EDISI II/TAHUN 2014
31
hidup sehat sehingga dapat menghilangkan sumber-sumber penyakit. “Saya ingatkan, apabila gerakan membernatas jentik malaria hanya dilakukan di Kabupaten Sikka sendiri tetapi tidak melibatkan kabupaten lainnya di Flores maka sama saja bohong.
Bupati Sikka dan masyarakat Sikka menggebu-gebu
memberantas jentik tatapi Flotim, Ende, Nagekeo, Ngada dan manggarai, tidak ikut terlibat atau tidak diajak untuk bekerjasama maka sia-sia saja. Karena itu kalian harus mengajak laskar jentik, srikandi dan laskar patriot diseluruh Flores bahkan seluruh NTT untuk berbuat seperti di Kabupaten Sikka”, pinta Menkes Nafsiah Mboi, dihadapan undangan yang hadir, antara lain, Uskup Maumere, Mgr. Kerubin Parera, Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera, Wakil
Bupati Sikka, Drs. Paulus Nong Susar, Ketua DPRD Sikka, Rafael Raga,SP, Forkopimda Sikka, Kadis Kesehatan NTT dr. Stef Bria Seran dan masyarakat setempat.
Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera, mengatakan Upaya yg dilakukan adalah bagaimana supaya dapat menurunkan angka kesakitan dan juga berusaha untuk menurunkan angka kematian. Untuk menurunkan angka kesakitan inilah dilakukan melalui upaya pemberantasan penyakit yang berrbasis lingkungan, diantaranya penyakit malaria yang masih sangat tinggi dibandingkan dengan kabupaten lain di NTT. Untuk itu perlu membangun komitmen yang sama agar penyakit ini bisa diturunkan dari waktu ke waktu mendekati angka nasional atau angka standar 1/1000.
“Kami bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk dukungan dari LSM, masyarakat serta Tokoh Agama, untuk bersama-sama sepakat memberantas malaria dengan mengurangi jentik-jentik malaria. Dengan pengukuhan laskar jentik, tentu memotivasi kami semua terutama laskar jentik dan masyarakat pada umumnya untuk lebih sungguh-sungguh memberantas malaria guna menciptakan derajad kesehatan masyarakat dan kualitas hidup masyarakat”, katanya.