• Tidak ada hasil yang ditemukan

uhangkayo.webs.com available online at Asteraceae (Compositae) LAPORAN PRAKTIKUM TANAMAN DAN SISTEM RUANG TERBUKA HIJAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "uhangkayo.webs.com available online at Asteraceae (Compositae) LAPORAN PRAKTIKUM TANAMAN DAN SISTEM RUANG TERBUKA HIJAU"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENALAN RAGAM TANAMAN LANSKAP

Asteraceae

(

Compositae

)

Oleh :

Penny Pujowati

A251060031

SEKOLAH PASCA SARJANA

DEPAR

TEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2006

available

online

at

(2)

Daftar Isi

Pendahuluan, 2 1. Ageratum conyzoides L., 5 2. Artemisia vulgaris L., 7 3. Aster novae-angliae, 9 4. Blumea balsamifera (L) DC., 10 5. Cosmos caudatus H.B.K., 12 6. Elephantopus scaber L., 14

7. Emilia sonchhifolia (Linn.) DC., 16 8. Eupatorium triplinerve Vahl., 18 9. Gynura segetum (Lour.) Merr., 20 10.Pluchea indica (L.) Less., 22 11.Sonchus arvensis L., 24

12.Spilanthes iabadicensis A.H. Moore, 26 13.Stevia rebaudiana Bertoni M., 28 14.Synedrella nodiflora Gaertn., 30 15.Tagetes erecta Linn., 32

16.Vernonia cinerea Less., 34 17.Wedelia biflora D.C., 35

Kesimpulan dan Saran, 37

Daftar Pustaka, 38

available

online

at

(3)

Pendahuluan

Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, kedudukan tanaman dengan famili Asteraceae (Compositae) diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta (Magnoliophyta)

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae (Magnoliopsida)

Ordo : Asterales (Campanulatae)

Famili : Asteraceae (Compositae)

Genus : 1. Ageratum 2. Artemisia 3. Aster 4. Blumea 5. Cosmos 6. Elephantopus 7. Emilia 8. Eupatorium 9. Gynura 10.Pluchea 11.Sonchus 12.Spilanthes 13.Stevia 14.Synedrella 15.Tagetes 16.Vernonia 17.Wedelia

Spesies : 1. Ageratum conyzoides L.

2. Artemisia vulgaris L. 3. Aster novae-angliae

4. Blumea balsamifera (L) DC.

5. Cosmos caudatus H.B.K.

6. Elephantopus scaber L.

7. Emilia sonchhifolia (Linn.) DC. 8. Eupatorium triplinerve Vahl.

9. Gynura segetum (Lour.) Merr.

10.Pluchea indica (L.) Less. 11.Sonchus arvensis L.

12.Spilanthes iabadicensis A.H. Moore 13.Stevia rebaudiana Bertoni M. 14.Synedrella nodiflora Gaertn. 15.Tagetes erecta Linn.

16.Vernonia cinerea Less. 17.Wedelia biflora D.C.

available

online

at

(4)

Spesies-spesies di atas hanya sebagian dari seluruh spesies tumbuhan yang termasuk dalam famili Asteraceae, masih banyak spesies yang belum dapat dicantumkan karena keterbatasan sumber pustaka.

Secara umum sifat fisik dari famili Asteraceae termasuk tumbuhan herba, perdu atau tumbuh-tumbuhan memanjat, jarang pohon, dengan daun tersebar atau berhadapan, tunggal. Bunga dalam bongkol kecil dengan daun pembalut, sering dalam satu bongkol yang sama terdapat dua macam bunga, yaitu bunga cakram berbentuk tabung dan bunga tepi berbentuk pita. Bunga tepi terdapat dalam satu lingkaran atau lebih. Semua bunga bisa juga berbentuk tabung, atau bisa seluruhnya berbentuk pita. Daun pelindung dari bunga tersendiri kadang-kadang seperti sisik jerami. Bunga beraturan atau setangkup tunggal dengan kelopak yang umumnya sangat tidak jelas.. Mahkota berdaun lepas. Benang sari berada dalam tabung mahkota. Bakal buah tenggelam dengan satu bakal biji. Tangkai putik satu, kebanyakan dengan dua kepala putik. Buah keras berbiji satu. Biji umumnya tumbuh bersatu dengan kulit buah.

Asteraceae merupakan tumbuhan yang mudah dipelihara, tersebar dimana-mana. kebanyakan tumbuh secara liar di halaman, ladang, kebun dan tepi-tepi jalan.

