• Tidak ada hasil yang ditemukan

MARKET BRIEF PLYWOOD DI KOREA SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MARKET BRIEF PLYWOOD DI KOREA SELATAN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

ITPC BUSAN

JUNI 2015

MARKET BRIEF

PLYWOOD

(2)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 2 DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR 3

KATA PENGANTAR 4

1. Latar Belakang 5

1.1. Definisi Produk 5

1.2. Profil Singkat Negara 9

1.3. Pemilihan Negara 12

1.4. Pemilihan Produk 13

2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar 14

2.1. Perkembangan Industri Plywood di Dunia 14

2.2. Perkembangan dan Trend Pasar Plywood di Korea Selatan 17

2.3. Trend Impor Plywood di Korea Selatan 18

2.4. Kebijakan Tariff 19

2.5. Strategi Memasuki Pasar 20

2.6. Hambatan 22

3. Regulasi Komoditas Plywood di Korea Selatan 22

3.1. Kebijakan Impor Komoditas Plywood di Korea Selatan 22

3.2. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence) 23

3.3. Standarisasi Produk di Korea Selatan 23

3.4. Standar dan Spesifikasi Plywood Di Korea Selatan 24

4. Informasi Penting 30

4.1. Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 30 4.2. Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 30

4.3. Perusahaan Importir Plywood 31

(3)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 3 DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Korea Selatan 9

Gambar 2.1 Produksi Plywood 15

Gambar 2.2 Pengguna Plywood secara Global 16

Gambar 2.3 Dubai International Wood Show 2014 21

Gambar 3.1 Diagram Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA 23 Gambar 3.2 Diagram Pengaruh Korea Standard pada pasar Korea Selatan 24

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pemeringkatan Plywood 7

Tabel 1.2 Pemeringkatan Plywood Berdasarkan Permukaan Sisi Depan 8 Tabel 1.3 Pemeringkatan Plywood Berdasarkan permukaan sisi Belakang 8 Tabel 1.4 Data Pembangunan Berdasarkan Jenis Tempat Tinggal 2010-2014 12 Tabel 1.5 Data Pertumbuhan Tempet Tinggal Di Korea Selatan 2010,2012,2014 12

Tabel 1.6 Kode HS dan Deskripsi 13

Tabel 1.7 Nilai Ekspor Furnitur (Kode HS 94) Korea Selatan 2010 - 2014 14 Tabel 2.1 Jumlah Proyek Konstruksi Di Korea Selatan 2010 - 2014 17 Tabel 2.2 Nilai Ekspor Furniture (Kode HS 9403) Di Korea Selatan 18 Tabel 2.3 Nilai Impor Plywood Korea Selatan tahun 2010 - 2014 18 Tabel 2.4 Nilai Impor Plywood Korea dari Indonesia 2010 - 2014 19 Tabel 2.5 Kuantiti Impor Plywood Korea dari Indonesia 2010 - 2014 19 Tabel 2.6 Pengenaan Tariff Komoditas Plywood berdasarkan FTA 20

Tabel 3.1 Daftar Kategori dan Item Kualitas Plywood 25

Tabel 3.2 Daftar Dimensi Plywood 25

Tabel 3.3 Standar Kualitas Plywood 26

Tabel 3.4 Standar Kualitas Permukaan Plywood (Hardwood) 27 Tabel 3.5 Standar Kualitas Permukaan Plywood (Softwood) 29 Tabel 3.6 Standar Kulaitas Plywood Berdasarkan emisi Formaldehide 29 Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 30 Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan 30 Tabel 4.3 Daftar Nama Perusahaan Importir Plywood di Korea Selatan 31

(4)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 4 Kata Pengantar

Plywood (kayu lapis) merupakan salah satu bahan yang sering digunakan sebagai bahan bangunan. Plywood merupakan sejenis papan pabrikan yang terdiri dari lapisan kayu (veneer kayu) yang direkatkan secara bersamaan. Plywood merupakan salah satu produk kayu yang paling sering digunakan dalam membangun sebuah rumah atau proyek bangunan lainnya. Plywood juga digunakan untuk membuat furnitur. Plywood bersifat fleksibel, murah, dapat dibentuk, dapat didaur ulang, dan tidak memiliki teknik pembuatan yang rumit. Dapat dipotong menjadi berbagai ukuran dan bentuk, mudah dalam pengerjaan dan tidak dikuatirkan akan pecah. Plywood merupakan produk kehutanan yang menghasilkan devisa non-migas paling besar untuk negara sampai saat ini.

Oleh sebab itu, penulisan Market Brief ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi pasar komoditas plywood atau kayu lapis di Korea Selatan. Beberapa data statistik dan regulasi yang berkaitan dengan komoditas tersebut di dalam laporan ini disadur dari berbagai sumber dan pusat data terpercaya sehingga data-data yang tersaji adalah valid adanya.

Market Brief ini diharapkan dapat menjadi acuan informasi bagi pengusaha Indonesia yang ingin memasarkan produknya ke pasar Korea Selatan khususnya untuk komoditas plywood atau kayu lapis serta membantu meningkatkan daya saing produk Indonesia dalam perdagangan global.

Busan, Juni 2015

(5)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 5 1. Latar Belakang

1.1. Definisi Produk A. Pengertian Plywood

Plywood atau kayu lapis adalah papan yang dibuat dengan cara merekatkan beberapa lembar papan veneer. Veneer yang direkatkan jumlahnya ganjil, susunan merekatnya saling tegak lurus, serta proses pembentukannya di sertai dengan pengepresan1.

