28
BAB III
METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM OBYEK
PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 3.1.1. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dan menggunakan pendekatan kuantitatif. metode deskriptif analisis adalah “suatu metode dalam meniliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa di masa sekarang”.
Pada Metode Kuantitatif, ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan data, analisa data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan. metode Kuantitatif bisa disebut juga sebagai pendekatan ilmiah untuk pengambilan keputusan manajerial dan Ekonomi.
Metode Kuantitatif merupakan pendekatan yang menyangkut pendugaan parameter, pengujian hipotesis, pembentukan selang kepercayaan, dan hubungan antara dua sifat (perubah) atau lebih bagi parameter-parameter yang mempunyai sebaran (distribusi normal) tertentu yang diketahui.
Dalam ilmu-ilmu sosial, pentingnya penelitian deskriptif sangat jelas terlihat. Dari penelitian deskriptif, terutama bagi ilmu-ilmu sosial banyak
29 imonderabilia (hal-hal yang nampak tidak penting, tetapi pada hakekatnya sangat berperan seperti nilai-nilai, norma, dan sebagainya) dari kehidupan sosial sehari-hari dapat dideskripsikan.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau hubungan antara dua gejala atau lebih. Biasanya penelitian seperti ini menggunakan metode survey.
Penelitian ini meliputi:
1. Penelitian yang menggambarkan suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu
2. Penelitian yang menggambarkan penggunaan fasilitas masyarakat 3. Penelitian yang memperkirakan proporsisi orang yang mempunyai
pendapat, sikap, atau tingkah laku tertentu
4. Penelitian yang berusaha untuk melakukan semacam ramalan
5. Penelitian diskriptif adalah penelitian yang mencari hubungan antara dua variable atau lebih.
3.1.2. Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1 Operasional variabel
Variabel Dimensi Indikator
Perencanaan Tujuan: Pengembangan
jaringan Fiber Optic
1. Tujuan diadakannya modernisasi
30 di kalangan pelanggan Keterkaitan: Dengan adanya pembangunan Ftth, efektifitas bertambah 100% dan bisa meng cover kebutuhan masyarakat akan koneksi broadban berkecepatan tinggi Anggaran: Jumlah biaya anggaran pembangunan jaringan Ftth Pengembangan: Modernisasi alat Gpon FTTH
1. Apakah masyarakat siap dengan perkembangan Ftth? 2. Apa hubungan fiber optic
dengan layanan yang didapat pelanggan
1. Berapa perkiraan jumlah biaya untuk sebuah odc berkapasitas 144 dengan meng cover 500 homepass
1. Apakah Gpon FTTH dapat berkembang di masa mendatang?
31 3.1.3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk menunjang metode penelitian tersebut, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut::
1. Data Primer
a. Studi Kepustakaan
Yaitu pengumpulan data teoritis melalui bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan topik penelitian seperti buku-buku, peraturan tertulis, surat kabar, dokumen serta referensi yang mendukung terhadap obyek kajian yang diteliti.
b. Studi Lapangan
Teknik pengumpulan data yang fungsinya untuk memperoleh informasi, diperoleh dengan cara:
1) Observasi, yaitu mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan langsung terhadap proses perencanaan dan desain jaringan ftth gpon di perumahan atau survei lapangan.
2) Wawancara, yaitu mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan melalui tanya jawab secara langsung dengan pegawai yang bertugas dibagian surveyor, drafter, supervisor design.
3) Angket, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menjabarkan sejumlah daftar pertanyaan tertulis kepada informan (pelanggan) yang menggunakan jasa broadband untuk diisi dengan jawaban yang telah tersedia. Dari hasil tersebut diharapkan dapat diketahui reaksi dan pendapat informan (pelanggan) secara
32 langsung serta memperoleh keterangan mengenai masalah yang diteliti.
2. Data Sekunder
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan studi kepustakaan yaitu yang berhubungan dengan masalah penelitian, baik dari dokumen, buku-buku, maupun literatur lainnya yang berhubungan sebagai bahan untuk melengkapi penyusunan skripsi.
