuk yang diberikan guru.

2. Kegiatan Inti (70 menit)

a. Masing-masing kelompok menentukan topik yang berkaitan dengan laporan hasil observasi untuk dibuat menjadi sebuah laporan.

b. Masing-masing kelompok membuat teks laporan hasil observasi berdasarkan topik yang sudah ditentukan sesuai dengan isi dan sistematika laporan.

c. Perwakilan masing-masing kelompok menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dibuat.

(4)

a. Guru bersama peserta didik membuat simpulan hasil kerja peserta didik.

b. Melakukan refleksi dengan cara menanyakan kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam menentukan topik laporan hasil observasi.

c. Menginformasikan kepada peserta didik untuk pertemuan berikutnya.

d. Perwakilan peserta didik memimpin doa untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

Media Pembelajaran

 Contoh-contoh laporan hasil observasi

Sumber Belajar

 Bahasa Indonesia SMA/SMK. Ekspresi Diri dan Akademik. 2013. Jakarta. Kemendikbud.

 Pengalaman peserta didik dan guru.  Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Penilaian Hasil Belajar

1.1 Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik Bentuk Instrumen

Observasi Lembar pengamatan sikap dan rubrik

Tes Tulis Tes uraian: mengidentifikasi persamaan dan perbedaan laporan hasil observasi dengan laporan kegiatan, menentukan topik dan menyusun laporan hasil observasi.

Tes Praktik Menyampaikan secara tulis dan lisan laporan hasil observasi.

1.2 Instrumen Penilaian Kemampuan Membuat Laporan Hasil Observasi Nama Siswa : ________________________

Kelas / NIS : ________________________

No Aspek Penilaian Skor Jumlah

1 Kesesuaian topik dengan isi laporan a. Sesuai

b. Kurang sesuai c. Tidak sesuai

3 2 1 2 Bahasa yang digunakan

a. Baku b. Tidak baku

2 1 3 Sistematika penulisan laporan

a. Sistematis

b. Kurang sistematis c. Tidak sistematis

3 2 1 4 Penggunaan ejaan

(5)

b. Kurang sesuai dengan EYD

c. Tidak sesuai dengan EYD 21

5 Jumlah skor maksimal 11

Nilai Akhir = Jumlah skor perolehan x 100 Jumlah skor maksimal

1.3 Instrumen Penilaian Presentasi Menyampaikan Laporan Hasil Observasi Nama Siswa : ________________________

Kelas / NIS : ________________________

No Aspek Penilaian Skor Jumlah

1 Sistematika penyampaian a. Sistematis

b. Kurang sistematis c. Tidak sistematis

3 2 1 2 Bahasa yang digunakan

c. Baku d. Tidak baku

2 1 3 Struktur kalimat

d. Benar e. tidak benar

2 1 4 Pelafalan

d. jelas

e. kurang jelas f. tidak jelas

3 2 1

5 Jumlah skor maksimal 10

Nilai Akhir = Jumlah skor perolehan x 100 Jumlah skor maksimal

1.4 Tes Uraian

1. Cobalah Anda identifikasi persamaan dan perbedaan laporan hasil observasi dengan laporan hasil kegiatan berdasarkan isi dan sistematikanya (minimal tiga)!

2. Tentukan topik yang akan Anda susun menjadi sebuah laporan hasil observasi! 3. Buatlah laporan teks laporan hasil observasi berdasarkan topik yang telah

Anda buat sesuai dengan isi dan sistematika laporan yang benar!

1.5 Tes Praktik

(6)

Kunci Jawaban I. Tes Uraian

1. Persamaan dan perbedaan laporan hasil observasi dan laporan hasil kegiatan: a. Persamaan

No Laporan Hasil Observasi Laporan Hasil Kegiatan 1

2 3

a. Perbedaan

No Laporan Hasil Observasi Laporan Hasil Kegiatan 1

2 3

2. Jawaban siswa bisa bervariasi. 3. Jawaban siswa bisa bervariasi.

II. Tes Praktik

1. (Menyampaikan presentasi laporan hasil observasi secara lisan yang telah dibuat oleh siswa di depan kelas)

Mengetahui, Pasuruan, Juli 2013

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Drs.Ach Sarkawi, M.Pd Fatimah Zahro, S.Pd

NIP.19630919 198903 1 009 NIP.19710908 201001

(7)

LAMPIRAN 1

Contoh Laporan Hasil Observasi

PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini. Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain: udara, gas, angin, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis dibutuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.

