• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT. HOTEL SAHID JAYA INTERNATIONAL Tbk & ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT. HOTEL SAHID JAYA INTERNATIONAL Tbk & ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA

(2)

JUDUL LAPORAN

………...…………..…….……….

i

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

……….……..…………..……….……….

ii

DAFTAR ISI

……….……..…………..……….……….

iii

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Neraca Konsolidasi

………..………..…….……….

1 - 2

Laporan Laba Rugi Konsolidasi

………...……..……….

3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi

………….……...……….………..

4

Laporan Arus Kas Konsolidasi

……….……...……….

5

(3)
(4)

CATATAN 31 Maret 2011 31 Maret 2010

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 2.c, 2.d, 3 6.347.685.762 5.845.267.143

Piutang usaha Pihak ketiga

(Setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih per 31Maret 2011 dan 2010 masing-masing

sebesar Rp 11.583.531.913 dan Rp 10.964.762.822) 2.e, 2.v, 4 8.612.022.717 8.092.789.374

Pihak hubungan istimewa 2.f, 2.v, 8.a 10.632.600.544 5.605.729.691

Persediaan 2.h, 5 111.477.175.777 1.576.618.397

Pajak dibayar dimuka 2.r, 14.a 145.245.933 365.722.285

Uang muka pembelian 2.i, 7 1.141.706.465 883.211.674

Biaya dibayar dimuka 6 88.532.085 612.277.493

Jumlah aset lancar 138.444.969.283 22.981.616.057

ASET TIDAK LANCAR

Piutang pihak hubungan istimewa 2.f, 2.v, 8.b 46.673.423.124 47.667.493.371

Penyertaan saham 9 539.155.000 510.000.000

Aset pajak tangguhan 2.r, 14.c 1.297.984.976 1.623.615.595

Aset tetap

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan per 31 Maret 2011 dan 2010 masing-masing

sebesar Rp 223.627.744.046 dan Rp 225.352.077.341 ) 2.i, 2.k, 2.m, 10 435.828.127.478 632.480.087.484

Investasi dalam ventura bersama 2.i, 11 -

-Aset lain-lain 2.o, 12 1.939.217.197 2.868.017.158

Jumlah aset tidak lancar 486.277.907.775 685.149.213.608

JUMLAH ASET 624.722.877.058 708.130.829.665

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan

(5)

CATATAN 31 Maret 2011 31 Maret 2010

Rp Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK

Hutang Usaha

Pihak ketiga 13 27.276.409.666 38.479.328.680

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2.f, 2.v, 8.c 9.360.247.477 32.532.373.552

Hutang pajak 2.r, 14.b, 8.c 39.288.468.106 47.315.890.808

Biaya yang masih harus dibayar 15 4.726.472.495 2.361.304.087

Pendapatan diterima dimuka 2.p, 16 19.444.456.853 102.959.325.122

Hutang jaminan -

-Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun

Hutang bank 17 7.882.228.540 7.377.754.887

Hutang jangka pendek lainnya 18 3.216.876.000 2.127.282.800

Jumlah liabilitas jangka pendek 111.195.159.137 233.153.259.936

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Hutang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun

Hutang bank 18 128.705.645.180 120.153.641.890

Hutang pemegang saham 19 14.876.919.791 5.036.711.681

Kewajiban imbalan kerja karyawan 2.s, 20 14.619.910.939 12.401.409.175

Hutang jangka panjang lainnya 21 42.733.099.776 43.030.322.462

Jumlah liabilitas jangka panjang 200.935.575.686 180.622.085.208

EKUITAS

Modal Saham

Modal dasar 2.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per lembar saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.119.326.168 lembar

saham per 31 Maret 2011 dan 2010 23 559.663.084.000 559.663.084.000

Agio saham 24 25.200.000.000 25.200.000.000

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2.q, 25 (12.899.930.900) (12.899.930.900)

Kepentingan non pengendali 23 837.006.723 707.604.099

Saldo rugi (260.208.017.588) (278.315.272.678)

Jumlah ekuitas 312.592.142.235 294.355.484.521

(6)

CATATAN 31 Maret 2011 31 Maret 2010

PENDAPATAN USAHA 2.q, 26 30.045.776.017 25.981.352.563

2.q, 27

BEBAN POKOK PENJUALAN 11.246.333.334 9.867.515.905

LABA BRUTO 18.799.442.683 16.113.836.658 BEBAN OPERASI (17.861.239.887) (15.625.934.162)

Beban pemasaran 2.q, 28 (811.289.489) (701.548.466)

Beban administrasi dan umum 2.q, 28 (4.121.518.795) (4.178.983.367)

Pendapatan (beban) lain-lain 2.q, 29 (12.928.431.603) (10.745.402.329)

Kepentingan non pengendali -

-LABA USAHA (RUGI) SEBELUM PAJAK 938.202.796 487.902.496

MANFAAT (BEBAN) PAJAK

Beban pajak kini 2.r, 14.b (171.664.240) (41.033.348)

Penghasilan (beban) pajak tangguhan 2.r, 14.c -

-LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN 766.538.556 446.869.148 LABA YANG DAPAT DIDISTRIBUSIKAN KEPADA

Pemilik entitas induk 748.102.026 429.639.903

Kepentingan non pengendali 18.436.530 17.229.245

Jumlah 766.538.556 446.869.148

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 0,67 0,38

(7)

Selisih Nilai

Modal Saldo Agio Transaksi Entitas Kepentingan Jumlah Saham Laba Rugi Saham Sepengendali Non Pengendali Ekuitas

SALDO PER 1 JANUARI 2010 559.663.084.000 (278.744.912.581) 25.200.000.000 (12.899.930.900) 293.218.240.519 690.374.854 293.908.615.373 Laba bersih periode tiga bulan - 429.639.903 - - 429.639.903 17.229.245 446.869.148

SALDO PER 31 MARET 2010 559.663.084.000 (278.315.272.678) 25.200.000.000 (12.899.930.900) 293.647.880.422 707.604.099 294.355.484.521 SALDO PER 1 JANUARI 2011 559.663.084.000 (260.956.119.614) 25.200.000.000 (12.899.930.900) 311.007.033.486 818.570.193 311.825.603.679 Laba bersih periode tiga bulan - 748.102.026 - - 748.102.026,00 18.436.530 766.538.556

SALDO PER 31 MARET 2011 559.663.084.000 (260.208.017.588) 25.200.000.000 (12.899.930.900) 311.755.135.512 837.006.723 312.592.142.235 Jumlah

(8)

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Penerimaan dari pelanggan 29.902.897.683 28.087.490.606 Pembayaran kas untuk:

Pemasok (9.236.195.109) (5.917.758.544) Beban gaji dan tunjangan (19.413.926.799) (15.136.579.592) Kas bersih diperoleh dari operasi 1.252.775.775 7.033.152.470 Penerimaan dari (pembayaran untuk)

Pendapatan bunga (234.995.334) (116.625.154) Beban bunga 10.245.483 (8.253.309) Beban pajak 990.645.272 (1.461.908.842) Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 2.018.671.196 5.446.365.165

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Pengembalian aset ventura bersama - -Hasil penjualan aset tetap 3.765.595.703 467.799.866 Pembelian aset tetap (13.103.859.824) (309.347.587) Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (9.338.264.121) 158.452.279

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran hutang bank (5.572.428.488) (60.623.621) Pembayaran hutang pihak hubungan istimewa 12.147.742.164 (3.391.222.495) Pembayaran hutang sewa pembiayaan - -Pembayaran lainnya 1.246.697.870 (3.062.896.070) Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Pendanaan 7.822.011.546 (6.514.742.186)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 502.418.621 (909.924.742)

SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 5.845.267.143 6.755.191.885

SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 6.347.685.764 5.845.267.143

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

(9)

1. Umum

a. Pendirian Perusahaan

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM, No. 21 tanggal 28 Mei 1998 mengenai pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp.1.000 (seribu rupiah) per saham menjadi Rp.500 (lima ratus rupiah) per saham dan peningkatan modal dasar dari Rp.435.200.000.000 (empat ratus tiga puluh lima milyar dua ratus juta rupiah) menjadi Rp.1.000.000.000.000 (satu triliun rupiah). Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2-6758.HT.01.04.Th.98 tanggal 17 Juni 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96 Tambahan No. 6739 tanggal 1 Desember 1998.

PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk., (Perusahaan) didirikan pada tanggal 23 Mei 1969 berdasarkan Akta Notaris No. 36 dari Notaris Raden Soerojo Wongsowidjojo, S.H., yang kemudian dirubah dengan akta No. 26 tanggal 14 April 1970 dari notaris yang sama. Akta pendirian Perusahaan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 66 tanggal 18 Agustus 1971, Tambahan No. 369.

Anggaran Dasar Perusahaan kembali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 33 Notaris Yudo Paripumo, S.H., tanggal 28 Juni 2006 sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk., mengenai Persetujuan pengeluaran saham baru tanpa Hak Memesan efek Terlebih Dahulu dalam rangka restrukturisasi hutang termasuk di dalamnya peningkatan modal ditempatkan dan disetor yang semula sebesar Rp.326.400.000.000 menjadi sebesar Rp.559.663.048.000. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.W7-03043 HT.01.04-TH.2007 tanggal 22 Maret 2007.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak di bidang industri perhotelan dan jasa akomodasi atau penyewaan ruangan yang berhubungan kegiatan perhotelan serta melakukan dan mengerjakan segala sesuatu yang berhubungan dengan bidang tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Hotel Sahid Jaya Jakarta, Jalan Jenderal Sudirman No. 86, Jakarta 10220.

(10)

1. Umum- lanjutan

b. Penawaran Umum dan Pencatatan Saham Perusahaan di Bursa Efek

Pada tanggal 5 Mei 1990, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan Surat No.S-451/PM/1990 untuk melakukan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat sejumlah 11.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp.1.000 per saham. Seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) tanggal 8 Mei 1990. Pada tanggal 9 Mei 1990, Perusahaan mendapat persetujuan dari Ketua Bapepam dengan Surat No.S-476/PM/1990 untuk mencatatkan 4.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp.1.000 per saham yang berasal dari saham para pendiri secara partial listing di BEJ.

Pada tahun 1993, Perusahaan telah membagikan 40.800.000 lembar saham bonus dengan nilai nominal Rp. 1.000 per saham yang berasal dari kapitalisasi agio saham sejumlah Rp. 40.800.000, dimana setiap pemegang 5 saham mendapatkan 3 lembar saham bonus. Pembagian saham bonus dilakukan mulai tanggal 18 Agustus 1993 kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perusahaan pada tanggal 28 Juli 1993. Pada tanggal 12 Agustus 1993, Perusahaan mendapat persetujuan untuk mencatatkan 9.342.000 lembar saham yang berasal dari pembagian saham bonus tersebut di BEJ tanggal 23 Agustus 1993 dengan Surat No. S-111/BEJ.I.1/VIII/1993

Pada tanggal 29 Agustus 1993, Perusahaan mencatatkan 9.342.000 lembar saham bonus tersebut di BES dengan Surat No.97/PENG-LIST/BES/1993.

Pada tahun 1993, Perusahaan telah membagikan 40.800.000 lembar saham bonus dengan nilai nominal Rp.1.000 per saham yang berasal dari kapitalisasi agio saham sejumlah Rp.40.800.000.000, dimana setiap pemegang 5 saham mendapatkan 3 lembar saham bonus. Pembagian saham bonus dilakukan mulai tanggal 18 Agustus 1993 kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perusahaan pada tanggal 28 Juli 1993. Pada tanggal 12 Agustus 1993, Perusahaan mendapat persetujuan untuk mencatatkan 9.342.000 lembar saham yang berasal dari pembagian saham bonus tersebut di BEJ tanggal 23 Agustus 1993 dengan Surat No.S-111/BEJ.I.1/VIII/1993.

Pada tanggal 23 Nopember 1992, Perusahaan mendapat persetujuan untuk mencatatkan 570.000 lembar saham yang dimiliki koperasi-koperasi dengan nilai nominal Rp.1.000 per saham yang berasal dari saham para pendiri di BEJ dengan suratnya No.S-407/BEJ.I.1/XI/1992 dan di Bursa Efek Surabaya (BES) pada tanggal 2 Pebruari 1993 dengan Surat No.28/EMT/LIST/BES/II/93.

(11)

1. Umum - lanjutan

b. Penawaran Umum dan Pencatatan Saham Perusahaan di Bursa Efek - lanjutan

Akuisisi Saham dan Aktiva Tetap Milik Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan

1. PT. Sahid International Hotel Management & Consultant (SIHM&C)

2. Unit Usaha

Perusahaan Memiliki beberapa unit usaha berupa hotel, gedung perkantoran dan apartemen. Perusahaan telah mendapat Ijin Tetap Usaha Hotel untuk Hotel Sahid Jaya International dari Direktur Jenderal Pariwisata dalam Surat Keputusan No.Kep.44/ITUH/III/Dir/89 tanggal 20 Maret 1989. Hotel Sahid Jaya International telah ditetapkan sebagai hotel “Bintang 5 (lima) Berlian” sejak tahun 1997 oleh Kanwil Pariwisata DKI Jakarta.

Pada tanggal 30 Nopember 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia

Pada tanggal 26 September 1997, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan Surat No.S-2256/PM/1997 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 217.600.000 lembar saham, dimana setiap pemegang 1 lembar saham berhak untuk membeli 2 lembar saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada BEJ dan BES pada tanggal 17 Oktober 1997 dengan Surat Persetujuan No. S-2366/BEJ-I.2/1997 tanggal 13 Oktober 1997 dan No.10/EMT/LIST/BES/CB/X/97 tanggal 14 Oktober 1997.

Dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali, Perusahaan telah mengakuisisi saham PT. Sahid International Hotel Management & Consultant pada tanggal 20 Nopember 1997 dan aktiva tetap Hotel Sahid Bandar Lampung pada tanggal 29 Desember 1997. Pembelian saham PT. Sahid International Hotel Management & Consultant dan aktiva tetap Hotel Sahid Bandar Lampung masing-masing sebesar Rp.24.600.000.000 dan Rp.15.871.200.000 yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Terbatas I.

