• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memperbaiki Kerusakan Sistem Suspensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Memperbaiki Kerusakan Sistem Suspensi"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

MEMPERBAIKI KERUSAKAN

PADA SISTEM SUSPENSI

Untuk Sekolah Menengah Kejuruan

Bidang Keahlian : Teknik Mesin

Program Keahlian : Teknik Mekanik Otomotif

Berdasarkan Kurikulum SMK yang Disempurnakan

(Kurikulum SMK Edisi 1999)

Penyusun : Drs. I Ketut Sumita

Editor :

Sasongko Leksono A.P, ST

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU TEKNOLOGI

(2)

KATA PENGANTAR

Modul ini diterbitkan untuk menjadi bahan ajar pada SMK Bidang Keahlian Teknik Mesin, memenuhi tuntutan pelaksanaan Kurikulum SMK yang disempurnakan (Kurikulum SMK edisi 1999).

Dalam pemakaian modul ini, tetap diharapkan berpegang kepada azas keluwesan, azas kesesuaian dan azas keterlaksanaan sesuai dengan karakteristik kurikulum SMK yang disempurnakan.

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penulisan naskah bahan ajar ini.

Jakarta, Agustus 2000 Direktur

Pendidikan Menengah Kejuruan

Dr. Ir. Gatot Hari Priowiryanto NIP 130675814

(3)

PROFIL KOMPETENSI TAMATAN

PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF

I. Memperbaiki kerusakan chasis dan pemindah tenaga I1. Menggunakan dan merawat peralatan perbaikan chasis dan pemindah tenaga I2. Memperbaiki kerusakan pada sistem kemudi manual I3. Memperbaiki kerusakan pada sistem suspensi I4. Memperbaiki kerusakan roda dan geometri roda dengan alat konvensional I5. Memperbaiki kerusakan pada sistem rem mekanis dan hidrolis I6. Memperbaiki kerusakan kopling dan kelengkapannya I7. Memperbaiki kerusakan transmisi manual dan kelengkapannya I8. Memperbaiki kerusakan poros propeler & sambungan universal I9. Memperbaiki kerusakan penggerak aksel dan differensial

(4)

DAFTAR ISI

JUDUL MODUL

Kata pengantar ... i

Struktur Profil Kompetensi Tamatan ... ii

Daftar Isi ... iii

Pendahuluan ... iv

Petunjuk penggunaan modul ... vi

(5)

PENDAHULUAN

Suspensi pada kendaraan bermotor merupakan hal yang cukup menberikan kontribusi yang besar bagi keamanan dan kenyamanan dalam berkendara,

Dalam perkembangan dunia Otomotif ditanah air yang cukup pesat dan ini dapat dilihat dengan banyaknya produksi kendaraan bermotor ditanah air serta adanya import langsung dari negeri asalnya baik dalam bentuk utuh maupun dalam bentuk terurai,

Dan sudah barang tentu hasil produk dari masing-masing pabrik akan menonjolkan hasil produksi yang hemat bahan bakar, ramah lingkungan serta aman dan nyaman untuk dikendarai,

Berkaitan dengan kriteria aman dan nyaman untuk dikendarai maka disini sebuah mobil memerlukan beberapa pendukung yang memadai, salah satunya adalah adanya suspensi yang baik yang dapat beroperasi pada kondisi jalan yang rata maupun tidak rata / bergelombang sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengendaranya.

Sejalan dengan kondisi tersebut maka perlu adanya suatu pendukung baik itu berupa pengetahuan maupun ketrampilan yang dapat mensuport kegiatan belajar sehingga peserta belajar dapat mendapat bekal yang memadai untuk masuk kedalam dunia kerja khususnya dibidang Otomotif.

Manfaat mempelajari modul Suspensi

Setelah memepelajari modul ini manfaat yang diperoleh para peserta belajar :  Pengetahuan tentang Sistem Suspensi dan kelengkapannya

 Ketrampilan bongkar pasang berbagai jenis suspensi

 Pengaruh kerusakan suspensi terhadap sifat jalannya kendaraan serta keamanan dan kenyamanan

 Pengaruh kerusakan komponen suspensi terhadap komponen lain seperti roda, kemudi dan badan mobil

(6)

TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari modul ini, peserta belajar diharapkan dapat :

 Mengetahui fungsi dari berbagai jenis dan konstruksi suspensi pada kendaraan

 Mengetahui cara kerja dan sifat – sifat dari berbagai jenis dan konstruksii

suspensi pada kendaraan

 Mengetahui komponen dari berbagai jenis suspensi

 Memperbaiki kerusakan – kerusakan yang terjadi pada suspensi baik jenis

(7)

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Modul ini dipersiapkan bagi peserta belajar SMK yang terkait dalam hal ini kelompok Teknologi, tapi tidak menutup kemungkinan bagi siapa saja yang berminat terhadap dunia Otomotif dapat juga mempelajari modul ini.

