• Tidak ada hasil yang ditemukan

S U RV E Y I ND I KATOR A K SES DAN P E NGG UN AAN T IK PA DA RU MA H TAN GGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "S U RV E Y I ND I KATOR A K SES DAN P E NGG UN AAN T IK PA DA RU MA H TAN GGA"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

B U K U S A K U

S U R V E Y I N D I K A T O R

A K S E S D A N P E N G G U N A A N T I K

P A D A R U M A H T A N G G A

T A H U N 2 0 1 4

K E M E N T E R I A N K O M U N I K A S I D A N I N F O R M A T I K A

(2)

B U K U S A K U

S U R V E Y I N D I K A T O R

A K S E S D A N P E N G G U N A A N T I K

P A D A R U M A H T A N G G A

T A H U N 2 0 1 4

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SDM PUSLITBANG PENYELENGGARA POS DAN INFORMATIKA

(3)

Kementerian Kominfo, Jakarta, Indonesia

2014, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)

BUKU SAKU SURVEY INDIKATOR DAN PENGGUNAAN TIK PADA RUMAH TANGGA TAHUN 2014 Tahun 2014/ Tim Indikator TIK Indonesia, Puslitbang PPI - Kominfo

P U S L I T B A N G P E N Y E L E N G G A R A P O S D A N I N F O R M A T I K A K E M E N T E R I A N K O M U N I K A S I D A N I N F O R M A T I K A J l . M e d a n M e r d e k a B A r a t N o . 9 G e d u n g B l a n t a i 4 j a k a r t a P u s a t 1 0 1 1 0 T e l p . / F a x . ( 0 2 1 ) 3 8 4 6 1 8 9 w w w . b a l i t b a n g k o m i n f o . g o . i d

(4)

K A T A P E N G A N T A R

TIK saat ini telah terintegrasi dalam setiap sektor kehidupan dan menjadi katalisator kemajuan perekonomian negara. Hal ini menjadikan TIK menjadi agenda utama pembangunan di setiap negara. Oleh karena itu, mengetahui perkembangankondisi ketersediaan akses dan infrastruktur TIK merupakan hal yang penting dilakukan. Data-data tersebut diperlukan untuk membangun suatu kebijakan yang tepat dalam mengatur akses dan penggunaan TIK serta mengembangkan infrastrukturnya. Karena itulah dalam pertemuan“World Summit on the Information Society (WSIS)”, tahun 2003, negara-negara dunia menyepakati pentingnya standard pengukuran TIK yang meliputi infrastruktur dan penggunaannya di masing-masing negara. Standard pengukuran TIK tersebut selain bertujuan untuk memperoleh gambaran kemajuan akses, penggunaan TIK serta infrastruktur di masing-masing negara juga dapat diperbandingkan dengan negara lain. Mengingat pentingnya mengetahui data gambaran akses dan penggunaan TIK oleh masyarakat Indonesia, pada tahun 2014 Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengadakan survei akses dan penggunaan TIK sektor rumah tangga yang dilaksanakan secara nasional oleh Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika - Badan Litbang SDM dengan melibatkan 8 Balai Penelitian Kominfo di daerah yang wilayah kerjanya mencakup seluruh propinsi di Indonesia. Survei akses dan penggunaan TIK di rumah tangga tersebut disusun berdasarkan dari indikator TIK yang ditetapkan oleh ITU ( Internatinal Telecommunication Union) dengan jumlah sampel kurang lebih 9000 Rumah Tangga di 140 Kabupaten/Kota pada 33 Provinsi.

Buku Saku ini merupakan ringkasan hasil survey diatas, sementara hasil selengkapnya dapat dilihat dalam Buku Laporan Survey Indikator Akses dan Penggunaan TIK pada Rumah Tangga Tahun 2014. Data indikator akses TIK pada Rumah tangga ini diharapkan dapat menjadi baseline data bagi para stakeholder untuk dapat digunakan dalam penyusunan kebijakan pembangunan TIK Indonesia. Kedepannya, kami berharap dapat bersinergi dengan semua instansi terkait untuk membangun Indikator TIK Nasional di setiap sektor sehingga mampu mewujudkan ketersediaan data TIK Indonesia yang lebih akurat dan komprehensif.

