• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS TAHUN"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN 2016-2021

Jl. KH.WAHID HASYIM No. 17 Telp. (031) 3973433

GRESIK

E-Mail : [email protected]

DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PENCATATAN SIPIL

(2)

dan Hidayah-Nya, sehingga penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 dapat diselesaikan dengan baik.

Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 merupakan dokumen induk rencana pembangunan jangka menengah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik, yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik, dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021, yang dalam pelaksanaannya setiap tahun akan dijabarkan dan menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik selama 5 (lima) tahun ke depan.

Disampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021. Diharapkan dokumen ini dapat digunakan dan bermanfaat sebagai instrumen pertanggungjawaban dalam melaksanakan mandat yang diemban Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik.

Gresik, April 2016

KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

KABUPATEN GRESIK

Drs. HERMANTO T.H. SIANTURI Pembina Utama Muda NIP. 19611207 199003 1 004

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Landasan Hukum . . . . ... 2

C. Maksud dan Tujuan ... 4

D. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik ... 7

B. Sumber Daya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik ... 15

C. Kinerja Pelayanan Dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil Kabupaten Gresik ... 17

D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik ... 22

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil .. ... 25

B. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 29

C. D. Telaahan Renstra KL dan Renstra Provinsi . . .……… Penentuan Isu-isu Strategis ... 30 33 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI SERTA KEBIJAKAN A. Visi dan Misi ... 37

B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ... 38

C. Strategi dan Kebijakan ... 42

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF - Uraian Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja serta Kelompok Sasaran beserta Pendanaan Indikatif... 45

BAB VI INDIKATOR KINERJA MENGACU TUJUAN DAN SASARAN RPJMD - Uraian Indikator Kinerja mengacu Tujuan dan Sasaran RPJMD 51 BAB VII PENUTUP . . . ……….. 56

(4)

DAFTAR TABEL Tabel 1 : Formulasi Strategi SWOT

Tabel 2 : Indikator Kinerja Tujuan Meningkatnya Kinerja dan Kualitas Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik

Tabel 3 : Indikator Kinerja . . .

Tabel 4 : Indikator Kinerja Tujuan Meningkatnya Pelayanan . . . Tabel 5 : Indikator Kinerja Tujuan Meningkatnya . . .

Tabel 6 : Indikator Kinerja Tujuan Meningkatkan . . . Tabel 7 : Rencana Alokasi Anggaran per Urusan . . . Tabel 8 : Rencana Alokasi Anggaran Urusan . . . Tabel 9 : Rencana Alokasi Anggaran Urusan . . .

(5)

A. Latar Belakang

Dengan telah berakhirnya periode pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gresik Tahun 2011-2015 dan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2011-2015, maka dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik berkewajiban menyusun Renstra Tahun 2016-2021 untuk menentukan arah, tujuan dan upaya-upaya yang akan dilakukan dan dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 adalah Dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021.

Dokumen Renstra ini berfungsi sebagai pedoman perencanaan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2016-2021 yang harus ditaati, karena merupakan solusi yang menjadi kesepakatan dan komitmen semua pihak terkait dalam mengatasi permasalahan dan memanfaatkan peluang di waktu ke depan.

Dokumen Renstra ini disusun dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai sampai pada Tahun 2021; penyusunannya melalui suatu proses sistematis yang berkelanjutan dengan memanfaatkan pengetahuan antisipatif dan pengorganisasian usaha-usaha pelaksanaannya, mengukur keluaran dan hasilnya dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses tersebut telah menghasilkan Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan serta program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sampai pada Tahun 2021.

(6)

lain sebagai berikut :

- Dokumen Renstra ini merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan ruang lingkup SKPD yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik, yang setiap tahun akan dijabarkan dan menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil atau Rencana Pembangunan Tahunan (RPT) Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya ditetapkan sebagai Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik. - Berkenaan dengan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP), yang merupakan salahsatu instrumen pertanggungjawaban pemerintah, maka Renstra atau perencanaan strategis ini merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah sebagaimana ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 dan sekaligus langkah awal untuk melaksanakan mandat yang diemban Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik sebagaimana ketentuan Peraturan Bupati Gresik Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik.

Dengan berlatar belakang pada hal-hal tersebut di atas, maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang bersifat indikatif dan merupakan dokumen perencanaan pembangunan bidang kependudukan dan catatan sipil yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 sampai dengan 5 tahun ke depan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada.

B. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Renstra Dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 adalah :

(7)

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah ;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 15 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2016;

(8)

Instansi Pemerintah ;

14. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ;

15. Peraturan Bupati Gresik Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik;

16. Peraturan Bupati Gresik Nomor 49 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2016.

17. Peraturan Bupati Gresik Nomor .... Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gresik

Tahun 2016 – 2021.

C. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 adalah untuk menjadi dokumen perencanaan yang memberikan arah dan pedoman dalam penyelenggaraan urusan administrasi kependudukan selama 5 (lima) tahun ke depan.

Adapun tujuan disusunnya Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 adalah untuk :

(1) Menjabarkan arahan RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 ke dalam rencana instansional, agar terwujud sinkronisasi perencanaan pembangunan; (2) Menjabarkan Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Gresik 2016-2021 ke dalam Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan operasional;

(9)

pelaksanaan pembangunan.

D. Sistematika Penulisan

Dokumen Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Memuat tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan penyusunan Renstra, serta sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DISPENDUKCAPIL KABUPATEN

GRESIK

Menguraikan tentang tugas, fungsi, dan struktur organisasi Dispendukcapil Kabupaten Gresik, sumber daya yang dimiliki, kinerja pelayanan di bidang kependudukan, serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dispendukcapil Kabupaten Gresik.

BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DISPENDUKCAPIL KABUPATEN GRESIK

Merumuskan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan, telaahan terhadap Visi, Misi, dan Program KDH dan Wakil KDH, telaahan Renstra Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015-2019, dan Renstra Disnakertransduk Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019, juga menentukan isu-isu strategis.

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI SERTA KEBIJAKAN

Menjelaskan Visi dan Misi Dispendukcapil Kabupaten Gresik, tujuan dan sasaran jangka menengah, serta strategi dan kebijakan yang akan dilaksanakan sampai dengan akhir tahun Renstra yakni Tahun 2021.

(10)

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Berisikan uraian mengenai Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun ke depan, disertai indikator kinerja program maupun indikator kinerja kegiatan, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang dibutuhkan hingga 5 (lima) tahun mendatang.

BAB VI : INDIKATOR KINERJA DISPENDUKCAPIL KABUPATEN GRESIK YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016-2021

Berisikan rumusan indikator kinerja tujuan maupun sasaran Dispendukcapil Kabupaten Gresik yang mengacu/mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021.

BAB VII : PENUTUP

Memuat kata-kata penutup dan kaidah-kaidah didalam pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Dispendukcapil Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021.

(11)

A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik. Sedangkan tugas dan fungsinya diuraikan dalam Peraturan Bupati Gresik Nomor 7 Tahun 2012 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

A.1. Uraian Tugas dan Fungsi

Dalam kedudukannya sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Gresik, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik mempunyai tugas untuk :

“Membantu Bupati dalam menyelenggarakan urusan bidang kependudukan dan pencatatan sipil yang menjadi wewenang daerah dan tugas pembantuan sesuai

ketentuan peraturan perundangan”.

Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas, maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Penyelenggaraan kebijakan teknis dan penyusunan perencanaan program bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

2) Pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

3) Pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

4) Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia pengelola administrasi kependudukan;

5) Pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan pencatatan sipil dan administrasi kependudukan;

(12)

6) Pelaksanaan kebijakan kerjasama antar daerah dalam pengendalian penduduk, pengembangan kualitas mobilitas/penataan persebaran penduduk;

7) Penetapan norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan administrasi kependudukan;

8) Pengkoordinasian penyelenggaraan pelayanan akta pencatatan sipil yang meliputi kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengakuan dan pengesahan anak serta pendokumentasian hasil pencatatan sipil;

9) Pengelolaan manajemen administrasi kependudukan dan pencatatan sipil; 10) Pengawasan dan pengelolaan sistem informasi administrasi kependudukan dan jaringan komunikasi data kependudukan sampai dengan tingkat kecamatan, desa dan kelurahan;

11) Pelaksanaan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi dan konsultasi pelaksanaan kebijakan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;

12) Pembinaan, koordinasi pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

13) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pendaftaran penduduk, menyusun rumusan penetapan indikator kependudukan, proyeksi penduduk dan analisa dampak kependudukan; 14) Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

kebijakan bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

15) Pembinaan dan pengendalian dan monitoring terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan

16) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Tugas dan Fungsi Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan surat menyurat, kearsipan, administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga kantor serta koordinasi penyusunan perencanaan program, evaluasi dan pelaporan.

(13)

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat menyelenggarakan fungsi :

a. Pengkoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan;

b. Pelayanan administrasi umum, ketatausahaan, kearsipan dan dokumentasi dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas; c. Pengelolaan administrasi keuangan dan urusan kepegawaian;

d. Pengelolaan urusan rumah tangga, perlengkapan dan inventaris kantor; e. Pelayanan administrasi perjalanan dinas;

f. Pengkoordinasian bidang-bidang di lingkup Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

g. Pengkoordinasian dan penyusunan laporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan; dan

h. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Tugas dan Fungsi Bidang Kependudukan

Bidang Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas di bidang kependudukan yang meliputi pendaftaran penduduk, mutasi penduduk dan dokumentasi kependudukan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Kependudukan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kebijakan, program dan kegiatan pendaftaran penduduk, mutasi penduduk dan dokumentasi kependudukan;

b. Penetapan kebijakan pendaftaran penduduk, mutasi penduduk dan dokumentasi kependudukan;

c. Pengkoordinasian penetapan kebijakan pendaftaran penduduk, mutasi penduduk dan dokumentasi kependudukan;

d. Pelaksanaan kebijakan penetapan pendaftaran penduduk, mutasi penduduk dan dokumentasi kependudukan;

(14)

e. Penyelenggaraan koordinasi dalam pelaksanaan kerjasama kebijakan pengendalian kuantitas penduduk, pengembangan kualitas penduduk, pengarahan mobilitas/penataan penyebaran dan perlindungan penduduk; f. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, pelaporan dan pengawasan

kerjasama antar daerah bidang kependudukan;

g. Pelaksanaan sosialisasi penerapan kebijakan pendaftaran penduduk, mutasi penduduk dan dokumentasi kependudukan;

h. Pelaksanaan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan tehnis, advokasi, supervisi dan konsultasi pelaksanaan pendaftaran penduduk, mutasi penduduk dan dokumentasi kependudukan;

i. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, pelaporan dan pengawasan penyelenggaraan pendaftaran penduduk, mutasi penduduk dan dokumentasi kependudukan;

j. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia administrasi kependudukan dan pengedalian kuantitas penduduk, pengembangan kualitas penduduk, pengerahan mobilitas/penataan, persebaran penduduk, perlindungan penduduk dalam pembangunan berwawasan kependudukan;

k. Pelaksanaan penerapan norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan pendaftaran penduduk, mutasi penduduk dan dokumentasi kependudukan;

l. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugasnya.

Tugas dan Fungsi Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil

Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan urusan bidang pencatatan sipil yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengakuan dan pengesahan anak, pengolahan dan pemeliharaan data catatan sipil.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil menyelenggarakan fungsi :

(15)

a. Penyusunan rencana kebijakan, program dan kegiatan pelayanan pencatatan sipil;

b. Pelaksanaan kebijakan pelayanan tehnis pencatatan sipil;

c. Pelaksanaan penyusunan petunjuk tehnis dan petunjuk pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;

d. Pelaksanaan Standar Operasional dan prosedur pelayanan;

e. Pelaksanaan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan tehnis, advokasi, supervisi dan konsultasi pelayanan pencatatan sipil;

f. Pengkoordinasian penyelenggaraan pengolahan dan pemeliharaan data pencatatan sipil ;

g. Pelaksanaan pencatatan pengangkatan anak, pengakuan anak dan pengesahan anak;

h. Pencatatan perubahan nama, status kewarganegaraan, perubahan dan pembatalan akta serta peristiwa penting lainnya;

i. Pemberian rekomendasi pengangkatan anak, penerbitan dokumen kependudukan hasil pencatatan sipil dan penatausahaan dokumen pencatatan sipil;

j. Pelaksanaan pembinaan sumber daya manusia pengelola pelayanan pencatatan sipil;

k. Pemantauan, evaluasi dan pengawasan pelayanan pencatatan sipil;

l. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugasnya.

Tugas dan Fungsi Bidang Informasi Administrasi Kependudukan

Bidang Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan urusan bidang informasi administrasi kependudukan yang meliputi pengumpulan dan dokumentasi data penduduk, pengendalian sistem informasi kependudukan serta penyusunan statistik dan pengolahan data kependudukan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Informasi Administrasi Kependudukan menyelenggarakan fungsi :

(16)

a. Penyusunan rencana kebijakan, program dan kegiatan informasi administrasi kependudukanl;

b. Pelaksanaan kebijakan penyusunan petunjuk tehnis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan sistem informasi administrasi kependudukan; c. Pelaksanaan penetapan kebijakan informasi administrasi kependudukan

yang meliputi pengumpulan dan dokumentasi data penduduk, pengendalian sistem informasi kependudukan dan statistik dan pengolahan data kependudukan;

d. Pelaksanaan pengolahan dan validasi data informasi administrasi kependudukan;

e. Pelaksanaan pelayanan sistem informasi administrasi kependudukan f. Pelaksanaan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan tehnis, advokasi, supervisi

dan konsultasi pelaksanaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan;

g. Pembangunan replikasi dan perlindungan data pribadi penduduk dalam bank data dan tempat perekaman data kependudukan;

h. Pengelolaan sarana dan prasarana sistem informasi administrasi kependudukan;

i. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana pengendalian sistem informasi administrasi kependudukan;

j. Pelaksanaan perekaman data hasil pelayanan pencatatan sipil serta pemutakhiran data penduduk melalui sistem informasi administrasi kependudukan;

k. Pelaksanaan penyajian dan desiminasi informasi penduduk;

l. Pelaksanaan perlindungan data penduduk pada bank data kependudukan; m. Pelaksanaan perlindungan data penduduk dalam proses dan hasil

pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil;

n. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan;

o. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia pengelola informasi administrasi kependudukan;

(17)

p. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pengawasan atas pengelolaan informasi administrasi kependudukan; dan

q. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan tugasnya.

A.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik terdiri dari :

1) Kepala Dinas

2) Sekretariat, terdiri dari :

(b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; (c) Sub Bagian Program dan Pelaporan; (d) Sub Bagian Keuangan.

