BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
A. LaLatatar Br Belelakakanangg In
Indodonenesia sia memmemiliiliki ki kekekaykayaan aan alalam am yayang ng memelimlimpapah, h, mumulai lai dadariri tanam
tanaman herbal an herbal sampai mineral tersimpasampai mineral tersimpan n dalam negeri ini. Di dalam negeri ini. Di zaman yangzaman yang berkembang seperti
berkembang seperti sekarang ini, sekarang ini, telah telah banyak Ilmuwan banyak Ilmuwan bahkan Mahasiswabahkan Mahasiswa dari berbagai universitas berlomba-lomba untuk mengembangkan tanaman dari berbagai universitas berlomba-lomba untuk mengembangkan tanaman obat.
obat. Di
Di IndIndoneonesia sia terterdapdapat at berberbagbagai ai macmacam am tumtumbuhbuhan an obaobat t yanyang g telatelahh diteliti oleh para ahli yang mana sampai sekarang telah tercantum dalam diteliti oleh para ahli yang mana sampai sekarang telah tercantum dalam buku-buku
buku-buku maupun maupun artikel-artikel artikel-artikel obat obat tradisional. tradisional. TumbTumbuhan uhan obat obat atauatau yang biasa dikenal dengan obat herbal adalah sediaan obat baik berupa obat yang biasa dikenal dengan obat herbal adalah sediaan obat baik berupa obat tradisional, fitofarmaka, maupun simplisia yang berasal dari alam bahan tradisional, fitofarmaka, maupun simplisia yang berasal dari alam bahan alam yang dikeringkan!.
alam yang dikeringkan!. tambahin lagi yaaa...!
tambahin lagi yaaa...!
B
B.. TTuujjuuaann a.
a. MengeMengetahui ctahui cara persara persiapan piapan pemilihemilihan tanaan tanaman unman untuk dtuk di"adiki"adikan siman simplisia.plisia. b.
b. Mengetahui cara pembuatan simplisia yang baik.Mengetahui cara pembuatan simplisia yang baik. c.
c. MenMengetgetahuahui stani standardardisdisasi daasi dari suari suatu simtu simpliplisia.sia.
C.
C. PerPerumuumusasan n MaMasalsalahah a.
a. #agaimana cara persiapan pemilihan tanaman untuk di"adikan simplisia$#agaimana cara persiapan pemilihan tanaman untuk di"adikan simplisia$ b.
b. #agaimana cara pembuatan simplisia yang baik$#agaimana cara pembuatan simplisia yang baik$ c.
c. %pa sa"a standardisasi dari suatu simplisia$%pa sa"a standardisasi dari suatu simplisia$
BAB II
BAB II
KEAN!KA TE"I
KEAN!KA TE"I
A. #$m%l$s$a
&implisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun "uga dan kecuali diyatakan lain simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. &implisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan atau mineral.
'enis &implisia
a. &implisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. (ang dimaksud dengan eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya.
b. &implisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
c. &implisia mineral atau pelikan adalah simplisia yang berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan
cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
)ntuk men"amin keseragaman senyawa aktif, keamanan maupun kegunaannya, maka simplisia harus memenuhi persyaratan minimal. Dan untuk memenuhi persyarata minimal tersebut, ada beberapa faktor yang berpengaruh, antara lain adalah *
+. #ahan baku simplisia.
. roses pembuatan simplisia termasuk cara penyimpanan bahan baku simplisia.