Sedangkan pengertian lainnya, plywood adalah produk panel yang terbuat dengan merekatkan sejumlah lembaran vinir atau merekatkan lembaran veneer pada kayu gergajian, dimana kayu gergajian sebagai bagian intinya/core (yang lebih dikenal sebagai wood core plywood). Arah serat pada lembaran vinir untuk face dan core adalah saling tegak lurus, sedangkan antar lembaran veneer untuk face saling sejajar.2

B. Penggolongan Kayu Lapis

Berdasarkan proses penggunaannya, plywood dikelompokkan menjadi dua3, yaitu :

a. Plywood Konstruksi dan Industrial b. Plywood Hardwood dan Dekoratif

Berdasarkan jenis perekat yang digunakan, plywood dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Plywood Interior

Plywood interior adalah plywood yang penggunaanya ada di dalam ruangan atau dengan kata lain plywood tidak langsung terkena oleh kondisi lingkungan luar ruangan. Perekat yang digunakan adalah perekat interior seperti UF, MF dan MUF.

b. Plywood Eksterior

Plywood eksterior adalah plywood yang penggunaannya di luar ruangan dan terkena langsung oleh kondisi luar ruangan. Perekat yang digunakan adalah perekat eksterior, seperti PF.

1 Kasmudjo. 1982. Pengantar Industri Kayu Lapis, Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada: 11 - 55. Yogyakarta.

2 Tsoumis, G. 1991. Science and Technology of Wood : Structure, Properties, Utilazion. Van Nostrand Reindhold, New York, USA.

3 Youngquist. 1991. Wood Based Composite and Panel Product. Wood Hand Book : Wood as an Engineering

(6)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 6 Berdasarkan veneer permukaannya, plywood dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a. Ordinary Plywood

Plywood ini veneer permukannya dihasilkan dari proses rotary cutting. b. Fancy Plywood

Plywood ini venner permukaannya dihasilkan dari proses slice cutting atau half rotary cutting.

C. Kegunaan Plywood

Penggunaan plywood dapat di kelompokkan menjadi :4

a. Konstruksi Bangunan

Panelling : Penyekat ruang, pintu, jendela • Bahan pelapis

• Lantai

Sidding : dinding Plyform

b. Konstruksi alat – alat Transportasi

• Pesawat Terbang : Pelapis dinding bagian dalam • Kereta Api : Atap. Lantai, dinding

• Truk dan Trailer : Body D. Papan Laminasi

Papan laminasi merupakan nama suatu kelompok papan sambung, yang juga dikenal dengan joint board. Apabila jenis papan sambung ini dilapisi dengan veneer (biasanya dua lapis bawah dan dua lapis atas), maka sering disebut dengan lumber core board, yaitu jenis papan tiruan yang bagian tengah (core) berupa susunan strip kayu yang disusun menjadi papan lebar (lumber core). Dengan demikian maka papan sambung atau joint board disebut sebagai lumber core dari lumber core board.

Berdasarkan ukuran ketebalan lumber core-nya, lumber core board dibedakan menjadi :

1. Battenboard : apabila tebal lumber core-nya lebih dari 25 mm

4 Massijaya, M.Y. 2006. Plywood. Bahan Kuliah Ilmu dan Teknologi Kayu. Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan, Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.

(7)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 7 2. Blockboard : apabila tebal lumber core-nya antara 7 sampai 25 mm

3. Laminboard : apabila tebal lumber core-nya kurang dari 7 mm

Papan laminasi merupakan produk unit tambahan pada pabrik plywood. Karena produknya mempunyai ketebalan lumber core antara 7 – 25 mm (kebanyakan 9 – 14 mm) maka disebut sebagai blockboard. Dan pabriknya juga disebut pabrik blockboard.

E. Pemeringkatan (Grade) Plywood

Plywood diberi peringkat berdasarkan permukaan veneernya. Standar pemeringkatan berbeda – beda di tiap negara, dengan dasar pemeringkatan yang berbeda – beda pula. Standar pemeringkatan yang paling sering digunakan adalah British Standard (BS) dan American Standard (ASTM). Namun pada dasarnya pemeringkatan kayu lapis dapat dilihat di tabel di bawah ini.

Tabel 1.1 Pemeringkatan Plywood

Selain pemeringkatan diatas, ada juga pemeringkatan yang dikeluarkan oleh Hardwood Plywood & Veneer Association, pemeringkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2 dan tabel 1.3 dibawah ini.

(8)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 8 Tabel 1.2 Pemeringkatan Plywood berdasarkan permukaan Sisi Depan

Sumber : Hardwood Plywood and Venner Associaton (PDF)

Tabel 1.3 Pemeringkatan Plywood berdasarkan permukaan Sisi Belakang

Sumber : Hardwood Plywood & Veneer Association (PDF)

Nilai plywood untuk permukaan depan dimulai dari A yang merupakan kualitas yang paling baik, hingga D yang mempunyai kualitas paling buruk. Sedangkan kualitas untuk permukaan belakang di tulis dengan angka 1 dengan kualitas terbaik hingga angka 4 dengan kualitas paling buruk. Standar Plywood grade ini dikeluarkan oleh Hardwood Plywood & Veneer Association.

Arti dari plywood dengan grade A1, A2, B1, B2 adalah kedua sisi plywood mempunyai kualitas yang baik sehingga dapat digunakan bilamana kedua belah sisi akan

(9)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 9 terlihat. Untuk grade A3, B3, C3 adalah plywood yang hanya mempunyai satu sisi dengan kualitas bagus, tapi sisi belakangnya kurang bagus. Plywood dengan grade ini biasanya digunakan untuk membuat sisi dalam lemari, laci dan juga rak. Untuk grade A4, B4, C4 adalah plywood yang hanya mempunyai satu sisi dengan kualitas baik

1.2. Profil Singkat Negara

Korea Selatan adalah negara Republik. Sistem pemerintahan di Korea Selatan terbagi kedalam tiga bagian : eksekutif, yudikatif dan legislatif.