Sebagian besar tanaman lanskap, selain dari penampilannya (sifat fisik) yang bernilai estetik, secara fungsional juga memiliki manfaat (khasiat). Begitu juga dengan beberapa spesies tumbuhan atau bunga liar yang terdapat dalam famili Asteraceae. Beberapa diantaranya ada yang mempunyai sifat fisik yang eksotik seperti Sonchus arvensis L. Synedrella nodiflora Gaertn, Wedelia biflora D.C. dan lain-lain. Selain memiliki nilai estetik ada juga yang mempunyai manfaat (khasiat) sebagai tanaman obat-obatan tradisional yang kadangkala digunakan oleh masyarakat. Beberapa spesies tersebut adalah Ageratum conyzoides L., Artemisia vulgaris L., Blumea balsamifera (L) DC., dan lain sebagainya. Bahkan sebagian dari spesies tersebut juga dapat dikonsumsi sebagai sayur mayur dan lalap segar, seperti Cosmos caudatus H.B.K., Gynura segetum (Lour.) Merr., Pluchea indica (L.) Less. Sampai sekarang tanaman tersebut masih

available

online

at

(5)

Oleh karena itu, sebagai tanaman ornamental dalam lanskap, bunga-bunga liar bernilai estetik dan berkhasiat obat dapat digunakan sebagai pilihan, baik itu secara individu maupun berkelompok dengan pertumbuhan alami (sesuai sifat ekologis) maupun melalui pengaturan pertumbuhan (pemangkasan, pemupukan, pelilitan dan yang lainnya). Penanamannya dapat langsung di taman maupun menggunakan pot atau bak-bak penanaman. Penggunaannya dalam lanskap antara lain sebagai tanaman pagar (fence), tanaman penutup tanah (groundcover), tanaman yang ditanam secara massal (bedding), tanaman pembatas (edging) dan sebagai border.

available

online

at

(6)

1.

Ageratum conyzoides L.

Sinonim Ageratum cordifolium Roxb.

(BANDOTAN)

Sifat Fisik :

Bandotan tergolong ke dalam tumbuhan terna semusim, tumbuh tegak atau bagian bawahnya berbaring, tingginya sekitar 30 – 90 cm, dan bercabang. Batang berbentuk bulat berambut panjang, jika menyentuh tanah akan mengeluarkan akar. Daun tunggal bertangkai, letaknya saling berhadapan dan bersilang, helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung runcing, tepi bergerigi, panjangnya 1 – 10 cm, lebar 0,5 – 6 cm, kedua permukaan daun berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau. Bunga majemuk berkumpul 3 atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari ujung tangkai, warnanya putih. Panjang bonggol bunga 6 – 8 mm, dengan tangkai yang berambut. Buah bulat panjang berwarna hitam dan bentuknya kecil.

Bandotan.

Tanaman semak berkhasiat obat dan penghias taman natural

available

online

at

uhangkayo.webs.com

(7)

Sifat Ekologis :

Bandotan berasal dari Amerika tropis. Tumbuhan ini dapat ditemukan juga di pekarangan rumah, tepi jalan, tanggul, dan sekitar saluran air pada ketinggian 1 – 2.100 m di atas permukaan laut (dpl). Bandotan dapat diperbanyak dengan biji.

Kegunaan dalam Lanskap :

Di Indonesia, bandotan merupakan tumbuhan liar dan lebih dikenal sebagai tumbuhan pengganggu (gulma) di kebun dan di ladang. Bandotan merupakan tanaman semak yang mempunyai khasiat obat sehingga penggunaannya di dalam lanskap lebih ditujukan pada fungsi-fungsi taman tertentu, seperti taman tanaman obat dan sebagai elemen penghias dalam taman natural.

available

online

at

(8)

2.

Artemisia vulgaris L.

Sinonim Artemisia indica

(BARU CINA)

Sifat Fisik :

Baru cina merupakan tumbuhan semak, menahun, setengah berkayu, percabangan banyak, beralur dan berambut, tumbuh tegak, tinggi mencapai 1 m. Daun tunggal berbentuk bulat telur dengan tepi berbagi menjari, ujung meruncing, kedua permukaan daun berambut halus, warna permukaan atas hijau, bawahnya berwarna hijau keputihan, duduk berseling, panjang 8 - 12 cm, lebar 6 - 8 cm. Bunga majemuk dalam bonggol, kecii-kecil, warnanya kuning muda, tersusun dalam rangkaian berbentuk malai yang tumbuh merunduk, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai. Buah kotak, bentuk jarum, kecil, berwarna cokelat. Biji kecil, berwarna cokelat.

Baru cina. Semak berkhasiat obat

available

online

at

uhangkayo.webs.com

(9)

Sifat Ekologis :

Tumbuhan asal Cina ini menyenangi tanah yang cukup lembap dan kaya humus. Dapat ditemukan tumbuh liar di hutan dan di ladang sampai ketinggian ± 3.000 m dpl. Perbanyakan dengan setek atau biji

.

Kegunaan dalam Lanskap :

Baru cina merupakan salah satu tumbuhan obat yang berkhasiat untuk pengobatan penyakit pada perempuan. Sering dimasak dengan daging berlemak sebagai sayuran. Oleh karena itu, baru cina lebih banyak ditanam karena khasiatnya. Baru cina dapat digunakan sebagai tanaman groundcover.

Baru cina. Koleksi Baru cina di petak pamer Balitro

available

online

at

(10)

3.

Aster novae-angliae

Sinonim Symphyotrichum novae-angliae

(ASTER)

Aster. Kepala bunga yang unik membuat menarik

Sifat Fisik :

Tanaman semak ini tingginya mencapai 2 m, tumbuh dengan kuat, batang berbulu. Kepala bunga lebarnya adalah 2,5 - 5 cm, dengan piringan bunga berwarna kuning dan putih sampai merah muda. Bunga berwarna ungu. Daun berbentuk seperti tombak atau lanset.

available

online

at

(11)

Sifat Ekologis :

Aster ini ditemukan sepanjang Amerika Utara. Tempat tumbuh meliputi padang rumput berkabut, lapangan, dan pantai.

