• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berita. Memaksimalkan Kinerja dan Layanan dengan Teknologi. Menjaga Sinergi. Edisi 166. JalurKhusus. JalurUtama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Berita. Memaksimalkan Kinerja dan Layanan dengan Teknologi. Menjaga Sinergi. Edisi 166. JalurKhusus. JalurUtama"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Edisi 166

Menjaga Sinergi

Memacu Prestasi

Jalan

Berita

Tol

04

Jalur

Utama

10

16

Lampui Target Skor KPKU, Jasa Marga Tempati Level Baru

Jalur

Utama

Jasa Marga Pacu Program Peningkatan Layanan Operasi

Jalur

Khusus

Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Melalui Teknologi

Memaksimalkan Kinerja dan Layanan

dengan Teknologi

(2)

Daftar

Isi

Salam

Redaksi

PERGerakAN HARGA Saham Jasa Marga per Januari 2017

S

elama kurang lebih 39 tahun melakukan pembangunan dan pengembangan infrastruktur jalan, banyak hal yang telah dilakukan dan dicapai oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Alhamdulillah, di tahun 2017 ini, Perseroan mampu mengawalinya dengan pencapaian yang baik, yaitu tercapainya skor KPKU melebihi target yang ditetapkan sebelumnya. Pencapaian ini menempatkan Jasa Marga berada di posisi Industry Leader. Kabar gembira tersebut kami hadirkan dalam Rubrik Jalur Utama Majalah Berita Jalan Tol (BJT) edisi 166 ini.

Beberapa agenda dan program penting terkait peningkatan produktivitas dan pengembangan usaha guna menjawab tiga tantangan strategis yang dihadapi Jasa Marga dan Anak Perusahaan juga menjadi pembahasan penting yang menarik di edisi ini. Tidak hanya artikel mengenai PT Jasa Layanan Operasi (JLO) yang sedang fokus mengoptimalkan kinerjanya, namun juga PT Jasa Layanan Pemeliharaan (JLP), dan PT Jasa Marga Properti (JMP). Termasuk peran dan fungsi Divisi Business Management yang merupakan divisi baru Perseroan.

Hal penting yang tak kalah menarik, tim redaksi juga mengulas tentang harapan keluarga Jasa Marga di tahun Ayam Api ini, juga tips bagaimana meningkatkan produktivitas dengan pola hidup sehat yang bisa kita terapkan.

Pesan

Manajemen

Komitmen Bersama

Jalur

Utama

Lampaui Target Skor KPKU, Jasa Marga Tempati Level Baru

Jalur

Utama

Gerak Cepat Jasa Marga Membangun Konektivitas

Jalur

Utama

Jasa Marga Pacu Program Peningkatan Layanan Operasi

Jalur

Khusus

Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas melalui Teknologi

Jalur

Khusus

Modernisasi Sistem, JLP Terapkan Aplikasi ICCA

Jalur

Khusus

Dari Rest Area hingga Proyek High Rise

Varia

SK

Tak Sekadar Pengembangan Bisnis

Jalur

Khusus

Meningkatkan Produktivitas dengan Pola Hidup Sehat

Kata

Kita

Menyongsong 2017

Quiz

Quiz Berita Jalan Tol

3

20

4

22

7

10

24

18

16

26

27

PEMBINA Direksi PT Jasa Marga (Persero)Tbk PEMIMPIN REDAKSI Moh Sofyan WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Dwimawan Heru Santoso REDAKTUR PELAKSANA Irra Susiyanti, Herald Galingga W. EDITOR Yudha W. Pramuka, M. Sonny Saputra, Panji Satriya, Faiza Riani FOTOGRAFER Anang KONTRIBUTOR/REPORTER Edi Sukardi (Jagorawi), Fammy (CTC), Humas Jakarta-Cikampek, Andi Susilo (Semarang), Djuarta Dinata (Jakarta-Tangerang), Agus Tri Antyo (Surabaya-Gempol), Rayadi (Belmera), Dadan Saripudin (Purbaleunyi), Tina Susanti (Palikanci), Sintia Putranti (PT Trans Marga Jateng), Trisno Yuwono (PT Marga Kunciran Cengkareng), Wijaya (PT JLJ), Nurhasan (PT Marga Lingkar Jakarta), PT Marga Trans Nusantara, Sri Urini (PT Jasamarga Surabaya-Mojokerto), Ryan (PT Marga Sarana Jabar), PT Jasa Layanan Pemeliharaan, Drajad Hari Suseno (PT Jasamarga Bali Tol), Roedi Poerwanto (PT Transmarga Jatim Pasuruan), Ronald Pardede (PT Jasamarga Kualanamu Tol), Iwan Abrianto (PT Jasamarga Semarang Batang) UNIT PRODUKSI, DISTRIBUSI, PENERBITAN OLEH Departemen Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk, berdasarkan SK Direksi Nomor 152/KTPS/2014 KONSULTAN MEDIA Dua Media DICETAK OLEH Dua Media IZIN TERBIT SK Menteri Penerangan RI Nomor 1085/SK/DITJEN/PPG/STT/1987 ALAMAT REDAKSI Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta 13550 TELP (021) 8413 630, 8413 526 FAX (021) 8779 3976

Redaksi menunggu tulisan Anda, baik tulisan ilmiah populer, berita kegiatan maupun naskah lain yang ada kaitannya dengan penyelenggaraan jalan tol.

03/01/2017 04/01/2017 05/01/2017 06/01/2017 09/01/2017 10/01/2017 11/01/2017 12/01/2017 13/01/2017 16/01/2017 17/01/2017 18/01/2017 19/01/2017 20/01/2017 23/01/2017 24/01/2017 25/01/2017 26/01/2017 27/01/2017 30/01/2017 31/1/2017 4.320 4.320 4.330 4.330 4.350 4.280 4.260 4.270 4.250 4.250 4.230 4.180 4.190 4.250 4.170 4.150 4.190 4.180 4.240 4.220 4.230

(3)

BERITA

jalan

tol No.166 2017

3

PERGerakAN HARGA Saham Jasa Marga per Januari 2017

Pesan

Manajemen

Komitmen Bersama

“Prestasi hanya dapat diperoleh melalui komitmen,

kerja sama tim, dan semangat yang tinggi.”

S

epanjang tahun 2016, banyak hal dan peristiwa penting yang dilalui oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Pencapaian demi pencapaian pun telah diraih, dan semakin mengukuhkan Jasa Marga sebagai perusahaan pengelola, pengoperasian, dan pemeliharaan jalan tol di Indonesia.

Dari penilaian berbasis Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) oleh tim asesor yang ditunjuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jasa Marga pada tahun ini mampu meraih skor 688,5 melebihi target yang ditetapkan akhir tahun sebesar 651. Pencapaian ini membawa Jasa Marga berada di posisi Industry Leader, naik dari level sebelumnya yang menempati posisi

Emerging Industry Leader. Selain itu, dalam penganugerahan Annual Report Award (ARA) 2016, Jasa Marga juga mendapatkan juara pertama untuk kategori Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Non-Keuangan

Subakti Syukur

Direktur Operasi II

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Juga memperoleh peringkat perak dalam penghargaan Standar Nasional Indonesia (SNI) Award 2016, serta berbagai penghargaan lainnya. Prestasi ini tentunya tidak mungkin diperoleh tanpa komitmen, kerja sama tim yang solid, dan semangat yang tinggi oleh para karyawan Jasa Marga dan segenap Anak Perusahaan. Sudah seharusnya prestasi ini pun dapat dipertahankan dan ditingkatkan ke depannya. Di sisi lain, tanggung jawab yang diamanahkan kepada Jasa Marga selaku perusahaan pengelola jalan tol di Indonesia semakin besar, seiring target pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km oleh Pemerintah. Jasa Marga perlu bekerja keras dan cerdas di dalam menjalankan tugas dari Pemerintah ini, di mana saat ini Jasa Marga sedang menyiapkan diri untuk memperoleh hak pengusahaan jalan tol pada beberapa ruas yang potensial. Total hak konsesi yang dikantongi Jasa Marga hingga saat ini telah mencapai 1.261 km, menyusul diperolehnya hak konsesi sepanjang 288,3 km pada tahun 2016.

Jasa Marga bertekad untuk secepatnya menambah panjang jalan yang saat ini dioperasikan. Mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa dipacu lebih tinggi jika pembangunan dan pembenahan infrastruktur, termasuk jalan tol segera dilakukan. Rencananya, di tahun 2017 ini, dari tujuh ruas tol yang akan diresmikan oleh Pemerintah, enam ruas tol sepanjang 235 km akan dioperasikan oleh Jasa Marga, sehingga total ruas tol yang dioperasikan Jasa Marga pada tahun 2017 sepanjang 828 km.

Selain percepatan pembangunan jalan tol, Jasa Marga juga dituntut untuk dapat menjawab tantangan strategis lainnya, seperti peningkatan kapasitas dan daya saing usaha, peningkatan layanan operasional lewat pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM). Juga peningkatan produktivitas melalui perbaikan proses bisnis dan struktur organisasi untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusia, serta diimplementasikannya sistem Informasi Teknologi (IT) di setiap bidang usaha dan satuan kerja masing-masing. Tanpa adanya komitmen, tak mungkin pekerjaan besar ini dapat membuahkan hasil maksimal dan dapat diselesaikan sesuai target yang dicanangkan oleh Pemerintah. Melalui momentum ini, marilah kita bekerja cerdas bersama, kembali mempererat kinerja antara Kantor Pusat, Cabang dan Anak Perusahaan, agar tercipta integrasi yang kuat, adanya keselarasan

tindakan, adanya perbaikan sistem yang berkesinambungan untuk memenuhi semua harapan para pemangku kepentingan. Langkah selanjutnya mari bersama-sama kita menuju kepada level “Industry Leader” sebagaimana yang diamanatkan dalam RJPP dan Visi Misi Jasa Marga. Mari kita bekerja dengan hati nurani, mari kita jaga dan tingkatkan kinerja bersama demi pencapaian yang lebih hebat lagi di tahun mendatang. Semoga Allah SWT merestui langkah kita menuju Perusahaan yang berkinerja ekselen demi Bangsa Indonesia yang semakin hebat. (Dikutip dari sambutan Direktur Operasi II pada Pembukaan Penilaian Kinerja Cabang dan Anak Perusahaan Tahun 2016).

