i
SKRIPSI
INTERVENSI SIKAP DUDUK ERGONOMIS
MENGURANGI KELUHAN MUSKULOSKELETAL
MAHASISWA SAAT MELAKUKAN SMALL GROUP
DISCUSSION DI RUANG SGD SEKAT FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
BISMANTARA ADITYA PUTRA NIM 1102005040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
ii
Lembar Pengesahan
SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 08 DESEMBER 2014
Pembimbing,
dr. I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti, M. Biomed NIP. 19821217 2008 12 2001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,
Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra,Sp.S (K) NIP. 1955 0321 198303 1004
iii
Skripsi ini telah diuji pada dan dinilai oleh panitia penguji pada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Tanggal 08 Desember 2014
Panitia Penguji Skripsi adalah:
Tanda Tangan
Ketua :
dr. I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti, M. Biomed ...
Anggota :
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain sebagai hasil pemikiran saya sendiri, maka gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Denpasar, 08 Desember 2014
Yang menyatakan
Materai Rp 6.000,-
v
KATA PENGANTAR
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung wara nugraha-Nya/karunia-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ida Bagus Nyoman Putra Dwija, S.Si, M.Biotech, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti program S1, khususnya dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada dr. I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti, M. Biomed, selaku Pembimbing Utama yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.
Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD (KEMD) atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program S1 di Universitas Udayana.Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang dijabat oleh Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program S1 pada PSPD FK Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes, Dekan Fakultas KedokteranUniversitas Udayana atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan program S1. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Dr. dr. Susy Purnawati, MKK. selaku Kepala Bagian Ilmu Faal pada Fakultas Kedokteran Universita Udayana.
Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji skripsi, yaitu Dr. Luh Made Indah Sri Handari Adiputra, S.Psi., M.Erg, yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga skripsi ini dapat terwujud seperti ini.
Akhir kata, kepada semua pihak yang mendukung sampai skripsi ini terselesaikan, penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Denpasar, Desember 2014
vi ABSTRAK
INTERVENSI SIKAP DUDUK ERGONOMIS MENGURANGI KELUHAN MUSKULOSKELETAL MAHASISWA SAAT MELAKUKAN SMALL
GROUP DISCUSSION DI RUANG SGD SEKAT FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Diskusi merupakan suatu kegiatan umum yang biasa manusia lakukan sehari-hari. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana mengimplementasikan diskusi sebagai suatu kegiatan pembelajaran yang dinamakan kegiatan Small Group Discussion atau singkatnya SGD. Mahasiswa melakukan SGD satu setengah jam setiap harinya dengan sikap statis duduk di kursi dan dilakukan di ruangan bersekat. Tidak sedikit mahasiswa mengeluhkan nyeri di sistem muskuloskeletal karena kegiatan SGD. Berangkat dari masalah tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah intervensi sikap duduk yang ergonomis dapat mengurangi keluhan muskuloskeletal mahasiswa yang melakukan kegiatan SGD.
Penelitian ini memakai desain eksperimental dengan subjek yang sama antara sebelum dan sesudah intervensi. Diantara sebelum dan sesudah intervensi diberikan periode washing out 2 hari untuk menghilangkan efek perlakuan sebelumnya. Penelitian dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang melakukan SGD di SGD Sekat. Penelitian berlangsung bulan Oktober sampai November tahun 2014.
Setelah dilakukan penelitian terhadap 16 sampel, didapatkan penurunan keluhan muskuloskeletal secara bermakna (p<0,05) sebesar 78% dengan rata-rata keluhan sebelum intervensi adalah 4,00 sedangkan sesudah intervensi adalah 0,88. Dapat disimpulkan pada penelitian ini intervensi sikap duduk ergonomis dapat mengurangi keluhan muskuloskeletal pada mahasiswa yang melakukan SGD di SGD sekat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
vii ABSTRACT
SITTING BEHAVIOUR INTERVENTION REDUCE
MUSCULOSKELETAL COMPLAIN IN COLLEGE STUDENTS WHILE DOING SMALL GROUP DISCUSSION AT SGD CUBICAL ROOM
MEDICAL FACULTY UDAYANA UNIVERSITY
Discussion is common activities that human do in daily life. Medical Faculty Udayana University implemented discussion on their studying method that named Small group Discussion or SGD. Students doing SGD one and half hour everyday by sitting in static position on chair in partition SGD room. Many students complaining pain on their musculoskeletal system because doing SGD activities. Based on that problem, this study conducted to know are sitting behavior intervention can reduce musculoskeletal complain on college students that done SGD.
