• Tidak ada hasil yang ditemukan

S ADP 1005805 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S ADP 1005805 Chapter3"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah tempat peneliti melakukan penelitian tentang pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap motivasi kerja guru. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung yang berjumlah 32 Sekolah Dasar.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi Penelitian

Seperti yang dikemukakan oleh Susetyo (2010:139) bahwa “Keseluruhan data atau objek yang diteliti berupa karakteristik tertentu terhadap gejala, fenomena, peristiwa atau kejadian-kejadian dinamakan dengan populasi.” Sedangkan menurut Sugiyono (2013:117) mengemukakan bahwa, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Motivasi Kerja Guru di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para guru yang melaksanakan tugas mengajar pada Sekolah Dasar di Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung.

(2)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Rekapitulasi Guru Sekolah Dasar

Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung Agustus 2014

NO NAMA SD JUMLAH GURU

1 SD Negeri Babakan Sari 1 11

2 SD Negeri Babakan Sari 2 11

3 SD Negeri Babakan Sari 3 13

4 SD Negeri Babakan Surabaya 1 26 5 SD Negeri Babakan Surabaya 2 28 6 SD Negeri Babakan Surabaya 3 19 7 SD Negeri Babakan Surabaya 4 33 8 SD Negeri Babakan Surabaya 5 10

9 SD Negeri Sekejati 1 10

10 SD Negeri Sekejati 2 12

11 SD Negeri Sekejati 3 13

12 SD Negeri Sekejati 4 12

13 SD Negeri Sekejati 6 9

14 SD Negeri Kiaracondong 3 17

15 SD Negeri Kiaracondong 5 26

16 SD Negeri Kiaracondong 7 15

17 SD Negeri Pindad 1 13

18 SD Negeri Pindad 2 14

19 SD Negeri Pindad 3 14

20 SD Negeri Sukapura 1 10

21 SD Negeri Sukapura 2 12

22 SD Negeri Sukapura 3 10

(3)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

24 SD Negeri Sukapura 5 9

25 SD Negeri Babakan Sentral 1 13 26 SD Negeri Babakan Sentral 2 9 27 SD Negeri Babakan Sentral 3 12 28 SD Negeri Babakan Sentral 4 12

29 SD Negeri Warungjambu 1 14

30 SD Negeri Warungjambu 2 12

31 SD Muhammadiyah 2 13

32 SDS Ignatius Slamet Riyadi 2 25

JUMLAH GURU 469

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung

Dari tabel diatas maka dapat dilihat bahwa populasi keseluruhan dari penelitian ini berjumlah 469 guru Sekolah Dasar di Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung.

b. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dari sebagian data yang dianggap telah mewakili seluruh populasi. Pengambilan sampel dilakukan apabila jumlah populasinya besar. Maka dari itu, untuk mempermudah penelitian maka peneliti memerlukan sampel penelitian yang merupakan sebagian dari populasi. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013:118) yang mengatakan bahwa, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”. Maka dari itu, sampel yang diambil dari populasi

harus betul-betul representatif (mewakili).

(4)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Teknik ini

lebih dikhususkan lagi pada Simple Random Sampling, dimana pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu karena anggota populasi bersifat homogen.

Untuk menentukan ukuran sampel penelitian, maka peneliti menggunakan rumus Surakhmad (dalam Riduwan 2010:250), yang berpendapat apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari populasi. Apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15% dari ukuran populasi. Penentuan jumlah sampel dapat dirumuskan sebagai berikut:

S =

Keterangan :

S = jumlah sampel yang diambil n = jumlah populasi

Dalam penelitian ini, jumlah populasi sebanyak 469 orang dimasukkan ke dalam rumus di atas sehingga diperoleh hasil :

S =

S =

S =

(5)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jadi, jumlah sampel sebesar 469 x 35,65% = 167,19 dibulatkan menjadi 167 orang

Setelah diketahui jumlah sampel keseluruhan 167 orang guru, maka selanjutnya mengalokasikan dan menyebarkan satuan-satuan sampling ini ke setiap Sekolah Dasar di Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung. Untuk mempermudah pengelolaan sampel (n) terhadap 32 Sekolah Dasar dilakukan secara proporsional dengan menggunakan rumus seperti yang dikemukakan Sugiyono (dalam Ridwuan 2012:66), yaitu:

Keterangan :

ni = jumlah sampel menurut stratum Ni = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi keseluruhan n = jumlah sampel seluruhnya

Berdasarkan rumus alokasi proporsional, diperoleh hasil pengalokasian sampel seperti contoh untuk Sekolah Dasar Negeri Babakan Sari 1 sebagai berikut:

