• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

27 A. Waktu dan Tempat Penelitian

Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada bulan Januari 2014 di Kementerian Perhubungan yang berkedudukan di Jakarta dan berkantor di Gedung Karya lantai 24 jalan Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Penelitian kausal adalah penelitan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu pengaruh ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor sosial, dan kondisi yang memfasilitasi pemakai sebagai variabel independen terhadap penggunaan SIA sebagai variabel dependen.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

(2)

H2 : Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

penggunaan SIA.

H3 : Faktor sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan

SIA.

H4 : Kondisi yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap penggunaan SIA.

D. Variabel dan Skala Pengukuran

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyanto, 2009). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) yaitu ekspektasi kinerja (X1), ekspektasi usaha (X2), faktor sosial (X2), kondisi yang

memfasilitasi pemakai (X4) dan variabel terikat (dependent variable) yaitu

penggunaan SIA (Y).

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas (independent variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent variable). Dalam penelitian ini terdapat 4 variabel bebas. Variabel tersebut antara lain :

(3)

a. Ekspektasi Kinerja

Ekspektasi kinerja didefinisikan sebagai tingkat dimana seorang individu meyakini bahwa menggunakan sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya. Variabel ini diukur dengan menggunakan 6 item pertanyaan yang berkaitan dengan persepsi pemanfaatan (perceived usefulness), kesesuian tugas, keuntungan relatif, dan ekspektasi hasil (outcome expectation) (Hasyim, 2010). Instrumen ini dinilai dengan menggunakan skala likert 5 poin. Responden diminta untuk menunjukkan pilihan antara sangat tidak setuju (poin 1) sampai dengan sangat setuju (poin 5) dari setiap pertanyaan yang diajukan.

b. Ekspektasi Usaha

Variabel ini dioperasionalkan dengan tingkat kemudahaan penggunaan sistem informasi dan diukur dengan menggunakan 5 item pertanyaan yang berkaitan dengan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dan kemudahan penggunaan (ease of use) (Hasyim, 2010). Instrumen ini dinilai dengan menggunakan skala likert 5 poin. Responden diminta untuk menunjukkan pilihan antara sangat tidak setuju (poin 1) sampai dengan sangat setuju (poin 5) dari setiap pertanyaan yang diajukan.

c. Faktor Sosial

Faktor sosial dioperasionalkan sebagai tingkat dimana individu menganggap bahwa orang lain yang penting meyakinkannya untuk

(4)

menggunakan atau tidak menggunakan sistem informasi. Variabel faktor sosial terdiri dari 6 item pertanyaan dengan 5 poin skala likert. Responden diminta untuk menunjukkan pilihan antara sangat tidak setuju (poin 1) sampai dengan sangat setuju (poin 5) dari setiap pertanyaan yang diajukan.

d. Kondisi Yang Memfasilitasi Pemakai

Kondisi yang memfasilitasi pemakai merupakan tingkat dimana seorang individu meyakini bahwa terdapat adanya infrastruktur organisasi dan teknis untuk mendukung penggunaan sistem informasi. Instrumen yang digunakan terdiri dari 5 item pertanyaan yang diukur dengan skala liker 5 poin. Responden diminta untuk menunjukkan pilihan antara sangat tidak setuju (poin 1) sampai dengan sangat setuju (poin 5) dari setiap pertanyaan yang diajukan.

2. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent variable). Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variable) adalah penggunaan sistem informasi akuntansi. Penggunaan SIA didefinisikan sebagai perilaku seorang individu yang menggunakan sistem informasi karena adanya manfaat yang akan diperoleh untuk membantu dalam menyelesaikan pekerjaannya yang berhubungan dengan akuntansi. Pengukuran penggunaan sistem informasi akuntansi akan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Thompson et al.

(5)

(1991) dalam Hasyim (2010) yang terdiri dari pengukuran (1) minat penggunaan (2) frekuensi penggunaan dan (3) jumlah jenis perangkat lunak yang digunakan.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini melalui penelitian lapangan (field research). Pengumpulan data diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan langsung kepada responden yaitu pegawai negeri satker Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan Jakarta selama dua minggu. Pengiriman kuesioner yang dilakukan secara langsung bertujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian kuesioner yang tinggi. Penjelasan petunjuk pengisian kuesioner dibuat sederhana dan sejelas mungkin untuk memudahkan pengisian jawaban sesungguhnya dengan lengkap.

F. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang dihasilkan dari individu atau perorangan melalui pengisian kuesioner. Responden pada penelitian ini adalah seluruh pegawai negeri satker Direktorat Bandar Udara Kemeterian Perhubungan yang menggunakan sistem informasi akuntansi dalam menyelesaikan pekerjaannya sehari-hari.

(6)

G.

Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2007; 389) populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai negeri satker Direktorat Bandar Udara Kementerian Perhubungan yang berjumlah 150 orang.

Menurut Sugiyono (2007; 389) sampel merupakan sebagian dari populasi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh atau sensus. Teknik sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2007:78). Tujuan peneliti mengambil sampel sebesar jumlah populasi adalah untuk menghindari kesalahan generalisasi.

