• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

IV-1

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IV.1 Implementasi Pemrograman Gerakan Langkah Biped

Robot

Sarana yang digunakan dalam implementasi pemrograman gerakan langkah biped robot mencakup perangkat keras dan perangkat lunak akan diuraikan berikut ini. Perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Intel Pentium 4 CPU 2.00 GHz 2. RAM 784 MB

3. Harddisk Seagate Barracuda 160 GB 4. Perangkat masukan: mouse dan keyboard

5. Perangkat komunikasi: kabel USB dan Bluetooth

Sedangkan perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Sistem operasi Microsoft Windows XP Professional Version 2002 Service Pack 2

2. Perangkat pemrograman Microsoft Visual Studio 2005 dengan .NET Framework 2.0

3. Bahasa pemrograman C#

4. Library NXT# buatan Bram Fokke dan Dermot Balson 5. Perangkat pemrograman Bricx Command Center 6. Bahasa pemrograman NXC

IV.2 Aplikasi

Pengujian Langkah Biped Robot

Dalam pengimplementasian gerakan langkah biped robot, ternyata rumus gaya yang menjadi dasar pergerakan tidak bisa diimplementasikan secara eksplisit. Melainkan menggunakan parameter sudut dan gaya putar servo motor sehingga

(2)

keseimbangan dari rumus gaya yang diinginkan terpenuhi. Untuk itu sebagai pengujian langkah biped robot dengan tujuan mendapatkan parameter yang tepat, dibangun sebuah aplikasi yang memiliki beberapa fungsi pengujian. Yang pertama adalah pengujian motor. Pengujian motor dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan tombol kontrol motor yang merupakan fungsi form bawaan dari NXT# atau dengan memasukkan parameter yang dibutuhkan untuk menjalankan motor. Dengan pengujian motor ini didapatkan perkiraan masukan parameter yang diperlukan untuk memutar sendi sebesar sudut tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk membantu menciptakan presisi perputaran motor yang tidak didukung oleh fungsi Turn yang ada pada NXT#. Yang kedua adalah pengujian proses gerakan langkah dengan parameter tenaga dan perpindahan sudut motor serta waktu proses gerakan langkah.

(3)

Cara kerja dari aplikasi ini diawali dengan koneksi ke Brick NXT melalui Bluetooth. Untuk melakukan koneksi sebelumnya harus diketahui dahulu COM Port yang digunakan oleh Bluetooth untuk melakukan komunikasi dengan Brick NXT. Setelah PC terkoneksi dengan Brick NXT maka kontrol terhadap servo motor dapat dilakukan. Pengujian yang dapat dilakukan adalah pemutaran servo motor dengan kecepatan tertentu untuk waktu tertentu sehingga dapat mendapatkan variabel untuk menghasilkan putaran sudut yang presisi. Selain itu terdapat juga fungsi pengetesan gerakan langkah yang mengintegrasikan putaran tiga servo motor dengan parameter waktu sehingga dapat dihasilkan gerakan yang baik.

Fungsionalitas dari aplikasi pengujian ini adalah sebagai berikut: 1. Panel Koneksi

Melakukan koneksi dari komputer ke Brick NXT melalui Bluetooth melalui COM port yang terhubung dengan NXT.

2. Panel Motor

Fungsi penggerak untuk masing-masing servo motor (A,B, dan C) dengan atau tanpa parameter waktu delay, besar sudut, dan tenaga.

3. Panel Walking

Fungsi penggerak ketiga servo motor untuk melakukan gerakan langkah dengan parameter masukan:

a. Support

Lima waktu delay untuk servo motor dengan urutan perintah sebagai berikut: diam, berputar dengan kekuatan Power pertama, diam, berputar dengan kekuatan Power kedua, diam.

b. Swing

Tiga waktu delay untuk servo motor dengan urutan perintah sebagai berikut: diam, berputar dengan kekuatan Power, diam. c. Hip

Tiga waktu delay untuk servo motor dengan urutan perintah sebagai berikut: diam, berputar dengan kekuatan Power, diam.

(4)

d. Kaki support

Memilih antara servo motor A (kaki kanan) atau B (kaki kiri) sebagai kaki yang melakukan support.

e. Body

Memilih antara menggunakan putaran badan atau tidak 4. Tombol Walk w/Body

Melakukan gerakan langkah dengan putaran badan. 5. Tombol Walk w/out Body

Melakukan gerakan langkah tanpa putaran badan.

IV.3 Algoritma Gerakan Langkah Biped Robot

IV.3.1 Implementasi Menggunakan NXT#

Proses gerakan langkah yang akan dijalankan secara konkuren oleh ketiga fungsi utama penggerak servo motor mewakili satu siklus gerakan langkah yang dilakukan oleh biped robot. Siklus tersebut digambarkan oleh Gambar IV-2. Namun thread 2 tidak dibutuhkan bagi gerakan langkah yang tidak menggunakan putaran badan.

Gambar IV-2 Proses Satu Langkah Biped Robot

Algoritma yang akan menjalankan biped robot terdiri dari fungsi penggerak motor pinggang ke kiri dan kanan, fungsi untuk kaki pijak, dan fungsi untuk kaki ayun.