This study use experimental design with same subject before and after intervention. Between before and after intervention are given two days washing out period to replenish the effect of intervention before. This study using sample from college students who doing SGD at SGD partition room in Medical Faculty Udayana University. Study was conducted on October until November 2014.
After 16 samples studied, musculoskeletal complain was decreased 78% significantly (p<0,05) with mean before intervention was 4,00 and after intervention was 0,88.
Can be concluded that sitting behavior intervention can reduce musculoskeletal complain in college students that doing SGD at SGD partition room Medical Faculty Udayana University.
viii RINGKASAN
Diskusi merupakan suatu kegiatan umum yang biasa manusia lakukan sehari-hari. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana mengimplementasikan diskusi sebagai suatu kegiatan pembelajaran yang dinamakan kegiatan Small Group Discussion atau singkatnya SGD. Mahasiswa melakukan SGD satu setengah jam setiap harinya dengan sikap statis duduk di kursi dan dilakukan di ruangan bersekat. Tidak sedikit mahasiswa mengeluhkan nyeri di sistem muskuloskeletal karena kegiatan SGD. Berangkat dari masalah tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah intervensi sikap duduk yang ergonomis dapat mengurangi keluhan muskuloskeletal mahasiswa yang melakukan kegiatan SGD.
Penelitian ini memakai desain eksperimental dengan subjek yang sama antara sebelum dan sesudah intervensi. Diantara sebelum dan sesudah intervensi diberikan periode washing out 2 hari untuk menghilangkan efek perlakuan sebelumnya. Penelitian dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang melakukan SGD di SGD Sekat. Penelitian berlangsung bulan Oktober sampai November tahun 2014.
Setelah dilakukan penelitian terhadap 16 sampel, umur sampel mempunyai rentang dari 19 sampai 22 tahun dan rerata 20,88, ± 0,72. Tinggi sampel mempunyai rentang dari 155 sampai 183cm, rerata 167,69 ± 8,44cm. Berat sampel dimulai dari 45kg sampai 80kg. Mempunyai rerata 61,13 ± 11,67 kg. Indeks Massa Tubuh (IMT) sampel tidak boleh dibawah 18,5 dan diatas 30 karena akan meningkatkan risiko keluhan muskuloskeletal. Pada penelitian ini
ix
didapatkan sampel mempunya IMT 19 sampai 25, rerata 21,41 ± 2,43. Skor keluhan muskuloskeletal sampel didapat dengan cara skor keluhan muskuloskeletal sampel sesudah melakukan kegiatan SGD dikurangi skor keluhan muskuloskeletal sampel sebelum melakukan kegiatan SGD. Dimana pada kuesioner Nordic Body Map skor terendah adalah 28 dan skor tertinggi adalah 112. Dari penelitian sebelum dilakukan intervensi didapatkan rerata skor keluhan muskuloskeletal adalah 4,00 ± 2,25 dan rentangan skor mulai dari 1,00 sampai 10,00. Sesudah intervensi rerata skor keluhan muskuloskeletal didapatkan 0,88 ± 0,72 dan mempunyai rentang dari 0,00 sampai 2,00.
Berdasar dari data diatas, didapatkan penurunan keluhan muskuloskeletal secara bermakna (p<0,05) sebesar 78% dengan rata-rata keluhan sebelum intervensi adalah 4,00 sedangkan sesudah intervensi adalah 0,88.
Dapat disimpulkan pada penelitian ini intervensi sikap duduk ergonomis dapat mengurangi keluhan muskuloskeletal pada mahasiswa yang melakukan SGD di SGD sekat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
x SUMMARY
Discussion is common activities that human do in daily life. Medical Faculty Udayana University implemented discussion on their studying method that named Small group Discussion or SGD. Students doing SGD one and half hour everyday by sitting in static position on chair in partition SGD room. Many students complaining pain on their musculoskeletal system because doing SGD activities. Based on that problem, this study conducted to know are sitting behavior intervention can reduce musculoskeletal complain on college students that done SGD.
