1 1
a.
a. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistemLapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera.
saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera. b.
b. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon),Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.
seperti ren. c.
c. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, da
pencernaan, dan alat n alat respirasi seperti prespirasi seperti pulmo. Imbas ulmo. Imbas embrionik yaitu embrionik yaitu pengaruhpengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Contohnya : Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm makhluk hidup. Contohnya : Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata.
yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata.
Dalam makalah ini dibahas secara khusus tentang turunan atau derivate dari Dalam makalah ini dibahas secara khusus tentang turunan atau derivate dari lapisan ektoderm, yaitu pembentukan bola mata yang merupakan alat indera. Mata lapisan ektoderm, yaitu pembentukan bola mata yang merupakan alat indera. Mata merupakan organ
merupakan organ fotosensorisfotosensoris yaitu organ yang menerima rangsangan cahaya.yaitu organ yang menerima rangsangan cahaya. Cahaya masuk melintasi kornea, lensa, dan beberapa struktur refraksi di dalam orbita. Cahaya masuk melintasi kornea, lensa, dan beberapa struktur refraksi di dalam orbita. Cahaya kemudian difokuskan oleh lensa ke bagian saraf mata yang sensitif terhadap Cahaya kemudian difokuskan oleh lensa ke bagian saraf mata yang sensitif terhadap cahaya yaitu
cahaya yaitu retinaretina. Retina mengandung sel-sel batang dan kerucut yang akan. Retina mengandung sel-sel batang dan kerucut yang akan mengubah impuls cahaya menjadi impuls saraf. Setelah melintasi suatu rangkaian mengubah impuls cahaya menjadi impuls saraf. Setelah melintasi suatu rangkaian lapisan sel saraf dan sel-sel penyokong informasi penglihatan diteruskan oleh saraf lapisan sel saraf dan sel-sel penyokong informasi penglihatan diteruskan oleh saraf optik ke otak untuk diproses.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
II.
II. Pembentuk
Pembentukan Bola
an Bola Mata
Mata
a.
a. Proses Pembentukan Mata
Proses Pembentukan Mata
Secara embriologis proses pembentukan mata dimulai pada minggu ke 4 masa Secara embriologis proses pembentukan mata dimulai pada minggu ke 4 masa embrio. Proses pembentukan mata berasal dari 3
embrio. Proses pembentukan mata berasal dari 3 sumber yaitusumber yaitu 1.
1. Penonjolan forebrainPenonjolan forebrainyang akan membentuk retina dan saraf optik.yang akan membentuk retina dan saraf optik. 2.
2. Permukaan ektodermPermukaan ektoderm yang akan diinduksi menjadi lensa dan beberapayang akan diinduksi menjadi lensa dan beberapa struktur pelengkap di bagian depan mata.
struktur pelengkap di bagian depan mata. 3.
3. J J aarinringgaan n mmeesseennkkimimyang mengumpul membentuk tunika dan struktur-struktur yang mengumpul membentuk tunika dan struktur-struktur yang berkaitan dengan orbita.
yang berkaitan dengan orbita.
Dinding bola mata disusun oleh 3
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
2.
2. Tu Tunnikika va vaasskkuulalaris (ris (lalappis uis uvveeaa)) merupakan lapisan tengah bola mata terdirimerupakan lapisan tengah bola mata terdiri atas khoroid, badan siliaris dan iris.
atas khoroid, badan siliaris dan iris. 3.
3. Tu Tunnikika a nneeuuraralis lis (l(laappis is rerettininaa))merupakan lapisan dalam bola mata terdiri atasmerupakan lapisan dalam bola mata terdiri atas retina.
retina.
b.