Kegunaan dalam Lanskap :

Aster umumnya digunakan sebagai tanaman atau bunga komersial yaitu sebagai bunga potong. Aster juga digunakan sebagai tanaman hias (ornamental plants) karena keindahan dan keunikan bunganya. Aster juga dapat dijadikan pilihan sebagai tanaman penutup tanah atau groundcover, dan penanaman secara missal atau bedding.

4.

Blumea balsamifera (L) DC.

Sinonim Pluchea balsamifera (L) Less.

(SEMBUNG)

Sifat Fisik :

Sembung.

Bunga majemuk bentuk malai dan berwarna kuning

available

online

at

(12)

Tanaman sembung berbentuk perdu, tumbuh tegak, tinggi mencapai 4 m, percabangan pada ujungnya, berambut halus, bagian-bagian dari tumbuhan ini bila diremas berbau kamfer. Daun tunggal, di bagian bawah bertangkai, bagian atas merupakan daun duduk, letaknya berseling, terdapat 2 - 3.daun tambahan pada tangkai daunnya. Helaian daun bundar telur sampai lonjong, pangkal dan ujung runcing, tepi bergerigi atau bergigi, permukaan atas berambut agak kasar, permukaan bawah berambut rapat dan halus seperti beludru, pertulangan menyirip, panjang 8 - 40 cm, lebar 2 - 20 cm. Perbungaan majemuk bentuk malai, keluar di ujung tangkai, warnanya kuning. Buah kotak berbentuk silindris, beriga 8 - 10, panjang 1 mm, dan berambut.

Sifat Ekologis :

Tumbuhan asal Nepal ini hidup di tempat terbuka sampai agak terlindung, di tepi sungai dan tanah pertanian. Sembung membutuhkan cahaya matahari cukup dan suhu udara tinggi. Sembung juga memerlukan curah hujan sebesar 1800 – 2500 mm/tahun yang terdistribusi secara merata dalam waktu 10 bulan. Dapat tumbuh di tanah berpasir atau tanah yang agak basah pada ketinggian sampai 2.200 m dpl. Perbanyakan dengan biji atau pemisahan tunas akar.

Kegunaan dalam Lanskap :

Bulu halus. Tumbuh

disekujur tanaman, dari batang sampai daun

available

online

at

(13)

Penanaman sembung dapat dilakukan di mana saja, termasuk di lahan sempit sebagai tanaman pagar (fence), tanaman peneduh, tanaman obat dalam pot, dan ditanam sebagai bahan baku minuman loloh temu yang banyak didapatkan di daerah Bali. Loloh temu adalah sejenis minuman yang dibuat dari ekstrak dari beberapa jenis daun dan temu. Minuman inipun berkhasiat obat.

5.

Cosmos caudatus H.B.K.

(KENIKIR)

Sifat Fisik : Daun kenikir. Dapat dikonsumsi sebagai lalap mentah.

available

online

at

uhangkayo.webs.com

(14)

Kenikir merupakan tanaman herba 1 tahun, kokoh kuat, tegak, sering bercabang banyak, jika diremas aromatis; tingginya mencapai 1 - 2,5 m. Batang segiempat, beralur membujur, berambut jarang. Daun berhadapan, tangkai panjang, bentuk talang ; helaian daun dari yang rendah menyirip rangkap 3 - 4 atau berbagi menyirip, panjang dan lebarnya 15 -25 cm ; daun yang atas berturut-turut bertangkai makin pendek, lebih kecil, kurang berbagi. Bunga tepi 8, pinggiran memanjang hingga bulat telur terbalik, dengan ujung bergigi 3, merah atau kuning kepucatan. Bunga cakram banyak, berkelamin 2 ; mahkota tinggi 1 cm, bertaju 5, pucat dengan ujung kuning. Tabung kepala sari coklat kehitaman. Cabang tangkai putik 2, runcing, bagian luar berambut panjang. Buah keras, beralur, coklat kehitaman, berparuh panjangnya 1 - I,5 cm, menjadi lebih pendek jika berasal dari bunga yarig makin keluar letaknya..

Sifat Ekologis :

Tanaman ini berasal dari Amerika tropis. Tumbuh pada daerah dengan ketinggian 1 - 1.650 m dpl. Juga tumbuh pada daerah dengan cahaya matahari penuh, kadang-kadang liar di semak belukar dan di ladang.

Kegunaan dalam Lanskap :

Kenikir dapat digunakan sebagai tanaman hias (ornamental plants) di kebun-kebun, sebagai tanaman penutup tanah atau groundcover, juga dapat dipakai sebagai edging (tanaman pembatas). Selain itu kenikir juga dapat dikonsumsi sebagai lalap mentah.

available

online

at

(15)

6.

Elephantopus scaber L.

