• Tidak ada hasil yang ditemukan

t pd 0908073 bibliography

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t pd 0908073 bibliography"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

150

Sarnawi M Dasim, 2012

Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, S. (2009). Bahan Ajar Penentuan Struktur Senya wa Organik. Bandung : FPMIPA UPI.

Anonim. (2006). Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA. tersedia :

http://www.puskur.net ( 8 Agustus 2012).

Asmani, Jamal Ma’mur. (2011). 7 Tips Aplikasi Pakem. Jogjakarta : Diva Press.

Baedhowi. (2006).Kompetensi Guru. Jakarta : Rineka Cipta.

Dinar, Nia. (2007). Analisis Pengembangan Kompetensi Guru. Skripsi FPIPS UPI. Bandung : Tidak diterbitkan.

Djudin, Tomo. (2011). Menyoal Pembelajaran Sains Di Sekolah: Bagaimana Seharusnya?. tersedia : http://cobaberbagi.wordpress.com (23 oktober 2011).

Haelani, D. Fachrudin (2008). Pemahaman Guru Tentang Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelaja ran IPA Pada SD Negeri di Bandung. Tesis Magister pada pendidikan IPA SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Haryati, S. (2010). “Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah Sebagai Sarana Membentuk Good Cha racter Pada Siswa”, dalam Proceeding

Seminar Aktualisasi Pendidikan Karakter Bangsa. Bandung : Widya Aksara Press.

Juhji. (2008). Hakikat Sains. [Online]. Tersedia:http://juhji-sd.blogspot.com [20 September 2011].

Kunandar. (2007). Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo.

Madjid, Abdul. (2007). Perencanaan Pembelaja ran (Mengembangkan Standa r Kompetensi Guru). Bandung : Remaja Rosdakarya.

Megawangi, R. (2009). Pendidikan Karakter : Solusi Yang Tepat Untuk Membangun Bangsa. Jakarta: Indonesia Heritage Foundation.

Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

(2)

151

Sarnawi M Dasim, 2012

Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Muhaimin. (2004). Kompetensi Guru. Jakarta : Rieneka Cipta.

Mulyasa , E. (2005), Menjadi Guru Profesional, Menciptakan pembelajaran kreatif dan Menyenangkan. Bandung : Rosdakarya.

Pemerintah RI. (2010). Desain Induk Pembangunan Karakter Bangsa Tahun 2010-2025. Jakarta : Pemerintah Republik Indonesia.

Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

Poerwadarminta, W. J. S. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Prasetyo, Z. K. (2009). “Melalui Pembiasaan dan Keteladanan Dalam Model Pembelajaran Sains SLH Untuk Penguatan Ka rakter Pemula”, dalam

Proceeding Seminar Nasional Pendidikan Sains, Revitalisasi Pendidikan Sains Dalam Pembentukan Karakter Anak Bangsa. Jogyakarta : UNY.

Raz, Subki. (2012). Kriminalitas Meningkat, Hukum Indonesia Gagal Melindungi Rakyatnya!. tersedia : http://hukum.kompasiana.com (8 maret 2012).

Rusyan, A.Tabrani. (1993), Peningkatan Kemampuan Guru Pendidikan Dasa r, Bandung : Bina Budhaya.

Sanjaya, Wina. (2005) Perencanaan dan Desain sistem Pembelaja ran. Jakarta: Fajar Inter Pratama.

Sauri, S. (2009) “Revitalisasi Pendidikan Sains Dalam Pembentukan Kara kter Anak Bangsa Untuk Menghadapi Tantangan Global”, dalam Proceeding

Seminar Nasional Pendidikan Sains, Revitalisasi Pendidikan Sains Dalam Pembentukan Karakter Anak Bangsa Untuk Menghadapi Tantangan Global. Yogyakarta: UNY.

Sinjder, De. A. (2009) Seluas Segala Kenyataan. Yogyakarta: Kanisius.

Sundari, Fitri Siti. (2011) Analisis Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran IPA Kelas 4 Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI. TESIS Sekolah Pasca Sarjana UPI : Tidak diterbitkan.

(3)

152

Sarnawi M Dasim, 2012

Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sukmadinata, Nana. Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidika n. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sumanto. (1990). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta : Andi Offset.

Suparno, P at al. (2002). Reformasi Pendidikan: Sebuah Rekomendasi. Yogyakarta : Kanisius.

Susianna, N. (2009) “Pendidikan Karakter Kristen Dalam Pembelajaran Sains Pada Topik Pencemaran Lingkungan”, dalam Proceeding Seminar Nasional Pendidikan Sains, Revitalisasi Pendidikan Sains Dalam Pembentukan Karakter Anak Bangsa Untuk Menghadapi Tantangan Global. Yogyakarta: UNY.

Susilowati, Endang. (2009). “Pembelajaran Sains untuk Membentuk Karakter Siswa”, dalam Proceeding Seminar Nasional Pendidikan Sains, Revitalisasi Pendidikan Sains Dalam Pembentukan Karakter Anak Bangsa Untuk Menghadapi Tantangan Global. Yogyakarta: UNY.

Suyanto. (2010). Urgensi Pendidikan Karakter. [Online]. Tersedia:

http://easkitamandiribk.wordpress.com/urgensi-pendidikan (3 September 2011).

Syah, Muhibin. (2004). Psikologi Pendidikan Sua tu Pendekatan Baru. Bandung : Rosdakarya.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Sinar Grafika Offset.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Undang-Undang Dasar 1945.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Usman, Uzer. (2007). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Rosdakarya.

(4)

153

Sarnawi M Dasim, 2012

Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Wibowo. Ary. (2011). Indonesia Peringkat Ke-100 Indeks Persepsi Korupsi 2011. tersedia : http://nasional.kompas.com ( 5 Januari 2012).

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bahasa Melayu, kata yang akan diulang itu boleh berubah bentuk dari segi ataupun sudut morfologi. Ini dapat dikategorikan di dalam pengulangan kata ini, jika kelas kata

Bangunan kandang ternak harus memberikan jaminan hidup yang sehat, nyaman bagi sapi dan tidak menimbulkan kesulitan dalam pelaksanaan tatalaksana.Oleh karena itu

Diharapkan bagi tenaga kesehatan yang telah mengikuti pelatihan lebih meningkatkan kinerja manajemen puskesmas (P1, P2 dan P3) dengan mengimplementasikan knowledge

Kemenkes RI. Peratuan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI. Pemerintah

Berdasarkan Pasal tersebut, maka urusan penegakan hukum dan pendidikan berlalu lintas merupakan tugas dari Kepolisian, oleh karena itu masalah kesadaran hukum

(2) pelabuhan muncul pada abad 14 M telah mampu menjadi pelabuhan utama dan kota dagang yang cukup penting pada masa kerajaan Majapahit.. Dan kemajuan dari pelabuhan

[r]

“ terdapat hubungan yang tidak signifikan antara konsentrasi dengan hasil shooting pada permainan bola basket pada atlet bola basket Universitas. Pendidikan