KONDISI PERUSAHAAN PERKEBUNAN TEH KEMUNING PADA MASA REVOLUSI SOSIAL DI SURAKARTA TAHUN 1945-1946
TUGAS AKHIR SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Sastra
Oleh: Marni NIM 13407141007
PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017
v MOTTO
“Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi, karena ia akan menjadi ibu. Ibu-ibu cerdas akan
menghasilkan anak-anak cerdas” (Dian Sastrowardoyo)
Cara cepat melupakan sesuatu hal ialah dengan mencari kesibukan (Penulis)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tugas Akhir Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Kedua orang tua, Bapak Tumiran, Ibu Murtini dan Nisa Aryanti. 2. Seluruh keluarga Karsorejo dan Kalimin.
vii ABSTRAK
KONDISI PERUSAHAAN PERKEBUNAN TEH KEMUNING PADA MASA REVOLUSI SOSIAL DI SURAKARTA TAHUN 1945-1946
Oleh: Marni 13407141007.
Sejarah budidaya perkebunan tidak terlepas dari peran kolonial Belanda yang telah meletakkan dasar bagi berkembangnya perusahaan perkebunan di Indonesia. Teh merupakan tanaman perkebunan yang mulai diusahakan di Indonesia pada tahun 1824. Tahun 1820 kolonial Belanda mulai datang dan menanamkan modalnya dalam bentuk usaha perkebunan di Surakarta. Salah satu warga negara Belanda yang datang dan menanamkan modalnya dalam bentuk usaha perkebunan ialah Waterink Mij. Perusahaan perkebunan tersebut bernama
NV. Cultuur Maatschappij Kemuning dan terletak di Desa Kemuning. Tahun 1945
perkebunan teh kemuning menjadi bahan rebutan antara pengusaha swasta dengan pemerintah Republik Indonesia. Akhirnya perusahaan perkebunan bisa dikelola oleh Mangkunegaran, tetapi dengan modal sendiri dan dalam pengawasan Perusahaan Nasional Surakarta. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui kondisi perusahaan perkebunan teh Kemuning pada masa revolusi sosial di Surakarta tahun 1945-1946.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis yang menggunakan beberapa tahapan. Tahap pertama, heuristik yaitu tahap pengumpulan sumber sejarah yang relevan. Sumber-sumber yang didapatkan berasal dari Reksopustoko Mangkunegaran, Monumen Pers Surakarta, dan lain-lain. Tahap kedua, verifikasi atau kritik sumber, yaitu tahap pengkajian terhadap otentisitas dan kredibilitas sumber yang diperoleh baik dari segi fisik dan isi sumber. Tahap ketiga, Interpretasi atau penafsiran yaitu pencarian keterkaitan makna hubungan antara fakta-fakta yang sudah diperoleh sehingga lebih bermakna. Tahap keempat, historiografi atau penulisan yaitu penyampaian tulisan dalam bentuk karya sejarah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan perkebunan teh Kemuning pada masa revolusi sosial tahun 1945-1946 mengalami pasang-surut hasil produksi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil produksi pada akhir Bulan Juli 1946 perusahaan perkebunan teh kemuning memproduksi teh hijau sebanyak 401.258 Pon. Sampai pada Bulan Juli 1946 perusahaan perkebunan teh Kemuning mengeluarkan hasil produksinya sebanyak 180.796 Pon. Jadi, hingga akhir Bulan Juli 1946 perusahaan Kemuning masih mempunyai sisa hasil produksi sebanyak 220.462 Pon. Adanya perkebunan teh kemuning ini juga berdampak terhadap keuangan Praja Mangkuengaran. Akhir tahun 1945 kas Kemuning yang masuk ke dalam kas Mangkunegaran sebesar f 10.432,18 dan akhir Bulan Mei 1946 sebesar f 37.743,37. Selain itu juga terdapat sisa hasil persediaan teh sebanyak 1.403,88 kuintal.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobil’alamin, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya maka saya dapat menelesaikan skripsi ini dengan judul “Kondisi Perusahaan Perkebunan Teh Kemuning pada Masa Revolusi Sosial di Surakarta Tahun 1945-1946” ini dengan lancar. Shalawat serta salam tetap terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan umat manusia dari jaman jahiliyah menjadi jaman terang benderang. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan guna meraih gelar Sarjana Sastra pada program studi Ilmu Sejarah, Universitas Negeri Yogyakarta.Peneliti menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini dapat terlaksana berkat bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan peneliti menyampaikan Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta atas segala izin yang diberikan dalam penulisan skripsi ini.
2. H.Y. Agus Murdiyastomo, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah sekaligus Ketua Prodi Imu Sejarah yang memberikan saran, arahan dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
3. Dina Dwi Kurniarini, M.Hum selaku dosen pembimbing sekaligus Penasehat Akademik yang senantiasa memberikan bimbingan, dukungan, waktu, dan tenaga dengan penuh kesabaran.
