• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEDIA INFORMASI DAN TEKNOLOGI (IT) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 TOLANGOHULA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEDIA INFORMASI DAN TEKNOLOGI (IT) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 TOLANGOHULA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

MEDIA INFORMASI DAN TEKNOLOGI (IT) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI

SMA NEGERI 1 TOLANGOHULA

JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2014

ABSTRAK

Yunangsi Mohamad. ( 2014 ) : Media Informasi dan Teknologi (IT) dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Tolangohula. S1 Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra. Hj. Trisnowaty Tuahunse, M.Pd dan Pembimbing II H. Lukman D. Katili,S.Ag.,M.Th.I

Tujuan dari penelitian ini Untuk Mengetahui Penerapan Media Informasi dan Teknology (IT) di SMA N 1 Tolangohula, Untuk Mengetahui Penerapan Media Informasi dan Teknology (IT) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Alasan peneliti mengambil judul Media Informasi dan Teknologi (IT) dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Tolangohula yaitu mengukur sejauh mana pemahaman guru dan siswa untuk menggunakan teknologi dalam pembelajaran.

Metode yang digunakan deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan pengumpulan data yaitu menggunakan observasi dan wawancara.

Berdasarkan hasil penelitian dan gambaran singkat isi dari penelitian ini yaitu Media informasi dan teknologi merupakan suatu alat yang dapat membuat siswa lebih bersemangat untuk menerima materi yang guru mereka ajarkan untuk membuat siswa agar cepat memahami dan mengerti materi yang di ajarkan oleh gurunya terhadap siswannya. Media informasi dan teknologi yang berada di sekolah SMA Negeri 1 Tolangohula sudah berjalan sesuai dengan tuntunan kurikulum yang ada sekarang. Sehingga penerapan Media Informasi dan Teknologi (IT) yang berada di sekolah SMA Negeri 1 Tolangohula sudah cukup berkembang. Dimana guru dan siswa menyadari bahwa media informasi dan teknologi sangat berpengaruh besar dalam kehidupan zaman sekarang. Dengan begitu media informasi dan teknologi sangat membantu guru dalam memberikan materi tersebut melalui LCD yang digunakan untuk menempilkan materi yang di ajarkan pada siswa-siswa yang berada di SMA Negeri 1 Tolangohula. Hambatan yang siswa alami ketika belajar menggunakan media LCD karena kurangnya fasilitas yang disediakan oleh pihak sekolah.

Kata kunci : Media Informasi Dan Teknologi Guna Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Mutu Pendidikan

1

(3)

Seiring dengan perkembangan jaman, di mana komputer sudah menjadi barang yang sangat berharga, maka kebutuhan untuk memaksimalkan penggunan komputer semakin meningkat. Salah satu bidang pengetahuan terapan yang diharapkan semakin memberi sumbangan bagi perkembangna pendidikan di tanah air ialah bidang teknologi pendidikan. Kemampuan untuk memanfaatkan teknologi modern dalam upaya pengembangan pendidikan tentu saja sangat banyak tergantung pada jumlah dan kemampuan para ahli dalam bidang Teknologi Pendidikan.

Komputer juga merupakan suatu sistem informasi yang dapat penunjang pembelajaran siswa. Sistem informasi dan teknologinya telah digunakan di berbagai sector kehidupa. Mulai dari perdagangan/bisnis (electronic commerce- commerce), pendidikan (electronic education), pemerintahan (electronic goverment), kesehatan (tele-electronic education).

Teknologi informasi melingkupi masalah sistem yang mengumpulkan (collect), menyimpan (store, memproses, mempreduksi dan mengirimkan informasi dari dan ke industri ataupun masyarakat secara efektif dan cepat.