3) Bidang Kependudukan, terdiri dari :

(b) Seksi Pendaftaran dan Penerbitan Dokumen Penduduk; (c) Seksi Mutasi Penduduk;

(d) Seksi Dokumentasi Kependudukan. 4) Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil, terdiri dari :

(b) Seksi Kelahiran dan Kematian;

(c) Seksi Perkawinan, Perceraian dan Pengesahan Anak; (d) Seksi Dokumentasi Catatan Sipil.

5) Bidang Informasi Administrasi Kependudukan, terdiri dari : (b) Seksi Pengumpulan dan Dokumentasi Data Penduduk; (c) Seksi Pengendalian Sistem Informasi Kependudukan; (d) Seksi Statistik dan Pengolahan Data Kependudukan. 6) Kelompok jabatan fungsional.

(18)

Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut :

Gambar 1.

Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik KEPALA DINAS

UPTD SEKRETARIAT

Subbagian Umum dan Kepegawaian UPTD

Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil Bidang Kependudukan

Seksi Mutasi Penduduk Seksi Pendaftaran Penduduk

Subbagian Keuangan Subbagian Program dan Pelaporan Seksi Dokumentasi Kependudukan

Seksi Perkawinan, Perceraian dan Pengesahan Anak Seksi Kelahiran dan Kematian

Seksi Dokumentasi Catatan Sipil

Bidang Informasi Administrasi Kependudukan

Seksi Pengumpulan dan Dokumentasi Data

Kependudukan

Seksi Pengendalian Sistem Informasi Kependudukan

Seksi Statisik dan Pengolahan Data Kependudukan

(19)

B. Sumber Daya SKPD

B.1. Sumber Daya Manusia

Dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsinya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik memiliki jumlah personil adalah sebanyak 50 (limapuluh) orang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan kualifikasi sebagai berikut :

Jumlah Pegawai SKPD berdasarkan Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan

NO. URAIAN PENDIDIKAN JUMLAH

Pangkat / Golongan Ruang SD SMP SMA D3 S1 S2

1. Juru Muda (Ia)

Juru Muda Tingkat I (Ib) Juru (Ic)

Juru Tingkat I (Id) 1 1

2. Pengatur Muda (IIa) 1 1

Pengatur Muda Tingkat I (IIb) 3 3

Pengatur (IIc) 9 9

Pengatur Tingkat I (IId) 2 2 4

3. Penata Muda (IIIa) 2 1 3

Penata Muda Tingkat I (IIIb) 4 8 1 13

Penata (IIIc) 3 3

Penata Tingkat I (IIId) 1 4 5

4. Pembina (IVa) 6 6

Pembina Tingkat I (IVb) 1 1

Pembina Utama Muda (IVc) 1 1

Pembina Utama Madya (IVd) Pembina Utama (IVe)

(20)

B.2. Sarana dan Prasarana

Sedangkan Sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik, guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut :

NO.

SARANA DAN PRASARANA

YANG DIGUNAKAN CUKUP KONDISI KETERANGAN

BAIK KURANG BAIK JUMLAH 1. Ruang Kerja 5 5 2. Meja/Kursi Kerja 187 187 3. Komputer 70 70

4. Kendaraan Operasional Roda 4 8 8

5. Kendaraan Operasional Roda 2 21 21

6. Mesin fotokopi 2 2

7. Note Book / Lap Top 21 21

(21)

C. Kinerja Pelayanan SKPD

Jenis-jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil , antara lain meliputi :

1. Penerbitan KTP/KTP-el; 2. Penerbitan Kartu Keluarga;

3. Penerbitan KIPEM (Kartu Identitas Penduduk Musiman); 4. Penerbitan Akte Kelahiran;

5. Penerbitan Akte Kematian;

6. Penerbitan Akte Perkawinan Non Muslim; 7. Penerbitan Akte Perceraian Non Muslim; 8. Penerbitan Akte Pengangkatan/Adopsi Anak; 9. Penerbitan Akte Pengesahan Anak;

10. Penerbitan Akte Pengakuan Anak; 11. Penerbitan Akte Perubahan Nama;

12. Penerbitan NIK (Nomor Induk Kependudukan); 13. Pelayanan Perpindahan/Mutasi Penduduk;

14. Pelayanan Data Penduduk berdasar Database SIAK; 15. Pelayanan Legalisir dokumen kependudukan;

Rencana Strategis (Renstra) SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik pada umumnya dilaksanakan dengan periode mulai Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015. Namun sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik dan Peraturan Bupati Gresik Nomor 7 Tahun 2012 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, maka periode

Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah dimulai Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2015.

Hasil evaluasi pelaksanaan Renstra Tahun 2013-2015, menunjukkan bahwa capaian kinerja yang dihasilkan oleh Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sampai dengan realisasi Tahun 2015 adalah sebagaimana yang tertera pada tabel: Pencapaian Kinerja Pelayanan dan tabel : Anggaran dan Realisasi Penyerapan Pendanaan.

(22)
(23)
(24)

Dari tabel tersebut, dapat dilihat Indikator kinerja yang mencapai target antara lain :

a. Terselenggaranya penyuluhan/sosialisasi kebijakan administrasi kependudukan;

b. Terlaksananya pemeliharaan perangkat SIAK;

c. Terlaksananya pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi Kependudukan;

d. Tersedianya database kependudukan dan pencatatan sipil dalam SIAK; e. Terwujudnya pelaporan kependudukan yang akurat dan konsisten secara

berkala;

f. Tersedianya informasi dan data kependudukan.

Pencapaian ini disebabkan adanya dukungan yang positif dari faktor-faktor yang terkait, seperti :

- SDM yang mendukung;

- Sarana prasarana yang cukup memadai; - Anggaran yang mencukupi;

- Prosedur pelayanan yang familiar; - Manajemen yang tertib.

Sedangkan Indikator kinerja yang belum mencapai target antara lain : a) Prosentase penduduk wajib KTP yang ber-KTP;

b) Prosentase penduduk wajib KTP yang telah melakukan perekaman e-KTP; c) Prosentase penduduk yang telah melakukan perekaman e-KTP dan telah

memiliki e-KTP; dan

d) Tercetaknya Akte Catatan Sipil Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Dalam hal perekaman e-KTP; realisasinya memang masih dibawah target tapi tingkat capaiannya sudah diatas 94%, begitu juga dengan kepemilikan e-KTP yang tingkat capaiannya 97%, hampir sesuai target. Namun yang perlu menjadi perhatian adalah cakupan kepemilikan e-KTP masih 78,39% dari Wajib KTP yang sudah rekam; hal ini disebabkan karena kurangnya

(25)

material blangko e-KTP yang didistribusi dari Pusat (Kemendagri) serta kurangnya peralatan yang tersedia;

 Sedangkan belum tercapainya target indikator Tercetaknya Akte Catatan Sipil; hal ini disebabkan karena masih kurangnya kesadaran sebagian masyarakat akan pentingnya dokumen peristiwa penting seperti Akte Catatan Sipil. Namun pada Tahun 2015 ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, dari target 25.000 akte yang tercetak; terealisasi sebanyak 24.678 Akte atau 98,71%.

