• Tidak ada hasil yang ditemukan

RAHASIA 1. DIREKTORAT AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 TATA NASKAH BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RAHASIA 1. DIREKTORAT AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010 TATA NASKAH BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Dirajenad DIREKTORAT AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010

TATA NASKAH BAB I PENDAHULUAN

1. Umum. Tata naskah merupakan salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan administrasi umum TNI, yang erat hubungannya dengan penanganan naskah atau tulisan dinas lainnya. Pelaksanaan kegiatan Takah harus terpadu dalam pengolahan, pengendalian/pengawasan dan pengamanan informasi/data yang melibatkan para pejabat baik pimpinan, staf maupun pelaksana. Takah juga merupakan sarana untuk memudahkan dan memperlancar penyelesaian suatu masalah.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Naskah Sekolah Sementara ini disusun dengan maksud untuk dijadikan salah satu bahan ajaran pada pendidikan Diksarcab Ajen.

b. Tujuan. Naskah Sekolah Sementara ini disusun dengan tujuan agar Pasis mengetahui tentang Takah sebagai bekal dalam pelaksanaan tugas.

3. Ruang Lingkup dan Tata urut.

a. Ruang Lingkup. Naskah Sekolah Sementara ini memuat tentang sarana/perlengkapan Takah, pelaksanaan Takah, pemeliharaan Takah, penyimpanan dan penyusutan Takah.

b. Tata Urut. Disusun dengan tata urut sebagai berikut : 1) Pendahuluan.

2) Sarana/perlengkapan Takah. 3) Pelaksanaan Takah.

4) Pemeliharaan, penyimpanan dan penyusutan Takah. 5) Evaluasi.

6) Penutup. 4. Pengertian.

a. Tata naskah. Tata naskah adalah salah satu kegiatan administrasi umum TNI, yang berkaitan erat dengan pemrosesan/penanganan tulisan dinas/naskah dan merupakan kegiatan terpadu dalam pengolahan, pengendalian/pengawasan, pemeliharaan, dan penyajian serta penyelamatan data informasi mengenai permasalahan tertentu di dalam suatu berkas yang disusun secara kronologis.

(2)

b. Naskah. Naskah adalah semua tulisan dinas baik yang berbentuk konsep maupun net konsep yang berhubungan dengan persoalan yang sedang diproses dan diberkas dalam suatu Takah, naskah tersebut dapat berupa bermacam-macam tuldis termasuk, buku, brosur/gambar.

BAB II

SARANA/PERLENGKAPAN TAKAH

5. Umum. Di samping alat perlengkapan kantor pada umumnya kegiatan Takah memerlukan perlengkapan khusus. Penggunaan perlengkapan tersebut disesuaikan dengan tingkat organisasi/instansi penyelenggara Takah dan ruang lingkup serta tanggung jawab instansi penyelenggara Takah. Sehubungan dengan hal tersebut perlengkapan Takah dapat dibagi menjadi dua yaitu sarana pokok dan sarana pelengkap.

6. Petunjuk Umum.

a. Wewenang membuka dan menutup takah ada pada pemimpin satuan/ satmingkal atau pejabat yang membidangi persoalan dalam pelaksanaannya wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada Kepala Sekretariat/Pejabat Minu satuan/satminkal yang bersangkutan.

b. Pengurusan dan penyelesaian takah berdasarkan pada derajat dan klasifikasi.

c. Untuk pengawasan dan pengendalian kegiatan takah pada sautu bagian tersendiri yaitu di Sekretariat atau di Tuud.

7. Ketentuan Umum.

a. Umum. Takah digunakan untuk mempermudah penyelesaian suatu persoalan/masalah, sehingga diperlukan pemahaman tentang berbagai ketentuan yang menyangkut pertakahan antara lain :

1) Kegunaan Takah.

2) Terjadi Timbulnya Takah.

3) Pejabat yang menangani Takah.

b. Kegunaan Takah. Di dalam penyelesaian administrasi, takah mempunyai peranan sebagai berikut :

1) Memproses persoalan/masalah. 2) Alat komunikasi antarpejabat.

3) Memudahkan penelusuran kembali suatu masalah.

(3)

c. Proses Persoalan/Masalah. Proses timbulnya surat/tulisan dinas adalah karena adanya kebijakan pemimpin, adanya reaksi atas sautu aksi atau timbulnya konsep baru yang dituangkan dalam disposisi/catatan oleh pimpinan. Di dalam menanggapi timbulnya surat/tulisan dinas tersebut perlu adanya langkah-langkah dari staf untuk menindaklanjuti dengan mengumpulkan data informasi dan lain-lain yang semuanya perlu dicatat/direkam agar pemrosesan/penyelesaian sautu surat/tulisan dinas tidak menyimpang dari kebijakan pemimpin.

d. Alat Komunikasi Antarpejabat. Pemrosesan suatu masalah tulisan dinas menyangkut beberapa pejabat sehingga menimbulkan diskusi atau argumentasi antar pejabat yang bersangkutan. Dalam hal ini Takah merupakan alat/sarana yang berdaya guna untuk berdiskusi secara tertulis, karena semua argument dapat dituangkan/direkam di dalam Takah. Rekaman-rakaman tersebut merupakan catatan autentik penyelesaian suatu persoalan.

e. Memudahkah Penelurusan Kembali suatu Masalah. Apabila suatu masalah yang sama timbul kembali atau seorang pejabat ingin mengetahui asal-usul suatu persoalan, maka takah merupakan sarana yang paling tepat untuk menelusuri persoalan tersebut dari awal sampai akhir, karena semua naskah dan catatan yang berkaitan dengan persoalan tersebut tersimpan di dalam satu map takah.

f. Melatih Kemampuan/Keterampilan Dasar Tugas-Tugas Staf. Bagi perwira yang bertugas di Staf, mempelajari atau menangani takah adalah merupakan salah satu latihan keterampilan dasar sebagai petugas Staf, karena takah berisi masalah-masalah yang berkaitan dengan tugas staf diantaranya, cara menyusun tanggapan, cara pemrosesan masalah sampai dengan cara pengambilan keputusan.

g. Proses Terjadinya/Timbulnya Takah. Timbulnya takah karena pemimpin menganggap suatu masalah perlu penanganan lebih lanjut, masalahnya dianggap penting, diperkirakan akan menyangkut beberapa pejabat dan memerlukan waktu yang lama. Apabila suatu persoalan dikatagorikan sebagai persoalan berlanjut, maka perlu diliat persoalan tersebut sudah ada takahnya atau belum. Jika sudah ada masukkan dalam takah yang bersangkutan sebagai naskah lanjutan, jika belum ada perlu dibuka takah baru.

h. Pejabat yang Menangani Persoalan dalam Takah. Pejabat yang mena-ngani persoalan takah bertanggung jawab atas pengolahan takah secara keseluruhan, untuk itu pejabat tersebut berwenang :

1) Membuka/menutup takah.

2) Memberi tanggapan/diskusi/keputusan. 3) Menentukan klasifikasi.

8. Sarana Pokok. Sarana pokok Takah, adalah perlengkapan Takah yang mutlak digunakan oleh setiap instansi / satuan yang membuat Takah di lingkungan TNI. Sarana pokok tersebut terdiri dari :

(4)

a. Map Takah (MT). Map ini digunakan untuk memberkas suatu masalah yang akan diproses melalui Takah. Map Takah mempunyai dua penjepit, yang diletakkan pada lembar sebelah kanan untuk menempatkan naskah dan sebelah kiri untuk menempatkan lembaran catatan. Halaman depan map Takah terdiri atas klasifikasi, kop nama badan, dan kolom/lajur sebagai berikut

1) Nomor Takah. 2) Dibuka Oleh. 3) Tanggal dibuka.