3.1.4 Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan diteliti. menjelaskan bahwa, Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Populasi dalam implementasi desain ini adalah wilayah generasi / objek yang diteliti, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang mempelajari dan ditarik kesimpulannya
Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi ini bersifat luas, sehingga membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang besar untuk dapat mengambil data-data tersebut. Populasi juga meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para pelanggan pengguna jasa broadband.
33 3.1.5. Teknik Pengambilan Sampel
Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini, khusus untuk meneliti informan (pelanggan), pelanggan dipilih secara Insidental dari mereka yang sedang melakukan pembayaran tagihan rekening telepon, internet dan tv kabel pada bulan Januari-November 2013
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah lembar tagihan para pelanggan yang membayar tagihan rekening telepon, internet dan tv kabel pada kantor PT. Telkom sebanyak .pelanggan, penentuan jumlah populasi merupakan rata-rata dari jumlah pelanggan yang menggunakan jasa tv kabel dan internet mulai bulan januari hingga Desember 2013. Kriteria pelanggan yang dijadikan sample adalah mereka yang membayar tagihan rekening telepon dan internet pada Unit Pelayanan Jaringan Telkom Jakarta. Penentuan jumlah sample dihitung dengan rumus yang dikemukakan Yamane, sebagai berikut:
Dengan: n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d = Taraf kesalahan 15% N n= Nd
²
+134 Dari data yang diperoleh dari PT. TELKOM AKSES diketahui jumlah satu boundary ODC berkapasitas 144 pada akhir bulan November 2014 sebanyak 465 Homepass. Maka untuk mengetahui jumlah sampel yang dibutuhkan adalah:
465 n= (465.0,15²)+1 465 n= (465.0,0225)+1 465 n= 11,46 n= 40,5 41
Dari hasil diatas dapat dikemukakan sample adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apa yang telah diteliti, dipelajari dan dianalisis dari sample itu, kesimpulannya akan dilakukan secara populasi, oleh karena itu, sample yang dilakukan harus betul-betul representative (mewakili).
Populasi yang menjadi sasaran penulis adalah para konsumen yang berlangganan atau menggunakan jasa pelayanan broadband sebanyak 41 responden di PT. TELKOM AKSES Jakarta. Dengan dasar penggunaan teknik pengambilan sampel yaitu teknik sampling insidental. Sebagai berikut:
“Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
35 bila di pandang orang yang ditemui kebetulan cocok sebagai sumber data..”
3.1.6. Teknik Analisis Data
Untuk memudahkan pengolahan data, maka sebelumnya penulis memberikan tingkat bobot untuk setiap sikap jawaban responden dengan menggunakan Skala Likert. ,Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dengan Skala Likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi subvariable, kemudian subvariable dijabarkan menjadi komponen-komponen yang terukur, komponen-komponen yang terukur ini kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pertanyaan yang kemudian dijawab oleh informan (pelanggan). Jawaban setiap item instrument yang mengguanakan skala likert mempunyai gradisi dari sangat positif sampai sangat negatif.
Dengan berpedoman pada pendapat tersebut diatas, maka alternatif jawaban yang disediakan penulis adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Bobot Penilaian Jawaban
Alternatif Jawaban Positif Skor Jawaban
Alternatif Jawaban Negatif
Sangat Setuju 5 Sangat Tidak Setuju
Setuju 4 Tidak Setuju
Kurang Setuju 3 Kurang Setuju
Tidak Setuju 2 Setuju
36 (sumber : Sugiyono, 2009 : 108)
Kemudian data yang masih berbentuk kuantitatif tersebut diinterpretasikan ke dalam bentuk kualitatif, yaitu dengan menggunakan jenjang kategori, seperti : 1. Kategori sangat rendah, artinya bahwa Perangkat yang belum
menggunakan optik masih belum optimal
2. Kategori rendah, artinya bahwa bahwa kualitas pelayanan Peralatan perangkat optil belum optimal Segala aspek-aspek jaringan Ftth belum sepenuhnya dilaksanakan.
