• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ISLAMIC GOVERNANCE SCORE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH ISLAMIC GOVERNANCE SCORE"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

70 PENGARUH ISLAMIC GOVERNANCE SCORE, LEVERAGE,

PROFITABILITAS, DAN SIZE TERHADAP ISLAMIC SOCIAL REPORTING INDEX PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

PERIODE 2012-2016

Fatin Nabilah, Hj. Maslichah, dan Afifudin Jurusan Akuntansi Program S1

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang Malang, Indonesia

E-mail: fatinfathimah96@gmail.com

This study aims to determine the influence of Islamic Governance Score (IGS), Leverage (DAR), Profitability (ROA), and Size of Islamic Social Reporting Index at Sharia Commercial Bank registered in the Financial Services Authority (OJK) period 2012-2016. The type of research used is quantitative. This research uses purposive sampling technique. The population used in this study were 13 companies and produced 7 sample companies based on predetermined criteria for one year, resulting in 35 sample data of the company for five years for the period 2012-2016. By using multiple linear regression analysis, the result of this research proves that Islamic Governance Score (IGS), Leverage (DAR), Profitability (ROA), and Size influence to Islamic Social Reporting Index. Islamic Governance Score (IGS) has no effect on Islamic Social Reporting Index. Leverage (DAR) has a negative effect on Islamic Social Reporting Index. While Profitability (ROA) and Size have a significant positive effect on Islamic Social Reporting Index.

Keywords : Islamic Governance Score, Leverage, Profitability, Size, Islamic Social Reporting Index.

(2)

71 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengungkapan informasi yang terbuka bagi entitas publik sangat diperlukan. Hal tersebut bertujuan sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas manajemen perusahaan kepada para stakeholders untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan (Almilia dan Retrinasari, 2007). Menurut Undang-undang N0. 21 tahun 2008 “Bank Umum Syariah (BUS) merupakan suatu perbankan yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu terhindar dari riba serta kegiatan usaha lain yang diharamkan oleh syariat Islam serta harus sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional”. Rosiana et al (2015) menyatakan “statistik perbankan syariah Indonesia menunjukkan bahwa bank umum syariah di Negara Indonesia masih dalam tahap pertumbuhan”.

Meningkatnya pertumbuhan bank syariah yang terjadi di Negara Indonesia dapat mendorong lahirnya etika pengungkapan tanggung jawab sosial, yang sering kita sebut Corporate Social Responsibility. Menurut Untung (2008), “Corporate Social Responsibility merupakan komitmen suatu entitas untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan serta menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan”.

Pada saat ini Corporate Social Responsibility tidaklah bersifat sukarela (voluntary), melainkan bersifat mandatory yang merupakan kewajiban bagi beberapa entitas untuk melaksanakannya. Hal tersebut diatur dalam Undang-undang No. 40 pasal 74 tahun 2007 tentang Undang-Undang-undang Perseroan Terbatas, yang menyatakan bahwa “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”.

Ketentuan Corporate Social Responsibility (CSR) juga diatur dalam Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Lembaga Keuangan No.X.K.6 tentang Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten. Dalam peraturan tersebut menjelaskan bahwa “suatu entitas diwajibkan untuk mengungkapkan laporan corporate social responsibility pada annual report atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan laporan tahunan kepada Bapepam dan Lembaga Keuangan, seperti sustainability report atau laporan corporate social responsibility.

Ketentuan Corporate Social Responsibility (CSR) juga dijelaskan dalam surat Q.S. Al Baqarah ayat 195 yang berbunyi:

(3)

72 Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.

Dari dalil yang telah diuraikan, kita dapat mengambil ibrah bahwa kita harus berbuat baik dan ikhlas, karena sesungguhnya pada setiap individu mempunyai tanggung jawab terhadap masing-masing kondisi sosial dan lingkungannya.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adahah: 1) Bagaimana pengaruh islamic governance score, leverage, profitabilitas, dan size terhadap islamic social reporting index Bank Umum Syariah di Indonesia? 2) Bagaimana pengaruh islamic governance score terhadap islamic social reporting index Bank Umum Syariah di Indonesia? 3) Bagaimana pengaruh leverage terhadap islamic social reporting index Bank Umum Syariah di Indonesia? 4) Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap islamic social reporting index Bank Umum Syariah di Indonesia? 5) Bagaimana pengaruh size terhadap islamic social reporting index Bank Umum Syariah di Indonesia?