Ni = 0,02 x 167

Ni = 3,34

(6)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam tabel berikut, dapat dilihat penyebaran sampel tiap sekolah secara merata ke seluruh objek penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.2

Distribusi Populasi Penelitian Guru Sekolah Dasar Kecamatan

Kiaracondong Kota Bandung Bulan Agustus 2014

No Nama Sekolah Jumlah

Populasi Proporsi

Proporsi

Tiap

Sekolah

Sampel

1 SD Negeri Babakan Sari 1 11 11/469 0,023 x 167 3 2 SD Negeri Babakan Sari 2 11 11/469 0,023 x 167 3 3 SD Negeri Babakan Sari 3 13 13/469 0,027 x 167 4 4 SD Negeri Babakan Surabaya 1 26 26/469 0,055 x 167 9 5 SD Negeri Babakan Surabaya 2 28 28/469 0,059 x 167 10 6 SD Negeri Babakan Surabaya 3 19 19/469 0,045 x 167 7 7 SD Negeri Babakan Surabaya 4 33 33/469 0,070 x 167 11 8 SD Negeri Babakan Surabaya 5 10 10/469 0,021 x 167 3

9 SD Negeri Sekejati 1 10 10/469 0,021 x 167 3

10 SD Negeri Sekejati 2 12 12/469 0,025 x 167 4

11 SD Negeri Sekejati 3 13 13/469 0,027 x 167 4

12 SD Negeri Sekejati 4 12 12/469 0,025 x 167 4

13 SD Negeri Sekejati 6 9 9/469 0,019 x 167 3

14 SD Negeri Kiaracondong 3 17 17/469 0,036 x 167 6 15 SD Negeri Kiaracondong 5 26 26/469 0,055 x 167 9 16 SD Negeri Kiaracondong 7 15 15/469 0,031 x 167 5

17 SD Negeri Pindad 1 13 13/469 0,027 x 167 4

18 SD Negeri Pindad 2 14 14/469 0,029 x 167 9

(7)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

20 SD Negeri Sukapura 1 10 10/469 0,021 x 167 3

21 SD Negeri Sukapura 2 12 12/469 0,025 x 167 4

22 SD Negeri Sukapura 3 10 10/469 0,021 x 167 3

23 SD Negeri Sukapura 4 12 12/469 0,025 x 167 4

24 SD Negeri Sukapura 5 9 9/469 0,019 x 167 3

25 SD Negeri Babakan Sentral 1 13 13/469 0,027 x 167 3 26 SD Negeri Babakan Sentral 2 9 9/469 0,019 x 167 3 27 SD Negeri Babakan Sentral 3 12 12/469 0,025 x 167 4 28 SD Negeri Babakan Sentral 4 12 12/469 0,025 x 167 4 29 SD Negeri Warungjambu 1 14 14/469 0,029 x 167 9 30 SD Negeri Warungjambu 2 12 12/469 0,025 x 167 4

31 SD Muhammadiyah 2 13 13/469 0,027 x 167 4

32 SDS Ignatius Slamet Riyadi 2 25 25/469 0,053 x 167 9

JUMLAH 469 167

B. Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian ada baiknya untuk menentukan suatu rancangan dan perencanaan penelitian dahulu agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu di dalam suatu penelitian diperlukan desain penelitian. Menurut Umar (2008:6), mengemukakan bahwa

Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antarvariabel secara komprehensif, sedemikian rupa agar hasil risetnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan riset. Rencana tersebut mencakup hal-hal yang akan dilakukan periset, mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai pada analisis akhir.

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa desain penelitian merupakan langkah-langkah untuk menuntun peneliti dalam melakukan proses penelitian secara tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

(8)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti menentukan masalah-masalah sebagai fenomena untuk dijadikan sebagai dasar penelitian serta mengumpulkan data-data di lapangan dari berbagai sumber yang dapat menunjang proses penelitian.

2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Pada penelitian ini masalah-masalah dirumuskan melalui suatu oertanyaanm yang akan diuji dengan cara yang relevan.

3. Konsep dan teori

Untuk menjawab rumusan masalah, peneliti mencari teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti.

4. Pengajuan hipotesis

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan, selanjutnya peneliti membuat kerangka berfikir yang akhirnya menghasilkan suatu hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang belum dibuktikan kebenarannya.

5. Metode Penelitian

Setelah hipotesis diajukan, langkah berikutnya yaitu menentukan cara atau metode yang akan digunakan agar hipotesis tersebut dapat teruji secara empirik. Untuk melakukan hal itu diperlukan beberapa tahapan seperti menentukan populasi dan sampel, menyusun istrumen penelitian, teknik mengumpulan data, pengolahan data, dan menentukan teknik analisis data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang ditunjang dengan studi kepustakaan.