3. Kategori sedang, artinya jaringan Ftth dinilai cukup. Segala aspek-aspek jaringan Ftth telah terlaksana, namun belum semuanya tercapai dengan optimal.
4. Kategori tinggi, artinya bahwa bahwa jaringan Ftth terlaksana dengan optimal. Segala aspek-aspek jaringan Ftth ada dan hampir semuanya tercapai secara optimal.
5. Kategori sangat tinggi, artinya bahwa bahwa jaringan Ftth terlaksana dengan sangat optimal. Segala aspek-aspek yang menjadi syarat Jaringan Ftth terlaksana sangat optimal.
Sebelum dilakukannya pelaksanaan pekerjaan penarikan jaringan fiber optic haruslah dibuat perencanaan yang matang, agar kinerja yang dihasilkan dari jaringan yang dibangun memiliki performa sistem jaringan yang baik dengan biaya pembangunan yang efisien, sehingga provider dan pelanggan dapat saling diuntungkan.
37 Dalam bab ini di bahas mengenai cara membuat desain dalam merencanakan jaringan FTTH (Fiber To The Home) sesuai standar yang sudah ditentukan oleh PT.Telkom Akses
3.2. Tempat dan Waktu Pengambilan Data
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, proses pengambilan data yang akan dirancang didapat selama penulis bekerja di PT. Telkom Akses dan diambil di wilayah perumahan Pluit Sakti Jakarta Barat. Untuk waktu pengambilan data dilakukan selama bulan Desember 2014. Pengambilan data dilaksanakan atas kebutuhan permintaan layanan jaringan yang lebih baik. Untuk di perumahan Pluit Sakti sebelumnya sudah dilayani dengan jaringan tembaga. Dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat akan layanan internet dengan kecepatan tinggi maka perlu perlu dilakukan pengembangan jaringan, dengan solusi memakai teknologi Fiber To The Home yaitu dengan membangun distribusi jaringan optik ke perumahan Pluit Sakti. Data yang diambil adalah data hasil survey homepass yang sudah diinput ke dalam google earth.
3.2.1. Pengambilan Data
Pada proses pengambilan data dan pengerjaan Tugas Akhir ini hal pertama yang dilakukan adalah melakukan survey distribusi sesuai dengan lokasi yang ditentukan. Team surveyor dibagi menjadi dua orang per kelompok. Kegiatan survey tersebut meliputi perhitungan jumlah homepass atau demand, dokumentasi tipe rumah, dan penamaan
38 demand point mengikuti ketentuan standar penamaan dan pelabelan jaringan akses. Dari data hasil survey tadi akan didapat bahan yang dibutuhkan untuk mendesain jaringan. Dan juga proses hasil uji terima sebagai bahan dasar untuk uji material.
3.2.2. Teknik Survei Lapangan
Teknik pengambilan data yang dilakukan untuk memperoleh data yang dilakukan adalah melakukan kegiatan survey terlebih dahulu. Kegiatan survey ini digunakan untuk memperoleh data pelanggan, jumlah pelanggan yang menggunakan telepon atau tidak, tipe rumah, dan status pelanggan. Proses pengambilan data yang pertama adalah dengan menentukan lokasi yang akan dilakukan survey yaitu di kawasan Perumahan Pluit Sakti, Jakarta. Kemudian membuat boundary/polygon dengan menggunakan aplikasi google earth. Letak geografis dan boundary area yang dibuat terdiri dari alamat lokasi, data koordinat peta dan batas boundary yang meliputi jalan raya/toll, sungai, dan rel kereta api. Tim surveyor juga dibekali dengan aplikasi navigasi google map yang tertanam di smartphone android untuk mempermudah menuju lokasi yang telah ditentukan. Kemudian kita menuju ke lokasi sumber perangkat jaringan eksisting yang sebelumnya sudah ada yaitu Rumah kabel (RK) dan Multi Service Access Network (MSAN) untuk di kembangkan menjadi jaringan optik.