Teknologi computer baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), jaringan komunikasi dan teknologi multimedia dimungkinkan menjadi tulang punggung di masyarakat Abad 21. Namun demikian, selain keuntungan yang menjanjikan dari teknologi informasi, teknologi ini juga dapat memberikan persoalan atau permasalahan baru dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, misalnya pelanggaran hak-haka pribadi (privacy rights), pelanggaran HAKI, pornografi, penipuan dalam perdagangan elektroni, perpajakan dan cybercrime. Pengaturan nasional mengenai pemanfaatan teknologi informasi telah di lakukan oleh banyak Negara, terutama Amerika Serikat dan Kanada, yang kemudian disusul negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa.

(4)

Bukan saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan itu sama sekali tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Baik dalam kehidupan keluarga, maupun dalam kehidupan bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara itu.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas untuk menyiapkan siswa yang mempunyai pendidikan dan hasil belajar yang sesuai dengan bakat. minat dan kemampuan yang dimiliki. Kenyataan menunjukan bahwa di samping adanya siswa yang memperoleh hasil belajar yang baik juga terdapat siswa yang hasil belajarnya yang kurang baik, bahkan ada di antaranya yang tidak mencapai hasil ketuntasan mata pelajaran. Siswa yang seperti itu tidak sewajarnya di biarkan begitu saja melainkan harus diupayakan agar mereka terbebas dari hambatan-hambatan atau masalah-masalah yang dapat mengganggu hasil belajar mereka.

Mengingat sangat pentingnya pendidikan itu bagi kehidupan bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara di dunia ini menangani langsung masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Dalam hal ini masing-masing negara itu menentukan sendiri dasar dan tujuan pendidikan di negaranya. Masing-masing bangsa mempunyai pandangan hidup sendiri-sendiri, yang berbeda satu dengan yang lain.

Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Dengan adannya pendidikan diharapakan dapat membuat manusia-manusia yang berkualitas yang akan mendukung tercapainnya sasaran pembangunan nasional.Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi perananya di masa yang akan datang. Mutu pendidikan sangat erat hubunganya dengan mutu siswa, karena siswa merupakan titik pusat proses belajar mengajar. Oleh karena itu, dalam meningkatkan mutu pendidikan harus di ikuti dengan peningkatan mutu siswa. Peningkatan mutu siswa dapat dilihat lpada tingginya tingkat hasil belajar siswa, sedangkan tingginya tingkat hasil belajar siswa dipengaruhi oleh besarnya minat belajar siswa itu sendiri.

(5)

Setiap lembaga pendidikan dalam melaksanakan kegiatannya senantiasa mengharapkan hasil belajar maksimal sesuai dengan tujuan yang telah diterapkan. Bagi lembaga pendidikan setingkat Sekolah dasar sampai menenah atas sudah barang tentu dalam penyelenggaraan pendidikan bertujuan menghasilakan siswa-siswa yang cerdas, berkualitas, mandiri dan bertaqwa kepada Tuhan Maha Esa.

Untuk mencapai tujuan itu, tolak ukur yang sering digunakan bagi kalangan pendidik adalah prestasi siswa dalam pembelajaran. Penggunaan media teknologi juga merupakan salah satu penunjang minat belajar siswa itu sendiri, sehingga pembelajaran siswa meningkat dan siswa pun tidak akan merasa bosan dengan pelajaran yang mereka terima dari guru tersebut.

Teknologi sangat berperan dalam pengembangan ilmu pendidikan, maka dari itu untuk mengembangkan pendidikan dibutuhkan teknologi yang bernuansa pendidikan, namun disisi lain teknologi juga sangat menentukan perkembangan suatu negara. Disadari bahwa pendidikan memainkan peranan yang sangat penting di dalam kehidupan dan kemajuan umat manusia. Pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam kidupan setiap individu, yang mempengaruhi perkembangan fisiknya, daya, jiwa, sosial dan moralitas. Dengan kata lain, Pendidikan merupakan suatu kekuatan yang dinamis dalam mempengaruhi kemampuan, kepribadian dan kehidupan individu dalam pertemuan dan pergaulannya dengan sesama serta hubungannya dengan Tuhan.