Jakarta, 3 Desember 2014 Kepala Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika Dr. Ir Hedi M. Idris, M.Sc

(5)

D A F T A R I S I

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

AKSES RUMAH TANGGA TERHADAP TIK

1.1 Perbandingan akses rumah tangga terhadap TIK tahun 2013 & 2014

1.2 Kepemilikan TIK dalam rumah tangga

1.3 Akses rumah tangga terhadap telepon genggam

1.4 Akses rumah tangga terhadap telepon kabel

1.5 Akses rumah tangga terhadap komputer

1.6 Akses rumah tangga terhadap internet

1.7 Akses rumah tangga terhadap televisi

1.8 Akses rumah tangga terhadap radio

SEBARAN INDIVIDU TERHADAP TIK

2.1 Sebaran individu pengguna telepon genggam menurut tingkat pendidikan

2.2 Sebaran individu pengguna telepon genggam menurut usia

2.3 Sebaran individu pengguna telepon genggam menurut pengeluaran per bulan

2.4 Sebaran individu pengguna telepon genggam menurut jenis kelamin

2.5 Sebaran individu pengguna telepon genggam menurut pekerjaan

2.6 Aktivitas yang berkaitan dengan penggunaan komputer oleh individu

2.7 Sebaran individu pengguna internet menurut wilayah

2.8 Sebaran individu pengguna internet menurut usia

2.9 Sebaran individu pengguna internet menurut pekerjaan

2.10 Sebaran individu pengguna internet menurut lokasi

2.11 Aktivitas utama individu mengakses internet

2.12 Rata-rata biaya individu untuk pulsa komunikasi dan internet menurut jenis kelamin

2.13 Kendala rumah tangga tidak mengakses internet

2.14 Kendala rumah tangga tidak mengakses internet karena jaringan tidak tersedia

menurut wilayah

2.15 Sebaran stasiun televisi yang sinyalnya diterima baik

i

i i

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 0

1 1

1 2

1 3

1 4

1 5

1 6

1 7

1 8

1 9

2 0

2 1

2 2

2 3

2 4

2 5

(6)

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

AKSES RUMAH TANGGA TERHADAP TIK

1.1 Perbandingan akses rumah tangga terhadap TIK tahun 2013 & 2014

1.2 Kepemilikan TIK dalam rumah tangga

1.3 Akses rumah tangga terhadap telepon genggam

1.4 Akses rumah tangga terhadap telepon kabel

1.5 Akses rumah tangga terhadap komputer

1.6 Akses rumah tangga terhadap internet

1.7 Akses rumah tangga terhadap televisi

1.8 Akses rumah tangga terhadap radio

SEBARAN INDIVIDU TERHADAP TIK

2.1 Sebaran individu pengguna telepon genggam menurut tingkat pendidikan

2.2 Sebaran individu pengguna telepon genggam menurut usia

2.3 Sebaran individu pengguna telepon genggam menurut pengeluaran per bulan

2.4 Sebaran individu pengguna telepon genggam menurut jenis kelamin

2.5 Sebaran individu pengguna telepon genggam menurut pekerjaan

2.6 Aktivitas yang berkaitan dengan penggunaan komputer oleh individu

2.7 Sebaran individu pengguna internet menurut wilayah

2.8 Sebaran individu pengguna internet menurut usia

2.9 Sebaran individu pengguna internet menurut pekerjaan

2.10 Sebaran individu pengguna internet menurut lokasi

2.11 Aktivitas utama individu mengakses internet

2.12 Rata-rata biaya individu untuk pulsa komunikasi dan internet menurut jenis kelamin

2.13 Kendala rumah tangga tidak mengakses internet

2.14 Kendala rumah tangga tidak mengakses internet karena jaringan tidak tersedia

menurut wilayah

2.15 Sebaran stasiun televisi yang sinyalnya diterima baik

i

i i

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 0

1 1

1 2

1 3

1 4

1 5

1 6

1 7

1 8

1 9

2 0

2 1

2 2

2 3

2 4

2 5

(7)