1.2 Tujuan dan Manfaat 1.2.1 Tujuan

Tujuan kami melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Ingin mengetahui, apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau

b. Ingin mengetahui dan mengkaji masalah pengaruh cahaya matahari terhadap tanaman kacang hijau.

c. Ingin mengetahui bagaimana cahaya matahari dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau.

1.2.2 Manfaat

Manfaat dari kegiatan pengamatan ini adalah agar kita mengetahui betapa pentingnya pengaruh cahaya matahari bagi makhluk hidup, tak terkecuali terhadap pertumbuhan tanaman.

1.2.3 Variabel

a. Variabel kontrol, meliputi: media tumbuh, jenis bibit, jumlah air.

b. Variabel bebas, meliputi: suhu udara, jumlah cahaya, kelembaban udara. c. Variabel terikat, meliputi: jumlah daun, tinggi batang, usia tanaman,

kualitas tanaman

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

(8)

faktor yang lain ikut memengaruhi. Menurut literatur perkecambahan dipengaruhi oleh hormon auksin, jika melakukan perkecambahan di tempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat namun bengkok, hal itu disebabkan karena hormon auksin sangat peka terhadap cahaya, jika pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang terang perkecambahan akan terjadi relatif lebih lama, hal itu juga disebabkan pengaruh hormon auksin yang aktif secara merata ketika terkena cahaya. Sehingga dihasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur ke atas

Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan etiolasi, yaitu pertumbuhan sel tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap. Etiolasi = fenomena yang diperlihatkan tumbuhan yang tumbuh dalah gelap, bercirikan warna pucat, ruas panjang-panjang, dan daun kecil. (www.kamusilmiah.com)

Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.

Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen.

Istilah auksin berasal dari bahasa Yunani yaitu auxien yang berarti meningkatkan. Auksin ini pertama kali digunakan Frits Went, seorang mahasiswa pascasarjana di negeri Belanda, yang menemukan bahwa suatu senyawa yang belum dapat dicirikan mungkin menyebabkan pembengkokan koleoptil ke arah cahaya. Fenomena pembengkokan ini dikenal dengan istilah fototropisme. Senyawa ini banyak ditemukan Went didaerah koleoptil. Aktifitas auksin dilacak melalui pembengkokan koleoptil yang terjadi akibat terpacunya pemanjangan pada sisi yang tidak terkena cahaya matahari. Dan hasil penelitian beliau, pada tahun 1928 produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.

Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar matahari. Sinar nila perusak enzim-enzim yang membentuk pembentukan asam indo asetat (salah satu jenis auksin). Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tampak layu karena mengandung banyak air.

Akibat tidak ada sinar matahari organ perbanyakan pada tanaman, lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan. Selain itu, Para ahli fisiologi telah meneliti pengaruh auksin dalam proses pembentukan akar lazim, yang membantu mengimbangkan pertumbuhan sistem akar. Terdapat bukti kuat yang menunjukkan bahwa auksin dari batang sangat berpengaruh pada awal pertumbuhan akar. Bila daun muda dan kuncup, yang mengandung banyak auksin dipangkas, maka jumlah pembentukan akar akan berkurang. Bila hilangnya organ tersebut diganti dengan auksin, maka kemampuan membentuk akar sering terjadi kembali.

1.2 Hipotesis

1. Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang terkena sinar matahari.

2. Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari. 3. Jumlah daun tanaman etiolasi sama dengan tanaman yang terkena sinar matahari. 4. Warna daun tanaman etiolasi berwarna kuning pucat, sedangkan warna daun

tanaman yang terkena sinar matahari berwarna hijau.