6. Kesimpulan

(9)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

solusi dari masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk membuat keputusan.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara atau teknik yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2013:6) bahwa,

Metode Penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Maka dari itu, untuk menemukan jawaban dari penelitian yang berjudul

“Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Motivasi Kerja Guru di

Sekolah Dasar Se-Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung”, maka digunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

1. Metode Deskriptif

Metode deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan atau kejadian sekarang. Sehingga apa yang dilaporkan merupakan suatu keadaan dari subjek dan objek yang diteliti sesuai dengan apa adanya. Seperti yang dikemukakan oleh Best (Sukardi, 2013:157) bahwa “penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi

objek sesuai dengan apa adanya”. Sedana dengan hal itu, Setyosari

(2010:33), mengungkapkan bahwa

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendesripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek, atau segala sesuatu yang berkaitan dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata.

(10)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain.

Penelitian dengan metode deskriptif mempunyai langkah penting seperti yang diungkapkan oleh Sukardi (2013:158), yaitu:

a. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif.

b. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas. c. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.

d. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan. e. Menentukan kerangka berfikir, dan pertanyaan penelitian atau

hipotesis penelitian.

f. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data. g. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan

menggunakan teknik statistika yang relevan. h. Membuat laporan penelitian.

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan untuk meneliti sampel tertentu dengan instrumen penelitian dan analisis data yang bersifat statistika seperti yang diungkapkan oleh Azwar (2012:5) bahwa, “Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika”. Dengan pendekatan ini, akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti.

Sedana dengan pendapat yang dikemukakan oleh Azwar, Sugiyono (2013:14) juga berpendapat bahwa:

(11)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan atau sering disebut juga studi bibliografi merupakan proses penelusuran sumber-sumber tertulis berupa buku-buku, laporan-laporan penelitian, jurnal dan sejenisnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk dijadikan bahan rujukan dalam mengkaji permasalahan dalam penelitian.

Dengan melakukan studi kepustakaan, para peneliti mempunyai pendalaman yang lebih luas dan mendalam terhadap permasalahan yang hendak diteliti. Karena studi kepustakaan mempunyai beberapa peranan seperti yang diungkapkan oleh Ary, dkk (dalam Sukardi, 2013:34), seperti:

a. Peneliti akan mengetahui batas-batas cakupan dari permasalahan. b. Dengan mengetahui teori yang berkaitan dengan permasalahan,

peneliti dapat menempatkan pertanyaan secara prespektif.

c. Dengan studi literatur, peneliti dapat membatasi pertanyaan yang diajukan dan menentukan konsep studi yang berkaitan erat dengan permasalahan.

d. Dengan studi literatur, peneliti dapat mengetahui dan menilai hasil-hasil penelitian yang sejenis yang mungkin kontradiktif antara satu penelitian dengan penelitian lainnya.

e. Melalui studi literatur, peneliti dapat menentukan pilihan metode penelitian yang tepat untuk memecahkan permasalahan.

f. Dengan studi literatur dapat dicegah atau dikurangi replikasi yang kurang bermanfaat dengan penelitian yang sudah dilakukan peneliti lainnya.

g. Dengan studi literatur, para peneliti dapat lebih yakin dalam menginterpretasikan hasil penelitian yang hendak dilakukannya.

Melalui studi kepustakaan ini, peneliti akan memperoleh dasar pijakan atau fondasi untuk memperoleh tambahan informasi dan pengetahuan dalam bentuk teori-teori yang dapat dijadikan landasan berfikir dalam mengkaji, menganalisis dan memecahkan masalah yang diteliti.

(12)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nasir (1998:152), menjelaskan bahwa; “Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional”. Berdasarkan definisi tersebut, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa definisi operasional merupakan penjelasan definisi dari variabel-variabel yang telah dipilih oleh peneliti. Adapun definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain:

1. Kepemimpinan Transformasional

Kepemimpinan transformasional adalah peranan kepala sekolah sebagai pemimpin melalui perubahan dalam memberikan pengaruh kepada guru dengan melakukan usaha memotivasi para guru untuk meningkatkan kinerjanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Bass dan Avolio (dalam Komariah dan Triatna, 2004:79) mengusulkan empat dimensi dalam kadar kepemimpinan transformasional antara lain:

Idealiced influence atau kharismatik, Inspirational motivation atau inspiratif, Intellectual stimulation atau rangsangan intelektual, dan

Individualized consideration atau kepekaan individual. Keempat indikator ini yang di dalam penelitian ini akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur kepemimpinan transformasional.