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui pengaruh islamic governance score, leverage, profitabilitas, dan size terhadap islamic social reporting index pada Bank Umum Syariah di Indonesia. 2) Mengetahui pengaruh islamic governance score terhadap islamic social reporting index pada Bank Umum Syariah di Indonesia. 3) Mengetahui pengaruh leverage terhadap islamic social reporting index pada Bank Umum Syariah di Indonesia. 4) Mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap islamic social reporting index pada Bank Umum Syariah di Indonesia. 5) Mengetahui pengaruh size terhadap islamic social reporting index pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

TINJAUAN TEORI Islamic Governance Score

Islamic Governance Score merupakan proksi dari karakteristik Dewan Pengawas Syariah (DPS). Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan menyebutkan bahwa “Dewan Pengawas Syariah merupakan bagian dari organ perusahaan yang mempunyai tugas dan fungsi pengawasan terhadap penyelenggaraan kegiatan Perusahaan agar sesuai dengan Prinsip Syariah”. Dalam peraturan tersebut pada pasal 40 juga menjelaskan bahwa Dewan pengawas Syariah wajib menyelenggarakan rapat DPS secara berkala paling sedikit 6 (enam) kali dalam 1 (satu) tahun.

Untuk menentukan Islamic Governance Score (IGS), penelitian ini menggunakan content analysis terhadap karakteristik dewan pengawas syariah dengan melakukan checklist pada setiap item yang meliputi: keberadaan dewan pengawas syariah, jumlah dewan pengawas syariah, jumlah rapat, cross membership, latar belakang pendidikan serta pengalaman/ reputasi dengan ketentuan sebagai berikut:

(4)

73 a. Keberadaan Dewan Pengawas Syariah (SSB) = jika ada diberi skor “1”, jika

tidak maka “0”

b. Jumlah Dewan Pengawas Syariah = jika sama dengan atau lebih dari dua diberi skor “1”, jika kurang maka “0”

c. Jumlah rapat = jika sama dengan atau lebih dari 6 kali diberi skor “1”, jika kurang “0”

d. Cross membership = jika iya maka diberi skor “1”, jika tidak maka “0”

e. Latar belakang pendidikan = DPS yang mempunyai pendidikan S2/S3 maka diberi skor “1”, sedangkan yang tidak maka “0”

f. Pengalaman/ reputasi = DPS yang mempunyai pengalaman di institusi atau lembaga lain diberi skor “1”, sedangkan yang tidak mempunyai pengalaman maka skornya “0”.

Leverage

Rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan suatu entitas untuk menyelesaikan semua kewajibannya kepada para stakeholders. Semakin tinggi rasio tersebut, maka semakin banyak uang kreditur yang digunakan oleh suatu entitas untuk menghasilkan laba (Sundjaja dan Barlian, 2002:117).

Rasio leverage dalam penelitian ini adalah Debt to Asset Ratio (DAR). Anggraini (2015) mengatakan bahwa “Debt to Asset Ratio (DAR) yaitu rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva”. Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:

Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu entitas untuk memperoleh keuntungan dari usahanya (Sunyoto, 2013). Rasio profitabilitas yang digunakan pada penelitian ini yaitu Return on Asset (ROA). Jumingan (2006) mengatakan “Return on Asset (ROA) merupakan kemampuan suatu entitas dalam menghasilkan laba bersih melalui penggunaan sejumlah aktiva perusahaan”. Adapun rumus perhitungannya sebegai berikut:

Size

Pengaruh size terhadap pengungkapan corporate social responsibility tercermin dalam teori agensi yang menjelaskan bahwa suatu entitas besar mempunyai biaya agensi yang lebih tinggi dibandingkan entitas kecil, sehingga entitas besar lebih cendererung megungkapkan informasi yang lebih banyak. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengurangi biaya keagenan yang dikeluarkan (Darwis, 2009). Selain itu, entitas yang berskala besar lebih cenderung memiliki public demand atas informasi yang lebih tinggi dibandingkan entitas yang berskala kecil.