(4)

S

ejak tahun 2012, Jasa Marga telah mengikuti penilaian berdasarkan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dari tahun ke tahun, skor KPKU yang diperoleh Perusahaan pun terus mengalami peningkatan.

Targetnya skor KPKU Jasa Marga pada tahun 2016 sebesar 651, tetapi ternyata

Lam

paui Target Skor KPKU,

Jasa Marga Tempati Level Baru

Nixon Sitorus

Vice President Risk and Quality Management

Jalur

Utama

hasilnya melampaui angka tersebut. Tim asesor yang diketuai oleh C. Totok Agung (PT Krakatau Steel) dan beranggotakan Rizqy A. Pratama (Perum Perumnas), Dody Drajat (PT Inti), Agung H. Budi (PT Askrindo), serta Bhakti Wirawan (PT Pertamina) memberikan skor 688,5 untuk nilai KPKU Jasa Marga di tahun ini. Itu berarti, Jasa Marga menempati level baru, Industry Leader.

Apa kunci sukses Jasa Marga dalam mencapai hasil menggembirakan ini? Ketua Champion Team, Nixon Sitorus menyebutkan, ada lima faktor yang membuat Jasa Marga layak untuk menempati posisi Industry Leader.

Di Indonesia, Jasa Marga merupakan

Industry Leader dalam bidang jalan tol, dengan mengoperasikan 608 km, atau 64% dari seluruh ruas tol yang beroperasi di Indonesia (hingga triwulan pertama 2016).

Grafik-grafik indikator yang disajikan Jasa Marga menunjukkan tren yang bagus.

Komitmen jajaran Direksi untuk menerapkan nilai-nilai KPKU di setiap level, baik di Kantor

Pusat, Cabang, dan Anak Perusahaan.

Change management

Jasa Marga dinilai bagus, dengan proses bisnis yang sudah berbasis digital dengan menerapkan teknologi terkini.

Jasa Marga sudah mulai menjadi Benchmark

perusahaan dalam implementasi KPKU di lingkungan BUMN, dan telah menjadi Research and Development FEB (Forum Ekselen BUMN). Bila dirinci dari kenaikan skor berdasarkan 7 kriteria penilaian KPKU yang terbagi dalam dua kategori nilai, yaitu proses dan hasil usaha, hampir semua kategori mengalami kenaikan, dari 5% hingga 10%.

Dengan menempati level baru ini, Jasa Marga juga

1

2

3

4

(5)

Jalur

Utama

memiliki tanggung jawab baru untuk mempertahankan skor, dan bahkan dapat meningkatkan kembali skor KPKU-nya. Namun hal ini bukan untuk ditakuti, tetapi dilakukan bersama-sama berlandaskan nilai Jasa Marga; Jujur, Sigap, Mumpuni, dan Respek, sehingga Jasa Marga akan dapat terus melangkah maju, yang pada akhirnya akan berdampak baik ke semua pihak dalam keluarga Jasa Marga.

SUSTAINABILITY

Nixon Sitorus yang juga menjabat sebagai Vice President Risk and Quality Management menyampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mempertahankan, dan bahkan meningkatkan skor KPKU di tahun 2017.

1

Tetap komitmen melakukan transformasi bisnis Perusahaan dengan mengikuti kaidah-kaidah

change management.

2

Konsisten melakukan inovasi di setiap bidang dan di setiap level

management agar mendapatkan metode yang efisien, serta hasil yang maksimal.

3

Konsisten menggunakan teknologi terkini dalam semua area dan bidang pekerjaan masing-masing, supaya lebih memudahkan dalam melakukan pekerjaan, pengendalian, serta evaluasi dan review.

4

Meningkatkan kapasitas dan kompetensi tenaga kerja. Setiap karyawan haruslah meningkatkan kapabilitas dan kapasitasnya supaya semakin mumpuni, dimana pada akhirnya Perusahaan dijadikan benchmark oleh perusahaan lain.

Peningkatan Skor KPKU

Jasa Marga 2012-2016

Good Performance 537,25 Emerging Industry Leader 577 (576-675) Emerging Industry Leader 603,25 (576-675) Emerging Industry Leader 622,5 (576-675) 688,5 (576-675) (476-575)

5

Antara satu divisi dengan divisi lainnya harus saling terkoneksi. Karena setiap individu dalam Jasa Marga Group saling terkait dalam menciptakan Perusahaan yang lebih baik.

Dengan begitu, selain sebagai

pendukung pembangunan infrastruktur Pemerintah, Jasa Marga akan menjadi pusat pembelajaran mengenai pengelolaan, pemeliharaan, dan pengoperasian jalan tol dari hulu hingga hilir.

TARGET SKOR KPKU

Terkait target skor KPKU, Nixon Sitorus mengungkapkan, target tersebut selalu ditentukan oleh Direksi, dan dalam pencapaiannya didukung oleh seluruh manajemen dan staf Jasa Marga. “Target itu selalu yang menentukan Direksi, kami di bawahnya mendukung dan bekerja

keras mencapai target tersebut,” ungkap Nixon.

Hal ini pun, menurut Nixon, juga berlaku dalam pencapaian target skor KPKU selanjutnya. “Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) untuk periode 2017-2022 sedang disusun, nanti akan dilihat dari situ, target untuk Benchmark Leader itu kapan. Perhitungan kami, butuh waktu sekitar 2-3 tahun lagi,” jelas Nixon mengenai sasaran skor KPKU berikutnya. Berpredikat sebagai Industry Leader, Jasa Marga kini setingkat dengan PT Pertamina (Persero) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero). “Saya mewakili pribadi dan manajemen mengucapkan terima kasih atas kerja keras yang luar biasa dari setiap unit dalam membenahi prosedur, mengevaluasi proses bisnisnya, serta memperbaiki grafik kinerjanya, sehingga Jasa Marga berada di posisi sekarang ini,” tutur Nixon Sitorus dengan senyum khasnya.

2012 2013 2014 2015 2016 39,75 26,25 19,25 66 IndustryLeader Industry Leader 688,5 Benchmark Leader (776-875)

(6)

Kategori Max poin 2015 2016

Kategori 1 - Kepemimpinan

1.1 Kepemimpinan Senior 70 49.00 52.50

1.2 Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan 50 32.50 35.00 Kategori 2 - Strategi 2.1 Pengembangan Strategi 40 28.00 28.00 2.2 Implementasi Strategi 45 29.25 31.50 Kategori 3 - Pelanggan 3.1 Suara Pelanggan 45 31.50 31.50 3.2 Keterikatan Pelanggan 40 26.00 28.00

Kategori 4 - Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan

4.1 Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan Kerja 45 27.00 31.50

4.2 Manajemen Pengetahuan, Pengelolaan Informasi, dan Teknologi Informasi 45 27.00 31.50

Kategori 5 - Tenaga Kerja

5.1 Lingkungan Tenaga Kerja 40 26.00 28.00

5.2 Keterikatan Tenaga Kerja 45 27.00 29.25

Kategori 6 - Operasi

6.1 Proses Kerja 45 31.50 33.75

6.2 Efektivitas Operasional 40 26.00 30.00

Kategori Max poin 2015 2016

Kategori 7.1 - Hasil Produk dan Proses

7.1 Hasil Produk dan Proses 110 66 77.0

Kategori 7.2 - Hasil Fokus Pelanggan

7.2 Hasil Fokus Pelanggan 85 51 55.25

Kategori 7.3 - Hasil Fokus Tenaga Kerja

7.3 Hasil Fokus Tenaga Kerja 85 46.75 55.25

Kategori 7.4 - Hasil Kepemimpinan dan Tata Kelola

7.4 Kepemimpinan dan Tata Kelola 80 44 52.00

Kategori 7.5 - Hasil Finansial dan Pasar

7.5 Hasil Finansial dan Pasar 90 54 58.5

Jumlah A 550 360.75 390.50 Jumlah B 450 261.75 298.00 Total (A+B) 1,000 622.50 688.50 A. PROSES B. HASIL-HASIL USAHA TOTAL

Matrik Perbandingan Hasil Skor KPKU PT Jasa Marga (Persero) Tbk 2015-2016

(7)

BERITA

jalan

tol No.166 2017

7

Jalur

Utama

Gerak Cepat Jasa Marga

Membangun Konektivitas

P

ada awal Maret 1978, Pemerintah mendirikan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai pengelola jalan tol di Indonesia. Pada tahun ini pula, mulai dioperasikannya jalan tol Jagorawi yang merupakan jalan tol pertama. Seiring pengelolaan, pengoperasian, dan pemeliharaan jalan tol yang dilakukan Perseroan selama 39 tahun ini, Jasa Marga pun kini dikenal sebagai Industry Leader

yang mengoperasikan 64% dari total panjang jalan tol di Indonesia. Tidak hanya menunjang kegiatan transportasi dan menekan biaya logistik, hal yang paling penting dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur jalan yang dilakukan Perseroan adalah menghubungkan konektivitas antardaerah. Jalan Tol Ruas Solo-Ngawi dan

Ngawi-Kertosono yang akan segera

dioperasikan oleh Perseroan misalnya. Jalan tol ini merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang mempunyai peranan penting dalam menjalankan roda perekonomian, sekaligus menghubungkan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Targetnya, Merak sampai dengan Surabaya sudah tersambung melalui jalan tol yang tak terputus pada tahun 2018.

Menilik pembangunan infrastruktur jalan di Tanah Air, Indonesia bisa dibilang terlambat dalam hal

pembangunan jalan tol dibandingkan dengan negara Asia lainnya, seperti Malaysia yang memiliki panjang jalan tol mencapai 3.500 km. Menyadari hal tersebut, pada beberapa tahun terakhir ini, pembangunan jalan tol

pun mulai digenjot kencang. Jasa Marga sebagai Industry Leader

dalam pembangunan jalan tol di Indonesia, menjadi garda terdepan Pemerintah dalam membangun dan mengembangkan infrastruktur jalan tol ini. Oleh karena itu, segenap karyawan Jasa Marga dituntut untuk bekerja maksimal, efisien, dan efektif, karena percepatan pembangunan jalan tol perlu fokus, saling kerja sama, dan semangat yang tinggi untuk membangun negeri, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Perseroan; Jujur, Sigap, Mumpuni, dan Respek. Seperti apa cepatnya Jasa Marga dalam mengoperasikan jalan tol di Indonesia? Berikut infografis pengoperasian ruas jalan tol Jasa Marga yang dimulai sejak tahun 1978.