Pada hakekatnya teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang pendidikan. Teknologi pendidikan mengandung soal mengajar dan belajar sebagai masalah atau problem yang harus dipahami secara rasional dan ilmiah. Teknologi pendidkan sebagai suatu cara mengajar yang menggunakan alat-alat teknik modern yang sebenarnya dihasilkan bukan khusus untuk keperluan pendidikan akan tetapi dimanfaatkan dalam pendidikan

(6)

seperti radio komputer dan audio visual, jadi teknologi pendidkan dapat diartikan sebagai pengangan atau pelaksanaan pendidikan secara sistematis tertentu.

Sejumlah teknologi yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita dan akan berlanjut untuk mengubah cara kita hidup dan bekerja. Internet, yang menggunakan teknologi internet di dalam sebuah lembaga pendidikan atau sebuah perusahan bisnis yang besar, merupakan sebuh gelombang yang menuju ke suatu sistem informasi yang sangat besar.

Jaringan komputer didunia telah berkembangan selama lebih dari 40 tahun, dan dalam kurun waktu tersebut. Fungsingnya telah berubah dari sekedar alat percobaan di laboratorium menjadi suatu sistem yang digunakan oleh berjuta-juta orang setiap harinya. Jaringan yang pertama kali adalah Arpanet, hingga sekarang telah memberikan manfaat yang luar biasa bukan karena telah digunakan oleh ribuan pakar komputer untuk mengakses dan berbagi serta menerima mail tetapi lebih dari pada itu.

Arpanet akan tercatat dalam sejarah sebagai jaringan perintis terciptanya suatu sistem informasi global yang menjadikan dunia ini semakin kecil dan meniadakan apa yang sebut batas-batas suatu negara.Hal ini dimaklumi karena adanya Internet, suatu sistem informasi yang dulu sulit diperoleh, kini semuannya dapat diperoleh hanya dalam beberapa saat saja. Bahkan tidak mungkin, pada masa yang akan datang dengan semakin berkembangannya internet, semua orang diseluruh dunia akan saling bertukar informasi hanya dalam sekejap.

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. AECT (Association of Education and Communication Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang

(7)

sering diganti dengan kata mediator, dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran.

Media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran. Menurut Azhar Arsyad. (2010: 3).

Pengertian media pembelajaran adalah paduan antara bahan dan alat atau perpaduan antara software dan hardware. Media pembelajaran bisa dipahami sebagai media yang digunakan dalam proses dan tujuan pembelajaran. Menurut Sadiman dkk. (1996: 5).

METODE PENELIAN

Penelitian ini ingin lebih menekankan kepada pengungkapan makna dan proses dengan latar belakang kami sebagai sumber data langsung atau disebut penelitian studi kasus (Maleong, 2008:35). Digunakan pendekatan- pendekatan kualitatif karena adanya kesesuaian antara karateristik dan ciri-ciri yang cocok, diantaranya: (1); instrumen utamanya adalah manusia/peneliti (2); bersifat deskriptif (3); kerja lapangan dan (4) holistik.

Penggunaan metode kualitatif didasarkan pada pertimbangan bahwa data yang diperoleh akan lebih lengkap, mendalam dan terpercaya serta ditemukannya segala kejadian dalam konteks sosial. Data yang bersifat keyakinan, kebiasaan, sikap mental dan budaya yang dianut oleh seseorang dapat dikemukakan dengan jelas, sehingga penelitian ini akan mendeskripsikan data temuan penelitian dalam bentuk kalimat-kalimat berupa keterangan atau pertanyaan dari responden sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedangkan untuk mendapatkan data penelitian penulis menggunakan teknik partisipatoris, dimana penulis menjadi instrumen untuk mendapatkan data penelitian.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(8)

4.2.1.1. Prosedur

Prosedur penggunaan Media Informasi dan Teknologi telah di lakukan di SMA Negeri 1 Tolangohula. Sesuai hasil wawancara bahwa :

Prosedur penggunaan Media Informasi dan Teknologi dalam pembelajaran yang berada di SMA Negeri 1 Tolangohula sudah sesuai dengan tuntunan kurikulum yang ada. (Ambo Masse Pidde 24-04-2014. Kepala Sekolah).

