• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. investor. Schaar (2015) menyatakan bahwa pada tahun 2012 terdapat 26 dari 45

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. investor. Schaar (2015) menyatakan bahwa pada tahun 2012 terdapat 26 dari 45"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Industri properti Indonesa merupakan industri yang menarik bagi para investor. Schaar (2015) menyatakan bahwa pada tahun 2012 terdapat 26 dari 45 perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mempunyai pertumbuhan laba bersih lebih dari 50 persen. Tingginya pertumbuhan laba tersebut mengakibatkan industri properti menjadi industri yang bukan saja menarik bagi investor domestik, tetapi juga investor asing. Tjaiman (2016) mengungkapkan terjadi peningkatan aktifitas pasar properti pada kuartal kedua tahun 2016 karena adanya pengaruh dan peran dari investor asing seperti dari Hongkong, Singapura, Jepang, dan Korea yang berminat pada bisnis properti seperti residensial, ritel, perkantoran, dan logistik industrial.

Sebagai akibat dari pesatnya perkembangan di industri ini, tingkat persaingan juga akan semakin meningkat. Pengembangan perusahaan untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini akan selalu dilakukan baik oleh perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Hal ini menyebabkan perusahaan harus berupaya untuk tetap mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan dituntut untuk tidak hanya menghasilkan produk dan memuaskan konsumen, tetapi mampu untuk mengelola keuangan dengan baik demi kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

(2)

Kinerja perusahaan merupakan hal yang pertama kali dievaluasi oleh investor sebelum mereka menanamkan uangnya di perusahaan. Terlebih lagi di era globalisasi saat ini perusahaan dengan kinerja yang baik akan mampu memenangkan persaingan yang pada akhirnya dapat bertahan dalam industri. Menurut Matari, Swidi, dan Fadzil (2014), kinerja perusahaan sendiri dapat diukur melalui dua pengukuran yaitu pengukuran berbasis akuntansi dan berbasis pasar. Pengukuran berbasis akuntansi yang sering digunakan adalah Return On Asset (ROA)dan Return On Equity (ROE), sedangkan salah satu pengukuran kinerja berbasis pasar adalah Tobin’s Q.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah keputusan mengenai struktur modal perusahaan. Gitman dan Zutter (2015), mendefinisikan struktur modal adalah bauran pendanaan hutang jangka panjang dan ekuitas yang dijaga atau dikelola oleh perusahaan. Ketika perusahaan menggunakan hutang jangka panjang, ada beban tetap yang harus dibayarkan perusahaan dimana beban tetap ini akan

memberikan dampak pada return yang diterima oleh para pemegang saham.

Dampak ini disebut dengan leverage (Gitman dan Zutter, 2015). Perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi mempunyai biaya besar untuk membayar kembali hutang tersebut, dan biaya tersebut wajib dibayarkan berapa pun tingkat penjualan perusahaan.

Struktur modal yang efektif akan menurunkan biaya modal perusahaan sehingga dapat meningkatkan investasi yang kemudian akan mencipkan nilai bagi perusahaan. Keputusan mengenai struktur modal yang efektif juga mampu menciptakan perusahaan dengan keuangan yang kuat dan stabil. Bersamaan dengan semakin kuatnya kondisi keuangan perusahaan menunjukkan bahwa adanya jaminan

(3)

keamanan bagi para investor atas uang yang ditanamnya di perusahaan. Oleh karena itu, struktur modal menjadi faktor pertimbangan yang penting dalam keputusan investasi yang akan dibuat oleh investor. Chadha dan Sharma (2015), menemukan bahwa struktur modal perusahaan mempunyai pengaruh terhadap ROE. Sedangkan pada penelitian lainnya Salim dan Yadav (2012) menemukan menemukan bahwa

leverage berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan yaitu ROA, ROE, dan Tobin’s Q.

Selain menjadi pertimbangan investor dalam keputusan investasi, struktur modal menjadi isu penting dalam literatur keuangan. Menurut Muritala (2012) kombinasi hutang dan ekuitas perusahaan akan menentukan ketersediaan modal untuk investasi serta berapa biaya modal yang akan ditanggung oleh perusahaan atas perolehan sumber dana tersebut. Semakin tinggi biaya modal yang harus ditanggung oleh perusahaan, semakin terbatas pula ketersediaan sumber dana perusahaan sehingga mungkin akan melewatkan kesempatan investasi yang pada akhirnya menurunkan kinerja perusahaan.

Menurut Dewi, Yuniarta, dan Atmadja (2014) perusahaan yang struktur modalnya menggunakan hutang dalam jumlah tinggi akan cenderung untuk memiliki kinerja keuangan yang tinggi. Hal ini dikarenakan perusahaan yang menggunakan hutang yang tinggi, pada umumnya perusahaan tersebut memiliki pertumbuhan yang tinggi pula. Perusahaan besar cenderung memiliki akses pendanaan yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Dengan modal yang lebih besar, maka perusahaan besar mempunyai kesempatan investasi yang besar pula, sehingga manajer keuangan dapat memilih investasi yang memberikan tingkat pengembalian

(4)

yang tinggi.