4) Penunjukan kepada Takah nomkor (Rujuk Silang). 5) Kesatuan/instansi.

6) Pokok Persoalan. 7) Anak Persoalan.

8) Perihal / cucu persoalan.

9) Lajur edaran ( Kepada, N/C, Tanggal, paraf pengirim).

10) Lajur ajukan kembali (Kepada, N/C, Tanggal, paraf peminta). 11) Catatan di sebelah kanan yang berisi :

a) Ditutup : Tanggal

Oleh b) Dibuka kembali : Tanggal

Oleh c) Diketahui

b. Lembaran Catatan (LC). Lembaran Catatan adalah lembaran kertas digunakan untuk merekam naskah yang terdapat pada Takah dan pembuatan catatan saran, tanggapan, arahan/instruksi pimpinan sebagai diskusi antar pejabat, untuk menjadi bahan keputusan pemimpin. Lembaran catatan berisi :

1) Klasifikasi.

2) Kop nama badan.

3) Tulisan lembaran catatan. 4) Lembaran ke.

5) Takah nomor.

6) Kolom-kolom yang berisi : a) Kepada.

b) Catatan/Nota tindakan. c) Nomor naskah.

(5)

c. Nomor Indeks Persoalan Takah (NIPT).

1) NIPT adalah daftar pengelompokan berdasarkan fungsi-fungsi TNI yang terdiri dari fungsi utama, organik militer, organik pembinaan, teknis dan khusus. Fungsi-fungsi yang dianggap memegang peranan penting di dalam penyelenggaraan tugas-tugas TNI, menjadi Pokok Persoalan (PP) sebagai induk dari berbagai persoalan dan kegiatan yang berawal pada fungsi-fungsi tersebut. PP terdiri atas Anak Persoalan (AP) dapat berkembang sesuai dengan perkembangan persoalan yang dihadapi atau kegiatan yang dilakukan. AP terdiri atas perihal/ cucu persoalan (CP) yang secara langsung menyangkut persoalan tertentu sebagaimana isi suatu tulisan dinas yang di Takahkan.

2) Sesuai dengan ketentuan NIPT, pemilahan PP dan AP dapat dilaksanakan atas dasar fungsi instansi masing-masing, bukan berdasarkan struktur organisasi. Meskipun demikian suatu instansi dapat menggunakan PP dan AP yang bukan merupakan tugas pokoknya, karena instansi tersebut menangani perihal yang berkaitan dengan PP dan AP tersebut. Contoh: Setiap Asisten Kasum TNI mempunyai pokok-pokok persoalan yang sama, misalnya bidang personel, maka setiap asisten dapat menggunakan PP dan AP bidang personel.

3) PP dan AP dalam NIPT diatur oleh Setum Mabes TNI. Apabila suatu instansi perlu menambah anak persoalan, maka perlu mengajukan pengesahan kepada Kasetum Mabes TNI sebagai AP pada NIPT. Perihal (CP) ditentukan oleh badan/instansi/ lembaga pembuka Takah sesuai dengan kebutuhannya.

4) NIPT terdiri atas lembaran yang berisi kolom : a) Nomor urut.

b) Pokok persoalan.

c) Nomor kode pokok persoalan. d) Anak persoalan.

e) Nomor kode anak persoalan. f) Keterangan.

d. Buku Daftar Pembukaan Takah (BDPT). BDPT digunakan untuk mencatat pembukaan Takah setiap hari, yang memuat lajur/kolom :

1) Nomor urut. 2) Tanggal buka. 3) Nomor Takah. 4) Dibuka oleh. 5) Perihal/cucu persoalan. 6) Keterangan.

(6)

e. Buku Ekspedisi Takah (BET). BET digunakan untuk mengirimkan Takah sebagai tanda bukti penyerahan Takah dan berfungsi sebagai pertanggungjawaban pengirim maupun penerima. Jumlah BET tergantung pada banyaknya Takah yang beredar di dalam suatu satminkal. BET terdiri atas kolom :

1) Tanggal kirim 2) Nomor urut 3) Nomor Takah 4) Kepada

5) Nama jelas, tanda tangan dan tanggal terima.

f. Buku Takah (BT). Buku Takah digunakan untuk mencatat surat atau tulisan dinas yang akan diproses dengan Takah, baik yang diterima maupun yang dikirim oleh badan/satminkal/lembaga yang bersangkutan. Dari buku Takah ini dapat diketahui banyaknya surat pada setiap Takah. Buku Takah memuat lajur/kolom sebgai berikut :

1) No. 2) Nomor Takah. 3) Tgl. 4) Kode. 5) Perihal. 6) Konsep dari. 7) Pengolahan. 8) Ditandatangani tgl. 9) Keterangan.

9. Sarana Pelengkap. Untuk dapat melaksanakan / menangani Takah secara sempurna maka selain sarana Takah yang pokok, diperlukan pula sarana pelengkap Takah yang terdiri dari :

a. Sampul Takah Rahasia.

1) Sampul Takah rahasia digunakan untuk Takah rahasia, merupakan sampul pertama pada waktu Takah rahasia diedarkan, selanjutnya dimasukkan sampul biasa agar tulisan rahasia tidak terlihat.

2) Sampul Takah rahasia dilengkapi tali pengikat yang penggunaannya ditempel dengan kertas perekat/lak ban.

3) Sampul Takah hanya dapat dibuka oleh pejabat yang dituju, atau anggota yang diberi wewenang untuk menyelesaikan.

(7)

c. Cap Takah. Cap Takah terdiri atas dua macam ialah : 1) Cap Bundar.

a) Garis tengah 2,5 cm.

b) Berisi angka arab atau romawi. c) Penggaris/mistar bundaran. 2) Cap Persegi Empat.

a) Ukuran 7 cm x 4 cm

b) Untuk menunjukkan naskah sudah diTakahkan atau belum. c) Isi tulisan lihat contoh pada sub lampiran.

10. Evaluasi.

a. Sebutkan sarana pokok (mutlak) Takah ?

b. Jelaskan kegunaan map Takah, lembar catatan dan buku ekspedisi Takah ! c. Jelaskan tentang sampul takah rahasia !

d. Jelaskan bentuk-bentuk cap Takah !

BAB III

PELAKSANAAN TAKAH

11. Umum. Wewenang membuka/menutup Takah ada pada pimpinan satuan/ instansi/badan, di dalam pelaksanaan teknisnya dapat dilimpahkan kapada Kepala Sekretariat/Pejabat yang ditunjuk, dibuka atau tidaknya takah tergantung pada penilaian pemimpin atau pejabat yang menangani masalahnya dapat juga ditentukan oleh Kepala Sekretariat/Pejabat minu. Kegiatan pelaksanaan takah mencakup :

a. Penilaian naskah. b. Pembukaan takah. c. Peredaran takah. d. Pengendalian takah. e. Penutupan takah.

12. Penilaian Naskah. Apabila suatu masalah oleh pimpinan/pejabat yang menangani/Kepala Sekretariat dianggap penting, berlanjut, menyangkut beberapa pejabat dan diperkirakan memerlukan waktu yang lama, maka dapat diproses melalui takah, dengan cara sebagai berikut :

a. Jika persoalan belum ada takahnya, perlu dibuatkan takah baru.

b. Jika persoalan sudah ada takahnya, dimasukkan dalam takahnya sebagai naskah lanjutan.

(8)

13. Pembukaan Takah. Sesudah persoalan/naskah dianggap perlu ditakahkan (membuka takah baru) maka langkah-langkah berikutnya adalah :

a. Menyiapkan perlengkapan takah berupa : 1) Map takah.

2) Lembaran catatan.