A K S E S R U M A H T A N G G A

T E R H A D A P T I K

(8)

P E R B A N D I N G A N A K S E S R U M A H T A N G G A T E R H A D A P T I K T A H U N 2 0 1 3 & 2 0 1 4

Kalimantan Sulawesi Sumatera

Jawa Bali & Nusa Tenggara

Maluku & Papua

2 0 1 3 2 0 1 4 7 4 . 6% 9 8 . 5% 9 5 . 9% 9 2 . 6% 9 2 . 9% 8 6 . 6% 7 6 . 8% 9 8 . 8% 9 6 . 0% 9 5 . 5% 9 4 . 7% 9 0 . 5% Jawa Sumatera Kalimantan Sulawesi Bali & Nusa Tenggara

Maluku & Papua

Dari Tahun 2013 ke 2014 terdapat peningkatan persentase akses TIK di Rumah tangga, Hal ini terlihat di Pulau jawa memiliki akses TIK paling tinggi dibandingkan pulau lainnya selama 2 tahun, dimana pada tahun 2013 sebesar 98.5% dan tahun 2014 sebesar 98.8%. sedangkan pulau Maluku dan Papua merupakan pulau dengan akses TIK terendah.

(9)

K E P E M I L I K A N T I K D A L A M R U M A H T A N G G A 2 0 1 4 R a d i o T V T e l e p o n K a b e l T e l e p o n G e n g g a m K o m p u t e r I n t e r n e t 2 7 . 2 % 7 2 . 7 % 8 7 . 2 % 1 2 . 8 % 9 4 . 2 % 5 . 8 % 8 3 . 2 0 % 1 6 . 8 0 % 2 5 . 2 0 % 7 4 . 8 0 % 2 2 . 2 0 % 7 7 . 8 0 % M e m i l i k i T i d a k M e m i l i k i

Dari hasil survei akses dan penggunaan TIK di rumah tangga, diketahui proporsi kepemilikan perangkat dan akses TIK, yaitu Radio, TV, Telepon kabel, HP, Komputer dan Internet.

(10)

A K S E S R U M A H T A N G G A T E R H A D A P T E L E P O N G E N G G A M

8 3 . 2 %

8 1 . 7 %

7 5 . 6 %

8 9 . 3 % 8 8 . 6 %

7 9 . 2 %

6 5 . 2 %

S u l a w e s i B a l i & N T S u m a t e r a J a w a K a l i m a n t a n M a l u k u & P a p u a N A S I O N A L

Secara Nasional akses Rumah Tangga terhadap Telepon Genggam sebesar 83.2%. Pulau Sumatera memliki persentase tertinggi yaitu sebesar 89.3% diikuti oleh pulau Jawa sebesar 88.6%. sedangkan Pulau Papua dan Maluku hanya 65.2%.

(11)

A K S E S R U M A H T A N G G A T E R H A D A P T E L E P O N K A B E L

S u m a t e r a

K a l i m a n t a n

J a w a

S u l a w e s i

B a l i & N u s a T e n g g a r a

M a l u k u & P a p u a

Secara Nasional akses Rumah Tangga terhadap Telepon Kabel hanya 5.8%. Pulau Jawa memliki persentase tertinggi yaitu sebesar 8.4% diikuti oleh pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 8.1%. sedangkan Pulau Papua dan Maluku hanya 2.2%.

(12)

A K S E S R U M A H T A N G G A T E R H A D A P K O M P U T E R

2 5 . 2 %

3 0 . 4 %

2 4 %

2 0 . 7 %

2 8 . 6 %

1 6 . 0 7 %

J a w a

2 5 . 4 %

S u m a t e r a K a l i m a n t a n S u l a w e s i M a l u k u & P a p u a B a l i & N u s a T e n g g a r a

Secara Nasional akses Rumah Tangga terhadap Komputer sebesar 25.2%. Pulau Jawa memliki persentase tertinggi yaitu sebesar 30.4% sedangkan Pulau Papua dan Maluku hanya 16.07%.

