GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG
PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI DANA TRANSFER PROGRAM SATU MILYAR UNTUK TIAP KECAMATAN MENUJU PEMBANGUNAN EFEKTIF, MERATA, ADIL DAN SELARAS (SATAM
EMAS) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Program Satu Milyar Untuk Tiap Kecamatan Menuju Pembangunan Efektif, Merata, Adil dan Selaras (SATAM EMAS), dapat berjalan sesuai dengan tujuannya, perlu menetapkan Pedoman Umum Dan Alokasi Dana Transfer Program Satu Milyar Untuk Tiap Kecamatan Menuju Pembangunan Efektif, Merata, Adil Dan Selaras (SATAM EMAS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2013; b. bahwa Pedoman Umum Dan Alokasi Dana Transfer
Program Satu Milyar Untuk Tiap Kecamatan Menuju Pembangunan Efektif, Merata, Adil Dan Selaras (SATAM EMAS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2013 sebagaimana dimaksud huruf a di atas ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung;
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
2. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006
tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5334; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 sebagaimana telah diubah dua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 508);
13. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 20052025 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007 Nomor 6 Sen E);
14. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 2017 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 Nomor 3 Sen E);
15. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 8 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 Nomor 3 Seri A).
MEMUTUSKAN :
MERATA, ADIL DAN SELARAS (SATAM EMAS) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013.
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
1. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
4. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan.
5. Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batasbatas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Peraturan kepala daerah adalah peraturan Gubernur dan/atau peraturan Bupati/Walikota. 7. Desa atau yang disebut dengan nama lain,
berdasarkan asalasul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 8. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang.
10. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang, yang juga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah.
11. Pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. 12. Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari
pemerintah daerah kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.
13. Bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa uang/barang dari pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial.
tidak dapat hidup dalam kondisi wajar.
15. Organisasi kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat warga negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk berperan serta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila termasuk organisasi non pemerintahan yang bersifat nasional dibentuk berdasarkan ketentuan perundangundangan.
16. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
17. Kecamatan adalah Kecamatan yang ada di Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
18. Desa/Kelurahan adalah Desa/Kelurahan yang ada di Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
19. Dana Transfer adalah dana bantuan keuangan kepada Kabupaten/Kota yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi.
20. Program Satu Milyar untuk Satu Kecamatan Menuju Pembangunan Efektif,Merata, Adil dan Setara atau yang disebut dengan Progam SATAM EMAS, merupakan Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi kepada masingmasing Kecamatan yang ada di masingmasing Kabupaten/Kota.
21. Database PPLS merupakan basis data terpadu rumah tangga miskin yang menjadi target perlindungan sosial melalui Pendataan Program Perlindungan Sosial yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2011.
22. Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) adalah Tim yang dibentuk di daerah dalam rangka melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan dan mengendalikan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di daerah.
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten/Kota.
24. UMKM adalah usaha skala mikro, kecil dan menengah yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang atau sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu
BAB II RUANG LINGKUP
Pasal 2
(1) Ruang lingkup pedoman umum ini meliputi, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban serta monitoring dan evaluasi Program SATAM EMAS yang bersumber dari APBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan APBD Kabupaten/Kota.
(2) Dana transfer untuk Program SATAM EMAS dimaksudkan untuk membantu mendukung percepatan pembangunan daerah yaitu pemerataan pembangunan Kabupaten/Kota dalam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membantu meningkatkan kemampuan keuangan daerah guna mengatasi kesenjangan fiskal Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembangunan, membantu Kabupaten/Kota dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran, serta membantu pelaksanaan urusan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota yang tidak tersedia dan atau kurang alokasi dananya.
(3) Kegunaan dana transfer ke Kabupaten/Kota untuk Program SATAM EMAS adalah bagian dari Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota dalam APBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013.
Pasal 3
database PPLS 2011 hasil verifikasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten/Kota.
(2) Penerima dana bantuan transfer Program SATAM EMAS ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota.
BAB III PERENCANAAN
Pasal 4
(1) Penyusunan rencana kegiatan SATAM EMAS pada tingkat Kecamatan berdasarkan pada Pedoman Umum Program SATAMEMAS.