H. Metode Analisis Data

Data hasil penelitian akan dianalisis dengan analisa regresi linear berganda melalui alat uji statistik dengan menggunakan software SPSS 21.0 dengan pengujian seperti diuraikan berikut ini:

(7)

1. Statistik Deskriptif

Untuk lebih memperjelas obyek yang diteliti akan dikemukakan gambaran umum mengenai demografi responden penelitian meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan dan masa kerja. Peneliti menggunakan table distribusi frekuensi absolut yang menunjukan angka rata-rata, median, kisaran dan deviasi standar.

2. Uji Kualitas Data

Untuk menguji kualitas data, maka dilakukan uji validasi dan uji reliabilitas agar mendapatkan data yang baik. Oleh sebab itu, instrumen penelitian sebelum digunakan akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas. a. Uji Validitas

Validitas menunjukan sejauh mana alat ukur dapat mengukur yang diukur. Dengan alat ukur yang valid maka data yang diperoleh akan valid juga. Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengetahui seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai varian kesalahan yang kecil sehingga data yang terkumpul merupakan data yang dapat dipercaya. Kriteria uji validitas secara singkat (rule of tumb) adalah 0,3. Jika kolerasi lebih besar dari 0,3 pertanyaan tersebut dikatakan valid (Sugiyono, 2004:116).

(8)

Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi jawaban responden sehingga kesungguhan dari jawaban dapat dipercaya. Dengan demikian reliabilitas menunjukan sejauh mana pengukuran dapat memberikan hasil yang konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Untuk melihat reliabilitas instrumen yang digunakan penelitian ini, maka akan dihitung koefisien Cronbach Alpha instrumen masing-masing variabel. Instrumen dikatakan reliabel bila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 (Imam, 2011).

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk memperoleh hasil yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) yang berarti bahwa data yang diinput, diolah dan menghasilkan output, maka haruslah memiliki estimator yang bebas dari bias. Untuk itu agar estimator yang BLUE dapat diperoleh maka harus dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Menurt Imam (2011:160), uji normalitas berujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

(9)

populasi data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan grafik normal plot.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Imam (2011:105), uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak mengandung korelasi di antara variabel-variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak otogonal. Variabel otogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Imam (2011:139), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya.

(10)

d. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya) Imam (2011:110). Apabila terjadi korelasi, kemungkinan terdapat masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul disebabkan adanya observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lainnya..

Maka dari itu untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi, maka dalam penelitian ini dilakukan pengujian dengan uji Durbin-Watson (DW test). Uji Durbin – Watson hanya digunakan untuk autokorelasi dengan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi. Menurut Imam (2011) pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah jika dU < DW < 4 - dU, maka tidak ada autokorelasi positif/negatif.

4. Uji Hipotesis

Metode statistik yang akan digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah regresi berganda (multiple regression) dalam bantuan program SPSS 21.0. Metode ini digunakan untuk menguji kekuatan hubungan antara ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor

(11)

sosial, dan kondisi yang memfasilitasi pemakai dengan penggunaan sistem informasi. model persamaan regresi dalam penelitian ini sebagai berikut:

PSIA = α + β1EK+ β2EU+ β3FS + β4KYMP + ε ……….

Keterangan :

PSIA : Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi EK : Ekspektasi Kinerja

EU : Ekspektasi Usaha FS : Faktor Sosial

KYMP : Kondisi Yang Memfasilitasi Pemakai α : Konstanta

β : Koefisien Regresi ε : Error

Untuk menguji apakah variabel-variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikatnya digunkan Uji – t (uji hipotesis secara parsial). Uji hipotesis secara parsiao adalah menguji setiap koefisien regresi variabel bebas apakah mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel terikatnya. Dengan menggunakan SPSS 21.0 untuk uji parsial dilihat table Coefficient pada signifikan –t dengan tingkat α = 0,05, apabila hasil t-sig < 0,05 maka variabel bebas tersebut signifikan sehingga hipotesis alternatif diterima artinya ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Referensi

Dokumen terkait

Informan: jika itu menurut saya, yang harus dilakukan perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembelajaran perusahaan sudah baik, seperti menjalin dan mengembangkan

Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil dan pembahasan pada Rancang Bangun Game “ Who Wants to Be a Brillianaire ” berbasis Android adalah game ini dapat

Dengan menilai tingkat kesiapan mahasiswa dalam mengimplementasikan e-learning melalui tugas akhir ini, disimpulkan bahwa penerapan model Akaslan dan Law dapat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan intensitas cahaya memberi konstribusi pada rata-rata kadar antosianin plantlet Daun Dewa yaitu perlakuan A intensitas

Perusahaan Sasaran, Pihak Terafiliasi dari Perusahaan Sasaran, Pihak yang melakukan Penawaran Tender pada waktu bersamaan, atau Pihak yang mengungkapkan informasi atau

yang menjadi objek Jaminan Fidusia dapat dilakukan dengan cara :.. pelaksanaan titel eksekutorial oleh

Selain itu, dapat kami sampaikan pula bahwa dalam melaksanakan tugasnya, Komite Remunerasi dan Nominasi mengacu kepada regulasi yang berlaku, diantaranya adalah

Jumlah buah tomat pada tanaman yang diberi inokulan PSB tidak berbeda nyata dengan tanaman yang diberi kompos, tapi berbeda dengan pemberian kotoran ayam+sekam, pupuk kimia NPK,