(13)

A K S E S R U M A H T A N G G A T E R H A D A P I N T E R N E T

2 2 . 2 %

N A S I O N A L

J a w a

S u m a t e r a

S u l a w e s i

K a l i m a n t a n

B a l i & N u s a T e n g g a r a M a l u k u & P a p u a

2 8 . 3 %

2 6 . 2 %

1 7 . 1 %

1 6 . 5 %

1 6 . 2 %

1 4 . 1 %

Secara Nasional akses Rumah Tangga terhadap Internet sebesar 22.2%. pulau Jawa memliki persentase tertinggi yaitu sebesar 28.3%, selanjutnya pulau Sumatera sebesar 26.2%, lalu pulau Sulawesi sebesar 17.1%, pulau Kalimantan sebesar 16.5%, pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 16.2%, dan pulau Papua dan Maluku sebesar 14.1%.

(14)

A K S E S R U M A H T A N G G A T E R H A D A P T E L E V I S I 9 4 . 6 %9 0 . 3 %8 9 . 0 %8 4 . 2 % 8 1 . 7 %6 6 . 3 % J awa Suma ter a K alimantan Sulawesi Bali & NT Maluk u & P apua

Secara Nasional akses Rumah Tangga terhadap Televisi sebesar 87.2%. pulau Jawa memliki persentase tertinggi yaitu sebesar 94.6%, selanjutnya pulau Sumatera sebesar 90.3%, lalu pulau Kalimantan sebesar 89%, pulau Sulawesi sebesar 84.2%, pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 81.7%, dan pulau Papua dan Maluku sebesar 66.3%.

(15)

M a l u k u & Pa p u a B a l i & N u s a Te n g g a r a J a w a K a l i m a n t a n S u m a t e r a S u l a w e s i

N A S I O N A L

2 7 . 2 %

37.7%

35.4%

32.3%

24.4%

17.2%

15%

A K S E S R U M A H T A N G G A T E R H A D A P R A D I O

Secara Nasional akses Rumah Tangga terhadap Radio sebesar 27.2%. pulau Bali dan Nusa Tengara memliki persentase tertinggi yaitu sebesar 37.7%, selanjutnya pulau Jawa sebesar 35.4%, lalu pulau Kalimantan sebesar 32.3%, pulau Sumatera sebesar 17.2%, pulau Sulawesi sebesar 17.2%, dan pulau Papua dan Maluku sebesar 15%.

(16)

S E B A R A N I N D I V I D U

T E R H A D A P T I K

(17)

S D

S M P S M A

S 1

S 2 / 2 3

t i d a k s e k o l a h 2 9 . 1 2 % 6 2 . 7 7 % 7 7 . 8 3 % 8 9 . 6 7 % 9 4 . 3 6 % 9 0 . 9 1 % S E B A R A N I N D I V I D U T E R H A D A P K E P E M I L I K A N T E L E P O N G E N G G A M B E R D A S A R K A N P E N D I D I K A N

Pada sebaran individu terhadap Telepon Genggam menurut pendidikan terlihat cukup berkorelasi dimana semakin tinggi Pendidikan individu maka akan semakin tinggi persentase kepemilikan, hal ini terlihat pada SMA lalu Sarjana (S1) dan Pasca Sarjana (S2/S3) masing-masing persentase kepemilikan diatas 90%. Sedangkan SMP sebesar 77.83%, SD sebesar 62.77%, dan Tidak Sekolah hanya 29.12%.