(8)

0

Jasa Marga dalam 13 tahun (2008 – 2020) • Telah beroperasi

2008 – 2016: 80,98 km

• Akan beroperasi

2017 – 2020: 593,61 km

Jalur

Utama

Secara keseluruhan sampai dengan tahun 2020, total ruas jalan tol yang akan dioperasikan Jasa Marga sepanjang 1.172,64 km. Rinciannya, sepanjang 498,05 km ruas jalan tol telah dioperasikan sejak tahun 1978 sampai dengan 2007, dan sepanjang 674,59 km akan dioperasikan pada tahun 2008 hingga 2020. Terjadinya percepatan pembangunan jalan tol ini seiring pembangunan jalan tol 1.000 kilometer oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan produktivitas rakyat, sebagaimana Nawacita Presiden.

Guna mendukung konektivitas, Jasa Marga tengah masuk ke wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi yang ruas-ruasnya feasible. Untuk itu, Jasa Marga juga akan terus meningkatkan kapasitas dan daya saing pengoperasian jalan tol, meningkatkan Standar Pelayanan Minimum (SPM), mengubah sistem operasional dengan mengintegrasikan sistem pada ruas-ruas jalan tol, dan membongkar gerbang tol sebagai salah satu upaya untuk mengurai kepadatan dan memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan.

Ruas Jalan Tol Jasa Marga yang Dioperasikan Sejak Tahun 1978

Dalam kurun waktu 30 tahun (1978-2007), Jasa Marga mengoperasikan

498,05 km jalan tol

498,05 km

(9)

BERITA

jalan

tol No.166 2017

9

0

Jalur

Utama

(10)

T

idak hanya infrastruktur jalan yang memadai, setiap pengguna jalan tentu berharap kondisi jalan yang aman, nyaman, dan lancar. Sebagai perusahaan pengelola, pengoperasian, dan pemeliharaan jalan tol, Jasa Marga telah menyiapkan rencana strategis untuk mewujudkan pelayanan yang lebih baik melalui program peningkatan layanan operasi.

“Kita ingin meningkatkan layanan konstruksi yang excellent kepada peng-guna jalan. Kita harus cepat merespons apa yang diinginkan pengguna jalan, pemenuhan SPM (Standar Pelayanan Minimum), dan menjalankan program beautifikasi, misalnya menciptakan

landscape yang indah dan rapi. Jadi, hal-hal seperti itu harus direspons cepat. Jalan tol kita harus bersih, resik, dan terawat,” jelas Reza Febriano, Vice President Divisi Maintenance PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Program beautifikasi yang dilakukan Jasa Marga, menurut Reza, terutama dilaksanakan pada jalur-jalur VVIP, gerbang-gerbang utama atau potensial, dan di dalam lingkungan kerja operasional. Program beautifikasi bidang pemeliharaan ini berupa

Jasa Marga Pacu Program

Peningkatan Layanan Operasi

Jalur

Utama

pekerjaan landscape, penghijauan di lokasi sekitar jalan tol, penanaman dan penggantian tanaman hias dan pohon, estetika jembatan, renovasi gerbang tol, normalisasi saluran atau drainase, dan pekerjaan rounding (stripping shoulder). Termasuk juga di dalamnya kebersihan jalur, penggantian dan perawatan tanaman, pemotongan rumput, dan pengecatan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

KOORDINASI

Dalam melaksanakan program beautifikasi ini, Divisi Maintenance yang dipimpinnya akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan program tersebut berjalan tepat sasaran, khususnya, berkoordinasi dengan Divisi Operation Management. Sementara untuk hal-hal yang melibatkan pihak ketiga, seperti pergantian stiker brandinge-toll card

maupun e-pass yang sudah tidak layak maka pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Divisi Operation Management untuk dapat dilakukan penggantian. “Beautifikasi ini betul-betul kita giatkan dan akan kita laksanakan di seluruh Cabang. Kami memastikan program-program berjalan

sesuai dengan kebijakan dan arahan Direksi. Tepat sasaran dan tepat biaya juga,” ujarnya.

Sasaran dimaksud, lanjut Reza, adalah bagaimana Jasa Marga mewujudkan jalan tol yang lancar, aman, dan nyaman, serta berwawasan lingkungan. Juga bagaimana kondisi perkerasan jalan tol dalam kondisi baik. Karena itu, ada tiga tantangan strategis yang harus dihadapi Perusahaan dalam hal pemeliharaan jalan tol saat ini.

Meningkatkan pelayanan konstruksi yang excellent kepada pengguna jalan.

1

Jalur

Utama

Reza Febriano

(11)

BERITA

jalan

tol No.166 2017

11

Merespons secara cepat tuntutan

SPM jalan tol, termasuk juga salah satunya meningkatkan program beautifikasi.

Memastikan sasaran operasional yang sudah ditetapkan dalam rencana jangka panjang Perusahaan dapat tercapai.

INOVASI

Menjawab tantangan strategis tersebut, Reza pun menilai, perlu dilakukannya berbagai inovasi. Pertama, di dalam proses kerja Divisi Maintenance, pihaknya sudah menerapkan sistem yang berbasis Information Technology

(IT). “Seluruh proses kerja Divisi

Maintenance pada tahun 2017 ini sudah berbasis IT. Mulai dari tahap inspeksi, sistem database pemeliharaan jalan tol, yang nantinya menjadi dasar membuat program kerja, untuk kemudian dapat dilaksanakan dan dilakukan evaluasi pelaksanaan kerja. Semuanya ini, sudah berbasis IT,” paparnya.

Inovasi kedua yang perlu dilakukan, lanjut Reza adalah, menerapkan produk yang lebih efektif dan efisien, baik dari segi daya tahan (durability) maupun biaya (cost). Dalam hal ini misalnya, Perusahaan dapat mengaplikasikan inovasi produk aspal plester yang diciptakan oleh kelompok perbaikan mutu Cabang Jagorawi, karena aspal plester ini memiliki daya tahan yang lebih baik.

Sementara itu, untuk jalan dengan tingkat volume kendaraan yang tinggi sehingga lebih rentan rusak dan berlubang, Perusahaan dapat menerapkan aspal modifikasi yang memiliki karakteristik dan durability

yang lebih baik. Beberapa ruas jalan tol yang menggunakan aspal jenis ini, antara lain Ruas Jalan Tol JORR Non S, Tangerang, dan Jakarta-Cikampek. “Jadi, dalam menerapkan aspal modifikasi ini, kita memperhatikan volume dan komposisi lalu lintas, tingkat kerusakan perkerasan, kontur tanah, dan sistem drainase,” jelas Reza. Sementara untuk inovasi yang

ketiga, menurut Reza yaitu, dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi. Di antaranya Perusahaan menerapkan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) LED guna menekan biaya konsumsi listrik, dan lebih ramah

Jalur

Utama

2

3

lingkungan. Selain itu, Perusahaan juga dapat menerapkan teknologi pembersihan jalan tol, seperti road sweeper.

Dan hal yang tidak kalah penting dalam menjawab tantangan strategis ini adalah meningkatkan peran dan daya saing PT Jasa Layanan Pemeliharaan (JLP) sebagai Anak Perusahaan untuk seluruh ruas jalan tol milik Jasa Marga, sebagaimana kebijakan Direksi. Peningkatan peran dan daya saing ini, dilakukan dengan meningkatkan kualitas, kompetensi, dan performa JLP.

OPTIMALISASI IT

Bicara mengenai teknologi, Divisi Information Technology (IT) menjadi pemandu Jasa Marga dalam

memaksimalkan penggunaan teknologi dalam setiap proses bisnis yang ada, sekaligus untuk menjawab tantangan strategis dalam hal pengembangan dan pengoperasian jalan tol.

Dalam prosesnya ini, Divisi IT yang dipimpin Agus Sofian selaku Vice President IT memiliki dua program besar berikut ini:

1. IT for Enterprise, yaitu menyiapkan platform IT yang mendukung segala kegiatan yang terkait dengan korporasi.

2. IT for Business, yaitu men-support bisnis Jasa Marga dalam rangka menjaga keberlangsungan usaha (sustainability), pertumbuhan (growth), dan pelayanan terhadap para pengguna jasanya.

IT For Enterprise

Pada sisi enterprise ini, menurut Agus, ada tiga hal yang ingin dibangun oleh Divisi IT. Pertama, IT akan mengelola pusat data digital atau big data analytic guna membantu dalam proses pengambilan keputusan. Kedua, IT akan berperan sebagai enabler

(pendongkrak kemampuan usaha) dengan menjadikan proses bisnis lebih

simple. Ketiga, IT akan berperan dalam pelaksanaan green corporate, dengan mengelola tata persuratan menjadi

paperless.

Bertugas sebagai big data analytic, Divisi IT sedang membangun satu sistem Data Warehouse. Penerapan sistem ini akan memberikan dampak besar terhadap pengambilan keputusan, baik dari sisi waktu dan keakuratan data. Dalam hal ini, Divisi IT akan menjadi pengelola data digital yang menghubungkan semuanya, menganalisis data, dan menunjukkan hasil secara real time. Jadi, untuk mengetahui berapa jumlah pendapatan di setiap Cabang atau Anak

Perusahaan, hanya cukup mengklik

Reza Febriano

Vice President DivisiMaintenance

Agus Sofian

Vice President IT

(12)

Jalur

Utama

fitur yang sesuai dalam dashboard

masing-masing. Direncanakan, sistem

Data Warehouse ini akan terbentuk sempurna di akhir tahun 2017. Untuk perannya yang kedua, yaitu sebagai enabler, Divisi IT di tahun 2017 akan menerapkan ERP (Enterprises Resources Planning) baru, yakni SAP (System Analysis and Program). “ERP ini akan mendukung paperless, menyederhanakan proses kerja, serta mendukung GCG (Good Corporate Governance),” jelas Agus Sofian terkait program besar yang akan dilakukan oleh timnya.