(5)

Algoritma dari fungsi utama yang akan menjalankan ketiga thread dituliskan pada Algoritma IV-1. Sementara bila biped robot tidak menggunakan putaran badan ketiga melangkah hanya memerlukan dua thread yang dapat dilihat pada Algoritma IV-2. Untuk algoritma fungsi kaki tumpu, kaki ayun, dan pemutar pinggang dapat dilihat pada Algoritma IV-3, Algoritma IV-4, dan Algoritma IV-5.

//Fungsi setengah langkah kaki fungsi Step()

if (kaki kanan == kaki tumpu) //Kaki kiri melangkah {

//Fungsi pemutar pinggang ke kanan Thread1 : hipRight()

//Fungsi kaki kanan sebagai kaki tumpu Thread2 : rightSupport()

//Fungsi kaki kiri sebagai kaki ayun Thread3 : leftSwing()

Thread1.Start(); Thread2.Start(); Thrad3.Start(); }

Else //Kaki kanan melangkah {

//Fungsi pemutar pinggang ke kiri Thread1 : hipRight()

//Fungsi kaki kanan sebagai kaki tumpu Thread2 : rightSupport()

//Fungsi kaki kiri sebagai kaki ayun Thread3 : leftSwing()

Thread1.Start(); Thread2.Start(); Thrad3.Start(); }

(6)

//Fungsi setengah langkah kaki

fungsi Step()

if (kaki kanan == kaki tumpu) //Kaki kiri melangkah {

//Fungsi kaki kanan sebagai kaki tumpu Thread1 : rightSupport()

//Fungsi kaki kiri sebagai kaki ayun Thread2 : leftSwing()

Thread1.Start(); Thread2.Start(); }

Else //Kaki kanan melangkah {

//Fungsi kaki kanan sebagai kaki tumpu Thread1 : rightSupport()

//Fungsi kaki kiri sebagai kaki ayun Thread2 : leftSwing()

Thread1.Start(); Thread2.Start(); }

Algoritma IV-2 Fungsi Setengah Langkah Kaki Tanpa Putaran Badan

fungsi Swing() //Fungsi kaki ayun {

int Power1, Time1, Time2, Time3;

Wait(Time1);

Turn(-Power1, 0); //Memutar motor dengan kekuatan sebesar Power1

//ke arah sebaliknya Wait(Time2); //selama waktu Time2

Brake(); //Menghentikan motor dengan rem Wait(Time3);

}

(7)

fungsi Support() //Fungsi kaki tumpu {

int Power1, Power2, Time1, Time2, Time3, Time4, Time5;

Wait(Time1);

//Memutar motor dengan kekuatan sebesar Power1 Turn(Power1, 0);

Wait(Time2); //selama waktu Time2

Brake(); //Menghentikan motor dengan rem Wait(Time3); //selama waktu Time3

//Memutar motor dengan kekuatan sebesar Power2 Turn(Power2, 0)

Wait(Time4); //selama waktu Time4

Coast(); //Menghentikan motor tanpa rem Wait(Time5);

}

Algoritma IV-4 Fungsi Kaki Tumpu

fungsi Hip() //Fungsi pemutar pinggang {

int Power1, Time1, Time2, Time3;

Wait(Time1);

//Memutar motor dengan kekuatan sebesar Power1 Turn(Power1, 0);

Wait(Time2); //selama waktu Time2

Coast(); //Menghentikan motor dengan rem Wait(Time3);

//Memutar motor dengan kekuatan sebesar Power1 ke arah //sebaliknya

Turn(-Power1, 0);

Wait(Time2); //selama waktu Time2

Coast(); //Menghentikan motor dengan rem }

(8)

IV.3.2 Implementasi Menggunakan NXC

Implementasi menggunakan NXC dilakukan berdasarkan hasil aplikasi pengujian yang dibangun dengan library NXT#. Namun hal yang berbeda adalah tidak digunakannya proses yang konkuren dikarenakan keterbatasan yang masih terdapat pada bahasa NXC. Sehingga nantinya dapat dibandingkan pula hasil proses yang serial dan paralel.

task main() {

//Mengeset sensor sonar SetSensorLowspeed(IN_4); RotateMotor(OUT_C, 50, 250);

//Berhenti berjalan bila sonar mendeteksi benda sejauh 30 cm while (SensorUS(IN_4)>30) {

//Langkah kaki kiri

RotateMotor(OUT_A, 75, 40); Off(OUT_A); RotateMotor(OUT_B, 65, -60); OnFwd(OUT_A, 50); Wait(300); Coast(OUT_B); Coast(OUT_A); //Langkah kaki kanan

RotateMotor(OUT_C, 60, -600); Coast(OUT_C); RotateMotor(OUT_B, 60, 35); Off(OUT_B); RotateMotor(OUT_A, 65, -60); OnFwd(OUT_B, 50); Wait(300); Coast(OUT_A); Coast(OUT_B); RotateMotor(OUT_C, 60, 500); } RotateMotor(OUT_C, 50, -250); }

(9)

