• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika Dalam Perspektif Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Etika Dalam Perspektif Islam"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS EKONOMI SYARIAH

TUGAS EKONOMI SYARIAH

Etika Bisnis dalam Perspektif Islam

Etika Bisnis dalam Perspektif Islam

Oleh :

Oleh :

Lintang

Lintang Nahdya

Nahdya Putri

Putri

118694202

118694202

Dya

Dya Putri

Putri Afrilia

Afrilia Irianti

Irianti

118694204

118694204

Afrida

Afrida Tri

Tri Kustanti

Kustanti

118694207

118694207

Alfian

Alfian Firmansyah

Firmansyah

118694208

118694208

Kartika

Kartika Fachru

Fachru Annisa

Annisa

118694213

118694213

Santi

Santi Lestari

Lestari

118694233

118694233

S1 Akuntansi 2011 AA

S1 Akuntansi 2011 AA

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2013

2013

(2)

A.

A. ETIKA PRODUKSI DALAM PERSPEKTIF ISLAMETIKA PRODUKSI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Sistem produks

Sistem produksi dalam i dalam suatu negara suatu negara Islam harus Islam harus dikendalikan oldikendalikan oleh kriteria eh kriteria objektifobjektif dan

dan subjektif; subjektif; kriteria kriteria yang objyang objektif akektif akan an tercermin datercermin dalam bentlam bentuk kesejauk kesejahteraan hteraan yangyang dapat diukur dari

dapat diukur dari segi uang, segi uang, dan kriteria subjektif dan kriteria subjektif dalam bentuk dalam bentuk kesejahteraankesejahteraan yang dapat diukur dari segi etika ekonomi yang didasarkan atas perintah-perintah kitab yang dapat diukur dari segi etika ekonomi yang didasarkan atas perintah-perintah kitab suci Al Qur’an dan Sunnah.

suci Al Qur’an dan Sunnah.

Bagi Islam, memproduksi sesuatu bukanlah sekedar untuk dikonsumsi sendiri atau Bagi Islam, memproduksi sesuatu bukanlah sekedar untuk dikonsumsi sendiri atau dijual ke pasar. Dua motivasi itu belum cukup karena masih terbatas pada fungsi dijual ke pasar. Dua motivasi itu belum cukup karena masih terbatas pada fungsi ekonomi.

ekonomi. Islam Islam menekankan menekankan bahwa bahwa setiap setiap kegiatan kegiatan produksi produksi harus harus pula pula mewujudkanmewujudkan fungsi sosial (Q.S. Al Hadid (57): 7).

fungsi sosial (Q.S. Al Hadid (57): 7). Tujuan

Tujuan dari dari kegiatan kegiatan produksi produksi mencapai mencapai dua dua hal hal pokok pokok pada pada tingkat tingkat pribadi pribadi muslimmuslim dan umat Islam adalah :

dan umat Islam adalah : a.

a. Memenuhi kebutuhan setiap individu. Di dalam ekonomi Islam kegiatanMemenuhi kebutuhan setiap individu. Di dalam ekonomi Islam kegiatan produksi menjadi

produksi menjadi sesuatu yang unik sesuatu yang unik dan istimewa sebab dan istimewa sebab di dalamnya di dalamnya terdapatterdapat faktor itqan

faktor itqan (profesionalitas) yang dicintai (profesionalitas) yang dicintai Allah dan Allah dan ihsan yang ihsan yang diwajibkandiwajibkan Allah atas segala sesuatu. Pada tingkat pribadi muslim, tujuannya adalah Allah atas segala sesuatu. Pada tingkat pribadi muslim, tujuannya adalah merealisasi pemenuhan kebutuhan baginya.

merealisasi pemenuhan kebutuhan baginya. b.

b. Merealisasikan Merealisasikan kemandirian kemandirian umat, umat, hendaknya hendaknya umat umat memiliki memiliki berbagaiberbagai kemampuan, keahlian dan prasarana yang memungkinkan terpenuhinya kemampuan, keahlian dan prasarana yang memungkinkan terpenuhinya kebutuhan material dan spiritual.

kebutuhan material dan spiritual.

Dalam upaya merealisasikan pemenuhan kebutuhan umat ada beberapa hal yang perlu Dalam upaya merealisasikan pemenuhan kebutuhan umat ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :

dilakukan, yaitu : a.

a. Melakukan perencanaan. Perencanaan yang dilakukanMelakukan perencanaan. Perencanaan yang dilakukan seperti disyari’atkan olehseperti disyari’atkan oleh Nabi Yusuf

Nabi Yusuf adalah selama adalah selama 15 tahun. 15 tahun. Perencanaannya mencakup Perencanaannya mencakup produksi,produksi, penyimpanan, pengeluaran dan distribusi.

penyimpanan, pengeluaran dan distribusi. b.

b. Mempersiapkan sumberdaya manusia dan pembagian tugas yang baik.Mempersiapkan sumberdaya manusia dan pembagian tugas yang baik. c.

c. Memperlakukan sumber daya alam dengan baik.Memperlakukan sumber daya alam dengan baik. d.

d. Keragaman produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan umat.Keragaman produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan umat. e.