(TAPAK LIMAN)

Sifat Fisik :

Terna tegak berumur panjang ini mcmpunyai batang pendek dan kaku, tinggi 30 - 60 cm, dan berambut kasar. Daun tunggal berkumpul pada permukaan

Tapak Liman. Daun tunggal berkumpul pada permukaan tanah membentuk roset akar

available

online

at

uhangkayo.webs.com

(16)

tanah membentuk roset akar. Daun bentuknya jorong, tepi melekuk dan bergerigi tumpul, ujung tumpul, permukaan berambut kasar, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua, panjang 10 - 18 cm, lebar 3 - 5 cm. Tangkai bunga keluar dari tengah-tengah roset dengan tinggi 60 - 75 cm. Batang tangkai bunga kaku dan liat, berambut panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Daun pada tangkai bunga kecil, letaknya jarang, panjang 3 - 9 cm, lebar 1 - 3 cm. Bunga majemuk berbentuk bongkol, letaknya di ujung batang, berwarna ungu, mekar pada siang hari sekitar pukul satu siang, dan menutup kembali pada sore hari. Buah berupa buah longkah yang keras, berambut, berwarna hitam. Akarnya akar tunggang yang besar, warnanya putih.

Sifat Ekologis :

Tapak liman tumbuh liar, kadang ditemukan dalam jumlah banyak di lapangan rumput, tepi jalan, atau pematang. Tapak liman dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.200 m dpl.

Kegunaan dalam Lanskap :

Tapak liman dapat digunakan sebagai tanaman penutup tanah atau groundcover, dapat ditanam didalam pot atau bak-bak penanaman. Selain itu tapak liman juga berkhasiat obat.

available

online

at

(17)

7.

Emilia sonchhifolia (Linn.) DC.

(TEMPUH WIYANG)

Sifat Fisik :

Tempuh wiyang.

Daun yang letaknya lebih rendah dan dekat pangkal memiliki tangkai serta agak lebar.

available

online

at

(18)

Tempuh wiyang termasuk terna semusim dan tumbuh tegak atau berbaring pada pangkal. Tingginya sekitar 10 – 40 cm, bahkan dapat mencapai 1,2 m. Batang tempuh wiyang bulat padat dan berwarna hijau. Daunnya tunggal, berbentuk segi tiga memanjang tersebar. Bagian atas daun berwarna hijau, sedangkan bagian bawah agak merah keunguan. Daun sering berkumpul rapat pada pangkalnya. Tepi daun kadang-kadang rata, bergerigi tidak teratur, atau berbagi menyirip yang sangat dalam sehingga menyerupai daun majemuk. Panjang daun 2 - 15 cm dan lebar 1,5 - 4 cm. Letak daun di bagian atas duduk dan agak kecil. Daun yang letaknya lebih rendah dan dekat pangkal memiliki tangkai serta agak lebar.

Bunga berkumpul dalam karangan bunga berbentuk malai rata di ujung tangkai. Tangkai bunga cukup panjang yaitu sekitar 5 - 8 cm dan selalu bercabang dua. Warna bunga ungu kemerahmerahan, ros, atau putih (jarang). Sementara buahnya keras berbentuk garis dan berwarna cokelat. Panjangnya sekitar 4 mm. Sifat Ekologis :

Tanaman ini tumbuh liar di tepi jalan, tepi selokan, tebing, kebun, dan padang rumput mulai dari dataran rendah sampai di ketinggian sekitar 1.750 m dpl. Tempuh wiyang banyak ditemukan di tempat yang cukup mendapat sinar matahari atau agak tcduh dengan tanah yang tidak begitu basah.

Kegunaan dalam Lanskap :

Tempuh wiyang dapat digunakan sebagai tanaman penutup tanah (groundcover) yang mempunyai khasiat obat. Daun tempuh wiyang yang masih muda juga dapat dikonsumsi sebagai lalap mentah.

available

online

at

(19)

8.

Eupatorium triplinerve Vahl.

Sinonim Eupatorium ayapana Vent.

(PRASMAN)

Prasman.

available

online

at

uhangkayo.webs.com

(20)

Sifat Fisik :

Semak, tinggi 50 - 100 cm. Batang berkayu, beruas-ruas, bercabang, berambut tebal, merah muda. Daun tunggal, letak berhadapan, bentuknya lanset, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, permukaan licih, dengan 3 tulang daun yang melengkung, panjang 5 - 8 cm, lebar 1 - 2 cm, hijau. Bunga majemuk, keluar dari ujung batang, panjang tangkai bunga ± 4 mm, kelopak lepas, terdiri dari 5 daun kelopak, hijau keunguan, mahkota bentuk bintang, kecil, berambut putih, ungu kemerahan. Buah berupa buah kendaga.

Sifat Ekologis :

Prasman berasal dari Amerika tropis. Tumbuhan ini banyak membentuk anakan dan dapat ditemukan mulai dataran rendah sampai ketinggian 1.600 m dpl. Banyak ditanam di daerah perbukitan dan pegunungan rendah dekat perumahan. Perbanyakan dengan biji atau setek akar.

Kegunaan dalam Lanskap :

Penggunaan Prasman dalam lanskap digunakan sebagai tanaman penutup tanah atau groundcover. Prasman juga berkhasiat obat dan daunnya mengandung minyak asiri.

available

online

at

(21)

9.

Gynura segetum (Lour.) Merr.

(DAUN DEWA)

Daun Dewa.