. /ara pengepakan dan penyimpanan simplisia. B. Pembuatan #$m%l$s$a #ecara Umum
+. #ahan #aku
Tanaman obat yang men"adi sumber simplisia nabati, merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mutu simplisia. &ebagai sumber simplisia, tanaman obat dapat berupa tumbuhan liar atau berupa tanaman budidaya. Tumbuhan liar adalah tumbuhan yang tumbuh
dengan sendirinya di hutan atau tempat lain, atau tanaman yang senga"a ditanam dengan tu"uan lain, misalnya sebagai tanaman hias, tanaman pagar, tetapi bukan dengan tu"uan untuk memproduksi simplisia. Tanaman budidaya adalah tanaman yang senga"a ditanam untuk tu"uan produksi simplisia. Tanaman simplisia dapat ditanam dan ditemukan di perkebunan yang luas, dapat diusahakan oleh petani secara kecil-kecilan berupa tanaman tumpang sari atau Tanaman 0bat 1eluarga. Tanaman 0bat 1eluarga adalah pemanfaatan pekarangan yang senga"a digunakan untuk menanam tumbuhan obat.
. Dasar embuatan &implisia
a. &implisia Dibuat Dengan /ara engeringan
embuatan simplisia dengan cara ini dilakukan dengan pengeringan cepat, tetapi dengan suhu yang tidak terlalu tinggi. engeringan yang terlalu lama akan mengakibatkan simplisia yang diperoleh ditumbuhi kapang. engeringan dengan suhu yang tinggi akan mengakibatkan perubahan kimia pada kandungan senyawa aktifnya. )ntuk mencegah hal tersebut, untuk simplisia yang memerlukan pera"angan perlu diatur pan"ang pera"angannya, sehingga diperoleh tebal irisan yang pada pengeringan tidak mengalami kerusakan.
b. &implisia Dibuat Dengan 2ermentasi
roses fermentasi dilakukan dengan seksama, agar proses tersebut tidak berkelan"utan kearah yang tidak diinginkan.
c. &implisia Dibuat Dengan roses 1husus
embuatan simplisia dengan penyulingan, pengentalan eksudat nabati, penyaringan sari air dan proses khusus lainnya dilakukan dengan berpegang pada prinsip bahwa pada simplisia yang dihasilkan harus memiliki mutu sesuai dengan persyaratan. d. &implisia ada roses embuatan Memerlukan %ir
ati, talk dan sebagainya pada proses pembuatannya memerlukan air. %ir yang digunakan harus terbebas dari pencemaran serangga, kuman patogen, logam berat dan lain-lain. . Tahap embuatan
senyawa aktif dalam kondisi tinggi, sehingga mempunyai mutu yang terbaik. /ontoh tanaman yang diambil daun pucuk ialah kumis kucing Orthosiphon starnineus!.
4. Tanaman yang pada saat panen diambil daun yang telah tua, daun yang diambil dipilih yang telah membuka sempurna dan terletak di bagian cabang atau batang yang menerima sinar matahari sempurna. ada daun tersebut ter"adi kegiatan asimilasi yang sempurna. /ontoh panenan ini misal sembung Blumea balsamifera!.
6. Tanaman yang pada saat panen diambil kulit batang, pengambilan dilakukan pada saat tanaman telah cukup umur. %gar pada saat pengambilan tidak mengganggu pertumbuhan, sebaiknya dilakukan pada musim yang menguntungkan pertumbuhan antara lain
men"elang musim kemarau.
7. Tanaman yang pada saat panen diambil umbi lapis, pengambilan dilakukan pada saat umbi mencapai besar maksimum dan pertumbuhan pada bagian di atas tanah berhenti misalnya bawang
merah Allium cepa!.
8. Tanaman yang pada saat panen diambil rimpangnya, pengambilan dilakukan pada musim kering dengan tanda-tanda mengeringnya bagian atas tanaman. Dalam keadaan ini rimpang dalam keadaan besar maksimum. anen dapat dilakukan dengan tangan, menggunakan alat atau menggunakan mesin. Dalam ha+ ini keterampilan pemetik diperlukan, agar diperoleh simplisia yang benar, tidak tercampur dengan bagian lain dan tidak merusak
tanaman induk. %lat atau mesin yang digunakan untuk memetik perlu dipilih yang sesuai. %lat yang terbuat dari logam sebaiknya
tidak digunakan bila diperkirakan akan merusak senyawa aktif simplisia seperti fenol, glikosida dan sebagainya.