(3)

Al Qur’an dan hadits memberikan arahan tentang prinsip

Al Qur’an dan hadits memberikan arahan tentang prinsip -prinsip produksi :-prinsip produksi : a.

a. Tugas manusia di muka bumi sebagai khalifah adalah memakmurkan bumi denganTugas manusia di muka bumi sebagai khalifah adalah memakmurkan bumi dengan ilmu dan amalnya

ilmu dan amalnya b.

b. Islam selalu mendorong kemajuan di bidang produksi melalui penelitian,Islam selalu mendorong kemajuan di bidang produksi melalui penelitian, eksperimen dan perhitungan dalam proses pengambangan produksi.

eksperimen dan perhitungan dalam proses pengambangan produksi. c.

c. Teknik produksi diserahkan kepada keinginan dan kemampuan manusia.Teknik produksi diserahkan kepada keinginan dan kemampuan manusia. d.

d. Dalam berinovasi Dalam berinovasi dan bereksperimen dan bereksperimen prinsipnya Islam prinsipnya Islam menyukai menyukai kemudahan,kemudahan, menghindari mudharat dan memaksimalkan manfaat.

menghindari mudharat dan memaksimalkan manfaat. Adapun kaidah-kaidah dalam berproduksi adalah:

Adapun kaidah-kaidah dalam berproduksi adalah: 1.

1. Memproduksi barang dan jasa yang halal pada Memproduksi barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan produksi.setiap tahapan produksi. 2.

2. Mencegah kerusakan Mencegah kerusakan di di muka bumi, muka bumi, termasuk membatasi polusi, termasuk membatasi polusi, memeliharamemelihara keserasian, dan ketersediaan sumber daya alam.

keserasian, dan ketersediaan sumber daya alam. 3.

3. Produksi dimaksudkan Produksi dimaksudkan untuk memenuhi untuk memenuhi kebutuhan individu kebutuhan individu dan dan masyarakatmasyarakat serta mencapai kemakmuran. Kebutuhan yang harus dipenuhi harus berdasarkan serta mencapai kemakmuran. Kebutuhan yang harus dipenuhi harus berdasarkan prioritas yang

prioritas yang ditetapkan agama ditetapkan agama yaitu terkait yaitu terkait dengan dengan kebutuhan untukkebutuhan untuk tegaknya

tegaknya akidah/agamaakidah/agama, , terpeliharanya nyawa, terpeliharanya nyawa, akal akal dan dan keturunan/kehormataketurunan/kehormatann serta kemakmuran material.

serta kemakmuran material. 4.

4. Produksi dalam Islam tidak dapat dipisahkan dari tujuan Produksi dalam Islam tidak dapat dipisahkan dari tujuan kemandirian umat.kemandirian umat. 5.

5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik kualitas spiritual, mental dan fisik.Meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik kualitas spiritual, mental dan fisik. Etika dalam berproduksi yaitu sebagai berikut:

Etika dalam berproduksi yaitu sebagai berikut: a.

a. Peringatan Allah Peringatan Allah akan akan kekayaan kekayaan alam.alam. b.

b. Berproduksi dalam Berproduksi dalam lingkaran lingkaran yang yang Halal. Halal. Sendi Sendi utamanya utamanya dalam dalam berproduksiberproduksi adalah bekerja, berusaha bahkan dalam proses yang memproduk barang dan jasa adalah bekerja, berusaha bahkan dalam proses yang memproduk barang dan jasa yang toyyib, termasuk dalam menentukan target yang harus dihasilkan dalam yang toyyib, termasuk dalam menentukan target yang harus dihasilkan dalam berproduksi.

berproduksi. c.

c. Etika mengelola Etika mengelola sumber sumber daya daya alam alam dalam dalam berproduksi berproduksi dimaknai dimaknai sebagai sebagai prosesproses menciptakan kekayaan dengan memanfaatkan sumber daya alam harus menciptakan kekayaan dengan memanfaatkan sumber daya alam harus bersandarkan visi penciptaan alam ini dan seiring dengan visi penciptaan manusia bersandarkan visi penciptaan alam ini dan seiring dengan visi penciptaan manusia yaitu sebagai rahmat bagi seluruh alam.

(4)

d.

d. Etika Etika dalam dalam berproduksi berproduksi memanfaatkan memanfaatkan kekayaan kekayaan alam alam juga juga sangat sangat tergantungtergantung dari nilai-nilai sikap manusia, nilai pengetahuan, dan keterampilan. Dan bekerja dari nilai-nilai sikap manusia, nilai pengetahuan, dan keterampilan. Dan bekerja sebagai sendi utama produksi yang harus dilandasi den

sebagai sendi utama produksi yang harus dilandasi den gan ilmu dan syari’ah islam.gan ilmu dan syari’ah islam. e.

e. Khalifah Khalifah di di muka muka bumi bumi tidak tidak hanya hanya berdasarkan berdasarkan pada pada aktivitas aktivitas menghasilkanmenghasilkan daya guna suatu barang saja melainkan Bekerja dilakukan dengan motif daya guna suatu barang saja melainkan Bekerja dilakukan dengan motif kemaslahatan untuk mencari keridhaan Allah Swt.

kemaslahatan untuk mencari keridhaan Allah Swt.

B.

B. ETIKA KONSUMSI DALAM ISLAMETIKA KONSUMSI DALAM ISLAM

Salah satu persoalan penting dalam kajian ekonomi Islam ialah masalah konsumsi. Salah satu persoalan penting dalam kajian ekonomi Islam ialah masalah konsumsi. Konsumsi

Konsumsi berperan sebagai pilar dalam kberperan sebagai pilar dalam kegiatan ekonomi seseorang (iegiatan ekonomi seseorang (individu), perusahaanndividu), perusahaan maupun negara. konsumsi secara umum diformulasikan dengan : ”Pemakaian dan maupun negara. konsumsi secara umum diformulasikan dengan : ”Pemakaian dan penggunaan barang

penggunaan barang  – –  barang dan jasa, seperti pakaian, makanan, minuman, rumah,  barang dan jasa, seperti pakaian, makanan, minuman, rumah, peralatan rumah tangga, kenderaan, alat-alat hiburan, media cetak dan elektronik, jasa peralatan rumah tangga, kenderaan, alat-alat hiburan, media cetak dan elektronik, jasa telephon, jasa konsultasi hukum, belajar/ kursus, dsb”.

telephon, jasa konsultasi hukum, belajar/ kursus, dsb”.