(18)

9 - 1 5

1 6 - 2 5 2 6 - 3 5 3 6 - 4 5 4 6 - 5 5 5 6 - 6 5

6 3 . 0 8 % 6 4 . 6 8 % 8 4 . 8 2 % 8 2 . 5 9 % 8 0 . 6 2 % 7 6 . 7 4 % S E B A R A N I N D I V I D U T E R H A D A P K E P E M I L I K A N T E L E P O N G E N G G A M B E R D A S A R K A N U S I A

Usia 16 Tahun hingga 45 Tahun merupakan sebaran individu paling banyak menggunakan telepon genggam, dimana masing-masing persentase kepemilikan diatas 80%, dan rentang usia paling tinggi pada 16 – 25 Tahun yaitu sebesar 84.82%

(19)

6 6 . 5 0 % 7 6 . 4 2 % 8 7 . 8 6 % 9 2 . 9 2 % 7 9 . 0 3 % < R p . 5 0 0 . 0 0 0 R p . 5 0 0 . 0 0 0 - R p . 1 . 0 0 0 . 0 0 0 R p . 1 . 0 0 0 . 0 0 0 - R p . 2 . 0 0 0 . 0 0 0 R p . 2 . 0 0 0 . 0 0 0 - R p . 5 . 0 0 0 . 0 0 0 > R P. 5 . 0 0 0 . 0 0 0

Pada sebaran individu terhadap Telepon Genggam menurut pengeluaran terlihat cukup berkorelasi dimana semakin tinggi Pengeluaran individu per bulan maka akan semakin tinggi persentase kepemilikan, rentang Rp.2.000.000 – Rp. 5.000.000 merupakan sebaran individu terbanyak menggunakan telepon genggam yaitu sebesar 92.92%.

S E B A R A N I N D I V I D U T E R H A D A P K E P E M I L I K A N T E L E P O N G E N G G A M

(20)

65.2% 64.1% 85.9% 84.3% 83.4% 80.2% 67.5% 83.9% 81.0% 77.1% 71.1% 54.6% Rural Rural 74.2% 87.3% Urban Urban 69.7% 83.6% 9-15 Tahun 16-25 Tahun 26-35 Tahun 36-45 Tahun 46-55 Tahun 56-65 Tahun T A B U L A S I S I L A N G S E B A R A N I N D I V I D U T E R H A D A P K E P E M I L I K A N T E L E P O N G E N G G A M

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada sebaran individu terhadap Telepon Genggam menurut Jenis Kelamin yang di silangkan berdasarkan usia. Terlihat bahwa rentang usia 16 – 25 Tahun pada laki-laki merupakan paling tinggi persentase penggunaan yaitu sebesar 85.9%, sedangkan pada perempuan sebesar 83.91%. sedangkan menurut klasifikasi wilayah, rata-rata kepemilikan telepon genggam didominasi dari Urban dengan persentase masing-masing diatas 80%.

(21)

K A R Y A W A N S W A S T A 9 0 . 6 % P N S / T N I / P O L R I 9 3 . 6 % P E L A J A R / M A H A S I S W A 7 7 . 3 % W I R A S W A S T A 8 9 . 9 % T I D A K B E K E R J A 6 7 . 6 % I B U R U M A H T A N G G A 7 3 . 4 % P E N S I U N A N 8 0 % P E T A N I / B U R U H / N E L A Y A N P E D A G A N G / T U K A N G 6 9 . 2 % S E B A R A N I N D I V I D U P E N G G U N A T E L E P O N G E N G G A M M E N U R U T P E K E R J A A N

Sebaran individu pengguna telepon genggam menurut pekerjaan paling tinggi adalah PNS/TNI/POLRI sebesar 93.6%, diikuti oleh Karyawan Swasta, Wiraswasta, Pensiunan, Pelajar/Mahasiswa, Ibu Rumah Tangga, dan kategori Petani/Buruh/Nelayan/Pedagang/Tukang. Sedangkan untuk yang tidak bekerja hanya 67.6%.

