• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PAUD 1009759 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PAUD 1009759 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

63

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan tehnik menggunting”

yang dilaksanakan di TK Sukaseuri kelompok B, dapat disimpulkan bahwa :

1. Kondisi objektif kemampuan motorik halus anak pada TK Sukaseuri sebelum

melakukan pembelajaran melalui pemberian tugas dengan teknik menggunting

masih rendah. Dari hasil observasi sebelum diberikannya tindakan yaitu masih

banyak anak yang belum mencapai indikator pada kemampuan motorik halus.

Anak yang berada pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) 0%, pada

kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 2,22%, pada kategori

Berkembang Cukup Baik (BCB) 38,22%dan pada kategori Belum

Berkembang (BB) 59,56 %.

2. Implementasi penerapan kegiatan teknik menggunting dalam meningkatkan

motorik halus anak pada TK Sukaseuri dilaksanakan dengan 2 siklus, setiap

siklus terdiri dari 2 tindakan. Setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi.

3. Peningkatan motorik halus anak setelah pemberian tugas teknik menggunting

menunjukan peningkatan dari sebelum diberikan tindakan (pra siklus). Pada

siklus I dan siklus II peningkatan kemampuan motorik halus anak berkembang

secara optimal. Pada siklus I anak yang berada dalam kategori Berkembang

Sangat Baik (BSB) 1,78%, pada kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH)

40%, pada kategori Berkembang Cukup Baik (BCB) 46,67% dan pada

kategori Belum Berkembang (BB) 11,55%. Sedangkan pada siklus II

kemampuan anak mengalami peningkatan pada kategori Berkembang Sangat

Baik (BSB) 40,89%, pada kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH)

(2)

64

Nani Komariah, 2014

Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui metode pemberian tugas dengan teknik menggunting

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kategori Belum Berkembang (BB) 0 %. Berdasarkan hasil observasi dari

setiap tindakan pada siklus, dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran

tekhnik menggunting dapat meningkatkan motorik halus anak.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan yang telah disampaikan dari hasil penelitian

mengenai meningkatkan motorik halus anak melalui kegiatan menggunting

terdapat beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan masukan bagi pihak-pihak

yang terkait antara lain :

1. Bagi Guru

a. Dapat memberi alternative pembelajaran yang dapat digunakan dan

dikembangkan guru dalam proses pembelajaran meningkatkan motorik

halus anak yang lebih menarik.

b. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengikuti kegiatan

menggunting lebih intensif.

c. Memotivasi agar anak senang mengikuti pembelajaran menggunting

dengan gambar yang menarik dan bervariasi sesuai dengan minat dan

bakat anak.

2. Bagi Sekolah

Memfasilitasi pembelajaran dengan menyediakan sarana dan prasarana

yang lebih lengkap dan memberikan kesempatan pada guru untuk menerapkan

strategi pembelajaran yang inovatif.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang akan datang, diharapkan dapat mengembangkan

kegiatan menggunting ini dengan metode pembelajaran yang menarik dan sesuai

dengan minat dan karakteristik anak serta dapat melengkapi kekurangan yang

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah penyedia barang/jasa yang mendaftar melalui LPSE sebanyak 53 (Lima Puluh. Tiga)

Efektivitas Penggunaan Program Televisi Soft News Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dari segi ungkapan: (a) istilah tersebut dapat berupa kata benda, kata kerja, atau kata sifat; (b) bangun istilah sepadan, misalnya: kata tunggal, kata majemuk,

Analisis Terjemahan Istilah-Istilah Kebidanan oleh Mahasiswa Prodi Kebidanan Akademi Bhakti Mulia Sukoharjo.. Surakarta:

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu Variabel bebas perubahan penggunaan lahan, sedangkan variabel terikat Gaya hidup terdiri dari ( Activity,

Dengan keamanan data tersebut, maka dalam pembuatan laporan perhitungan gaji pegawai, pengontrolan dan keakuratan data akan lebih terjamin, sehingga gaji akan diterima oleh

Persepsi Guru Pamong Terhadap Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (Ppl) Jurusan Pendidikan Teknik Elektro.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Hasil penelitian menunjukkan taraf pemberian perasan rumput laut Sargassum crassifolium berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah daun tanaman kecuali jumlah sulur, umur