MENGERJAKAN SOAL KASUS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
MENGGUNAKAN BEBERAPA METODE FUZZY
MULTIPLE ATTRIBUTE DECISSION MAKING (MADM)
(Rivalri Kristianto Hondro, S.Kom, M.Kom.)NIDN: 0108038901
E-Mail: [email protected]
Web: rivalryhondro.wordpress.com
Academia Edu: stmik-budidarma.academia.edu/RKHondro Researchgate: www.researchgate.net/profile/Rivalri_Hondro2
Sistem Pendukung Keputusan termasuk Fuzzy yang tergolong Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 (tiga) pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subjektif, pendekatan objektif dan pendekatan integrasi antara subjektif dan objektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subjektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subjektivitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bias ditentukan secara bebas. Pada pendekatan objektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektivitas dari pengambil keputusan.
Contoh Kasus:
Sistem Pendukung Keputusan “Memilih Produk Curling Iron Terbaik”
Tabel Data Produk Curling sebelum di Fuzzykan
No Merek Curling Bahan
Pembuatan Harga
Pengatur
Suhu Ukuran Garansi
1 Philips Curly HP
8605 Keramik 575.000 Ya 20 x 5 x 10 1 Tahun
2
Nova Curly Hair Profesional HC-6808
Keramik 275.000 Ya 38 x 9 x 5 Tidak
Ada
3 Rui Zhi Tools
Curling Iron Aluminium 249.000 Ya 20 x 5 x 10 1 Bulan
4
Bigbos Store Profesional Curly ZF-2002
Aluminium 89.000 Tidak 7 x 31 x 6 Tidak
Ada 5 Wand Interchangeable 3 Parts Keramik 289.000 Ya 1 x 1 x1 Tidak Ada
6 Sayota Curly HC
80 Stainless 125.000 Tidak 30 x 10 x10
Tidak Ada
7 Wigo W-811
Curling Iron Aluminium 199.000 Ya 32 x 6 x 7 1 Bulan
8 Sonar Tourmalin SN-1071 Tourmalin 287.000 Ya 40 x 32 x 60 Tidak Ada 9 Panasonic H-HW17K Hair Straightener Keramik 360.000 Ya 31 x 20 x 31 1 Tahun 10 Lucky Profesional Curly
Stainless 50.000 Tidak 20 x 5 x 12 Tidak
Ada
Berdasarkan data diatas, selanjutnya di fuzzy kan. Berikut pemberian nilai masing-masing kriteria. Enam bilangan fuzzy, yaitu
Sangat Buruk (SB1), Buruk (B1), Cukup (C), Baik (B2), Cukup Baik (CB) Sangat Baik (SB2)
1. Nilai Bilangan Fuzzy Untuk Kriteria “Bahan Pembuatan”
Bahan Bilangan Fuzzy Nilai
Tourmalin Sangat baik 50
Keramik Cukup Baik 40
Aluminium Baik 30
Stainles Cukup 20
Besi Buruk 10
2. Nilai Bilangan Fuzzy Untuk Kriteria “Harga”
Harga Bilangan Fuzzy Nilai
50.000 – 250.000 Sangat Baik 50
251.000 - 450.000 Cukup Baik 40
451.000 – 650.000 Baik 30
Dilengkapi Pengatur Suhu Bilangan Fuzzy Nilai
Ya Sangat Baik 50
Tidak Buruk 20
4. Nilai Bilangan Fuzzy Untuk Kriteria “Ukuran”
Ukuran (P x L x T) Bilangan Fuzzy Nilai
1x1x1 - 15x15x15 Sangat baik 50
16x16x16 - 30x30x30 Cukup Baik 40
31x31x31 - 45x45x45 Baik 30
46x46x46 - 60x60x60 Cukup 20
61x61x61 - 75x75x75 Buruk 10
5. Nilai Bilangan Fuzzy Untuk Kriteria “Garansi”
Garansi Bilangan Fuzzy Nilai
>=1 tahun Sangat baik 50
<= 1 tahun Cukup Baik 40
Sistem Pendukung Keputusan
(Decision Support System)
Multi-Objective Optimization on the basis of Ratio Analysis
(MOORA) Method
(Rivalri Kristianto Hondro, S.Kom, M.Kom.) NIDN: 0108038901E-Mail: [email protected]
Web: rivalryhondro.wordpress.com Academia Edu: stmik-budidarma.academia.edu/RKHondro Researchgate: www.researchgate.net/profile/Rivalri_Hondro2
Sejarah Metode MOORA
Multi-Objective Optimization on the basis of Ratio Analysis (MOORA) adalah multiobjektif sistem mengoptimalkan dua atau lebih attribut yang saling bertentangan secara bersamaan. Metode ini diterapkan untuk memecahkan masalah dengan perhitungan matematika yang kompleks. Moora diperkenalkan oleh Brauers dan Zavadskas pada tahun 2006. Pada awalnya metode ini diperkenalkan oleh Brauers pada tahun 2004 sebagai “Multi-Objective Optimization” yang dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah pengambilan keputusan yang rumit pada lingkungan pabrik.