Bunga majemuk bentuk bongkol, keluar dari ujung

available

online

at

(22)

Sifat Fisik :

Terna tahunan, tegak, tinggi 30 - 50 cm, bila agak tua bercabang banyak. Batang lunak berwarna hijau dengan alur memanjang warna tengguli. Daun tunggal, bertangkai, berdaging, berambut lebat, helai daun bulat telur sampai bulat memanjang, ujung tumpul, pangkal meruncing, tepi bertoreh, pertulangan menyirip, warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau muda, daun tua membagl sangat dalam, panjang 8 - 20 cm, lebar 5 - 10 cm. Bunga majemuk bentuk bongkol, keluar dari ujung tangkai, berwarna kuning. Buah kecil, cokelat. Akar membentuk umbi, warnanya keabu-abuan, panjang 3 - 6 cm, diameter ± 3 cm .

Sifat Ekologis :

Daun dewa ditemukan tumbuh liar di beberapa kawasan hutan di Indonesia, ditanam di pekarangan. Perbanyakan dengan umbi, tunas anakan, dan setek cabang sekunder.

Kegunaan dalam Lanskap :

Penggunaan Daun dewa dalam lanskap umumnya sebagai tumbuhan obat yang ditanam di pekarangan atau halaman. Daun dewa juga dapat dijadikan lalap mentah yang segar. Daun dewa digunakan sebagai tanaman hias (ornamental plants) baik di dalam pot maupun langsung ditanam di taman.

available

online

at

(23)

10.

Pluchea indica (L.) Less.

Sinonim Baccharis indica L.

(BELUNTAS)

Beluntas. Tanaman pagar berkhasiat obat.

available

online

at

uhangkayo.webs.com

(24)

Sifat Fisik :

Beluntas termasuk tanaman semak, tumbuh tegak, tingginya dapat mencapai 2 m atau lebih. Percabangan banyak, rusuknya halus, dan berbulu lembut. Tanaman beluntas berbunga sepanjang tahun.

Daun bertangkai pendek atau daun duduk, letaknya berseling, bentuk bundar seperti telur sungsang, dan pangkal memita. Ujung daun bundar, tepi bergerigi sampai bergigi. Daun berwarna hijau terang dan berkelenjar. Panjang daun 2,5-9 cm dan lebar i-5,5 cm. Bila daun diremas, berbau harum.

Bunga beluntas majemuk dan berbentuk malai rata. Bunga keluar dari ujung cabang dan ketiak daun. Cabang bunga sangat banyak sehingga membentuk rempuyang cukup besar antara 2,5-12,5 cm. Bunga berbentuk bonggol, bergagang atau duduk. Bentuknya seperti silinder sempit dengan panjang 5-6 mm. Panjang daun pembalut 4 mm. Daun pelindung bunga tersusun dari 6 – 7 helai. Daun pelindung yang terletak di dalam berbentuk sudut (lanset) dan di luar berbentuk bulat telur. Daun pelindung berbulu lembut, berwarna ungu, dan pangkalnya ungu muda. Kepala sari menjulur dan berwarna ungu. Tangkai putik pada bunga betina lebih panjang.

Buah beluntas longkah berbentuk seperti gasing, warnanya coklat dengan sudut-sudut putih, dan lokos (gundul atau licin). Panjang buah 1 mm.

Sifat Ekologis :

Beluntas umumnya tumbuh liar di daerah kering pada tanah yang keras dan berbatu. Tumbuhan ini memerlukan cukup cahaya matahari atau sedikit naungan, banyak ditemukan di daerah pantai dekat laut sampai ketinggian 1.000 m dpl. Perbanyakan dengan setek batang yang cukup tua.

Kegunaan dalam Lanskap :

Penggunaan beluntas dalam lanskap umumnya digunakan sebagai tanaman pagar (fence), selain itu beluntas juga ditanam karena daunnya

available

online

at

(25)

11.

Sonchus arvensis L.

(TEMPUYUNG

)

Sifat Fisik :

Terna tahunan, tegak, tinggi 0,6 – 2 m, mengandung getah putih, dengan akar tunggang yang kuat. Batang berongga dan berusuk. Daun

Koleksi beluntas. di petak pamer Balitro

Tempuyung.

Bisa tumbuh liar di pinggir jalan, atau ditanam di dalam pot sebagai tanaman hias

available

online

at

(26)

tunggal, bagian bawah tumbuh berkumpul pada pangkal membentuk roset akar. Helai daun berbentuk lanset atau lonjong, ujung runcing, pangkal bentuk jantung, tepi berbagi menyirip tidak teratur, panjang 6 - 48 cm, lebar 3 - 12 cm, warnanya hijau muda. Daun yang keluar dari tangkai bunga bentuknya lebih kecil dengan pangkal memeluk batang, letak berjauhan, berseling. Perbungaan berbentuk bonggol yang tergabung dalam malai , bertangkai, mahkota bentuk jarum, warnanya kuning cerah atau putih, lama kelamaan menjadi merah kecokelatan. Buah kotak, berusuk lima, bentuknya memanjang sekitar 4 mm, pipih, berambut, cokelat kekuningan.

Ada keaneka-ragaman tumbuhan ini, yang berdaun kecil disebut lempung, dan yang berdaun besar dengan tinggi mencapai 2 m disebut rayana. Batang muda dan daun walaupun rasanya pahit bisa dimakan sebagai lalap.