(9)

BAB III

METODE PENGAMATAN 3.1 Waktu

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Agutus s.d. 12 agutus 2009 3.2 Tempat

Laboratorium IPA SMA Negeri 3 Jambi 3.3 Alat Dan Bahan

1. 3 buah gelas aqua. 2. Kapas secukupnya.

3. Beberapa bibit tanaman kacang hijau. 4. Air secukupnya.

5. Spidol. 3.4 Cara kerja

1. Rendamlah beberapa bibit tanaman kacang hijau. Biarkanlah untuk beberapa saat. 2. Pilihlah bibit tanaman kacang hijau yang tumbuh untuk ditanam.

3. Siapkanlah 3 buah gelas aqua.

4. Tulislah pada gelas aqua yang pertama dengan tulisan “pot 1”, gelas aqua yang kedua dengan tulisan “pot 2”, dan gelas aqua yang ketiga dengan tulisan “pot 3”. 5. Letakanlah beberapa kapas bengan ketebalan masing-masing 1 cm pada tiap gelas

aqua.

6. Tanamlah pada tiap gelas aqua tadi dengan masing-masing 5 bibit tanaman kacang hijau.

7. Letakanlah gelas aqua yang pertama pada tempat yang terkena cahaya matahari dan gelas aqua yang kedua di tempat yang redup ( tidak terkena cahaya secara langsung), dan gelas aqua yang ketiga di tempat gelap yang sama sekali tidak terkena cahaya matahari.

8. Siramilah ketiga gelas aqua tersebut dengan jumlah air yang sama banyak (secukupnya) secara rutin setiap pagi dan sore.

9. Amatilah pertumbuhan ketiga tanaman kacang hijau tersebut dan masukkan data-data yang ada pada tabel yang sudah disediakan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan

Tabel 1 (POT 1 diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari) Usia

tanaman (hari ke-…)

Jumlah daun

Tinggi batang

(cm) Keadaan/kualitas tanaman

1 0 0,3 Tanaman segar, daun berwarna

hijau tua, batang tanaman tumbuh ke atas, hanya saja pertumbuhan tanaman sangat terhambat, tanaman juga agak layu karena mendapatkan terlalu banyak sinar matahari.

2 0 0,6

3 0 1,9

4 1 3

5 2 6

6 2 9,2

[image:9.595.100.533.696.860.2]
(10)

Tabel 2 (POT 2 diletakkan di tempat yang redup) Usia

tanaman (hari ke-…)

Jumlah daun

Tinggi batang

(cm) Keadaan/kualitas tanaman

1 0 0,5 Tanaman segar, daun berwarna

hijau tua, batang tanaman tumbuh ke atas.

2 0 1.3

3 1 5

4 1 11

5 2 18,3

6 2 20,5

7 2 22,7

Tabel 3 (POT 3 diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari) Usia

tanaman (hari ke-…)

Jumlah daun

Tinggi batang (cm)

Keadaan/kualitas tanaman

1 0 0,7 Tanaman sedikit layu, daun

berwarna hijau

kekuning-kuningan dan telihat pucat, batang tanaman tumbuh melengkung, pertumbuhan tanaman berjalan dengan sangat cepat.

2 1 3,4

3 1 7,9

4 2 12

5 2 19,1

6 2 22

7 2 24,1

4.2 Pembahasan

Tanaman kacang hijau yang dietiolasi (tumbuhan yang tumbuh dalah gelap) pertumbuhannya lebih cepat daripada tanaman yang terkena banyak sinar natahari maupun di tempat yang redup karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh. Akan tetapi batang tanaman tersebut tidah bisa tegak, melainkan melengkung. Begitu juga dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta berwarna hijau kekuning-kuningan dan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman tidak mendapat sinar matahari sama sekali sehingga tanaman tidak mampu menghasilkan karbohidrat untuk pembentukkan klorofil. Tanaman ini juga memiliki kadar air yang berlebih akibat tidak terkena sinar matahari. Dan karena tidak mendapatkan sinar matahari, lama-lama akan mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.