(2) Penyusunan rencana kegiatan SATAM EMAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas dilaksanakan oleh SKPD Kecamatan dan dibahas secara teknis oleh Tim Koordinasi SKPD Kabupaten/Kota untuk disampaikan kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung c.q. Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
BAB IV PENGANGGARAN
Pasal 5
(1) Program SATAM EMAS Tahun 2013 dialokasikan sebesar Rp 47.000.000.000,00 (empat puluh tujuh milyar rupiah) melalui dana transfer Bantuan Keuangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kepada Kabupaten/Kota yang akan diberikan kepada 47 (empat puluh tujuh) Kecamatan dalam wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013. (4) Rincian daerah penerima dan besaran alokasi Dana
Transfer untuk masingmasing Kabupaten/Kota sebagaimana tersebut dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Pedoman Umum ini.
(5) Daerah yang menerima alokasi Dana Transfer tidak diperkenankan melakukan pergeseran alokasi antarwilayah kecamatan.
(6) Penganggaran dan Pelaksanaan Kegiatan Program SATAM EMAS tahun 2013 mengacu kepada peraturan perundangundangan yang berlaku tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. (7) Khusus untuk kegiatan pemberian penguatan modal
bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), serta untuk kegiatan strategis kecamatan yang berbentuk uang, tetap dianggarkan pada SKPKD/PPKD.
Pasal 6
(1) Dana Transfer merupakan bagian dari pendapatan daerah dan dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota Tahun 2013 pada kelompok Lain lain Pendapatan yang Sah.
(2) Dalam hal penetapan APBD Kabupaten/Kota mendahului dari penetapan APBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, maka penganggaran bantuan keuangan pada APBD Kabupaten/Kota dilakukan dengan cara melakukan perubahan peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD Kabupaten/Kota dengan pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD, selanjutnya ditampung dalam Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Kabupaten/Kota.
Pasal 7
terpisahkan dari Pedoman Umum ini.
(2) Dana pendukung dianggarkan sebesar maksimal 10% (sepuluh persen) yang diperuntukkan dalam rangka kelancaran pelaksanaan program dimaksud pada kecamatan dan instansi terkait.
(3) Dana pendukung dianggarkan dalam APBD Kabupaten/Kota.
(4) Dana pendukung dipergunakan untuk pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan, pembinaan, rapat koordinasi serta administrasi kegiatan.
(5) Alokasi anggaran dana transfer tidak dapat dipergunakan untuk penyediaan anggaran:
a. Sewa (contoh: gedung kantor, kendaraan operasional);
b. Administrasi kegiatan (contoh: honorarium, lembur, alat tulis kantor);
c. Pelatihan; dan
d. Perjalanan dinas pegawai daerah. BABV
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN Pasal 8
(1) Dana transfer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 digunakan untuk kegiatan antara lain:
a. Bedah rumah; b. Penguatan UMKM;
c. Pengadaan sarana dan prasarana pertanian; d. Optimalisasi perikanan tangkap dan perikanan
budi daya; e. Revitalisasi lada;
f. Program strategis kecamatan yang memerlukan penanganan cepat; serta
g. Kegiatan prioritas lainnya yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 20122017.
(2) Kabupaten/Kota dapat memilih kegiatan di atas sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah masingmasing.
a. Bedah rumah maksimal sebesar Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) per unit rumah yang dibedah untuk membiayai pembelian bahan/material bangunan, upah tenaga kerja dan pajak;
b. Penguatan modal bagi UMKM maksimal sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per Kelompok Usaha dengan jenis bantuan dapat berupa uang dan/atau sarana/peralatan usaha; c. Bantuan sarana dan prasarana pertanian dengan
nilai maksimal Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) per Kelompok Masyarakat;
d. Optimalisasi perikanan tangkap dan budi daya sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) per Kelompok Masyarakat dengan jenis bantuan berupa uang dan/atau sarana/prasarana perikanan tangkap dan budidaya;
e. Revitalisasi lada sebesar maksimal Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) per Kelompok Masyarakat yang dapat digunakan antara lain untuk pengadaan bibit, pupuk, tiang panjat (junjung) dan bahan pengendalian organisme pengganggu tanaman.