Sedangkan pada pelaksanaan yang berkaitan dengan green corporate, lanjut Agus, telah berjalan sejak tahun lalu, yaitu JM Office atau yang disebut juga sebagai Nota Dinas Elektronik. Pada tahun 2017, JM Office akan diaplikasikan juga di Cabang dan Anak Perusahaan Jasa Marga.

IT For Business

Sementara itu, dari sisi pengembangan usahanya, Divisi IT memegang peranan penting dalam menyampaikan dan menerima informasi dari pelanggan. Dari info dan feed back ini maka akan terus berkembanglah cara Jasa Marga dalam mengelola jalan tol dan melayani para pengguna jasanya.

Berikut beberapa terobosan dari sisi IT untuk pelayanan lebih baik yang berdampak pada peningkatan produktivitas dan kemudian berujung pada naiknya pendapatan.

SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI JALAN TOL

Pada libur panjang Natal dan Tahun Baru kemarin, Jasa Marga meluncurkan aplikasi berbasis push notification

padaJMCARe. Aplikasi ini menjadi pelengkap atas sistem informasi Jasa

Marga lainnya, di samping twitter,

call center, dan Variable Message Sign (VMS). JMCARe bisa diunduh dari perangkat smartphone berbasis Android atapun iOS.

Harapannya, melalui JMCARe Jasa Marga semakin dekat dengan pelanggan. Aplikasinya sendiri memiliki enam fitur utama yang dapat memandu dan membantu pelanggan selama berkendara di ruas tol Jasa Marga. Dari enam fitur tersebut, fitur Toll Information dan Push Notification yang sudah 100 persen aktif. Empat fitur lainnya akan menyusul aktif sebelum Lebaran 2017.

“JMCARe sudah beberapa kali kita uji coba dan tingkat presisinya cukup bagus. Jadi, ada 2 layer konektivitasnya. Pertama, menggunakan GPS dan kedua memakai 3G apabila terjadi loss GPS dalam menentukan posisi pelanggan,”

APLIKASI

MOBILE

“JMCARe”

(13)

BERITA

jalan

tol No.166 2017

13

ungkap Agus Sofian yang menurutnya

JMCARe akan sangat membantu pengguna jalan tol.

Dalam hal memberikan data yang lebih presisi, Jasa Marga menargetkan sebelum Lebaran 2017, perangkat CCTV akan dimodernisasi secara bertahap dan dengan penempatan jarak yang lebih rapat, yakni satu CCTV untuk setiap 500 meter, sehingga fungsi surveillance akan lebih baik.

ELECTRONIC TOLL COLLECTION (ETC)

Menyesuaikan diri dengan

perkembangan teknologi dan semakin pentingnya waktu bagi para pengguna jalan tol, Jasa Marga secara bertahap mulai menerapkan sistem transaksi yang lebih cepat. Dari regular ke

cashless, dari cashless yang tap and go, kemudian ke slow and go dengan menggunakan perangkat mesin OBU (On Board Unit).

“Saat ini kita sedang bekerja sama dengan konsultan untuk menentukan sistem ETC mana yang cocok digunakan untuk Indonesia, dan untuk jalan tol,” ungkap Agus Sofian tentang akan hadirnya cara baru sistem transaksi jalan tol di Indonesia yang akan segera diujicobakan.

Dari beragam sistem transaksi yang bisa diterapkan, ada empat teknologi berbeda yang bisa digunakan untuk mendukung proses transaksi cashless di jalan tol.

1. Global Navigation Satellite System (GNSS)

Teknologi yang memanfaatkan akurasi

satellite positioning system untuk memperoleh data posisi kendaraan guna menentukan biaya. Pilihan satelit yang digunakan untuk teknologi ini adalah GPS (satelit Amerika), Galileo (satelit Uni Eropa), dan Glonasss (satelit Rusia).

2. Radio Frequency Identification (RFID)

Sistem identifikasi tanpa kabel untuk pengambilan data tanpa bersentuhan dengan standar tol universal ISO 18000-6.

3. Dedicated Short-Range Communication (DSRC)

Teknologi komunikasi (satu arah atau dua arah) yang didesain untuk otomotif dengan protokol dan standar tertentu. Dengan menggunakan sistem DSRC ini, pengemudi mendapatkan data-data atau informasi lalu lintas yang diinginkan saat berada dalam area DSRC.

4. Automatic Number Plate Recognition (ANPR)

Sistem identifikasi plat nomor kendaraan yang berfungsi sebagai perangkat enforcement. Teknologi ini biasa digunakan sebagai pelengkap untuk ketiga teknologi di atasnya.

Nah, setelah rekomendasi dari tim peneliti UI selesai, menurut Agus, Jasa Marga akan melakukan uji coba sistem transaksi baru pada triwulan kedua 2017.

Seiring pengembangan jalan tol yang sedang dilakukan saat ini, Agus menilai, terdapat peluang pendapatan baru yang bisa menambah kontribusi Perusahaan. Sebab, dengan dibangunnya ruas jalan tol, secara otomatis area di sekitar jalan tol juga ikut berkembang. “Di sini kita punya potensi, dengan menyiapkan ruang khusus untuk penempatan jaringan listrik, telekomunikasi, internet, dan lainnya, seiring dengan pembangunan jalan tol baru,” ujarnya.

Dengan demikian, jalan tol ke depan tidak hanya sebagai sarana pengemudi agar bisa sampai lebih cepat ke tujuan, di samping itu juga dapat dimanfaatkan untuk sarana telekomunikasi, listrik, gas, dan lainnya, sehingga Jasa Marga pun semakin dekat dengan para pengguna jasanya.

Jalur

Utama

Teknologi Modern ETC

Teknologi ETC Multi Lane Free Flow yang sudah banyak diterapkan di negara-negara Eropa.

Teknologi ETC Single Lane Free Flow yang sudah banyak diterapkan di negara-negara Eropa dan Asia.

(14)

Jalur

Khusus

Kunjungan Presiden Republik Indonesia

(RI) ke Jalan Tol Semarang-Batang

Kunjungan Menteri Perhubungan ke

Gerbang Tol Karang Tengah

Rapat Koordinasi Nasional dan

Penandatanganan Kontrak Manajemen,

serta Pakta Integritas 2017

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke proyek pembangunan jalan tol baru Semarang-Batang, didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, Senin (9/1). Presiden berharap jalan tol tersebut sudah bisa digunakan sebagai jalan fungsional pada musim mudik lebaran 2017.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau langsung proses perbaikan pembangunan Jembatan Cisomang didampingi Kapolda Jawa Barat, Anton Charilyan dan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani beserta para Direksi lainnya. Budi Karya juga secara simbolis menyerahkan bantuan untuk para petugas yang sudah bekerja selama 24 jam untuk memastikan perbaikan Jembatan Cisomang.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau persiapan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam mengantisipasi kepadatan lalu lintas jelang arus mudik Libur Panjang Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 di Gerbang Tol (GT) Karang Tengah, Jalan Tol Jakarta, (12/12).

Bertempat di Hall Gedung B, Kantor Pusat, PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyelenggarakan “Rakornas Se-Jasa Marga dan Penandatanganan Kontrak Manajemen, serta Pakta Integritas 2017” yang dihadiri oleh jajaran Direksi, Vice President, General Manager, Pimpinan Proyek, dan Direktur Anak Perusahaan, Jumat (13/1). Diadakannya rapat ini bertujuan untuk menyamakan langkah dan visi-misi guna mencapai target PT Jasa Marga (Persero) Tbk di masa depan.

Kunjungan Menteri Perhubungan Melihat

Perbaikan Jembatan Cisomang

(15)

BERITA

jalan

tol No.166 2017

15

Jalur

Khusus

Divisi Risk and Quality Management PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan Forum Ekselen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengadakan Pemantapan Asesor Penilaian Kinerja Ekselen Cabang, Anak Perusahaan, dan Dana Pensiun. Hal ini dilakukan sebagai persiapan sebelum dilaksanakannya penilaian kinerja ketiga instansi tersebut pada 9 Januari-13 Februari 2017. Pemantapan asesor ini diikuti oleh asesor internal Jasa Marga (karyawan aktif dan pensiun), dan asesor eksternal yang terdiri dari karyawan maupun pensiunan Perusahaan BUMN.

Kegiatan “Sosialisasi Pelaksanaan Pekan Assessment

Periode Tahun 2017” yang diselenggarakan di Ruang Rapat Lantai I Gedung Baru, Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta (6/1). Hadir sebagai pembicara, Direktur SDM dan Umum Christantio Prihambodo, General Manager Human Capital Services (HCS) Sutirya Wirias Sastra, dan Senior General Manager Assessment Center Indonesia T. Zilmahram. Diselenggarakannya pekan assessment ini dimaksudkan dalam rangka meningkatkan performa karyawan, dan akan berlangsung pada Maret 2017.

Kunjungan Kerja Dewan Komisaris ke

Cabang Jagorawi

Rapat Kerja Nasional SKJM, Konsolidasi

Menyeluruh untuk Tujuan Bersama

Rapat dan kunjungan kerja Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) Tbk ke Cabang Jagorawi, Sabtu (17/12). Kunjungan kerja ini dihadiri Komisaris Utama Refly Harun bersama jajaran Komisaris lainnya yang didampingi oleh Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi, beserta Direktur Operasi I Muh Nazib Fauzan, Direktur Operasi II Subakti Syukur, Direktur SDM dan Umum Christantio Prihambodo, juga Direktur Utama PT Jasa Layanan Operasi (JLO) Septerianto Sanaf, bersama Direktur SDM JLO Benny Sudiarto Diadi. Pada kesempatan ini, Refly Harun memberikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan Cabang Jagorawi, dan berharap dapat terus meningkatkan pelayanannya terhadap pengguna jalan tol.