[image:10.595.102.534.142.495.2] [image:10.595.103.533.144.321.2]
(11)

Berbeda lagi dengan tanaman yang selalu terkena cahaya matahari. Pertumbuhan tanaman ini sangat terhambat. tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warna daunnya nampak berwarna hijau tua dan tampak segar. Hal ini terjadi karena tumbuhan terlalu banyak mendapatkan cahaya matahari yang menyebabkan hormon auksin terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil/pendek. Dengan demikian, sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang terkena cahaya matahari.

2. Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari 3. Kedua tanaman memiliki jumlah daun yang sama banyak, yaitu 2 helai.

4. Sinar matahari merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau.

5.2 Saran

Di muka bumi ini, tumbuhan adalah sumber makanan, saran kami adalah marilah kita menjaga kelestarian tanaman karena kita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan kita tidak akan ada di muka bumi ini.

(12)

LAMPIRAN 2

Contoh Laporan Hasil Kegiatan

PEMBENTUKAN PENGHIJAUAN DI LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Adanya berbagai perubahan kondisi dan kualitas lingkungan tentunya akan bisa berpengaruh buruk terhadap manusia. Beragam bentuk kerusakan lingkungan, seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan menurunnya kualitas lingkungan akibat bencana alam, banjir, longsor, kebakaran hutan, krisis air bersih, sekolah menjadi gersang. Hal ini lama kelamaan akan dapat berdampak global pada lingkungan, khususnya bagi kesehatan masyarakat dan sekolah itu sendiri.

Manusia memang terkadang tenggelam dalam rangkaian kegiatan yang terlalu berlebihan dan tidak memperhatikan kepentingan lainnya. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan, telah mengakibatkan kemerosotan kualitas lingkungan yang begitu parah. Hal ini hendaklah menjadi perhatian khusus bagi penanggung jawab sekolah dan komunitasnya dalam menata kembali lingkungan sekolah dari segala bentuk berbagai kerusakan lingkungan, disamping menciptakan dan membangun budaya pelaku pendidikan dalam berwawasan lingkungan.

Dalam konteks ini, tidaklah berlebihan jika gerakan ramah lingkungan pun bisa kembali digalakkan melalui program penghijauan lingkungan sekolah secara menyeluruh. Sebab, dalam rangka menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, sangatlah perlu adanya kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat dengan sekolah itu sendiri. Berbagai bencana alam yang sering melanda sebagian wilayah di negara kita pada dasarnya merupakan akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan.

Masalah lingkungan, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor, kebakaran hutan, masalah sampah, dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan masalah lingkungan yang bukan tergolong sepele. Betapa tidak? Sebab, tidak terselesaikannya atau berlarut-larutnya masalah lingkungan akan menghancurkan potensi pemenuhan generasi mendatang.

Pembangunan di berbagai sekolah hendaklah bisa memperhatikan ekosistem di sekitarnya. Janganlah, eksistensi lingkungan dikesampingkan oleh dalih penataan lingkungan tanpa menghiraukan kelestarian dan kenyamanan lingkungannya.

Menyikapi hal ini, sebagai pelaku pendidikan dan anggota masyarakat yang cinta lingkungan, paling tidak kita secara moral (etika) bisa ikut berpartisipasi pada setiap program yang berkait dengan kelestarian lingkungan hidup yang dicanangkan oleh pemerintah melalui lingkungan paling dekat dengan kita yaitu lingkungan sekolah. 1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimanakah proses pembentukan lingkungan penghijauan di SMA Negeri 3 Subang?