b. &ortasi #asah
&ortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, bahan- bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang
telah rusak, serta pengotor lainnya harus dibuang. Tanah mengandung bermacam-macam mikroba dalam "urnlah yang tinggi, oleh karena itu pembersihan simplisia dari tanah yang terikut dapat mengurangi "umlah mikroba awal.
c. encucian
encucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang melekat pada bahan simplisia. encucian dilakukan dengan air bersih, misalnya air dari mata air, air sumur atau air %M. #ahan simplisia yang mengandung zat yang mudah larut di dalam air yang mengalir, pencucian agar dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin. Menurut 2razier +98:!, pencucian sayur-sayuran satu kali dapat menghilangkan 6; dari "umlah mikroba awal, "ika dilakukan pencucian sebanyak tiga kali, "umlah mikroba yang tertinggal hanya 4; dari "umlah mikroba awal. encucian tidak dapat membersihkan simplisia dari semua mikroba karena air pencucian yang digunakan biasanya mengandung "uga se"umlah mikroba. /ara sortasi dan pencucian sangat mempengaruhi "enis dan "umlah rnikroba awal simplisia. Misalnya "ika air yang digunakan untuk pencucian kotor, maka "umlah mikroba pada permukaan bahan simplisia dapat bertambah dan air yang terdapat pada permukaan bahan tersebut dapat mempercepat pertumbuhan mikroba. #akteri yang terdapat dalam air adalah Pseudomonas sp., Proteus sp., Micrococcus sp., Bacillus sp., Streptococcus sp., nterobacter sp. dan scherishia sp. ada simplisia< akar, batang, atau buah dapat pula dilakukan pengupasan kulit luarnya untuk mengurangi "umlah mikroba awal karena sebagian besar "umlah mikroba biasanya terdapat pada permukaan bahan simplisia. #ahan yang telah dikupas tersebut mungkin tidak
memerlukan pencucian "ika cara pengupasannya dilakukan dengan tepat dan bersih.
d. era"angan
#eberapa "enis bahan simplisia perlu mengalami proses pera"angan. era"angan bahan simplisia dilakukan untuk
mempermudah proses pengeringan, pengepakan dan penggilingan. Tanaman yang baru diambil "angan langsung dira"ang tetapi di"emur dalam keadaan utuh selama + hari. era"angan dapat dilakukan dengan pisau, dengan alat mesin pera"ang khusus sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan ukuran yang dikehendaki.
&emakin tipis bahan yang akan dikeringkan, semakin cepat penguapan air, sehingga mempercepat waktu pengeringan. %kan tetapi irisan yang terlalu tipis "uga dapat menyebabkan berkurangnya atau hilangnya zat berkhasiat yang mudah menguap. &ehingga mempengaruhi komposisi bau dan rasa yang diinginkan. 0leh karena itu bahan simplisia seperti temulawak, temugiring, "ahe, kencur dan bahan se"enis lainnya dihindari pera"angan yang terlalu tipis untuk mencegah berkurangnya kadar minyak atsiri. &elama pera"angan seharusnya "umlah mikroba tidak bertambah. en"emuran sebelum pera"angan diperlukan untuk mengurangi pewarnaan akibat reaksi antara bahan dan logam pisau.