This study use experimental design with same subject before and after intervention. Between before and after intervention are given two days washing out period to replenish the effect of intervention before. This study using sample from college students who doing SGD at SGD partition room in Medical Faculty Udayana University. Study was conducted on October until November 2014.
After 16 samples studied, Age of the samples ranging from 19 to 22yo and mean 20,88, ± 0,72. Samples height ranging from 155 to 183cm, mean 167,69 ± 8,44cm. The weight of the samples ranging from 45 to 83kg, mean 61,13 ± 11,67 kg. The Body Mass Index must be between 18,5 - 30 to avoiding musculoskeletal complain because of inappropriate body weight. On this study, BMI samples ranging from 19 to 25, mean 21,41 ± 2,43.
Before the samples got intervention, musculoskeletal score is ranging from 1,00 to 10,00, mean 4,00 ± 2,25. And after intervention, musculoskeletal score was ranging from 0,00 to 2,00, mean 0,88 ± 0,72.
xi
Based on data above, musculoskeletal complain was decreased 78% significantly (p<0,05) with mean before intervention was 4,00 and after intervention was 0,88.
Can be concluded that sitting behavior intervention can reduce musculoskeletal complain in college students that doing SGD at SGD partition room Medical Faculty Udayana University.
xii DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ... i
LEMBAR PERSETUJUAN. ... ii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN… ... iv
KATA PENGANTAR.. ... v
ABSTRAK.. ... vi
ABSTRACT ... vii
RINGKASAN… ... viii
SUMMARY….. ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN… ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat Hasil Penelitian ... 5
1.4.1 Manfaat Praktis ... 6
1.4.2 Manfaat Teoritis ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
2.1 Small Group Discussion (SGD) di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ... 7
xiii
2.2 Ruang SGD Sekat ... 8
2.3 Sikap Kerja ... 8
2.4 Keluhan Sistem Muskuloskeletal ... 10
2.5 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Keluhan Muskuloskeletal ... 11
2.6 Hubungan Sikap Kerja dan Keluhan Muskulosketal ... 14
2.7 Ergonomi ... 15
2.8 Sikap Duduk Ergonomis ... 15
2.9 Nordic Body Map ... 16
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS... 17
3.1 Kerangka Berpikir ... 17
3.2 Kerangka Konsep ... 18
3.3 Hipotesis Penelitian ... 18
BAB IV METODE PENELITIAN ... 19
4.1 Rancangan Penelitian ... 19
4.2 Subjek dan Sampel ... 20
4.2.1 Variabilitas Populasi ... 20
4.2.2 Kriteria Subjek ... 20
4.2.3 Besar Sampel ... 21
4.2.4 Teknik Penentuan Sampel ... 23
4.3 Variabel Penelitian ... 23
4.3.1 Identifikasi dan Klasifikasi Variabel ... 23
4.3.2 Definisi Operasional Variabel ... 24
4.4 Tempat dan Waktu Penelitian ... 27
4.5 Instrumen Penelitian ... 27
4.6 Protokol Penelitian ... 28
4.7 Analisis Data ... 29
xiv
5.1 Analisis Deskriptif Penelitian.. ... 31
5.2 Analisis Normalitas Data.. ... 32
5.3 Analisis Hipotesis Penelitian.. ... 33
5.4 Pembahasan.. ... 33
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN.. ... 38
6.1 Simpulan.. ... 38
6.2 Saran.. ... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 39
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 31
Tabel 5.2 Hasil Uji Shapiro-Wilk Rerata Beda Skor Keluhan Sebelum dan Sesudah Intervensi. ... 32 Tabel 5.3 Hasil Uji Wilcoxon Signed-Rank Keluhan Muskuloskeletal
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Bagan Kerangka Konsep Penelitian ... 18
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian. ... 32
Gambar 5.1 Membungkuk dan Maju ... 36
Gambar 5.2 Menumpu Siku ... 36
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Ethical Clearance … ... 41