3) Nomor indeks persoalan takah. 4) Buku daftar pembukaan takah.

b. Menentukan PP, AP, dan CP (Perihal), selanjutnya menentukan nomor takahnya dan ditulis/direkam dalam map takah.

1) Menentukan PP, PP telah disusun di dalam NIPT sebagai pedoman, untuk menentukan PP dapat berdasarkan pada :

a) Tugas pokok/fungsi suatu instansi. (1) Isi Takah yang akan ditakahkan.

(2) Kepentingan instansi pembuka takah dengan persoalan yang ditangani.

2) Menentukan AP. Apabila PP telah ditentukan maka AP harus dalam lingkup PP sesuai dengan daftar NIPT. Agar diusahakan penentuan AP sejauh mungkin dapat disesuaikan dengan isi pokok tulisan dinas yang ditakahkan.

3) Menentukan perihal (CP).

a) Apabila PP dan AP dari suatu persoalan telah ditentukan sesuai NIPT, langkah selanjutnya dalam pembukaan takah adalah menentukan/ merumuskan perihal, untuk itu perlu diperhatikan hal-hal berikut :

Perihal merupakan rincian dari AP.

(1) Rumusan hendaknya menambah kejelasan AP.

(2) Rumusan perlu memuat periodisasi (kurun waktu) persoalan yang ditangani.

(3) Rumusan perlu berorientasi pada program kerja agar tidak menyimpang dari tugas pokok.

b) Perlu diketahui bahwa perihal dalam takah tidak selalu sama dengan perihal dalam tulisan dinas, perihal takah mencakup lingkup yang lebih luas dibanding dengan perihal dalam tulisan dinas, sehingga ada kemungkinan dalam suatu takah akan dijumpai bermacam-macam perihal tulisan dinas. Hal demikian adalah biasa, asalkan masih dalam lingkup judul takah dan dapat mendukung pelaksanaan sistem takah yang tepat/baik.

(9)

c) Perihal sebuah takah sekurang-kurangnya harus mengandung tiga dasar dari unsur manajemen (siapa, apa, di mana, bilamana, mengapa dan bagaimana).

d) Untuk lebih jelasnya menentukan perihal takah diberikan contoh sebagai berikut :

(1) Pokok Persoalan: Personel nomor kode 08.

(2) Anak Persoalan: Cuti personel TNI nomor kode 08. (3) Perihal (CP): Cuti Pamen, tahun 2002 (diberi nomor kode berurutan sesuai dengan catatan pada buku takah banyaknya perihal yang ada dalam lingkup AP).

(4) Sedangkan isi takah/masalah yang diproses dengan takah tersebut dapat bermacam-macam misalnya.

Cuti Tahunan Kolonel Caj (K) Hinsa LT.

Cuti Dinas Lama a.n. Mayor Caj Drs. M. Nasim

Cuti Ibadah Haji Kolonel Caj Drs. M. Aris Munandar, M.P.A.

Dan seterusnya.

4) Nomor Takah. Setelah PP, AP, dan CP, (Perihal) ditentukan nomor takahnya, untuk PP dan AP mengambil nomor dari NIPT sedangkan CP ditentukan oleh satuan/instansi pembuka takah.

Cara memberi nomor sebagai berikut :

a) Nomor PP disesuaikan dengan bidang kegiatan.

b) Nomor AP disesuaikan dengan jenis kegiatan dari bidang kegiatan PP.

c) Nomor CP (Perihal) ditentukan oleh instansi yang membuka takah berurutan sesuai dengan jenis kegiatannya.

d) Singkatan nama instansi pembuka takah.

(1) Instansi yang melaksanakan sistem desentralisasi. Contoh : 08/08/05/Set, dengan penjelasan sebagai berikut :

08 = PP bidang personel.

08 = AP jenis kegiatan cuti personel TNI. 05 = CP(Perihal) yang merupakan perincian dari jenis kegiatan cuti personel TNI, misalnya cuti Pamen Setum Mabes TNI.

Set = Singkatan dari Sekretariat sebagai instansi yang membuka takah.

(10)

(2) Instansi yang melaksanakan sistem sentralisasi. Contoh: 08/08/02/Kohanudnas.

08 = PP bidang personel.

08 = AP jenis kegiatan cuti personel TNI. 02 = CP(perihal) yang merupakan rincian dari jenis kegiatan yang merupakan cuti personel TNI, misalnya cuti Pamen di Kohanudnas.

e) Nomor takah ini direkam pada : (1) Kolom nomor pada map takah.

(2) Takah nomor pada setiap halaman lembaran catatan. (3) Buku Harian Takah.

(4) Buku Ekspedisi Takah.

(5) BDPT (Buku Daftar Pembukaan Takah). c. Menentukan klasifikasi takah.

d. Menata naskah dalam lembaran catatan.

1) Menata Naskah. Yang dimaksud dengan Naskah adalah semua tulisan dinas, baik yang berbentuk konsep ataupun net konsep yang berhubungan dengan persoalan yang sedang diproses dan diberkas dalam suatu takah, naskah tersebut dapat berupa bermacam-macam tulisan dinas termasuk buku, brosur/gambar dan lain-lain. Sebelum diberkas/ditata naskah tersebut perlu direkam dulu pada buku takah dan lembaran catatan. Penataan naskah diatur sebagai berikut :

a) Berkas naskah diletakkan disebelah kanan map takah.

b) Naskah disusun secara kronologis, sesuai dengan tanggal penerimaan.

c) Naskah pertama di bagaian bawah, naskah terakhir di bagian atas.

d) Setiap naskah diberi nomor kode N-1, N-2, dst sesuai dengan urutan penerimaan diberi lingkaran.

e) Petunjuk penomoran adalah :

(1) Naskah tunggal. Naskah tunggal diberi nomor mulai dari (N-1) s.d. (N-x) terakhir.

(2) Naskah ganda dan berlampiran.

Naskah ganda adalah naskah yang terdiri atas beberapa naskah dinomori N-1A untuk naskah pertama, N-1B naskah kedua N-1C naskah ketiga dan seterusnya.

(11)

Naskah lampiran adalah naskah yang mempunyai lampiran diberi nomor N-1A untuk naskah induk, N-1B untuk lampiran pertama, N-1C untuk lampiran kedua dan seterusnya.

(3) Sublampiran lampiran naskah yang mempunyai sublampiran diberi nomor sebagai berikut :

N-1B (a) untuk sublampiran pertama lampiran pertama N-1B.

N-1B (b) untuk sublampiran kedua lampiran pertama N-1B.

N-1B (c) untuk sublampiran ketiga lampiran pertama N-1B dan seterusnya.

N-1C (a) untuk sublampiran pertama lampiran kedua N-1C.

N-1C (b) untuk sublampiran kedua lampiran kedua N-1C.

(4) Subsublampiran sublampiran yang mempunyai subsub-lampiran diberi nomor sebagai berikut :

N-1B (a) (i) untuk subsublampiran pertama. N-1B (a) (ii) untuk subsublampiran kedua. N-1B (a) (iii) untuk subsublampiran ketiga.

Masing-masing sebagai subsublampiran dari sublampiran pertama untuk lampiran pertama N-1B.

(5) Naskah sisipan. Naskah sisipan adalah naskah yang karena sesuatu hal (ketinggalan atau baru sampai), tetapi urutan naskah tersebut seharusnya terletak diantara dua naskah yang sudah diberkas, maka naskah diberi nomor seperti contoh berikut :

Sisipan yang terdiri atas naskah tunggal, misalnya antara N-6 dengan N-7, maka naskah diberi nomor N-6 (i).

Sisipan yang teratas naskah ganda, cara penomorannya adalah N-6 (i) A dan N-6 (i) B.