b. Perkembangan Mata
Perkembangan Mata
Mata pada vertebarata merupakan organ yang sangat kompleks, dibentuk dari Mata pada vertebarata merupakan organ yang sangat kompleks, dibentuk dari sumber primordial yang berbeda, yaitu ektoderem dan mesoderem pada daerah sumber primordial yang berbeda, yaitu ektoderem dan mesoderem pada daerah chepalik atau kepala embrio. Perkembangan awal komponen-komponen mata chepalik atau kepala embrio. Perkembangan awal komponen-komponen mata tergantung pada interaksi induktif antara satu komponen dengan komponen lain. tergantung pada interaksi induktif antara satu komponen dengan komponen lain. Induksi ini diikuti dengan differensiasi intraseluler, dimulai dengan mitosis, Induksi ini diikuti dengan differensiasi intraseluler, dimulai dengan mitosis, kemudian sintes
kemudian sintesis is RNA utama RNA utama untuk pembentukan untuk pembentukan protein protein intraseluler intraseluler spesifik,spesifik, serabut-serabut ekstraseluler, dan matriks. Bahan-bahan ekstraseluler dan migrasi sel serabut-serabut ekstraseluler, dan matriks. Bahan-bahan ekstraseluler dan migrasi sel memainkan peranan yang penting dalam perkembangan mata.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Gambar 1. Skema utama kejadian-kejadian induktif yang berlangsug pada mata Gambar 1. Skema utama kejadian-kejadian induktif yang berlangsug pada mata embrionik. Kejadian-kejadian induktif atau inte-raksi jaringan ditandai dengan garuis embrionik. Kejadian-kejadian induktif atau inte-raksi jaringan ditandai dengan garuis putus-putus (Calson, 1988).
putus-putus (Calson, 1988).
1.
1. Pembentukan vesikula optic
Pembentukan vesikula optic
Sejarah perkembangan optik diawali pada dinding diencephalon. Pada manusia, Sejarah perkembangan optik diawali pada dinding diencephalon. Pada manusia, perkembangan
perkembangan mata mata dimulai dimulai pada pada waktu waktu dinding dinding diencephalon diencephalon embrio embrio berumur berumur 2222 hari menggelembung keluar secara lateral dari tabung neural. Pertumbuhan hari menggelembung keluar secara lateral dari tabung neural. Pertumbuhan differensial ini menghasilkan vesikula optik yang berhubungan dengan diencephalon differensial ini menghasilkan vesikula optik yang berhubungan dengan diencephalon melalui tangkai optik.
melalui tangkai optik.
Pada pembentukan vesikula optik gen-gen khusus pada bakal vesikula optik Pada pembentukan vesikula optik gen-gen khusus pada bakal vesikula optik diaktifkan untuk membentuk pesan khusus yang mengkode protein vesikula, sehingga diaktifkan untuk membentuk pesan khusus yang mengkode protein vesikula, sehingga evaginasi terjadi (Oppenheimer, 1976). Vesikula optik tumbuh terus dan mencapai evaginasi terjadi (Oppenheimer, 1976). Vesikula optik tumbuh terus dan mencapai sel-sel mesenkim kepala hingga bersentuhan dengan ektoderem kepala.
sel-sel mesenkim kepala hingga bersentuhan dengan ektoderem kepala.
Akibat induksi mesoderem kepala, maka ektoderem membentuk plakoda Akibat induksi mesoderem kepala, maka ektoderem membentuk plakoda lensa. sewaktu vesikula optik menginduksi pembentukan plakoda lensa, plakoda lensa. sewaktu vesikula optik menginduksi pembentukan plakoda lensa, plakoda lensa juga menginduksi vesikula optik dan menyebabkan perubahan-perubahan pada lensa juga menginduksi vesikula optik dan menyebabkan perubahan-perubahan pada vesikula optik. Vesikula optik berinvaginasi membentuk cawan optic yang berdinding vesikula optik. Vesikula optik berinvaginasi membentuk cawan optic yang berdinding rangkap. Ketika invaginasi berlanjut, hubungan antara cawan optik dan otak direduksi rangkap. Ketika invaginasi berlanjut, hubungan antara cawan optik dan otak direduksi menjadi celah yang sempit.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Sel-sel lapisan dalam berkembang menjadi sel-sel batang dan kerucut yang peka Sel-sel lapisan dalam berkembang menjadi sel-sel batang dan kerucut yang peka terhadap cahaya. Lapisan ini menjadi saraf retina. Akson-akson dari retina saraf terhadap cahaya. Lapisan ini menjadi saraf retina. Akson-akson dari retina saraf bertemu
bertemu pada pada dasar dasar mata mata dan dan berjalan berjalan melalui melalui tangkai tangkai optik. optik. Tangkai Tangkai optik optik iniini kemudian disebut saraf optik (Gilbert, 1985). Plakoda lensa tumbuh terus, kemudian kemudian disebut saraf optik (Gilbert, 1985). Plakoda lensa tumbuh terus, kemudian berinvaginasi dan melepaskan diri dari ektoderem kepala membentuk lensa mata. berinvaginasi dan melepaskan diri dari ektoderem kepala membentuk lensa mata.