Lembaga eksekutif dipegang oleh Presiden yang dipilih berdasarkan hasil pemilu untuk masa jabatan 5 tahun dan dibantu oleh Perdana Menteri yang ditunjuk oleh presiden dengan

persetujuan Majelis Nasional. Presiden bertindak sebagai Kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan.

Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4 tahun. Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan permintaan presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun dapat berlangsung tertutup.

Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan. Hakim akan menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada saat terpilih.

Secara geografis Korea Selatan memiliki luas sebesar 100.460 km25 dengan jumlah penduduk 50,42 jt6 yang tersebar di berbagai kota-kota besar, seperti Seoul, Busan, Incheon, Daegu, Daejeon, Gwangju, dan Suwon.

Dan di tahun 2007 hingga 2009, Korea Selatan kembali mengalami resesi ekonomi sebagai akibat dari krisis finansial dunia dimana mengalami defisit neraca perdagangan yang

5 http://kbriseoul.kr/

6 http://data.worldbank.org/country/korea-republic

(10)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 10 membuat laju pertumbuhan ekonomi melambat sebesar 0,2%. Akan tetapi kondisi ekonomi mulai membaik dan menujukkan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,3% di tahun 20147.

Selama beberapa dekade pemerintah memberikan dukungan kepada berbagai perusahaan raksasa yang dikenal dengan istilah “chaebol” (perusahaan yang dimiliki oleh sebuah keluarga maupun kelompok industri tertentu). Hal ini tentu menjadikan Korea Selatan salah satu negara dengan perekonomian terbesar serta pengekspor produk eletronik dan otomotif terbesar di dunia. Namun akhir-akhir ini sistem perekonomian Korea Selatan mengalami perubahan dari centrally-planned government directed investment menjadi market oriented model.

Kerjasama Ekonomi Korea Selatan dan Indonesia

Semenjak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1966, hubungan bilateral antara Indonesia dan Republik Korea (Korea Selatan) terus mengalami perkembangan dan peningkatan dari tahun ke tahun di berbagai bidang. Hubungan yang erat ini dapat dilihat dari meningkatnya kerjasama dalam 5 (lima) tahun terakhir yang tercermin dari bertambahnya ikatan kerjasama antara kedua negara di berbagai bidang seperti politik, keamanan, ekonomi, perdagangan dan sosial budaya.

Dalam konteks hubungan bilateral, Indonesia–Korsel berada pada posisi yang saling melengkapi. Kedua negara berpotensi untuk saling mengisi satu sama lain. Di satu pihak, Indonesia memerlukan modal/investasi, teknologi dan produk-produk teknologi dan di lain pihak, Korsel memerlukan sumber alam/mineral, tenaga kerja dan pasar Indonesia yang besar. ROK merupakan alternatif sumber teknologi khususnya di bidang heavy industry, IT dan telekomunikasi.

Hubungan kerjasama bilateral RI-ROK yang terbina dengan baik di bidang ekonomi dan politik, dapat dilihat dari tingginya tingkat kunjungan antar pemimpin kedua negara seperti diantaranya:

• Kunjungan Kenegaraan Presiden Lee Myung Bak, Maret 2009

• Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (ASEAN-ROK Commemorative Summit), Juni 2009

7 http://data.worldbank.org/

(11)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 11 • Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (G-20 Summit), Nopember 2010

• Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Desember 2010 • Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (ASEAN plus three, East Asia), Nopember 2011 • Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (Nuclear Security Summit), Maret 2012 • Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Nopember 2012

• Kunjungan Kenegaraan Presiden Park Geun Hye (APEC dan State Visit), Oktober 2013 Dalam hubungan kerjasama di sektor ekonomi, pencapaian target untuk meningkatkan kerjasama RI-ROK juga didukung dengan membentuk Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk melengkapi perjanjian ASEAN-ROK Free Trade Area (FTA) yang telah ada sebelumnya.

Perundingan Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IKCEPA) saat ini telah terselenggara sebanyak tujuh kali. Pelaksanaan terakhir diadakan di Seoul, Korea, pada tanggal 21-28 Februari 2014. Putaran ini merupakan lanjutan dari putaran keenam IKCEPA yang diadakan di Bali pada tanggal 4-8 Nopember 2013.

IKCEPA terakhir telah dicapai suatu kesepakatan dimana telah disepakati untuk dibentuk pilar utama untuk meningkatkan akses pasar perdagangan barang dan jasa, fasilitasi perdagangan dan investasi serta cooperation termasuk capacity buiding.

Hubungan kerjasama terus terjalin, ini dibuktikan dengan dilaksanakannya pertemuan ke-5 Indonesia-Korea Working Level Task Force (WLTF) on Economic Cooperation pada tanggal 29-30 September 2014 di Seoul, dimana pelaksanaan tersebut diwakili dari berbagai Kementerian RI dan Korea Selatan. Dalam pertemuan ke-5 WLTF tersebut, kedua pihak membahas berbagai proyek yang sedang berlangsung maupun yang akan dilakukan. Kedua pihak sepakat untuk mengakselerasi kerjasama bilateral dengan memprioritaskan 10 proyek utama.

Pertemuan ke-5 Plenary WLTF juga sepakat untuk memperpanjang TOR pembentukan Joint Secretariat yang akan segera berakhir sehingga Joint Sekretariat yang telah berjalan sejak bulan Februari tahun 2012 tersebut dapat terus berjalan untuk menjembatani berbagai kerjasama antara kedua negara. Pertemuan sepakat untuk melaporkan hasil pertemuan WLTF ini pada pertemuan tingkat Menteri antara kedua negara yang akan diadakan di Indonesia pada tahun 2015.