2. Motivasi Kerja

Motivasi yaitu suatu proses pemberian dorongan untuk mendorong individu melakukan hal-hal yang dikerjakannya dengan baik untuk mencapai tujuan dan keinginannya secara maksimal. Menurut Clyton Alderfer, motivasi seseorang dapat diukur dari Existence (kebutuhan akan eksistensi), Relatedness (kebutuhan untuk berhubungan dengan pihak lain), Growth (kebutuhan akan berkembang). Ketiga indikator ini yang akan dijadikan tolok ukur untuk mengukur motivasi kerja guru.

(13)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2013:148) mengemukakan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati.” Instrumen penelitian digunakan untuk

mengukur nilai variabel yang diteliti. Jumlah instrumen yang digunakan tergantung dari jumlah variabel yang ditelitinya. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan sebanyak dua instrumen, yaitu instrumen variabel X (kepemimpinan transformasional) dan variabel Y (motivasi kerja).

1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel X (kepemimpinan transformasional) dan variabel Y (motivasi kerja). Adapun yang menjadi sumber data dari penelitian ini adalah guru-guru Sekolah Dasar Se-Kecamatan Kiaracondong Bandung tanpa memandang status sebagai guru PNS ataupun guru honorer. Para guru dipilih sebagai responden untuk memberikan gambaran mengenai variabel-variabel yang diteliti.

2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian

Untuk mengukur variabel-variabel yang ada di dalam penelitian ini, maka disusunlah dua instrumen penelitian sesuai dengan variabel yang diteliti yaitu variabel X (kepemimpinan transformasional) dan variabel Y (motivasi kerja)

Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus memiliki skala. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan kuantitatif. Berbagai skala yang sering digunakan ada lima macam, yaitu skala likert, skala

(14)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan skala likert, karena

skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013:134). Untuk pengukurannya dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kriteria Skor Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor

Selalu (SL) 4

Sering (SR) 3

Kadang-Kadang (KD) 2

Tidak Pernah (TP) 1

Untuk mengisi instrumen penelitian ini bisa dilakukan dengan cara responden memberikan tanda checklist (√) pada salah satu alternatif jawaban untuk mengisi setiap item pernyataan.

3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

(15)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel X

Variabel Indikator Sub Indikator No Item

Kepemimpinan

Menjadi teladan bagi bawahan

3, 4

Memperoleh dukungan dan kepercayaan dari rekan kerja Dapat membangkitkan sikap optimis dan antusias bawahan

Mendorong bawahan untuk inovatif dan kreatif

15, 16

Memberikan pendidikan dan pelatihan

17, 18, 19 Kepekaan

individual

Memberikan perhatian secara personal

(16)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Individualized

Pengakuan terhadap prestasi bawahan

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Y

Variabel Indikator Sub Indikator No Item

Motivasi Kerja

Memperoleh gaji yang sesuai 1,2

Kondisi kerja yang baik 3, 4, 5

Kebutuhan untuk berhubungan dengan pihak lain

(Relatedness)

Hubungan dengan rekan kerja 6, 7

Bekerjasama dengan rekan kerja

8, 9, 10

Pemberian penghargaan (reward)

11, 12

Pengakuan terhadap prestasi kerja

13

Kebutuhan akan berkembang

(Growth)

(17)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum instrumen penelitian ini disebarkan kepada responden atau objek penelitian, ada baiknya instrumen tersebut diujicobakan dahulu untuk mengetahui sejauh mana keakuratan instrumen yang dibuat oleh peneliti guna memperoleh keberhasilan dalam penelitian. Instrumen ini diujicobakan kepada responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden yang ada di dalam penelitian. Hal ini dilakukan untuk menghindari beberapa kelemahan dan kekurangan yang sering terjadi baik dari segi bahasa, dimensi dan indikator dari masing-masing variabel, maupun pengukurannya. Selain itu, uji coba instrumen ini juga berguna untuk memberi gambaran mengenai tingkat validitas dan reliabilitas dari instrumen tersebut.

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian valid atau tidak, artinya pengujian dilakukan untuk menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian dengan tepat. Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor yang ada pada butir soal dengan skor total.

Adapun rumus yang dipergunakan dalam pengujian validitas instrumen ini adalah rumus dari Pearson yang disebut dengan rumus Pearson Product Moment, sebagai berikut:

(Riduwan, 2013:98)

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

(18)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ∑ Y = skor total

∑ X2

= jumlah kuadran skor item X

∑ Y2

= jumlah kuadran skor item Y

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pertanyaan. Hasil koefisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikansi koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus berikut:

t

hitung = (Riduwan, 2013:98)

Keterangan: t hitung = nilai thitung

r = koefisien korelasi hasil thitung

n = jumlah responden

Kriteria pengujian yaitu tiap butir item pada instrumen penelitian dikatakan valid jika thitung lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel). Sebaliknya

apabila thitung lebih kecil dari ttabel (thitung < ttabel) maka butir item tersebut

tidak valid.

Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menyebarkan angket (kuisioner) di Sekolah Dasar Negeri Sindangsari 3-5 dan Sekolah Dasar Negeri Prakarsa 1-2 dengan total responden berjumlah 30 orang guru. Adapun hasil perhitungan dari uji validitas kedua variabel penelitian adalah sebagai berikut:

a. Uji validitas variabel X (Kepemimpinan Transformasional)

Dengan perhitungan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh nilai untuk setiap itemnya sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Perhitungan Uji Validitas

(19)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Koefisien

Korelasi Nilai thitung Nilai ttabel Keputusan

1 0,465 2.779 1.701 Valid

2 0,381 2.181 1.701 Valid

3 0,479 2.887 1.701 Valid

4 0,710 5.335 1.701 Valid

5 0,396 2.282 1.701 Valid

6 0,581 3.777 1.701 Valid

7 0,523 3.247 1.701 Valid

8 0,488 2.958 1.701 Valid

9 0,311 1.732 1.701 Valid

10 0,316 1.762 1.701 Valid

11 0,554 3.521 1.701 Valid

12 0,575 3.719 1.701 Valid

13 -0,026 -0.138 1.701 Tidak Valid (Buang)

14 -0,037 -2.121 1.701 Tidak Valid (Revisi)

15 0,066 0.350 1.701 Tidak Valid (Revisi)

16 0,021 0.111 1.701 Tidak Valid (Revisi)

17 0,277 1.525 1.701 Tidak Valid (Revisi)

18 0,341 1.919 1.701 Valid

19 -0,044 -0.233 1.701 Tidak Valid (Buang)

20 0,490 2.974 1.701 Valid

21 0,744 5.892 1.701 Valid

22 0,524 3.255 1.701 Valid

23 0,485 2.935 1.701 Valid

24 0,679 4.894 1.701 Valid

25 0,501 3.063 1.701 Valid

26 0,611 4.084 1.701 Valid

(20)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28 0,316 1.762 1.701 Valid

29 0,648 4.502 1.701 Valid

Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variabel X (kepemimpinan transformasional) dapat disimpulkan bahwa dari 29 item pertanyaan yang diajukan kepada 30 orang responden, 23 item pertanyaan dinyatakan valid dan enam item pertanyaan dinyatakan tidak valid. Maka dari itu, dua item yang tidak valid akan dihapus karena item tersebut sudah terwakili. Sedangkan empat item yang tidak valid lainnya tetap digunakan dan akan direvisi.

b. Uji validitas variabel Y (Motivasi Kerja)

Dengan perhitungan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh nilai untuk setiap itemnya sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Y (Motivasi Kerja)

No Koefisien

Korelasi Nilai thitung Nilai ttabel Keputusan

1 0,494 3.006 1.701 Valid

2 0,444 2.622 1.701 Valid

3 0,341 1.919 1.701 Valid

4 0,648 4.502 1.701 Valid

5 0,225 1.222 1.701 Tidak Valid (Buang)

6 0,642 4.431 1.701 Valid

7 0,568 3.652 1.701 Valid

8 0,173 0.929 1.701 Tidak Valid (Buang)

(21)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10 0,634 4.338 1.701 Valid

11 0,547 3.458 1.701 Valid

12 0,511 3.146 1.701 Valid

13 0,672 4.802 1.701 Valid

14 0,696 5.129 1.701 Valid

15 0,725 5.570 1.701 Valid

16 0,809 7.283 1.701 Valid

17 0,542 3.413 1.701 Valid

18 0,519 3.213 1.701 Valid

19 0,811 5.350 1.701 Valid

20 0,665 4.712 1.701 Valid

21 0,605 4.021 1.701 Valid

Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variabel X (kepemimpinan transformasional) dapat disimpulkan bahwa dari 21 item pertanyaan yang diajukan kepada 30 orang responden, 19 item pertanyaan dinyatakan valid dan dua item pertanyaan dinyatakan tidak valid. Maka dari itu, dua item yang tidak valid akan dihapus karena item tersebut sudah terwakili.

2. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, langkah selanjutnya yaitu melakukan uji reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah dianggap baik. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan sehingga jika beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama (konstan).