engeringan dilakukan dengan sinar matahari selama satu hari. e. engeringan
Tu"uan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Dengan mengurangi kadar air dan menghentikan reaksi enzimatik dapat mencegah penurunan mutu atau perusakan simplisia. %ir yang masih tersisa dalam simplisia pada kadar tertentu dapat men"adi media pertumbuhan kapang dan "asad renik lainnya. =nzim tertentu dalam sel, masih dapat beker"a, menguraikan senyawa aktif sesaat setelah sel mati dan selama bahan simplisia tersebut masih mengandung kadar air tertentu. ada tumbuhan yang masih hidup pertumbuhan kapang dan reaksi enzimatik yang dapat merusak simplisia tidak ter"adi karena adanya keseimbangan antara proses-proses metabolisme, yakni proses
sintesis, transformasi dan penggunaan isi sel. 1eseimbangan ini segera hilang setelah sel tumbuhan mati. &ebelum bahan simplisia dikeringkan, terlebih dahulu dilakukan proses stabilisasi yaitu proses untuk menghentikan reaksi enzimatik. /ara yang lazim dilakukan yakni dengan merendam bahan simplisia dengan etanol 8>; atau dengan mengaliri uap panas. Dari hasil penelitian selan"utnya diketahui bahwa reaksi enzimatik tidak berlangsung bila kadar air dalam simplisia kurang dari +>;.
engeringan simplisia dilakukan dengan menggunakan sinar matahari atau menggunakan suatu alat pengering. ?al-ha+ yang perlu diperhatikan selama proses pengeringan adalah suhu pengeringan, kelembaban udara, aliran udara, waktu pengeringan dan luas permukaan bahan. ada pengeringan bahan simplisia, tidak dian"urkan rnenggunakan alat dari plastik. &elama proses pengeringan bahan simplisia, faktor-faktor tersebut harus diperhatikan agar dapat diperoleh simplisia kering yang tidak mudah mengalami kerusakan selama penyimpanan. /ara pengeringan yang salah dapat mengakibatkan ter"adinya @2ace hardening@, yakni bagian luar bahan sudah kering sedangkan bagian dalamnya masih basah. ?al ini dapat disebabkan oleh irisan bahan simplisia yang terlalu tebal, suhu pengeringan yang terlalu tinggi, atau oleh suatu keadaan lain yang menyebabkan penguapan air pada permukaan bahan "auh lebih cepat daripada difusi air dari dalam ke permukaan tersebut, sehingga permukaan bahan men"adi keras dan menghambat pengeringan selan"utnya. @2ace hardening@ dapat mengakibatkan kerusakan atau kebusukan di bagian dalarn bahan yang dikeringkan.
&uhu pengeringan tergantung kepada bahan simplisia dan cara pengeringannya. #ahan simplisia dapat dikeringkan pada suhu >A sampai 9>A/, tetapi suhu yang terbaik adalah tidak melebihi 7>A/. #ahan simplisia yang mengandung senyawa aktif yang tidak tahan panas atau mudah menguap harus dikeringkan pada suhu serendah mungkin, misalnya >A sampai 46A/, atau dengan cara
pengeringan vakum yaitu dengan mengurangi tekanan udara di dalam ruang atau lemari pengeringan, sehingga tekanan kira-kira 6 mm?g. 1elembaban "uga tergantung pada bahan simplisia, cara pengeringan, dan tahap-tahap selama pengeringan. 1elembaban akan menurun selama berlangsungnya proses pengeringan. #erbagai cara pengeringan telah dikenal dan digunakan orang. ada dasarnya dikenal dua cara pengeringan yaitu pengeringan secara alamiah dan buatan.
&. engeringan %lamiah.