Sifat Ekologis :

Tempuyung tumbuh liar di tempat terbuka yang terkena sinar

Bunga tempuyung.

Berbentuk malai, kelopak berbentuk lonceng dan berbuku, mahkota berbentuk jarum berwarna putih atau kuning

available

online

at

(27)

atau tanah terlantar, kadang ditanam sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan yang berasal dari Eurasia ini bisa ditemukan pada daerah yang banyak turun hujan pada ketinggian 50 - 1.650 m dpl. Perbanyakan dengan biji, dapat juga menggunakan bonggol akar dari tanaman yang daunnya habis dipanen.

Kegunaan dalam Lanskap :

Selain tumbuh liar, tempuyung juga bisa ditanam sebagai tanaman pekarangan dan sebagai tanaman hias (ornamental plants). Pada lahan yang terbatas tempuyung dapat ditanam di dalam pot.

12.

Spilanthes iabadicensis A.H. Moore

(LEGETAN)

Legetan. Batang berbau wangi

available

online

at

uhangkayo.webs.com

(28)

Sifat Fisik :

Legetan termasuk tanaman terna setahun, bercabang banyak, dan tingginya mencapai 80 cm. Tumbuhan ini dikenal memiliki banyak keragaman bentuk.

Batangnya berbau wangi. Tumbuhnya tegak atau merayap dengan akar-akar yang keluar dari ruas-ruas batang.

Letak daun berhadapan. Bentuknya lonjong yang menyempit ke arah pangkal. Ujung daun tumpul dan bagian tepinya rata atau berlekuk.

Bunga kecil-kecil dan berjumlah banyak. Bunga berupa bonggol yang terdiri dari bunga betina di bagian pinggir dan bunga sempurna di bagian tengah. Bunga berwarna kuning.

Buah berbelah dengan bentuk jorong (bulat panjang) dan berbiji banyak. Bijinya berwarna hitam.

Sifat Ekologis :

Tumbuhan ini tumbuh liar di ladang, di halaman rumah, di tebing, di saluran air atau di pematang sawah, dan di tempat-tempat lain yang tanahnya lembap. Dapat tumbuh baik dari dataran rendah sampai 1.000 m dpl.

Tumbuhan ini mudah diperbanyak dengan biji. Agar pertumbuhannya baik, diperlukan cahaya cukup, lembap, dan diberi pemupukan ringan.

Kegunaan dalam Lanskap :

Lebih banyak ditanam di pekarangan atau halaman rumah sebagai tanaman berkhasiat obat. Selain itu legetan juga dapat dikonsumsi sebagai lalap mentah (lalap segar). Berdasarkan sifat fisik dan khasiatnya maka legetan dapat dijadikan tanaman hias yang bermanfaat.

available

online

at

(29)

13.

Stevia rebaudiana Bertoni M.

Sinonim Eupatorium rebaudianum

(STEVIA)

Stevia. Daun berbentuk

available

online

at

uhangkayo.webs.com

(30)

Sifat Fisik :

Merupakan tanaman terna yang tumbuh tegak, memiliki banyak percabangan, tinggi antara 60 – 90 cm, dan berbunga sepanjang tahun. Batang tanaman stevia berbentuk bulat lonjong dan berbulu halus. Daun berbentuk lonjong langsing sampai oval, bergerigi halus, dan terletak berhadapan. Bunga stevia merupakan bunga sempurna (hermaphrodite) dengan mahkota berbentuk tabung. Perakaran tanaman stevia merupakan akar serabut yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu perakaran halus dan perakaran tebal. Tanaman ini memiliki daya regenerasi yang kuat sehingga tahan terhadap pemangkasan.

Sifat Ekologis :

Tanaman stevia dapat beradaptasi dengan baik terhadap berbagai ling-kungan tumbuh. Di Indonesia, tanaman ini dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di daerah-daerah yang mempunyai ketinggian antara 500 – 1.000 m dpl, suhu udara antara 140 – 270C, curah hujan antara 1.600 – 1.850 mm/tahun, dan 2 – 3 bulan kering. Tanaman ini menghendaki tempat yang terbuka atau cukup mendapat sinar matahari, dengan panjang penyinaran lebih dari dua belas jam per hari.

Tanaman stevia dapat tumbuh dengan baik pada tanah latosol dan andosol. Tanah latosol mempunyai solum yang tebal sampai sangat tebal (1,5 – 10 m), berwarna merah atau cokelat sampai kekuning-kuningan, bertekstur liat (kadar liat lebih dari 60%), berstruktur remah sampai gumpal, pH antara 4,5 – 6,5, dan produktivitas tanah rendah sampai sedang. Sementara, tanah andosol mempunyai solum antara 1 – 2 m, berwarna hitam atau kelabu sampai cokelat tua, bertekstur debu atau lempung berdebu sampai lempung, berstruktur remah dengan konsistensi gembur, pH antara 5,0 – 7,0, dan produktivitas sedang sampai tinggi.

available

online

at

(31)

Kegunaan dalam Lanskap:

Stevia lebih banyak dikembangkan sebagai bahan baku pemanis (gula) alami karena bersifat non karsinogenik dan rendah kalori. Stevia dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias (ornamental plants).

14.

Synedrella nodiflora Gaertn.

(SRUNEN)

Srunen.