Prinsipnya gerakan langkah yang diimplementasikan secara serial dengan bahasa NXC sama seperti paralel. Namun fase support dan swing dilakukan secara berurutan seperti digambarkan pada algoritma IV-5. Selain itu untuk menambahkan fitur dari gerakan langkah biped robot digunakan sensor sonar untuk memberi robot perintah berhenti berjalan bila ada benda di depannya sejauh 30 cm. Algoritma IV-6 memperlihatkan algoritma yang digunakan dalam melakukan gerakan langkah tanpa putaran badan, sedangkan bila biped robot melangkah dengan menggunakan gerakan badan maka digunakan Algoritma IV-7.

task main() {

//Mengeset sensor sonar SetSensorLowspeed(IN_4);

//Berhenti berjalan bila sonar mendeteksi benda sejauh 30 cm while (SensorUS(IN_4)>30) {

//Langkah kaki kiri

RotateMotor(OUT_A, 75, 40); Off(OUT_A); RotateMotor(OUT_B, 65, -60); OnFwd(OUT_A, 50); Wait(300); Coast(OUT_B); Coast(OUT_A); //Langkah kaki kanan

RotateMotor(OUT_B, 60, 35); Off(OUT_B); RotateMotor(OUT_A, 65, -60); OnFwd(OUT_B, 50); Wait(300); Coast(OUT_A); Coast(OUT_B); Wait(200); } }

(10)

IV.4 Hasil

Pengujian

Karena persamaan gaya tidak dapat diimplementasikan secara eksplisit pada biped robot, maka untuk menghasilkan gerakan langkah biped robot yang terbaik maka dilakukan beberapa pengujian dengan memasukkan beberapa parameter seperti waktu, besar perpindahan sudut, dan juga tenaga yang digunakan untuk memutar motor.

IV.4.1 Pengujian Keseimbangan

Pengujian keseimbangan dilakukan dengan penggerakan sendi pinggang dalam keadaan single support statis atau robot tidak bergerak. Pengujian ini untuk mendapatkan sudut yang tepat agar CP

CM z

CM F(F z )T r

rr = r +r terpenuhi dengan pertanda biped robot bisa seimbang atau tidak terjatuh.

Tabel IV-1 Hasil Pengujian Keseimbangan

Perubahan sudut servo motor Sudut badan Keadaan

90 10 Tidak seimbang 180 20 Tidak seimbang 270 30 Tidak seimbang 360 40 Seimbang 450 50 Seimbang 540 60 Seimbang

IV.4.2 Pengujian Ayunan Langkah

Pengujian ayunan langkah dilakukan dengan penggerakan sendi lutut kiri dan kanan dalam keadaan dinamis atau robot bergerak. Didapatkan hasil terbaik untuk menentukan variabel yang digunakan dalam proses langkah yang telah dijabarkan dalam algoritma di bab IV.3.1. Definisi hasil terbaik adalah keadaan di mana biped robot bisa melakukan gerakan langkah secara tepat dengan parameter yang dibutuhkan, yaitu waktu dan tenaga putaran servo motor.

(11)

Tabel IV-2 Hasil Pengujian Ayunan Langkah

Fase Hasil Kaki kanan sebagai kaki tumpu Power1=70, Power2=50, Time1=800,

Time2=250, Time3=550, Time4=300, Time5=500.

Kaki kiri sebagai kaki ayun Power1=30, Time1=1000, Time2=600, Time3=800.

Kaki kiri sebagai kaki tumpu Power1=50, Power2=40, Time1=800, Time2=250, Time3=650, Time4=400, Time5=300.

Kaki kanan sebagai kaki ayun Power1=50, Time1=1100, Time2=700, Time3=600.

Pinggang Power1=50, Time1=800, Time2=800,

Time3=800.

IV.5 Pengujian Zero Moment Point (ZMP)

Pada prinsipnya, untuk membuat biped robot diharuskan memenuhi kaidah ZMP yang telah dibahas pada subbab IV.2. Namun karena keterbatasan kemampuan kontrol dari pemrograman terhadap biped robot yang dibuat maka kaidah tersebut tidak dapat digunakan untuk menggenerasi proses berjalan. Untuk itu gerakan langkah yang telah dihasilkan akan diuji apakah telah memenuhi ZMP dengan cara membandingkan pusat massa setiap gerakan dengan titik ZMP seharusnya pada saat itu. Pemodelan yang dibuat dalam bidang xy dan xz untuk mendapatkan pusat massa setiap saatnya digambarkan pada gambar IV-3.

(12)

Gambar IV-3 Pemodelan Biped Robot dalam Bidang xy dan xz

IV.5.1 Perhitungan Pusat Massa

IV.5.1.1 Bagian Badan

Pemodelan dari bagian badan untuk mempermudah perhitungan pusat massa digambarkan oleh gambar IV-4. Gambar tersebut menunjukkan pemodelan bagian badan dalam bidang yang dibentuk sumbu x dan y (tampak atas), dan bidang yang dibentuk sumbu x dan z (tampak samping). Badan terdiri dari Brick dengan berat 325 gram dan bagian lainnya (servo motor dan dudukan badan) dengan berat 150 gram. Untuk menghitung pusat massa di setiap sumbu digunakan rumus berikut:

mTotal m p pTotal mTotal m pTotal p i i i i

× = × × ………...(10) dengan

pi = panjang bagian i pada sumbu

pTotal = panjang total badan pada sumbu

(13)

Gambar IV-4 Pemodelan Bagian Badan

Sumbu x:

Perhitungan pusat massa pada sumbu x adalah: 32 . 4 475 150 5 325 4× + × = cm Sumbu y:

Pusat massa terletak tepat di tengah dengan asumsi berat badan sebelah kiri dan kanan sama besar, sehingga pusat massa untuk sumbu y adalah 4.5 cm.