(5)

74 Proxy dari ukuran perusahaan (size) yang digunakan dalam penelitian ini adalah natural logaritma dari total aset. Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:

Islamic Social Reporting Index (Indeks ISR)

Fitria dan Hartanti (2010) mendefinisikan Islamic Social Reporting Index (Indeks ISR) sebagai suatu indeks yang berisi sekumpulan item standar Corporate Social Reporting yang ditetapkan oleh Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution (AAOIFI), yang selanjutnya dikembangkan oleh para peneliti tentang item-item pengungkapan Corporate Social Reporting oleh entitas islam.

Penentuan Islamic Social Reporting Index dilakukan dengan menggunakan content analysis pada annual report entitas dengan memberi tanda checklist pada setiap item pengungkapan Corporate Social Reporting. Jika terdapat satu item yang diungkapkan maka akan mendapat skor “1”, sedangkan yang tidak mengungkapkan maka mendapat skor “0”. Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:

KERANGKA KONSEPTUAL

HIPOTESIS

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan tinjauan teori, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Islamic governance score, leverage, profitabilitas, dan size berpengaruh

terhadap islamic social reporting index pada Bank Umum Syariah di Indonesia?

(6)

75 H1a: Islamic governance score berpengaruh terhadap islamic social reporting

index pada Bank Umum Syariah di Indonesia

H1b: leverage berpengaruh terhadap islamic social reporting index pada Bank

Umum Syariah di Indonesia

H1c: Profitabilitas berpengaruh terhadap islamic social reporting index pada Bank

Umum Syariah di Indonesia

H1d: Size berpengaruh terhadap islamic social reporting index pada Bank Umum

Syariah di Indonesia. METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian empiris dan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode statistik yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang sudah ditetapkan. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Periode 2012-2016. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: 1) Perusahaan Perbankan (Bank Umum Syariah) yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2012-2016. 2) Mengungkapkan financial reporting dan annual report secara lengkap selama periode 2012-2016. 3) Perusahaan yang tidak mengalami rugi selama periode 2012-2016. 4) Mengungkapkan Corporate Social Responsibility (CSR). Sehingga diperoleh 35 data sampel perusahaan yang terdiri dari 7 perusahaan dengan periode penelitian selama lima tahun, yaitu 2012-2016. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda, selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis menggunakan software SPSS (Statistic and Service Solution) versi. 16.0 for windows.

Variabel Penelitian Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen (Kuncoro, 2009:50). Variabel independen dalam penelitian ini meliputi: a) Islamic Governance Score, b) Leverage (DAR), c) Profitabilitas (ROA), d) Size (Log Total aset)

Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan dan dipengaruhi oleh variabel lain (Kuncoro, 2009:50). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility yang diproksikan dengan Islamic Social Reporting Index (Indeks ISR).

(7)

76 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat diketahui melalui tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation IGS 35 5.00 6.00 5.8571 .35504 Lev 35 .09 .31 .1723 .05661 Prof 35 .00 .02 .0077 .00423 Size 35 4.81 13.13 9.7599 2.28866 ISRIndex 35 .82 .95 .8795 .04241 Valid N (listwise) 35

Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2018

Pada tabel 4.3 menunjukkan hasil deskriptif dalam penelitian ini. Hasil deskriptif dari ke lima variabel dengan jumlah sampel sebanyak 35 adalah sebagai berikut: 1) Islamic Governance Score mempunyai nilai minimum sebesar 5; nilai maksimum sebesar 6; nilai mean sebesar 5,8571 dan nilai standar deviasi sebesar sebesar 0,35504. 2) Leverage mempunyai nilai minimum sebesar 0,09; nilai maksimum sebesar 0,31; nilai mean sebesar 0,1723 dan standar deviasi sebesar 0,5661. 3) Profitabilitas mempunyai nilai minimum sebesar 0,00; nilai maksimum sebesar 0,02, nilai mean sebesar 0,0077 dan standar deviasi sebesar 0,00423. 3) Size mempunyai nilai minimum sebesar 4,81; nilai maksimum sebesar 13,13; nilai mean sebesar 9,7599 dan standar deviasi sebesar 2,28866. 4) Islamic Social Reporting Index mempunyai nilai minimum sebesar 0,82; nilai maksimum 0,95; nilai mean sebesar 0,8795 dan standar deviasi sebesar 0,04241.