(6) Rujuk silang (cross reference). Rujuk silang adalah suatu cara untuk menunjukkan bahwa adanya hubungan antarnaskah satu dengan yang lainnya di dalam sebuah takah, atau adanya hubungan persoalan antara takah yang satu dengan lainnya. Petugas takah (sekretariat) wajib mengerjakan rujuk silang ini agar para pejabat/pemimpin tidak perlu membaca semua naskah di dalam takah apabila akan menanggapi atau menelusuri suatu persoalan. Pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

(12)

Jika dalam sebuah takah pada N-5 tercantum kalimat yang menunjuk N-3 atau ada kaitan, maka naskah N-5 diberi tanda rujuk silang di sebelah kanan atas naskah. Contoh:

Jika persoalan dalam takah (A) ada hubungannya dengan persoalan Takah B, maka pada penunjukan kepada Takah nomor yang ada di map takah dapat di isi sebagai berikut :

Map Takah A Map Takah B

No. Takah 03/08/05/Set

No. Takah 03/08/05/Intel

Dibuka Oleh Dibuka Oleh

Tanggal Tanggal Penunjukan kepada Takah Nomor 06/12/07/Intel Penunjukan kepada Takah Nomor 06/12/07/Set

(7) Naskah dalam takah lanjutan. Apabila dalam sebuah takah sudah memuat naskah lebih dari 200 lembar sedangkan persoalan masih berlanjut maka perlu dibuka takah baru yang disebut takah lanjutan. Penomoran naskah-naskah dalam takah lanjutan dimulai lagi dengan N-1, N-2 dan seterusnya, sedangkan takah lanjutan dibubuhi angka Romawi I, II … di sebelah kanan atas map dengan dilingkari.

(8) Konsep Naskah. Naskah yang masih di dalam proses tetap diberi nomor takah tetapi menggunakan potongan kertas ditempel dengan klip, dan setelah selesai konsep yang diparaf tetap di dalam takah dan diberi nomor sesuai dengan nomor naskah waktu diproses.

(9) Pemindahan Naskah. Sebuah naskah dapat dipindahkan dari takah yang satu pada takah yang lain, apabila pemindahan tersebut dipandang perlu. Naskah yang dipindahkan diganti dengan lembaran kertas yang berisi catatan bahwa naskah dipindahkan ke takah lain.

N - 5

(13)

Contoh: N-5 dipindahkan atas perintah … ke dalam takah nomor… dan diberi nomor naskah (N- … ). Catatan: Jika sebuah naskah sangat penting dan

dikhawatirkan akan hilang sebaiknya untuk sementara naskah tersebut disimpan di Sekretariat atau Staf yang membuka takah. Sedangkan yang dimasukkan takah selama diproses cukup kopinya, setelah maju pemimpin, baru diganti dengan aslinya.

2) Menata lembaran catatan

a) Lembaran catatan diberkas dan ditempatkan di sebelah kiri map takah.

b) Setiap lembaran catatan takah yang berklasifikasi SR dan R kolom klasifikasi harus diisi sesuai dengan klasifikasinya.

c) Kolom nomor halaman diberi nomor urut dengan ketentuan lembar pertama terletak paling bawah, sedangkan nomor terakhir paling atas.

d) Kolom nomor takah setiap halaman harus diisi sesuai nomor takahnya.

e. Merekam naskah pada lembaran catatan. f. Mencatat dalam buku daftar pembukaan takah.

14. Peredaran Takah. Bila naskah dan Lembaran catatan di dalam sebuah takah sudah ditata sesuai ketentuan, maka Takah sudah siap untuk diedarkan dalam rangka penyelesaian persoalan. Langkah-langkah yang diperlukan dalam penyelesaian suatu persoalan adalah :

a. Pengiriman Takah. Pada dasarnya pengiriman Takah ke luar Unit Kerja dilakukan oleh pejabat yang membuka takah pada instansi yang bersangkutan dengan cara sebagai berikut :

1) Mengisi kolom “kepada” sesuai dengan pejabat yang dituju, selanjutnya dikirim ke alamat.

2) Membuat catatan ( C - ….. ) pada Lembaran catatan. 3) Mengisi Kolom “edaran” pada map takah.

b. Penerimaan Takah. Penerimaan Takah dilakukan oleh pejabat instansi sesuai dengan alamat “kepada” pada lembaran catatan. Langkah-langkah yang perlu diambil sebagai berikut :

1) Membaca “Catatan” (C-….) pada Lembaran catatan yang dialamatkan kepadanya serta mempelajarinya persoalan Takah secara keseluruhan.

2) Mencoret jabatannya pada kolom “kepada” dan selanjutnya membubuhkan paraf dan tanggal.

(14)

3) Bilamana pejabat tersebut akan memberikan saran/tanggapan terhadap persoalan yang sedang dibahas, maka tindakan yang diambil adalah :

a) Mengisi kolom “kepada” sesuai dengan pejabat yang dituju, selanjutnya dikirim ke alamat.

b) Membuat catatan ( C - ….. ) pada Lembaran catatan. c) Mengisi kolom ”edaran” pada mapTakah.

4) Akan tetapi apabila pejabat tersebut tidak akan memberikan saran/tanggapannya, maka tindakan pejabat tersebut adalah :

a) Mengirimkan Takah tersebut kepada pejabat lain yang alamatnya tercantum pada kolom kepada, atau

b) Mengembalikan Takah ke Unit Kerja pengirim, bila tidak ada lagi pejabat yang dituju.

5) Bila karena sesuatu hal, seorang pejabat belum dapat memberikan tanggapan/saran terhadap persoalan dalam Takah dan masih membutuhkan waktu, maka pejabat yang bersangkutan dapat meminta, agar Takah tersebut diajukan kembali kepadanya pada suatu tanggal yang dikehendaki. Untuk maksud tersebut pejabat yang bersangkutan dapat mengisi dan memparaf Kolom Ajukan Kembali pada Map Takah.

15. Pengendalian Takah. Untuk menghindari hilangnya atau mengetahui keberadaan Takah maka Takah yang beredar perlu adanya pengawasan/pengendalian.

a. Perlengkapan pengendalian takah dapat digunakan :

1) Buku Takah. Buku Takah digunakan selain sebagai pencatat juga digunakan sebagai alat pengganti Takah (kolom pengolahan) sehingga keberadaan Takah dapat diketahui .

2) Buku ekspedisi Takah (BET). BET digunakan untuk mengirim Takah yang merupakan tanda terima penyerahan Takah, juga merupakan pertanggungjawaban penyerahan yang harus ditandatangani oleh penerima Takah dan disertai nama jelas.

3) Dalam rangka pengendalian takah, perlu dipertimbangkan perlengkapan pokok untuk digunakan sebagai pengendalian misalnya, BT dan BET, sedangkan yang lain tidak perlu.

b. Pelaksanaan pengendalian Takah. Langkah-langkah yang perlu diambil dalam mengendalikan Takah adalah sebagai berikut :

1) Setelah Takah dibuka, segera menyiapkan dan mengisi BT lengkap sesuai data yang ada.

(15)

16. Penutupan Takah. Takah yang telah selesai atau dianggap selesai persoalannya dan diperkirakan dalam waktu dekat tidak akan berkembang atau tidak ada kelanjutannya, maka Takah dapat ditutup untuk sementara dengan memberi catatan pada kolom “ditutup” pada map takah. Kaset/pejabat minu dapat koordinasi dengan pejabat yang bertanggungjawab atas persoalan yang ada di dalam takah untuk menutup takah tersebut. Takah yang telah ditutup dapat dibuka kembali, apabila ada perkembangan baru terhadap persoalan dalam takah tersebut dengan cara mencatat tanggal dan paraf pada kolom Dibuka Kembali.