1.
1. Diferensiasi Retina Saraf
Diferensiasi Retina Saraf
Retina saraf berkembang menjadi lapisan yang disusun atas beberapa tipe sel Retina saraf berkembang menjadi lapisan yang disusun atas beberapa tipe sel saraf yang berbeda(Gambar 4.3), yaitu sel-sel yang peka terhadap cahaya dan warna, saraf yang berbeda(Gambar 4.3), yaitu sel-sel yang peka terhadap cahaya dan warna, badan-badan sel dari akson saraf optik, dan neuron-neuron bipolar yang
badan-badan sel dari akson saraf optik, dan neuron-neuron bipolar yang
mentransmisikan stimulus elektrik dari sel-sel sensoris ke badan sel saraf optik. mentransmisikan stimulus elektrik dari sel-sel sensoris ke badan sel saraf optik. Selain
Selain
itu sejumlah sel-sel yang berperan dalam memelihara integritas retina. itu sejumlah sel-sel yang berperan dalam memelihara integritas retina.
Pada stadium awal perkembangan retina, pembelahan sel terutama berlangsung Pada stadium awal perkembangan retina, pembelahan sel terutama berlangsung
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
dengan selsel neuroblast. Differensiasi neuroblas dimulai pada bagian lapisan paling dengan selsel neuroblast. Differensiasi neuroblas dimulai pada bagian lapisan paling dalam dari retina. Hasil differensiasi berupa terbentuknya, sel-sel ganglion dari saraf dalam dari retina. Hasil differensiasi berupa terbentuknya, sel-sel ganglion dari saraf mata, sel-sel saraf bipolar dan apparatus sensori berupa sel batang dan kerucut mata, sel-sel saraf bipolar dan apparatus sensori berupa sel batang dan kerucut (Gilbert, 1985).
(Gilbert, 1985).
Gambar 3. Skema organisasi retina neural pada fetus manusia umur 25 Gambar 3. Skema organisasi retina neural pada fetus manusia umur 25 minggu(Gilbert, 1985).
minggu(Gilbert, 1985).
Akson-akson sel-sel ganglion membentuk saraf optik. Sementara itu dendrit-dendrit Akson-akson sel-sel ganglion membentuk saraf optik. Sementara itu dendrit-dendrit dari saraf tersebut bergabung dengan neuroblast dari lapisan dalam nuklei, dari saraf tersebut bergabung dengan neuroblast dari lapisan dalam nuklei, menyebabkan mereka berdifferensiasi menjadi neuron bipolar retina. Lapisan nuclei menyebabkan mereka berdifferensiasi menjadi neuron bipolar retina. Lapisan nuclei luar yang mengandung nuclei dari neuron fotoresptik berdifferensiasi belakangan. luar yang mengandung nuclei dari neuron fotoresptik berdifferensiasi belakangan. Akson-akson sel-sel fotoreseptor tersebut bersinapsis dengan dendrit-dendrit neuron Akson-akson sel-sel fotoreseptor tersebut bersinapsis dengan dendrit-dendrit neuron
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Start Free Trial
Cancel Anytime.
fotoreaktif. Membran sel tersebut melipat dengan sendirinya membentuk fotoreaktif. Membran sel tersebut melipat dengan sendirinya membentuk kantungkantung yang berisi pigmen-pigmen fotoreseptif. cahaya menginduksi kantungkantung yang berisi pigmen-pigmen fotoreseptif. cahaya menginduksi pigmen
pigmen ini ini untuk untuk melangsungkan melangsungkan perubahan-perubahan perubahan-perubahan kimia kimia yang yang menghasilkanmenghasilkan pelepasan
pelepasan electron electron dan dan inpuls inpuls eletrik eletrik yang yang dihasilkan dihasilkan dan dan ditransmisikan ditransmisikan ke ke otak otak melalui saraf mata.
melalui saraf mata.