PT. Sahid International Hotel Management & Consultant didirikan pada tanggal 27 Mei 1994 dan bergerak di bidang jasa manajemen dan jasa-jasa lainnya yang berhubungan dengan jasa perhotelan dan pariwisata. Perusahaan mengakuisisi 95% saham PT. Sahid International Hotel Management & Consultant pada tanggal 20 Nopember 1997 sebesar Rp.24.600.000.000, yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Terbatas. Nilai buku saat akuisisi adalah sebesar Rp.11.700.069.100. Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas nilai buku sebesar Rp.12.899.930.900 diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dalam neraca konsolidasian

(12)

1. Umum - lanjutan

d. Modal Dasar Perusahaan

e. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Prof. DR. H. Sukamdani Sahid Gitosardjono Wakil Komisaris Utama : Hj. Juliah Sukamdani

Wakil Komisaris Utama : Dra. Sarwo Budi Wiryanti S. Hardjoprakoso, C.H.A. Wakil Komisaris Utama : Ir. H. Hariyadi Budi Santoso Sukamdani, M.M.

merangkap Komisaris Harian

Komisaris Independen : Thaher Shahabudin Komisaris Independen : Indro Yuwono, S.E., M.Si.

Komisaris : Hj. Exacty Budiarsi S. Sryantoro, M.B.A.

Dewan Direktur

Direktur Utama : Dr. Ir. Budiarto Subroto. D.E.A. Direktur : Muhammad Nurdin, S.E. Direktur : Stefan Andrin Willimann

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Prof. DR. H. Sukamdani Sahid Gitosardjono Wakil Komisaris Utama : Hj. Juliah Sukamdani

Wakil Komisaris Utama : Dra. Sarwo Budi Wiryanti S. Hardjoprakoso, C.H.A. Wakil Komisaris Utama : Ir. H. Hariyadi Budi Santoso Sukamdani, M.M.

merangkap Komisaris Harian

Komisaris Independen : Thaher Shahabudin

Komisaris Independen : Dr. Ir. Budiarto Subroto. D.E.A. Komisaris : Hj. Exacty Budiarsi S. Sryantoro, M.B.A.

Dewan Direktur

Direktur Utama : Indro Yuwono, S.E., M.Si. Direktur : Muhammad Nurdin, S.E. Direktur : Ir. Martono Saputro

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Perusahaan yang tertuang dalam Akta Notaris No. 33 oleh Notaris Yudo Paripurno, SH., tanggal 28 Juni 2006 modal dasar Perusahaan sebesar Rp.1.000.000.000.000 yang terdiri dari 2.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp.500 per lembar. Modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 1.119.326.168 atau sebesar Rp. 559.663.084.000.

2010 2011

(13)

1. Umum - lanjutan

e. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan - lanjutan

Ketua : Indro Yuwono, S.E., M.Si. Anggota : Drs. L. Sri Mardini

Anggota : Drs. Sayekti Kretarto. MM., MBA

Ketua : Dr. Ir. Budiarto Subroto. D.E.A. Anggota : Drs. L. Sri Mardini

Anggota : Drs. Sayekti Kretarto. MM., MBA

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perhotelan.

Mata uang yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional perusahaan dan anak perusahaan.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokan arus kas kedalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan, kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih.

Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun keuangan perusahaan dan anak perusahaan dengan kepemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, kecuali anak perusahaan yang pengendaliannya bersifat sementara atau terdapat pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk mengalihkan dananya kepada perusahaan. Susunan anggota komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :

2011

(14)

2 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan b. Prinsip Konsolidasi - lanjutan

c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak peusahaan diukur sebagai nilai wajar pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagaigoodwill dan diamortisasi. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat di identifikasi yang diakui pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nila wajar aset dan kewajibannon-moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan garis lurus.

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, kurs yang digunakan adalah kurs tengah dari Bank Indonesia masing-masing sebesar Rp. 8.709 dan Rp.9.115 untuk setiap USD 1 (1 Dollar Amerika Serikat).

Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan terkonsolidasi dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

Hak minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas laba (rugi) bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut

Akuisisi saham PT. Sahid International Hotel Management & Consultant (SIHM&C) dicatat dengan menggunakan metode pencatatan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai sehubungan dengan transaksi saham SIHM&C dicatat sebagai "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" dan disajikan sebagai unsur ekuitas. Akuisisi aset tetap Hotel Sahid Bandar Lampung milik PT. Kartika Dharma Permai dicatat dengan menggunakan metode pembelian.

Akuisisi saham PT. Sahid International Hotel Management & Consultant (SIHM&C) dicatat dengan menggunakan metode pencatatan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai sehubungan dengan transaksi saham SIHM&C dicatat sebagai "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" dan disajikan sebagai unsur ekuitas. Akuisisi aset tetap Hotel Sahid Bandar Lampung milik PT. Kartika Dharma Permai dicatat dengan menggunakan metode pembelian.

(15)

2 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan d. Kas dan Setara Kas

e. Piutang Usaha

f. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

g. Persediaan

1. Persediaan Real Estate

2. Persediaan Hotel

Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya dikukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu.

Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang ragu-ragu dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih.

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa". Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

Persediaan real estat terdiri dari bangunan (secara strata title) yang siap dijual yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value). Nilai realisasi bersih merupakan estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dengan menggunakan metode “masuk pertama, keluar pertama” (MPKP).

Kas dalam pembatasan diklasifikasikan sebagai bukan kas dan dicatat dalam "Aset lainl-lain Dana dalam Pembatasan.

Kas terdiri dari kas dan bank yang tidak dibatasi penggunaannya. Setara kas adalah deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan.

(16)

2 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan h. Biaya Dibayar Dimuka

i. Aset Tetap

Jenis Aktiva Tetap Masa Manfaat Bangunan dan prasarana 20 tahun Mesin dan peralatan listrik 8 tahun Perlengkapan dan peralatan 8 tahun Perabotan operasi hotel 8 tahun Kendaraan bermotor 4 tahun

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai "Aset Tetap", yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) mengenai "Aset tetap dan Aset Lain-lain" dan PSAK No. 17 (1994) mengenai "Akuntansi Penyusutan". Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan dan Anak perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Anak perusahaan.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya, kecuali pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau meningkatkan manfaat ekonomis, dikapitalisasi dan disusutkan dengan tarif penyusutan yang sesuai.

Sesuai dengan PSAK No. 47 mengenai "Akuntansi Tanah", tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan (sebagai bagian dari aset lain-lain) dan diamortisasi sepanjang periode berlakunya hak atas tanah atau umur ekonomis hak atas tanah, periode mana yang lebih pendek.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikaan dikapitalisasi. Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan.

Aset tetap yang dimiliki secara langsung diakui sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

(17)

2 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan j. Penurunan Nilai Aset

k. Perpajakan

1. Pajak Penghasilan Final

2. Pajak Penghasilan Tidak Final

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban pada tanggal neraca. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penghasilan kena pajak pada masa mendatang.

Sesuai dengan PSAK No. 48, "Penurunan Nilai Aset", setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak perusahaan menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Perusahaan dan Anak perusahaan mengajukan keberatan.

Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tidak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai atau apakah telah terjadi perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto dan nilai pakai aset.

Perbedaan nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak periode berjalan sehubungan dengan penghasilan yang menjadi subyek pajak penghasilan final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final pada laporan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak.

Beban pajak periode berjalan ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku di Indonesia.

(18)

2 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan k. Perpajakan - lanjutan

l. Imbalan Kerja

1. Dana Pensiun

2. Program Manfaat Karyawan

m. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Kontribusi perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 6% dan 4% dihitung dari penghasilan dasar pensiun per bulan karyawan. Beban kontribusi Perusahaan dibukukan sebagai beban tahun berjalan.

Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja berdasarkan kebijakan Perusahaan. Selisih antara total kewajiban pada saat penerapan pertama kali dan kewajiban yang telah dlakui perusahaan pada tanggal yang sama, diperlakukan sebagai penyesuaian saldo laba awal periode dari periode yang paling dini yang disajikan kembali. Imbalan kerja tersebut didasarkan pada masa kerja dan penghasilan karyawan. Metode penilaian yang digunakan oleh aktuaria adalah metode projected unit credit yang mencerminkan jasa pekerja pada saat penilaian.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tagguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan.

Untuk setiap perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau kewajiban, disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing perusahaan tersebut.

Perusahaan melaksanakan program manfaat karyawan yang terdiri dari:

Laba atau rugi atas pengalihan aset, hutang serta modal saham dan akun yang berkaitan dengan ekuitas dari perusahaan-perusahaan yang berada di bawah pengendalian pemilikan yang sama tidak diakui. Selisih antara nilai pengalihan dengan nilai buku atas restrukturisasi di antara perusahaan-perusahaan tersebut tidak disajikan sebagai goodwill melainkan dicatat sebagai bagian dari akun "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi dengan Entitas Sepengendali" dalam ekuitas konsolidasian

(19)

2 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan n. Pengakuan Pendapatan dan Beban

o. Laba per Saham

p. Kewajiban Bersyarat

q. Kapitalisasi Biaya Pinjaman

Kewajiban bersyarat diakui apabila Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal.

Apabila terdapat sejumlah kewajiban serupa, kemungkinan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban tersebut ditentukan dengan mempertimbangkan kelompok kewajiban tersebut secara keseluruhan. Kewajiban diestimasi diakui walaupun kemungkinan arus kas keluar untuk masing-masing unsur dalam kewajiban tersebut kecil.

Pendapatan dari penjualan dan jasa hotel diakui pada saat barang atau jasa diberikan kepada tamu hotel.

Pendapatan sewa unit serviced apartment diakui sesuai dengan periode yang sudah berjalan pada tahun yang bersangkutan. Pendapatan sewa yang diterima dimuka atas periode yang belum berjalan dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka. Beban dan beban pokok diakui pada saat terjadinya, kecuali beban pokok penjualan unit gedung perkantoran meliputi biaya perolehan tanah dan biaya pembangunan yang ditentukan berdasarkan metode persentase penyelesaian unit yang terjual.

Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 1997) mengenai “Biaya Pinjaman”, biaya pinjaman dibebankan pada saat terjadinya. Biaya pinjaman dikapitalisasi apabila dapat secara langsung dikaitkan dengan perolehan, pembangunan atau produksi dari aset tertentu (qualifying assets).

Beban diakui pada saat terjadinya dengan metode akrual (accrual basis).

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang ditempatkandan disetor penuh, yang beredar selama tahun bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar adalah sejumlah 1.119.326.168 saham untuk tahun 2010 dan 2009.

Pendapatan diakui pada saat jasa atau barang diberikan kepada pelanggan, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya.

(20)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan q. Kapitalisasi Biaya Pinjaman - lanjutan

r. Penyisihan Penggantian Peralatan Operasi Hotel

s. Investasi dalam Ventura Bersama

t. Hak Minoritas dan Aset Bersih Anak Perusahaan

u. Penyertaan Saham pada Perusahaan Asosiasi

Penyisihan penggantian peralatan operasi hotel ditetapkan dengan membebankan 1% sampai 2% pendapatan kamar dan makanan & minuman pada operasi periode berjalan. Realisasi pembelian dikurangkan pada akun penyisihan tersebut dan pada akhir periode akun penyisihan dikoreksi untuk mencerminkan beban sebenarnya selama tahun yang bersangkutan.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai ketika aktivitas untuk mempersiapkan pembangunan aset untuk dipergunakan atau dijual sesuai tujuannya sedang berlangsung dan pengeluaran serta biaya pinjaman sedang terjadi.

Sesuai dengan PSAK No. 12, “Pelaporan Keuangan Mengenai Bagian Partisipasi (Interest) dalam Pengendalian Bersama Operasi dan Aset (Jointly Controlled Operations and Assets)”. Joint Ventures adalah perjanjian kontraktual antara dua atau lebih pihak (venturer) untuk melaksanakan kegiatan ekonomi yang dikendalikan bersama baik dalam bentuk Pengendalian Bersama Operasi (jointly controlled operation) atau Pengendalian Bersama Aset (jointly controlled asset). Partisipasi Perusahaan (sebagai venturer), dalam joint venture dicatat menggunakan metode ekuitas dalam pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan dimana bagian partisipasi (share) pada joint venture pada awalnya dibukukan sebesar biaya perolehan (cost) dan selanjutnya disesuaikan terhadap perubahan dalam bagian venturer atas aset bersih dari joint venture yang terjadi setelah perolehan. Laporan laba rugi mencerminkan bagian venturer atau hasil usaha joint venture.

Hak minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Anak perusahaan tersebut.

Penyertaan jangka panjang pada Perusahaan Asosiasi dengan kepemilikan di bawah 20% dicatat sebesar harga perolehan.

Biaya pinjaman dikapitalisasi sampai dengan aset tersebut siap digunakan sesuai tujuannya. Apabila nilai tercatat dari aset tersebut melebihi jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan atau nilai realisasi bersih, maka diakui rugi penurunan nilai.

(21)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan v. Aset dan Kewajiban Keuangan

1. Aset Keuangan

i. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

ii. Pinjaman yang diberikan dan piutang

iii. Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo

a. b. c.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:

Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif

(22)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan v. Aset dan Kewajiban Keuangan - lanjutan

iv. Aset keuangan tersedia untuk dijual

2. Kewajiban Keuangan

i. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi labarugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Sedangkan pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

Penerapan PSAK ini dilakukan secara prospektif sejak tanggal 1 Januari 2010 dan penerapan tersebut tidak memiliki dampak penyesuaian yang signifikan terhadap penyajian awal laporan keuangan Perusahaan tahun 2010.

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

(23)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi - lanjutan v. Aset dan Kewajiban Keuangan - lanjutan

ii. Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

3. Estimasi Nilai Wajar

w. Penggunaan Taksiran-taksiran

Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan. Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu.

Penyajian laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontijen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode berjalan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.

Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada neraca.

(24)

3. Kas dan Setara Kas

Saldo kas dan setara kas dengan rincian sebagai berikut :

31 Maret 2011 31 Maret 2010 Kas 1.344.044.308 978.069.812

Bank

Rupiah : PT. Bank Bukopin, Tbk 11.955.975 22.118.016 PT. Bank Central Asia, Tbk 1.733.288 1.643.288 PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk 60.111.426 (20.178.058) PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk 3.522.810 3.990.810 PT. Bank Jatim 2.643.024.779 1.261.886.088 PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk 3.450.149 2.838.597 PT. Bank Mega, Tbk 459.853.343 1.546.602.920 PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk 568.567.811 267.780.097 PT. Bank Niaga, Tbk 12.728.148 105.492.142 PT. Bank Panin Indonesia, Tbk 125.885.297 4.402.772 PT. Bank Persyarikatan 107.137.718 279.098.031 Standard Chartered Bank 277.700.852 300.968.706

Sub jumlah 4.275.671.596 3.776.643.409 USD : PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk 200.549.878 235.114.643 PT. Bank Multicor, Tbk 11.408.621 9.084.138 PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk 4.651.041 5.140.222 PT. Bank Jatim 376.397.929