Lampiran 2 Surat Persetujuan ... 42
Lampiran 3 Kuesioner Nordic Body Map ... 43
Lampiran 4 Data Penelitian ... 44
Lampiran 5 Hasil Analisis Penelitian ... 45
xviii BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Diskusi merupakan suatu kegiatan umum yang biasa manusia lakukan sehari-hari. Diskusi adalah suatu interaksi komunikasi berisi pertukaran pikiran, gagasan atau pendapat antara dua orang atau lebih dengan tujuan mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat. Untuk melakukan diskusi hanya diperlukan materi atau topik yang akan dibahas dan manusia yang akan membahas materi atau topik tersebut. Diskusi bisa dilakukan secara formal dan nonformal. Contoh-contoh diskusi misalnya diskusi panel, diskusi kelompok, seminar, simposium, lokakarya dan lain-lain. Manfaat dilakukannya diskusi antara lain adalah kita bisa memperluas pengetahuan, menemukan cara berpikir baru dan mengetahui sudut pandang lain dari suatu topik dengan menganalisis gagasan dari orang lain, mendapatkan kesempatan belajar berbicara yang lebih terarah dan berisi, meningkatkan kecepatan berpikir, mengasah kemampuan menganalisa suatu masalah dan masih banyak lagi manfaat diskusi. Lembaga riset National Training Laboratories di USA juga sudah mengadakan suatu penelitian yang meneliti berbagai macam metode-metode pembelajaran dan membuktikan diskusi bisa meningkatkan kemampuan penyerapan materi menjadi 50% lebih cepat.
Berangkat dari manfaat-manfaat tersebut di atas, banyak universitas-universitas mengimplementasikan diskusi sebagai suatu metode utama pembelajaran di universitas mereka untuk meningkatkan kecepatan pemahaman materi kuliah. Salah satu universitas yang mengimplementasikan metode tersebut
xix
adalah Universitas Udayana, khususnya pada Fakultas Kedokteran. Di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, pembelajaran memakai metode diskusi yang dinamakan Small Group Discussion (SGD). Dinamakan Small Group Discussion karena diskusi ini dibatasi hanya boleh 10 sampai 12 orang anggota diskusi. SGD di Fakultas Kedokteran sudah diimplementasikan sejak lebih dari 5 tahun yang lalu dan masih berjalan sampai sekarang. SGD di Fakultas Kedokteran dilakukan oleh lima program studi yaitu Pendidikan Dokter, Ilmu Keperawatan, Psikologi, Fisioterapi, dan Pendidikan Dokter Gigi dengan intensitas yang berbeda setiap program studinya. Seperti di Pendidikan Dokter misalnya, SGD dilakukan setiap hari kuliah biasa, sedangkan untuk program studi Pendidikan Dokter Gigi tidak dilakukan setiap hari kuliah.
Pada saat mahasiswa melakukan SGD, tiap kelompok SGD membahas soal-soal berkaitan dengan materi kuliah mereka dan dibimbing dosen fasilitator yang akan membantu mereka melakukan diskusi dan memberikan masukan ketika diskusi sudah mengalami kebuntuan. Fakultas Kedokteran memberikan waktu satu setengah jam setiap sesi SGD. Tiap SGD menentukan ketua SGD dan ketua SGD tersebut akan memandu anggota SGD pada saat diskusi.
SGD di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana selalu dilakukan di ruangan khusus yang disebut Ruang SGD. Fakultas Kedokteran sudah mempunyai lebih dari 20 ruang SGD. Ruang SGD dibagi menjadi dua, yaitu ruang SGD sekat dan ruang SGD permanen. ruang SGD permanen berisi 14-16 kursi berspon tanpa meja dan satu meja diskusi yang lumayan besar. Sedangkan ruang SGD sekat berisi kurang lebih 14 kursi lipat yang berisi meja di kursi tersebut sebagaimana kursi kuliah pada umumnya. Dibanding ruang SGD
xx
permanen, ruang SGD sekat memiliki ruang gerak yang lebih sempit, tingkat kebisingan yang lebih tinggi, pencahayaan yang kurang memadai dan suhu yang lebih panas. Hal ini mengakibatkan timbulnya keluhan-keluhan pada mahasiswa yang melakukan SGD di SGD sekat.