Sumbu z:

Perhitungan pusat massa pada sumbu z adalah:

8 . 5 475 ) 325 12 7 ( 7 ) 325 12 5 150 ( 5 = × × + × + × cm

(14)

IV.5.1.2 Bagian Kaki

Bagian kaki terbentuk dari rangka berongga dan sebuah servo motor. Untuk memudahkan perhitungan pusat massa diasumsikan menjadi sebuah balok dengan berat bertumpu kepada poros servo motor.

Sumbu x:

Pusat massa terletak pada poros servo motor, sehingga letak pusat massa dihitung untuk beberapa fase pergerakan, yaitu:

Tabel IV-3 Letak Pusat Massa Sumbu-x Bagian Kaki

Fase Pusat massa

Fase kaki di depan badan 5 cm Fase kaki sejajar badan 4.5 cm Fase kaki di belakang badan 4 cm

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar IV-5.

(15)

Sumbu y:

Pusat massa terletak tepat di tengah dengan asumsi berat badan sebelah kiri dan kanan sama besar, sehingga pusat massa untuk sumbu y adalah 3.5 cm.

Sumbu z:

Pusat massa terletak pada poros servo motor, yaitu pada 8 cm sumbu z.

IV.5.1.3 Fase Perhitungan Pusat Massa

Perhitungan pusat massa pada gerakan langkah dilakukan dalam beberapa fase krusial dari proses setengah gerakan langkah. Setengah gerakan langkah dibagi menjadi enam fase dimulai dari fase 0 yang menjadi posisi inisial hingga diakhiri fase 5 sebagai inisiasi proses setengah gerakan langkah selanjutnya. Setiap fase menyebabkan perubahan tersendiri terhadap masing-masing pusat massa setiap bagian. Definisi setiap fase beserta perhitungan perubahan yang terjadi pada setiap fase digambarkan pada gambar IV-6 dan dijabarkan pada tabel IV-4. Sementara itu biped robot yang dibentuk dibedakan menjadi yang menggunakan putaran badan dan tidak menggunakan putaran badan. Untuk biped robot yang tidak menggunakan putaran badan maka tidak memiliki fase 1 dan 5.

Tabel IV-4 Fase Perhitungan Pusat Massa

Fase Deskripsi Fase Pengaruh Terhadap Pusat Massa Bagian Lain

Fase 0 Posisi awal sebelum dimulainya proses gerakan

-

Fase 1 Posisi ketika badan memutar ke kiri untuk memindahkan berat ke kanan

Ax berubah sebesar 40˚ terhadap sumbu putar (5.5 cm).

Ay berubah sebesar 40˚ terhadap sumbu putar (5.5 cm).

(16)

Fase Deskripsi Fase Pengaruh Terhadap Pusat Massa Bagian Lain

meluruskan kaki Az dan Cz naik setinggi 0.7 cm.

Bx berubah menjadi 4.5 cm (Tabel IV-3).

Fase 3 Posisi ketika kaki ayun mengayunkan kaki ke depan

Cx berubah menjadi 5 cm (Tabel IV-3) dan maju sejauh 6 cm.

Fase 4 Posisi ketika kaki tumpu menjatuhkan tumpuan

Ax dan Cx maju sejauh 3 cm. Az dan Cz turun setinggi 0.7 cm.

Fase 5 Posisi ketika badan memutar ke kanan untuk memulai proses gerakan selanjutnya

Ax dan Ay kembali ke posisi awal.

Keterangan:

Ax = Pusat massa sumbu x bagian A Ay = Pusat massa sumbu y bagian A Az = Pusat massa sumbu z bagian A Bx = Pusat massa sumbu x bagian B By = Pusat massa sumbu y bagian B Bz = Pusat massa sumbu z bagian B Cx = Pusat massa sumbu x bagian C Cy = Pusat massa sumbu y bagian C Cz = Pusat massa sumbu z bagian C

(17)

Gambar IV-6 Fase Perhitungan Pusat Massa dan ZMP

IV.5.1.4 Hasil Perhitungan Pusat Massa

Dari perhitungan pusat massa yang telah dilakukan, maka didapatkan pusat massa setiap saatnya untuk masing-masing bagian. Hasil pusat massa per bagian untuk biped robot yang menggunakan putaran badan dituliskan pada tabel IV-5, sedangkan yang tidak menggunakan putaran badan dituliskan pada tabel IV-6. Kedua tabel menjabarkan pusat massa untuk ketiga bagian badan dalam tiga sumbu, x, y, dan z pada setiap fase.