Bertempat di Hotel Jambuluwuk, Yogyakarta, Dewan Pimpinan Pusat Serikat Karyawan Jasa Marga (DPP SKJM) kembali menyelenggarakan Rakernas (Rapat Kerja Nasional) pada tanggal 21 - 23 Desember 2016, dengan mengangkat tema “Sinergi SKJM dan Manajemen dalam Menghadapi Perubahan Organisasi Perusahaan”. Kegiatan tahunan ini dihadiri oleh 135 peserta yang terdiri dari perwakilan Dewan Komisaris, Direksi Jasa Marga, Direksi Anak Perusahaan, para pengurus DPP dan DPC SKJM, Komisaris, General Manager Cabang, dan Federasi Serikat Karyawan BUMN.

Pemantapan Asesor untuk Penilaian

Kinerja Ekselen Cabang, Anak

Perusahaan, dan Dana Pensiun

Sosialisasi Pelaksanaan Pekan

(16)

Jalur

Khusus

P

T Jasa Layanan Operasi (JLO) terus berupaya meningkatkan produktivitasnya dengan mengoptimalkan penggunaan

teknologi, yang diharapkan juga dapat mendukung sistem kerja terpusat JLO. Septerianto Sanaf, Direktur Utama PT JLO mengatakan, teknologi yang diterapkan berkaitan dengan pengelolaan dan dukungan terhadap sumber daya dan sistem pengoperasian. Sedangkan monitoring

atas kinerja karyawan di lapangan dilakukan terpusat dari kantor pusat, termasuk juga kehadiran dan pembayaran gaji karyawan.

“Kalau di JLO itu tersentralisir. Jadi, teman-teman di lapangan hanya mengerjakan sistem pengoperasian. Untuk dukungan operasi yang mengurusi pengobatan, gaji, lembur, kepegawaian, seragam, logistik, dan

sebagainya diurus oleh kantor pusat,” kata Septerianto Sanaf yang akrab disapa Aan kepada Majalah Berita Jalan Tol di ruang kerjanya di Gedung Baru Jasa Marga, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dengan sistem pengelolaan

pengoperasian jalan tol yang bersifat sentralistik, biaya yang dikeluarkan JLO menjadi lebih efisien. JLO juga rencananya akan menerapkan pemanfaatan teknologi untuk sistem pengoperasian yang dijalankan perusahaan. Apalagi jika JLO nantinya diberikan otoritas untuk merancang perencanaan kerja sebagai anak perusahaan pengoperasian jalan tol secara penuh.

Pemanfaatan teknologi dalam

pengoperasian sistem ini juga sebagai bagian untuk mendukung program Pemerintah yang mengharapkan proses transaksi pengumpulan tol berjalan otomatis. “Kita akan menjadi perusahaan pengelola beberapa ruas. Terutama ruas-ruas tol milik Jasa Marga. Bisa dibilang pihak ketiga. Dan menggunakan teknologi secara maksimal dalam pengoperasiannya,” jelasnya.

Dan nantinya teknologi yang digunakan dalam pengoperasian jalan tol tidak hanya menggunakan CCTV, tetapi juga fiber optic dan sensor kerapatan kendaraan. Di negara lain, sistem pengoperasian telah menggunakan teknologi seperti

infrared atau lewat ponsel sehingga

pelayanan kepada pengguna jalan tol lebih efektif dan efisien.

PENGEMBANGAN USAHA

Berdiri sejak Agustus 2015, JLO memang dimaksudkan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai anak perusahaan yang bertugas khusus melaksanakan layanan operasi jalan tol yang dimiliki Jasa Marga.

Hadirnya JLO meningkatkan efisiensi dalam pengoperasian jalan tol Jasa Marga, sekaligus menangkap peluang akan banyaknya ruas tol baru seiring target 1.000 km jalan tol sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Aan menyebutkan, ada tiga tahapan yang dilalui perusahaannya. Pertama, menjadi operator layanan operasi untuk ruas tol yang dimiliki Jasa Marga dan Anak Perusahaan. Kedua, menjadi operator layanan operasi jalan tol untuk ruas tol selain milik Jasa Marga. Ketiga, diberikan otoritas penuh terhadap pengelolaan jalan tol Septerianto Sanaf

Direktur Utama

PT Jasa Layanan Operasi (JLO)

Meningkatkan

Efisiensi dan

Produktivitas

(17)

Jalur

Khusus

BERITA

jalan

tol No.166 2017

17

oleh Jasa Marga, sehingga JLO tidak

hanya sekadar layanan operasi, tetapi juga merancang peralatan kerja, dan sebagainya.

Mengenai tahap yang ketiga ini, Aan menjelaskan, JLO sudah diminta untuk menyiapkan segala sesuatunya terkait pemberian otoritas ini oleh Perusahaan Induk. “Bayangan saya 2-3 tahun ke depan kita totally different dengan Jasa Marga, mulai dari alat kerja, cara kerja, dan sistem back office-nya,” ujar Septerianto.

Selain fokus pada layanan operasi Jasa Marga, saat ini JLO sedang mengupayakan masuk menjadi salah satu peserta lelang untuk pengoperasian jalan tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) yang dibangun PT Waskita Karya. “Sekiranya ini menjadi masa depan JLO, yang juga mengoperasikan jalan tol milik pihak lain di luar Jasa Marga,” kata Aan yang gemar mengoleksi miniatur mobil FI ini.

Septerianto optimis, lelang layanan operasi di Becakayu akan didapat. Mengingat JLO membawa nama besar Jasa Marga yang telah memiliki jam terbang tinggi di industri jalan tol. Pada akhirnya hal ini tentu akan memberikan kontribusi pada perusahaan. Terlebih proyek tersebut

tentu akan membutuhkan pengelolaan sumber daya yang sangat besar, mulai dari sumber daya manusia, logistik, hingga teknologi yang dapat menimbulkan margin usaha.

Kontribusi yang didapat oleh JLO tentunya akan dikonsolidasikan kepada pendapatan Jasa Marga sebagai induk usaha. Karena itu, JLO berupaya agar dapat menjalankan kegiatan operasional dengan sumber daya yang ada sebaik-baiknya.

PENINGKATAN MUTU DAN SDM

Selain meningkatkan kontribusi, JLO juga memberikan peluang karir bagi karyawan Jasa Marga. Pasalnya, dibutuhkan banyak sumber daya untuk menjalankan layanan operasi yang dilakukan JLO. Ke depan, jika ruas tol Trans-Sumatera atau Trans-Jawa secara efektif dioperasikan, JLO memiliki peluang besar untuk mendapatkan kesempatan pengoperasiannya. Berbicara mengenai peningkatan mutu pelayanan, JLO rutin melakukan pertemuan bulanan dengan seluruh perwakilan karyawan dan manajer area untuk memastikan operasional di setiap gerbang tol berjalan dengan

baik, sekaligus mengklarifikasi isu yang beredar, misalnya terkait pengurangan jumlah karyawan akibat diberlakukannya program pembayaran melalui Gerbang Tol Otomatis

(GTO). “Tidak ada pengurangan, yang ada akan dipertahankan. Jadi, pengimplementasian GTO tidak akan menyebabkan pengurangan karyawan, meski jumlah petugas pemantau GTO lebih sedikit. Tetap dibutuhkan orang yang ditugaskan untuk memantau sistem GTO bekerja dengan baik,” ujar Septerianto.

JLO sendiri saat ini memberikan layanan operasi untuk semua ruas tol milik Jasa Marga, termasuk ruas jalan tol yang akan dioperasikan, seperti Solo-Ngawi, Solo-Kertosono, dan yang lainnya. “Bila kita bandingkan, di JLO, 2.500 orang diurus oleh 30 orang di back office. Berarti 1 orang di JLO melayani 80 orang di lapangan. Jadi, rasionya 1:80 ini dirasa sangat efektif untuk keberlangsungan proses bisnis JLO dan akan memberikan kontribusi positif kepada Jasa Marga, karena kami melakukan pengoperasian jalan tol dengan biaya yang lebih efisien, namun kualitas tetap menjadi prioritas. Tentunya hal ini akan terus kami pertahankan dan tingkatkan,” tandasnya.

JASAM ARGA JASAM

ARGA

PT Jasa Layanan Operasi (JLO)

985,5 km 2.045,5 km

Agustus 2015

Peluang Pasar JLO

Pengoperasian Jalan Tol

Pengoperasian Jalan Tol

+ 1.060 km Jalan Tol Baru di 2019

RPJMN (2015-2019)

Rp

(18)

Modernisasi Sistem, JLP

Terapkan Aplikasi ICCA

Kiri ke kanan: Surta Nababan (Direktur Keuangan dan Umum), Adi Prasetyanto (Direktur Utama PT JLP), dan Florysco Partogi Siahaan (Direktur Teknik)

S

elain mengembangkan usaha, PT

Jasa Layanan Pemeliharaan (JLP) melakukan modernisasi sistem operasional dan peralatan perusahaan. Pada sistem operasionalnya, JLP menerapkan program Integrated Cost Control Application (ICCA). Melalui penerapan sistem ini, diharapkan pelaksanaan transaksi dan manajemen pembiayaan yang dilakukan JLP menjadi terstruktur dan mampu mendorong peningkatan kinerja perusahaan.

Sistem ini mengintegrasikan seluruh kebutuhan operasional dan biaya yang harus dikeluarkan JLP secara real time, baik yang berkaitan dengan internal perusahaan maupun proyek-proyek yang sedang dikerjakan. Jadi, setiap kebutuhan dan biaya operasional dalam arus kas JLP termonitor melalui ICCA secara online dan terkoneksi langsung dengan sistem laporan keuangan perusahaan. Sistem pun akan secara otomatis memberikan

tanda peringatan (warning) jika terdapat kebutuhan atau pengeluaran yang keluar dari budget yang telah ditetapkan.

“Kalau dulu pengendaliannya belum terintegrasi, sekarang kami kerja menggunakan technology based. Jadi, kami bisa melakukan kontrol di semua unit, baik itu unit proyek, unit peralatan tol, maupun unit kendaraan. Contoh, saat melakukan pemesanan barang, antara yang memesan dan menerima barang terkoneksi secara langsung ke sistem, dan terintegrasi dengan sistem laporan keuangan kami. Jadi, bisa diketahui langsung,” kata Surta Nababan, Direktur

Keuangan dan Umum PT Jasa Layanan Pemeliharaan kepada Majalah Berita Jalan Tol di kantornya, Senin (19/12).