Contoh ditutup dan dibuka kembali adalah :

DITUTUP DIBUKA KEMBALI TANGGAL PARAF TANGGAL PARAF 23 – 11 - 2001 5 – 6 - 2002

17. Evaluasi

a. Jelaskan tentang pedoman penilaian naskah ! b. Sebutkan langkah-langkah pembukaan Takah ! c. Jelaskan pedoman menentukan pokok persoalan !

d. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan cucu persoalan/perihal. !

e. Jelaskan tata cara menentukan nomor Takah !

f. Jelaskan cara menata naskah dan lembaran catatan !

g. Jelaskan tentang peredaran Takah baik pada saat Takah dikirimkan oleh pejabat TU maupun pada saat Takah diterima oleh pejabat sesuai alamat !

h. Jelaskan tentang perlunya pengendalian Takah ! e Jelaskan tentang kegiatan penutupan Takah !

BAB IV

PEMELIHARAAN, PENYIMPANAN DAN PENYUSUTAN TAKAH

18. Umum. Dalam rangka menjamin keamanan informasi yang terkandung dalam Takah perlu diperhatikan tata cara penyimpanan, pemeliharaan dan penyusutan Takah. Adapun penyimpanan Takah harus dilaksanakan dengan tertib dan teratur disamping menjamin keamanan, dimaksudkan juga agar memudahkan dalam penyajiannya. Pemeliharaan bertujuan agar Takah tidak cepat rusak, sehingga dapat memperpanjang usia informasi yang terdapat pada Takah sesuai dengan kebutuhan. Penyusutan Takah adalah merupakan salah satu kegiatan yang menentukan jumlah Takah yang akan disimpan dan dipelihara. Penyimpanan, pemeliharaan dan penyusutan Takah berpedoman kepada Pengurusan Tata Arsip.

(16)

19. Pemeliharaan, Penyimpanan, dan Penyusutan Takah.

a. Pemeliharaan Takah. Takah beserta isinya perlu dipelihara serta diperlakukan secara rapi dan hati-hati. Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1) Naskah/LC tidak boleh hilang, terlipat, robek atau kotor.

2) Naskah/LC yang rusak berat harus diperbaiki sehingga dapat digunakan kembali.

3) Map Takah yang rusak berat dan sulit diperbaiki diganti dengan map Takah baru, dengan masih menggunakan kolom edaran, kolom ajukan kembali, dan kolom buka/tutup dengan cara memotong dan menempelkan pada map Takah baru.

b. Penyimpanan Takah. Takah-Takah yang telah kembali, disimpan sementara dan diperlakukan sebagai berikut :

1) Takah disimpan dalam almari terkunci , terutama Takah yang berklasifikasi rahasia, agar tidak terbaca oleh orang yang tidak berhak.

2) Takah-Takah yang mempunyai pokok persoalan yang sama disimpan pada kotak yang sama, dan dalam penyimpanan dipilih lagi menjadi anak persoalan. Kalau Takah disimpan dalam ordner diberi nomor pokok persoalan pada punggungnya dan punggung ordner dihadapkan keluar dan diletakkan berdiri, agar memudahkan pencarian kembali.

3) Takah tidak dibenarkan dibawa pulang, jika terpaksa harus dibawa, maka diwajibkan melapor ke Kaset/pejabat Minu untuk dicatat dalam buku ekspedisi Takah.

c. Penyusutan Takah. Penyusutan Takah bertujuan untuk memperkecil jumlah Takah yang sudah tidak digunakan secara langsung sebagai alat administrasi. Penyusutan dilakukan sebagai berikut :

1) Dipilah-pilah antara Takah yang masih aktif dan Takah yang persoalannya sudah selesai (status simpan).

2) Takah yang masih aktif tetap disimpan di bagian Takah.

3) Takah-Takah yang persoalannya tidak berkembang lagi dan Takah yang berumur lebih dari dua tahun disisihkan serta diserahkan kepada bagian arsip untuk menunggu penyusutan.

4) Penyusutan Takah dilakukan sesuai dengan ketentuan pada tata kearsipan.

20. Evaluasi.

a. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan Takah ! b. Jelaskan ketentuan penyimpanan Takah !

(17)

BAB V

EVALUASI AKHIR PELAJARAN (Bukan Naskah Ujian)

21. Evaluasi Akhir.

a. Jelaskan kegunaan map Takah dan lembar catatan ! b. Jelaskan tentang pedoman penilaian naskah ! c. Sebutkan langkah-langkah pembukaan Takah ! d. Jelaskan pedoman menentukan pokok persoalan !

e. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan cucu persoalan/perihal. !

f. Jelaskan tata cara menentukan nomor Takah !

g. Jelaskan cara menata naskah dan lembaran catatan !

h. Jelaskan tentang peredaran Takah baik pada saat Takah dikirimkan oleh pejabat TU maupun pada saat Takah diterima oleh pejabat sesuai alamat !

i. Jelaskan tentang perlunya pengendalian Takah ! j. Jelaskan tentang kegiatan penutupan Takah !

k. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan Takah ! l. Jelaskan ketentuan penyimpanan Takah !

BAB VI PENUTUP

22. Penutup. Demikian Naskah Sekolah Sementara ini disusun sebagai bahan ajaran untuk pedoman bagi Gadik dan Pasis dalam proses belajar mengajar pelajaran tata naskah pada pendidikan Diksarcab Ajen.

Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat

S. Aritonang Brigadir Jenderal TNI

(18)

RAHASIA ... (Klasifikasi) Contoh 1

Kop Nama Badan

Lembar Depan Map Takah

(Lambang TNI/Angkatan)

Nomor Takah : Kesatuan : Dibuka oleh : Pokok Persoalan : Tanggal dibuka : Anak Persoalan : Petunjuk pada Takah No. : Perihal :

EDARAN EDARAN AJUKAN KEMBALI

Kepada N/C Tgl. Paraf Pengirim Kepada N/C Tgl Paraf Pengirim Kepada N/C Tgl. Paraf Pengirim Catatan

Ditutup Dibuka kembali

Tgl. :

Oleh : Tgl. :Oleh : DIKETAHUI

(19)

... (Klasifikasi) ...

(Klasifikasi) Contoh 2

Kop Nama Badan

Lembaran Catatan Lembar Ke. : ...

Takah No. : ...

(20)

... (Klasifikasi)

Contoh 3

Kop Nama Badan

BUKU TAKAH

NO NOMOR

TAKAH TGL KODE PERIHAL

KONSEP DARI PENGOLAHAN DITANDATANAGANI KET OLEH TGL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(21)

Contoh 4

Kop Nama Badan

BUKU DAFTAR PEMBUKAAN TAKAH Nomor Urut Tanggal

Buka

Nomor Takah

Dibuka Oleh Perihal/CP Tanggal Tutup

(22)

Contoh 5

Kop Nama Badan

BUKU EKPSEDISI TAKAH Tanggal

Kirim

Nomor

Urut Nomor Takah Kepada

Nama Jelas

Tanda Tangan/ Tgl. Terima

(23)

Contoh 6

CONTOH CAP TAKAH Cap Bundar

---2,5 cm N - 2

---Cap Persegi Empat

7 cm

UNTUK NASKAH INI TELAH DIBUKA TAKAHNYA

4 cm NOMOR :

(24)

Contoh 9

NOMOR INDEKS PERSOALAN TAKAH (NIPT)

NOMOR URUT

NOMOR KODE POKOK PERSOALAN KETERANGAN HALAMAN

1 2 3 4 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Doktrin

Organisasi dan Prosedur Perencanaan

Sistem

Inspeksi & Pengawasan Intelijen - Pengamanan Operasi militer

Personel

Materiil – Logistik

Komunikasi & Elektronika Teritorial

Pendidikan dan Latihan Hukum Penerangan Kesehatan Sejarah Administrasi Umum Keuangan Pembinaan Mental Pembinaan Jasmani Hubungan Internasional Navigasi dan Aerinautika Industri