Tabel IV-5 Pusat Massa Per Bagian (Dengan Putaran Badan)

Bagian  Pinggang  Kaki tumpu  Kaki ayun  Sumbu  z       

Fase 0  5.82  8.00 19.80 11.00 12.50 8.00 4.00  3.50  8.00 Fase 1  7.79  8.88  19.80  11.00  12.50  8.00  4.00  3.50  8.00  Fase 2  10.79  8.88  20.50  10.50  12.50  8.00  7.00  3.50  8.70  Fase 3  10.79  8.88  20.50  10.50  12.50  8.00  14.00  3.50  8.70  Fase 4  13.79  8.88  19.80  10.00  12.50  8.00  17.00  3.50  8.00  Fase 5  11.82  8.00 19.80 10.00 12.50 8.00 17.00  3.50  8.00

(18)

Tabel IV-6 Pusat Massa Per Bagian (Tanpa Putaran Badan)

Bagian  Pinggang Kaki tumpu Kaki ayun  Sumbu  z  

Fase 0  5.82  8.00  19.80  11.00  12.50  8.00  4.00  3.50  8.00 

Fase 2  8.82  8.00 20.50 10.50 12.50 8.00 7.00  3.50  8.70

Fase 3  8.82  8.00  20.50  10.50  12.50  8.00  14.00  3.50  8.70 

Fase 4  11.82  8.00  19.80  10.00  12.50  8.00  17.00  3.50  8.00  Selanjutnya untuk menghitung pusat massa keseluruhan digunakan rumus (11).

mTotal m q CM q CMseluruh( )=

i( )× i ...(11) dengan

CMseluruh(q) = pusat massa keseluruhan untuk sumbu q

CMi(q) = pusat massa bagian i untuk sumbu q

mi = massa bagian i

mtotal = massa total

Tabel IV-7 Pusat Massa Total (Gerakan Langkah dengan Putaran Badan)

Sumbu  Fase 0  6.47  8.00  15.23  Fase 1  7.68 8.54 15.23  Fase 2  10.00  8.54  15.80  Fase 3  11.35  8.54  15.80  Fase 4  13.68  8.54  15.23  Fase 5  12.47  8.00  15.23 

Tabel IV-8 Pusat Massa Total (Gerakan Langkah Tanpa Putaran Badan)

Sumbu 

Fase 0  6.47  8.00  15.23 

Fase 2  8.79  8.00  15.80 

Fase 3  10.15 8.00 15.80 

(19)

IV.5.2 Perhitungan ZMP

ZMP dihitung dengan rumus yang telah dijelaskan pada subbab II.4, yaitu:

= = = = = = = = + Ω − − + = + Ω − − + = n i i i n i ix ix n i i i i n i i i i zmp n i i i n i iy iy n i i i i n i i i i zmp g z m I z y m y g z m y g z m I z x m x g z m x 1 1 1 1 1 1 1 1 ) ( ) ( ) ( ) ( && && && && && && && && ...(9)

di mana nilai-nilai dari variabel yang terdapat pada rumus tersebut dituliskan pada Tabel IV-9, Tabel IV-10, dan Tabel IV-11. Nilai dari Tabel IV-11 didapatkan dari referensi kecepatan sudut servo motor [HUR07]. Nilai-nilai dari tabel IV-9 dan Tabel IV-10 didapatkan dari rumus-rumus berikut:

Rumus Kecepatan t x x x&&= 1− 0 ...(12) t y y y&&= 1− 0 ...(13) t z z z&&= 1− 0 ...(14) di mana z y

x&& ,, && && = kecepatan untuk sumbu x,y,z x1, y1, z1 = titik akhir x,y,z x0, y0, z0 = titik awal x,y,z

t = waktu Rumus Inersia 2 3 1 ) (x ml Ikaki = ...(15) 0 ) (y = Ikaki ...(16) dari rumus inersia batang dengan sumbu putar di ujung batang [SAR02]

) ( 12 1 ) ( 2 2 c a pinggang x m m I = + ...(17) ) ( 12 1 ) ( b2 c2 pinggang y m m I = + ...(18)

(20)

dari rumus inersia segi empat panjang dengan sumbu putar melalui pusat massa [SAR02]

di mana

Ikaki(x) = inersia kaki untuk sumbu x

Ipinggang(x) = inersia pinggang untuk sumbu x

Ipinggang(y) = inersia pinggang untuk sumbu y

m = massa benda

l = panjang benda

ma = panjang sumbu x

mb = panjang sumbu y

mc = panjang sumbu z

Tabel IV-9 Nilai Variabel Kecepatan Untuk Setiap Bagian Dalam Setiap Sumbu

Bagian  Pinggang  Kaki Tumpu  Kaki Ayun  Sumbu  x'  y'  z'  x'  y'  z'  x'  y'  z' 

Fase 0  0.00  0.00  0.00  0.00  0.00  0.00  0.00  0.00  0.00  Fase 1  2.46  1.10  0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00  0.00 Fase 2  12.00  0.00  2.80  ‐2.00  0.00  0.00  12.00  0.00  2.80  Fase 3  0.00  0.00  0.00  0.00  0.00  0.00  11.67  0.00  0.00  Fase 4  10.00  0.00  ‐2.33 ‐1.67 0.00 0.00 10.00 0.00  ‐2.33 Fase 5  ‐2.46  ‐1.10  0.00  0.00  0.00  0.00  0.00  0.00  0.00 