Standard Chartered Bank 134.962.391 341.214.919

Sub jumlah 727.969.860 590.553.922

Deposito Berjangka

PT. Bank Mega, Tbk - -PT. Bank Victoria International, Tbk - 300.000.000 Standard Chartered Bank - 200.000.000 Lain-lain -

-Sub jumlah - 500.000.000

(25)

4. Piutang Usaha - Pihak Ketiga

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Industri perhotelan 13.476.284.644 14.635.270.554 Jasa apartemen 541.146.299 351.669.870 Management & Consultant 6.178.123.685 4.070.611.772

Sub jumlah 20.195.554.628 19.057.552.196 Penyisihan piutang tak tertagih (11.583.531.913) (10.964.762.822)

Jumlah 8.612.022.715 8.092.789.374

Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut :

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Saldo awal tahun 11.191.972.567 8.905.623.578 Penambahan cadangan 391.559.346 2.059.139.244

Jumlah 11.583.531.913 10.964.762.822

Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut :

31 Maret 2011 31 Maret 2010

1 hari Sampai 30 hari 6.608.424.485 6.031.956.739 31 hari sampai 120 hari 4.498.091.187 3.038.356.151 Lebih dari 120 hari 9.089.038.956 6.873.052.739

Sub jumlah 20.195.554.628 15.943.365.629 Penyisihan piutang tak tertagih (11.583.531.913) (10.964.762.822)

Jumlah 8.612.022.715 4.978.602.807

5. Persediaan

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Persediaan real estate - -Makanan 678.097.948 567.324.404 Minuman 191.905.191 178.289.947 Perlengkapan 110.607.172.638 831.004.046

Jumlah 111.477.175.777 1.576.618.397

Manajamen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha dikemudian hari.

Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode.

(26)

5. Persediaan - lanjutan

6. Biaya Dibayar Dimuka

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Administrasi saham 82.500.002 73.014.779 Asuransi - 240.524.646 Koran dan majalah - -Lain-lain 6.032.083 298.738.068 Jumlah 88.532.085 612.277.493

7. Uang Muka Pembelian

8. Transaksi Kepada Pihak Hubungan Istimewa

a. Piutang Usaha

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Hotel Sahid Surabaya 2.142.645.278 1.669.326.446 Hotel Sahid Lippo Cikarang 2.988.009.807 1.634.441.838 Hotel Sahid Yogyakarta 1.284.661.777 1.182.780.556 Hotel Sahid Raya Solo 969.851.071 832.166.000 Hotel Sahid Makasar Perkasa 809.416.568 -Hotel Sahid Manado 535.647.902 -Hotel Sahid Kusuma Solo 176.731.887 -PT. SID Service Apartement - -Sahid Senggigi - -Apartemen Sahid/unit Strata Tile - -Saldo dipindahkan 8.906.964.290 5.318.714.840 Dalam kegiatan usahanya sehari-hari, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang meliputi transaksi pinjam-meminjam uang, serta pembayaran terlebih dahulu beban-beban usaha. Pinjaman yang diberikan kepada atau yang diterima dari pihak hubungan istimewa tidak dikenakan bunga, dan tidak ditentukan batas waktu pembayaran, batas maksimum dan tidak ada perjanjian mengikat.

Saldo piutang dan hutang yang timbul dari transaksi tersebut rinciannya sebagai berikut:

Akun ini merupakan pembayaran uang muka pembelian kepada pihak ketiga. Saldo per 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp.1.141.706.465 dan Rp.883.211.674.

Persediaan real estat terdiri dari bangunan (secara strata title) yang siap dijual yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value). Nilai realisasi bersih merupakan estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.

(27)

8. Transaksi Kepada Pihak Hubungan Istimewa - lanjutan a. Piutang Usaha - lanjutan

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Saldo pindahan 8.906.964.290 5.318.714.840 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp.250.000.000) 1.725.636.254 287.014.851

Sub jumlah 10.632.600.544 5.605.729.691 Penyisihan kerugian penurunan nilai - -Jumlah 10.632.600.544 5.605.729.691

b. Piutang Hubungan Istimewa

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Koperasi Sahid Jaya Hotel 1.508.276.000 1.508.276.000 PT. International Hotel Manado 709.770.562 709.770.562 PT. Kardamai 1.496.381.570 7.151.636.873 PT. Koba Pangestu 684.858.232 1.168.396.048 PT. Sahid & Co 2.875.870.409 5.396.404.698 PT. Sahid Empu 4.817.877.364 4.817.877.364 PT. Sahid Inti Dinamika 17.115.671.472 17.002.618.824 PT. Sahid Kusuma 179.625.029 375.470.029 PT. Sahid Manguni Garden 748.504.590 785.323.000 PT. Sahid Perdana 1.652.118.409 1.652.118.409 PT. Sahid Memorial Hospital 9.365.418.483 9.365.418.483 PT. Satrya Bima Sakti 409.873.862 1.779.688.037 PT. Tema Baru 1.928.223.871 1.928.223.871 PT. SIHM & C 1.542.467.304 -Unit Strata Title 1.248.174.758 1.402.283.302 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp.250.000.000) 12.931.667.731 5.165.344.393

Sub jumlah 59.214.779.646 60.208.849.893 Penyisihan piutang tak tertagih (12.541.356.522) (12.541.356.522) Jumlah 46.673.423.124 47.667.493.371

c. Hutang Usaha

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Yayasan Sahid Jaya 2.631.406.944 2.059.580.384 Hotel Grand Sahid Jaya 615.364.795 497.174.576 Personell Dept (Dana Kesejahteraan Karyawan) 182.914.692 182.914.692 PT. Sahid Makasar 1.075.120.725 1.075.120.725 PT. Empu Sahid International 789.873.004 3.995.065.040 PT. Manguni Garden Hotel - 22.610.078.894 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp.250.000.000) 4.065.567.317 2.112.439.241 Jumlah 9.360.247.477 32.532.373.552

(28)

8. Transaksi Kepada Pihak Hubungan Istimewa - lanjutan c. Hutang Usaha - lanjutan

9. Penyertaan Saham

31 Maret 2011 31 Maret 2010

PT. International Hotel Manado 389.155.000 360.000.000 PT. Pondok Indah Padang Golf - 150.000.000 150.000.000 Jumlah 539.155.000 510.000.000

10 Aktiva Tetap

Rincian aktiva tetap, akumulasi penyusutan dan nilai buku adalah sebagai berikut :

Pengurangan Saldo Akhir

Harga perolehan :

Tanah - 40.109.741.285

Bangunan & prasarana - 500.626.421.638

Mesin dan listrik - 40.268.716.399

Perlengkapan - 33.683.961.778

Perabot operasional 866.957.242 24.713.218.290

Kendaraan 1.599.228.750 10.824.779.407

Sub jumlah 2.466.185.992 650.226.838.797

Dalam penyelesaian - 9.229.032.727

Sewa guna usaha -

-Jumlah 2.466.185.992 659.455.871.524 7.847.979.452 646.396.421.582 1.381.053.275 40.694.886.599 (426.170.200) Penambahan 1.715.079.712 32.265.750.583 647.777.474.857 14.144.582.659 1.418.211.195 3.564.998.000 6.296.603.207

Akun piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan transaksi pinjaman modal kerja dan pembebanan biaya dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi tersebut dilakukan tanpa pembebanan bunga dan jaminan, serta tidak ditentukan jatuh temponya.

Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode.