Pembahasan Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:

(8)

77 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

IGS Lev Prof Size ISRIndex

N 35 35 35 35 35 Normal Parametersa Mean 5.8571 .1723 .0077 9.7599 .8795 Std. Deviation .35504 .05661 .00423 2.28866 .04241 Most Extreme Differences Absolute .513 .139 .095 .131 .162 Positive .344 .139 .095 .130 .162 Negative -.513 -.108 -.069 -.131 -.124 Kolmogorov-Smirnov Z 3.038 .821 .559 .773 .958 Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .510 .913 .589 .318 a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa statistik uji Kolmogorov-Smirnov pada variabel IGS sebesar 3,038 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga variabel IGS tidak terdistribusi secara normal. Hal tersebut dikarenakan IGS merupakan variabel dummy.

Statistik uji Kolmogorov-Smirnov pada variabel leverage sebesar 0,821 dengan nilai signifikansi sebesar 0,510 > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel leverage terdistribusi secara normal.

Statistik uji Kolmogorov-Smirnov pada variabel profitabilitas sebesar 0,559 dengan nilai signifikansi 0,913 > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas terdistribusi secara normal.

Statistik uji Kolmogorov-Smirnov pada variabel size sebesar 0,773 dengan nilai signifikansi sebesar 0,589 > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel size terdistribusi secara normal.

Statistik uji kolmogorov-Smirnov pada variabel ISR Index sebesar 0,958 dengan nilai signifikansi sebesar 0,318 > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel ISR Index terdistribusi secara normal.

Uji Asumsi Klasik

A. Uji Heteroskedastisitas

Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas, maka dalam penelitian ini menggunakan uji glejser. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:

(9)

78 Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .001 .017 .083 .934 IGS .002 .003 .166 .885 .383 Lev -.015 .016 -.177 -.946 .352 Prof .309 .551 .265 .560 .579 Size .000 .001 -.366 -.798 .431

a. Dependent Variable: abs_1

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji glejser pada variabel IGS sebesar 0,383 > 0,05; leverage sebesar 0,352 > 0,05; profitabilitas sebesar 0,579 > 0,05; dan size sebesar 0,431 > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

B. Uji Multikolonieritas

Hasil perhitungan uji multikolonieritas dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) IGS .887 1.128 Lev .889 1.125 Prof .140 7.157 Size .148 6.741

a. Dependent Variable: ISRIndex

Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance pada masing-masing variabel independen seperti Islamic governance score yang memiliki nilai VIF sebesar 1,128 < 10 dan nilai tolerance 0,887 > 0,10. Leverage memiliki nilai VIF sebesar 1,125 < 10 dan nilai tolerance 0,889 > 0,10. Profitabilitas memiliki nilai VIF sebesar 7,157 < 10 dan nilai tolerance 0,140 > 0,10. Size memiliki nilai VIF sebesar 6,741 < 10 dan nilai tolerance sebesar 0,148 > 0,10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

(10)

79 C. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson. Nilai Durbin-Watson pada n = 35 dan jumah variabel independen = 4 menghasilkan du = 1,7259 sehingga 4 - du = 2,2741. Uji autokorelasi dapat terpenuhi jika 1,7259 < DW < 2,2741. Hasil pengujian disajikan pada tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi

Model Durbin-Watson

1 2.045

a. Predictors: (Constant), Size, Lev, IGS, Prof b. Dependent Variable: ISRIndex

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,045. Nilai tersebut terletak diantara batas yang telah ditentukan. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi antar variabel independen pada model regresi.