Berangkat dari pengertian ini, maka dapat dipahami bahwa konsumsi sebenarnya Berangkat dari pengertian ini, maka dapat dipahami bahwa konsumsi sebenarnya tidak identik dengan makan dan minum dalam istilah teknis sehari-hari; akan tetapi juga tidak identik dengan makan dan minum dalam istilah teknis sehari-hari; akan tetapi juga meliputi pemanfaatan atau pendayagunaan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia. meliputi pemanfaatan atau pendayagunaan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia. Namun, karena yang paling penting dan umum dikenal masyarakat luas tentang aktivitas Namun, karena yang paling penting dan umum dikenal masyarakat luas tentang aktivitas konsumsi adalah makan dan minum, maka tidaklah mengherankan jika konsumsi sering konsumsi adalah makan dan minum, maka tidaklah mengherankan jika konsumsi sering diidentikkan dengan makan dan minum.

diidentikkan dengan makan dan minum.

Tujuan konsumsi dalam Islam adalah untuk mewujudkan maslahah duniawi dan Tujuan konsumsi dalam Islam adalah untuk mewujudkan maslahah duniawi dan ukhrawi. Maslahah duniawi ialah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, seperti makanan, ukhrawi. Maslahah duniawi ialah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, seperti makanan, minuman, pakaian, perumahan, kesehatan, pendidikan (akal). Kemaslahatan akhirat ialah minuman, pakaian, perumahan, kesehatan, pendidikan (akal). Kemaslahatan akhirat ialah terlaksanaya kewajiban agama seperti shalat dan haji. Artinya, manusia makan dan minum terlaksanaya kewajiban agama seperti shalat dan haji. Artinya, manusia makan dan minum agar bisa beribadah kepada Allah. Manusia berpakaian untuk menutup aurat agar bisa agar bisa beribadah kepada Allah. Manusia berpakaian untuk menutup aurat agar bisa shalat, haji, bergaul sosial dan terhindar dari

shalat, haji, bergaul sosial dan terhindar dari perbuatan mesum (nasab)perbuatan mesum (nasab)

Sebagaimana disebut di atas, banyak ayat dan hadits yang berbicara tentang Sebagaimana disebut di atas, banyak ayat dan hadits yang berbicara tentang konsumsi, di antaranya Surat al A’raf ayat 31. Ayat ini tidak saja membicarakan konsumsi konsumsi, di antaranya Surat al A’raf ayat 31. Ayat ini tidak saja membicarakan konsumsi makanan dan minuman, tetapi juga pakaian. Bahkan pada ayat selanjutnya (ayat 33) makanan dan minuman, tetapi juga pakaian. Bahkan pada ayat selanjutnya (ayat 33) dibicarakan tentang perhiasan.

(5)

Prinsip-prinsip Konsumsi Prinsip-prinsip Konsumsi

Menurut Abdul Mannan bahwa perintah Islam mengenai konsumsi dikendalikan oleh lima Menurut Abdul Mannan bahwa perintah Islam mengenai konsumsi dikendalikan oleh lima prinsip, yaitu:

prinsip, yaitu: a.

a. Prinsip Prinsip KeadilanKeadilan b.

b. Prinsip KebersihanPrinsip Kebersihan c.

c. Prinsip KesederhanaanPrinsip Kesederhanaan d.

d. Prinsip Kemurahan Prinsip Kemurahan HatiHati e.

e. Prinsip Prinsip Moralitas.Moralitas.

Etika Konsumsi Etika Konsumsi

Etika konsumsi menurut Naqvi adalah sebagai berikut: Etika konsumsi menurut Naqvi adalah sebagai berikut:

a.

a. TauhidTauhid (Unity/ Kesatuan)(Unity/ Kesatuan)

Karakteristik utama dan pokok dalam Islam adalah

Karakteristik utama dan pokok dalam Islam adalah “tauhid”“tauhid” yang menurutyang menurut

Qardhawi dibagi menjadi dua kriteria, yaitu

Qardhawi dibagi menjadi dua kriteria, yaitu rubaniyyah gayahrubaniyyah gayah (tujuan) dan(tujuan) dan wijhah

wijhah (sudut pandang). Kriteria pertama menunjukkan maksud bahwa tujuan(sudut pandang). Kriteria pertama menunjukkan maksud bahwa tujuan akhir dan sasaran Islam adalah menjaga hubungan baik dan mencapai ridha-Nya. akhir dan sasaran Islam adalah menjaga hubungan baik dan mencapai ridha-Nya. Sehingga pengabdian kepada Allah merupakan tujuan akhir, sasaran, puncak Sehingga pengabdian kepada Allah merupakan tujuan akhir, sasaran, puncak cita-cita, usaha dan kerja keras manusia dalam kehidupan yang fana ini. Kriteria cita-cita, usaha dan kerja keras manusia dalam kehidupan yang fana ini. Kriteria kedua adalah

kedua adalah rabbani yang masdarrabbani yang masdar (sumber hukum) dan(sumber hukum) dan manhajmanhaj (sistem).(sistem). Kriteria ini merupakan suatu sistem yang ditetapkan untuk mencapai sasaran Kriteria ini merupakan suatu sistem yang ditetapkan untuk mencapai sasaran dan tujuan puncak (kriteria pertama) yang bersumber

al-dan tujuan puncak (kriteria pertama) yang bersumber al- Qur’an al-dan HaditsQur’an dan Hadits Rasul.