(22)

M e m b u k a s i t u s j e j a r i n g s o s i a l M e m b e l i / m e n j u a l b a r a n g d a n j a s a M e l a k u k a n a k t i fi t a s b e l a j a r M e n g i r i m p e s a n m e l a l u i i n s t a n t m e s s a g i n g M e n g i r i m a t a u m e n e r i m a e m a i l M e n c a r i i n f o r m a s i m e n g e n a i k e s e h a t a n M e n c a r i i n f o r m a s i m e n g e n a i o r g a n i s a s i p e m e r i n t a h a n M e n g u n d u h fi l m , g a m b a r , m u s i k , m e n o n t o n T V / v i d e o a t a um e n d e n g a r k a n m u s i k a t a u r a d i o B e r m a i n g a m e a t a u m e n g u n d u h v i d e o g a m e / c o m p u t e r g a m e M e m b a c a a t a u m e n g u n d u h o n l i n e n e w s p a p e r , m a j a l a h a t a u e b o o k i n t e r n e t b a n k i n g m e n g u n d u h s o f t w a r e v i d e o c a l l l a i n n y a 2 9 . 9 % 2 0 . 7 % 1 3 . 7 % 7 . 2 % 5 . 7 % 5 . 5 % 4 . 9 % 4 . 2 % 3 . 6 % 2 . 5 % 0 . 6 % 0 . 3 % 0 . 2 % 0 . 9 %

Aktivitas yang dilakukan oleh individu dalam mengakses internet pada umumnya yaitu Membuka Situs Jejaring Sosial sebesar 29,9%. Sedangkan aktivitas internet banking, unduh software, dan video call masih dibawah 1%.

A K T I V I T A S U T A M A I N D I V I D U M E N G A K S E S I N T E R N E T

(23)

S E B A R A N I N D I V I D U P E N G G U N A I N T E R N E T M E N U R U T W I L A Y A H

3 0 . 7 %

2 2 . 5 %

2 7 . 0 %

1 8 . 7 %

2 0 . 0 %

1 3 . 5 %

2 4 . 2 %

M a l u k u & P a p u a B a l i & N T J a w a S u m a t e r a K a l i m a n t a nS u l a w e s i

Sebaran individu pengguna internet secara nasional sebesar 24.2%. Pulau jawa memiliki presentase paling tinggi yaitu sebesar 30.7% diikuti oleh Sumatera dan Kalimantan yang masing-masing sebesar 27.5% dan 22.5%, sedangkan Papua dan Maluku masih 13.5%.

(24)

S E B A R A N I N D I V I D U P E N G G U N A I N T E R N E T M E N U R U T U S I A

9 - 1 5

2 5 . 9 0 %

1 6 - 2 5

2 6 - 3 5

3 6 - 4 5

4 6 - 5 5

5 6 - 6 5

3 8 . 9 1 %

2 6 . 8 0 %

2 1 . 0 7 %

1 6 . 0 7 %

1 0 . 0 2 %

Semakin rendah Rentang usia individu maka akan semakin besar persentase pengguna internet, hal ini terlihat bahwa rentang 16 – 25 tahun sebesar 38.91%, selanjutnya 26 – 35 tahun sebesar 26.80%, lalu 36 – 45 tahun sebesar 21.07%, pada rentang 46 – 55 tahun sebesar 16.07%, dan 56 – 65 tahun sebesar 10.02%

(25)

S E B A R A N I N D I V I D U P E N G G U N A I N T E R N E T M E N U R U T P E K E R J A A N K A R Y A W A N S W A S T A P N S / T N I / P O L R I P E L A J A R / M A H A S I S W A W I R A S W A S T A

4 2 . 3 %

5 8 . 6 %

4 2 . 6 %

2 9 . 7 %

T I D A K B E K E R J A I B U R U M A H T A N G G A P E N S I U N A N P E T A N I / B U R U H / N E L A Y A N P E D A G A N G / T U K A N G

2 2 . 2 %

1 1 . 1 %

1 5 . 2 %

6 . 7 %

Paling tinggi sebaran individu pengguna internet berdasarkan pekerjaan yaitu PNS/TNI/POLRI yaitu sebesar 58.6%, sedangkan kategori Ibu Rumah Tangga hanya 11.1% dan pekerjaan Petani/Buruh/Nelayan/Pedagang/Tukang hanya 6.7%

(26)

T A B U L A S I S I L A N G S E B A R A N I N D I V I D U T E R H A D A P A K S E S I N T E R N E T B E R D A S A R K A N L O K A S I D A N U S I A

