• Tidak ada hasil yang ditemukan

S BIO 1106488 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S BIO 1106488 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Emelyana, 2015

PENGARUH INQUIRY LESSON TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS TERINTEGRASI SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Pembelajaran inquiry lesson dapat berlangsung dengan sangat baik, yang

meliputi observation, manipulation, generalization, verification dan application.

Pembelajaran inquiry lesson memberikan pengaruh untuk hasil belajar siswa yaitu

terhadap keterampilan proses sains (KPS) terintegrasi siswa.

KPS terintegrasi siswa melaui pembelajaran inquiry lesson mengalami

peningkatan dengan kategori sedang. KPS terintegrasi siswa melalui pembelajaran

konvensional mengalami peningkatan dengan kategori rendah.

Peningkatan setiap indikator-indikator KPS terintegrasi meliputi membuat

rumusan masalah dan membuat judul pengamatan, mengidentifikasi variabel,

membuat hipotesis, mendesain penelitian, eksperimen dan mengumpulkan data,

menganalisis data dan mengkomunikasikan data siswa kelas eksperimen

mengalami peningkatan. Peningkatan indikator keterampilan mendesain

percobaan, keterampilan eksperimen dan mengumpulkan data mengalami

peningkatan yang termasuk kategori rendah. Indikator membuat rumusan

masalah dan judul pengamatan, mengidentifikasi variabel, membuat hipotesis,

menganalisis data, dan mengkomunikasikan data mengalami peningkatan yang

termasuk kategori sedang. Hampir seluruh siswa merespon positif terhadap

pembelajaran inquiry lesson, yang meningkat KPS terintegrasi.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan seluruh rangkaian penelitian yang telah dilaksanakan, dapat

diajukan beberapa implikasi dan rekomendasi, antara lain:

1. Pembelajaran inquiry lesson dapat dijadikan alternatif untuk mengukur

KPS siswa SMA.

2. Pada pembelajaran inquiry lesson perlu diperhatikan dan dipertimbangkan

penyusunan rencana proses pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan

alokasi waktu yang tersedia di sekolah sehingga sintaks atau tahapan dalam

(2)

70

Emelyana, 2015

PENGARUH INQUIRY LESSON TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS TERINTEGRASI SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Ketika menerapkan pembelajaran inquiry lesson dengan kegiatan

praktikum hendaknya memberikan bimbingan pada tiap kelompok secara

merata agar mengurangi peluang siswa untuk bermain-main sehingga dapat

lebih kondusif.

4. Pelaksanaan pembelajaran inquiry secara sistematis dari setiap levelnya

meliputi discovery learning, interactive demonstration, inquiry lesson,

inquiry lab, dan hypothetical inquiry dapat meningkatkan

kemampuan-kemampuan intelektual dan keterampilan-keterampilan siswa salah satunya

KPS.

5. Untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam mendesain percobaan,

eksperimen dan mengumpulkan data, siswa diberi treatment berupa

pemberian penjelasan tentang perencanaan eksperimen yang benar dan

perlu adanya latihan (practice) secara berulang.

6. Pembiasaan pembelajaran untuk melatih KPS terintegrasi sangat baik

diterapkan dengan pembelajaran inquiry lesson. Sehingga selain siswa

memiliki keterampilan yang lebih baik siswa juga memiliki kemampuan

menemukan konsep serta prinsip dengan sendirinya.

Referensi

Dokumen terkait

Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma, Depok.. Gere, James

page table yang berisikan alamat awal ( base address ) frame memori

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Erda Purnawati

[r]

Tabel distribusi frekuensi skor berdasarkan delapan

PEDOMAN OBSERVASI BAGI GURU TENTANG MASALAH YANG DIALAMI DAN CARA MENGATASI LATIHAN KESADARAN BUNYI. DALAM

Dalam pembuatan kertas rokok ada yang disebut bahan baku dan.. bahan pendukung, salah satu bahan pendukung yang digunakan adalah

Hal tersebut menandakan bahwa pembentukan Peraturan Daerah ini berupaya semaksimal mungkin untuk mendasarkan pada pemikiran dan argumentasi keilmuan maupun praktek hukum