(13)

c. Bagaimanakah perawatan perawatan lingkungan penghijauan di SMA Negeri 3 Subang?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan penghijauan di SMA Negeri 3 Subang.

b. Untuk mengetahui kondisi penghijauan di SMA Negeri 3 Subang.

c. Untuk mengetahui bagaimana perawatan lingkungan penghijauan di SMA Negeri 3 Subang.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penerapan penghijauan lingkungan sekolah diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan hidup di wilayah Indonesia. Disamping adanya kesadaran masyarakat yang tinggi dalam memelihara dan melestarikan lingkungan hidup dalam rangka mengantisipasi dari segala bentuk pengrusakan dan pencemaran lingkungan.

BAB II KEGIATAN 2.1 Proses

Hal yang perlu dilakukan dalam penghijauan adalah: a. Pengelolaan limbah/sampah dan air.

b. Landscaping dan penghijauan.

c. Perawatan fisik bangunan dan lingkungan.

d. Sekolah menjadi pusat penghijauan (green school) yang bermanfaat bagi lingkungan.

2.2 Kondisi

Kondisi Penghijauan di SMA Negeri 3 Subang berjalan dengan lancar. Sehingga lingkungan menjadi hijau, asri, sehat, bersih dan terjaga.

2.3 Perawatan

Cara agar lingkungan tetap terjaga adalah:

a. Jangan memetik, memangkas, atau merusak tanaman yang ada.

b. Dilarang menginjak, bermain di taman rumput dan taman hias yang mengakibatkan rumput-rumput itu mati.

c. Dilarang membuang sampah pada tanaman.

d. Dilakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah sehingga taman terlihat indah. e. Di taman sekolah diupayakan agar terawat dengan cara menyapu, menyiram,

memberi pupuk sehingga tanaman bertambah subur.

f. Berilah obat pembasmi hama sehingga tanaman tidak terganggu pertumbuhannya. 2.4 Manfaat

Membangun kesadaran siswa agar mempunyai wawasan lingkungan yang luas merupakan “pilar” dalam menjaga kondisi lingkungan benar-benar jauh dari berbagai sumber pengrusakan dan pencemaran lingkungan. Sebab, pada dasarnya masalah lingkungan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri.

(14)

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN 3.1 Simpulan

Penataan Lingkungan Sekolah menjadi Green School dapat menciptakan suasana yang asri, sejuk, bersih, sehat dan dapat mendukung proses pelaksanaan KBM dengan status: dalam ruang atau luar ruang, dalam ruang dan luar ruang, serta bermanfaat bagi lingkungan luar sekolah.

Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam menghasilkan tamatan yang cakap melalui proses belajar mengajar berbasis sistem pendidikan yang bermutu. Tidak itu saja, lingkungan sekolah yang kondusif juga akan ikut mendorong terwujudnya pola hidup bermutu yang pada saat ini sangat diperlukan dalam meningkatkan daya saing bangsa dimata dunia sekaligus melestarikan kekayaan sumber daya alam hayati Indonesia.

3.2 Saran

(15)

LAMPIRAN 2

Contoh Laporan Hasil Kegiatan

LAPORAN KEGIATAN

BHAKTI SOSIAL PENGIRIMAN AIR BERSIH SE-KECAMATAN NGLIPAR DAN PANGGANG

GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA PENGANTAR

Memasuki satu dasawarsa, sebagai aksi nyata gerakan solidaritas yang dilakukan organisasi Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) dalam mengejawantahkan masyarakat penyiaran komunitas di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan kegiatan social pembagian air bersih. Oleh karena itu JRKY diharapkan mampu mempercepat proses kemandirian dan profesionalitas radio komunitas ditengah karut marutnya persoalan penyiaran. JRKY menyadari betul, bahwa legalitas radio komunitas masih manjadi pekerjaan rumah yang harus segera di selesaikan, namun demikian harus bisa melakukan aksi nyata terhadap persolan yang dihadapi masyarakat seperti kekeringan di musim kemarau saat ini. Tindakan nyata akan lebih memiliki makna dari seribu nasehat yang disampaikan. JRKY bersikap dan bertindak nyata untuk kemaslatan masyarakat yang membutuhkan.

Kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih yang diselenggarakan JRKY atas dukungan donatur berbagai pihak baik instansi pemerintah maupun swasta dan perseorangan yang peduli menjadi bentuk bukti kongkrit yang langsung bisa di rasakan oleh masyarakat.

Pilihan pengiriman air bersih di pilih menjadi sangat penting karena terkait langsung dengan kebutuhan hidup masyarakat yang sangat vital. Pengaruh pemanasan global dan musim kemarau yang sangat ekstrim menyebabkan di beberapa tempat terjadi kekeringan seperti salah satunya di Kecamatan Nglipar Gunung Kidul. Warga masyarakat di wilayahnya yang dilanda kekeringan sangat membutuhkan air karena sumber air seperti sumur, sungai,danau sudah kering. Membeli air sangat memberatkan warga bagi yang berpenghasilan kecil. Berpijak pada hal tersebut, Jaringan Radio Komunitas Yogyakarta (JRKY) yang merupakan wadah radio komunitas di DIY akan mengelar bakti social pengiriman air bersih untuk wilayah yang dilanda kekeringan.

Laporan kegiatan ini disusun sebagai pertanggunjawaban panitia pelaksana yang telah menyelenggrakan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih 2011 untuk disampaikan kepada pihak pendukung dan donator yang telah membantu terselenggarakannya pelaksanaan bakti social pengiriman air bersih.

Yogyakarta, 1 September 2011 Mardiyono

Ketua

PENDAHULUAN

(16)

Bersih di Kecamatan Nglipar Gunung Kidul pada hari Sabtu, 27 Agustus 2011 dengan lancar, tertib dan aman.

Dalam pelaksanaan Bakti Sosial Pengiriman Air bersih di Kecamatan Nglipar Gunung Kidul kali ini, segala persiapan telah dilakukan dengan segenap kemampuan yang ada dan pantia pelaksanan telah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meleksanakan kegiatan tersebut sesuai jadwal yang telah di tetapkan. Panitia Pelaksana juga berkoordinasi dengan pihak yang berwenang setempat seperti Kantor Dinas Sosial Gunung Kidul dan Camat Nglipar.

Agenda pra kegiatan bakti sosial pengiriman air bersih diselenggarakan dalam menyambut bulan ramadhan 1432 hijriyah dan HUT Kemerdeaan RI ke-66. Pengurus JRKY telah membuat jadwal perencanaan kegiatan yang di awali dengan pembentukan panitia pelaksana Bakti Sosial yang melibatkan pengurus dan radio komunitas anggota JRKY. Kegiatan lain seperti pembuatan proposal dan pengiriman ke instansi, pengusaha dan mitra juga dilakukan untuk mendukung acara bakti social ini sesuai jadwal yang telah di tetapkan.

Keterlibatan radio komunitas anggota JRKY diharapkan bisa menjadi pendukung utama untuk membantu memetakan wilayah mana yang saat ini dilanda kekeringan. JRKY juga berkordinasi dengan pihak yang berwenang dalam hal ini Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunung Kidul untuk mendapatkan informasi yang akurat dan dibantu untuk diarahkan ke warga yang saat ini membutuhkan.

Pelaksanaan bakti social pengiriman air bersih ke daerah yang di landa kekeringan juga di dukung oleh pemerintah provinsi, pengusaha, partisipasi dari donator dan juga pihak-pihak yang peduli sesame. Semoga amal kebaikan dan keilhlasan para dermawan mendapat balasan setimpal dari Allah Swt. Aamiin.

PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Prakegiatan

Untuk mempersiapkan pelaksanaan kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih tahun 2011, Pengurus JRKY melakukan pertemuan pembentukan panitia pelaksana yang dilanjutkan dengan penyusunan schedule kegiatan. Sejak tanggal 27 Juli 2011 dengan tersusunnya panitia pelaksana sebagai berikut:

Ketua : Mardiyono Sekretaris : Haribawa Bendahara : Saptawati AM Seksi Acara : A. Wakijo Seksi Usaha Dana : A. Purwanto Seksi Perlengkapan : Nurswandono Seksi Konsumsi : Fidarini Devi W

Untuk melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih 2011, panitia pelaksana berkoordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi Kabupaten Gunung Kidul untuk dapat memfasilitasi dan memberikan arahan wilayah yang akan di tuju sebagai sasaran utama pemberian air bersih tahun ini. Hasil kordinasi yang dilakukan selama hampir 2 pekan, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gunung Kidul memberikan arahan untuk dibagikan ke wilayah Desa di Kecamatan Nglipar yang saat ini juga sangat membutuhkan bantuan air bersih. Sebanyak 28 tangki untuk 7 Desa di 28 Dusun se-Kecamatan Nglipar dan 5 tangki untuk 1 Desa di Kecamatan Panggang Gunung Kidul.

2. Pelaksanaan Pengiriman Air Bersih

(17)

berkordinasi dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunung Kidul diharapkan tepat sasaran dan peta wilayah yang sesuai dengan kebutuhan warga saat ini. Kegiatan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih dilakukan pada hari Sabtu, 27 Agustus 2011 pukul 09.00 Wib.

Kegiatan yang di awali dengan serah terima secara simbolis dari Ketua JRKY kepada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul yang mewakili masyarakatyang disaksikan oleh masyarakat, anggota JRKY dan petugas pengirim. Sebanyak 5 armada truk tangki yang berisi 5000 liter siap melakukan pengiriman air bersih ke 28 Dusun se Kecamatan Nglipar dan Panggang Gunung Kidul.

Untuk Dusun Kedung Keris Desa Kedung Keris Kecamatan Nglipar Gunung Kidul menjadi tempat pertama kali yang menerima pengiriman air bersih. Pembagian air bersih dilakukan dengan pengedropan di bak penampungan air dusun sehingga warga sekitar dusun bisa segera menikmati dengan segera.

Sesuai jadwal yang sudah di agendakan, pukul 09.15 Wib acara simbolis serah terima pengiriman air bersih di wakili Bapak Irfan Ratnadi dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul selanjutnya langsung ke lokasi pengiriman air bersih ke dusun se wilayah Nglipar Kabupaten Gunung Kidul.Perwakilan radio komunitas yang hadir di antaranya: Bapak Suratimin (RADEKKA FM),Fidarini Devi W (AGRICIA FM), Sri Kuncoro (BBM FM), Jumadi dan Esti (WIDJAYA FM),Yudi Astanto (SWARA GODEAN FM), Haribawa (DIORAMA FM). Undangan via SMS sudah dikirim untuk 32 kontak person rakom namun mengingat waktu yang berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1432 H yang jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus 2011 maka banyak anggota rakom yang sibuk dengan persiapan lebaran.

Berikut Daftar Dusun, Desa di Kec. Nglipar dan jumlah KK dan Jiwa. No

. Kecamatan Desa Dusun KK Jiwa

1. Nglipar Kedungkeris 1. Kwarasan Wetan 2. Kwarasan Tengah 3. Pringsurat

4. Sendowa Kidul 5. Kedungkeris Jumlah 88 79 61 66 103 397 289 267 18 248 216 1203 Nglipar 1. Mengger

2. Nglipart Lor Jumlah 181 90 271 404 339 633 Pengkol 1. Pagutan

2. Karangsari 3. Gagan 4. Pagutan lor 5. Kebonjero Jumlah 106 118 106 106 63 499 328 328 377 334 123 1490 Kedungpoh 1. Kedungpoh Kulon

2. Kedungpoh Lor 3. Kedungpoh Tengah 4. Sinom Jumlah 88 87 66 81 322 328 120 212 199 859 Katongan 1. Jeruk Legi

(18)

Pilangrejo 1. Wotgalih 2. Dungsuru Jumlah 80 58 138 256 215 480 Natah 1. Blembeman I

2. Blembeman II 3. Ngelorejo 4. Pringombo 5. Ngabdirejo Jumlah 44 53 68 181 106 452 184 156 220 398 399 1357 Sumber Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Gunung Kidul