Psikologi Laporan Litbang

(25)

Kop Nama Badan

NOMOR INDEKS PERSOALAN TAKAH (NIPT)

NO. URUT POKOK PERSOALAN NO. KODE POKOK PERSOALAN ANAK PERSOALAN NO. KODE ANAK PERSOALAN KET 1 2 3 4 5 6 1. 2. 3. Doktrin Organisasi dan Prosedur Perencanaan 01 02 03

Tentara Nasional Indonesia TNI AD TNI AL TNI AU Pembinaan Operasi Dephan

Tentara Nasional Indonesia Badan Staf TNI

Balakpus TNI Kotama TNI TNI AD

Badan Staf TNI AD Balakpus TNI AD Kotama TNI AD TNI AL

Badan Staf TNI AL Balakpus TNI AL Kotama TNI AL TNI AU

Badan Staf TNI AU Balakpus TNI AU Kotama TNI AU

Departemen Non-Dephan Lembaga Negara Non-Dephan Lembaga Tinggi Negara Orpol/Ormas Kesatuan Aksi Kepanitiaan/Komisi Lembaga Internasional Hansip/Wanra/Kamra Rencana Strategi Program Rencana Proyek Ren Giat Ren Anggaran Ren Kampanye Ren Ops Ren Pers

Ren Materiil dan Log

01 02 03 04 05 06 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 01 02 03 04 05 06 07 08 09

(26)

1 2 3 4 5 6 4. 5. 6. Sistem Inspeksi dan Pengawasan Intelijen Penga-manan 04 05 06

Ren Inspeksi dan Pengawasan Ren dik Lat Ren Lit Bang Sistem Operasi Sistem Pembinaan Sistem Persenjataan Teknologi

Sistem Persenjataan Sosial Sistem Informasi Militer Sistem Informasi Pembinaan Operasi Pembinaan Penugasan Umum Materiil-Logistik Keuangan

Prosedur dan Jasa Kunjungan dinas Intelstrategis

Pengamanan Luar Negeri Pengamanan Dalam Negeri Pengamanan Nubika

Pam Kom dan Elektronika Pam Optika

Pam Teknik Pam Militer Pam Politik

Pam Ekonomi, Ku & Industri Pam Budaya Pam Pers Pam Mat Pam Pemberitaan Pam Instalasi Pam Angkutan Pam Mass dan Pembangunan Perang Uraf Saraf Kontra Intelijen Infiltrasi Subversi Penetrasi Spionase Sabotase Pemberontakan Intelijen Kriminil 10 11 12 01 02 03 04 05 06 01 02 03 04 05 06 07 08 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

(27)

1 2 3 4 5 6 7. 8. Operasi Militer Personel 07 08

Was Orang Asing Was Jat Api & Bahan Peledak

Suku-Agama, Ras dan Antar-gol Pertahanan Kam Han Intelstrat Kam Dagri Ops Darat Ops Laut Ops Udara SAR Pemetaan Militer Ops Gab Ops Teror Ops Lat Ops Khusus Evaluasi Operasi Bin Pers

Pengadaan Pers TNI Pengangkatan Pers TNI Penempatan Pers TNI Penugasan Pers TNI Penilaian Pers TNI

Perubahan Status/Pkt Pers TNI

Cuti Pers TNI

Nikah, Talak & Rujuk Pers TNI

Masa Kerja Pers TNI KGB Pers TNI

Perjalanan Luar Negeri Pers TNI

Meninggal Dunia/Tewas/ Gugur Pers TNI

Bebas Tugas Pers TNI Penyaluran Pers TNI Pemberhentian Pers TNI Pensiun Pers TNI

Pengadaan Pers PNS Pengangkatan Pers PNS Penempatan Pers PNS Penugasan Pers PNS Penilaian Pers PNS Perubahan Status/Gol Tingkat Pers PNS 27 28 29 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

(28)

1 2 3 4 5 6 9. Materiil dan Logistik 09 Cuti Pers PNS NTR Pers PNS

Masa Kerja Pers PNS KGB Pers PNS

Perjalanan LN Pers PNS Meninggal Dunia/Tewas Pers PNS

Bebas Tugas Pers PNS Penyaluran Pers PNS Pemberhentian Pers PNS Pensiun Pers PNS Penghargaan/Tanda Jasa Kesejahteraan Pers Perawatan Pers Kesejahteraan Keluarga PNS Veteran Mobilisasi/Cadangan Demobilisasi Rehabilitasi Statistik Pers Pepabri Administrasi Pers Pengendalian Karier Penyaluran Tenaga Kerja Kontruksi Instanlasi Persenjataan Darat Persenjataan Laut Persenjataan Udara 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 01 02 03 04 05 Alat Angkutan Darat

Alat AngkutanAir/Laut Alat Angkutan Udara Alat-alat Kesehatan Alat-alat Komlek Alat-alat Besar/Berat Alat-alat Kantor dan Tulis Alat-alat Komputer Alat-alat Mikrofilm Alat-alat Perpetaan/Navigasi/ Aeronautika Perbekalan Pendistribusian/Pembekalan Penyimpanan/Penempatan/ pergudangan

Harga/Tarif dan Mutu Pengadaan Penilaian/Pengawasan Pemeliharaan 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

(29)

1 2 3 4 5 6 10. 11. Komunikasi dan Elektronika Teritorial 10 11 Penghapusan

Pembebasan Bea Masuk Bantuan Perminyakan Fasilitas Angkutan Darat Angkutan Air/Laut Angkutan Udara Angkutan Pipa

Inventarisasi Kodifikasi dan katalogisasi

Standarisasi Peralatan

Petunjuk Logistik

Komunikasi Radio dan Data Komunikasi No-Elektronika Elektronika Non-Komuniaksi Teknologi Komunikasi Radar Frekuensi Jaringan Perhubungan Komlek Perizinan Monitor/Penyadapan Pengamatan Komunikasi Satelit Perang Elektronika Pos TNI

Konveksi dan Peraturan Komlek Pembinaan Wilayah Pembinaan Teritorial Pembinaan Massa 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 01 02 03 Perkiraan Keadaan Teritorial

Perlawanan Rakyat Keamanan Rakyat Pertahanan Sipil Pam Pembangunan Rehabilitasi Wilayah Wajib Bela Umum

Perlindungan Masyarakat Penegakan Perlindungan di Laut Perbatasan Wilayah Perlindungan Sumber Kekayaan Alam Pemerintahan 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15

(30)

1 2 3 4 5 6 12 13 Pendidikan dan Latihan Hukum 12 13 Aparatur Teritorial Cadangan Nasional Operasi Teritorial Operasi Kamdagri

Operasi Bhakti/TNI Masuk Desa Orang Asing Lingkungan Hidup Kondisi Sosial Geografi Demografi Transmigrasi Fasilitas Diklat Instruktur/Guru/Dosen Didaktik/Metodik Alat Peraga Kurikulum Penilaian Pembentukan Pa Pembentukan Ba Pembentukan Ta

Bangum Pa Dik Kualifikasi khusus Bangspes Pa Bangspes Ba Bang Spe s TA Peralihan Pa Peralihan Ba Non-TNI/Afiliasi Dik Pelatihan Umum Lat Satuan Kecil Latihan Satuan Latihan Matra Latihan Gabungan Kursus Penataran Latprajab Pers PNS Bang Pers PNS Peraturan Perundang-undanganTata Negara Hukum Tata Negara Hukum Pidana Hukum Perdata Hukum Adat Hukum Internasional Hukum Agraria 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 01 02 03 04 05 06 07

(31)