Daun hijau, bunga kecil- kecil berwarna kuning

available

online

at

(32)

Sifat Fisik :

Herba 1 tahun, tegak atau berbaring pada pangkalnya, bercabang menggarpu ; 0,2 - 1,5 m tingginya. Batang massif berbentuk bulat pipih, ke atas berambut halus. Daun tunggal atau berkarang ; tangkai bentuk talang ; tangkai dari pasangan daun yang sama dihubungkan dengan tepi yang sempit; helaian bulat telur memanjang, dengan pangkal berangsur menyempit sepanjang tangkai dan ujung runcing, bergerigi lemah, berambut. Daun berwarna hijau tua attau pucat. Bunga tepi 4 - 8, betina ; pinggiran kuning, melekuk ke dalam ujungnya. Bunga cakram 6 - 18, tabung kuning muda, keempat tajunya kuning cerah. Tabung kepala sari coklat kehitaman. Dua cabang tangkai putik panjang, langsing. Buah keras ± 0,5 cm panjangnya.

Sifat Ekologis :

Berasal dari Amerika tropis ; di Indonesia merupakan tumbuh-tumbuhan rumputan yang paling banyak ditemukan di daerah dengan naungan sedang; dengan ketinggian1-1.200 m dpl.

Kegunaan dalam Lanskap :

Bunga liar yang eksotik ini dapat digunakan sebagai groundcover (tanaman penutup tanah), border (tanaman pinggiran), bedding (penanaman tanaman secara missal) dan edging (tanaman pembatas atau tepi yang digunakan sebagai pengarah).

available

online

at

(33)

15.

Tagetes erecta Linn.

(TAGETES)

Tagetes.

available

online

at

uhangkayo.webs.com

(34)

Sifat Fisik :

Herba setahun yang tumbuh tegak ini memiliki tinggi 0,5 - 1,3 m, bercabang, dan berbau tidak enak. Daun tunggal, menyirip berbagi sangat dalam sehingga menyerupai daun majemuk menyirip gasal. Taju anak daun pada kedua sisi 5 - 9, bentuknya memanjang hingga lanset menyempit, dengan bintik kelenjar bulat dekat tepinya, warnanya hijau. Bunga tunggal , berbentuk bongkol, warnanya kuning atau oranye. Buah keras, bentuk garis, dan berwarna hitam.

Sifat Ekologis :

Tagetes berasal dari Meksiko, menyukai tempat terbuka yang terkena matahari langsung dan udara lembap.

Kegunaan dalam Lanskap :

Tanaman tagetes sering ditanam di halaman rumah dan taman-taman sebagai tanaman hias. Selain itu tagetes juga berkhasiat obat dan antiradang, larutan bunga tagetes bisa digunakan sebagai pengendali hama tanaman.

available

online

at

(35)

16.

Vernonia cinerea Less.

(BUYUNG)

Sifat Fisik :

Herba, tegak, sering bercabang sejak dari pangkal; exemplar yang besar mempunyai akar tombak yang kuat; 0,1 - 1,6 m tingginya. Batang bersegi berusuk, dengan empulur putih. Daun tersebar, yang rendah bertangkai, dengan pangkal berangsur menyempit, yang atas duduk ; helaian daun bulat telur, oval, memanjang, bentuk lanset atau bentuk garis, bergerigi kasar yang dangkal atau cukup kasar bergigi-bergerigi, sisi bawah dengan bintik kelenjar, berambut halus, ukuran sangat berubah-ubah. Bongkol kecil, bertangkai, membentuk karangan bunga bentuk malai rata, berbunga banyak. Bunga semuanya berkelamin 2. Bunga dalam setiap bongkol 20 - 30. Dasar bunga bersama gundul. Mahkota 3,5 m tingginya, tabung langsing, putih,

available

online

at

(36)

pinggiran bertaju 5, ungu atau ros ; kepala sari berlekatan. Buah keras bentuk garis bersegi 4 - 5, coklat ; rambut buah sebagian pendek dan tetap tinggal, sebagian panjang dan rontok.

Sifat Ekologis:

Vernonia tumbuh di daerah cerah matahari, sedikit teduh, tidak terlalu basah, juga sering ditemukan di padang rumput.

Kegunaan dalam Lanskap :

Vernonia dapat digunakan sebagai tanaman penutup tanah

(groundcover) dan tanaman hias (ornamental plants).

17.

Wedelia biflora D.C.

(SERUNI RAMBAT)

Seruni rambat.

Letak bunga di ujung tangkai, bunga

available

online

at

(37)

Sifat Fisik :

Herba tegak atau memanjat, sering bercabang banyak, berkaitan, aromatis ; tingginya 1 - 5 m. Batang bersegi, keunguan. Batang dan daun agak kasar. Daun tunggal berhadapan, bertangkai, bulat telur memanjang, dengan pangkal berangsur menyempit sepanjang tangkainya dan ujung runcing, bergerigi dangkal, sedikit banyak berambut, berwarna hijau cerah mengkilap. Dasar bunga bersama kecil, terdapat sisik jerami. Bunga tepi 5 - 8, tunggal ; tabung pendek ; pita memanjang, ujung melekuk ke dalam, lebar. Letak bunga di ujung tangkai, bunga berwarna kuning. Bentuk mahkota bunga tidak saling berlekatan (polypetalus). Simetri bunga tidak tentu. Bunga cakram banyak; tabung kepala sari coklat tua atau hitam. Tangkai putik dengan 2 cabang bentuk bcnang, panjang. Buah keras bersegi bentuk baji, panjangnya ± 3 mm, berwarna hitam, tak berjarum atau pada puncaknya dengan 1 jarum kecil yang gugur.