2.
2. Diferensiasi Lensa dan Kornea
Diferensiasi Lensa dan Kornea
Selama berlangsungnya perkembangan lensa, plakoda lensa menyentuh Selama berlangsungnya perkembangan lensa, plakoda lensa menyentuh ektoderem yang ada di atasnya. Plakoda lensa kemudian menginduksi ektoderem di ektoderem yang ada di atasnya. Plakoda lensa kemudian menginduksi ektoderem di atasnya membentuk kornea yang transparan. Differensiasi dari jaringan lensa menjadi atasnya membentuk kornea yang transparan. Differensiasi dari jaringan lensa menjadi suatu membran transparan yang mampu mengarahkan cahaya menuju retina meliputi suatu membran transparan yang mampu mengarahkan cahaya menuju retina meliputi perubahan-perubahan
perubahan-perubahan dalam dalam struktur struktur dan dan bentuk, bentuk, juga juga sintesis-sintesis sintesis-sintesis proteinprotein spesifik lensa yang disebut crsitallin. Cristallin ini disintesis pada saat spesifik lensa yang disebut crsitallin. Cristallin ini disintesis pada saat perubahan- perubahan
perubahan bentuk bentuk sel sel terjadi terjadi dan dan menyebabkan menyebabkan vesikula vesikula lensa lensa menjadi menjadi lensa lensa yangyang definitif. Sel-sel pada bagian dalam vesikula lensa memanjang, dan dibawah definitif. Sel-sel pada bagian dalam vesikula lensa memanjang, dan dibawah pengaruh saraf
pengaruh saraf retina, menghasilkan retina, menghasilkan serabut-serabut lensa. serabut-serabut lensa. Pada saat Pada saat serabut ini serabut ini terusterus tumbuh mereka mensisntesis cristallin yang pada akhirnya mengisi sel dan tumbuh mereka mensisntesis cristallin yang pada akhirnya mengisi sel dan menyebabkan inti sel terdesak. Serabut-serabut yang mensintesis cristallin terus menyebabkan inti sel terdesak. Serabut-serabut yang mensintesis cristallin terus bertumbuh
bertumbuh dan dan pada pada akhirnya akhirnya mengisi mengisi ruang ruang vesikula vesikula lensa. lensa. Sel-sel Sel-sel yang yang membelahmembelah tersebut bergerak ke arah ekuator vesikula dan pada saat melintasi ekuatorial, mereka tersebut bergerak ke arah ekuator vesikula dan pada saat melintasi ekuatorial, mereka mulai memanjang. Jadi lensa terdiri atas tiga daerah yaitu zona dari sel-sel yang mulai memanjang. Jadi lensa terdiri atas tiga daerah yaitu zona dari sel-sel yang sedang membelah, daerah ekuatorial dan pemanjangan seluler, dan zona posterior dan sedang membelah, daerah ekuatorial dan pemanjangan seluler, dan zona posterior dan pusat
pusat dari dari sel-sel sel-sel serabut serabut yang yang mengandung mengandung cristallin. cristallin. Di Di bawah bawah pengaruh pengaruh daridari jaringan
jaringan lensa, lensa, ektoderem ektoderem di di atasnya atasnya menjadi menjadi kolumnar kolumnar dan dan berisi berisi dengan dengan granula- granula-granula sekretori. Granula-granula-granula ini bermigrasi ke dasar sel-sel dan mensekresikan granula sekretori. Granula-granula ini bermigrasi ke dasar sel-sel dan mensekresikan stroma primer yang mengandung kurang lebih 20 lapisan kolagen tipe pertama dan stroma primer yang mengandung kurang lebih 20 lapisan kolagen tipe pertama dan kedua. Sel-sel endotelium kapiler bermigrasi ke daerah ini dan mensekresikan asam kedua. Sel-sel endotelium kapiler bermigrasi ke daerah ini dan mensekresikan asam hyaluronat kedalam matriks. Ini menyebabkan matriks bergerak dan merupakan hyaluronat kedalam matriks. Ini menyebabkan matriks bergerak dan merupakan