Rasul. b.

b. AdilAdil (Equilibrium/ Keadilan)(Equilibrium/ Keadilan)

Khursid Ahmad mengatakan, kata

Khursid Ahmad mengatakan, kata ‘adl ‘adl   dapat diartikan seimbang  dapat diartikan seimbang (balance)(balance)  dan  dan

setimbang

setimbang (equlibrium).(equlibrium). Atas sebab dasar itu ia menyebutkan konsepAtas sebab dasar itu ia menyebutkan konsep al-al-‘adl ‘adl 

dalam prespektif Islam adalah

dalam prespektif Islam adalah keadilan Ilahi.keadilan Ilahi. Salah satu manifestasi keadilanSalah satu manifestasi keadilan menurut

al-menurut al-Qur’an adalah kesejahteraan. Keadilan akan mengantarkan manusiaQur’an adalah kesejahteraan. Keadilan akan mengantarkan manusia kepada ketaqwaan, dan ketaqwaan akan menghasilkan kesejahteraan bagi kepada ketaqwaan, dan ketaqwaan akan menghasilkan kesejahteraan bagi manusia itu sendiri.

manusia itu sendiri. c.

c. Free WillFree Will (Kehendak Bebas)(Kehendak Bebas)

Manusia merupakan makhluk yang berkehendak bebas namun kebebasan ini Manusia merupakan makhluk yang berkehendak bebas namun kebebasan ini tidaklah berarti bahwa manusia terlepas dari

tidaklah berarti bahwa manusia terlepas dari qadhaqadha dandan qadarqadar yang merupakanyang merupakan hukum sebab-akibat yang didasarkan pada pengetahuan dan kehendak Tuhan. hukum sebab-akibat yang didasarkan pada pengetahuan dan kehendak Tuhan.

(6)

d.

d. AmanahAmanah (Responsib(Responsibility/ ility/ Pertanggungjawaban)Pertanggungjawaban)

Etika dari kehendak bebas adalah pertanggungjawaban. Dengan kata lain, Etika dari kehendak bebas adalah pertanggungjawaban. Dengan kata lain, setelah manusia melakukan perbuatan maka ia harus setelah manusia melakukan perbuatan maka ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dengan demikian prinsip tanggung mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dengan demikian prinsip tanggung  jawab merupakan sua

 jawab merupakan suatu hubungan logis dengatu hubungan logis dengan adanya prinsip kn adanya prinsip kehendak bebas.ehendak bebas. e.

e. HalalHalal

Kehalalan adalah salah satu kendala untuk memperoleh maksimalisasi kegunaan Kehalalan adalah salah satu kendala untuk memperoleh maksimalisasi kegunaan konsumsi salam kerangka Ekonomi Islam. Kehalalan suatu barang konsumsi konsumsi salam kerangka Ekonomi Islam. Kehalalan suatu barang konsumsi merupakan antisipasi dari adanya keburukan yang ditimbulkan oleh barang merupakan antisipasi dari adanya keburukan yang ditimbulkan oleh barang tersebut.

tersebut. f.

f. SederhanaSederhana

Sederhana dalam konsumsi mempunyai arti jalan tengah dalam berkomunikasi. Sederhana dalam konsumsi mempunyai arti jalan tengah dalam berkomunikasi. Diantara dua cara hidup yang

Diantara dua cara hidup yang ekstrimekstrim  antara paham materilialistis dan  antara paham materilialistis dan zuhud.zuhud. Ajaran

al-Ajaran al-Qur’an menegaskan bahwa dalam berkonsumsi manusia dianjurkanQur’an menegaskan bahwa dalam berkonsumsi manusia dianjurkan untuk tidak boros dan tidak kikir.

untuk tidak boros dan tidak kikir. C.

C. ETIKA DISTRIBUSI DALAM PERSPEKTIF ISLAMETIKA DISTRIBUSI DALAM PERSPEKTIF ISLAM

System ekonomi yang berbasis Islam menghandaki bahwa dalam hal pendistribusian System ekonomi yang berbasis Islam menghandaki bahwa dalam hal pendistribusian harus berdasarkan dua sendi, yaitu

harus berdasarkan dua sendi, yaitu sendi kebebasan dan keadilan kepemilikansendi kebebasan dan keadilan kepemilikan. Kebebasan. Kebebasan disini adalah kebebasan dalam bertindak yang di bingkai oleh nilai-nilai agama dan keadilan disini adalah kebebasan dalam bertindak yang di bingkai oleh nilai-nilai agama dan keadilan tidak seperti pemahaman kaum kapitalis yang menyatakannya sebagai tindakan tidak seperti pemahaman kaum kapitalis yang menyatakannya sebagai tindakan membebaskan manusia untuk berbuat dan

membebaskan manusia untuk berbuat dan bertindak tanpa campur tangan pihak mana pun,bertindak tanpa campur tangan pihak mana pun, tetapi sebagai

tetapi sebagai keseimbangan antara individu dengan unsur materi dan spiritual yangkeseimbangan antara individu dengan unsur materi dan spiritual yang dimilikinya,

dimilikinya, keseimbangan antara individu dan masyarakat serta antara suatu masyarakat keseimbangan antara individu dan masyarakat serta antara suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.

dengan masyarakat lainnya.