1 2 3 4 5 6 14 15 Penerangan Kesehatan 14 15 Hukum Dagang Hukum Disiplin Hukum Sosial (Antar golongan) Hukum Administrasi Hukum Laut Hukum Kedirgantaraan Hukum Agama Peradilan Keimigrasian

Bina Tuna Warga/Pemasya-rakatan/ Rutan Militer

Rehabilitasi

Tuntutan Ganti Rugi/Klaim Bantuan hukum Tata Tertib Penahanan Interniran Tawanan Perang Pengusiran Penerangan ke Luar Penerangan ke Dalam Penerangan terbatas Penerbitan/Publikasi Media Penerangan Percetakan dan grafika Pers Penerangan Umum Penerangan Pasukan Bin Kes Pencegahan Penyakit Pemeriksaan Pengobatan perawatan Rehabilitasi Kesehatan Pemberantasan Penyakit Menular/ wabah Kesehatan Lingkungan Poliklinik Apotek Obat-obatan Narkotika Laboratorium Keluarga Berencana Kesehatan Ibu dan Anak Kesehatan Khusus

Kesehatan Ruang Angkasa

08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 01 02 03 04 05 06 07 08 09 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17

(32)

1 2 3 4 5 6 16 17. 18. Sejarah Administrasi Keuangan 16 17 18 Gizi Sanatorium Pos Kesehatan Evakuasi Medis Trnsfusi/Donor Darah Veterinary/Kesehatan Hewan Ruma Sakit Pelacakan/Penelitian Sejarah Penulisan Sejarah Dokumentasi Sejarah Penyajian Sejarah Perpustakaan Sejarah Permusiuman Kepurbakalaan

Pemugaran Banguna dan Benda Sejarah

Tulisan Dinas

Kop Surat, Tajuk Tanda Tangan Cap Dinas dan PN Ejaan, Singkatan & Akronim Surat Menyurat Dinas Takah Pai Tuldis Tata Kearsipan Formulir Rapat/Ceramah Pencetakan Publikasi Administrasi Dokumentasi Peraturan Keuangan Anggaran Pembiayaan Pencocokan/Penelitian Tunjangan Dana-dana Kredit Pajak/Iuran Bea dan Cukai Kontrakan Pembukuan Pembayaran Ganti Rugi Transfer ASABRI Pendapatan Jawatan/Instansi 18 19 20 21 22 23 24 01 02 03 04 05 06 07 08 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16

(33)

1 2 3 4 5 6 19. 20. 21. 22. Pembinaan Mental Pembinaan Jasmani Hubungan Internasional Navigasi dan Aeronautika 19 20. 21. 22 Agama Islam Agama Katolik

Agama Kristen Protestan Agama Budha Agama Hindu Santiaji Santikarma Pembinaan Tradisi Kepercayaan Olah Raga Militer Oraum/Rekreasi Olah Raga Khusus Kesamaptaan Jasmani Perjanjian Umum

Perjanjian Batas Wilayah Perjanjian Keamanan Perbatasan Wilayah Kerja sama Politik Kerja sama Ekonomi Keuangan dan Industri Kerja sama Sosbud Kerja sama Ilmiah dan Teklogi

Kerja sama Diklat Kerja sama Militer Kerja sama Ekstradisi Kerja sama Deportasi Lalu Lintas Antar – Negara Organisasi/Lembaga Internasional

Protokol

Kerja sama Pemberantasan Narkotika

Kerja sama Pemberantasan Kejahatan Internasional Kunjungan Muhibah

Lalu lintas Angkutan Air/Laut dan Udara

Rute Pelayaran dan Penerbangan

Perambuan

Telekomunikasi Laut dan Udara

Pelabuhan Laut dan Udara Penjagaan Pantai dan Laut Keselamatan Pelayaran dan Penerbangan 01 02 03 04 05 06 07 08 09 01 02 03 04 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 01 02 03 04 05 06 07

(34)

1 2 3 4 5 6 23. 24. 25. 26. Industri Psikologi Laporan Litbang 23 24 25 26

Keselamatan dan Kam Kerja Keselamatan dan Kam Penumpang Jasa Maritim/Udara Pengerukan Industri TNI Industri Umum/Perum Industri Patungan/Joint Konsultasi Pemeriksaan Klasifikasi Laporan Berkala Laporan Kemajuan/Kegiatan Laporan Proyek Laporan Khusus Laporan Keuangan/Anggaran Laporan Intelijen Laporan Operasi Laporan Personel

Laporan Materiil dan Logistik Laporan Teritorial

Laporan Inspeksi Sistem & prosedur Strategi

Operasi Taktik/tempur Material perbekalan Material peralatan umum Material AD

Material AL Material AU

Material peralatan komlek Sistem senjata Senjata ringan Senjata berat Peroketan Nubika Manusia Lingkungan Kesehatan Perindustrian Seminar/simposium/lokakarya 08 09 10 11 01 02 03 01 02 03 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

(35)

1 2 3 4 5 6 27. Survei dan pemetakan 27 Survei darat Pemetakan darat Survei laut Pemetakan laut Survei udara Pemetakan udara Survei darat non-TNI Pemetakan darat non-TNI Survei laut non-TNI Pemetakan laut non-TNI Survei udara non-TNI Pemetakan udara non-TNI Meteorologi Geofisika. 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14

(36)

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran II Keputusan Dirajanad DIREKTORAT AJUDAN JENDERAL Nomor Kep/ / /2010 Tanggal 2010

PETUNJUK UMUM

( Khusus Untuk Tenaga Pendidik )

1. Mata Pelajaran : Tata naskah. Untuk jenis/macam pendidikan : Diksarcab Ajen

2. Jumlah Jam Pelajaran : 16 Jam Pelajaran. a. Teori : 7 Jam Pelajaran. b. Praktek siang : 8 Jam Pelajaran. c. Praktek malam :

-d. Ujian teori : 1 Jam Pelajaran. 3. Isi Pelajaran :

a. Pendahuluan.

b. Sarana/perlengkapan Takah. c. Pelaksanaan Takah.

d. Pemeliharaan, penyimpanan dan penyusutan Takah e. Penutup.

f. Evaluasi. 4. Tujuan pelajaran :

a. Tujuan Kurikuler : Agar Pasis mengetahui tentang kegiatan Takah dan dapat secara terbatas menerapkannya dalam pelaksanaan tugas.

b. Tujuan Instruksional:

1) Pendahuluan (25 Menit)

a) Tujuan Instruksional umum. Agar Pasis mengetahui tentang maksud dan tujuan diberikan pelajaran Takah.

b) Kriteria keberhasilan. Pasis dapat menyampaikan maksud dan tujuan diberikan pelajaran Takah serta menunjukkan antusias/minat dalam menerima pelajaran.

(37)

2) Sarana/perlengkapan Takah (1 JP)

a) Tujuan Instruksional umum. Agar Pasis mengetahui tentang sarana pokok dan sarana pelengkap Takah.

b) Kriteria keberhasilan. Pasis dapat menyampaikan tentang sarana pokok dan sarana pelengkap Takah dengan baik dan benar. 3) Pelaksanaan Takah (3 JP )

a) Tujuan Instruksional umum. Agar Pasis mengetahui tentang penilaian naskah, pembukaan, peredaran, pengendalian dan penutupan Takah.

b) Kriteria keberhasilan. Pasis dapat menyampaikan tentang penilaian naskah, pembukaan, peredaran, pengendalian dan penutupan Takah dengan baik dan benar.

4) Pemeliharaan, Penyimpanan dan Penyusutan Takah ( 2 JP )

a) Tujuan Instruksional umum. Agar Pasis mengetahui tentang pemeliharaan, penyimpanan dan penyusutan Takah.

b) Kriteria keberhasilan. Pasis dapat menyampaikan tentang pemeliharaan, penyimpanan dan penyusutan Takah dengan baik dan benar.