Pengujian Hipotesis A. Uji Simultan (Uji F)

Hasil pengujian secara simultan dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression .059 4 .015 176.141 .000a Residual .002 30 .000 Total .061 34

a. Predictors: (Constant), Size, Lev, IGS,Prof b. Dependent Variable: ISRIndex

Pengujian signifikansi secara simultan menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 176,141 dengan nilai F signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Maka hipotesis H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh signifikan secara

simultan islamic governance score, leverage, profitabilitas, dan size terhadap islamic social reporting index.

B. Koefisien Determinasi

(11)

80 Tabel 4.9 Hasil Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .979a .959 .954 .00912

a. Predictors: (Constant), Size, Lev, IGS, Prof b. Dependent Variable: ISRIndex

Pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa koefisien determinasi (R Square) diperoleh sebesar 0,959 atau 95,9%. Hal ini berarti kontribusi islamic governance score, leverage, profitabilitas, dan size terhadap islamic social reporting index sebesar 95,9%, sedangkan 4,1% merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

C. Uji Parsial (Uji t)

Hasil pengujian signifikansi secara parsial dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut:

Berdasarkan tabel 4.10 tersebut, dapat dijelaskan bahwa:

1. Pengaruh Islamic Governance Score terhadap Islamic Social Reporting Index

Hasil pengujian signifikansi secara parsial pada variabel Islamic Governance Score menghasilkan nilai statistik uji t sebesar ˗0,526 dengan nilai t signifikansi sebesar 0,602. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t signifikansi > level of significance (α=5%). Maka H0 diterima dan H1a ditolak.

Hal ini berarti bahwa Islamic Governance Score tidak berpengaruh terhadapa Islamic Social Reporting Index. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan ada atau tidaknya Islamic Governance Score tidak mempengaruhi terhadap Islamic Social Reporting Index pada perbankan syariah. Dimana hal ini sesuai dengan internalisasi nilai Islam bahwa perusahaan perbankan syariah mengungkapkan Islamic Social Reporting Index sebagai bentuk pertanggung jawaban secara vertikal (Allah) dan Horizontal (Stakeholders).

Tabel 4.10 Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .784 .030 26.187 .000 IGS -.002 .005 -.021 -.526 .602 Lev -.082 .029 -.110 -2.811 .009 Prof 5.778 .990 .576 5.836 .000 Size .008 .002 .439 4.580 .000

(12)

81 Hasil penelitian ini konsisten dan didukung oleh penelitian sebelumnya, seperti Rahayu dan Cahyati (2014), Taufik dkk (2015), Hamunangan dkk (2016) menyebutkan dalam studinya bahwa islamic governance score tidak berpengaruh terhadap islamic social reporting index.

2. Pengaruh Leverage terhadap Islamic Social Reporting Index

Hasil pengujian signifikansi secara parsial pada variabel Leverage (DAR) menghasilkan nilai statistik uji t sebesar -2,811 dengan nilai t signifikansi sebesar 0,009. Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai t signifikansi < level of significance (α=5%). Maka H1b diterima dan H0 ditolak.

Hal ini berarti bahwa Leverage (DAR) berpengaruh negatif terhadapa Islamic Social Reporting Index. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Leverage (DAR) dapat menurunkan Islamic Social Reporting Index pada perbankan syariah. Saat perusahaan mengalami kondisi financial yang kurang stabil, maka perusahaan akan enggan untuk mengungkapkan Islamic Social Reporting Index. Karena hal tersebut membutuhkan suatu biaya dan dana yang cukup besar. Di dalam syariat Islam juga dijelaskan bahwa perusahaan diharuskan untuk memenuhi semua kewajibannya terlebih dahulu kepada pihak stakeholders.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fahrizqi (2010), Untoro dan Zulaikha (2013), Trisnawati (2014) menyebutkan dalam studinya bahwa Leverage tidak berpengaruh terhadap Islamic Social Reporting Index.