Keberadilan dalam pendistribusian ini tercermin dari larangan dalam

al-Keberadilan dalam pendistribusian ini tercermin dari larangan dalam al- qur’an agarqur’an agar supaya harta kekayaan tidak diperbolehkan menjadi barang dagangan yang hanya beredar supaya harta kekayaan tidak diperbolehkan menjadi barang dagangan yang hanya beredar diantara orang-orang kaya saja, akan tetapi diharapkan dapat memberi kontribusi kepada diantara orang-orang kaya saja, akan tetapi diharapkan dapat memberi kontribusi kepada kesejahteraan masyarakat sebagai suatu keseluruhan (59:7).

kesejahteraan masyarakat sebagai suatu keseluruhan (59:7).

Dalam system ekonomi kapitalis bahwa kemiskinan dapat diselesaikan dengan cara Dalam system ekonomi kapitalis bahwa kemiskinan dapat diselesaikan dengan cara menaikkan tingkat produksi dan meningkatkan pendapatan nasional (national income) menaikkan tingkat produksi dan meningkatkan pendapatan nasional (national income) adalah teori yang tidak dapat dibenarkan dan bahkan kemiskinan menjadi salah satu produk adalah teori yang tidak dapat dibenarkan dan bahkan kemiskinan menjadi salah satu produk

(7)

dari sistem ekonomi kapitalistik yang melahirkan pola distribusi kekayaan secara tidak adil dari sistem ekonomi kapitalistik yang melahirkan pola distribusi kekayaan secara tidak adil Fakta empirik menunjukkan, bahwa bukan

Fakta empirik menunjukkan, bahwa bukan karena tidak ada makanan yang karena tidak ada makanan yang membuat rakyatmembuat rakyat menderita kelaparan melainkan buruknya distribusi makanan (Ismail Yusanto). Mustafa E menderita kelaparan melainkan buruknya distribusi makanan (Ismail Yusanto). Mustafa E Nasution pun menjelaskan bahwa berbagai krisis yang melanda perekonomian dunia yang Nasution pun menjelaskan bahwa berbagai krisis yang melanda perekonomian dunia yang menyangkut sistem ekonomi kapitalis dewasa ini telah memperburuk tingkat kemiskinan menyangkut sistem ekonomi kapitalis dewasa ini telah memperburuk tingkat kemiskinan serta pola pembagian pendapatan di dalam perekonomian negara-negara yang ada, serta pola pembagian pendapatan di dalam perekonomian negara-negara yang ada, lebih-lebih lagi keadaan perekonomian di

lebih lagi keadaan perekonomian di negara-negara Islamnegara-negara Islam

Urgensi dan Tujuan Distribusi Urgensi dan Tujuan Distribusi

Islam sangat mendukung pertukaran barang dan

Islam sangat mendukung pertukaran barang dan menganggapnya produktif dan mendukungmenganggapnya produktif dan mendukung para pedangang yangg berjaln di muka bumi mencari sebagian dari karunia Allah, dan para pedangang yangg berjaln di muka bumi mencari sebagian dari karunia Allah, dan membolehkan orang memiliki modal untuk berdagang, tapi ia tetap berusaha agar membolehkan orang memiliki modal untuk berdagang, tapi ia tetap berusaha agar pertukaran barang itu berjalan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:

pertukaran barang itu berjalan atas prinsip-prinsip sebagai berikut: a.

a. Tetap Tetap mengumpulkan mengumpulkan antara antara kepentingan kepentingan individu individu dan dan kepentingankepentingan masyarakat.

masyarakat. b.

b. Antara Antara dua dua penyelenggara penyelenggara muamalat muamalat tetap tetap ada ada keadilan keadilan dan dan harus harus tetap tetap adaada kebebasan ijab kabul

kebebasan ijab kabul dalam akad-akad.dalam akad-akad. c.

c. Tetap Tetap berpengaruhnya berpengaruhnya rasa rasa cinta cinta dan dan lemah lemah lembut.lembut. d.

d. Jelas Jelas dan dan jauh jauh dari dari perselisihan.perselisihan.

Tujuan Distribusi dalam Ekonomi Islam Tujuan Distribusi dalam Ekonomi Islam

a.

a. Tujuan Tujuan Dakwah, Dakwah, yakni yakni dakwah dakwah kepada kepada Islam Islam dan dan menyatukan menyatukan hati hati kepadanya.kepadanya. b.

b. Tujuan Tujuan Pendidikan, Pendidikan, tujuan tujuan pendidikan pendidikan dalam dalam distribusi distribusi adalah adalah seperti seperti dalam dalam surahsurah at-Taubah ayat 103 yang bermaksud menjadikan insan yang berakhlak karimah.

at-Taubah ayat 103 yang bermaksud menjadikan insan yang berakhlak karimah. c.

c. Tujuan Tujuan sosial, sosial, yakni yakni memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan masyarakat masyarakat serta serta keadilan keadilan dalamdalam distribusi sehingga tidak terjadi kerusuhan dan perkelahian.

distribusi sehingga tidak terjadi kerusuhan dan perkelahian. d.

d. Tujuan Tujuan Ekonomi, Ekonomi, yakni yakni pengembangan pengembangan harta harta dan dan pembersihannya,pembersihannya, memberdayakan SDM, kesejahteraan ekonomi dan penggunaan terbaik dalam memberdayakan SDM, kesejahteraan ekonomi dan penggunaan terbaik dalam menempatkan sesuatu.

menempatkan sesuatu.