Sifat Ekologis :

Banyak ditemukan di daerah pantai atau sekitarnya, pantai berpasir, sepanjang aliran parit ke laut, terutama di tanah liat ; salah satu tumbuh--tumbuhan pantai yang paling sering ditemukan di daerah Jawa.

Kegunaan dalam Lanskap :

Bunga liar yang eksotik ini dapat digunakan sebagai groundcover (tanaman penutup tanah), border (tanaman pinggiran), bedding (penanaman tanaman secara missal) dan edging (tanaman pembatas atau tepi yang digunakan sebagai pengarah).

available

online

at

(38)

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan :

Dari beberapa spesies tumbuhan yang termasuk ke dalam famili Asteraceae jika dilihat berdasarkan sifat fisik dan ekologisnya maka sebagian besar dapat digunakan dalam lanskap, hanya saja selama ini penanamannya di dalam lanskap lebih banyak karena manfaat atau khasiatnya daripada nilai estetikanya, seperti sumber obat-obatan tradisional dan sebagai sayur mayur. Pada kenyataannya, spesies-spesies di atas masih banyak yang belum dibudidayakan dengan sengaja, akan tetapi tumbuh liar pada lahan-lahan yang tidak terurus dan bercampur dengan rumput-rumput liar sehingga dikenal dengan tumbuhan liar atau bunga-bunga liar. Beberapa spesies tumbuhan atau bunga liar yang diamati memiliki nilai estetika yang sangat menarik serta mudah dipelihara sehingga dapat digunakan sebagai elemen penghias dengan berbagai penerapan,

available

online

at

(39)

Saran :

Perlu adanya pengamatan lanjutan terhadap spesies tumbuhan liar dan cara atau usaha pelestarian terhadap tumbuhan liar tersebut, sehingga semakin banyak dan beragam tumbuhan liar yang dapat digunakan dalam lanskap.

Daftar Pustaka

______. 2006. Aster novae-angliae. http://en.wikipedia.org

C. G. G. J, Van Steenis., Bloembergen, dan Hoed, D. 1978. Flora untuk Sekolah di Indonesia. PT. Pradnya Paramita. Jakarta

Dalimarta, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat. Puspa Swara Jilid 1 – 3. Jakarta

Lutfianti, Evi. 2003. Studi Karakteristik Bunga-Bunga Liar Bernilai Estetika dan Ornamental Grasses serta Penggunaannya sebagai Elemen Lanskap. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Mangoting, Daniel., Imang Irawan, dan Said Abdullah. 2005. Tanaman Lalap Berkhasiat Obat. Penebar Swadaya. Jakarta

Rukmana, Rahmat. 2003. Budi Daya Stevia; Bahan Pembuatan Pemanis Alami. Penerbit Kanisius. Yogyakarta

Soedibyo, B. R. A. Mooryati. 1998. Alam Sumber Kesehatan; Manfaat dan Kegunaan. Balai Pustaka. Jakarta

available

online

at

(40)

Sulaksana, Jaka., dan Wahyu Aris Darmono. 2005. Sembung; Budidaya dan Pemanfaatan untuk Obat. Penebar Swadaya. Jakarta

Suryowinoto, Sutarni M. 1995. Flora Eksotika Tanaman Peneduh. Penerbit Kanisius. Jakarta

Winarto, W.P., dan Tim Karyasari. 2004. Sehat dengan Ramuan Tradisional; Tempuyung Tanaman Penghancur Batu Ginjal. Agro Media Pustaka. Jakarta

available

online

at

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu dengan basis data, dapat menjadi lebih efisiensi atau optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan, dapat juga melakukan penekanan jumlah redudansi data, baik dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses deposisi partikel pada treated substrat menggunakan CFD (Computational Fluid Dynamics) berbasis FLUENT melalui analisa

Di bidang mikrobiologi air, beberapa jasad tertentu khususnya bakteri dan mikroalga, kehadirannya dapat digunakan jasad parameter/indikator alami terhadap kehadiran

- Peserta didik mampu menguji hasil konfigurasi VLAN pada cisco dengan terampil.. Alat,Media dan

Oleh sebab itu, jika tersedia siklotron dengan energi proton yang tinggi, pembuatan 111 In menggunakan reaksi 112 Cd(p,2n) 111 In akan memberikan radioaktivitas yang lebih

7ahan #akar diesel dari ran.kaian tekanan rendah mendapat tekanan dari pompa #alin.#alin. atau pompa roda .i.i Jika ke!epatan mesin menin.kat maka tekanan terse#ut

Penelitian ini memfokuskan pada analisis cluster untuk mengelompokan saham-saham perusahaan manufaktur di BEJ berdasarkan nisbah profitabilitasnya di masa krisis. Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan bahan ajar pendidikan berpikir kritis melalui pembelajaran menulis karya ilmiah pada siswa kelas XI dilihat dari