Metode moora diterapkan untuk memecahkan banyak permasalahan ekonomi, manajerial dan
konstruksi pada sebuah perusahaan maupun proyek.
Keunggulan Metode MOORA
Keunggulan MOORA sendiri telah diamati bahwa metode moora sangat sederhana, stabil, dan kuat, bahkan metode ini tidak membutuhkan seorang ahli di bidang matematika untuk menggunakan nya serta membutuhkan perhitungan matematis yang sederhana. Selain itu juga metode ini juga memiliki hasil yang lebih akurat dan tepat sasaran dalam membantu pengambilan keputusan. Bila dibandingkan dengan metode yang lain metode moora bahkan lebih sederhana dan mudah diimplementasikan.
Langkah Penyelesaian MOORA:
Adapun langkah penyelesaian dari metode moora adalah:
1. Menentukan tujuan untuk mengidentifikasi attribut evaluasi yang bersangkutan dan menginputkan nilai kriteria pada suatu alternatif dimana nilai tersebut nantinya akan diproses dan hasilnya akan menjadi sebuah keputusan.
2. Membuat Matriks Keputusan MOORA
Mewakilkan semua informasi yang tersedia untuk setiap attribut dalam bentuk matriks
keputusan. Data pada persamaan (1) mempersentasikan sebuah matriks Xmxn. Dimana xij
adalah pengukuran kinerja dari alternatifi th pada attribut jth, m adalah jumlah alternatif
dan n adalah jumlah attribut /kriteria. Kemudian sistem ratio dikembangkan dimana setiap kinerja dari sebuah alternatif pada sebuah attribut dibandingkan dengan penyebut yang merupakan wakil untuk semua alternatif dari attributtersebut.
Keterangan :
xij = respon alternative j pada kriteria i
i = 1, 2, 3, 4, ..., n adalah nomor urutan atribut atau kriteria j = 1, 2, 3, 4, ..., m adalah nomor urutan alternatif
X = Matriks Keputusan
3. Matriks Normalisasi Moora
Brauers, W.K., menyimpulkan bahwa untuk penyebut, pilihan terbaik adalah akar kuadrat dari jumlah kuadrat dari setiap alternatif per attribut. Rasio ini dapat dinyatakan sebagai berikut :
∗
=
∑
Keterangan :
Xij = Matriks alternative j pada kriteria i
i = 1, 2, 3, 4, ..., n adalah nomor urutan atribut atau kriteria j = 1, 2, 3, 4, ..., m adalah nomor urutan alternatif
X*ij = Matriks Normalisasi alternatif j pada kriteria i
4. Menghitungan Nilai Optimasi Multiobjektif MOORA
a. Jika atribut atau kriteria pada masing-masing alternatif tidak diberikan nilai bobot. Ukuran yang dinormalisasi ditambahkan dalam kasus maksimasi (untuk attribut yang menguntungkan) dan dikurangi dalam minimisasi (untuk attribut yang tidak menguntungkan) atau dengan kata lain mengurangi nilai maximum dan minimum pada setiap baris untuk mendapatkan rangking pada setiap baris, jika dirumuskan maka:
Keterangan :
i= 1, 2, ... , g– kriteria/atribut dengan status maximized;
i= g+ 1, g+ 2, ... , n– kriteria/atribut dengan status minimized;
b. Jika atribut atau kriteria pada masing-masing alternatif di berikan nilai bobot kepentingan.
Pemberian nilai bobot pada kriteria, dengan ketentuan nilai bobot jenis kriteria maximum
lebih besar dari nilai bobot jenis kriteria minimum.
Untuk menandakan bahwa sebuah atribut lebih penting itu bisa di kalikan dengan bobot yang sesuai (koefisiensignifikasi) (Brauers etal.2009 dalam Ozcelik, 2014).