Rumah

HP

Kantor

Umum berbayar

Sekolah

Umum gratis Rumah teman

9-15

16-25

26-35

36-45

46-55

56-65

28% 29% 24% 29% 32% 16% 34% 29% 25% 43% 23% 20% 39% 22% 24% 50% 21% 12% 12%

Pada umumnya, semua rentang usia lebih banyak mengakses internet di Rumah (Fixed), tetapi tidak demikian pada rentang usia 9 – 15 Tahun, dan 16 – 25 Tahun yang cenderung mengakses internet menggunakan HP (dimana saja / lokasi acak), terlihat pada usia 46 – 55 Tahun selain di Rumah (Fixed), cenderung mengakses internet di (Fasilitas) Kantor.

(27)

M e m b u k a s i t u s j e j a r i n g s o s i a l M e m b e l i / m e n j u a l b a r a n g d a n j a s a M e l a k u k a n a k t i fi t a s b e l a j a r M e n g i r i m p e s a n m e l a l u i i n s t a n t m e s s a g i n g M e n g i r i m a t a u m e n e r i m a e m a i l M e n c a r i i n f o r m a s i m e n g e n a i k e s e h a t a n M e n c a r i i n f o r m a s i m e n g e n a i o r g a n i s a s i p e m e r i n t a h a n M e n g u n d u h fi l m , g a m b a r , m u s i k , m e n o n t o n T V / v i d e o a t a um e n d e n g a r k a n m u s i k a t a u r a d i o B e r m a i n g a m e a t a u m e n g u n d u h v i d e o g a m e / c o m p u t e r g a m e M e m b a c a a t a u m e n g u n d u h o n l i n e n e w s p a p e r , m a j a l a h a t a u e b o o k i n t e r n e t b a n k i n g m e n g u n d u h s o f t w a r e v i d e o c a l l l a i n n y a 2 9 . 9 % 2 0 . 7 % 1 3 . 7 % 7 . 2 % 5 . 7 % 5 . 5 % 4 . 9 % 4 . 2 % 3 . 6 % 2 . 5 % 0 . 6 % 0 . 3 % 0 . 2 % 0 . 9 % A k t i v i t a s y a n g d i l a k u k a n o l e h i n d i v i d u d a l a m m e n g a k s e s i n t e r n e t p a d a u m u m n y a y a i t u M e m b u k a S i t u s J e j a r i n g S o s i a l s e b e s a r 2 9 , 9 % . S e d a n g k a n a k t i v i t a s i n t e r n e t b a n k i n g , u n d u h s o f t w a r e , d a n v i d e o c a l l m a s i h d i b a w a h 1 % . A K T I V I T A S U T A M A I N D I V I D U M E N G A K S E S I N T E R N E T

(28)

K O M U N I K A S I I N T E R N E T R P . 7 8 . 2 4 9 , R P . 3 6 . 2 2 2 , -K O M U N I -K A S I I N T E R N E T R P . 7 0 . 2 4 8 , R P . 3 3 . 0 7 5 , -R A T A - -R A T A B I A Y A I N D I V I D U U N T U K P U L S A K O M U N I K A S I D A N I N T E R N E T M E N U R U T J E N I S K E L A M I N

Pada individu yang menggunakan internet, terlihat rata-rata pengeluaran biaya komunikasi pada jenis kelamin laki-laki sebesar Rp.78.249,- dan penggunaan internet hanya Rp. 36.223,- tiap bulannya. Sedangkan untuk perempuan tidak berbeda jauh yaitu sebesar Rp. 70.248,- untuk komunikasi dan penggunaan internet hanya Rp.33.075 tiap bulannya.