Etika Distribusi Etika Distribusi

a.

a. Selalu menghiasi Selalu menghiasi amal amal dengan dengan niat niat ibadah ibadah dan dan ikhlas.ikhlas. b.

b. Transfaran, Transfaran, dan dan barangnya barangnya halal halal serta serta tidak tidak membahayakan.membahayakan. c.

c. Adil, Adil, dan dan tidak tidak mengerjakan mengerjakan hal-hal hal-hal yang yang dilarang dilarang di di dalam dalam Islam.Islam. d.

(8)

e.

e. Tidak Tidak melakukan melakukan pameran pameran barang barang yang yang menimbulkan menimbulkan persepsi.persepsi. f.

f. Tidak pernah Tidak pernah lalai lalai ibadah ibadah karena karena kegiatan kegiatan distribusidistribusi g.

g. Larangan Larangan Ikhtikar, Ikhtikar, ikhtikar ikhtikar dilarang dilarang karena karena akan akan menyebabkan menyebabkan kenaikan kenaikan harga.harga. h.

h. Mencari Mencari keuntungan keuntungan yang yang wajar. wajar. Maksudnya Maksudnya kita kita dilarang dilarang mencari mencari keuntungankeuntungan yang semaksimal mugkin yang biasanya hanya mementingkan pribadi sendiri tanpa yang semaksimal mugkin yang biasanya hanya mementingkan pribadi sendiri tanpa memikirkan orang lain.

memikirkan orang lain. i.

i. Distribusi kekayaan Distribusi kekayaan yang yang meluas, meluas, Islam Islam mencegah mencegah penumpukan penumpukan kekayaan kekayaan padapada kelompok kecil dan menganjurkan distribusi kekayaan kepada seluruh lapisan kelompok kecil dan menganjurkan distribusi kekayaan kepada seluruh lapisan masyarakat.

masyarakat.  j.

 j. Kesamaan Sosial, maksudnya dalam pendisKesamaan Sosial, maksudnya dalam pendistribusian tidak ada diskriminasi atatribusian tidak ada diskriminasi atauu berkasta-kasta, semuanya sama dalam mendapatkan ekonomi

berkasta-kasta, semuanya sama dalam mendapatkan ekonomi

D.

D. IMPLEMENTASI ETIKA ISLAM DALAM DUNIA BISNISIMPLEMENTASI ETIKA ISLAM DALAM DUNIA BISNIS

Dalam kaitannya dengan paradigma Islam tetntang etika bisnis, maka landasan Dalam kaitannya dengan paradigma Islam tetntang etika bisnis, maka landasan filosofis yang harus dibangun dalam pribadi Muslim adalah adanya konsepsi hubungan filosofis yang harus dibangun dalam pribadi Muslim adalah adanya konsepsi hubungan manusia dengan manusia dan lingkungannya, serta hubungan manusia dengan manusia dengan manusia dan lingkungannya, serta hubungan manusia dengan Tuhannya, yang dalam bahasa agama dikenal dengan istilah (hablum minallah wa Tuhannya, yang dalam bahasa agama dikenal dengan istilah (hablum minallah wa hablumminannas). Dengan berpegang pada landasan ini maka setiap muslim yang hablumminannas). Dengan berpegang pada landasan ini maka setiap muslim yang berbisnis atau beraktifi

berbisnis atau beraktifitas apapun akan merasa atas apapun akan merasa ada kehadiran "pihak ketida kehadiran "pihak ketiga" ga" (Tuhan) di(Tuhan) di setiap aspek hidupnya. Keyakinan ini harus menjadi bagian integral dari setiap muslim setiap aspek hidupnya. Keyakinan ini harus menjadi bagian integral dari setiap muslim dalam berbisnis. Hal ini karena Bisnis dalam Islam tisak semata mata orientasi dunia dalam berbisnis. Hal ini karena Bisnis dalam Islam tisak semata mata orientasi dunia tetapi harus punya visi akhirat yang jelas. Dengan kerangka pemikiran seperti itulah tetapi harus punya visi akhirat yang jelas. Dengan kerangka pemikiran seperti itulah maka persoalan etika dalam bisnis menjadi sorotan penting dalam ekonomi Islam. maka persoalan etika dalam bisnis menjadi sorotan penting dalam ekonomi Islam.

Dalam ekonomi Islam, bis

Dalam ekonomi Islam, bisnis dan etika tidak nis dan etika tidak harus dipandang sebagai dua harus dipandang sebagai dua hal yanghal yang bertentangan, sebab, bisnis yang merupakan symbol dari urusan duniawi juga dianggap bertentangan, sebab, bisnis yang merupakan symbol dari urusan duniawi juga dianggap sebagai bagian integral dari hal-hal yang bersifat investasi akherat. Artinya, jika sebagai bagian integral dari hal-hal yang bersifat investasi akherat. Artinya, jika oreientasi bisnis dan upaya investa

oreientasi bisnis dan upaya investasi si akhirat (diniatkaakhirat (diniatkan sebagai ibadah dan merupakan sebagai ibadah dan merupakann totalitas kepatuhan kepada Tuhan), maka bisnis dengan sendirinya harus sejalan totalitas kepatuhan kepada Tuhan), maka bisnis dengan sendirinya harus sejalan dengan kaidah-kaidah moral yang berlandaskan keimanan kepada akhirat. Bahkan dengan kaidah-kaidah moral yang berlandaskan keimanan kepada akhirat. Bahkan dalam Islam, pengertian bisnis itu sendiri tidak dibatasi urusan dunia, tetapi mencakup dalam Islam, pengertian bisnis itu sendiri tidak dibatasi urusan dunia, tetapi mencakup pula seluruh kegiatan kita didunia yang "dibisniskan" (diniatkan sebagai ibadah) untuk pula seluruh kegiatan kita didunia yang "dibisniskan" (diniatkan sebagai ibadah) untuk