Tergantung dari senyawa aktif yang dikandung dalam bagian tanaman yang dikeringkan, dapat dilakukan dua cara pengeringan *
a. Dengan panas sinar matahari langsung. /ara ini dilakukan untuk mengeringkan bagian tanaman yang relatif keras seperti kayu, kulit kayu, bi"i dan sebagainya, yang rnengandung senyawa aktif yang relatif stabil. engeringan dengan sinar matahari yang banyak dipraktekkan di Indonesia ini merupakan suatu cara yang mudah dan murah, yang dilakukan dengan cara membiarkan bagian yang telah dipotong-potong di udara terbuka di atas tampah-tampah tanpa kondisi yang terkontrol seperti suhu, kelembaban dan aliran udara. Dengan cara ini kecepatan pengeringan sangat tergantung kepada keadaan iklim, sehingga cara ini hanya baik dilakukan di daerah yang udaranya panas atau kelembabannya rendah, serta tidak turun hu"an. ?u"an atau cuaca yang mendung dapat memperpan"ang waktu pengeringan sehingga memberi kesempatan pada kapang atau mikroba lainnya untuk tumbuh sebelum simplisia tersebut kering. 2BID/ 2ood Technology Development /enter I#! telah merancang dan membuat suatu alat pengering dengan menggunakan sinar matahari, sinar matahari tersebut ditampung pada
permukaan yang gelap dengan sudut kemiringan tertentu. anas ini kemudian dialirkan keatas rak-rak pengering yang diberi atap tembus cahaya di atasnya sehingga rnencegah bahan men"adi basah "ika tiba-tiba turun hu"an. %lat ini telah digunakan untuk mengeringkan singkong yang telah dira"ang dengan demikian dapat pula digunakan untuk mengeringkan simplisia.
b. Dengan diangin-anginkan dan tidak dipanaskan dengan sinar matahari langsung. /ara ini terutama digunakan untuk mengeringkan bagian tanaman yang lunak seperti bunga, daun, dan sebagainya dan mengandung senyawa
aktif mudah menguap. . engeringan #uatan
1erugian yang mungkin ter"adi "ika melakukan pengeringan dengan sinar matahari dapat diatasi "ika melakukan pengeringan buatan, yaitu dengan menggunakan suatu alat atau mesin pengering yang suhu kelembaban, tekanan dan aliran udaranya dapat diatur. rinsip pengeringan buatan adalah sebagai berikut* Cudara dipanaskan oleh suatu sumber panas seperti lampu, kompor, mesin disel atau listrik, udara panas dialirkan dengan kipas ke dalam ruangan atau lemari yang berisi bahan yang akan dikeringkan yang telah disebarkan di atas rak-rak pengering. Dengan prinsip ini dapat diciptakan suatu alat pengering yang sederhana, praktis dan murah dengan hasil yang cukup baik.
Dengan menggunakan pengeringan buatan dapat diperoleh simplisia dengan mutu yang lebih baik karena pengeringan akan lebih merata dan waktu pengeringan akan lebih cepat, tanpa dipengaruhi oleh keadaan cuaca. &ebagai contoh misalnya "ika kita membutuhkan waktu sampai hari untuk pen"emuran dengan sinar matahari sehingga diperoleh simplisia kering dengan kadar air +>; sampai +;, dengan menggunakan suatu alat pengering dapat diperoleh simplisia dengan kadar air yang sama dalam waktu 7 sampai : "am.
Daya tahan suatu simplisia selama penyimpanan sangat tergantung pada "enis simplisia, kadar airnya dan cara penyimpanannya. #eberapa simplisia dapat tahan lama dalam penyimpanan "ika kadar airnya diturunkan 4 sampai :;, sedangkan simplisia lainnya rnungkin masih dapat tahan selama penyimpanan dengan kadar air +> sampai +;.
f. &ortasi 1ering
&ortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia. Tu"uan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak
diinginkan dan pengotor-pengotor lain yang masih ada dan tertinggal pada simplisia kering. roses ini dilakukan sebelum sirnplisia dibungkus untuk kernudian disimpan.
g. enyimpanan dan engepakan
&implisia dapat rusak dan berubah mutunya karena berbagai faktor luar dan dalam, antara lain *
&. /ahaya * &inar dari pan"ang gelombang tertentu dapat menimbulkan perubahan kimia pada simplisia, misalnya isomerisasi, polimerisasi, rasemisasi dan sebagainya.
'. 0ksigen udara * &enyawa tertentu dalam simplisia dapat mengalami perubahan kimiawi oleh pengaruh oksigen udara dan ter"adi oksidasi< perubahan ini dapat berpengaruh pada bentuk simplisia< misalnya, yang semula cair dapat berubah
men"adi kental atau padat, berbutir-butir dan sebagainya. (. Eeaksi kimia intern * erubahan kimiawi dalam simplisia
yang dapat disebabkan oleh reaksi kimia intern, misalnya oleh enzim, polimerisasi, oto-oksidasi dan sebagainya.