(22)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kali pengukuran. Rumus yang digunakan sebagaimana dikemukakan oleh Riduwan (2013:115) sebagai berikut:

rn =

Dimana:

rn = nilai reliabilitas

= jumlah varians skor tiap item St = varians total

K = jumlah item

Dalam penghitungan uji reliabilitas ini, peneliti menggunakan metode Alpha dengan bantuan microsoft excel, dengan hasil sebagai berikut: a. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Kepemimpinan Transformasional)

rn =

rn = (1,036) . (0,807)

rn = 0,836

Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel X dengan menggunakan metode Alpha diperoleh rhitung sebesar 0,836. Dengan rtabel dimana dk =

(n-1) = 30-1 = 29 pada taraf kepercayaan 5% adalah 0,367. Maka dapat disimpulkan bahwa angket variabel X tentang kepemimpinan transformasional adalah reliabel, karena rhitung (0,836) > rtabel (0,367).

b. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Motivasi Kerja)

rn =

rn = (1,050) . (0,848)

(23)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil perhitungan reliabilitas variabel X dengan menggunakan metode Alpha diperoleh rhitung sebesar 0,891. Dengan rtabel dimana dk =

(n-1) = 30-1 = 29 pada taraf kepercayaan 5% adalah 0,367. Maka dapat disimpulkan bahwa angket variabel Y tentang motivasi kerja adalah

reliabel, karena rhitung (0,891) > rtabel (0,367).

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk memperoleh data serta mengumpulkan informasi dan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk penelitian. Kualitas dari penelitian salah satunya ditentukan oleh teknik atau cara yang digunakan dalam pengumpulan data. Ketepatan dalam menggunakan teknik dan cara dalam pengumpulan data akan menunjukan kualitas dari data yang dihasilkan. Sugiyono (2013:193), mengemukakan bahwa : ”...instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya”. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode Dokumentasi

“Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006:

231)”.Studi dokumentasi dibutuhkan untuk menunjang kelengkapan

data-data serta membantu dalam mempertajam kesimpulan yang akan diambil, dengan memperoleh data langsung dari tempat penelitian, buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan atau kebijakan, laporan kegiatan, serta sumber data lainnya yang relevan dengan penelitian.

(24)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013:199)”. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien jika digunakan pada penelitian dengan jumlah responden yang cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dengan skala (1-4).

Adapun keuntungan pengumpulan data dengan menggunakan angket ini menurut Suharsimi Arikunto (2002:25) adalah sebagai berikut:

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti

b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden

c. Memberikan kemudahan untuk menganalisa alternative jawaban yang ada

d. Pengumpulan data lebih efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga e. Agar memperoleh jawaban-jawaban singkat dan objektif serta untuk

memudahkan tabulasi perhitungan.

H. Analisis Data

“Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2013:207)”. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dengan melakukan analisis data, dapat diperoleh kesimpulan atas masalah yang diteliti, baik berupa implikasi maupun rekomendasi untuk kebijakan selanjutnya. Adapun tahap analisis data sebagai berikut:

(25)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap pertama ini yang dilakukan adalah memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Seleksi angket ini dilakukan setelah semua data telah terkumpul. Hal ini sangat penting untuk dilakukan untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul telah memenuhi syarat untuk diolah dan siap diolah lebih lanjut. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menyeleksi angket ini yaitu memeriksa apakah data dari seluruh responden telah terkumpul dan memeriksa apakah semua pertanyaan/pernyataan telah dijawab sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

2. Klasifikasi data

Tahap selanjutnya yaitu klasifikasi data. Data yang telah terkumpul diklasifikasikan berdasarkan variabel penelitian, yaitu variabel X dan variabel Y yang dibentuk dalam sistem tabulasi atau dalam bentuk tabel. Kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu dengan menggunakan Skala

Likert. Pengklasifikasian ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan skor-skor responden terhadap dua variabel yang diteliti.

3. Pengolahan Data

a. Uji Kecenderungan Umum Skor Responden Masing-Masing

Variabel Dengan Rumus Weight Means Score (WMS)

Teknik Weight Means Score (WMS) digunakan untuk menghitung dan menggambarkan kecenderungan dari masing-masing variabel penelitian, sekaligus untuk menentukan kedudukan setiap item atau indikator sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.

Dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan aplikasi

(26)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Memberikan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban yang dipilih.

2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih 3) Menjumlahkan nilai jawaban yang dipilih responden pada setiap

pertanyaan dan dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri.

4) Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

= Rata-rata skor responden

= Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban = Jumlah responden

5) Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan kriteria konsultasi hasil perhitungan WMS, sebagai berikut:

Tabel 3.8

Kriteria Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Nilai Keterangan

3,01 – 4,00 Sangat Baik

2,01 – 3,00 Baik

1,01 – 2,00 Cukup

0,01 – 1,00 Rendah

(27)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel atau dengan kata lain mengetahui arah kecenderungan masing-masing variabel.

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku Untuk Setiap

Variabel

Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku setiap variabel, digunakan rumus seperti yang diungkapkan Riduwan (2013:131) berikut:

Keterangan : Ti = Skor baku Xi = Skor mentah S = Standar deviasi

= Rata-rata (mean)

Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku, sebagaimana dikemukakan Riduwan (2013: 130), sebagai berikut:

1) Menentukan skor mentah (skor terbesar dan terkecil)

2) Menentukan rentangan (R), yaitu skor terbesar dikurangi skor terkecil

3) Menentukan banyaknya kelas (BK), dengan menggunakan Rumus

Sturgess yaitu: BK = 1 + 3,3 log n

4) Menentukan panjang kelas (i), dengan rumus:

i =

(28)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6) Menentukan rata-rata atau mean ( ), dengan rumus:

7) Menentukan standar deviasi (s), dengan rumus:

8) Mengubah skor mentah menjadi skor baku, berdasarkan rumus

yang telah ditentukan diatas.

c. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi data dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya penyebaran data. Hasil pengujiannya akan berpengaruh terhadap teknik statistik yang digunakan untuk mengolah data selanjutnya.

Adapun dalam perhitungannya, pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows

dengan rumus One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Adapun langkah-langkah dalam menghitung skor kecenderungan masing-masing variabel (uji normalitas menggunakan SPSS versi 17.0), sebagai berikut:

1) Buka program SPSS

2) Masukkan data mentah variabel X dan Y pada Data Variabel 3) Klik Variabel View. Pada Variabel View, kolom name pada baris

(29)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Klik Analyze, sorot pada Nonparametric Test, kemudian klik

1-Sample K-S

5) Sorot variabel X pada kotak Test Variable List dengan mengklik tanda

6) Klik options, kemudian pilih deskriptive pada Statistic dan Exclude

cases test by test, continue

7) Klik normal pada Test Distribution, lalu OK (lakukan kembali untuk menghitung uji normalitas variabel Y)

Adapun dasar keputusan normalitas yang digunakan peneliti adalah dengan melihat Asymptotic Significance 2-tailed pada tabel hasil uji normalitas dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows. Adapun hipotesis dan dasar keputusan menurut rumus Kolmogorov Smirnov, sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal

Ha : Terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

Dasar pengambilan keputusan dengan ketentuan berikut:

Nilai Asymp Sig 2-tailed > 0,05, maka Ho diterima, berarti tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal. Nilai Asymp Sig 2-tailed < 0,05, maka Ha diterima, berarti terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.

4. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Mencari Analisis Korelasi

(30)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah teknik statistik parametrik yang pengujian hipotesisnya menggunakan rumus korelasi Person Product Moment (Riduwan, 2013:138).

Dalam pengolahannya, peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows. Variabel yang akan dikorelasikan adalah variabel X (independen) dan variabel Y (dependen), dan rxy merupakan hasilnya.

Selanjutnya, rxyhitung dibandingkan dengan rxytabel dengan taraf

kesalahan 5%. Bila rxyhitung > rxytabel dan bernilai positif, maka terdapat

hubungan yang positif sebesar angka hasil perhitungan tersebut. Langkah selanjutnya yaitu menggunakan penafsiran klasifikasi dengan menggunakan kriteria koefisien korelasi berdasarkan rxyhitung yang

dikemukakan oleh Riduwan (2012:138), sebagai berikut Tabel 3.9

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Adapun langkah-langkah untuk mencari koefisien korelasi dengan menggunakan program SPSS sebagai berikut:

(31)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kolom Name pada baris pertama isi dengan X dan baris kedua isi dengan Y

Kolom Type isi dengan Numeric

Kolom Decimal = 0

Kolom Label untuk baris pertama diisi ketikan nama variabel X dan baris kedua dengan ketikkan nama variabel Y

Kolom Label untuk baris pertama diisi ketikan nama variabel X dan baris kedua dengan ketikkan nama variabel Y

Kolom Value dan Missing diisi dengan None

Kolom Coloumns diisi dengan 8 Kolom Align pilih Center

Kolom Measure pilih Scale

2) Aktifkan data view kemudian masukkan data baku variabel X dan

Y

3) Klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate

4) Sorot variabel X dan Y, lalu pindahkan ke kotak variabel dengan cara mengklik tanda