Pasal 9
Besaran alokasi dana transfer Program SATAM EMAS tahun 2013 untuk masingmasing Kabupaten/Kota ditentukan dengan jumlah kecamatan yang terdapat pada Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
BAB VI
PELAKSANA KEGIATAN PROGRAM SATAM EMAS Pasal 10
(1) Pelaksana Kegiatan Program SATAM EMAS yang berasal dari dana transfer untuk Kabupaten/Kota adalah Kecamatan, dengan ketentuan:
b. Camat bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Program SATAM EMAS di masing masing Kecamatan;
c. Camat menyampaikan laporan setiap triwulan serta laporan akhir tahun kepada Bupati/ Walikota, c.q. Kepala Bappeda Kabupaten/Kota dengan tembusan SKPD terkait di Kabupaten/ Kota.
(2) Teknis pelaksanaan kegiatan Program SATAM EMAS diatas diatur lebih lanjut dengan Petunjuk Teknis yang disusun oleh SKPD terkait di Provinsi, selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
BAB VII PENYALURAN DANA
Pasal 11
(1) Penyaluran Dana Transfer untuk Program SATAM EMAS Tahun 2013 dilakukan dengan cara Bupati/Walikota mengajukan permintaan pencairan dana kepada Gubernur sesuai dengan tahapan yang ditetapkan.
(2) Penyaluran Dana Transfer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap sebagai berikut:
a. Tahap I (pertama) sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari total dana yang akan ditransfer; b. Tahap II (kedua) sebesar 30% (tiga puluh persen)
dari total dana yang akan ditransfer.
(4) Penyaluran tahap II dilaksanakan setelah administrasi kegiatan tahap I dalam hal ini adanya dokumen pengadaan barang dan jasa serta Keputusan Bupati/Walikota tentang penetapan sasaran penerima.
(5) Dalam hal Kabupaten/Kota belum mencantumkan penerimaan Dana Transfer untuk Kegiatan SATAM EMAS dalam APBD maka Program TAM EMAS tidak dapat dilaksanakan pada tahun anggaran tersebut. (6) Apabila Kabupaten/Kota belum melaksanakan
kegiatan SATAM EMAS yang telah dianggarkan di dalam APBD Tahun Anggaran 2013 dapat menganggarkan kembali pada tahun anggaran berikutnya.
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 12
(1) Laporan penyerapan dan penggunaan Dana Transfer Program SATAM EMAS disampaikan setiap triwulan kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, c.q. Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(2) Laporan Pelaksanaan Program SATAM EMAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh Camat disampaikan kepada Bupati/Walikota c.q. Bappeda Kabupaten/Kota untuk selanjutnya disampaikan kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung c.q. Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 13
(1) Laporan sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 diterima paling lambat tanggal 10 oleh Bappeda Kabupaten/Kota dan tanggal 15 oleh Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung setiap berakhirnya triwulan yang bersangkutan.
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pedoman Umum ini.
BAB IX
MONITORING DAN EVALUASI Pasal 14
(1) Untuk menunjang pencapaian sasaran dan tujuan serta keberhasilan program SATAM EMAS perlu dibentuk Tim Koordinasi.
(2) Tim Koordinasi terdiri dari:
a. Tim Koordinasi Provinsi ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
b. Tim Koordinasi Kabupaten/Kota ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota.
(3) Tugas Tim Koordinasi adalah melakukan koordinasi perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program SATAM EMAS.
(4) Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan oleh Tim Provinsi, Tim Kabupaten/Kota atau dilaksanakan secara bersamasama antara Tim Provinsi dan Tim Kabupaten/Kota secara berkala setiap semester atau disesuaikan dengan kebutuhan.
BABX
KETENTUAN PENUTUP Pasal 15
Halhal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Gubernur.
Pasal 16
Belitung Tahun Anggaran 2013 (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013 Nomor 26 Seri E), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 17
Peraturan Gubernur ini berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ditetapkan di Pangkalpinang pada tanggal 21 Oktober 2013
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, dto
RUSTAM EFFENDI Diundangkan di Pangkalpinang
pada tanggal 21 Oktober 2013 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
IMAM MARDI NUGROHO