MENDUKUNG EFISIENSI

Pengembangan sistem informasi teknologi pada kegiatan transaksi

dan manajemen pembiayaan yang dilakukan JLP ini sejalan dengan langkah manajemen perusahaan meningkatkan kinerjanya. Diketahui, perjalanan JLP dalam mengembangkan bisnisnya tidak mudah. JLP merupakan bagian dari kelompok usaha Jasa Marga yang didirikan pada tahun 1987 dengan nama awal PT Sarana Marga Bakti Utama (SMBU) yang kemudian diubah menjadi PT Sarana Marga Utama (SMU). Baru kemudian di tahun 2015 diubah menjadi PT Jasa Layanan Pemeliharaan (JLP), dengan komposisi kepemilikan saham saat ini 99,4% PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan 0,6% merupakan saham induk Koperasi Karyawan Jasa Marga.

Akuisisi saham perusahaan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang dilakukan pada tahun 2010, dimaksudkan untuk mendukung kompetensi utama Jasa Marga dalam pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan jalan tol serta fasilitas

Jalur

Khusus

(19)

BERITA

jalan

tol No.166 2017

19

pendukungnya. Karena itu, manajemen

JLP terus bekerja keras melakukan peningkatan dan perbaikan kinerja. Adi Prasetyanto, Direktur Utama JLP mengatakan, perbaikan sistem menjadi hal utama yang harus dilakukan oleh JLP, khususnya, dalam kegiatan pengelolaan dan pengoperasian. Terbukti, sejak diterapkan program ICCA pada Januari 2016, JLP mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Juga memperbaiki kinerja keuangan, dari yang semula negatif menjadi positif.

“Di tahun 2014 JLP masih mencatatkan rugi. Kemudian di Oktober 2016 mulai membaik, ada pendapatan Rp274 miliar. Yang sudah kami lakukan adalah meng-improve sistem dari yang dulu tidak efisien menjadi efisien, yaitu dengan cara menggunakan teknologi,” jelas Adi Prasetyanto.

Di samping pengembangan di satuan administrasi internal, menurut Adi, juga melakukan peningkatan kinerja dan sistem di lapangan, upaya peningkatan kompetensi, dan integritas seluruh insan JLP. Hal lain yang direncanakan adalah melakukan sinergi dengan kantor pusat Jasa Marga dalam kegiatan pemeliharaan, memanfaatkan teknologi yang telah disiapkan Jasa Marga, seperti JMCare dan mengintegrasikan dalam kegiatan pemeliharaan jalan tol.

MODERNISASI ALAT

Di sisi lain, JLP juga mengoptimalkan kemampuannya dengan meningkatkan kinerja alat, di antaranya menyiapkan tiga set alat baru untuk pemeliharaan dan pengaspalan. “Ke depan, kita juga diminta untuk memiliki alat yang dapat memonitor kondisi jalan. Sekarang masih dalam tahap procurement. Jadi,

dengan alat itu kita bisa tahu secara detail tentang kondisi jalan,” tambah Florysco Partogi Siahaan, Direktur Teknik JLP.

Alat ini nantinya bisa digunakan untuk mapping semua jalan tol guna mengidentifikasi awal kerusakan. Dengan begitu, fungsi jalan tol sebagai jalan bebas hambatan dapat ditingkatkan.

Pengembangan usaha lainnya yaitu, JLP berupaya menangkap peluang bisnis di bidang konstruksi jalan maupun gedung, hingga produksi hotmix dan coldmix. Ditargetkan, perusahaan dapat mengantongi pendapatan sekitar Rp1 triliun pada tahun 2017.

Beberapa proyek yang telah dikerjakan JLP antara lain, perkuatan jembatan Jagorawi, rigidpavement Bawen Salatiga, SFO Cipali, pelebaran Cikampek, penggelaran hotmix di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, hingga proyek peralatan tol di Cabang Semarang dan Cabang Surabaya-Gempol. Namun ke depan, bisnis peralatan tol akan dialihkan kepada Anak Perusahaan Jasa Marga lainnya, sebagaimana arahan pemegang saham.

Selain fokus pada proyek pemeliharaan di jalan tol Cabang Jasa Marga, rencananya pada tahun 2017, JLP ingin berpartisipasi dalam pembangunan konsesi jalan tol baru, seperti Pandaan-Malang, Semarang-Batang, Jakarta-Cikampek Elevated. Selain itu, JLP juga akan mengerjakan proyek pemeliharaan jalan di ruas tol Anak Perusahaan Jasa Marga, seperti proyek pemeliharaan JORR W2 Utara, Bogor Ring Road, dan Tol Bali Mandara. Di beberapa proyek ini, JLP akan menggandeng mitra strategis yang dinilai memiliki reputasi baik sebagai bagian dari strategi pengembangan. Ke depan, JLP berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan Jasa Marga. Selain itu, JLP juga mengharapkan dukungan Jasa Marga sebagai Induk, dalam hal peningkatan kapasitasnya sebagai Anak Perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor. Dengan peningkatan kapasitas ini diharapkan tak hanya dapat meningkatkan kinerja JLP, tetapi juga agar mampu menangkap peluang bisnis yang ada secara efektif.

Proyek pembangunan perkerasan rigid pavement di Jalan Tol Bawen-Salatiga.

(20)

P

T Jasamarga Properti (JMP) telah menyiapkan sejumlah rencana strategis untuk merealisasikan berbagai proyek pengembangan properti di tahun 2017. JMP terus melakukan pengembangan lahan potensial, baik yang berkaitan dengan pembangunan rest area, kawasan industri, hingga proyek high rise, seperti perkantoran dan apartemen. Pengembangan ini dilakukan untuk mendukung kinerja JMP sebagai pengembang properti yang andal dan terpercaya, sekaligus meningkatkan kontribusi kepada Jasa Marga. “Dalam melakukan pengembangan, kita melihat potensi pasarnya. JMP mengutamakan pembangunan properti yang dapat mendorong pertumbuhan pengguna jalan tol di sekitarnya, sehingga dapat pula meningkatkan kinerja induk,” jelas Irwan A. Sumadiyo, Direktur Utama PT Jasa Marga Properti (JMP), saat berbincang dengan tim redaksi Majalah Berita Jalan Tol di kantornya, Rabu (28/12).

Menurutnya, beberapa pengembangan properti yang akan dilakukan di 2017, antara lain pengembangan rest area di koridor jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono,

Dari

Rest Area

hingga Proyek

High Rise

Kiri ke kanan: Denny Abdurachman (Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknik), Irwan A. Sumadiyo (Direktur Utama), dan

Eko Hari Purwanto (Direktur Keuangan).

akuisisi hotel di Yogyakarta, dan pengembangan kawasan industri di Solo. Hal ini didasarkan pada evaluasi dan potensi daerah di masing-masing wilayah tersebut.

Untuk melakukan pembangunan kawasan industri misalnya, menurut Irwan, akan dilihat berapa besar pertumbuhan hunian di wilayah ter-sebut. Sebab, kawasan industri hanya akan tumbuh jika hunian yang berada di sekitar kawasan itu tumbuh. Salah satu proyek kawasan industri yang dilakukan JMP, yaitu pengembangan kawasan industri Pangkalan. Proyek ini bekerja sama dengan mitra strategis yang berpengalaman di bidang pengadaan lahan serta pengembangan kawasan industri.

Sementara untuk proyek perkantoran, rencananya pada kuartal I 2017, JMP akan melakukan groundbreaking

proyek perkantoran Office One

di Pesanggrahanyang pada 2016 lalu telah diselesaikan persiapan pelaksanaan konstruksinya. Rencananya, kawasan ini akan dikembangkan menjadi bangunan

mixed use, yang terdiri dari perkantoran, dan area komersial. Di

kawasan yang dekat dengan Office One, JMP juga akan mengembangkan bangunan mixed use yang terdiri dari perkantoran, apartemen, dan area komersial dengan luasan lahan hingga 10.000 m2.

Selain itu, JMP menargetkan akan menyelesaikan perizinan untuk lahan di daerah Pandu Raya, Bogor pada tahun 2017. Proyek properti yang merupakan hasil kerja sama dengan mitra strategis ini nantinya difungsikan menjadi hotel dan condotel.

Tak berhenti sampai di sini, JMP juga sedang dalam pembebasan lahan di Kaum Sari, Bogor yang rencananya akan dikembangkan menjadi

apartemen dan area komersial. Adapun

Jalur

Utama

(21)

untuk pengembangan usaha di bidang perhotelan, saat ini perusahaan sedang melakukan studi kelayakan untuk mengakuisisi budget hotel alias hotel bertarif ekonomis di Yogyakarta. Dalam pengembangan beberapa proyek tersebut, JMP juga menggandeng mitra strategis dan terpercaya, di antaranya Andara Living bekerja sama dengan Asiana, sementara untuk kepemilikan unit Tamansari Jivva, Lagoon, dan Parama bekerja sama dengan Wika Realty. Begitu juga untuk penambahan lahan potensial dan pembangunan proyek-proyek high rise seperti perkantoran dan apartemen.

Di samping itu, JMP juga bekerja sama dengan BUMN lain, yaitu pada pengembangan kawasan terpadu Colomadu, dan Anak Perusahaan Jalan Tol Jasa Marga untuk pengelolaan rest area di koridor jalan tol.

PELUANG PERTUMBUHANPROPERTI

JMP optimis, peluang pertumbuhan di industri properti di tahun 2017 lebih baik dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Apalagi dengan adanya kebijakan Pemerintah yang mendukung pembangunan perumahan untuk mencukupi kebutuhan papan masyarakat Indonesia. “Sekarang ini kan banyak regulasi yang

dikeluarkan Pemerintah, pengurangan pajak, BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), dan lainnya. Itu berpengaruh terhadap pertumbuhan properti,” tambah Denny Abdurachman, Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknik.

Sampai dengan akhir tahun 2016, JMP memiliki luas lahan yang masih akan dikembangkan (land bank) sepanjang 17,6 hektar, yang terdiri dari lahan JORR W2 Utara, Pesanggrahan, Pandaan Pasuruan, Sidoarjo 2, Pandu Raya Bogor, Kaum Sari Bogor, Sawangan 2 Depok.