4. Muji Hartono, M.Hum selaku penguji utama yang telah memberi saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi.
ix
5. Ririn Darini, M.Hum, selaku sekretaris penguji yang telah memberi saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi.
6. Seluruh dosen dan staff Program Ilmu Sejarah, FIS UNY, Prof.Dr. Husain Haikal M.A, Drs. Djumarwan, Danar Widiyanta, M.Hum, Dr. Miftahuddin, M.Hum, Ita Mutiara Dewi, M.Si dan Dyah Ayu Anggareni Ikaningtyas, M.A, atas didikan dan ilmu yang diberikan selama perkuliahan.
7. Admin Prodi Ilmu Sejarah Mas Nawan dan Mas Fendi serta segenap jajaran subbag kemahasiswaan dan Pendidikan FIS UNY.
8. Pengurus Reksopustoko Mangkunegaran: Ibu Darweni, Ibu Amik, Pak Basuki dan Mas Ajik, terimakasih atas bantuannya dalam pengumpulan literatur.
9. Bude Tinul, Pakde Min, Mbak Bul, Mbak Yuli, Mas Erik, Mas Agung, Simbah Temon & Surip, Mas Widiatmanto, Mbak Trini, Mbak Ani, dan Lek Warto Terimakasih sudah menjadi saudara yang banyak membantu dan memberi nasehat semasa saya kuliah.
10. Teman-teman Ilmu Sejarah angkatan 2013 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih atas kebersamaannya selama perkuliahan.
11. Kakak angkatan 2010, 2011, 2012 terimakasih telah memberikan bimbingan pada masa kuliah maupun saat penulisan skripsi.
12. Sedoyo rencang-rencang ingkang kulo tresnani: Ikrik, Malika, Pe e,
Pajar, Ega, Juple, Firman, Nopal, Flewe, Andi, Rana, Uyung, Novel, Bastiana, Diah, Isna, Gita, Ipeh, Oksom, Alfi Widya, Fiqih, Rimba,
xi
DAFTAR ISI
HALAM JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR ISTILAH ... x
DAFTAR SINGKATAN ... xi
DAFTAR BAGAN ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
LAMPIRAN ... xiv
BAB I: PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 10
C. Tujuan Penelitian ... 10
D. Manfaat Penelitian ... 11
E. Kajian Pustaka ... 12
F. Historiografi yang Relevan ... 19
G. Metode Penelitian ... 21
H. Pendekatan Penelitian ... 26
I. Sistematika Pembahasan ... 30
BAB II: KEADAAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN TEH KEMUNING PADA AWAL REVOLUSI SOSIAL DI SURAKARTA ... 32
A. Kondisi Geografis Perkebunan Teh Kemuning ... 32
B. Perkebunan Teh Kemuning Pada Masa Jepang- Mangkunegaran ... 36
xii
C. Kepemilikan dan Sistem Penyewaan Lahan Perkebunan Teh
Kemuning ... 48
D. Awal Pengusahaan Tanaman Teh di Kemuning ... 55
E. Kondisi Demografis Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso ... 58
BAB III: SISTEM ADMINISTRASI PERKEBUNAN TEH KEMUNING TAHUN 1945-1946 ... 64
A. Kondisi Fisik Perkebunan Teh Kemuning ... 64
1. Luas Lahan Perkebunan Teh Kemuning ... 64
2. Hasil Perkebunan Teh Kemuning ... 65
B. Susunan Pegawai Perusahaan Perkebunan Teh Kemuning ... 69
C. Jumlah dan Gaji Pegawai di Perkebunan Teh Kemuning ... 71
D. Daftar Kas Perusahaan Perkebunan Teh Kemuning ... 75
BAB IV: PENGARUH PERKEBUNAN TEH KEMUNING TERHADAP PRAJA MANGKUNEGARAN DAN MASYARAKAT SEKITAR PERKEBUNAN ... 80
A. Pengaruh dalam Bidang Perekonomian ... 81
B. Pengaruh dalam Bidang Sosial ... 85
BAB V: KESIMPULAN ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 97
xiii
DAFTAR ISTILAH
Afdeling : Bagian dari suatu daerah yang luas.
Agrarische Wet : Undang-Undang Agraria.
Bau : Satuan ukuran luas tanah; 1 bau = 7096 m2
Bekel : Orang yang mengurus apanage, penebas pajak,
kepala desa.
Bengkok : Tanah lungguh untuk perangkat desa.
Brevipalpus Phencis : Hama berwarna jingga.
Bumi Ndalem : Tanah yang dikuasai oleh raja secara langsung.
florijn : Gulden, mata uang Belanda. 1 f = Rp.1.
Glebagan : Bergantian atau bergiliran.
Glidig : Kerja wajib bayar.