(12)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 12 1.3. Pemilihan Negara

Korea Selatan dengan GDP per kapita sebesar US$ 32.6848 merupakan salah satu

negara dengan tingkat pertumbuhan GDP yang tinggi. Dengan pendapatan penduduknya yang relatif tinggi, keinginan masyarakat Korea Selatan untuk mencukupi kebutuhan primernya juga semakin meningkat. Salah satu dari kebutuhan primer itu adalah kebutuhan papan atau rumah. Rumah bagi masyarakat korea bukan hanya untuk tempat tinggal saja, tapi juga merupakan kebanggaan dan keamanan.

Pertumbuhan tempat tinggal, baik itu rumah, flat ataupun apartment di Korea Selatan cenderung mengalami peningkatan tiap tahunnya, ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini. Pertumbuhan tempat tinggal ini juga diiringi dengan permintaan untuk tempat tinggal, ini bisa dilihat dari jumlah pertumbuhan tempat tinggal yang ada dan juga dari jumlah pembangunan di Korea Selatan.

Tabel 1.4 Data Pembangunan Berdasarkan Jenis Tempat Tinggal tahun 2010 - 2014

Tabel 1.5 Data Pertumbuhan Tempat Tinggal di Korea Selatan tahun 2010, 2012 dan 2014

8 www.tradingeconomics.com/ World Bank

(13)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 13 Ini memberikan peluang yang sangat besar bagi pengusaha eksportir plywood Indonesia untuk mengekspor komoditi ini ke Korea Selatan. Permintaan tempat tinggal yang meningkat juga diiring dengan permintaan untuk produk furnitur dan juga proyek interior desain. Ini juga membuka celah pengusaha mebel Indonesia untuk mengekspor produknya ke pasar Korea Selatan.

1.4. Pemilihan Produk

Indonesia memiliki luas hutan sebesar 98.072,7 juta hektar atau 52,2% luas wilayah Indonesia9, ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak keunggulan komperatif

(comparative advantage) untuk hasil hutan. Salah satunya adalah pohon. Indonesia memiliki sekitar 4.000 jenis pohon, yang berpotensi untuk digunakan sebagai kayu bangunan. Akan tetapi hingga saat ini hanya sekitar 400 jenis (10%) yang memiliki nilai ekonomi dan hanya 260 jenis yang telah digolongkan sebagai kayu perdagangan. Kayu yang dapat digunakan untuk bahan dasar plywood adalah kayu sengon atau angsana, pinus, sungkai, meranti dan kayu dari pohon buah – buahan.

Dalam bahasa perdagangan, plywood dikelompokkan ke dalam kode HS 44 sesuai dengan bahan baku dan proses pembuatannya, sementara itu plywood yang dibahas dalam market brief ini mempunyai kode HS 4412.

Tabel 1.6 Kode HS dan deskripsi

(14)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 14 Penggunaan plywood yang paling umum selain sebagai bahan bangunan dan bahan dasar pembuatan furnitur juga bisa digunakan untuk interior. Selain karena banyaknya pilihan, bahannya fleksibel, dapat dibentuk dan dapat didaur ulang, plywood tidak memiliki teknik pembuatan yang rumit. Plywood dapat dipotong menjadi berbagai ukuran dan bentuk, mudah dalam pengerjaan dan tidak dikuatirkan akan pecah.

Berdasarkan tabel 1.7 dibawah ini, nilai ekspor furnitur dengan kode HS 94 Korea Selatan cenderung meningkat tiap tahunnya, hanya saja di tahun 2014 mengalami penurunan dari US$ 2.402.748 juta pada tahun 2013 menjadi US$ 2.382.156 juta. Peningkatan ekspor furnitur Korea Selatan ini memberikan peluang yang sangat besar bagi pengusaha plywood Indonesia. Semakin besar nilai ekspor furniture Korea Selatan, kebutuhan akan bahan baku plywood juga pasti meningkat.

Tabel 1.7 Nilai Ekspor Furnitur (Kode HS 94) Korea Selatan tahun 2010 – 2014

2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar 2.1. Perkembangan Industri Plywood di Dunia

Perkembangan industri plywood di dunia dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, ini dapat dilihat dari produksi plywood dari beberapa negara, seperti Cina, negara Asia lainnya, Rusia, Eropa, Afrika dan lainnya. Pada tahun 2013, produksi plywood di

(15)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 15 seluruh dunia mencapai lebih dari 80 juta m3. Diagram dibawah ini menunjukkan produksi plywood di seluruh dunia, dari tahun 2006 sampai 2013.

Gambar 2.1 Produksi Plywood

Permintaan plywood secara global juga mengalami peningkatan, walaupun di beberapa wilayah menemukan beberapa hambatan. Berikut ini adalah analisis permintaan plywood dari beberapa sektor industri. Sektor industri tersebut adalah

A. Sektor Konstruksi

i. Di Eropa, dampak dari krisis ekonomi masih berpengaruh terhadap sektor konstruksi, sehingga juga mempengaruhi permintaan plywood. Pemulihan ekonomi diharapkan segera terjadi walaupun belum bisa terjadi dalam waktu dekat.

ii. Di Cina, konsumsi plywood sedikit menurun seiring dengan pertumbuhan pembangunan yang melambat.

iii. Di Amerika Serikat konsumsi plywood akan meningkat, ini merupakan dampak dari banyaknya permintaan untuk rumah multi-family.

B. Sektor Furnitur

i. Di Amerika Utara, pada awal tahun 2000an banyak produsen furnitur pindah ke Cina, permintaan furnitur sangat dipengaruhi oleh konsumsi domestik di negara Cina.

ii. Di Eropa, industri furnitur lebih memfokuskan diri terhadap pasar eropa bagian timur dan Cina. Pertumbuhan permintaan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi. C. Sektor Packaging

(16)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 16 Di sektor ini, plywood mendapat ancaman dari produk subtitusi, seperti plastik, kardus dan logam.