Ke depan, JMP akan terus melakukan studi kelayakan pada lahan-lahan potensial dan melakukan kerja sama dengan mitra strategis Anak Perusahaan Jalan Tol yang tergabung dalam kelompok usaha Jasa Marga, maupun mitra terpercaya lainnya.

Hal ini sejalan dengan rencana kerja JMP di tahun 2017, antara lain pengembangan landed, office, apartemen dan condotel; pengadaan

landbank; serta untuk mendukung semua itu, diperlukan pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan (training) karyawan. JMP juga terus melakukan peningkatan kompetensi korporasi dan sistem informasi untuk mendongkrak kinerja perusahaan. Hal tersebut sekaligus untuk menjawab tantangan strategis yang dihadapi Jasa Marga di bidang properti.

“Untuk anggaran belanja modal yang dipersiapkan sejumlah Rp466 miliar yang di-support dari Induk melalui setoran modal.” jelas Eko Hari Purwanto, Direktur Keuangan JMP menimpali perbincangan.

Anggaran modal ini antara lain akan digunakan untuk mendukung proyek-proyek yang akan dikerjakan di 2017, yaitu Sidoarjo II, Pandaan,

Sawangan, Pesanggrahan, Rest Area 88A, Rest Area 88B, Rest Area 207A, Rest Area Ruas Tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono, Pandu Raya Bogor, Kaum Sari, Akuisisi Hotel, W2 Utara, Semarang, Colomadu, Kawasan Industri Pangkalan, dan Tangerang City.

Ditargetkan, pada tahun 2017 JMP dapat meningkatkan laba dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp5,02 miliar dan peningkatan asset menjadi Rp1,5 triliun. Karena itu, JMP bekerja sama dengan mitra strategis yang dipercaya, memperkuat lini sales dan marketing, melakukan proyek yang sifatnya quick win (menghasilkan dalam waktu cepat) dan terus melakukan penambahan

land bank pada lahan-lahan potensial. Harapannya, di tahun 2018 nanti JMP dapat menempati posisi 10 besar sebagai pengembang di bidang properti, dan menjadi perusahaan terbuka di tahun 2020.

Sasaran Pengembangan Bisnis Jasa Marga Properti

TIP KM 88 B Jalan Tol Purbaleunyi

Jalur

Utama

Perusahaan Properti yang Andal dan Dipercaya Menjadi 10 Besar Pengembang Anak Usaha BUMN Bidang Properti Menjadi Perusahaan Terbuka dengan Melakukan Initial Public Offering (IPO)

2016-2017

2018-2019

2020

(22)

Varia

SK

M

enjadi perusahaan pengelola

jalan tol terkemuka, tidak serta-merta membuat PT Jasa Marga (Persero) Tbk cepat berpuas diri. Perbaikan dan pengembangan bisnis terus diupayakan untuk meningkatkan kinerja Perusahaan ke depan. Tidak terkecuali dalam hal manajemen bisnis. Tepatnya pada Oktober 2016, Jasa Marga membentuk divisi baru, yaitu Divisi Business Management. Divisi yang berada di bawah Direktorat Operasi I ini dibentuk untuk mengendalikan pengembangan usaha yang dilakukan oleh anak perusahaan, baik yang berkaitan dengan peningkatan kinerja keuangan maupun efisiensi.

Pembentukan divisi ini sekaligus untuk mengakselerasi pembangunan jalan tol, sekaligus mendukung rencana pembangunan infrastruktur jalan tol sepanjang 1.000 km oleh pemerintah. “Saat ini kita mengoperasikan 593 km. Kira-kira pada 2019, sesuai dengan rencana Pemerintah, kita harus menambah sekitar 800 km. Nah, ini cepat sekali,” jelas Dedi Krisnariawan Sunoto, VP Business Management mengawali perbincangan dengan tim redaksi Majalah Berita Jalan Tol di kantornya, Rabu (28/12).

Di tahun 2017 saja, menurut Dedi, ruas jalan tol yang dioperasikan Anak Perusahaan Jasa Marga akan bertambah menjadi 10 ruas. Diperkirakan akan ada sekitar 17 hingga 18 ruas jalan tol yang nantinya

dioperasikan oleh Anak Perusahaan Jasa Marga di tahun 2018. Itu pun baru sebatas pada anak perusahaan dengan mayoritas kepemilikan saham di Jasa Marga. Belum termasuk anak perusahaan yang minoritas, seperti Jalan Tol Cinere-Jagorawi, JORR W1, Makassar, dan Waru-Juanda.

Inilah yang perlu dicermati oleh perusahaan pengelola jalan tol bahwa setiap investasi untuk pengoperasian jalan tol baru, meskipun secara jangka panjang akan menguntungkan, tetapi dalam jangka pendek –

menengah tidak langsung mencatatkan keuntungan. Butuh sekitar 5-10 tahun untuk dapat menutupi defisit cash flow dan rugi dari pengoperasian baru sebuah ruas jalan tol. Secara konsolidasi, defisit cash flow dan rugi di awal pengoperasian jalan tol ini nilainya cukup signifikan. Karena itu, diperlukan kendali khusus untuk Anak Perusahaan Jalan Tol yang mulai beroperasi sehingga dapat mengurangi dampak besar pada kinerja keuangan Jasa Marga.

MENINGKATKAN PENDAPATAN USAHA LAIN

Di sisi lain, Jasa Marga juga berupaya untuk meningkatkan pendapatannya dari usaha lain yang dijalankan oleh anak perusahaan. Pada PT Jasa Marga Properti (JMP) misalnya, pendapatan dioptimalkan dari aset yang baru beroperasi, seperti kondotel pada Tamansari Jivva, Tamansari Lagoon dan Tamansari Parama; serta melalui percepatan pembangunan proyek properti di beberapa daerah, seperti proyek Andara, Kaum Sari, Pangkalan, dan Sidoarjo II.

Dedi Krisnariawan Sunoto

VP Business Management

Sementara untuk PT Jasa Layanan Operasi (JLO), Jasa Marga juga akan mendorong peningkatan kinerjanya dalam hal pengoperasian jalan tol. Beberapa ruas jalan tol yang akan dioperasikan, di antaranya pengoperasian Jalan Tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono, dan Pasuruan. Tak hanya pada ruas jalan tol tersebut, keseluruhan pengoperasian jalan tol direncanakan akan berada di bawah satu Anak Perusahaan, PT Jasa Layanan Operasi (JLO). Dengan begitu, struktur organisasi di masing-masing anak perusahaan yang mengoperasikan jalan tol menjadi lebih efisien. Di samping itu, PT JLO juga akan berusaha menjadi operator di Badan Usaha Jalan Tol lain. Adapun untuk PT Jasa Layanan Pemeliharaan (JLP), Jasa Marga juga tengah berupaya agar anak perusahaan ini dapat lebih banyak lagi melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan jalan tol di Jasa Marga dan mulai masuk pada konstruksi pembangunan jalan tol. Khususnya,

Tak Sekadar

Pengembangan

Bisnis

(23)

Varia

SK

BERITA

jalan

tol No.166 2017

23

yang dilakukan oleh Perseroan, Anak

Perusahaan, dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya. Hal ini juga sejalan dengan komitmen Jasa Marga untuk meningkatkan peran anak perusahaan dan meningkatkan pendapatan usahanya, baik pada lini bisnis jalan tol maupun di luar bisnis jalan tol. Peningkatan pendapatan ini diharapkan dapat meminimalkan defisit dan rugi dari pengoperasian jalan tol tadi. “Perusahaan jalan tol memang banyak tergantung juga dari peningkatan

traffic. Tapi di sisi lain, kita mau meningkatkan usaha lain sehingga dapat memberikan kontribusi yang bagus,” ujar Dedi.

Jadi, pengendalian dimaksudkan agar program pengembangan dan anggaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sebelumnya, pengendalian kegiatan usaha jalan tol berada di bawah Divisi Toll Road Business

Development (TRBD), sedang untuk non-tol dipegang oleh Divisi Related Bisnis Development (RBD). “Namun

load-nya terlalu besar sehingga dibentuklah divisi ini. Mencari cara supaya cost-nya efisien, itulah tugas utama kami di sini,” jelasnya. Berbicara mengenai efisiensi dari sisi cost, Divisi Business Management pun telah melakukan upaya untuk merestrukturisasi anak perusahaan yang beroperasi, seperti yang terjadi pada PT Jasamarga Bali Tol (JBT). Perusahaan sepakat mengurangi satu direktur dan satu orang komisaris.

Selain JBT, Perusahaan juga telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk melakukan efisiensi organisasi di PT Jasamarga Pandaan Tol (JPT). Hal ini perlu dilakukan dalam upaya penurunan beban bunga yang harus ditanggung oleh Perusahaan. “Kalau tahun ini katakanlah bunga 10%

dari Rp5 trilliun pinjamannya. Artinya, kalau kita bisa menurunkan bunganya 1% dari Rp5 triliun itu sudah Rp50 miliar. Kalau dari tahun depan Rp13 triliun sudah 130 miliar. Besar sekali. Saat ini JBT sudah turun bunganya 1%, yang di JPT juga berkurang bunganya 1,5%,” ungkapnya.

Meski demikian, diakui Dedi, hal tersebut memang tidak mudah untuk dilakukan. Karena itu, memasuki tahun 2017, pihaknya akan terus mengupayakan untuk menyamakan persepsi tujuan Perusahaan tersebut dengan anak-anak perusahaan Jasa Marga. Jadi, pembentukan divisi ini tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pengembangan usaha. ‘’Sekarang ini yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana supaya mereka inline

dengan program kita, memahami tujuan utamanya, sehingga kita bisa mengarah pada target besar Jasa Marga.’’ pungkasnya.

Struktur Divisi Business Management

Divisi Manajemen Bisnis Departemen Manajemen Bisnis APJT Seksi Manajemen Bisnis APJT Area 1 Seksi Manajemen Bisnis APJT Area 2 Seksi Manajemen Bisnis Properti Seksi Manajemen Bisnis Layanan Jasa Departemen Manajemen Bisnis Bisnis Lain

(24)

Jalur

Khusus

Meningkatkan Produktivitas

dengan Pola Hidup Sehat

I

ntensitas mobilitas yang tinggi terkadang membuat sebagian orang kurang memperhatikan kondisi kesehatan mereka. Karena itu, tidak sedikit orang yang merasa cepat lelah dan mudah sakit. Akibatnya, produktivitas mereka dalam bekerja pun mengalami penurunan.