39 GAMBAR 3.1 Perangkat Eksisting RK dan MSAN di Perumahan Pluit Sakti
Selanjutnya melakukan survey dengan berbekal surat izin dari pengelola setempat, print out polygon dan form data excel. Peralatan yang dibutuhkan antara lain sepeda motor, smartphone android, dan GPS Garmin. Survey dilakukan oleh dua orang surveyor. Salah satu surveyor mengendarai sepeda motor dan satu lagi mengambil data homepass dengan cara melihat langsung rumah calon pelanggan dan perangkat eksisting seperti tiang eksisting dalam boundary tersebut. Kemudian mencatatnya dalam tabel survey. Setelah survey dilakukan, maka langkah berikutnya adalah melakukan proses input data hasil survey ke dalam aplikasi google earth dan microsoft excel. Hasil data excel dimasukkan ke dalam aplikasi microsoft excel guna memberikan keterangan setiap hasil tagging untuk
40 proses input data google earth. Kemudian memasukkan data satu per satu ke dalam aplikasi google earth sesuai dengan polygon yang telah disurvey. Data yang diinput ke google earth meliputi penentuan dan penempatan letak geografis berupa koordinat hasil tagging yang telah disurvey, dimana setiap hasilnya memiliki letak geografis yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan tabel hasil survey.
41
42 3.3 Perangkat Yang Digunakan
Pada penulisan Tugas Akhir ini menggunakan perangkat lunak atau software bernama Google Earth, Google Earth adalah aplikasi pemetaan interaktif yang memberikan kesempatan pada para penggunanya untuk menjelajahi atau terbang ke seluruh dunia, mengamati gambar dari satelit yang menampakkan sketsa dari jalan, bangunan, keadaan geografis, dan data spesifik mengenai lokasi atau tempat tertentu. Para pengguna juga bisa menambahkan titik keterktarikan mereka dan membaginya dengan dengan yang lain, chart routes, plot areas, perhitungan jarak, dan menampilkan gambar yang berbeda diatas aplikasi. Google Earth terhubung langsung dengan internet, yang akan menyediakan data online berkaitan dengan tempat yang diinginkan. Seperti misalnya, terbang ke Monas di Jakarta, Google Earth menunjukkan lokasi, menghubungkan ke peta online, pendapat, dan hasil dari pencarian untuk nama lokasi yang dituju. Untuk beberapa lokasi, Google Earth membuat gambar dan keadaan beberapa lokasi tersebut dalam format 3D, seperti pada Apartemen Taman Anggrek, area-area pegunungan, dan bangunan pada daerah metropolitan. Pengguna dapat menampakkan dan menyembunyikan permukaan yang tersedia dengan berbagai macam kombinasi. Perangkat lunak tersebut merupakan salah satu teknologi yang digunakan dalam melakukan pembuatan desain FTTH. Selain software penulis juga memakai Hardware berupa GPS (Global Positioning System ) yaitu sistem untuk menentukan letak dipermukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke bumi. Sinyal ini
43 diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah dan waktu. Fungsinya pada penulisan ini ialah tagging koordinat perangkat yang ada pada kawasan yang disurvey. Dengan adanya Google Earth dalam desain jaringan FTTH ini akan mempermudah untuk mengetahui struktur jalan dalam pemetaan dan mengetahui denah lokasi apa saja yang ada dalam pembuatan jaringan ketika disurvei. Hanya saja untuk perangkat yang dibutuhkan dalam pengaplikasian kelapangan masih dengan perhitungan manual.
44
Gambar 3.4 GPS Garmin
3.4 Parameter Yang Diamati
3.4.1 Perancangan Gambar Menggunakan Google Earth
Untuk membuat sebuah gambar perancangan dibutuhkan data berdasarkan hasil survey lapangan. Setelah diperiksa bahwa data hasil survey lengkap maka dapat dibuat sebuah gambar jalur pendistribusian kabel menggunakan aplikasi Google Earth dengan cara menambahkan Item Path dengan panjang dan jalur sesuai rencana kita. Setelah itu dibuat nama untuk kabel sesuai standar penamaan dan pelabelan, juga dapat diubah warnanya untuk mempermudah pembacaan desain. Dalam perencanaan design ini menggunakan total jumlah homepass sebanyak 465 pada daerah Pluit area kerja telkom akses Jakarta Utara.