(29)

T i d a k b u t u h i n t e r n e t A l a s a n b u d a y a B i a y a l a y a n a n t i n g g i B i a y a p e r a l a t a n t i n g g i J a r i n g a n i n t e r n e t t i d a k t e r s e d i a K u r a n g p e r c a y a d i r i M e m i l i k i a k s e s d i t e m p a t l a i n T i d a k s e s u a i d e n g a n k e b u t u h a n R TK h a w a t i r m e n g e n a i k e a m a n a n L a i n n y a 4 0 . 1 % 2 4 . 5 % 2 2 . 8 % 1 1 . 5 % 1 0 . 3 % 5 . 7 % 4 . 4 %2 . 3 % K E N D A L A R U M A H T A N G G A T I D A K M E N G A K S E S I N T E R N E T

Kendala Rumah Tangga tidak mengakses internet sebagian besar dikarenakan oleh tidak butuh internet yaitu sebesar 40,1%, Biaya Layanan yang tinggi yaitu sebesar 24.5%, biaya peralatan yang masih tinggi sebesar 22.8%, dan jaringan internet tidak tersedia sebesar 11.5%. sedangkan sisanya adalah lainnya.

(30)

K E N D A L A R U M A H T A N G G A T I D A K M E N G A K S E S I N T E R N E T K A R E N A J A R I N G A N T I D A K T E R S E D I A M E N U R U T W I L A Y A H S u m a t e r a K a l i m a n t a n S u l a w e s i M a l u k u & P a p u a B a l i & N T J a w a

Berdasarkan Kendala Rumah Tangga tidak mengakses internet oleh jaringan internet tidak tersedia menurut wilayah paling tinggi pada Papua dan Maluku yaitu sebesar 19.9% dan Sumatera sebesar 15.8%. Sedangkan masih terdapat pada pulau jawa yaitu sebanyak 4%.

(31)

S E B A R A N S T A S I U N T E L E V I S I Y A N G S I N Y A L N Y A D I T E R I M A B A I K

5 4 . 9 %

6 6 . 4 %

6 0 . 9 %

6 2 . 6 %

7 0 . 3 %

6 1 . 2 %

5 3 . 8 %

7 5 . 3 %

6 1 . 6 %

6 2 . 6 %

2 7 . 5 %

5 9 . 8 %

Sebaran stasiun televisi yang sinyalnya diterima dengan baik menurut persepsi responden adalah RCTI yaitu sebesar 75.3%, diikuti oleh Indosiar yaitu sebesar 7 0 . 3 % . sedangkan GlobalTV, MetroTV, dan NET. Masing-masing hanya 59.8 %, 53.8 %, dan 27.5 %

(32)

P U S L I T B A N G P E N Y E L E N G G A R A P O S D A N I N F O R M A T I K A K E M E N T E R I A N K O M U N I K A S I D A N I N F O R M A T I K A J l . M e d a n M e r d e k a B A r a t N o . 9 G e d u n g B l a n t a i 4 j a k a r t a P u s a t 1 0 1 1 0 T e l p . / F a x . ( 0 2 1 ) 3 8 4 6 1 8 9 w w w . b a l i t b a n g k o m i n f o . g o . i d

Referensi

Dokumen terkait

Outcome : Jumlah masyarakat di pelaku usaha tenun dan batik warna alam di Kota Pekalongan yang mengikuti dan memahami tentang peningkatan kemampuan

Dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang profesi keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau perkerja sosial yang sifatnya membantu orang sakit

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti dengan jenis penelitian Korelasi pada siswa putra X TKBB SMK NEGERI 5 PEKANBARU yang berjumlah 13 orang dengan dilakukan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan berkhasiat obat tradisional, organ atau bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan ramuan

Meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan cara menerapkan Model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT. Model pembelajaran ini dinilai dapat

Apabila jumlah kewajiban dari peserta melampaui jumlah dana (saldo) dan jaminan kliring yang tersedia pada penyelenggara, maka pelampauan itu disebut saldo negatif. Peserta

Di antara sumber primer yakni karya Husein Muhammad dalam bukunya Islam Agama Ramah Perempuan, Spiritualitas Kemanusiaan Perspektif Islam Pesantren, Fiqih Perempuan:

Kedua hal itu, yaitu suhu minimum dan suhu maksimum serta depresi suhu bola basah, pada gilirannnya dijadikan dasar yang berguna untuk menyusun skedul suhu dan