Berikut rumus menghitung nilai Optimasi Multiobjektif MOORA, Perkalian Bobot Kriteria Terhadap Nilai Atribut Maximum dikurang Perkalian Bobot Kriteria Terhadap Nilai Atribut Minimum, jika dirumuskan maka:
i = 1, 2, ... , g– kriteria/atribut dengan status maximized;
i = g+ 1, g+ 2, ... , n– kriteria/atribut dengan status minimized; Wj = bobot terhadap j
yi = nilai penilaian yang telah dinormalisasi dari
alternatif 1 th terhadap semua attribut.
5. Menentuka Nilai Rangking dari hasil perhitungan MOORA
Nilai yi dapat menjadi positif atau negatif tergantung dari total maksimal (attribut yang menguntungkan) dalam matriks keputusan. Sebuah urutan peringkat dari yi menunjukkan pilihan terahir. Dengan demikian alternative terbaik memiliki nilai yi tertinggi sedangkan alternative terburuk memiliki nilai yi terendah.
Output Dari Perhitungan Metode MOORA
a. Alternative yang memiliki nilai akhir (yi) tertinggi maka alternative tersebut merupakan alternative terbaik dari data yang ada, alternative ini akan dipilih sesuai dengan permasalahan yang ada karena ini merupakan pilihan terbaik.
b. Sedangkan alternative yang memiliki nilai akhir (yi) terendah adalah alternative
yang terburuk dari data yang ada.
Jawaban Contoh Soal “Pemilihan Curling Iron Terbaik”:
Berikut Tahapan Penyelesaian:
Masukan nilai kriteria pada masing-masing alternatif sesuai nilai fuzzy yang telah ditentukan sebelumnya
Merek Curling Bahan
Pembuatan Harga
Pengatur
Suhu Ukuran Garansi
Nova Curly Hair Profesional
HC-6808 40 40 50 30 30
Rui Zhi Tools Curling Iron 30 50 50 40 40
Bigbos Store Profesional Curly
ZF-2002 30 50 20 50 30
Wand Interchangeable 3 Parts 40 40 50 50 30
Sayota Curly HC 80 20 50 20 40 30
Wigo W-811 Curling Iron 30 50 50 30 40
Sonar Tourmalin SN-1071 50 40 50 30 30
Panasonic H-HW17K Hair
Straightener 40 40 50 30 50
Lucky Profesional Curly 20 50 20 40 30
Menentukan Jenis Kriteria Benefit dan Cost
Benefit : Jenis Kriteria “Jika Nilai Semakin Besar Maka Semakin Baik, Jika Semakin Kecil Maka Bernilai Tidak Baik”
Cost: Kebalikan dari pada pengertian Benefit.
No Kriteria /
Atribute Satuan max/min
1 Bahan Pembuatan - max x1
3 Pengaturan Suhu °C max x2
5 Garansi Tahun/Bulan max x3
2 Harga Rp. min x4
4 Ukuran P x L x T min x5
Tentukan Nilai Bobot Kepentingan Kriteria berdasarkan jenis kriteria max dan min
Kriterai Bobot max/mix
Bahan Pembuatan 2,2 max x1
Pengatur Suhu 2,1 max x4
Garansi 2,1 max x2
Harga 1,8 min x5
Ukuran 1,8 min x3
1. Memasukan nilai kriteria masing-masing alternatif
Merek Curling Kriteria Bahan Pembuatan Pengatur
Suhu Garansi Harga Ukuran
x1 x2 x3 x4 x5
x1 40 50 50 30 40
x2 40 50 30 40 30
x4 30 20 30 50 50 x5 40 50 30 40 50 x6 20 20 30 50 40 x7 30 50 40 50 30 x8 50 50 30 40 30 x9 40 50 50 40 30 x10 20 20 30 50 40
2. Membuat Matriks Keputusan MOORA
X = 40 50 50 30 40 40 50 30 40 30 30 50 40 50 40 30 20 30 50 50 40 50 30 40 50 20 20 30 50 40 30 50 40 50 30 50 50 30 40 30 40 50 50 40 30 20 20 30 50 40
3. Membuat Matriks Normalisasi MOORA dari Matriks Keputusan MOORA
Normalisasi Kolom 1 (Kolom Kriteria “Bahan Pembuatan” (x1))
Normalisasi Matriks (1,1) – baris 1 kolom 1