45 3.4.2 Penentuan Boundary atau Poligonisasi ODC
Pembuatan boundary ODC dapat ditentukan berdasarkan batasan geografis area seperti jalan raya, sungai, jalur kereta, jalan toll, dan batas perumahan. Pembuatan boundary / polygon ODC tidak harus sesuai dengan coverage RK / node existing yg saat ini di modernisasi, pembuatan boundary ODC telah mengakomodasi jumlah pelanggan existing dan homepass dari area yg di cover Radius coverage dari ODC kurang lebih 1 km.
46 3.4.3 Menentukan kapasitas Optical Distribution Cabinet (ODC)
Kapasitas ODC dapat ditentukan dengan menghitung jumlah Homepass yang ada, kapasitas ODC dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Kapasitas ODC
Jenis ODC Jumlah Homepass
ODC-144 < 500
ODC-288 <1000
ODC-576 <2000
ODC yang akan digunakan pada Perumahan PLUIT SAKTI adalah ODC-144 karena jumlah rumah yang akan dilalui untuk mempunyai potensi menjadi pelanggan ada 465 homepass.
47 3.4.4 Menentukan Letak ODC
Idealnya ODC ditempatkan di sentral density polygon / boundary yg telah ditetapkan, akan tetapi harus memperhatikan kondisi sekitar dengan memerhatikan beberapa aspek yaitu:
Keamanan dari potensi sabotase atau vandalisme, potensi ditabrak oleh kendaraan dan juga aman dari banjir
Nyaman, yaitu dengan tetap memerhatikan aspek keindahan ruang publik
Letak geografis agar mudah untuk penanganan ketika ada gangguan dan penambahan kapasitas jaringan
Jumlah dan lokasi pelanggan
Idealnya ODC dipasang pada titik center suatu kawasan Contoh kapasitas ODC : 96, 144, 288, dan 576 pemilihan kapasitas disesuaikan dengan jumlah calon pelanggan.
48 3.4.5 Menentukan Jenis dan kapasitas kabel
Ada 2 jenis kabel, yaitu kabel udara dan kabel tanah, jenis kabel udara adalah material yang sering dipakai, karena material tersebut adalah material standar sesuai pedoman dalam mendesain, tentunya kabel udara lebih murah dalam proses pembangunannya, karena hanya memerlukan tiang setiap empat puluh meter dari titik awal hingga titik akhir kabel, fungsinya sebagai penyangga kabel distribusi, kabel penanggal dan penempatan optical distribution point (ODP). Jenis kabel tanah dipakai hanya jika pelanggan suatu kawasan menghendaki untuk dibangun kabel dengan jalur bawah tanah (dengan data pendukung dari lokasi terkait, berupa berita acara dari pengembang/warga terkait penolakan kabel udara), hal ini dilakukan karena pelanggan ingin estetika lingkungan kawasan mereka tetap terjaga dan layanan telekomunikasi dengan tingkat gangguan yang rendah.
Selain jenis kabel, kapasitas kabel juga perlu ditentukan dengan cara menghitung homepass yang dilalui kabel, ada 2 jenis kapasitas dalam kabel udara maupun tanah yaitu kapasitas 24 core fiber dan kapasitas 12 core fiber, kapasitas 24 core fiber memiliki kapasitas melayani maksimal 160 homepass, jumlah tersebut didapat dari perhitungan jumlah core yang dapat dipakai yaitu 20 (4 core dicadangkan) dikalikan kapasitas ODP (8 homepass) yang artinya terdapat 20 ODP yang dapat dicatu kabel distribusi kapasitas 24 core fiber, sedangkan kapasitas 12 core fiber memiliki kapasitas melayani maksimal 80 homepass, yang didapat dari perhitungan jumlah core yang dapat dipakai yaitu 10 (2 core
49 dicadangkan) dikalikan kapasitas ODP (8 homepass) yang artinya terdapat 10 ODP yang dapat dicatu kabel distribusi kapasitas 12 core fiber.