). Dehidrasi * %pabila kelembaban luar lebih rendah dari simplisia, maka simplisia secara perlahan-lahan akan kehilangan sebagian airnya sehingga rnakin lama makin mengecil kisut!.
*. enyerapan air * &implisia yang higroskopik, misalnya agar-agar, bila disimpan dalam wadah yang terbuka akan menyerap udara sehingga men"adi agak basah atau mencair.
+. engotor * engotor pada simplisia dapat disebabkan oleh berbagai sumber, misalnya debu atau pasir, ekskresi hewan, bahan-bahan asing misalnya minyak yang tertumpah! dan
fragmen wadah karung goni!.
,. &erangga * &erangga dapat menimbulkan kerusakan dan pengotoran pada simplisia, baik oleh bentuk ulatnya maupun oleh bentuk dewasanya. engotor tidak hanya berupa kotoran serangga, tetapi "uga sisa-sisa metamorfosa seperti cangkang telur, bekas kepompong, anyaman benang bungkus kepompong, bekas kulit serangga dan sebagainya.
-. 1apang * #ila kadar air dalam simplisia terlalu tinggi, maka simplisia dapat berkapang. 1erusakan yang timbul tidak hanya terbatas pada "aringan simplisia, tetapi "uga akan merusak susunan kimia zat yang dikandung dan malahan dari kapangnya dapat mengeluarkan zat yang bersifat toksik yang dapat mengganggu kesehatan.
C. Met/lg$ /an Parameter #tan/ar/$sas$ #$m%l$s$a
%da tiga parameter standardisasi simplisia sebagai bahan baku yang diperlukan dalam analisa mutu simplisia, yaitu *
&. engu"ian endahuluan 1ebenaran &implisia! * a. engu"ian 0rganoleptik
Dilakukan dengan tu"uan untuk mengetahui kekhususan bau dan rasa simplisia yang diu"i.
b. engu"ian Makroskopik
Dilakukan dengan menggunakan kaca pembesar atau tanpa alat, untuk mencari kekhususan morfologi, ukuran dan warna simplisia yang diu"i.
c. engu"ian Mikroskopik
Dilakukan dengan menggunakan mikroskop yang dera"at pembesarannya disesuaikan dengan keperluan. &implisia yang diu"i dapat berupa sayatan maupun serbuk. Tu"uannya adalah untuk mencari unsur-unsur anatomi "aringan yang khas. Dari pengu"ian ini akan diketahui "enis simplisia berdasarkan
fragmen pengenal yang spesifik bagi masing-masing simplisia.
&erbuk yang diperiksa adalah serbuk yang homogen dengan dera"at kehalusan 4F+: yang dipersyaratkan oleh MMI.
. arameter Gon &pesifik *
a. enetapan kadar air dengan destilasi
Tu"uan dari penetapan kadar air adalah utuk mengetahui batasan maksimal atau rentang besarnya kandungan air dalam bahan. ?al ini terkait dengan kemurnian dan adanya kontaminan dalam simplisia tersebut. Dengan demikian, penghilangan kadar air hingga "umlah tertentu berguna untuk memperpan"ang daya tahan bahan selama penyimpanan. &implisia dinilai cukup aman bila mempunyai kadar air kurang dari +>;. enetapan kadar air
dapat dilakukan dengan cara yaitu Metode Titrimetri, Metode %zeotropi dan Metode Hravimetri.