Sifat hubungan Perusahaan dengan perusahaan tersebut di atas adalah bahwa perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai sebagian pemegang saham, komisaris dan/atau direksi yang sama dengan Perusahaan. 498.911.341.926 24.484.500 25.580.175.532 8.859.010.157 Jenis 40.085.256.785 Saldo Awal 31 Maret 2011

(29)

10 Aktiva Tetap - lanjutan

Pengurangan Saldo Akhir

Akumulasi penyusutan :

Bangunan & prasarana - 153.343.617.778

Mesin dan listrik - 21.766.143.627

Perlengkapan - 29.127.204.411

Perabot operasional 26.138.000 13.369.138.495

Kendaraan 1.399.325.157 6.021.639.735

Sub jumlah 1.425.463.157 223.627.744.046

Sewa guna usaha -

-Jumlah 1.425.463.157 223.627.744.046

Nilai Buku 435.828.127.478

Pengurangan Saldo Akhir

Harga perolehan :

Tanah - 40.085.256.785

Bangunan & prasarana - 199.552.361.112

Mesin dan listrik - 22.104.328.554

Perlengkapan - 29.834.757.514

Perabot operasional 428.471.925 14.392.184.206

Kendaraan - 7.304.267.938

Sub jumlah 428.471.925 313.273.156.109

Dalam penyelesaian 364.493.672 544.206.074.387

Sewa guna usaha - 352.934.329

Jumlah 792.965.597 857.832.164.825

Akumulasi penyusutan :

Bangunan & prasarana - 159.065.184.253

Mesin dan listrik - 20.214.129.286

Perlengkapan - 27.595.702.904

Perabot operasional 228.381.102 12.103.863.842

Kendaraan - 6.097.228.806

Sub jumlah 228.381.102 225.076.109.091

Sewa guna usaha - 275.968.250

Jumlah 228.381.102 225.352.077.341 Nilai Buku 632.480.087.484 27.363.747.977 231.954.927 156.492.795.484 2.572.388.769 20.065.188.668 148.940.618 270.837.179 5.131.071 222.416.217.838 3.164.240.605 635.334.980.503

Aset tetap kecuali tanah yang diperoleh sampai dengan 15 Nopember 1978 dinilai kembali pada tanggal 1 Januari 1979 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 109/KMK.04/1979 tanggal 27 Maret 1979. Biaya perolehan aset tetap yang berkaitan dengan perubahan nilai tukar Rupiah disesuaikan nilainya sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 45 tanggal 2 Oktober 1986, kecuali tanah yang diperoleh sampai dengan 12 September 1986 dan masih dimiliki dan digunakan pada tanggal 1 Januari 1987. 222.145.380.659 3.159.109.534 12.219.990.672 112.254.272 6.003.657.858 93.570.948 352.934.329 -857.751.198.341 873.932.081 312.827.695.953 873.932.081 544.570.568.059 -14.820.656.131 -7.304.267.938 -21.813.544.128 290.784.426 40.085.256.785 29.311.381.970 523.375.544 7.132.963.676 217.170.847.620 199.492.589.001 59.772.111 31 Maret 2010 27.898.975.227 1.121.040.289 1.228.229.184 13.395.276.495 288.001.216 7.882.359.583 7.882.359.583 5.245.088.894 Penambahan

Jenis Saldo Awal Penambahan

217.170.847.620 430.606.627.237 148.098.528.884 20.645.103.338

(30)

10 Aktiva Tetap - lanjutan

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Proyek Ahyat Abalone 1.581.138.275 -Proyek Puri Ratna dan Renovasi 7.647.894.452 544.206.074.387 Jumlah 9.229.032.727 544.206.074.387

11 Investasi Dalam Ventura Bersama

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Saldo awal 259.881.301.695 298.105.394.533 Penjualan tahun 2010 (3.243.305.796) -Persediaan unit siap jual (109.558.837.500) -Aset tetap (147.079.158.399) -Bagian laba bersih 23.400.000.000 Kontribusi yang diterima (61.624.092.838) Jumlah - 259.881.301.695 Akun ini merupakan investasi dalam Ventura Bersama Sahid Multi Pratama Gemilang dimana Perusahaan memiliki partisipasi sebesar 45% yang dicatat dengan metode ekuitas.

Pada tahun 2010, penambahan aset tetap termasuk reklasifikasi aset dalam penyelesaian dan investasi dalam ventura bersama ke aset tetap sebesar Rp 359,33 miliar.

Aset tetap Perusahaan, selain tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan gempa bumi dengan nilai pertanggungan per 31 Maret 2011 dan 2010 sebesar USD 45.000.000. Manajemen perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi telah cukup untuk menutupi kerugian yang timbul atas risiko tersebut.

Rincian Aset dalam penyelesaian dapat dirinci sebagai berikut :

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berpendapat bahwa tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010.

Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 7.594.358.367 dan Rp 3.164.240.605.

Berdasarkan akta notaris No. 04 dari Notaris Helmi S.H. tanggal 28 Februari 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian pengoperasian bersama dengan PT Multi Pratama Gemilang ("MPG") untuk meneruskan pembangunan gedung perkantoran yang terhenti di tahun 2007. Kerjasama tersebut bertujuan untuk membangun gedung perkantoran 39 lantai dan hunian dilengkapi dengan 5 basement dan sarana lainnya dengan kepemilikan strata title.

(31)

11 Investasi Dalam Ventura Bersama - lanjutan

Berdasarkan perjanjian ventura bersama, telah disepakati hal-hal berikut : 1.

2. Jangka waktu perjanjian adalah 24 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

MPG menyediakan dana sebesar Rp.539.750.000.000 sebagai dana untuk penyelesaian proyek. Perusahaan menyerahkan kontribusi berupa aset tetap dalam konstruksi yang dimiliki perusahaan, dinilai sebesar Rp.365.250.000.000.

Apabila masih terdapat sisa unit dari proyek yang belum terjual pada saat proyek telah selesai, sisa unit akan dibagi dengan komposisi 45% untuk Perusahaan dan 55% untuk MPG.

Pada tahun 2010 perjanjian pengoperasian bersama dengan PT Multi Pratama Gemilang ("MPG") tersebut telah berakhir dan Perusahaan memperoleh 23.262,31 m2 luas bangunan yang terdiri atas 5.826,43 m2 untuk apartemen, 5.395,88 m2 untuk perkantoran, 2.629,46 m2 berupa bangunan dan prasarana, 8.952,85 m2 untuk persediaan unit apartemen serta 12.040 m2 sisa lahan berupa lorong/selasar.

MPG bertanggung jawab penuh untuk mendanai penyelesaian pembangunan proyek dan penentuan kontraktor, manajemen konstruksi dan quantity surveyor sedangkan Perusahaan berhak melakukan pengawasan. Apabila terjadi kekurangan dana dalam penyelesaian proyek, MPG bersedia mencukupi kekurangan dana tersebut.

MPG bertanggung jawab atas penjualan gedung perkantoran dan hunian.

Bilamana kontribusi masing-masing pihak telah dikembalikan maka sisa dana dibagi sesuai dengan proporsi partisipasi.

MPG bertanggung jawab atas penyelesaian proyek. Bilamana nilai kontrak untuk menyelesaikan lebih tinggi atau lebih rendah daripada Rp 539.750.000.000, maka kelebihan atau kekurangan menjadi keuntungan atau kerugian MPG.