Pendapat di atas menunjukan bahwa sekolah SMA Negeri 1 Tolangohula sudah melakukan sesuai prosedur dalam menggunakan Media Informasi dan Teknologi kepada siswa dalam proses pembelajaran.

Hasil wawancara bahwa :

Prosedur penggunan Media Informasi dan Teknologi dalam pembelajaran belum di lakukan sepenuhnya, karena belum semua mata pelajaran menggunakan Media Informasi dan Teknologi di sekolah SMA Negeri 1 Tolangohula. (Bintih Yatimah. 28-04-2014. Bagian Wakasek Kurikulum).

Prosedur yang di gunakan di dalam sekolah belum begitu semua guru – guru menggunakan media informasi dan teknologi karena guru – guru yang berada di sekolah SMA Negeri 1 Tolangohula tidak semua mengetahui cara menggunakan Media Informasi dan Teknologi.

1.2.2 Penerapan Media Informasi dan Teknologi (IT) dapat Meningkatkan Prestasi Belajara Siswa.

4.2.2.1. Guru Mengajar

Cara guru dalam menerapkan Media Informasi dan Teknologi di sekolah di SMA Negeri 1 Tolangohula. Sesuai hasil wawancara bahwa :

(9)

Ketika saya amati pada sangat gurunya mengajar menggunakan Media Informasi dan Teknologi siswa-siswa lebih bersemangat belajar atau menerima materi tersebut bahkan siswa lebih akan banyak bertanya tentang materi yang guru ajarkan. (Ambo Masse Pidde, 24-04-2014. Kepala Sekolah).

Media pembelajaran merupakan suatu proses penunjang dalam menerima materi yang guru ajarkan pada siswa. Demi meningkatkan minat belajar siswa guru lebih memperhatikan menggunakan metode yang bagus pada saat pemberian materi.

Hasil wawancara bahwa :

Ada beberapa siswa yang suka pada saat proses pembelajaran menggunakan Media Informasi dan Teknologi, sehinga dalam pembelajaran nanti mereka lebih berperan aktif atau lebih antusias dalam meneriman materi tersebut. (Bintih Yatimah. 28-04-2014. Bagian Wakasek Kurikulum).

Informan yang ini mendukung informan yang diatas bahwa Media Informasi dan Teknologi sangat memacu siswa dalam proses pembelajaran.

Hasil wawancara bahwa :

Cara saya mengajar menggunakan Media Informasi dan Teknologi dengan menampilkan materi melalui materi dari layar LCD kemudian saya membiarkan siswa – siswa belajar hanya dengan bercakap dengan suara yang berada di leptop yang sudah saya desain dari rumah. Seperti mata pelajaran matematika, saya akan menampilkan cara kerja mengajarkan contoh soal yang saya akan ajarkan kepada mereka kemudian saya membiarkan siswa - siswa berbicara dengan suara yang berada di leptop sehingga saya bisa meninggalkan mereka walau hanya berbicara dengan suara yang berada di dalam leptop. Setelah itu saya akan menguji siswa apa betul mereka sudah mengerti setelah mendengarkan penjelasan dari suara leptop / LCD yang mereka lihat,

(10)

dengan cara saya menulis beberapa soal di papan tulis kemudian saya akan menunjuk beberapa siswa untuk maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal tersebut. (Moh. Priswantoro Matahir. 28-04-2014. Kepala Laboratorium Komputer).

Ada beberapa guru mata pelajaran yang mendesain materi tersebut melalui LCD agar terlihat lebih mudah untuk di cerna oleh nalar siswa- siswanya. Supaya tidak membingunkan siswa – siswa pada saat menerima materi tersebut melalui LCD.