D. Sektor Transportasi

Di Eropa, permintaan untuk kendaraan komersial industri seperti truk dan trailer mengalami penurunan. Ini juga merupakan dampak dari krisis ekonomi yang melanda Eropa. Plywood digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kontainer.

E. Flooring

Pasar Flooring di Eropa sangat bergantung kepada sektor konstruksi. Plywood menjadi bahan baku yang paling umum di gunakan dalam industri flooring.

Sektor – sektor diatas adalah sektor yang menggunakan plywood sebagai bahan baku maupun bahan tambahan. Diagram dibawah ini menunjukkan sektor – sektor industri yang menggunakan bahan dasar plywood.

Gambar 2.2 Pengguna Plywood secara Global

Berdasarkan diagram di atas, sektor industri konstruksi masih memiliki prosentase yang paling besar dalam penggunaan plywood, diikuti oleh industri furnitur, industri packaging, industri transportasi dan industri flooring.

(17)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 17 2.2. Perkembangan dan Tren Pasar Plywood di Korea Selatan

Di Korea Selatan plywood juga di gunakan di beberapa sektor industri, seperti sektor industri konstruksi dan sektor industri furnitur.

A. Sektor Industri Konstruksi

Penggunaan plywood sebagai bahan bangunan bisa dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu penggunaan sebagai struktural; penggunaan untuk eksterior dan juga pengunaan untuk interior.

Tren pasar plywood di dalam sektor industri konstruksi bisa dilihat dari jumlah proyek konstruksi yang ada di Korea Selatan. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan jumlah proyek konstruksi rumah.

Tabel 2.1 Jumlah Proyek Konstruksi di Korea Selatan tahun 2010 - 2014

Berdasarkan tabel diatas, pertumbuhan jumlah proyek konstruksi di Korea Selatan mengalami peningkatan dari 515.251 proyek pada tahun 2014 dari sebelumnya yang hanya 440.116 proyek. Namun jumlah proyek konstruksi pada tahun 2014 masih dibawah dari jumlah proyek konstruksi tahun 2012.

B. Sektor Industri Furnitur

Penggunaan plywood di sektor industri furnitur adalah sebagai bahan dasar. Meskipun pada saat ini sudah banyak produk substitusi untuk di jadikan bahan dasar, plywood tetap menjadi pilihan pertama mengingat kualitas dan karakter plywood itu sendiri.

Industri Furnitur di Korea Selatan tiap tahunnya mengalami peningkatan. Salah satu indikatornya adalah nilai ekspor furnitur Korea Selatan yang selalu meningkat. Berikut ini adalah tabel nilai ekspor furnitur (Kode HS 9403) Korea Selatan.

(18)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 18 Tabel 2.2 Nilai Ekspor Furnitur (Kode HS 9403) Korea Selatan (Satuan US$)

2.3. Tren Impor Plywood di Korea Selatan

Tren impor Korea Selatan untuk komoditas Plywood dalam 5 (lima) tahun terakhir selalu mengalami peningkatan. Impor Korea Selatan sebesar 876,283 ton dengan total nilai sebesar US$ 709,311 juta pada tahun 2014. Ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 836,951 ton dengan nilai impor sebesar US$ 658,654 juta pada tahun 2013. Tren impor ini akan mengalami peningkatan pada masa yang akan datang mengingat tren industri furnitur yang meningkat pula.

Tabel 2.3 Nilai impor Plywood Korea Selatan Tahun 2010 – 2014

Tabel 2.4 dibawah ini menunjukkan posisi Indonesia sebagai pemasok negara Korea Selatan, dilihat dari nilai impor.

(19)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 19 Tabel 2.4 Nilai Impor Plywood Korea Selatan dari Indonesia 2010 – 2014 (Satuan US$)

Sedangkan tabel di bawah ini menunjukkan posisi Indonesia sebagai negara tujuan impor Korea selatan dari segi kuantiti impor.

Tabel 2.5 Kuantiti impor Plywood Korea Selatan dari Indonesia 2010 – 2014 (Satuan tons)

2.4. Kebijakan Tariff

Berdasarkan kebijakan ASEAN-Korea FTA, tarif untuk komoditas plywood dari Indonesia adalah sebagai berikut :

(20)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 20 Tabel 2.6 Pengenaan Tariff komoditi Plywood berdasarkan FTA

Menurut situs www.kita.org komoditas plywood ini tidak memerlukan Customs Clearence dari Pemerintahan Korea untuk ekspor ke Korea.

2.5. Strategi Memasuki Pasar

Untuk masuk ke pasar Korea Selatan memiliki tantangan tersendiri. Oleh karena itu strategi yang efektif diperlukan oleh pengusaha Indonesia untuk mengatasi tantangan tersebut. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain adalah :

A. Meningkatkan kualitas produk

Korea Selatan memberlakukan peraturan yang ketat dalam memutuskan produk impor, seperti :

• Kualitas bahan baku • Kebersihan produk • Proses produksi

• Pengemasan Produk, dalam pengemasan produk ini juga harus dilengkapi dengan informasi produk yang jelas seperti bahan baku, kandungan yang ada, berat bersih dan lainnya. Dan yang harus diperhatikan juga adalah bahan untuk pengemasan produk yang ramah lingkungan.

(21)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 21 B. Berpartisipasi dalam berbagai pameran

Pengusaha Indonesia perlu mencari informasi mengenai pameran, baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri dan mendaftar untuk ikut pameran tersebut. Sebagai contoh, pengusaha Indonesia dapat mengikuti pameran Indonesia International Wood and Wood Machinary ataupun pameran yang di selenggarakan di negara lainnya.