, = , , + , + , + , + , + , + , + , + , + , , = 40 √40+ 40+ 30+ 30+ 40+ 20+ 30+ 50+ 40+ 20 , = √1240040 = 111,3640 , = 0.36
Normalisasi Matriks (2,1) – baris 2 kolom 1 , = , , + , + , + , + , + , + , + , + , + , , = √40+ 40+ 30+ 30+ 4040+ 20+ 30+ 50+ 40+ 20 , = 40 √12400= 40 111,36 , = 0.36
Normalisasi Matriks (3,1) – baris 3 kolom 1
, = , , + , + , + , + , + , + , + , + , + , , = 30 √40+ 40+ 30+ 30+ 40+ 20+ 30+ 50+ 40+ 20 , = 30 √12400= 30 111,36 , = 0.27
Normalisasi Matriks (4,1) – baris 4 kolom 1
, = , , + , + , + , + , + , + , + , + , + , , = √40+ 40+ 30+ 30+ 4030+ 20+ 30+ 50+ 40+ 20 , = 30 √12400= 30 111,36 , = 0.27
Normalisasi Matriks (5,1) – baris 5 kolom 1 , = , , + , + , + , + , + , + , + , + , + , , = √40+ 40+ 30+ 30+ 4040+ 20+ 30+ 50+ 40+ 20 , = 40 √12400= 40 111,36 , = 0.36
Normalisasi Matriks (6,1) – baris 6 kolom 1
, = , , + , + , + , + , + , + , + , + , + , , = 20 √40+ 40+ 30+ 30+ 40+ 20+ 30+ 50+ 40+ 20 , = 20 √12400= 20 111,36 , = 0.18
Normalisasi Matriks (7,1) – baris 7 kolom 1
, = , , + , + , + , + , + , + , + , + , + , , = √40+ 40+ 30+ 30+ 4030+ 20+ 30+ 50+ 40+ 20 , = √1240030 = 111,3630 , = 0.27
Normalisasi Matriks (8,1) – baris 8 kolom 1 , = , , + , + , + , + , + , + , + , + , + , , = 50 √40+ 40+ 30+ 30+ 40+ 20+ 30+ 50+ 40+ 20 , = 50 √12400= 50 111,36 , = 0.45
Normalisasi Matriks (9,1) – baris 9 kolom 1
, = , , + , + , + , + , + , + , + , + , + , , = 40 √40+ 40 + 30+ 30 + 40+ 20 + 30+ 50 + 40+ 20 , = √1240040 = 111,3640 , = 0.36
Normalisasi Matriks (10,1) – baris 10 kolom 1
,= , , + , + , + , + , + , + , + , + , + , ,= √40+ 40+ 30+ 30+ 4020+ 20+ 30+ 50+ 40+ 20 ,= √1240020 = 111,3620 ,= 0.18
NB:
Lakukan perhitungan yang sama untuk kolom (kriteria) yang lainnya
1. Normalisasi Kolom 2 (Kolom Kriteria “Pengatur Suhu” (x2)) 2. Normalisasi Kolom 3 (Kolom Kriteria “Garansi” (x3))
3. Normalisasi Kolom 4 (Kolom Kriteria “Harga” (x4))
4.
Normalisasi Kolom 5 (Kolom Kriteria “Ukuran” (x5))Berikut Hasil Matriks Normalisasi MOORA
X = 0,36 0,37 0,43 0,21 0,32 0,36 0,37 0,26 0,28 0,24 0,27 0,37 0,34 0,36 0,32 0,27 0,15 0,26 0,36 0,40 0,36 0,37 0,26 0,28 0,40 0,18 0,15 0,26 0,36 0,32 0,27 0,37 0,34 0,36 0,24 0,45 0,37 0,26 0,28 0,24 0,36 0,37 0,43 0,28 0,24 0,18 0,15 0,26 0,36 0,32
4. Menghitungan Nilai Optimasi Multiobjektif MOORA (Max – Min)
Y1 = ( ,-./*W + ,-./ *W + ,-./*W ) - ( ,-0/*W + ,-0/*W ) = (0.36∗2.2 + 0.37∗2.1 + 0.43*2.1) - (0.21∗1.8 + 0.32∗1.8) = (2,54 – 1,17) = 1,37 Y2 = ( ,-./*W + ,-./ *W + ,-./*W ) - ( ,-0/*W + ,-0/*W ) = (0.36∗2.2 + 0.37∗2.1 + 0.26*2.1) - (0.28∗1.8 + 0.24∗1.8) = (2,16 - 1,15) = 1,01 Y3 = ( ,-./*W + ,-./ *W + ,-./*W ) - ( ,-0/*W + ,-0/*W ) = (0.27∗2.2 + 0.37∗2.1 + 0.34*2.1) - (0.36∗1.8 + 0.32∗1.8) = (2,15 - 1,48) = 0,67
Y4 = ( ,-./*W + ,-./ *W + ,-./*W ) - ( ,-0/*W + ,-0/*W ) = (0.27∗2.2 + 0.15∗2.1 + 0.26*2.1) - (0.36∗1.8 + 0.40∗1.8)
= (1,48 - 1,66) = -0,18
NB: Lakukan perhitungan untuk alternative selanjutnya
Berikut Hasil Optimasi MOORA (max-min)
Y = 0,79 0,80 0,94 0,47 0,72 0,79 0,80 0,57 0,63 0,54 0,59 0,80 0,75 0,78 0,72 0,59 0,32 0,57 0,78 0,90 0,79 0,80 0,57 0,63 0,90 0,40 0,32 0,57 0,78 0,72 0,59 0,80 0,75 0,78 0,54 0,99 0,80 0,57 0,63 0,54 0,79 0,80 0,94 0,63 0,54 0,40 0,32 0,57 0,78 0,72
5.