UCAPAN TERIMAKASIH 1. Gubernur DIY

2. Bank Indonesia Cab. Yogyakarta 3. RSUD Kota Yogyakarta

4. Padang Golf AAU Adisucipto 5. Mapala AGRIKA

6. Yayasan Slamet Riyadi 7. Kedaulatan Rakyat Group 8. STIKES Aisyiyah

9. BULOG DIY 10. Gembiraloka 11. RS Bethesda

12. Koperasi Karyawan TWC 13. Dino Games Toy`s

14. CV. Mamamia 15. Stikes Bethesda 16. Bank Jogja 17. RSI Hidayatullah 18. Alumunium SP 19. Museum TNI AU 20. RSDKT Dr. Sukarto 21. Yayasan Bopkri 22. Pengobatan Torch 23. Jari-Jari Masage 24. Neutron Yogyakarta 25. Yayasan Bopkri 26. PG/PS Madukismo 27. MAN III Yogyakarta

28. Bank BPD DIY Cab. Snopati 29. RSU PKU Muh Bantul 30. Inna Garuda Hotel 31. Koperasi Pegawai Negeri 32. Semua pihak yang berpartisipasi

PENUTUP

Demikian laporan kegiatan pelaksanaan Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih tahun 2011 JRKY. Kami telah berupaya maksimal namun masih banyak kelamahan dan kekurangan dalam pelaksanaannya. Semua itu akan menjadi evaluasi dan koreksi untuk kegiatan kedepan yang lebih baik.

(19)

Kami berharap kepada pengelola radio komunitas anggota JRKY dapat menjadikan momentum Bhakti Sosial Pengiriman Air Bersih Tahun 2011 menjadi aksi nyata dan kongkrit yang langsung bisa dirasakan oleh masyarakat,selain memberikan hiburan dan informasi sebagai tugas utamanya.

Merefleksikan kembali peran dan fungsi radio komunitas sebagai alat perjuangan bersama dengan aksi social yang lebih bisa dirasakan langsung oleh masyarakat menjadi sangat penting dan bermakna sebagai upaya menyempurnakan kegiatan yang lebih baik di keudian hari.

Terimakasih atas dukungan seluruh sponsor dan donator serta pihak-pihak yang telah berpartisipasi membantu terselenggaraakannya kegiatan Bhakti Sosial Pengirman Air Bersih Tahun 2011 untuk wilayah Kec. Nglipar dan Panggang Kabupaten Gunung Kidul.

(20)
(21)

Gambar

Tabel 1 (POT 1 diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari)
Tabel 2 (POT 2 diletakkan di tempat yang redup)

Referensi

Dokumen terkait

Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed.. All

Website milik CGV ini memiliki berbagai macam konten, yaitu movies , adalah film-film yang sedang tayang pada bioskop CGV Blitz Surabaya, tickets , yaitu akses untuk

Ada beberapa matode dan pengukuran yang digunakan dalam pelaporan keuangan secara Ada beberapa matode dan pengukuran yang digunakan dalam pelaporan keuangan secara komersial, akan

Maka pada penelitian ini diusulkan pemilihan kandidat relay node yang akan melakukan forwarding paket emergency message secara terdistribusi dimana

Gambar 3.31 NPC musuh bertahan dari serangan NPC pemain Ketika tidak terdapat pasukan pemain yang berada dalam radius dan markas tidak sedang diserang maka npc musuh akan

Ninik mamak dan masyarakat adat mempunyai peran penting dalam pemanfaatan tanah ulayat dan diharapkan bagi ninik mamak maupun masyarakat adat untuk selalu

Dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara siswa sebagai hasil pembelajaran bahasa Arab dengan penggunaan metode

Anda akan diberi waktu 20 menit setelah pembacaan kedua untuk menjawab Pertanyaan 2 dalam bahasa INDONESIA dalam buku tulis yang disediakan.. Apabila diperlukan, tersedia buku