Gambar 2.3 Dubai International Wood Show 2014

Dengan menjadi peserta pameran, pengusaha Indonesia dapat memperkenalkan produknya dan menjalin relasi sebanyak mungkin. Dengan mengikuti pameran juga mempunyai keuntungan yaitu perusahaan terdaftar di dalam katalog bisnis yang dapat dijadikan referensi untuk perdagangan internasional.

C. Menjalin kerjasama dengan perwakilan dagang di luar negeri

Pengusaha Indonesia harus aktif dalam mencari informasi mengenai pasar Korea Selatan, pencarian informasi ini dapat dilakukan dengan cara menghubungi Perwakilan Dagang Luar Negeri Indonesia di Korea Selatan dalam hal ini Kedutaan Besar RI dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan.

D. Memiliki Website perusahaan

Salah satu cara efektif dalam memperkenalkan produk maupun perusahaan secara global adalah memiliki website. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menampilkan informasi di website perusahaan, yaitu :

• Profil perusahaan, produk dan segala informasi ditampilkan dengan tata bahasa yang jelas dan harus ada pilihan bahasa dalam bahasa Inggris.

(22)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 22 • Perusahaan harus memberi respon dengan cepat apabila ada permintaan dari calon

konsumen baik melalui e-mail maupun media komunikasi lainnya seperti telepon atau faksimili.

2.6. Hambatan

Kualitas plywood yang cukup ketat memberi hambatan tersendiri bagi para eksportir dari berbagai negara, khususnya Indonesia. Selain hambatan standard mutu, beberapa hambatan lain untuk masuk ke pasar Korea Selatan adalah sebagai berikut :

A. Jarak

Jarak Indonesia dan Korea Selatan terpaut cukup jauh sehingga biaya logistik yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara pesaing seperti Cina.

B. Komunikasi

Mayoritas pengusaha Korea Selatan lebih menyukai komunikasi dalam bahasa Korea. Selain hambatan di atas, ada satu lagi hambatan yang perlu diperhatikan. Hambatan tersebut berupa ancaman produk substitusi dari plywood. Produk tersebut adalah OSB (Oriented Strand Board).

3. Regulasi Komoditas Plywood di Korea Selatan

3.1. Kebijakan Impor Komoditas Plywood di Korea Selatan

Negara ASEAN yang terdiri dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam menandatangani FTA (Free Trade Agreement) bersama dengan Negara Korea Selatan pada tahun 2006. Perjanjian ini bertujuan untuk meningkatkan investasi, merangsang pertumbuhan financial di Asia dan hubungan kerja sama lainnya.

Indonesia adalah salah satu negara ASEAN dan ikut menandatangai perjanjian FTA, sehingga menurut KCS (Korea Customs Service) tariff rate untuk komoditi plywood dengan kode HS 4412 adalah 0 (nol). Menurut situs www.kita.org komoditas plywood ini tidak memerlukan Customs Clearence dari Pemerintahan Korea untuk ekspor ke Korea.

(23)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 23 3.2. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence)

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Indonesia sebagai anggota ASEAN yang ikut menandatangani FTA bersama dengan Korea Selatan diharuskan mengikuti import clearence FTA. Berikut ini adalah prosedur tersebut :

Sumber : http://www.customs.go.kr

Gambar 3.1 Diagram Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA 3.3. Standarisasi produk di Korea Selatan

Proses standardisasi di Korea mengikuti prinsip dasar untuk pengembangan standar yang ditetapkan oleh Organization for Standardization (ISO), the International Electrotechnical Commission (IEC), dan World Trade Organization (WTO) Technical Barriers to Trade Agreement (TBT). The Korean Agency for Technology and Standards (KATS)

(24)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 24 mengawasi perkembangan dari Korean Standards (KS), mengkoordinasikan masukan dari berbagai pemangku kepentingan sektor publik dan swasta melalui komite teknis.

Saat ini terdapat lebih dari 20.000 KS. Selain KS, banyak jenis standar yang digunakan di Korea, termasuk yang dikembangkan oleh ISO, IEC dan pengembang standar internasional lainnya; standar regional; standar nasional asing; dan lain-lain.

Ahli KATS standar mewakili hampir 5.000 bisnis Korea, masyarakat profesional dan asosiasi perdagangan, pengembang standar, instansi pemerintah, lembaga dan konsumen dan tenaga kerja kepentingan, dari hampir setiap sektor industri. Diagram di bawah ini menggambarkan bagaimana dampak KS pasar Korea :

Sumber : http://www.standardsportal.org/

Gambar 3.2 Diagram Pengaruh Korea Standard pada pasar Korea Selatan 3.4. Standar dan Spesifikasi Plywood di Korea Selatan

Produksi kayu di Korea Selatan 85% merupakan produk impor dari luar negeri dan industri kayu di Korea Selatan sendiri pertahunnya bisa mencapai 3.5 milyar won. Namun, karena sebagian besar produk kayu ada di pasar Korea Selatan didistribusikan tanpa indikasi kualitas dan informasi yang jelas, pelanggan harus mencari informasi sendiri mengenai kualitas produk kayu tersebut. Untuk mengontrol kualitas produksi kayu yang ada di pasar,

(25)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 25 Korean Forest Research Institute (KFRI) selaku lembaga yang berkaitan dengan produk kayu membuat spesifikasi dan standar kualitas untuk produksi kayu.

Berikut dibawah ini adalah tabel – tabel yang memberikan informasi mengenai standar kualitas untuk produk plywood di Korea Selatan.