5) Praktek (8 JP )

a) Tujuan Instruksional umum. Agar Pasis dapat secara terbatas menilai naskah, membuka takah, mengedarkan takah dan menutup takah baik untuk pelajaran bentuk teori maupun praktek. b) Kriteria keberhasilan. Pasis dapat secara terbatas menilai naskah, membuka takah, mengedarkan takah dan menutup takah 6) Penutup (20 Menit)

a) Tujuan Instruksional umum. Agar Pasis mengetahui pentingnya pelajaran Takah dalam menunjang pelaksanaan tugas. b) Kriteria Keberhasilan. Pasis dapat menyampaikan seluruh pelajaran Takah yang telah diberikan.

7) Evaluasi.

a) Evaluasi teori (1 JP)

(1) Tujuan Instruksional umum. Agar tingkat pemahaman dan kemampuan Pasis dapat diukur/diketahui sesuai pelajaran Takah yang telah diberikan.

(38)

(2) Kriteria keberhasilan. Pasis dapat menjawab pertanyaan dan dapat secara terbatas melaksanakan praktek Takah dengan baik dan benar.

b) Evaluasi praktek.

(1) Tujuan instruksional umum. Agar tingkat keterampilan Pasis dapat diukur/diketahui sesuai pelajaran Takah yang telah diberikan.

(2) Kriteria keberhasilan. Pasis dapat secara terbatas melaksanakan Takah dengan baik dan benar.

5. Metode.

a. Metoda utama : Ceramah dan aplikasi.

b. Metoda penunjang : Tanya jawab dan pemberian tugas. 6. Alins/Alongins. a. LCD b. Laptop c. White board. d. Laser Point. e. Spidol

7. Proses Belajar Mengajar.

NO. KEGIATAN

GADIK SERDIK

1 2 3

1. Pendahuluan.

- Menjelaskan secara umum tentang maksud & tujuan diberikannya pelajaran Takah.

- Memperhatikan, mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting.

2. Sarana/Perlengkapan Takah.

a. Menjelaskan secara rinci tentang Sarana pokok Takah dan sarana pelengkap Takah.

a. Memperhatikan, mendengarkan & mencatat hal-hal yang penting.

(39)

1 2 3

3.

4.

b. Melaksanakan pengecekan/evaluasi terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan.

Pelaksanaan Takah.

a. Menjelaskan secara rinci tentang penilaian naskah, pembukaan Takah, peredaran Takah, pengendalian peredaran Takah dan penutupan Takah. b. Melaksanakan pengecekan/ evaluasi terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan.

Pemeliharaan, Penyimpanan dan Penyusutan Takah

a. Menjelaskan secara rinci tentang pemeliharaan, penyimpanan dan penyusutan Takah.

b. Melaksanakan pengecekan/evalu-asi terhadap pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan.

b. Menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik.

a. Memperhatikan, mendengarkan & mencatat hal-hal yang penting.

b. Menjawab pertanyaan dan menjelaskan cukup mendalam serta mengajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik.

a. Memperhatikan, mendengarkan & mencatat hal-hal yang penting.

b. Memperhatikan, mendengarkan & mencatat hal-hal yang penting.

5. Praktek

a. Memberikan penugasan,mengor-ganisir, arahan, bimbingan dan tuntunan kepada Pasis.

a. Melaksanakan praktek Takah se-suai tugas/arahan dari Gadik.

b. Melaksanakan koreksi/evaluasi ter-hadap hasil praktek Pasis sesuai ketentuan Takah dan melemparkan pertanyaan serta menjawab pertanyaan ke/dari Pasis.

b. Memperhatikan, mendengarkan & menjawab pertanyaan serta meng-ajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik.

6. Penutup.

a. Memberikan kesimpulan/rangkuman dan penekanan terhadap seluruh materi pelajaran yang telah diberikan.

b. Melaksanakan pengecekan/evaluasi terhadap akhir pelajaran yang diberikan dengan melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan ke/dari Pasis.

a. Memperhatikan, mendengarkan & mencatat hal-hal yang penting.

b. Menjawab peranyaan dan meng-ajukan pertanyaan dari dan kepada Gadik.

(40)

1 2 3 7. Evaluasi.

a. Menyusun bahan ujian yang di-ketahui oleh Kadep terkait dan dalam pelaksanaan ujian sebagai pengawas umum.

b. Menyerahkan bahan evaluasi ujian kepada Kasiopsdik dan mengoreksi/ menilai hasil ujian Pasis.

a. Mengikuti ujian sesuai jadwal dan tempat yang ditentukan.

b. Menyerahkan hasil ujian kepada pengawas ujian.

8. Kualifikasi Tenaga Pendidik. Gumil Gol VIII maksimal Gol V yang sudah berkualifikasi Susgadik/Susgumil dan menguasai materi Tata naskah.

9. Referensi. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/1/II/2007 tanggal 20 Februari 2007 tentang Petunjuk Administrasi Umum TNI.

10. Lain – lain.

a. Naskah Sekolah Sementara ini disusun untuk kepentingan Lembaga Pendidikan.

b. Untuk kepentingan Pasis dapat diproduksi Lembaga Pendidikan tanpa Petunjuk Umum dan Evaluasi tiap Bab serta Evaluasi Akhir Pelajaran.

Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat

S. Aritonang Brigadir Jenderal TNI

(41)

DAFTAR ISI

HALAMAN BAB I PENDAHULUAN

1. Umum ………. 1

2. Maksud dan Tujuan ……….. 1

3 Ruang Lingkup dan Tata Urut ………. 1

4. Pengertian ……….. 1

BAB II SARANA/PERLENGKAPAN TAKAH 5. Umum ……….. 2 6. Petunjuk Umum ... 2 7. Ketentuan Umum ... 2 8. Sarana Pokok ... 3 9. Sarana Pelengkap ... 6 10. Evaluasi ... 7

BAB III PELAKSANAAN TAKAH 11. Umum 7 12. Penilaian Naskah ... 7 13. Pembukaan Takah ... 8 14. Peredaran Takah ... 13 15. Pengendalian Takah ... 14 16. Penutupan Takah ... 15 17. Evaluasi ... 15

BAB IV PEMELIHARAAN, PENYIMPANAN DAN PENYUSUTAN TAKAH 18. Umum ………. 15

19. Pemeliharaan, penyimpanan dan penyusutan Takah ……… 16

20. Evaluasi ……….. 16

BAB V EVALUASI AKHIR PELAJARAN 21. Evaluasi Akhir ... 17

BAB VI PENUTUP 22. Penutup …... ... 17

Referensi

Dokumen terkait

• External output differs from internal output in its design and appearance.. • A turnaround document is one that is sent out and

berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga

This paper is an exposition of the Communicative Language Teaching (CLT) Approach. After establishing the need for a more effective teaching strategy by presenting the limitations

pemeriksaan secara mudah serta terjangkau harganya sehingga kegiatan pengambilan specimen dapat dilakukan oleh anggota keluarga sendiri. Hal ini menjadi sangat mendasar

Beberapa hal lain yang kiranya perlu dipertimbangkan sebagai Strategi di bidang ekonomi dalam upaya menembus pasar-pasar non-tradisional di kawasan Amerika Latin dan Eropa

Penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing berbasis Joyful Learning (Interjoy) diharapkan dapat mengembangkan KPS siswa karena berkaitan dengan

Tujuan : Mengetahui hubungan riwayat BBLR, riwayat ISPA, riwayat diare, asupan protein, asupan seng dan kejadian stunted pada anak usia 7-24 bulan di Desa Hargorejo,

Teknik analisis data yang dilakukan melalui teknik parafrase, dan meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Pringapus 01.Teknik parafrase di gunakan