(9)

meraih keuntungan atau pahala akhirat. Pernyataan ini secara tegas di sebut dalam meraih keuntungan atau pahala akhirat. Pernyataan ini secara tegas di sebut dalam salah satu ayat Al-Qur'an.

salah satu ayat Al-Qur'an. “Wahai Orang

“Wahai Orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan pada suatu-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan pada suatu perniagaan (bisnis) yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab pedih ? yaitu beriman perniagaan (bisnis) yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab pedih ? yaitu beriman kepada allah & Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan hartamu, itulah kepada allah & Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan hartamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”

yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”

Ketentuan Umum Etika Bisnis Dalam Ekonomi Islam Ketentuan Umum Etika Bisnis Dalam Ekonomi Islam

1. Kesatuan (

1. Kesatuan (Tauhid/Unity Tauhid/Unity ))

Dalam hal ini adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep tauhid yang Dalam hal ini adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep tauhid yang memadukan keseluruhan aspek-aspek kehidupan muslim baik dalam bidang ekonomi, memadukan keseluruhan aspek-aspek kehidupan muslim baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial menjadi keseluruhan yang homogen, serta mementingkan konsep konsistensi politik, sosial menjadi keseluruhan yang homogen, serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh. Dari konsep ini maka islam menawarkan keterpaduan dan keteraturan yang menyeluruh. Dari konsep ini maka islam menawarkan keterpaduan agama, ekonomi, dan sosial demi membentuk kesatuan. Atas dasar pandangan ini pula agama, ekonomi, dan sosial demi membentuk kesatuan. Atas dasar pandangan ini pula maka etika dan bisnis menjadi terpadu, vertikal maupun horisontal, membentuk suatu maka etika dan bisnis menjadi terpadu, vertikal maupun horisontal, membentuk suatu persamaan yang sangat penting dalam sistem Islam.

persamaan yang sangat penting dalam sistem Islam.

2.

2. Keseimbangan Keseimbangan ((Equilibrium/Adil Equilibrium/Adil ))

Islam sangat mengajurkan untuk berbuat adil dalam berbisnis, dan melarang berbuat curang Islam sangat mengajurkan untuk berbuat adil dalam berbisnis, dan melarang berbuat curang atau berlaku

atau berlaku dzalim. Rasulullah dzalim. Rasulullah diutus Allah diutus Allah untuk membangun untuk membangun keadilan. keadilan. Kecelakaan besarKecelakaan besar bagi orang yang berbuat curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari bagi orang yang berbuat curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain meminta untuk dipenuhi, sementara kalau menakar atau menimbang untuk orang lain meminta untuk dipenuhi, sementara kalau menakar atau menimbang untuk orang selalu dikurangi. Kecurangan dalam berbisnis pertanda kehancuran bisnis tersebut, orang selalu dikurangi. Kecurangan dalam berbisnis pertanda kehancuran bisnis tersebut, karena kunci keberhasilan bisnis adalah kepercayaan.

Al-karena kunci keberhasilan bisnis adalah kepercayaan. Al- Qur’an memerintahkan kepadaQur’an memerintahkan kepada kaum muslimin untuk menimbang dan mengukur dengan cara yang benar dan jangan kaum muslimin untuk menimbang dan mengukur dengan cara yang benar dan jangan sampai melakukan kecurangan dalam bentuk pengurangan takaran dan timbangan. sampai melakukan kecurangan dalam bentuk pengurangan takaran dan timbangan. ““Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yangDan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang

(10)

benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya

benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya ””.(Q.S. al-.(Q.S. al-Isra’: 35)Isra’: 35) Dalam beraktivitas di dunia kerja dan bisnis, Islam mengharuskan untuk berbuat adil,tak Dalam beraktivitas di dunia kerja dan bisnis, Islam mengharuskan untuk berbuat adil,tak terkecuali pada pihak yang tidak disukai. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat terkecuali pada pihak yang tidak disukai. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Maidah : 8 yang artinya : “

Maidah : 8 yang artinya : “Hai orang-orang beriman,hendaklah kamu jadi orang-orang Hai orang-orang beriman,hendaklah kamu jadi orang-orang yangyang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah SWT,menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah SWT,menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-sekali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak sekali-sekali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.Berlaku adillah karena adil lebih dekat dengan takwa

adil.Berlaku adillah karena adil lebih dekat dengan takwa ”.”. 3.

3. Kehendak Kehendak Bebas Bebas ((Free Will Free Will ))

Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis islam, tetapi kebebasan itu Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis islam, tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka lebar. Tidak adanya tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka lebar. Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya. Kecenderungan manusia untuk terus menerus dengan segala potensi yang dimilikinya. Kecenderungan manusia untuk terus menerus memenuhi kebutuhan pribadinya yang tak terbatas dikendalikan dengan adanya kewajiban memenuhi kebutuhan pribadinya yang tak terbatas dikendalikan dengan adanya kewajiban setiap individu terhadap masyarakatnya melalui zakat, infak dan sedekah. setiap individu terhadap masyarakatnya melalui zakat, infak dan sedekah.

4.