Hak Erfpacht : Hak sewa tanah secara turun-temurun.
Helopeltis Antonii : Hama yang menyerang pucuk daun dengan cara
menusukkan siletnya.
Homona Coffearia : Hama penggulung daun.
Jung : Satuan ukuran tanah; 1 jung= 28.386 m2
Karya : Jumlah kuli yang terlibat dalam pengolahan lahan;
kesatuan luas sekitar 7.069 m2; satu bau; ¾ hektar.
Kecu : Perampok.
Maro : Membagi dua.
Naamlooze Vennootschap : Gabungan Pemilik Modal.
Onderneming : Perusahaan Perkebunan.
xiv
Pangeran Mijil : Seorang pangeran yang tingkatannya langsung
dibawah raja dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adpati Mangkunegaran.
Patuh : Pemegang tanah apanage.
Regering Reglement : Peraturan Pemerintah.
Saibi Kigyo Kanrikoodan : Suatu badan yang bertugas mengambilalih semua
penguasaan perkebunan teh.
Separo : Setengah.
Sikep : Petani pemilik sawah dan pekarangan.
Srama : Uang yang dibayarkan kepada pemilik sawah.
Tanah Apanage : Tanah Jabatan sementara, sebagai upah atau gaji
seorang bangsawan atau priyayi.
Vorstenlanden : Tanah di daerah Yogyakarta dan Surakarta
(Mataram).
Wong Cilik : Rakyat
xv
DAFTAR SINGKATAN PPRI : Perusahaan Perkebunan Republik Indonesia UUPA : Undang-Undang Pokok Agraria
RR : Regering Reglements NSB : National Socialitische Bonds PPN : Pusat Perkebunan Negara SKK : Saibi Kigyo Kanrikoodan
BPPGN : Badan Penyelenggaraan Perusahaan Gula Negara NV : Naamlooze Vennootschap
xvi DAFTAR UKURAN 1 Bau : 7.096 m2 1 Gulden : 1 Rupiah 1 Gulden : 100 Sen 1 Ha : 10.000 M 1 Jung : 28.386 m2 1 Kw : 100 Kg 1 Peti : 50 Kg 1 Pon : 0,5 Kg 1 Rupiah : 100 Sen 1 Sen : 0,01 Rupiah
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Angka Indeks Impor dan Ekspor ... 39
Tabel 2.Upah Buruh Karesidenan Surakarta Awal Abad XX... 63
Tabel 3. Daftar Hasil Petikan Daun Teh Basah dan Kering ... 65
Tabel 4. Hasil Produksi Teh Hijau Pecco Bulan Juni dan Juli... 67
Tabel 5. Jumlah Pengeluaran Hasil Produksi Teh Hijau Pecco Bulan Juni dan Juli 1946 ... 68
Tabel 6. Rata-rata Gaji Bersih Pegawai Perusahaan Perkebunan Teh Kemuning Bulan Desember 1946 ... 73
Tabel 7. Jumlah Pegawai di Perusahaan Perkebunan Teh Kemuning Tahun 1946 ... 74
Tabel 8. Penerimaan Kebun Teh Kemuning Bulan Juni 1946 ... 75
Tabel 9. Pengeluaran Kebun Teh Kemuning Bulan Juni 1946 ... 75
Tabel 10. Penerimaan Kebun Teh Kemuning Bulan Juli 1946 ... 77
Tabel 11. Pengeluaran Kebun Teh Kemuning Bulan Juli 1946 ... 78
Tabel 12. Kas Kemuning yang Masuk ke Mangkunegaran Tahun 1945-1946 ... 82
Tabel 13. Persediaan Hasil Teh Kemuning di Perusahaan Mangkunegaran Tahun 1946 ... 83
Tabel 14. Daftar Perkara Kriminalitas Pencurian di Karanganyar Tahun 1919-1921 ... 90
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Angkatan Kepala Administrasi Perusahaan Nasional Surakarta ... 102
2. Peraturan Pemerintah Tentang Perusahaan Perkebunan Tahun 1946 ... 103
3. Susunan Pegawai Perusahaan Perkebunan Teh Kemuning Tahun 1946 ... 106
4. Daftar Gaji Pegawai Perusahaan Kemuning Tahun 1946 ... 109
5. Luas Lahan Perkebunan Teh Kemuning Tahun 1946 ...113
6. Daftar Hasil Teh Tahun 1946... 115
7. Anggaran Teh Tahun 1946 ... 118
8. Laporan Keadaan Uang Perusahaan Mangkunegaran Tahun 1945 ... 120
9. Laporan Keadaan Uang Perusahaan Mangkunegaran Tahun 1946 ... 123
10. Undang-Undang Kerja Tahun 1948 ... 128
11. Daftar Kas Kemuning Bulan Juni dan Juli 1946 ... 133
12. Foto Narasumber ... 156