Untuk pendanaan program dan kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil selama 3 (tiga) tahun ini sudah terealisasi dengan baik, meskipun masih ada beberapa usulan kegiatan yang harus ditunda penganggarannya karena menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Pada Tahun Anggaran 2014 dan 2015, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga menerima pendanaan dari Kemendagri RI berupa dana Tugas Pembantuan (TP). Dana APBN ini penganggarannya sifatnya topdown dan penyerahan DIPA-nya agak terlambat, sehingga seringkali mengakibatkan alokasi penganggarannya terjadi duplikasi dengan belanja kegiatan di APBD dan dalam penyerapannya menjadi kurang bisa optimal.

(26)

b. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Keberhasilan pengembangan penyelenggaraan Urusan Administrasi Kependudukan senantiasa akan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Untuk itu perlu adanya identifikasi berbagai faktor tersebut, baik internal maupun eksternal yang dapat menunjang atau menghambat keberhasilannya, sehingga dapat dirumuskan strategi dan kebijakan yang tepat. Dengan menggunakan pendekatan Analisis SWOT, faktor internal dan eksternal yang merupakan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Kependudukan diidentifikasi sebagai berikut :

Faktor Internal :

1. Faktor Kekuatan (strengths)

a. Struktur Organisasi dan Tugas Fungsi (kewenangan) yang jelas; b. Tersedianya UU tentang Administrasi Kependudukan;

c. Ketersediaan anggaran untuk urusan kependudukan dari APBD; d. Adanya komitmen Pimpinan & staf untuk diterapkannya pelayanan

prima;

e. Adanya sarana dan prasarana yang cukup memadai. 2. Faktor Kelemahan (weakness),

a. Masih terbatasnya jumlah dan kompetensi SDM b. Budaya kerja yang masih lemah;

c. Belum optimalnya pengembangan kinerja organisasi; Faktor eksternal :

3. Faktor Peluang (opportunities)

a. Adanya dukungan anggaran dari pusat sbg pendanaan tugas pembantuan (APBN);

b. Adanya regulasi untuk pengurusan Adm Kependudukan : tidak dipungut biaya / gratis dan peran birokrasi dari Stelsel Pasif menjadi Stelsel Aktif;

(27)

4. Faktor Ancaman/Tantangan (threats)

a. Masih kurangnya aksesibilitas terhadap pelayanan administrasi kependudukan, yang disebabkan jarak yang jauh, khususnya untuk wilayah Gresik selatan, utara dan Pulau Bawean;

b. Rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap pentingnya Administrasi Kependudukan;

c. Kurang adanya koordinasi antara Dinas dengan SKPD/instansi lain dan Pemerintah Desa/Kelurahan;

d. Masih tersentralisasinya penyediaan material blangko dan ribbon KTP-el di Pusat

Dari identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal tersebut, maka dengan

mempergunakan pendekatan analisis SWOT, dapat dirumuskan

Strategi/kebijakan yang perlu dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam menghadapi Tantangan dan Peluang untuk pengembangan Pelayanan SKPD, yaitu sebagai berikut :

(28)

Tabel 1

Formulasi Strategi SWOT

FAKTOR INTERNAL

FAKTOR EKSTERNAL

STRENGTHS :

1. Adanya struktur organisasi dan Tupoksi yang jelas;

2. Tersedianya anggaran APBD; 3. Adanya dukungan dan

komitmen pimpinan;

4. Adanya UU tentang Administrasi Kependudukan; 5. Adanya sarana dan prasarana

yang cukup memadai.

WEAKNESSES :

1. Terbatasnya jumlah dan kompetensi teknis SDM; 2. Budaya kerja yang masih

lemah; 3. Belum optimalnya pengembangan kinerja organisasi; OPPORTUNITIES : 1. UU ttg Adm. Kependudukan menyatakan pengurusan dokumen kependudukan tidak dipungut biaya dan berlaku asas stelsel aktif untuk birokrasi;

2. Tersedianya anggaran tugas pembantuan APBN dari pusat; 3. Adanya perkembangan

teknologi dan ilmu pengetahuan;

STRATEGI : SO

1. Meningkatkan kinerja pelaya nan dg secara aktif, memperbanyak koord. dg Pem. Kec, dan Desa/Kel. Serta memanfaatkan per-kembangan tehnologi IT; 2. Memperbanyak kegiatan operasi penertiban thd pelanggar UU Kependu-dukan. STRATEGI : WO 1. Meningkatkan kompetensi dan budaya kerja dengan pelatihan/pembinaan; 2. Mengoptimalkan kinerja organisasi dengan perkembangan tehnologi IT yang ada. THREATHS : 1. Kurangnya aksesibilitas masyarakat dg tempat pelayanan; 2. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya dokumen adm.kependudukan; 3. Kurangnya koord. antara dinas dg SKPD lain & Perangkat Desa/Kel.;

4. Masih tersentralisasinya penyediaan blanko dan tinta KTP-el. STRATEGI : ST 1. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat ke tempat pelayanan; 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya dokumen administrasi kependudukan;

3. Meningkatkan koord. dan kerjasama dengan SKPD/-instansi terkait

STRATEGI : WT

1. Meningkatkan dan mengoptimalkan SDM yang ada dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan;

2. Meningkatkan peran serta masyarakat, Pem. Desa/Kel dan instansi terkait dalam penyusunan data kependudukan dan validasi data penduduk.

(29)
(30)

Isu-isu strategis SKPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan, karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD di masa datang. Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya; dan apabila tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan dalam jangka panjang. Suatu isu strategis bagi SKPD diperoleh dari :

- Analisis internal, berupa identifikasi permasalahan pembangunan,maupun; - Analisis eksternal, berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman

bagi SKPD di masa lima tahun mendatang.

A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan selama 3 (tiga) tahun terakhir ini, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang dihadapi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam menyelenggarakan Pelayanan Administrasi Kependudukan, antara lain sebagai berikut :

1. Masih rendahnya Cakupan Kepemilikan KTP-el.

Program Nasional tentang Penerapan KTP-el dimulai Pemerintah Pusat pada Tahun 2012. Pelaksanaan kegiatan ini sifatnya massal dan langsung dikendalikan dari Kemendagri atau DitjenDukcapil Kemendagri, sedangkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota sebagai pelaksana Tugas Pembantuan yaitu memfasilitasi kegiatan perekaman (mulai pemanggilan penduduk sampai dengan penyiapan sarana penunjang) dan pendistribusian KTP-el yang tercetak.

(31)

Pada akhir Tahun 2014 tugas pencetakan KTP-el dilimpahkan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota, sedangkan Ditjen Dukcapil Kemendagri tetap berwenang dalam pengadaan blanko KTP-el, mengendalikan dan memantau kemajuan pelaksanaan serta memvalidasi data penduduk yang telah melakukan perekaman dan pendistribusian KTP-el.

Program ini semula ditargetkan tuntas pada akhir Tahun 2014, seiring dengan batas penghentian masa berlakunya KTP manual atau non elektronik yaitu pada tanggal 31 Desember 2014. Namun realisasinya sampai dengan bulan Desember 2015, menurut data pada Database SIAK Kabupaten Gresik capaian Kepemilikan KTP-el dapat dirinci sebagai berikut :

- Jumlah penduduk Kabupaten Gresik . . . : 1.303.773 org - Jumlah penduduk yang wajib KTP . . . : 975.981 org

- Jumlah penduduk yang memiliki KTP-el . . . : 647.902 org (66.38%) - Jumlah penduduk yg belum memiliki KTP-el.. : 328.079 org (33.62%) Sedangkan :

- Jumlah penduduk wajib KTP-el yang

sudah melakukan perekaman . . . : 826.481 org (84.68%) - Jumlah penduduk wajib KTP-el yang belum

melakukan perekaman . . . : 149.500 org (15.32%)

KTP merupakan bukti identitas seseorang sebagai penduduk atau warga, maka KTP-el merupakan suatu keniscayaan yang harus dimiliki setiap orang. Jadi cakupan Kepemilikan KTP-el idealnya adalah 100%. Dalam hal, apabila masih banyak atau ada penduduk yang belum memiliki KTP-el, ini adalah merupakan permasalahan yang harus segera diselesaikan.