Menentukan rangking dari hasil perhitungan MOORA
No. Alternative Nilai Rangking
1 Philips Curly HP 8605 1,35 1
2 Nova Curly Hair Profesional
HC-6808 1,00 4
3 Rui Zhi Tools Curling Iron 0,65 6
4 Bigbos Store Profesional Curly
ZF-2002 -0,20 8
5 Wand Interchangeable 3 Parts 0,64 7
6 Sayota Curly HC 80 -0,22 10
7 Wigo W-811 Curling Iron 0,83 5
8 Sonar Tourmalin SN-1071 1,19 3
9 Panasonic H-HW17K Hair
Straightener 1,37 2
10 Lucky Profesional Curly -0,22 9
Maka Hasil Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Product Curling Iron Terbaik adalah
“Philips Curly HP 8605”
NB: KhususProdukNo urut 6 dan 10 memiliki nilai yang sama (-0,22) maka teknik merengkingkannya dilihat kepentingan kriteria masing-masing, dalam contoh kasus ini kriteria harga dijadikan sebagai acuan rangking (produk 10 lebih murah dari pada produk 6).
Daftar Pustaka
[1] Brauers, W. K. dan Zavadskas, E. K. 2006.
[2] Brauers, W. K. 2008. Multi-objective decision making by reference point theory for a wellbeing economy, Operations Research International Journal 8: 89–104. [3] Brauers, W. K. 2007. What is meant by normalization in Decision Making?
International Journal of Management and Decision Making 8(5/6): 445–460. [4] Brauers, W. K. 2004. Optimization methods for a stakehold-er society.Boston:
Kluwer Academic Publishers.
[5] R.K. Hondro; “SPK Perekrutan Dokter Spesialis Obsestri dan Ginekologi”, Link: https://www.researchgate.net/publication/317674036_SISTEM_PENDUKUNG_ KEPUTUSAN_PEREKRUTAN_DOKTER_SPESIALIS_OBSESTRI_DAN_GINEKOLOGI
_MENGGUNAKAN_METODE_MULTI-OBJECTIVE_OPTIMIZATION_ON_THE_BASIS_OF_RATIO_ANALYSIS_MOORA_ME THOD
[6] Brauers, W. K. 2002. The multiplicative representation for multiple objective optimization with an application for arms procurement, Naval Research Logistics 49: 327–340.
[7] Brauers, W. K. 1999. An optimal economic policy for Bel-gium and its regions (in Dutch), Documentatieblad. Depart-ment of Finance of the Belgian Government, Brussels.
[8] Brauers “Multi-Objective Optimization” pada tahun 2004.
[9] R.K. Hondro; “Multi-Objective Optimization on the basis of Ratio Analysis (MOORA) Method” [Online]
Web: https://rivalryhondro.wordpress.com/2016/05/22/moora/
[10] Brauers, W. K.; Zavadskas, E. K.; Turskis, Z.; Vilutiene, T; 2008. Multi-objective contractor's ranking by applying the Moora method, Journal of Business Economics and Management 9: 245–255.
[11] Gadakh. V. S. 2011. Application of MOORA method for parametric optimization of milling process. Vol 1, no 4, 2011. India
[12] Ozcelik, G., Aydogan, E.K., Gencer, c. 2014. A hybrid MOORA-Fuzzy algorithm for special education and rehabilitation center selection, journal of military and information science, 2(3), 53 – 63. German.