Hasil wawancara bahwa :

Cara saya mengajar kepada siswa dengan menggunakan Media Informasi dan Teknologi dengan cara menampilkan materi tersebut melalui LCD. Setelah itu saya akan mengevaluasi siswa dengan cara memberikan tugas kepada siswa dengan mencari materi / tugas tersebut melalui warnet. (Marlina S. Agune, 28-04-2014. Guru Sejarah ).

Setelah guru mempresentasikan materi yang di ajarkan kepada siswa, guru memberikan tugas kepada siswa – siswanya untuk di kerjakan di warnet / di rumah. Dimana guru menguji kemampuan berpikir siswa apa mereka sudah mengerti pada pelajaran yang guru ajarkan sehingga guru memberikan tugas / makalah yang mereka kerjakan.

Hasil wawancara bahwa :

Penerapan Media Informasi dan Teknologi dalam pembelajaran sejarah yaitu guru menjelaskan dulu materinya kemudian memberikan tugas / makalah kepada siswanya untuk mencari jawabanya di warnet, kemudian pada pertemuan selanjutnya guru akan memeriksa tugas yang mereka kerjakan dirumah. (Husni Ali. 25-04-2014. Kelas XI IPS).

Penerapkan Media Informasi dan Teknologi guru menjelaskan dulu materi tersebut kemudian memberikan tugas terhadap siswa – siswanya untuk di kerjakan di warnet / di rumah.

(11)

Karena pengetahuan yang kita terima akan lebih banyak dan itu membuat siswa semangat siswa semangat belajar. Kebanyakan dari pada guru yang mengajar hanya menggunakan metode ceramah. Jadi jika ada guru yang mengajar menggunakan media informasi dan teknologi saya akan sangat menyukainya karena Media Informasi dan Teknologi sangat membantu dalam proses pembelajaran. (Nina Nurhandayani. 25-04-2014. Kelas X).

Menggunakan Media Informasi dan Teknologi dalam proses pembelajaran siswa akan lebih termotivasi dan merasa senang, karna siswa sangat bosan apabila gurunya mengajar hanya mengajar menggunakan metode ceramah bagi mereka metode ceramah hanya dapat mengundang mereka merasa mangantuk dalam proses pembelajaran.

Hasil wawancara bahwa :

Karena dengan Media Informasi dan Teknologi kita dapat memahami apa yang akan di ajarkan oleh guru, selain itu kita juga dapat melihat dan memperhatikan secara langsung seperti apa materi yang guru ajarkan pada kami siswa. (Heksan Panua. 25-04-2014. Kelas XI IPS ).

Pendapat di atas ini menudukung pendapat informan sebelumnya bahwa Media Informasi dan Teknologi sangat mereka suka dalam proses pembelajaran, dimana mereka akan lebih bersemangat apabila guru mengajar menggunakan Media Informasi dan Teknologi apa lagi kalau menampilkan materi dengan animasi – animasi dalam proses pembelajaran. Dengan begitu siswa tentunya akan lebih menyukai pelajaran yang guru mereka akan ajarkan pada siswanya.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Media Informasi dan Tecnologi (IT) dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Tolangohula maka dapat di simpulkan bahwa di sekolah SMA Negeri 1 Tolangohula sudah menggunakan media informasi dan teknologi.

(12)

Guru dan siswa sadar bahwa menggunakan media informasi dan teknologi sangat menunjang dalam proses pembelajaran sejarah maupun pada mata pelajaran yang lainnya.

Siswa pun merasa senang apabila dalam proses pembelajaran gurunya menggunakan media informasi dan teknologi karena menurut siswa SMA Negeri 1 Tolangohula mereka tidak akan merasa bosan menerima materi apabila menggunakan media informasi dan teknologi, justru mereka akan merasa bahagia menerima mata pelajaran dengan menggunakan media informasi dan teknologi. Dengan media informasi dan teknologi siswa juga bisa belajar dengan mandiri. Tanpa menunggu lagi materi yang guru akan ajarkan kepada mereka nanti. Sehingga para siswa lebih terpacu dalam menggunakan media informasi dan teknologi. Pada umumnya, hampir semua guru – guru yang berada di sekolah SMA Negeri 1 Tolangohula sudah tau menggunakan media informasi dan teknologi dalam proses pembelajaran.