Suatu hal yang tak bisa dimungkiri, sebagian besar dari kita lebih senang memilih hal-hal yang cepat, mudah, dan instan. Hal yang lazim terjadi, orang-orang yang hidup di kota besar dengan aktivitas yang padat biasanya lebih memilih makanan cepat saji (junk food) dan tidak memperhatikan faktor kesehatan saat mengonsumsi makanan. Padahal kebiasaan ini bisa berdampak pada kondisi kesehatan tubuh mereka. Terlebih jika mereka termasuk orang yang tidak menyenangi kegiatan olahraga.

Kebiasaan inilah yang menyebabkan banyak orang merasa cepat lelah dan mudah jatuh sakit. Hal tersebut ditengarai karena metabolisme di dalam tubuhnya tidak dapat bekerja secara maksimal. Akibatnya, mereka tidak dapat melakukan aktivitas dan tugas mereka dengan baik.

Karena itu, menjaga pola hidup sehat sejak dini menjadi hal yang tidak dapat ditawar lagi. Sebab, pengaruhnya bisa jadi tidak dirasakan sekarang, namun baru akan dirasakan saat seseorang berada di atas usia 40 tahun. Seiring bertambahnya usia, kekebalan tubuh seseorang mengalami penurunan. Salah satu penyakit yang kerap muncul saat seseorang berusia 40 tahunan adalah sindrom metabolik.

HINDARI SINDROM METABOLIK Sindrom metabolik merupakan perpaduan dari sejumlah kondisi yang terjadi secara bersamaan, yaitu

hipertensi, kadar gula darah yang tinggi, kadar kolesterol yang buruk, dan obesitas. Kondisi inilah yang kemudian membawa seseorang berisiko mengalami penyakit yang lebih serius, seperti stroke dan serangan jantung.

“Meningkatnya berat badan di atas batas ideal, tingginya tekanan darah, kadar gula darah, dan kolesterol, menjadi bagian ciri sindrom metabolik,” jelas Dr. Eva Carolina Sitompul, Sp.PD dari RS Siloam TB Simatupang, Jakarta.

Meski demikian, lanjut Dr. Eva, tidak sulit untuk menghindari sindrom ini. Asal, orang tersebut bisa menjaga pola hidup sehat. Karena pilar utama yang harus selalu diingat untuk menurunkan berat badan, tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol adalah lifestyle modification yang terdiri dari pengaturan makan yang benar serta olahraga, sekalipun orang tersebut termasuk seseorang

(25)

BERITA

jalan

tol No.166 2017

25

Jalur

Khusus

yang hobi makan. “Semakin sering Anda makan, justru akan semakin mudah menurunkan berat badan. Ini fakta! Tapi tentunya, asupan makanannya adalah makanan sehat, bukan sembarangan,” tutur Dr. Eva bersemangat.

Jadi, semakin banyak seseorang makan, semakin cepat pula proses metabolisme. Semakin cepat metabolisme, semakin banyak pembakaran. Seperti itulah proses yang terjadi dalam tubuh. Hal yang justru membahayakan, yaitu membiarkan rasa lapar dan menggantinya dengan makan besar di luar waktu yang dianjurkan. Ini justru menyebabkan kalori berlebih. Karena itu, sangat tidak tepat jika menurunkan berat badan dengan melewatkan sarapan atau makan malam.

Bagi penderita diabetes misalnya, bisa menyiasati menu makannya dengan makanan yang rendah gula. Untuk sarapan pagi, penderita diabetes bisa mengonsumsi roti gandum satu tangkup dengan susu rendah lemak. Lanjut dengan

snack buah yang berenergi, seperti pisang, atau apel. Di siang hari, ganti nasi putih dengan nasi merah atau ubi-ubian seperti kentang dan ubi jalar. Semua lauk usahakan direbus atau dikukus, hingga free of fat. Jika bosan dengan kukus atau rebus, bisa digoreng dengan pilihan olive oil

atau canola. Untuk sore harinya, bisa mengonsumsi alpukat yang kaya akan lemak sehat. Sementara pada malam hari, siapkan menu lengkap dengan

porsi karbohidrat lebih sedikit dari sayur dan protein. Lalu jangan lupa berolahraga! Minimal 150 menit jika Anda melakukan moderate exercise activity, seperti jalan cepat, jogging, berenang; atau 75 menit saja jika Anda melakukan olahraga berat. BAGAIMANA DENGAN FAKTOR GENETIK?

Penyakit sindrom metabolik memang sering dialami pada usia 40 tahun ke atas. Penyebabnya, bisa karena faktor genetik atau gaya hidup yang tidak sehat. Jadi, jika orangtua memiliki riwayat penyakit jantung, stroke

atau diabetes, besar kemungkinan Anda bisa terkena penyakit yang sama. Karena itu, di sinilah peran gaya hidup sehat, yaitu untuk meminimalisasi segala kemungkinan penyakit yang muncul, baik karena faktor genetik atau buruknya gaya hidup.

Seseorang yang menerapkan gaya hidup sehat sejak dini dengan asupan makan yang sehat, konsumsi sayur dan buah-buahan, tentu berbeda dengan orang yang memiliki gaya hidup yang relatif lebih santai dan tidak memperhatikan makanannya. Kondisi kesehatan keduanya bisa dilihat ketika mereka menginjak usia 40 tahun ke atas. Tentunya seseorang yang melakukan gaya hidup sehat sejak dini, masih bisa berolahraga di usia lanjut dan bercengkerama dengan cucu di rumah. Sedangkan yang lain sudah terbaring sakit di rumah sakit.

Mudah bukan untuk bisa

menciptakan pola dan gaya hidup sehat? Karena itu, mulailah pola hidup sehat dari sekarang, sehingga kinerja bisa lebih maksimal.

Tips Sehat

Selain memperbaiki cara makan dan asupan yang benar, serta berolahraga, beberapa hal yang bisa diterapkan untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat, antara lain:

Hindari alkohol yang bisa meningkatkan asam urat dan obesitas.

Cek tekanan darah secara rutin.

Stop merokok. Sebab, tak hanya dapat menyebabkan kanker mulut dan paru, rokok juga membawa bakteri masuk ke dalam tubuh, yang bisa menyebabkan serangan jantung.

Hindari stres dengan manajemen waktu dan pekerjaan dengan baik. Ciptakan udara bersih dengan membersihkan AC secara berkala.

Istirahat yang cukup sehingga memberikan waktu pada sel untuk regenerasi.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

(26)

Mengakhiri tahun 2016, banyak peristiwa dan kegiatan telah kita lalui. Resolusi dan harapan besar pun dicita-citakan agar di tahun 2017, semua yang direncanakan bisa diwujudkan dan berjalan dengan baik. Seperti apa harapan keluarga besar Jasa Marga menyongsong tahun 2017? Yuk, kita cari tahu.

Pertumbuhan transportasi sekarang ini sangat cepat. Mudah-mudahan di tahun 2017, semua dapat berjalan lebih bagus. Semua yang sudah direncanakan berjalan baik, seperti rencana

subholding maupun holding

bisa dilakukan dengan baik. Struktur organisasi Jasa Marga, baik di Cabang maupun Anak Perusahaan berjalan efektif dan efisien.

Saya harapkan target pembangunan jalan tol Jasa Marga dapat terpenuhi, dan dapat beroperasi dengan lancar sehingga meningkatkan pendapatan Perusahaan dan dapat lebih meningkatkan kesejahteraan karyawan Jasa Marga.

Saya sebagai Petugas Pengumpul Tol Cabang Jakarta-Tangerang yang beroperasi di Gerbang Tol Meruya berharap, target Perusahaan di tahun 2017 dapat tercapai sesuai rencana, dan Anak Perusahaan Jasa Marga bisa berkembang lebih besar, sehingga dapat memberikan peluang karir bagi saya dan teman-teman.

Kata

Kita

(27)

BERITA

jalan

tol No.166 2017

27

Berita

Jalan Tol

Q U I Z

Pertanyaannya adalah:

“Berapa skor KPKU yang diperoleh

Jasa Marga tahun ini?”

Quiz

Yuk, jawab pertanyaan berikut dan

menangkan hadiah menarik dari Tim Redaksi!

Jawaban dapat Anda kirimkan ke email Redaksi di

corcomm@jasamarga.co.id. Dua pemenang yang beruntung

akan kami umumkan dalam edisi berikutnya.

Pemenang Quiz BJT Edisi 165:

Ratna Agustina - Kantor Pusat.

Selamat!

(28)

Referensi

Dokumen terkait

7HPXDQ GDODPSHQHOLWLDQ LQL PHQXQMXNNDQ EDKZDSHUQ\DWDDQNHDPDQDQDGDODKIDNWRU \DQJ VLJQLILNDQ XQWXN PHQLQJNDWNDQ NHDPDQDQ \DQJ GLUDVDNDQ QDVDEDK .HPDQDQ \DQJ GLUDVDNDQ QDVDEDK

Memadatkan sampel tanah yang telah ditambahkan additive abu sekam padi yang telah dicampurkan dengan komposisi 5%, 10%, dan 15% yang akan kita uji dengan 25

Menurut Dirasutisna & Hasan (2005), litologi di Pulau Weh terdiri dari batuan Tersier dan Kuarter yang dibedakan menjadi 4 kelompok batuan utama, yaitu Kelompok Batuan

Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak, beberapa bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan

Keberadaan pimpinan di pondok pesantren selain sebagai pengasuh, pembimbing, pengontrol, serta penolong bagi setiap tingkah laku santri dan menjadi kesempurnaan

penyelesaian agar Megawati tidak terlalu ikut andil dalam kinerja pemerintahan Jokowi dan Jokowi harus tegas dalam bersikap. Kompas dalam ketiga berita yang

Selama penutupan jalan, maka kendaraan dari Bundaraan HI menuju Blok M akan dialihkan lewat Underpass Dukuh Bawah menuju Jalan Margono Joyohadikusuma, Jalan KH Mas Mansyur,