Perusahaan yang sudah lama berdiri dapat mencapai skala ekonomis berdasarkan pengalaman usaha yang dimilikinya. Menurut Muritala (2012) perusahaan yang sudah lama berdiri juga cenderung memiliki kredibilitas yang lebih baik dari investor sehingga mendapatkan akses pendanaan yang lebih baik dan pada akhirnya akan memiliki kinerja yang lebih baik. Aset berwujud memiliki peran dalam keberlangsungan hidup perusahaan. Aset berwujud akan digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan yang memiliki investasi yang besar pada aset berwujud akan mempunyai biaya kebangkrutan yang lebih rendah dibandingkan perusahaan yang banyak berinvestasi pada aset tidak berwujud.

Penelitian yang dilakukan oleh Chadha dan Sharma (2015) juga menemukan bahwa selain struktur modal ada beberapa karakteristik perusahaan yang dapat menentukan kinerja perusahaan yaitu ukuran perusahaan, umur perusahaan, aset berwujud (tangibility), pertumbuhan perusahaan, perputaran aset, dan kepemilkan. Ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang negatif terhadap Tobin’s Q. Umur perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap ROA dan Tobin’s Q. Aset berwujud mempunyai pengaruh negatif terhadap ROA dan positif terhadap Tobin’s Q. Pertumbuhan penjualan mempunyai pengaruh positif terhadap ROA, ROE, dan Tobin,s Q. Perputaran aset mempunyai pengaruh yang positif terhadap ROA. Sedangkan kepemilikan mempunyai pengaruh postif terhadap ROA dan negatif terhadap Tobin’s Q.

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Property dan Real Estate

(5)

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” .

1.2 Pembatasan masalah

Agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu luas dan lebih terarah maka diperlukan adanya batasan penelitian. Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka ruang lingkup penelitian dibatasi pada hal-hal berikut ini:

1. Perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015

2. Variabel: Return On Asset, Return On Equity, Tobin’s, Leverage, Size, Age, Tangibility, Growth, Asset Turnover, dan Ownership.

1.3 Perumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh leverage terhadap kinerja perusahaan?

2. Apakah terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan?

3. Apakah terdapat pengaruh umur perusahaan terhadap kinerja perusahaan?

4. Apakah terdapat pengaruh tangibility terhadap kinerja perusahaan?

5. Apakah terdapat pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kinerja

perusahaan?

6. Apakah terdapat pengaruh perputaran aset terhadap kinerja perusahaan?

(6)

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menguji pengaruh leverage terhadap kinerja perusahaan

2. Untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap kinerja perusahaan

3. Untuk menguji pengaruh umur perusahaan terhadap kinerja perusahaan

4. Untuk menguji pengaruh aset berwujud (Tangibility) terhdap kinerja

perusahaan

5. Untuk menguji pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kinerja

perusahaan

6. Untuk menguji pengaruh perputaran aset terhadap kinerja perusahaan

7. Untuk menguji pengaruh kepemilikan saham terhadap kinerja perusahaan

1.5 Manfaat penelitian 1. Bagi Investor

Hasil penelitian ini memberikan informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang memengaruhi struktur modal sehingga dapat berguna bagi investor dalam rangka menilai kinerja perusahaan yang tercermin dari struktur modal sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan terutama oleh pihak manajemen perusahaan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan besarnya dana baik yang bersumber dari hutang maupun modal sendiri untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan.

(7)

3. Bagi Peneliti lain

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran serta dapat menjadi referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya mengenai struktur modal.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika ini dimaksudkan untuk mempermudah pembahasan skripsi dalam memahami masalah-masalah yang ada, penelitian ini dibagi dalam lima bab pembahasan dengan urutan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika pembahasan yang merupakan uraian singkat setiap bab dalam penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai tinjauan pustaka, yaitu teori yang dianggap relevan sebagai landasan untuk penyusunan rerangka konseptual.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai metode yang digunakan untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian yang terdiri dari rancangan penelitian, variabel dan pengukuran,

(8)

metode pengumpulan data dan metode analisis data.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai hasil analisis yang berhubungan dengan pembahasan penelitian. Bab ini terdiri dari deskripsi data.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan terhadap hasil analisis dan pembahasan yang mengacu pada pencapaian tujuan penelitian, implikasi manajerial dan saran untuk penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Kewenangan sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 94, tetapi Tidak

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

Bapak Ahmad Zanin Nu’man selaku guru mata pelajaran al-Qur’an Hadis yang dengan sabar meluangkan waktu pada saat observasi berlangsung, kepada keluarga besar SMK

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Pembelian, Penjualan, dan Persediaan pada. PT Interjaya

Jika tidak ada pemberitahuan tersebut, maka dianggaplah bahwa sewa itu diperpanjang untuk waktu yang sama; dan (2) Pengaturan batas waktu hak sewa atas tanah Hak Milik bagi

PELAKSANAAN PERNIKAHAN DUA SAUDARA KANDUNG PADA TAHUN YANG SAMA DI DESA PARADO.. KECAMATAN PARADO KABUPATEN BIMA

Adapun mu’āmalah yang disepakati halalnya, dan keuntungan- nya pun juga halal, yaitu semua mu’āmalah yang dibolehkan oleh syari’at Islam, seperti jual beli, mudharobah,

Data merupakan bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukan fakta. Dalam hal