Dalam pembelajaran modul ini dibagi dalam beberapa tahapan yang meliputi lembar informasi berupa materi teori dan informasi praktik berupa materi praktik yang tersaji secara sistimatis dan berurutan, dalam modul ini juga telah dipersiapkan adanya lembar tugas, lembar evaluasi dan lembar jawaban yang harus dikerjakan oleh peserta belajar.

Dalam proses pembelajaran peserta belajar diharapkan dapat mempelajari modul ini secara mandiri dan jika ada kesulitan dapat berkonsultasi dengan guru pembimbing atau pihak yang berkompeten dalam bidangnya.

Dalam proses pembelajaran peserta belajar harus menggunakan alat bantu belajar yang dapat berupa model, benda asli, wallchart dan yang lainnya yang dituntut oleh modul ini, sehingga hasilnya diharapkan dapat lebih membawa dampak yang lebih banyak terhadap peserta belajar, terutama dalam proses pembelajaran praktik.

Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa proses pembelajaran dalam penggunaan modul ini adalah peserta harus memperhatikan masalah keselamatan kerja dan kebersihan tempat kerja sehingga hal-hal yang tidak diinginkan seperti adanya kecelakaan kerja tidak sampai terjadi.

(8)

KEGIATAN BELAJAR 1

SUSPENSI AKSEL RIGID

TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Peserta belajar dapat:

 Memahami fungsi suspensi

 Mengerti konstruksi dan cara kerja suspensi aksel rigid

(9)

Suspensi merupakan bagian kendaraan yang menghubungkan bodi kendaraan dengan roda. Konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga kendaraan dapat berjalan dengan nyaman dan aman.

Untuk itu maka suspensi harus dapat:

 Mengantar gerakan roda

 Memungkinkan roda tetap menapak pada jalan

 Mengabsorsikan dan meredam getaran bodi akibat kondisi jalan

 Meneruskan gaya pengemudian dan pengereman

Sifat – sifat:

 Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain

 Konstruksi sederhana, perawatan mudah

 Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda

 Memerlukan ruang pemegasan yang besar

 Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang)

 Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan kurang).

 Bodi sedikit miring pada saat belok

Penggunaan:

Aksel belakang tanpa / dengan penggerak roda (kendaraan ringan dan berat), aksel depan (kendaraan berat) tanpa / dengan penggerak.

(10)

Macam – macam Suspensi Aksel Rigid

1. Aksel Canggah

Ujung aksel berbentuk seperti canggah atau garpu yang dihubungkan sumbu king pin dengan spindel.

Penggunaan: Aksel dilepas kendaraan berat

2. Aksel kepalan tinju

Ujung aksel berbentuk seperti kepalan tinju yang dihubungkan sumbu king dengan spindel

(11)

3. Aksel Pipa Berpegas Koil

Lengan – lengan berfungsi untuk mengantar gerakan roda (pegas koil

tidak dapat menerima beban horisontal) arah memanjang dan melintang.

Penggunaan: Aksel depan / belakang, dengan penggerak roda

Berpegas Daun

Tidak dibutuhkan lengan – lengan, karena pegas daun dapat meneruskan

beban / gaya memanjang dan melintang.

(12)

4. Aksel De – Dion

Kedua roda dipegang batang / aksel khusus, differensial diikat pada bodi, perlu empat penghubung (joint) pada aksel roda, tidak ada perubahan geometri roda saat pemegasan, massa tak berpegas ringan.

(13)

KEGIATAN BELAJAR 2

SUSPENSI INDEPENDEN

TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Peserta belajar dapat:

 Memahami konstruksi dan cara kerja suspensi independen.  Mengerti macam – macam suspensi independen.

(14)

Sifat – sifat secara umum:

 Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain

 Konstruksi agak rumit

 Membutuhkan sedikit tempat

 Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan

 Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman)

 Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak membantu mengantar

gerakan roda)

 Perawatan lebih sulit

Penggunaan:

 Aksel depan dan belakang (kendaraan penumpang / sedan)

(15)

1. Suspensi Mac. Pherson

Dengan lengan melintang dan batang penahan

Lengan melintang : Mengantar gerakan roda (arah melintang) saat

pemegasan

Batang penahan : Menahan gaya memanjang (rem, penggerak dsb)

Penggunaan : Aksel depan dengan / tanpa penggerak roda

Dengan lengan Melintang dan Memanjang

Lengan memanjang : Mengantar gerakan roda / mengatasi gaya

melintang dan memanjang

(16)

Dengan Lengan “L”

Lengan “L” mengantar gerakan roda (menahan gaya memanjang / melintang)

Penggunaan: Aksel depan dengan / tanpa penggerak roda

Mac. Pherson Sistem “Honda” (Suspensi Lengan Melintang)

Suspensi ini tergolong “Suspensi Wish Bone” atau lengan melintang yang dikembangkan dari suspensi Mac. Pherson oleh Honda.