Tabel 3.1 Daftar Kategori dan Item Kualitas Plywood

Sumber : Standard and Spesification for Wood Production (PDF) Tabel 3.2 Daftar Dimensi Plywood

(26)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 26 Tabel 3.3 Standar Kualitas Plywood

(27)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 27 Tabel 3.4 Standar Kualitas Permukaan Plywood (Hardwood)

(28)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 28 Sumber : Standard and Spesification for Wood Production (PDF)

(29)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 29 Tabel 3.5 Standar Kualitas Permukaan Plywood (Softwood)

Sumber : Standard and Spesification for Wood Production (PDF)

Tabel 3.6 Standar Kualitas Plywood berdasarkan emisi Formaldehide

(30)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 30 4. Informasi Penting

4.1. Perwakilan Korea Selatan di Indonesia

Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia

Nama Perwakilan Alamat

1 Kedutaan Besar Korea Selatan, Jakarta

Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 57 Jakarta Selatan 12950 Tel : (+62)-21-2967-2555 Fax : (+62)-21-2967-2556 / 2557 E-mail : koremb_in@mofat.go.kr

2 KOTRA

(Korea Trade Promotion Corporation) Jakarta

Wisma GKBI, 21F Suite 2102

Jl. Jendral Sudirman Kav. 28, Jakarta 10210, Indonesia Tel : (+62)-21-574-1522 Fax: (+62)-21-572-2187 E-mail : jakarta@kotra.or.kr 3 KOICA (Korea International

Cooperation Agency) Jakarta

Jalan Gatot Subroto No.58, Setiabudi, South Jakarta, Jakarta 12930, Indonesia

4.2. Perwakilan Indonesia di Korea Selatan

Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan

No Nama Perwakilan Alamat

1 Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan di Seoul

55 Yeoeuido-dong, Yeongdeungpo-gu, Seoul 150-010, Republik Korea

Telp : (02)-783-5675/77 (02)-783-5371 atau 72 Fax: (02)-780-4280

E-mail : pensosbud@indonesiaseoul.org

(31)

atdag-MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 31

kor@depdag.go.id

2 Konsulat Indonesia untuk Korea Selatan di Busan

3rd floor Busan Indonesia Center

357 Geumgokdae-ro, Buk-gu, Busan 616-841, South Korea Telp : 82-51-808-0041, 82-51-808-0057 Fax : 82-51-808-0041 E-mail : idcenter.wave@gmail.com Website : www.indonesiacenter.or.kr

3 Indonesian Trade and Promotion Center (ITPC)

Busan

1st floor, #103 Korea Express Building 1211-1 Choryang-dong, Dong-gu, Busan Korea Selatan

Telp : 82-51-441-1708 Fax : 82-51-441-1629

E-mail :Itpc_kor@yahoo.com

Website :www.itpc-busan.kr

4.3. Perusahaan Importir Plywood

Tabel 4.3 Daftar nama perusahaan importir charcoal di Korea Selatan

No Nama Perusahaan Keterangan

1 WOODASIA CP : Mr. Mun D.k

# 306 Kangbyun Sangga 1168 Hadan-Dong South Korea

Tel : 82-10-52227451 Fax : 82-51-8320037 2 Moorim P&P CP : Kim, In-Jung

(135887.0)Moolim Bldg, 505,Sinsa-dong, Gangnam-gu, Seoul, Korea

Tel : 82-2-3485-1774 Fax : 82-2-3443-2297

(32)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 32 Email : twin@moorimpnp.co.kr

Website : www.moorimpnp.co.kr

3 MISAN Wood Co. Ltd. CP : Lee, Sang-Won

(404210.0)Hanjin Heavy Industries 4 bonded area, 394, Wonchang-dong, Seo-gu, Incheon, KOREA Tel : 82-32-584-3390

Fax : 82-32-584-3398

Email : misanwood@hotmail.com

Website : www.misanwood.co.kr

4 Hansong Wood Co., Ltd. (401705.0)38-204 Room, Industral Goods Circulating Center,Songhyeon 3-dong, Dong-gu, Incheon, KOREA

Tel : 82-32-572-3648 Fax : 82-32-572-3629

Email : boardwang@msn.com

5 SK Plywood Corp. CP : Mr. Lee Allen

83-3 Wonnam-Dong, Jongro-Gu, Seoul, Korea Tel : 82-2-3672-6788

Fax : 82-2-3672-6789 6 Khori International CP : Lee Dong Kwan

140-7 Songhyun-Dong, Dong-Gu, Incheon, Korea Tel : 82-10-4749-3411

7 P & S KOREA CO., LTD. CP : Mr. J S KONG

3RD FL., 1665-5, SOCHO-DONG SOCHO-GU, Seoul Korea 137-071

Tel : 82-2-3474-3933 Fax : 82-2-3474-3936

Website : http://my.ecplaza.net/pnskorea

8 Linwood Co., Ltd. 7 - 26 Sandan7-Ro, Jeonggwan-Myeon, Gijang-Gun Busan, Pusan, 619961 South Korea

Tel : 82-51-728-2020 9 Woodcare Inc. CP : Mr. Jason Roh

(33)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 33 443-1, Jeil-ri, Yangji-Myun, Yongin, Gyeonggi-do, South Korea

Tel : 82-31-323-2285 Fax : 82-31-323-2286

Website : https://www.gmdu.net/corp-219894.html 10 Woosung Trading Co.,

Ltd.