4. Tanggungjawab Tanggungjawab ((Responsibility Responsibility )) Kebebasan tanpa batas adalah suatu

Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh hal yang mustahil dilakukan oleh manusia karena tidakmanusia karena tidak menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas. untuk memenuhi tuntunan menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas. untuk memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertaggungjawabkan tindakanya secara logis keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertaggungjawabkan tindakanya secara logis prinsip ini berhubungan erat dengan

prinsip ini berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan mengenai apakehendak bebas. Ia menetapkan batasan mengenai apa yang bebas dilakukan oleh manusia dengan bertanggungjawab atas semua yang yang bebas dilakukan oleh manusia dengan bertanggungjawab atas semua yang dilakukannya.

dilakukannya.

5. Kebenaran: kebajikan dan kejujuran 5. Kebenaran: kebajikan dan kejujuran

Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran lawan dari kesalahan, Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran lawan dari kesalahan, mengandung pula dua unsur yaitu

mengandung pula dua unsur yaitu kebajikan dan kejujuran. Dalam konteks bisnis kebenarankebajikan dan kejujuran. Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagia niat, sikap dan perilaku benar yang meliputi proses akad (transaksi) dimaksudkan sebagia niat, sikap dan perilaku benar yang meliputi proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh komoditas pengembangan maupun dalam proses upaya proses mencari atau memperoleh komoditas pengembangan maupun dalam proses upaya

(11)

meraih atau menetapkan keuntungan. Dengan prinsip kebenaran ini maka etika bisnis Islam meraih atau menetapkan keuntungan. Dengan prinsip kebenaran ini maka etika bisnis Islam sangat menjaga dan berlaku preventif terhadap kemungkinan adanya kerugian salah satu sangat menjaga dan berlaku preventif terhadap kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan transaksi, kerjasama atau perjanjian dalam bisnis.

pihak yang melakukan transaksi, kerjasama atau perjanjian dalam bisnis.

Tingkatan Aplikasi Etika Bisnis Dalam Ekonomi Islam Tingkatan Aplikasi Etika Bisnis Dalam Ekonomi Islam

Adapun penerapan etika bisnis dapat dilakukan pada

Adapun penerapan etika bisnis dapat dilakukan pada tiga tingkatan, yaitu; individual,tiga tingkatan, yaitu; individual, organisasi, dan sistem. Pertama, pada tingkat individual, etika bisnis mempengaruhi organisasi, dan sistem. Pertama, pada tingkat individual, etika bisnis mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang atas tanggungjawab pribadinya dan kesadaran sendiri, pengambilan keputusan seseorang atas tanggungjawab pribadinya dan kesadaran sendiri, baik sebagai penguasa maupun manajer. Kedua, pada tingkat organisasi, seseorang sudah baik sebagai penguasa maupun manajer. Kedua, pada tingkat organisasi, seseorang sudah terikat kepada kebijakan perusahaa

terikat kepada kebijakan perusahaan n dan persepsi perusahaan tentang tanggudan persepsi perusahaan tentang tanggungjawabngjawab sosialnya. Ketiga, pada tingkat sistem, seseorang menjalankan kewajiban atau tindakan sosialnya. Ketiga, pada tingkat sistem, seseorang menjalankan kewajiban atau tindakan berdasarkan sistem etika tertentu.

berdasarkan sistem etika tertentu.

Realitasnya, para pelaku bisnis sering tidak mengindahkan etika. Nilai moral yang Realitasnya, para pelaku bisnis sering tidak mengindahkan etika. Nilai moral yang selaras dengan etika bisnis, misalnya toleransi, kesetiaan, kepercayaan, persamaan, emosi selaras dengan etika bisnis, misalnya toleransi, kesetiaan, kepercayaan, persamaan, emosi atau religiusitas hanya dipegang oleh pelaku bisnis yang kurang berhasil dalam berbisnis. atau religiusitas hanya dipegang oleh pelaku bisnis yang kurang berhasil dalam berbisnis. Sementara para pelaku bisnis yang sukses memegang prinsip-prinsip bisnis yang tidak Sementara para pelaku bisnis yang sukses memegang prinsip-prinsip bisnis yang tidak bermoral, misalnya maksimalisasi laba, agresivitas, individualitas, semangat persaingan, dan bermoral, misalnya maksimalisasi laba, agresivitas, individualitas, semangat persaingan, dan manajemen konflik.

Referensi

Dokumen terkait

hanya pasrah. Padahal saat itu beliau baru saja menjalani operasi kanker rahim. Penyakit-penyakit tersebut tidak lantas membuat beliau menyerah, tetapi justru beliau semakin

Berdasarkan tahapan SDLC yang dilakukan dengan penekanan pengembangan SIMPONI UAJY pada fitur-fitur yang belum ada pada SIMPONI UAJY versi terdahulu dan sistem

Dasar teoritis manajemen publik baru perlu dipertimbangkan lebih detail, terutama seperti teori di belakang model administrasi tradisional yang dikritik dalam bab

Sedangkan nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar

meningkatkan motivasi kerja guru di SMA Negeri 2 Malang, terutama adalah masalah waktu pertemuan untuk supervisi observasi kelas dan supervisi pertemuan individu

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh likuiditas, fixed asset intensity, market to book ratio, dan ukuran perusahaan terhadap keputusan perusahaan melakukan

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan mengikuti prosedur penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan pada kelas tertentu dengan tujuan untuk

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu gayas atau larva hama Oryctes rhinoceros , cendawan Isolat Lokal Lombok Metarrhizium anisopliae dalam bentuk