• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PKKH 1404594 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PKKH 1404594 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Hastien Chandraningrum, 2016

STRATEGI PENINGKATAN KOSAKATA ANAK TUNARUNGU MELALUI INTERVENSI BERSUMBERDAYA KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 81

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Anak tunarungu dalam subyek penelitian ini memiliki perolehan

kosakata yang rendah akibat dari tidak adanya proses mendengar bahasa di

sekitarnya. Namun dalam aspek perkembangan yang lain seperti

perkembangan fisik motorik, sosial emosional, dan perkembangan kognitif

tidak jauh berbeda dengan anak seusianya. Menurut hasil penelusuran terhadap

keluarganya, anak tunarungu dengan kosakata lebih baik diperoleh dari

lingkungan keluarga yang komunikatif sedangkan anak tunarungu dengan

kosakata lebih rendah diperoleh dari keluarga yang kurang komunikatif dalam

kegiatan di rumah.

Keluarga yang memahami perkembangan dan kebutuhan pada anak

tunarungu mampu melakukan upaya untuk membantu perkembangan bahasa

anak secara optimal. Perkembangan bahasa pada anak dapat ditumbuhkan

dengan menciptakan lingkungan yang mendukung mereka. Lingkungan

keluarga yang interaktif dan komunikatif mampu menumbuhkan stimulasi

bahasa bagi anak, sehingga memungkinkan anak memperoleh kosakata baru

sebanyak-banyaknya. Lingkungan keluarga yang komunikatif dan interaktif

bisa diciptakan melalui percakapan dengan melibatkan anak dalam kegiatan

sehari-hari di rumah. Percakapan yang mengalir alami dalam setiap kegiatan di

rumah dapat memperkaya pengalaman berbahasa kepada anak. Melalui percakapan tersebut, anak tunarungu akan terbiasa “menyimak” bahasa dan memperoleh kosakata baru sehingga perolehan kosakatanya dapat meningkat.

Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kosakata pada anak

tunarungu adalah dengan menstimulasi anak untuk mendapatkan kosakata baru

sebanyak-banyaknya. Hal ini bisa dilakukan di lingkungan keluarga, dimana

anak banyak bergaul dan menghabiskan waktu. Untuk menstimulasi anak

memperoleh kosakata baru bisa dilakukan melalui percakapan dalam segala

situasi. Tentu saja percakapan yang dilakukan dengan cara-cara yang efektif

(2)

Hastien Chandraningrum, 2016

STRATEGI PENINGKATAN KOSAKATA ANAK TUNARUNGU MELALUI INTERVENSI BERSUMBERDAYA KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 82

keterarah-wajahan dan keterarah-suaraan, agar anak benar-benar siap

menerima pesan, 2) menggunakan ekpresi wajah dan gerakan yang dapat

mewakili kata untuk menjelaskan, 3) menggunakan kalimat yang singkat, agar

anak fokus terhadap kata dan memahami pesan yang disampaikan, 4)

menggunakan pengalaman langsung berupa benda maupun kegiatan langsung

untuk menanamkan konsep kata kepada anak, 5) mencatat kosakata baru yang

telah diajarkan untuk memudahkan anak melihat secara visual agar mudah

diingat, 6) dan mengulangnya dalam percakapan sehari-hari agar anak tidak

lupa terhadap kosakata yang telah diperoleh.

Pelaksanaan strategi peningkatan kosakata melalui intervensi

bersumberdaya keluarga mampu meningkatkan perolehan kosakata pada anak

tunarungu, terutama kosakata yang biasa digunakan di lingkungan rumah.

Penerapan strategi ini dapat memberikan pemahaman kepada keluarga akan

pentingnya kosakata bagi anak tunarungu. Selain itu, juga dapat membantu

keluarga untuk berperan aktif dalam membantu perkembangan bahasa anak,

khususnya dalam hal perolehan kosakata. Untuk mendapatkan hasil yang

optimal, diperlukan waktu dan konsisitensi dalam pelaksanaannya.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa strategi peningkatan kosakata

melalui intervensi bersumberdaya keluarga bisa dilaksanakan dalam keluarga

yang memiliki anak tunarungu. Dengan adanya pemahaman keluarga, maka

keluarga bisa berperan untuk membantu perkembangan apada anak tunarungu.

Oleh karena itu sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, peneliti

merekomendasikan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan pendidikan

anak tunarungu sebagai berikut:

1. Bagi keluarga

Saran bagi keluarga adalah: 1) lebih memperhatikan perkembangan

anak di bidang bahasa terutama melihat kebutuhan kosakatanya, 2)

memperbaiki sistem komunikasi di rumah, menciptakan lingkungan

komunikatif yang mampu memperkaya perolehan kosakata anak

(3)

Hastien Chandraningrum, 2016

STRATEGI PENINGKATAN KOSAKATA ANAK TUNARUNGU MELALUI INTERVENSI BERSUMBERDAYA KELUARGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 83

tahu tentang program-program yang dapat dilaksanakan di rumah untuk

membantu perkembangan anak.

2. Bagi sekolah

Saran bagi sekolah adalah: 1) memberikan pemahaman terhadap

keluarga anak tunarungu tentang dampak ketunarunguan terhadap anak

dan pentingnya kosakata bagi perkembangan bahasa anak secara

keseluruhan, 2) menyusun dan melaksanakan program intervensi bagi

keluarga anak tunarungu untuk dapat mengoptimalkan perannya dalam

membantu perkembangan anak tunarungu khususnya dalam

meningkatkan perolehan kosakatanya.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Berkaitan dengan temuan pada penelitian ini bahwa pemahaman orang

tua terhadap hakikat ketunarunguan dan dampaknya maka bagi

penelitian selanjutnya, antara lain: 1) diperlukan penyusunan program

intervensi yang lebih menekankan pada pemberian pemahaman yang

lebih mendalam bagi keluarga anak tunarungu. Pemahaman orang tua

yang lebih baik selanjutnya akan menjadi modal utama bagi

pelaksanaan intervensi terhadap anak tunarungu. 2) melakukan

penelitian lanjutan dengan subyek anak tuna rungu dengan usia dini,

untuk melihat efektivitas pelaksanaan strategi jika diterapkan pada

Referensi

Dokumen terkait

yang disampaikan akan mudah diserap oleh para peserta didik. 173) bahwa “Motivasi menunjuk kepada semua gejala yang terkandung dalam stimulasi tindakan ke arah

Using his- toric data from two federal business surveys, we investigate data quality as a function of mode of data collection using various quality measures, including the

[r]

Menjaga atau mengikuti gerak lawan ( guard atau mark ), adalah menahan laju gerakan lawan, baik yang sedang atau yang tidak menguasai bola. Pada penelitian ini peneliti

Menganalisis dan membuat kategori dari unsur-unsur yang terdapat pada berbagai ekspresiyangdapat diubah menjadi persamaan kuadrat, strategi untuk menyelesaikan persamaan dan

Bagaimana merancang sistem pengiriman status penerangan dan keadaan pintu dengan pesan singkat (SMS) kepada pemilik rumah atau user.. 1.3

Pada mulanya diperkirakan bahwa transistor seharusnya bekerja dalam salah satu arah, ialah dengan saling menghubungkan ujung-ujung kolektor dan emitter karena mereka terbuat

Beragamnya merek ini dikarenakan bakpia cukup mudah dibuat sehingga semakin banyak masyarakat yang menjadikan bakpia sebagai usaha sampingan // Kegiatan home industri seperti