CP : Kwon, Yong-Hwan

(135830.0)1F, Samsung Bldg., 242-36, Nonhyeon 2-dong, Gangnam-gu, Seoul, KOREA

Tel : 82-2-3452-3101 Fax : 82-2-3452-3105 Email :k1064@korea.com 11 Sin Kwang Industrial Co.,

Ltd

CP : Kim, Jung-Ho

(405818.0)107B-3L, Namdong Industrial Complex, 659-2, Gojan-dong, Namdong-gu, Incheon, KOREA Tel : 82-32-816-9451

Fax : 82-32-816-9460

Email : dwshin@sgwood.co.kr

Website : www.skwood.com

12 Mi Rae Board Co., Ltd. CP : Lee, Cheol-Jae

(404825.0)650-23, Seongnam 2-dong, Seo-gu, Incheon, KOREA

Tel : 82-32-818-5400 Fax : 82-32-577-3183

Email : miraeboard@hanmail.net

Website : www.miraeboard.co.kr

13 Hwashin Lumber Co., Ltd. CP : Cho, Won-Koo

(706816.0)Taeyun Bldg., 13-4Beomeo 3-dong, Suseong-gu, Daegu, KOREA

Tel : 82-53-755-0006 Fax : 82-53-745-1510

(34)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 34 14 Gun Woo Housing Land,

Inc.

CP : Lim, Yong-Won

(680834.0)2, Yaeum-dong, Nam-gu, Ulsan, KOREA Tel : 82-52-260-7000

Fax : 82-52-273-9944

Email : anjkl1@bill36524.com

Website : www.gwhousing.co.kr

15 Youngin Enterprise Co., Ltd.

CP : Ryu, Jae-Kwang

(412805.0)49-8,Seongsa 1-dong, Deokyang-gu, Goyang-si, Gyeonggi-do, KOREA

Tel : 82-31-913-3651 Fax : 82-31-968-0006

Email : hanger114@korea.com

16 Shin Han Timber Co., Ltd. CP : Park, Min-Geun

(404810.0)148-17, Gajwa 1-dong, Seo-gu, Incheon, KOREA

Tel : 82-32-575-8001,3 Fax : 82-32-575-4848 Email : shtinber@chol.com

17 Kyung Jin Board Co., Ltd. CP : Kook, Jung-Seo

(404330.0)510-2, Geumgok-dong, Seo-gu, Incheon, KOREA

Tel : 82-32-566-3648 Fax : 82-32-567-3648

Email : kyungjin21@kotis.net

18 Dong Chang Enterprise Co., Ltd. CP : Suk, Hyo-Gyeong (617804.0)946-13, Gamjeon-dong, Sasang-gu, Busan, KOREA Tel : 82-51-327-2022,9 Fax : 82-51-327-2029 Email : heejjjj@hanmail.net

(35)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 35 Suite 1101, Jangkyo Building, 1 Jangkyo-dong, Joong-Gu, Seoul Korea

Tel : 82-2-774-2141 Fax : 82-2-755-3972

Email : email@leebros.co.kr

20 AH Lim Trading Co. Ltd. CP : Shin Chung Hwan

2nd Floor, 92-5 Kwangan-dong, Suyeung-gu, Busan Korea

Tel : 82-51-757-1567 Fax : 82-51-757-1569 21 Kobiz Corporation CP : Damasus IW, Kim

Dongshin Apt 104 – 1401, #1302, Choa-Dong, Haeundae-Gu, Busan, Korea (Zip 612-781) Tel : 82-51-704-2226

Fax : 82-51-704-2834 Mobile : 82-10-3852-6076 Email : kobizcorp@naver.com

(36)

MARKET BRIEF PLYWOOD ITPC BUSAN 36 DAFTAR PUSTAKA

Referensi :

Kasmudjo. 1982. Pengantar Industri Kayu Lapis, Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada: 11 - 55. Yogyakarta.

Tsoumis, G. 1991. Science and Technology of Wood : Structure, Properties, Utilazion. Van Nostrand Reindhold, New York, USA.

Youngquist. 1991. Wood Based Composite and Panel Product. Wood Hand Book : Wood as an Engineering Material. USA.

Massijaya, M.Y. 2006. Plywood. Bahan Kuliah Ilmu dan Teknologi Kayu. Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan, Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.

Sumber : Standard and Spesification for Wood Production (PDF) Buku Statistik Kehutanan Indonesia Kemenhut 2013 (PDF) Hardwood Plywood & Veneer Association (PDF)

Website : www.foreign-trade.com/reference/hscode.cfm www.kbriseoul.kr www.kita.org www.trademap.org www.standardsportal.org/ www.customs.go.kr www.akfta.asean.org http://kbriseoul.kr/ http://data.worldbank.org/country/korea-republic http://data.worldbank.org/

www.tradingeconomics.com/ World Bank www.kosis.kr

Gambar

Tabel 1.1 Pemeringkatan Plywood
Tabel 1.3 Pemeringkatan Plywood berdasarkan permukaan Sisi Belakang
Gambar 1.1 Peta Korea Selatan
Tabel 1.5 Data Pertumbuhan Tempat Tinggal di Korea Selatan tahun 2010, 2012 dan 2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

Market Brief – Produk Kopi di Pasar Makedonia – ITPC BUD 2013 12 Di sela-sela kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, Menteri Luar Negeri Makedonia, Nikola Poposki,

Oleh karena itu, pemerintah Jepang juga mengatasi masalah ini dengan penggunaan bahan sisa dari bahan kayu yang digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan seperti pellet

Kebijakan lain yang telah dilakukan Taiwan antara lain mengimpor kayu untuk memproduksi produk olahan dengan bahan baku kayu seperti plywood / panel dari kayu

Industri furnitur Korea Selatan tahun 2012 bernilai 8,5 juta Won, dimana beberapa produsen furnitur ternama mengalami penurunan jumlah produksi serta kemerosotan

Maka dari itu, Market Brief ini disusun sedemikian rupa untuk menjawab peluang yang terbuka dengan menyampaikan informasi-informasi terkait yang bermanfaat bagi

Berdasarkan table tersebut dapat terlihat bahwa volume dan nilai impor masing-masing jenis furnitur ke Korea Selatan sangat kecil jika dibandingkan volume dan