MPG harus melepaskan Perusahaan dari setiap atau seluruh tanggung jawab, kehilangan, kerusakan dan biaya-biaya jika ada tuntutan dari pihak ketiga lainnya sehubungan dengan kelanjutan pembangunan dan pemasaran proyek.

Seluruh keuntungan yang di peroleh setelah dikurangi dengan kontribusi masing-masing pihak, dibagi sebesar 45% kepada Perusahaan dan sebesar 55% kepada MPG.

Pada tahun 2010 dan 2009, bagian laba bersih Perusahaan atas ventura bersama masing-masing sebesar Nihil dan Rp 23,40 miliar, disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain dalam laporan laba rugi konsolidasian.

(32)

12. Aset Lain-lain

13. Hutang Usaha Pihak Ketiga

31 Maret 2011 31 Maret 2010

PT.Bintara Aluminium 252.531.463 3.273.210.793 PT.Citra Dinamika Interindo 512.671.735 1.584.791.701 PT. Fajar Idola Pratamabaru 420.425.879 6.085.953.295 PT. King Sun Indo Utama - 385.265.650 PT.Tiga Juru Kreasi 317.550.000 1.881.191.428 PT.Bina Cataloka Filindo 412.829.450 1.055.559.700 PT.Indovickers Furnitama - 397.496.880 Supplier 23.354.311.625 22.312.652.034 Lain-lain (masing-masing dibawah 250 juta) 2.006.089.514 1.181.875.696 Jumlah 27.276.409.666 38.157.997.177 Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut :

31 Maret 2011 31 Maret 2010

1 hari Sampai 30 hari 5.428.662.933 6.346.952.731 31 hari sampai 120 hari 7.078.585.733 7.642.928.492 Lebih dari 120 hari 14.769.161.000 24.168.115.954

Jumlah 27.276.409.666 38.157.997.177

14. Perpajakan

a. Pajak Dibayar Dimuka

Akun ini terdiri atas deposito yang dijaminkan dan pinjaman pegawai kepada Perusahaan yang berjangka waktu lebih dari satu tahun. Saldo aset lain-lain per 31 Maret 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 1.939.217.197 dan Rp 2.868.017.158.

Akun ini merupakan pajak dibayar dimuka atas pajak penghasilan pasal 25 bulan Maret 2011 sebesar Rp. 145.245.933.

(33)

14. Perpajakan - lanjutan b. Hutang Pajak 31 Maret 2011 31 Maret 2010 Pajak Pembangunan (PB I) 8.149.810.244 14.950.478.383 Pajak Penghasilan : - -Pasal 21 3.313.468 62.748.097 Pasal 23 - -Pasal 29 19.463.463.823 20.072.861.839 Pasal 4 (2) - -Pajak Pertambahan Nilai 9.768.743.411 10.911.341.759 Pajak Bumi dan Bangunan 1.903.137.160 1.318.460.730 Jumlah 39.288.468.106 47.315.890.808

c. Pajak Tangguhan

d. Administrasi dan Perubahan Peraturan Perpajakan

15. Biaya Yang Masih Harus Dibayar

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Listrik, telepon dan air 1.989.837.097 1.434.511.751 Cadangan china & glassware 375.546.372 591.466.731 Lain-lain 35.053.585 335.325.605 Jumlah 4.726.472.495 2.361.304.087

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. Aset pajak tangguhan Per 31 Maret 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp. 1.297.984.976 dan Rp. 1.582.582.247

(34)

16. Pendapatan Diterima Dimuka

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Pendapatan hotel 8.621.090.794 8.602.467.022 Sahid residence - 90.234.133.864 Sewa apartemen 1.665.918.370 2.729.396.495 Sewa Bank Jatim 90.747.000 304.331.741 Sewa menara - -Sewa Bersih Sehat 453.750.000 1.088.996.000 Jumlah 19.444.456.853 102.959.325.122

17. Hutang Bank

31 Maret 2011 31 Maret 2010

PT. Bank Mega, Tbk 121.786.878.680 119.478.680.339 PT. Bank Panin Indonesia, Tbk 313.025.005 545.849.601 PT. Bank Syariah Bukopin 6.605.741.495 129.111.950 Sub Total 128.705.645.180 120.153.641.890 Dikurangi : Bagian yang jatuh tempo dlm 1 tahun

PT. Bank Mega, Tbk 7.500.024.093 7.308.246.528 PT. Bank Panin Indonesia, Tbk 69.508.359 69.508.359 PT. Bank Syariah Bukopin 312.696.088 -Sub Total 7.882.228.540 7.377.754.887 Bagian Jangka Panjang 120.823.416.640 112.775.887.003

a. PT. Bank Mega, Tbk

-Term Loan I (TL I) dengan maksimum kredit sebesar Rp 70.000.000.000 dengan masa tenggang sampai dengan 25 juni 2010 dan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2014.

Term Loan II (TL II) dengan maksimum kredit sebesar Rp 47.851.000.000 dengan masa tenggang sampai dengan 25 Juni 2010 dan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2014.

Pada tanggal 27 Januari 2010, PT Bank Mega Tbk. telah memberikan persetujuan perubahan kondisi kredit sebagai berikut:

Term Loan III (TL III) dengan maksimum kredit sebesar Rp 32.149.000.000 dengan masa tenggang sampai dengan 23 Juni 2010 dan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2015. Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman Kredit Investasi (KI) dari PT Bank Mega Tbk berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 21 tanggal 19 April 2007 sejumlah Rp 150.000.000.000 untuk tujuan pelunasan pinjaman ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 70.000.000.000 dan renovasi Hotel Sahid Jaya Lt 1 sebesar Rp 80.000.000.000. Pinjaman tersebut berjangka waktu 79 bulan yang akan berakhir pada tanggal 25 Oktober 2013 dengan tingkat suku bunga sebesar 15% (efektif) per tahun dengan grace period sejak tanggal penandatanganan sampai dengan 25 Oktober 2008.

(35)

17. Hutang Bank - lanjutan

a. PT. Bank Mega, Tbk - lanjutan

Jaminan atas kredit ini berupa: 1.

2.

3.

b. PT. Bank Persyarikatan

Jaminan atas kredit ini berupa: 1.

2.

3.

4.

SHM atas satuan Rumah Susun No. 191/M Apartemen Istana Sahid Lt DSRMZ No. M.05 Jl. KH. Mas Mansyur Luas 60,78 M2 atas nama PT Sahid Inti Dinamika (lihat Catatan 10).

Jaminan atas fasilitas kredit ini berupa 6 (enam) bidang tanah dengan SHGB No. 283, 387,176, 286 dan 288 seluas 22.680 M2, yang berlokasi di Kelurahan Tanah Abang, Kecamatan Karet Tengsin atas nama PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (lihat Catatan 10).

Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman Kredit Investasi (KI) dari PT Bank Persyarikatan berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 54 tanggal 8 Agustus 2006 sejumlah Rp 5.000.000.000 untuk tujuan renovasi kamar dan koridor hotel. Pinjaman tersebut berjangka waktu 42 bulan termasuk grace period 6 (enam) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Tingkat suku bunga sebesar 18% efektif (review per bulan).

SHM atas satuan Rumah Susun No. 188/M Apartemen Istana Sahid Lt. Mezanine No. 02, Jl. KH.Mas Mansyur Luas 402,11 M2 atas nama PT Sahid Inti Dinamika (lihat Catatan 10)

Personal guarantee notarial atas nama Ir. Hariyadi B. Sukamdani.