Tabel IV-10 Nilai Variabel Inersia Untuk Setiap Bagian Dalam Setiap Sumbu

Bagian  Pinggang  Kaki Tumpu  Kaki Ayun 

Sumbu  Z x Y z x' y'  z'

Fase 0  8906.25  8906.25 0.00  9800.00 0.00  0.00  9800.00  0.00  0.00  Fase 1  8906.25  8906.25 0.00  9800.00 0.00  0.00  9800.00  0.00  0.00  Fase 2  8906.25  8906.25 0.00 9800.00 0.00 0.00 9800.00  0.00  0.00 Fase 3  8906.25  8906.25 0.00  9800.00 0.00  0.00  9800.00  0.00  0.00  Fase 4  8906.25  8906.25 0.00  9800.00 0.00  0.00  9800.00  0.00  0.00  Fase 5  8906.25  8906.25 0.00 9800.00 0.00 0.00 9800.00  0.00  0.00

(21)

Tabel IV-11 Nilai Variabel Kecepatan Sudut Untuk Setiap Bagian Per Sumbu

Bagian  Pinggang  Kaki Tumpu  Kaki Ayun  Sumbu  Ωx  Ωy  Ωz  Ωx  Ωy  Ωz  Ωx  Ωy  Ωz 

Fase 0  0.00  0.00  0.00 0.00 0.00 0.00 0.00  0.00  0.00 Fase 1  0.00  0.00  0.00  0.00  0.00 0.00  0.00  0.00  0.00  Fase 2  0.00  0.00  0.00  0.00  9.25 0.00  0.00  0.00  0.00  Fase 3  0.00  0.00  0.00 0.00 0.00 0.00 0.00  5.23  0.00 Fase 4  0.00  0.00  0.00  0.00  8.02 0.00  0.00  0.00  0.00  Fase 5  0.00  0.00  0.00  0.00  0.00 0.00  0.00  0.00  0.00 

Untuk menghitung ZMP gerakan langkah dengan putaran badan maka digunakan nilai dari semua fase, sedangkan untuk ZMP tanpa putaran badan tidak menggunakan fase 1 dan fase 5.

Setelah nilai-nilai variabel tersebut dimasukkan ke dalam rumus ZMP, maka didapatkan ZMP untuk gerakan langkah dengan putaran badan maupun tanpa putaran badan yang dituliskan pada tabel IV-12 dan IV-13. Sedangkan perbandingan dari hasil ZMP dan pusat massa yang dimiliki oleh biped robot digambarkan dalam grafik perbandingan pada gambar IV-7 dan gambar IV-8.

Tabel IV-12 ZMP Gerakan Langkah Dengan Putaran Badan

Sumbu  Fase 0  6.47  8.00  0  Fase 1  7.65 8.53 0 Fase 2  9.83  8.54  0 Fase 3  11.33  8.54  0 Fase 4  13.54 8.54 0 Fase 5  12.50  8.01  0

(22)

Gambar IV-7 Kurva Perbandingan Pusat Massa dan ZMP

Tabel IV-13 ZMP Gerakan Langkah Tanpa Putaran Badan

Sumbu X Y Z

Fase 0 6.47032258 8.00000000 0

Fase 2 8.62447454 7.99756678 0

Fase 3 10.12809677 8.00000000 0

Fase 4 12.33469367 8.00203609 0

(23)

Dari kedua grafik yang ditunjukkan oleh Gambar IV-7 dan IV-8 terlihat bahwa perbandingan titik pusat massa dan ZMP serupa. Hanya terdapat perbedaan yang sangat kecil sekali dalam ukuran di bawah 1mm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa biped robot yang dibangun telah memenuhi kaidah ZMP.

IV.6 Analisis

Gerakan Langkah Biped Robot

IV.6.1 Perubahan Sudut

Perubahan sudut yang terbentuk selama pergerakan langkah biped robot adalah seperti digambarkan pada gambar IV-9. Untuk gerakan langkah tanpa putaran badan hanya berbeda pada keberadaan perubahan sudut pinggang. Bila dibandingkan dengan perubahan sudut yang dimiliki oleh manusia, pada gambar II-6 (inset pada gambar IV-3), maka dapat dilakukan analisis sebagai berikut:

1. Perubahan sudut pinggang berbeda karena pergerakan pinggang yang dilakukan biped robot adalah memutar ke kanan dan kiri, tidak seperti manusia yang ke depan dan belakang.

2. Perubahan sudut lutut cukup serupa, yang memberikan perbedaan adalah besar perubahan sudut yang mampu dilakukan biped robot lebih kecil. 3. Perubahan sudut pergelangan kaki pada biped robot tidak disertakan

karena memang tidak memiliki sendi pergelangan kaki.

x : Persentase gerakan langkah, y : Besar sudut Gambar IV-9 Grafik Perubahan Sudut Biped Robot

(24)

IV.6.2 Perhitungan Momen

Sementara perubahan momen yang terbentuk selama pergerakan langkah biped robot adalah seperti digambarkan pada gambar IV-4. Untuk gerakan langkah tanpa putaran badan hanya berbeda pada keberadaan perubahan momen pinggang. Perubahan momen didapatkan dari menghitung putaran tenaga yang dilakukan oleh servo motor dalam satuan N.cm. Bila dibandingkan dengan perubahan sudut yang dimiliki oleh manusia, pada gambar II-7 (inset pada gambar IV-4), maka dapat dilakukan analisis sebagai berikut:

1. Perhitungan momen pinggang berbeda karena pergerakan pinggang yang dilakukan biped robot adalah memutar ke kanan dan kiri, tidak seperti manusia yang ke depan dan belakang.