Pada saat melakukan SGD, mahasiswa akan duduk dan menaruh referensi-referensi yang berkaitan dengan materi di meja dan kursi yang disediakan selama kurang lebih satu setengah jam dan melakukan diskusi dengan konsentrasi penuh. Sikap tubuh yang buruk dan dipertahankan dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan reaksi muskuloskeletal dan menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan (Dharmayanti, 2011). Keluhan-keluhan yang mungkin terjadi saat melakukan SGD meliputi pegal dan nyeri pada beberapa otot misalnya pada ekstremitas, bokong, tulang belakang dan kaki. Sikap kerja duduk terlalu lama dengan perilaku statis akan menimbulkan gangguan pada sistem muskuloskeletal dan memberikan tekanan cukup besar di diskus intervertebralis sehingga bisa menimbulkan low back pain dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya kebungkukan pada tubuh (Pheasant, 1991; Grandjean & Kroemer, 2000).
Dari survei awal yang dilakukan pada 10 mahasiswa yang melakukan SGD di SGD sekat, dinyatakan adanya keluhan sakit setelah berdiskusi yaitu pada leher (40%), pada bahu kanan (70%), pada lengan atas kanan (70%), pada pinggang (80%), pada bokong (80%), lutut dan pergelangan kaki kiri maupun kanan (50%). Sikap tubuh yang terlalu lama dipertahankan akan menyebabkan adanya strain (reaksi) muskuloskeletal dan menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan. Posisi
xxi
tubuh yang salah atau tidak fisiologis apalagi di dalam sikap paksa jelas mengurangi produktivitas seseorang (Manuaba, 1998).
Salah satu langkah alternatif untuk memecahkan masalah keluhan muskuloskeletal yang terjadi adalah dengan mengubah sikap duduk yang mengacu pada kaidah-kaidah ergonomi. Ilmu ergonomi mempelajari bagaimana meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui usaha pencegahan cedera akibat postur kerja yang salah dan penyakit akibat kerja serta menurunkan beban kerja fisik dan mental (Wardaningsih, 2010). Penelitian yang sudah dilakukan oleh Tirtayasa (2003) juga membuktikan pemberian perubahan sikap kerja ergonomis akan mengurangi keluhan muskuloskeletal secara signifikan. Namun penelitian-penelitian sebelumnya kebanyakan hanya dilakukan di tempat bekerja saja. Belum cukup banyak penelitian dilakukan di lingkungan fakultas atau universitas yang notabene sangat berbeda dengan lingkungan pekerja.
Berangkat dari masalah dan pemikiran diatas, penelitian ini akan dilakukan di lingkungan fakultas yang mengaplikasikan metode diskusi sebagai salah satu kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini akan diberikan intervensi sikap duduk yang ergonomis pada beberapa mahasiswa yang melakukan SGD di SGD sekat di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Diharapkan dengan adanya paparan/intervensi sikap duduk ergonomis tersebut akan mengurangi keluhan muskuloskeletal pada mahasiswa-mahasiswa yang melakukan diskusi dalam proses pembelajarannya.
xxii
1.2 Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut :
“Apakah intervensi sikap duduk ergonomis dapat mengurangi keluhan muskuloskeletal mahasiswa saat melakukan SGD di ruang SGD sekat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji secara terukur dampak intervensi sikap duduk ergonomis terhadap keluhan muskuloskeletal yang dialami oleh mahasiswa yang melakukan SGD di ruang SGD Sekat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mengetahui pengaruh intervensi sikap duduk ergonomi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang melakukan SGD di SGD sekat.
1.4 Manfaat Hasil Penelitian
xxiii
1.4.1 Manfaat Praktis
1) Memberikan pemahaman sikap dan perilaku yang ergonomis untuk mahasiswa-mahasiswa yang melakukan SGD di ruang SGD sekat agar keluhan-keluhan muskuloskeletal bisa berkurang.
2) Memberikan masukan kepada pihak-pihak penyelenggara SGD agar lebih memperhatikan tata cara termasuk sikap dan perilaku saat berdiskusi agar bisa mencegah terjadinya keluhan muskuloskeletal dan membuat sesi SGD lebih optimal.
1.4.2 Manfaat Teoritis
Penelitian ini merupakan aplikasi dari teori ergonomi, diharapkan sebagai pengembangan riset di bidang ergonomi dan dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain untuk penelitian lebih lanjut yang mendalam.