Cakupan kepemilikan KTP-el Kabupaten Gresik sampai bulan Desember 2015 adalah sebesar 66.38%. Hal ini disebabkan antara lain :

- Persediaan blanko KTP-el dan tinta dari Kemendagri yang tidak mencukupi; - Peralatan cetak KTP-el yang kurang memadai;

(32)

- SDM yang kurang, baik kuantitas maupun kualitas;

- Kurangnya kesadaran penduduk serta banyak penduduk yang kerja diluar negeri (TKI).

2. Masih tingginya jumlah Kartu Keluarga (KK) yang data perseorangannya masih kurang valid.

Data kependudukan perseorangan diperlukan untuk pemetaan golongan penduduk suatu wilayah/daerah. Data-data ini akan sangat bermanfaat sebagai bahan acuan pengambilan kebijakan dalam penyusunan perencanaan pembangunan.

Data kependudukan perseorangan Penduduk di Kabupaten Gresik disinyalir masih banyak yang kurang akurat dan valid, sampai dengan bulan Desember 2015 teridentifikasi KK Count : 0 sebanyak 256.047 lembar. KK Count:0 adalah KK dengan blanko/terbitan lama, KK dengan data belum update, meragukan, dan lain-lain. Hal ini terjadi disebabkan karena kurangnya kesadaran penduduk atau masyarakat untuk memperbaharui elemen data KK-nya dengan data terbaru.

3. Masih tingginya jumlah penduduk pendatang dari luar daerah maupun asing yang belum mempunyai dokumen kependudukan Kabupaten Gresik.

Guna penyusunan perencanaan pembangunan, penciptaan kondisi keamanan suatu wilayah dan untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan lainnya, diperlukan data kependudukan suatu wilayah sebagai rujukan. Termasuk data penduduk pendatang dari luar daerah atau asing yang berdomisili di Kabupaten Gresik. Dari hasil operasi yustisi menunjukkan bahwa masih sangat banyak Penduduk Musiman yang belum mengurus KIPEM dan dari data Disnaker menunjukkan masih banyak Tenaga Kerja Asing yang belum melengkapi Dokumen Kependudukannya (KTP OA & SKTT).

(33)

4. Masih rendahnya Cakupan Penerbitan Akte Kematian dan Akte Kelahiran. Rendahnya minat penduduk untuk mengurus Akte Kematian, dikarenakan masih kurangnya kesadaran mereka akan pentingnya dari dokumen ini dan juga dikarenakan beberapa institusi menerima dokumen pengganti Akte Kematian yang diterbitkan dari Kelurahan/Desa sebagai persyaratan. Padahal dengan tidak diurusnya Akte Kematian seorang Penduduk yang meninggal atau tidak dilaporkan, maka akan berakibat data penduduk tersebut selalu hidup di database kependudukan dan selanjutnya database kependudukan menjadi tidak akurat.

Masih tingginya jumlah penduduk yang belum memiliki Akte Kelahiran, dikarenakan oleh berbagai faktor. Fakta empiris menunjukkan masih banyak penduduk semua umur, yang belum mempunyai Akte Kelahiran. Sedangkan untuk penduduk atau anak umur antara 0-18 tahun, cakupan kepemilikan Akte Kelahirannya, posisi s/d Desember 2015, sebagai berikut :

- Jumlah anak usia 0 – 18 tahun . . . : + 352.304 org

- Jumlah kepemilikan Akte Kelahiran . . . : + 204.759 org (58,12%) 5. Kualitas data kependudukan yang dihasilkan Database SIAK masih kurang

valid.

Data kependudukan yang akurat dan valid, sangat dibutuhkan dalam penyusunan perencanaan pembangunan maupun dalam penyelenggaraan urusan negara lainnya. Masih belum validnya Data Agregat Kependudukan Kabupaten Gresik sampai saat ini dikarenakan antara lain :

 Masih tingginya jumlah data penduduk ganda dan anomali;

 Belum terbangun koneksitas data antara Dispendukcapil dengan Pengadilan Agama dan KUA, sehingga data perkawinan di KUA dan perceraian di Pengadilan Agama belum terintegrasi ke database SIAK;

 Juga secara faktual masih cukup banyak ditemukan Penduduk Rentan (sebagaimana hasil pendataan), yang notabene belum punya NIK dan atau dokumen kependudukan lain, sehingga keberadaannya belum terakumulasi ke Database SIAK.

(34)

Berikut data jumlah penduduk Kabupaten Gresik Semester I Tahun 2015, hasil validasi data dari Kemendagri, sebagai berikut :

- Jumlah penduduk ganda & anomali. . . : 92.596 org, dg rincian : - Jumlah data penduduk ganda . . . : 23.301 org

- Jumlah data penduduk anomali . . . : 69.295 org

6. Rendahnya aksesibilitas terhadap pelayanan Administrasi Kependudukan, terutama pada kelompok penduduk Gresik selatan, utara dan Pulau Bawean.

Sebagaimana kita ketahui, wilayah Kabupaten Gresik membentang dari Selatan ke Utara, ditambah wilayah Pulau Bawean. Sedangkan Pelayanan terpusat hanya dikota, yang posisinya jauh dari wilayah Gresik bagian selatan maupun utara, begitu juga dari Pulau Bawean. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap menurunnya keinginan penduduk untuk mengurus kelengkapan dokumen kependudukan yang belum dimiliki.

B. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.

Menelaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, adalah ditujukan untuk :

 Memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan mereka;

 Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD, yang mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi mereka.

Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi. Sedangkan Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang

(35)

dilaksanakan untuk mencapai Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi.

Pernyataan visi Pemerintah Kabupaten Gresik pada RPJMD Tahun 2016-2021 adalah :

TERWUJUDNYA GRESIK YANG AGAMIS, ADIL, SEJAHTERA

DAN BERKEHIDUPAN YANG BERKUALITAS

Pernyataan visi ini mengandung makna untuk menghadirkan Gresik yang harmonis dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman guna merajut kebersamaan dalam keberagaman, meletakkan keadilan dalam pembangunan untuk pemerataan kemakmuran rakyat, merangkul komitmen seluruh stakeholder dalam kemuliaan integritas guna membangun Gresik yang sejahtera dan tujuan mulia pembangunan untuk mewujudkan kehidupan yang berkualitas di segala aspek.

Sedangkan makna yang terkandung dalam setiap frasenya, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. TERWUJUDNYA adalah menjamin terlaksananya semua Program Pembangunan untuk kepentingan rakyat Gresik.

2. GRESIK adalah satu kesatuan masyarakat dengan segala potensi dan sumber dayanya dalam sistem Pemerintahan Kabupaten Gresik.

3. AGAMIS adalah suatu kondisi masyarakat yang hidup dalam sistem tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta tata kaidah hubungan antar manusia dan lingkungannya.