b. enetapan susut pengeringan
&usut pngeringan adalah kadar bagian yang menguap pada suatu zat, kecuali dinyatakan lain, suhu penetapan adalah +>6A/, dikeringkan pada suhu penetapan hingga bobot tetap. 'ika suhu lebur zat lebih rendah dari suhu penetapan, maka pengeringan dilakukan pada suhu antara 6A/ dan +>A/ dibawah suhu leburnya selama + sampai "am, kemudian pada suhu penetapan selama waktu yang ditentukan atau hingga bobot tetap. &usut pengeringan bobot awal J bobot akhir! F bobot awal K +>>; c. enetapan kadar abu
enetapan kadar abu merupakan cara untuk mengetahui sisa yang tidak menguap dari suatu simplisia pada pembakaran. ada penetapan kadar abu total, abu dapat berasal dari bagian "aringan tanaman sendiri atau dari pengotor lain misalnya pasir atau tanah.
d. enetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam
Ditu"ukan untuk mengetahui "umlah pengotor yang berasal dari pasir atau tanah silikat.
e. enetapan kadar sari yang larut dalam air
engu"ian ini dimaksudkan untuk mengetahui "umlah senyawa yang dapat tersari dengan air dari suatu simplisia.
engu"ian ini dimaksudkan untuk mengetahui "umlah senyawa yang dapat tersari dengan etanol dari suatu simplisia.
g. )"i cemaran mikroba
)"i %flatoksin, bertu"uan untuk mengetahui cemaran aflatoksin yang dihasilkan oleh "amur Aspergillus flavus.
)"i %ngka 5empeng Total, untuk mengetahui "umlah mikrobaFbakteri dalam sampel. #atasan angka lempengan total yang ditetapkan oleh 1ementrian 1esehatan yaitu +>A/2)Fgram.
)"i %ngka 1apang, untuk mengetahui adanya cemaran kapang, batasan angka lempeng total yang ditetapkan oleh 1emenkes
yaitu +>4A/2)Fgram. . arameter &pesifik *
Identifikasi kimia terhadap senyawa yang disari
arameter ini digunakan untuk mengetahui identitas kimia dari simplisia. )"i kandungan kimia simplisia digunakan untuk menetapkan kandungan senyawa tertentu dari simplisia. #iasanya dilakukan dengan analisa kromatografi lapis tipis 15T!. &ebelum dilakukan 15T perlu dilakukan preparasi dengan penyarian senyawa kimia aktif dari simplisia yang masih kasar. 1andungan kimia simplisia nabati pada umumnya dapat dikelompokkan sebagai berikut * minyak atsiri, karotenoid, steroid, triterpenoid, alkaloid, asam lemak, senyawa fenolik fenol-fenol, asam fenolat, fenil propanolol, flavonoid, antrakuinon, antosianin, Kanton! asam organik, glikosida, saponin, tani, karbohidrat dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
DA0TA PU#TAKA
%dfa, M. >>7. !"Metoksi# $"%idroksi &umarin dari 'aun Pacar Air ()mpatiens balsamina *+, Ber-arna Merah# online!, http*FFrepository.usu.ac.idFbitstreamF+4678:9F+8>8F7F%bstract.pdf, diakses > Mei >+>!.
%nonim. +9:6. Cara Pembuatan Simplisia. 'akarta * Departemen 1esehatan Eepublik Indonesia.
%nonim. +996. .armakope )ndonesia edisi )/ . 'akarta * Departemen 1esehatan Eepublik Indonesia.
%nonim. >>8. &arakterisasi Simplisia dan )solasi Sen0a-a Antosianin dari Bunga Tanaman Pacar Air )mpatiens balsamina *inn+,# online!,
http*FFgradienfmipaunib.files.wordpress.comF>>:F>8Fmorina.pdf, diakses > Mei >+>!.
Departemen 1esehatan Eepublik Indonesia. +9:8. Analisis Obat Tradisional . 'akarta * Direktorat 'endral engawasan 0bat dan Makanan.
?arborne, '.#. +9:8. Metode .itokimia# Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan, #andung * IT#.
Mukher"ee, .1. >>. 1ualit0 Control of %erbal 'rugs# An Approach To valuation Ouf Botanicals. Gew Delhi * #usiness ?orizons.