5) Tandai pilihan pada kotak pearson

6) Klik Option dan tandai pada kotak pilihan Mean and Standart Deviation. Klik continue

7) Klik Ok

b. Analisis Koefisien Determinasi

Derajat determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y. Adapun rumus yang dapat digunakan seperti yang dikemukakan oleh Riduwan (2013:139) sebagai berikut:

(32)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

KD = Koefisien determinasi yang dicari r2 = Koefisien Korelasi

Adapun untuk mencari nilai koefisien determinasi dengan menggunakan program SPSS sebagai berikut:

1) Buka program SPSS

2) Aktifkan data view, masukkan data baku variabel X dan variabel Y

3) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

4) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke kotak dependen

5) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Model Fit, R Square,

Descriptive, klik continue

6) Klik Plots, masukkan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu Next

7) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X 8) Pilih Histogram dan Normal Probabilityplot, klik continue

9) Klik save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan

Prediction Intervals, klik Mean dan Individu, lalu Continue

10) Klik Options, pastikan bahwa taksiran probability sebesar 0,05,

lalu klik continue dan Ok

Hasil R square yang akan digunakan untuk menghitung koefisien determinasi ada pada Tabel Model Summary.

c. Uji Tingkat Signifikansi

(33)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung

n = Jumlah responden

Secara statistik, hipotesis dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Ha : r ≠ 0 artinya ada pengaruh variabel X terhadap variabel

Y

Ho : r = 0 artinya tidak ada pengaruh antara variabel X

terhadap variabel Y

Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah

menerima Ho jika thitung < ttabel dan menolak Ho jika thitung < ttabel.

Dalam uji tingkat signifikansi, tingkat kesalahan yang digunakan peneliti adalah 5% (uji dua pihak) pada taraf signifikansi 95%, dengan dk = n – 2. Dalam perhitungannya dengan menggunakan program

SPSS, langkah yang dilakukan sama dengan langkah untuk mencari koefisien determinasi, namun hasilnya berada pada tabel Coefficient.

d. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi didasari oleh adanya hubungan fungsional

atau hubungan sebab akibar variabel independen (X) dengan

variabel dependen (Y). Riduwan (2012:148) mengemukakan

bahwǎKegunaan regresi dalam penelitian salah satunya

untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y) apabila

variabel bebas (X) diketahui̍. Dalam penelitian ini, rumus yang

digunakan adalah rumus regresi linier sederhana, karena

(34)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus regresi linier sederhana (Riduwan, 2013:148) sebagai

berikut:

Ŷ = a + bX

Keterangan:

Ŷ = Subjek variabel terikat yang diproyeksikan A = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

B = Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

Untuk nilai a dan b dapat dicari dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Riduwan (2013:148), sebagai berikut:

Dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows. Adapun langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut:

1) Buka program SPSS

2) Aktifkan data view, masukkan data baku variabel X dan Y 3) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

4) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke kotak dependen

(35)

Fanny Silviane, 2014

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Klik Plots, masukkan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu Next

7) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X 8) Pilih Histogram dan Normal Probability plot, klik continue

9) Klik save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan

Prediction Intervals, klik Mean dan Individu, lalu Continue

Gambar

Tabel 3.2
Tabel 3.3 Kriteria Skor Alternatif Jawaban
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel X
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Y
+4

Referensi

Dokumen terkait

lainnya) ke dalam perusahaan atau kenaikan aset yang berasal dari penyerahan barang atau jasa sebagai kegiatan utama atau

1. Penanganan permohonan perizinan yang tidak diperlukan lagi. Surat konfirmasi pencadangan tanah yang semula diberikan oleh Gubernur Kepala Daerah dan menjadi syarat

a. Dalam rangka monitoring dan pengawasan pemberian izin lokasi dan perolehan tanah bagi perusahaan, laporan secara berkala harus dilaksanakan tepat pada

Pada penelitian ini konsumsi rumah tangga merupakan variabel respon kontinu dan faktor-faktor konsumsi rumah tangga adalah variabel penjelas kategorik yang akan

Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui waktu yang paling baik dari antara range waktu yang digunakan untuk proses adsorbsi minyak goreng bekas dengan menggunakan arang

Teknik analisis data yang digunakan peneliti, dilakukan dalam beberapa langkah yaitu: (1) membuat catatan jawaban pada langkah-langkah yang benar; (2) membuat catatan

Tanah longsor terjadi karena hujan, lereng terjal, tanah yang kurang padat/tebal, Batuan yang Kurang Kuat, Jenis Tata lahan, getaran, susut muka

Kemampuan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran dilihat dari hasil kerja siswa pada tahap game dan turnamen sedangkan setelah pembelajaran kemampuan