2. Perhitungan momen cukup serupa, pada fase support menunjukkan perubahan yang sama, namun tidak demikian pada fase swing. Hal ini dikarenakan proses mengayun kaki yang dilakukan oleh biped robot lebih sederhana dari yang dilakukan oleh manusia.

3. Perhitungan momen pergelangan kaki pada biped robot tidak disertakan karena memang tidak memiliki pergelangan kaki.

x : Persentase gerakan langkah, y : Besar gaya putar Gambar IV-10 Grafik Perubahan Momen Biped Robot

(25)

IV.6.3 Variabel Perbandingan Gerakan Langkah Biped Robot

dan Manusia

Biped robot yang dibangun terdiri dari empat tipe, yaitu hasil implementasi dengan NXT# menggunakan pergerakan badan (Tipe 1) dan tidak menggunakan pergerakan badan (Tipe 2), serta implementasi dengan NXC menggunakan pergerakan badan (Tipe 3) dan tidak menggunakan pergerakan badan (Tipe 4). Hasil uji dari pergerakan langkah biped robot untuk seluruh jenis tipe memiliki nilai variabel sebagai berikut:

Tabel IV-14 Variabel Gerakan Langkah Biped Robot Variabel Panjang langkah (cm) Frekuensi langkah (langkah/detik) Kecepatan (cm/detik) Rasio Fase Tipe 1 6.3 0.36 1.33 64:36 (Kiri) 65:35 (Kanan) Tipe 2 6.3 0.66 2.67 Tipe 3 6.3 0.32 1.11 Tipe 4 6.3 0.66 3.16

Untuk dibandingkan dengan gerakan langkah manusia, maka hasil gerakan langkah biped robot diskalakan sesuai dengan panjang langkah manusia pembanding yang dituliskan pada Tabel IV-15.

Tabel IV-15 Variabel Pembanding Gerakan Langkah Manusia Variabel Panjang langkah (cm) Frekuensi langkah (langkah/detik) Kecepatan (cm/detik) Rasio Fase 3-6 tahun 43 2.5 108 58:42 7-11 tahun 54 2.2 119 59:41 12-18 tahun 67 2.9 129 60:40 Pria 79 1.95 154 60:40 Wanita 66 1.95 131 60:40

(26)

Penyesuaian skala dilakukan dengan membandingkan panjang langkah biped robot dengan manusia dan dikalikan dengan panjang langkah biped robot sehingga nilai variabel kecepatan langkah biped robot dapat dibandingkan dengan kecepatan langkah manusia. Kolom variabel menunjukkan skala untuk setiap pembanding. Dari skala tersebut panjang langkah dinormalisasi menjadi setara dengan panjang langkah manusia pembanding.

Tabel IV-16 Hasil Penyesuaian Skala Pembanding Dengan Tipe 1 Variabel Panjang langkah (cm) Frekuensi langkah (langkah/detik) Kecepatan (cm/detik) Rasio Fase Skala (6.8) 43 0.36 15.48 65:35 Skala (8.5) 54 0.36 19.44 65:35 Skala (10.6) 67 0.36 24.12 65:35 Skala (12.5) 79 0.36 28.44 65:35 Skala (10.5) 66 0.66 43.56 65:35

Tabel IV-17 Hasil Penyesuaian Skala Pembanding Dengan Tipe 2 Variabel Panjang langkah (cm) Frekuensi langkah (langkah/detik) Kecepatan (cm/detik) Rasio Fase Skala (6.8) 43 0.66 28.38 65:35 Skala (8.5) 54 0.66 35.64 65:35 Skala (10.6) 67 0.66 44.22 65:35 Skala (12.5) 79 0.66 52.14 65:35 Skala (10.5) 66 0.66 43.56 65:35

(27)

Tabel IV-18 Hasil Penyesuaian Skala Pembanding Dengan Tipe 3 Variabel Panjang langkah (cm) Frekuensi langkah (langkah/detik) Kecepatan (cm/detik) Rasio Fase Skala (6.8) 43 0.32 13.76 65:35 Skala (8.5) 54 0.32 17.28 65:35 Skala (10.6) 67 0.32 21.44 65:35 Skala (12.5) 79 0.32 25.28 65:35 Skala (10.5) 66 0.32 21.12 65:35

Tabel IV-19 Hasil Penyesuaian Skala Pembanding Dengan Tipe 4 Variabel Panjang langkah (cm) Frekuensi langkah (langkah/detik) Kecepatan (cm/detik) Rasio Fase Skala (6.8) 43 0.66 28.38 65:35 Skala (8.5) 54 0.66 35.64 65:35 Skala (10.6) 67 0.66 44.22 65:35 Skala (12.5) 79 0.66 52.14 65:35 Skala (10.5) 66 0.66 43.56 65:35