3.4.6 Menentukan Rute kabel Distribusi
Jalur distribusi ditentukan dengan cara menghitung jumlah ODP sesuai kapasitas dari kabel yang telah ditentukan kemudian menggambar Path atau jalur dalam Google Earth, dengan ketentuan memilih jalur terdekat dari titik ODC hingga titik ODP terjauh dari cakupan kabel distribusi tersebut.
Untuk setiap distribusi yang digambarkan melalui google earth PT TELKOM AKSES mempunyai standarisasi penggunaan warna yaitu yang disebut dengan BOHCAP (biru,oranye,hijau,cokelat,abu-abu,putih).
Pada desain perumahan Pluit Sakti menggunakan 4 jalur distribusi. Pada distribusi pertama ini lah kabel yang keluar dari catuan langsung dari ODC dan ditandai dengan warna biru. Terdapat 3 jalur kabel pada distribusi pertama dengan 1 kabel utama dan 2 kabel branching.
50 Distribusi kedua ditandai dengan warna oranye mempunya 2 jalur kabel dengan 1 kabel utama dan 1 kabel branching.
Gambar 3.9 distribusi kedua
Pada distribusi ketiga ditandai dengan warna hijau mempunyai 3 jalur kabel dengan 1 jalur utama dan 2 kabel branching.
51 Dan distribusi terakhir untuk perumahan Pluit Sakti yaitu distribusi keempat dengan ditandai warna cokelat mempunya 3 jalur kabel dengan 1 jalur kabel utama dan 2 kabel branching.
Gambar 3.11 distribusi keempat
3.4.7 Menggambar titik ODP beserta Aksesoris jalur kabel
Kita dapat menggunakan Placemark pada Google Earth untuk menggambar titik ODP, menentukan titik lokasi ODP dengan cara menghitung homepass sesuai kapasitas ODP, misal dalam satu baris ada delapan rumah, maka kita tempatkan ODP kapasitas delapan untuk mencover rumah sejumlah delapan tersebut, lalu kita tempatkan satu ODP ditengah barisan delapan rumah tersebut, hal ini untuk memperdekat jarak antar ODP dengan rumah terjauh dan juga kabel penanggal. Ketika membangun jalur distribusi kabel udara memerlukan tiang dengan aksesorisnya, maka kita harus menggambarkannya dalam desain
52 rancangan kita dengan dengan menambahkan placemark setiap empat puluh meter dari panjang kabel distribusi. Dalam membangun jalur kabel bawah tanah diperlukan aktifitas galian sedalam enam puluh centi meter, menanam pipa conduit sebagai pelindung serta alur kabel, handhole setiap dua rumah hal ini juga dapat digambarkan dengan membuat Path dan placemark.
53 Gambar 3.13 gambar odp beserta jalur kabel distribusi kedua
54 Gambar 3.15 gambar odp beserta jalur kabel distribusi keempat
Dalam penempatan ODP pada perumahan Pluit Sakti terdapat 80 ODP yang nantinya akan dipasang di perumahan tersebut. Untuk setiap ODP yang akan digunakan menggunakan jenis ODP pole dan ODP PW-BR (Branching).
3.4.8 Kebutuhan Bandwidth
Salah satu alasan penggantian jaringan akses tembaga menjadi fiber optik sampai dengan ke pelanggan yaitu meningkatnya kebutuhan bandwidth untuk layanan. Kebutuhan bandwidth agar dapat mengantarkan layanan dengan stabil yaitu :
55 Tabel 3.4 Kebutuhan Bandwidth Pelanggan
NO Aplikasi Bandwidth 1 Telepon 64 Kbps 2 Standard-definition tv (SDTV) 3 Mbps 3 High-definition tv (HDTV) 8 Mbps 4 Internet 10 Mbps