Mereka sadar bahwa memanfaatkan media informasi dan teknologi sangatlah berguna dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas mutu pendidikan. Hal ini dapat di lihat dari hampir setiap pada mata pelajaran yang berada di sekolah SMA Negeri 1 Tolangohula sudah menggunakan media informasi dan teknologi walaupun masih ada juga guru yang tidak menggunakan media informasi dan teknologi dalam pembelajaran.

Saran

Berdasarkan simpulan di atas maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya pihak sekolah lebih memperhatikan pengelolaan media informasi dan teknologi di sekolah SMA Negeri 1 Tolangohula.

2. Guru lebih berperan aktif terhadap penguasaan media informasi dan teknologi, sehingga tidak akan menemukan hambatan dalam penggunaan media informasi dan teknologi.

(13)

3. Sebagai orang tua siswa lebih di perhatikan anaknya dalam menggunakan media informasi dan teknologi, karena di takutkan akan di gunakan pada hal – hal yang akan menjerumuskan mereka.

DAFTAR RUJUKAN

Abdul Halim 2004. Auditing dan Sistem Informasi. Yogyakarta : Akademi Manajemen Perusahan YKPN

Anung Haryono Dkk 1993. Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Arief S. Sadiman Dkk 2008. Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo persada.

Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Erwin Budi Setiawan. 2005. Sistem Informasi. Bandung : Informatika

Bandung.

H. Ahmandi Abun. 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta. Imam Gunawan. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik.

Malang : Bumi Aksara.

Miarso, 2007. Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Pustekom Diknas.

Nasution M.A. Teknologi Pendidikan. Bandung : CV Jemmars. Rusman. 2011. Model-model pembelajaran mengembangkan

Profesionalisme. Jakarta : Rajawali Pers.

Suprijono agus. 2011. Cooperative learning teori & aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

(14)

Suyitno Imam.2011. Memahami tindakan pembelajaran cara mudah Dalam perencanaan penelitian tindakan kelas (PTK). Bandung : Reflika Aditama.

Syaipul Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi belajar mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Uno B. Hamzah Dkk 2004. Landasan Pembelajaran. Jakarta : PT Indriani. Wibawa, Basuki dan Mukti Farida. 1992. Media Pengajaran. Depdikbud.

https://www.google.com/search?q=google&ie=utf-8&oe=utf-

8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox- a#q=pengertian+media+menurut+pendapat+para+ahli+pdf&rls=org.mozilla:en-US:official. Akses pada hari rabu 03-04-2014 jam 12.05.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa beras analog yang dihasilkan mempunyai potensi untuk digunakan dalam program diversifikasi pangan guna menurunkan tingkat konsumsi beras yang

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Seni. © Sugeng Widodo

Dari hasil pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi linier yang dibentuk berdasarkan analisa data menunjukkan bahwa dari 3 variabel bebas yang diperkirakan

Disamping analisis SWOT, BPD juga dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dengan cara Diagnosa Organisasi. Tingkatan tertinggi merupakan organisasi secara

pidana khusus bukan tindak pidana korupsi (non tipikor) dan perkara pidana umum, perlu dibentuk susunan majelis yang terdiri dari Hakim-hakim Agung berdasarkan

von Savigny tersebut, maka dapat diketahui bahwa hukum yang ideal adalah hukum yang digali dari masyarakatnya, bukan hukum yang dibentuk dan lepas dari kontesk masyarakat dimana

Ketika saya sedang terpuruk dengan masalah yang ada, orangtua saya memberikan pilihan jalan keluar yang baik bagi saya. SS S

Sedangkan sisa (limbah) duri akan terkumpul dalam jumlah yang cukup besar, duri ini dibuang begitu saja atau dibuat pakan ternak, artinya belum dimanfaatkan