IV.6.4 Analisis Hasil Perbandingan Gerakan Langkah

Dari keempat tipe biped robot belum ada yang memiliki nilai variabel menyerupai gerakan langkah manusia. Hal ini dikarenakan nilai frekuensi langkah yang masih jauh. Dari keempat tipe, Tipe 2 dan Tipe 4 lah yang nilai frekuensi langkahnya paling besar, 0.66 langkah per detik. Namun nilai itu baru sepertiga dari nilai frekuensi langkah manusia yang paling kecil. Hal ini diakibatkan gerakan langkah yang masih belum sempurna dan kurang dinamisnya gerakan tubuh yang dimiliki oleh biped robot bila dibandingkan dengan manusia. Kunci untuk membuat gerakan yang serupa berdasarkan variabel gerakan langkah manusia adalah

(28)

membuat gerakan dengan frekuensi langkah yang menyerupai gerakan langkah manusia. Gerakan yang belum sempurna diakibatkan oleh beberapa hal, yaitu: perbedaan kekuatan servo motor yang tidak lagi sama, hubungan antar blok yang tidak cukup kokoh, pengiriman data yang tidak terlalu besar melalui media komunikasi Bluetooth sehingga perintah yang dieksekusi kadang tidak sempurna.

Untuk nilai perbandingan yang paling mendekati dimiliki oleh biped robot Tipe 2 dan Tipe 4 dengan persentase perbandingan terhadap langkah manusia sebagai berikut dituliskan di Tabel IV-20.

Tabel IV-20 Persentase Perbandingan Dengan Gerakan Langkah Manusia Variabel Panjang langkah (cm) Frekuensi langkah (langkah/detik) Kecepatan (cm/detik) Rasio Fase 3-6 tahun Dinormalisasi 0.66 26.2% 83% 7-11 tahun Dinormalisasi 0.66 29.9% 85% 12-18 tahun Dinormalisasi 0.66 34.2% 87.5% Pria Dinormalisasi 0.66 33.8% 87.5% Wanita Dinormalisasi 0.66 33.2% 87.5%

Bobot kemiripan dari perbandingan variabel gerakan langkah didapatkan dari rata-rata persentase kecepatan ditambahkan dengan rata-rata-rata-rata persentase rasio fase dibagi dua. Sehingga nilai bobot kemiripannya adalah 58.78%.

Sementara, perbandingan antara keempat tipe pergerakan langkah yang dibuat adalah sebagai berikut:

1. Tipe 1 dan Tipe 3 serupa karena memakai perhitungan yang sama dan menggunakan putaran badan. Namun frekuensi langkah Tipe 3 lebih cepat diakibatkan gerakan langkah yang lebih efektif menggunakan proses serial.

(29)

2. Tipe 2 dan Tipe 4 serupa karena memakai perhitungan yang sama dan tidak menggunakan putaran badan.

3. Tipe 1 dan Tipe 3 sebagai hasil gerakan langkah dengan putaran badan bila dibandingkan dengan Tipe 2 dan Tipe 4 sebagai hasil gerakan langkah tanpa putaran badan memiliki frekuensi langkah yang lebih kecil akibat proses memutar badan yang memerlukan waktu. Namun arah gerakan Tipe 1 dan Tipe 3 yang dihasilkan lebih stabil dibandingkan dengan Tipe 2 dan Tipe 4.

Penggunaan thread untuk pemrograman gerakan langkah biped robot secara paralel sangat berguna untuk menjaga keseimbangan tubuh robot saat berjalan, namun belum tentu juga menghasilkan gerakan yang lebih baik dari proses gerakan langkah yang berjalan serial. Akibat gerakan bagian tubuh robot yang saling independen, tidak mempertimbangkan gerakan tubuh yang lainnya, malahan proses berjalan secara serial menghasilkan gerakan yang lebih efektif.

Gambar

Gambar IV-1 Antar Muka Aplikasi Pengujian Biped Robot
Gambar IV-2 Proses Satu Langkah Biped Robot
Tabel IV-1 Hasil Pengujian Keseimbangan
Tabel IV-2 Hasil Pengujian Ayunan Langkah
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa pelayanan yang dilakukan oleh pegawai administrasi sudah efisien. Hal tersebut dilihat dari ketelitian para pegawai dalam memberikan layanan terhadap

Akhir kata, Alhamdulillah terimakasih atas selaga bantuan yang telah diberikan dari segala pihak higga terselesaikannya skripsi ini dan terimakasih kepada pihak yang tidak dapat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas terhadap

kegiatan audit internal dalam bidang Pengembangan dan IT. 2) Merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan melaksanakan. kegiatan audit internal dalam kasus-kasus khusus

Guru Besar dalam Bidang Pengajaran Bahasa Arab Berbasis Nilai pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI Bandung.. Membumikan Al-Quran; Fungsi dan Peran Wahyu

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama musim tersebut para nelayan melibatkan semua anggota keluarga dari istri sampai anak- anak mereka untuk memenuhi kebutuhan rumah

Komplikasi plasenta dapat berupa perdarahan, terutama plasenta abruption (solutio  plasenta) dan, yang lebih sedikit, ialah plasenta previa, merupakan faktor yang penting dalam

Untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh Metode Inkuiri Berbantuan Alat Peraga terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Luas dan Keliling Lingkaran Kelas VIII MTs Darul