4. ADIL adalah perwujudan kesamaan hak dan kewajiban secara proporsional dalam segala aspek kehidupan tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras dan golongan.

5. SEJAHTERA adalah hidup yang sehat jasmani dan rohani dengan terpenuhinya kebutuhan pendidikan, kesehatan dan layanan sosial.

(36)

6. BERKEHIDUPAN YANG BERKUALITAS adalah kemandirian dalam aspek kehidupan yang dinikmati oleh segenap komponen masyarakat secara berkeadilan dan bermartabat.

Sedangkan rumusan misi untuk mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Gresik tersebut diatas, yang disebut

Catur Wahana

adalah sebagai berikut :

Misi ke-1 : Mendorong tumbuhnya perilaku masyarakat yang sejuk, santun dan saling menghormati dilandasi oleh nilai-nilai agama sebagai cerminan Gresik sebagai Kota Wali dan Kota Santri.

Misi ke-2 : Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik melalui pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat dengan mengedepankan prinsip kebersamaan, profesionalitas, kejujuran dan akuntabilitas.

Misi ke-3 : Mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat secara merata melalui penggalian dan pengembangan potensi daerah, penguatan ekonomi lokal, konsep ekonomi kerakyatan dan pembangunan yang berwawasan lingkungan yang berorientasi pada kompetisi global.

Misi ke-4 : Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan derajat kesehatan, pendidikan, pemenuhan kebutuhan dasar dan layanan sosial.

(37)

Dari keempat misi diatas, yang merupakan Tugas dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk berupaya melaksanakannya adalah misi kedua yaitu :

“Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik melalui pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat dengan mengedepankan prinsip kebersamaan, profesionalitas, kejujuran dan

akuntabilitas”.

Untuk mencapai Visi dan melaksanakan Misi diatas, ditetapkan pernyataan Tujuan yang akan dilakukan, yaitu :

“Terwujudnya pelayanan yang adil dan merata kepada masyarakat dengan mengedepankan prinsip kebersamaan, profesionalitas, kejujuran

dan akuntabilitas”

Dari pernyataan Tujuan ini ditetapkan Sasaran Pembangunan pada 12 (duabelas) Agenda Pembangunan Urusan Pemerintah Daerah. Dan yang merupakan Tugas dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah Sasaran pada Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, yaitu Sasaran ke-1 :

“Mewujudkan layanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil yang akurat dan inovatif berbasis tehnologi”

Dan indikator capaian kinerja yang ditetapkan adalah : 1. Cakupan kepemilikan Akta Kelahiran usia 0-18 tahun; 2. Cakupan kepemilikan KTP-el;

(38)

C. Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi

Menelaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi adalah ditujukan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra SKPD Kabupaten terhadap sasaran Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi.

1. Renstra Kemendagri Tahun 2015-2019 sampai bulan Oktober 2015 masih belum ditetapkan, sehingga belum diketahui Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah untuk Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang ditargetkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Kemendagri Tahun 2015-2019. Untuk itu kami lakukan telaahan terhadap Agenda Nasional RPJM Tahun 2015-2019 untuk menserasikan, mensinkronkan dan mensinergikan pencapaian sasaran pelaksanaan program dan kegiatan dalam Renstra Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016-2021.

Dalam Agenda Nasional RPJM Tahun 2015-2019 dirumuskan

antara lain Prioritas Pembangunan dalam menangani Urusan

Kependudukan yaitu “Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Data serta Informasi Kependudukan”.

Dari Prioritas tersebut, Sasaran yang ingin dicapai antara lain adalah “Meningkatnya ketersediaan dan kualitas data dan informasi kependudukan, serta pemanfaatan data dan informasi kependudukan tersebut untuk perencanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan”.

Dalam rangka mencapai Sasaran tersebut, Arah Kebijakan dan Strategi yang ditempuh adalah peningkatan kualitas data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat dan tepat waktu untuk dijadikan basis dalam memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat dan sekaligus pengembangan kebijakan dan program pembangunan, antara lain melalui : a. Peningkatan cakupan registrasi vital dan pengembangan registrasi vital

terpadu;

b. Peningkatan sosialisasi pentingnya dokumen bukti kewarganegaraan bagi seluruh penduduk;

(39)

c. Peningkatan diseminasi, aksesibilitas dan pemanfaatan data dan informasi

kependudukan bagi pemangku kebijakan untuk perencanaan

pembangunan; dan

d. Peningkatan kapasitas SDM data dan informasi kependudukan.

Selain sasaran diatas, salah satu Agenda Nasional yang juga menjadi prioritas Pembangunan pada Tahun 2015-2019 dalam menangani Urusan Kependudukan yaitu : Peningkatan Kepemilikan Akta Kelahiran sebagai perwujudan Nawa Cita Pertama untuk menghadirkan Negara yang bekerja memberikan rasa aman dan melindungi melalui Pelayanan Pencatatan Sipil. Dalam peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 telah ditetapkan target nasional Indikator Kepemilikan Akta Kelahiran di kalangan anak (usia 0 s/d kurang dari 18 tahun), yaitu :

1. Pada tahun 2015 : 75 %; 2. Pada tahun 2016 : 77,5 %; 3. Pada tahun 2017 : 80 %; 4. Pada tahun 2018 : 82,5 %; 5. Pada tahun 2019 : 85 %

Selain itu dalam rangka untuk meningkatkan pendataan, perlindungan dan pelayanan publik serta sebagai upaya memberikan perlindungan dan pemenuhan hak konstitusional warga Negara, khususnya pada anak; pada tanggal 14 Januari 2016 Pemerintah menerbitkan Permendagri Nomor 2 tahun 2016 tentang Kartu Identitas Anak (KIA). Dalam peraturan tersebut Menteri Dalam Negeri memerintahkan agar Pemerintah Kabupaten/Kota menerbitkan KIA untuk anak usia 0 s/d 17 tahun.

2. Menelaah Renstra Disnakertransduk Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019; terdapat tujuan sasaran dan indikator sasaran yang harus diserasikan, disinkronkan dan disinergikan dengan pencapaian tujuan, sasaran dan indikator sasaran yang dihasilkan oleh pelaksanaan program dan kegiatan pada Renstra Dispendukcapil Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021. Tujuan,

(40)

Sasaran dan Indikator Sasaran Disnakertransduk Provinsi Jawa Timur tersebut adalah sebagai berikut :

.

MISI V : Memfasilitasi hak-hak dasar kependudukan melalui penyelenggaraan administrasi kependudukan yang profesional.

TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN Mewujudkan tertib

administrasi kependudukan dan perlindungan terhadap hak-hak penduduk terkait kepemilikan dokumen kependudukan Meningkatnya akurasi data kependudukan. % Data penduduk yang akurat Memperkuat jaringan data kependudukan.

Fasilitasi dan pembinaan administrasi kependudukan untuk memenuhi dan melindungi hak-hak penduduk terkait kepemilikan dokumen kependudukan.

Sedangkan permasalahan yang dihadapi Disnakertransduk Provinsi Jawa Timur dalam bidang kependudukan dan pencatatan sipil adalah :

- Database kependudukan masih belum sepenuhnya akurat;

- Sebagian penduduk belum memiliki dokumen kependudukan yang lengkap;

- Belum optimalnya pelaksanaan e-KTP.

D. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Telaahan RTRW ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan SKPD. Sedangkan telaahan KLHS ditujukan untuk mengidentifikasi program dan kegiatan pelayanan SKPD yang berimplikasi negatif terhadap Lingkungan Hidup.

Secara umum, berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil selama ini, faktor-faktor penghambat dan faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi permasalahan pelayanan, ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS adalah :

(41)

1. Faktor Penghambat

(1) Gresik adalah daerah industri; berimplikasi tingginya jumlah pendatang dari luar daerah, sehingga menambah kompleknya permasalahan kualitas data kependudukan;

(2) Letak geografis wilayah Kabupaten Gresik yang sedemikian rupa, sedangkan pelayanan hanya terpusat di kota. Implikasinya aksesibilitas penduduk Gresik selatan, utara dan di Bawean agak sulit, sehingga menyebabkan menurunnya minat untuk mengurus dokumen kependudukan

2. Faktor Pendorong

(1) Banyaknya tumbuh industri di Kabupaten Gresik yang mensyaratkan dokumen kependudukan yang valid untuk diterima menjadi karyawan;

E. Penentuan Isu-isu Strategis

Berdasarkan Gambaran pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik, Hasil telaahan Renstra Kemendagri dan Renstra Disnakertransduk Provinsi Jawa Timur, serta Hasil telaahan RTRW dan KLHS Pemerintah Kabupaten Gresik, juga Hasil identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil selama ini, dapat dirumuskan Isu-Isu Strategis sebagai berikut :

(1) Masih rendahnya Cakupan Kepemilikan kartu penduduk dan tingkat akurasi elemen datanya;

(2) Adanya Program Pemerintah yang mencanangkan pemberian Kartu Identitas pada Anak, berupa Kartu Identitas Anak (KIA) mulai Tahun 2016;

(3) Masih rendahnya jumlah kepemilikan identitas penduduk Gresik pada Penduduk Pendatang, baik dari luar Kab. Gresik maupun Warga Asing;

(42)

(4) Masih tingginya jumlah penduduk rentan yang belum mempunyai identitas;

(5) Masih rendahnya Cakupan kepemilikan Akta Pencatatan Sipil;

(6) Adanya Program Pemerintah yang mewajibkan cakupan penerbitan Akte Kelahiran anak usia 0-18 tahun mencapai 85% pada tahun 2019;

(7) Untuk mewujudkan layanan administrasi kependudukan yang akurat dan berbasis tehnologi; sesuai dengan Misi ke-2 dan sasaran ke-1 pada RPJMD Tahun 2016-2021, maka Dispendukcapil akan melakukan kegiatan pengelolaan dan penelusuran arsip Akta Pencatatan Sipil dengan Tehnologi Informasi (TI) agar arsip dapat tersimpan dengan aman, dan dapat ditelusuri dengan cepat serta akurat;

(8) Masih rendahnya aksesibilitas dan pemanfaatan data dan informasi kependudukan karena belum optimal dan berkembangnya fungsi Sistem Informasi SIAK sebagaimana yang diharapkan dalam agenda nasional RPJM tahun 2016-2021;

(9) Masih rendahnya tingkat ketersediaan dan kualitas data serta informasi kependudukan yang dihasilkan Database Dispendukcapil;

(10) Rendahnya aksesibilitas terhadap pelayanan kependudukan, khususnya untuk penduduk di wilayah selatan, utara dan Pulau Bawean;

(11) Masih rendahnya kesadaran sebagian penduduk akan pentingnya kepemilikan dokumen kependudukan, sehingga capaian cakupan kepemilikan kartu kependudukan dan akta catatan sipil belum sesuai SPM.

(43)
(44)

A. Visi dan Misi 1. Visi :

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pasal 1 ayat 12, Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi dan Misi SKPD harus jelas menunjukkan apa yang menjadi cita-cita layanan terbaik SKPD; baik dalam upaya mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah maupun dalam upaya mencapai kinerja pembangunan daerah dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis yang relevan.

Dengan memperhatikan visi Pemerintah Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021, ditetapkan visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 yaitu :

“Terdepan Dalam Pelayanan Administrasi Kependudukan, Menjamin Kepuasan Masyarakat ”

Arti dan makna dari visi tersebut, sebagai berikut :

a. Terdepan Dalam Pelayanan maksudnya adalah, Usaha untuk memberikan yang terbaik dalam pelayanan Administrasi Kependudukan.

b. Menjamin Kepuasan Masyarakat maksudnya adalah, Menjamin

terpemenuhinya harapan masyarakat akan pelayanan Adminitrasi Kependudukan yang murah, mudah, cepat dan akurat

(45)

2. Misi :

Misi SKPD adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi SKPD. Misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi SKPD. Adapun Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut :

 Mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan secara profesional;

 Mewujudkan peningkatkan kualitas data dan Informasi Kependudukan;

 Mewujudkan peningkatan kualitas kinerja aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 1. Tujuan :

Tujuan merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dalam rangka mencapai visi – misi sebagaimana tersebut diatas, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik menetapkan beberapa tujuan untuk menangani isu-isu strategis yang terjadi. Tujuan tersebut untuk memecahkan permasalahan yang timbul, untuk mencapai sasaran yang menjadi visi-misi Kepala Daerah, visi-misi Kemendagri dan visi-misi Disnakertranduk Provinsi Jawa Timur. Tujuan yang ditetapkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik antara lain sebagai berikut :

1) Untuk mewujudkan misi “Mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan secara profesional,” maka ditetapkan tujuan : “Meningkatkan cakupan kepemilikan dokumen administrasi kependudukan”

(46)

2) Untuk mewujudkan misi “Mewujudkan peningkatan kualitas data dan informasi kependudukan,” maka ditetapkan tujuan :

“Meningkatkan kualitas dan ketersediaan data serta informasi kependudukan.”

3) Untuk mewujudkan misi “Mewujudkan peningkatan kualitas kinerja aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,” maka ditetapkan tujuan :

“Meningkatkan kapasitas dan kinerja pelayanan aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik.”

2. Sasaran :

Sasaran adalah merupakan hasil yang diharapkan dari suatu tujuan; yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi atau kelompok sasaran yang dilayani.

Berdasarkan pengertian sasaran tersebut, maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik menetapkan sasaran dengan rincian sebagai berikut.

1) Untuk mewujudkan tujuan “Meningkatkan cakupan kepemilikan dokumen administrasi kependudukan,” maka ditetapkan sasaran :

a. Meningkatnya cakupan kepemilikan Kartu Penduduk dan tingkat akurasi elemen datanya.

Sebagai indikator keberhasilan pencapaian sasaran adalah :  Meningkatnya persentase kepemilikan KTP-el;

(47)

b. Meningkatnya cakupan kepemilikan Akta Pencatatan Sipil Sebagai indikator keberhasilan pencapaian sasaran adalah :

 Meningkatnya persentase kepemilikan Akta Kelahiran Anak usia 0-18 tahun;

3. Untuk mewujudkan tujuan “Meningkatkan kualitas dan ketersediaan data serta informasi kependudukan,” maka ditetapkan sasaran :

“Meningkatnya kualitas dan ketersediaan data dan informasi kependudukan serta inovasi berbasis tehnologi”

Sebagai indikator keberhasilan pencapaian sasaran adalah :

 Persentase menurunnya data ganda dan anomali pada database SIAK;

 Persentase arsip Akte Kelahiran yang dialih media

4. Untuk mewujudkan tujuan “Meningkatkan kapasitas dan kinerja aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik,” maka ditetapkan sasaran :

”Meningkatnya kapasitas dan kinerja pelayanan aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.”