3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Islamic Social Reporting Index

Hasil pengujian signifikansi secara parsial pada variabel Profitabilitas (ROA) menghasilkan nilai statistik uji t sebesar 5,836 dengan nilai t signifikansi sebesar 0,000. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t signifikansi < level of significance (α=5%). Maka H1c diterima dan H0 ditolak.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Islamic Social Reporting Index. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Profitabilitas (ROA) dapat meningkatkan Islamic Social Reporting Index pada perbankan syariah. Sehingga hal tersebut dapat membuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel dalam mengungkapkan Islamic Social Reporting Index serta dapat menguntungkan bagi pihak perusahaan, salah satunya adalah semakin meningkatnya citra perusahaan dimata stakeholders. Dengan demikian, perusahaan akan terus berkelanjutan (sustainability).

Hasil penelitian ini konsisten dan didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Raditya (2012), Taufik et al (2015), Safitri (2017) menyebutkan dalam studinya bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap islamic social reporting index.

4. Pengaruh Size terhadap Islamic Social Reporting Index

Hasil pengujian signifikansi secara parsial pada variabel Size menghasilkan nilai statistik uji t sebesar 4,580 dengan nilai t signifikansi sebesar 0,000. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t signifikansi < level

(13)

82 of significance (α=5%). Maka H1d diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa Size berpengaruh positif signifikan terhadap Islamic Social Reporting Index. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Size dapat meningkatkan Islamic Social Reporting Index pada perbankan syariah. Entitas besar akan lebih mengungkapkan Islamic Social Reporting Index dari pada entitas kecil dikarenakan entitas besar memiliki fasilitas, pembiayaan, serta sumber daya manusia yang lebih banyak untuk melakukan pengungkapan Islamic Social Reporting Index yang lebih sesuai dengan prinsip syariah.

Hasil penelitian ini konsisten dan didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Raditya (2012), Taufik dkk (2015), Safitri (2017) menyebutkan dalam studinya bahwa ukuran perusahaan (size) berpengaruh positif signifikan terhadap ISR Index.

Model Empirik Regresi Linear Berganda

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh IGS, Leverage (DAR), Profitabilitas (ROA), dan Size terhadap ISR Index pada BUS yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2012-2016. Dari hasil pengujian dengan menggunakan model regresi linear berganda, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Islamic Governance Score, Leverage (DAR), Profitabilitas (ROA), dan Size berpengaruh terhadap Islamic Social Reporting Index.

2. Islamic Governance Score tidak berpengaruh terhadap Islamic Social Reporting Index.

3. Leverage (DAR) berpengaruh negatif terhadap Islamic Social Reporting Index. 4. Profitabilitas (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap Islamic Social

Reporting Index.

5. Size berpengaruh positif signifikan terhadap Islamic Social Reporting Index. Saran

Dalam penelitian ini, penulis memiliki beberapa saran untuk kebaikan dan kesempurnaan peneletian selanjutnya. Adapaun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan cara pengungkapan corporate social responsibility yang berbeda, sehingga terjadi keberagaman penelitian.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan memiliki rentang waktu yang lebih lama untuk mendapatkan hasil studi yang lebih representatif.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengganti variabel Islamic Governance Score .

(14)

83 DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’anul Karim.

Almilia, L Spica dan Ikka Retrinasari. 2007. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengaruh dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI, Proocedings Seminar Nasional Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti, Jakarta.

Anggraini, Vivi. 2015. Pengaruh pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR), Profitabilitas, dan Leverage terhadap Earning Response Coefficient (ERC). Skripsi. Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Azheri, Busyra. 2011. Corporate Social Responsibility: Dari Voluntary Menjadi Mandatory. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Darwis, Herman. 2009. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Financial Leverage terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan High Profile di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol, 13, No. 1, hal. 52-61.

Fahrizqi, Anggara. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Laporan Tahunan Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Fitria, Soraya dan Dwi Hartanti. 2010. Islam dan Tanggung Jawab Sosial: Studi Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks. SNA XIII.

Hadi, Nor. (2011). Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hamunangan, Dodi Pradana, Idham Cholid, dan Ratna Juwita. 2016. Pengaruh

Islamic Governance, Investment Account Holder, dan Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility. Jurusan Manajemen, STIE Multi Data Palembang.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Othman, R., A. M. Thani, & E. K. Ghani. 2009. Determinants of Islamic Social Reporting Among Top Sharia-Approved Companies in Bursa Malaysia. Research Journal ofInternational Studies, 12, 4-20.

Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Lembaga Keuangan No.X.K.6 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik..

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan.

Raditya, Amilia Nurul. 2012. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perusahaan Yang Masuk Daftar Efek Syariah. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

(15)

84 Rahayu, Ribut Sri dan Ari Dewi Cahyati. 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perbankan Syariah. JRAK, Volume 5, No. 2, hal. 74-87.

Rosiana, Rita, Bustanul Arifin, & Muhamad Hamdani. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Islamic Governance Score Terhadap Pegungkapan Islamic Social Reporting. Jurnal bisnis dan manajemen, Vol. 5, No. 1, hal.87-104.

Safitri, Dian. 2017. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Islamic Social Reporting pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Dalam Index Saham Syariah Indonesia (ISSI). Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Malang.

Sundjaja, Ridwan S. dan Inge Barlian. 2002. Manajemen Keuangan 1. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Sunyoto, Danang. 2013. Analisis Laporan Keuangan untuk Bisnis (Teori dan Kasus). Jakarta: PT. Buku Seru.

Taufik, Marlina Widianti, dan Rafiqoh. 2015. Pengaruh Islamic Governance Score, Leverage, dan Profitabilitas terhadap Islamic Social Reporting Index pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya.Vol. 13, No. 2, hal.177-197.

Trisnawati, Rina. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Ukuran Dewan Komisaris dan Kepemilikan Manajerial terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Industri Perbankan di Indonesia. Seminar Nasional dan Call for Paper. ISBN: 978-602-70429-2-6.

Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Undang-undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.

Untoro, Dwi Arini dan Zulaikha. 2013. Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility di Indonesia. Diponegoro Journal of Accounting, ISSN 23373806, Vol. 2, No. 2, hal.1-12.

Untung, Hendrik Budi. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar Grafika.

. 2009. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar Grafika.

Gambar

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolonieritas                                             Coefficients a Model  Collinearity Statistics Tolerance VIF  1  (Constant)    IGS  .887  1.128  Lev  .889  1.125  Prof  .140  7.157  Size  .148  6.741
Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan (Uji F)                                                 ANOVA b Model  Sum of  Squares  Df  Mean  Square  F  Sig
Tabel 4.10 Hasil Uji Parsial (Uji t)                                                                                             Coefficients a Model  Unstandardized Coefficients  Standardized Coefficients  t  Sig

Referensi

Dokumen terkait

Tabanan sangatlah efektif, hal ini dabatlah dibuktikan usaha dan upaya kantor Dinas Pekerjaan Umum melakukan upaya baik prepentif maupun represif. Upaya Prepenif yaitu

Dengan nilai persentase porositas tersebut akan sangat menguntungkan pada aplikasi glasir, dimana dihasilkan sebaran warna biru kobalt yang merata pada permukaan badan keramik dan

Keterkaitan sistem administrasi perpajakan modern dengan kepatuhan wajib pajak adalah kepatuhan wajib pajak merupakan salah satu kunci keberhasilan pemerintah dalam

Hubungan edukasi ASI selama ANC dengan pemberian ASI ekslusif di Puskesmas Jagir Surabaya didapatkan data bahwa dari 42 responden yang mendapatkan edukasi ASI selama ANC

Batasan ini didukung oleh Day (Djuroto dan Bambang (2003:12-13) yang menyatakan bahwa karya tulis ilmiah merupakan suatu tulisan yang memaparkan hasil penyelidikan,

Pengaruh tidak langsung atau Indirect effect diperoleh dengan cara mengkalikan hasil pengaruh langsung pada jalur yang dilewati antara variabel City Branding terhadap Keputusan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: memberikan pretest untuk mengetahui kondisi awal subjek; memberikan perlakuan pada kedua

Karakteristik personal auditor (Locus of Control dan komitmen organisasi), kinerja auditor, keinginan pindah kerja (turnover intention) auditor, serta tekanan