Berdasarkan surat dari PT Bank Syariah Bukopin (dahulu PT Bank Persyarikatan) No. 402/DBH I/KP-JKT/III/2010 tanggal 1 Maret 2010, fasilitas pinjaman Perusahaan telah lunas.

SHM atas satuan Rumah Susun No. 183/D-M Apartemen Istana Sahid Lt DSRMZ No. DSR.01 Jl. KH Mas Mansyur Luas 929,91 M2 atas nama PT Sahid Inti Dinamika (lihat Catatan 10). Pada tanggal 29 Maret 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian untuk memperoleh fasilitas pembiayaan Al-Musyarakah dari PT Bank Syariah Bukopin dengan jumlah maksimal sebesar Rp 8 miliar dengan jangka waktu selama 60 bulan sejak tanggal pencairan pertama dan berakhir pada tanggal 28 Maret 2015.

Personal guarantee atas nama Prof Dr. H. Sukamdani Sahid Gitosardjono dan Ny. Hj. Juliah Sukamdani.

(36)

17. Hutang Bank - lanjutan

c. PT. Bank Panin Indonesia, Tbk

18. Hutang Jangka Pendek Lainnya

31 Maret 2011 31 Maret 2010

PT. Toyota Finance 496.368.000 21.947.520 PT. Indomobil Finance - -PT. Balimor Finance 2.588.692.000 -PT. Tunas Financindo Sarana - 520.000.000 Lain-lain 131.816.000 -Jumlah 3.216.876.000 541.947.520

19. Hutang Pemegang Saham

20. Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan

Anak Perusahaan memperoleh Fasilitas Pinjaman Jangka Panjang (PJP) dari PT Bank Pan Indonesia Tbk berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan No. 57 tanggal 9 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, SH, notaris di Jakarta sejumlah maksimal Rp 1.000.000.000 untuk tujuan investasi. Pinjaman tersebut berjangka waktu 48 bulan yang akan berakhir pada tanggal 9 Juni 2012 dengan tingkat suku bunga sebesar 11,5% (efektif) per tahun yang direview setiap saat.

Jaminan atas fasilitas kredit ini berupa tanah dan bangunan SHM No. 353/Karet atas nama Sukamdani Gitosardjono seluas lebih kurang 176 M2 yang terletak di Jl. Komando III No.3 RT 012, RW 03, Kecamatan Setia Budi, Kelurahan Karet, Jakarta Selatan.

Akun ini merupakan pinjaman modal kerja dari pemegang saham atas nama pada 31 Maret 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 14.876.919.791 dan Rp 5.036.711.681. Transaksi tersebut dilakukan tanpa pembebanan bunga dan jaminan, serta tidak ditentukan jatuh temponya.

Perusahaan menyelenggarakan program pensiun melalui program tunjangan hari tua dan program pensiun pasti bagi karyawan yang telah memenuhi persyaratan. Program pensiun seluruh unit di bawah Sahid Group dikelola oleh Dana Pensiun Sahid Group, sedangkan program tunjangan hari tua pengelolaannya diserahkan kepada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero). Sumber pendanaan pensiun berasal dari kontribusi karyawan dan perusahaan masing-masing sebesar 6% dan 4% dari gaji pokok, dan jika ada kekurangan dana akan ditanggung oleh perusahaan, biaya pensiun yang dibebankan dalam operasi terdiri atas biaya jasa kini sebesar Rp. 3.636.326.371 dan Rp. 3.549.347.316 dengan rincian sebagai berikut :

(37)

20. Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan - lanjutan

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Beban jasa kini :

▪ Jasa kini perusahaan 1.654.177.348 1.355.910.730 Beban bunga 1.489.523.402 2.080.548.976 Amortisasi jasa lalu (non vested) 1.200.469.819 1.200.469.819 Amortisasi akumulasi keuntungan (kerugian) aktuarial (707.844.198) (1.087.582.209) Dampak perubahan asumsi aktuaria - -Beban imbalan pasca kerja diakui 3.636.326.371 3.549.347.316

31 Maret 2011 31 Maret 2010

Kewajiban pada awal periode 13.027.617.967 13.269.598.505 Beban imbalan pasca kerja yang diakui periode berjalan 3.636.326.371 3.549.347.316 Beban imbalan pasca kerja selama periode berjalan (2.044.033.399) (4.417.536.646) Kewajiban diakui di neraca 14.619.910.939 12.401.409.175

21. Hutang Jangka Panjang Lainnya

31 Maret 2011 31 Maret 2010

PT. Bank Dagang Industri 19.846.899.372 19.846.899.372 SGP Bank 19.076.361.484 19.076.361.484 PT. Bank CIMB Niaga, Tbk 277.832.691 277.832.691 Lain-lain 3.532.006.229 3.829.228.915 Jumlah 42.733.099.776 43.030.322.462

22 Hak Minoritas

31 Maret 2011 31 Maret 2010

PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk., sebesar 95%

atau sebesar 9.500.000 lembar saham 9.500.000.000 9.500.000.000 PT. Sahid & Co. sebesar 5%

atau sebesar 500.000 lembar saham 500.000.000 500.000.000 Jumlah 10.000.000.000 10.000.000.000 Sesuai dengan Akta Notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM., No. 37 tanggal 20 Nopember 1997 telah dilakukan pembelian saham PT. Sahid International Hotel Management & Consultant oleh PT. Hotel Sahid Jaya International, Tbk. Modal dasar PT. Sahid International Hotel Management & Consultant adalah sebesar Rp.10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah) dengan nilai nominal Rp.1.000 (seribu rupiah) per lembar saham. Dari modal saham tersebut di atas telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 10.000.000 (sepuluh juta) lembar saham dengan komposisi sebagai berikut :

Akun ini merupakan uang muka penjualan atas gedung perkantoran Menara Sahid beserta fasilitasnya, dengan rincian sebagai berikut :

Referensi

Dokumen terkait

realitas, atau dari logos ke praksis. 11 Metodologi hermeneutika yang diintrodusir oleh Hassan Hanafi merupakan upaya rekonsruksi pemahaman yang bersifat manusiawi dalam

(2) RPH dan/atau UPD dengan pola pengelolaan Jenis II dan Jenis III sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c, selain menyelenggarakan kegiatan pemotongan hewan

Status Gagak Banggai Corvus unicolor di Pulau Peleng, Kabupaten Banggai Kepulauan Provinsi Sulawesi Tengah.. Palu:

Beberapa kaidah yang ada pada mushaf standar Indonesia menerapkan hazf alif dalam surat Yasin, ar-Rahman, dan al-Waqiah adalah kaidah pada lafadz yang berbentuk jama’ taksir,

Koefisien (indeks) determinasi tersebut menunjukkan informasi bahwa 65,4% penerimaan budidaya mawar dapat dijelaskan oleh variabel jumlah polybag, biaya produksi,

Low pass filter (Filter lolos Rendah) adalah filter yang hanya melewatkan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (f c )a. Diatas frekuensi tersebut,

Selain itu, menurut Sayuti Sahara dalam Sujiono (2002: 3.27- 3.28) gerak lokomotor merupakan gerak dasar yang menjadi fondasi untuk dipelajari dan diperkenalkan pada anak usia

Untuk dapat meningkatkan kualitas produk dan pelayanan yang diinginkan konsumen, maka Apotek Rama perlu memberikan perhatian terhadap kelengkapan produk, harga yang