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Start Free Trial
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Gambar 5 Perkembangan kornea. A. Cawan optik menginduksi pembentukan lensa, Gambar 5 Perkembangan kornea. A. Cawan optik menginduksi pembentukan lensa, B, Lensa menginduksi ektoderem di atasnya menjadi epitel selindris sekresi C. B, Lensa menginduksi ektoderem di atasnya menjadi epitel selindris sekresi C. Granula-granula yang dihasilkan epitel terinduksi untuk
Granula-granula yang dihasilkan epitel terinduksi untuk mensekresikan stroma primer mensekresikan stroma primer yang mengandung kolagen, D . sel-sel endotelium masuk dan mensekresikan asam yang mengandung kolagen, D . sel-sel endotelium masuk dan mensekresikan asam hyaluronat, menmenyebabkan stroma menggembung, sel-sel mesenkim masuk, E. hyaluronat, menmenyebabkan stroma menggembung, sel-sel mesenkim masuk, E. Sekret dari sel-sel mesenkim menyebabkan stroma menyusut. Dibawah pengaruh Sekret dari sel-sel mesenkim menyebabkan stroma menyusut. Dibawah pengaruh
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Start Free Trial
Cancel Anytime.
III.
III.
Kesimpulan
Kesimpulan
Organogenesis (morphogenesis) adalah proses pembentukan organ atau alat Organogenesis (morphogenesis) adalah proses pembentukan organ atau alat tubuh menjadi beberapa sistem yang terkoordinasi. Organogenesis ini terdiri dari dua tubuh menjadi beberapa sistem yang terkoordinasi. Organogenesis ini terdiri dari dua periode pertumbuhan, yakni pertumbuhan antara dan pertumbuhan akhir.
periode pertumbuhan, yakni pertumbuhan antara dan pertumbuhan akhir.
Organ yang dibentuk pada proses organogenesis berasal dari masing-masing Organ yang dibentuk pada proses organogenesis berasal dari masing-masing
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Secara embriologis proses pembentukan mata dimulai pada minggu ke 4 masa Secara embriologis proses pembentukan mata dimulai pada minggu ke 4 masa embrio. Proses pembentukan mata berasal dari 3 sumber yaitu
embrio. Proses pembentukan mata berasal dari 3 sumber yaitu Penonjolan forebrainPenonjolan forebrain yang akan membentuk retina dan saraf optik,
yang akan membentuk retina dan saraf optik, Permukaan ektodermPermukaan ektoderm yang akanyang akan diinduksi menjadi lensa dan beberapa struktur pelengkap di bagian depan mata, diinduksi menjadi lensa dan beberapa struktur pelengkap di bagian depan mata, J
J aarinringgaan n mmeesseennkkimimyang mengumpul membentuk tunika dan struktur-struktur yangyang mengumpul membentuk tunika dan struktur-struktur yang berkaitan dengan orbita.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Daftar Pustaka Daftar Pustaka
Carlson, R. M. 1988.
Carlson, R. M. 1988. Pattens Pattens Foundation of Embriology Foundation of Embriology. New York: Mc. Graw Hill. New York: Mc. Graw Hill Books.
Books.
Gilbert, S.F. 1985.
Gilbert, S.F. 1985. Development Biology Development Biology. Sunderland: . Sunderland: Sinauer ASinauer Ass. ss. Publ.Publ. Oppenheimer, S. B. 1980.
Oppenheimer, S. B. 1980. Introduction to Embryonic Development Introduction to Embryonic Development . London: Allyn. London: Allyn and Bacon Inc.