Sebagai indikator keberhasilan pencapaian sasaran adalah :  Meningkatnya Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM);

(48)
(49)

C. Strategi dan Kebijakan 1) Strategi :

Strategi pencapaian tujuan dan sasaran adalah langkah-langkah yang diambil oleh organisasi dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik sebagai upaya mewujudkan tujuan dan sasaran organisasi. Strategi tersebut berisi rencana menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara operasional dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya organisasi.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah, strategi yang dilaksanakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik meliputi pembuatan kebijakan serta penentuan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2016-2021.

2) Kebijakan :

Kebijakan adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang dipergunakan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan program/ kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan tujuan.

Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai lima tahun kedepan adalah:

1) Untuk mewujudkan sasaran “Meningkatnya cakupan kepemilikan Kartu Penduduk dan tingkat akurasi elemen datanya,” maka ditetapkan kebijakan :

“Meningkatkan implementasi asas stelsel aktif dengan pelayanan jemput bola; dan pendelegasian sebagian kewenangan ke kecamatan”

2) Untuk mewujudkan sasaran “Meningkatnya cakupan kepemilikan Akta pencatatan Sipil,” maka ditetapkan kebijakan :

(50)

“Pelayanan jemput bola; Pendelegasian sebagian kewenangan ke Kecamatan dan Memperbanyak kegiatan sosialisasi”.

3) Untuk mewujudkan sasaran “Meningkatnya kualitas dan ketersediaan data dan informasi kependudukan serta inovasi berbasis tehnologi,” maka ditetapkan kebijakan

 Integrasikan semua data Administrasi kependudukan ke Database SIAK dan kembangkan inovasi untuk layanan

 Pelayanan jemput bola;

 Optimalkan fungsi Petugas register Kel/Desa.

 Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dan menjadikan sebagai Tim;

 Mengutamakan arsip Akta kelahiran yang dialihmedia

4) Untuk mewujudkan sasaran ”Meningkatnya kapasitas dan kinerja pelayanan aparatur Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil,” maka ditetapkan kebijakan :

 Meningkatkan pemenuhan kebutuhan ATK dan peralatan kantor;  Pemeliharaan sarana prasarana kerja dengan tertib;

 Tingkatkan kompetensi dan budaya kerja;

 Melibatkan pelaksana kegiatan dalam penyusunan program dan pelaporan.

(51)

Tabel 4.2

Formulasi Strategi SWOT

FAKTOR INTERNAL

FAKTOR EKSTERNAL

STRENGTHS :

1. Adanya struktur organisasi dan Tupoksi yang jelas;

2. Tersedianya anggaran APBD;

3. Adanya dukungan dan

komitmen pimpinan;

4. Adanya UU tentang

Administrasi Kependudukan; 5. Adanya sarana dan prasarana

yang cukup memadai.

WEAKNESSES :

1. Terbatasnya jumlah dan kompetensi teknis SDM; 2. Budaya kerja yang masih

lemah; 3. Belum optimalnya pengembangan kinerja organisasi; OPPORTUNITIES : 1. UU ttg Adm. Kependudukan menyatakan pengurusan

dokumen kependudukan tidak dipungut biaya dan berlaku asas stelsel aktif untuk birokrasi;

2. Tersedianya anggaran tugas pembantuan APBN dari pusat;

3. Adanya perkembangan

teknologi dan ilmu

pengetahuan;

STRATEGI : SO

1. Meningkatkan kinerja pelaya nan dg secara aktif, memperbanyak koord. dg Pem. Kec, dan Desa/Kel. Serta memanfaatkan per-kembangan tehnologi IT; 2. Memperbanyak kegiatan operasi penertiban thd pelanggar UU Kependu-dukan. STRATEGI : WO 1. Meningkatkan kompetensi dan budaya kerja dengan pelatihan/pembinaan; 2. Mengoptimalkan kinerja organisasi dengan perkembangan tehnologi IT yang ada. THREATHS : 1. Kurangnya aksesibilitas masyarakat dg tempat pelayanan; 2. Rendahnya kesadaran

masyarakat akan pentingnya dokumen adm.kependudukan; 3. Kurangnya koord. antara dinas dg SKPD lain & Perangkat Desa/Kel.;

4. Masih tersentralisasinya penyediaan blanko dan tinta KTP-el. STRATEGI : ST 1. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat ke tempat pelayanan; 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya

dokumen administrasi

kependudukan;

3. Meningkatkan koord. dan kerjasama dengan SKPD/-instansi terkait

STRATEGI : WT

1. Meningkatkan dan

mengoptimalkan SDM yang

ada dalam upaya

peningkatan kualitas

pelayanan;

2. Meningkatkan peran serta masyarakat, Pem. Desa/Kel dan instansi terkait dalam

penyusunan data

kependudukan dan validasi data penduduk.

(52)
(53)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Program adalah instrument kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dirumuskan untuk mencapai sasaran dan tujuan sesuai tugas dan fungsi SKPD. Sedangkan Kegiatan adalah bagian dari Program yang memuat sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya sebagai masukan (input), untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang jasa atau modal.

Pada bab V ini diuraikan beberapa program dan kegiatan yang direncanakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik, yang disertai indikator kinerja, kelompok sasaran, serta pendanaan indikatifnya; yang kesemuanya adalah dalam rangka untuk mengatasi permasalahan yang timbul, menangani isu-isu strategis yang terjadi dan tentunya dalam kerangka menggapai visi-misi yang ditetapkan.

Program yang direncanakan pada dasarnya untuk melaksanakan program prioritas RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021. Namun untuk keberhasilan pelaksanaan program prioritas, diperlukan program yang dapat mendukung dan menunjang kelancaran pelaksanaannya. Selanjutnya program-program tersebut dijabarkan lebih lanjut ke dalam rencana kegiatan. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program didasarkan pada strategi dan kebijakan jangka menengah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021.

Rencana program, kegiatan, dan indikator kinerja beserta pendanaan indikatif dimaksud sebagaimana diuraikan sebagai berikut :

(54)

Referensi

Dokumen terkait

Banyaknya shift jaga dan libur (dalam hari) untuk setiap penjaga gerbang tol dengan metode nonpreemptive goal programming dapat dilihat pada Tabel 7.. Karena keterbatasan

Upaya peningkatan return tahu agar menjadi nilai tambah untuk produk maupun perusahaan melalui inovasi dengan cara memberikan pembaharuan terhadap return tahu agar

Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Permendagri

Dari analisis penulis, metode yang dipergunakan untuk memproteksi dengan cara system password pada file DOC kemungkinan besar dilakukan dengan cara menambah fasilitas

Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu 90 % responden menggunakan saga sebagai obat sariawan, 57,5 % responden yang cara penggunaannya daun saga yang baru

(Pemendiknas No. Dalam keseharian mereka sering dikenal dengan sebutan bagian Tata Usaha sekolah. Secara akademik, ilmu administrasi/manajemen pendidikan merupakan

Apabila supervisor akan menggunakan orientasi langsung dalam melaksanakan supervisi pengajaran, maka bentuk aplikasinya dalam proses supervisi klinik akan sebagai berikut:

Adapun penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif dimana penulis memaparkan tentang Peranan pengadilan Perikanan Medan dalam