(17)

2. Suspensi Wish Bone (Lengan Melintang Dobel) Dengan Pegas Koil

Penggunaan: Aksel depan tanpa penggerak roda

Dengan Pegas Batang torsi Dengan Pegas Daun

Pada suspensi Wishbone, lengan atas dibuat lebih pendek daripada lengan bawah, supaya saat pemegasan:

 Jarak roda tidak berubah (keausan ban berkurang)

(18)

3. Suspensi Independen Dengan Aksel Lengan Torsi

Pada saat salah satu roda berpegas (juga pada saat belok), maka lengan torsi menerima beban puntir sehingga berfungsi seperti stabilisator.

(19)

4. Suspensi Independen Lengan Memanjang

Lengan memanjang mengantar gerakan roda dan menahan gaya memanjang / melintang.

Penggunaan: Aksel belakang tanpa penggerak roda

Lengan miring : Untuk menahan gaya melintang & memanjang

(20)

KEGIATAN BELAJAR 3

PEGAS DAN STABILISATOR

TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Peserta belajar dapat:

 Menerangkan fungsi pegas dan stabilisator

 Menjelaskan macam – macam jenis pegas yang digunakan pada kendaraan  Memahami konstruksi dan cara kerja dari berbagai macam pegas dan

(21)

Pegas berfungsi untuk menghilangkan getaran karoseri yang ditimbulkan oleh pukulan jalan pada roda.

Selain itu juga menjamin roda tetap menapak pada jalan

Pemegasan pada kendaraan

dihasilkan oleh: ban pegas suspensi dan pegas tempat duduk.

Massa tak terpegas (A), meliputi:

Roda, rem, aksel dan 12 pegas

bagian bawah

Massa terpegas (B), meliputi:

Bodi dan semua komponen yang

melekat pada bodi, penumpang

barang dan 21 pegas bagian atas.

(22)

1. Macam – macam Pegas Pegas Daun

Sifat – sifat:

 Konstruksi sederhana

 Dapat meredam getaran sendiri (gesekan antara daun pegas)

 Berfugsi sebagai lengan penyangga (tidak memerlukan lengan,

memanjang – melintang)

Penggunaan:

(23)

Pegas Koil

Pada saat pemegasan, batang pegas koil menerima beban puntir dan lengkung

Sifat-sifat:

 Langkah pemegasan panjang

 Tidak dapat meredam getaran sendiri

 Tidak dapat menerima gaya horisontal (perlu lengan-lengan)

 Energi beban yang diabsorsi lebih besar daripada pegas daun

 Dapat dibuat pegas lembut

Penggunaan:

(24)

Pegas Batang Torsi (Puntir)

Pada saat pemegasan, pegas menerima beban puntir

Sifat – sifat:

 Memerlukan sedikit tempat

 Energi yang diabsorsi lebih besar daripada pegas lain

 Tidak mempunyai sifat meredam getaran sendiri

 Dapat menyetel tinggi bebas mobil

 Langkah pemegasan panjang

 Mahal

Penggunaan:

(25)

Pegas Hidropneumatis

Sifat – sifat:

 Elastisitas tinggi

 Saat pemegasan tidak timbul gelembung udara pada oli

 Dapat untuk mengatur tinggi bebas kendaraan

Penggunaan:

(26)

2. Stabilisator

Stabilisator berfungsi untuk mengurangi efek rolling bodi kendaraan dan memperbaiki sifat jalan belok kendaraan

Cara kerja

Pada saat salah satu roda terpegas (misal: pada saat kendaraan belok), maka bagian melintang stabilisator menerima beban puntir karena gaya pada kedua sisi memanjang berlawanan arah.

Karena salah satu sisi stabilisator berhubungan langsung dengan bodi, maka gaya Fa menarik bodi ke bawah gaya Fb mengangkat bodi ke atas, sehingga kecenderungan “Rolling” berkurang.

(27)

Konstruksi pemasangan stabilisator Le nga n melint ntang diikat pa da body da n k edua u jung l enga n mema njang dii ka t pada suspensi Akse l B elaka ng Akse l De pa n Le nga n melint ntang diikat pa da s uspen si kedu a ujung lrnga n mema njang diikat pa da body Le nga n melint ang dii ka t pa da body ke du a ujung lenga n mema njang diikat pa da suspensi

(28)

KEGIATAN BELAJAR 4

PEREDAM GETARAN (SHOC ABSORBER)

TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Peserta belajar dapat:

 Menjelaskan fungsi peredam getaran / shoc absorber

 Menerangkan konstruksi dan cara kerja peredam getaran / shoc absorber

(29)

Tanpa peredam getaran

Dengan peredam getaran

Fungsi Peredam Getaran:

Adalah untuk meredam getaran karoseri dan aksel, sehingga jalannya kendaraan dapat memberikan kenyamanan pada penumpang. Energi gerak dari bagian yang bergetar dirubah melalui gerakan menjadi panas.

(30)

Prinsip Kerja Peredam Getaran

Pada saat terjadi pemegasan, peredam getaran menerima beban tekan dan tarik

Langkah tekan

Oli berpindah melalui lubang besar tahanan oli yang berpindah kecil

Langkah tarik

Oli berpindah melalui lubang kecil tahanan oli yang berpindah besar

Kesimpulan:

(31)

Peredam getaran jenis Dua Pipa (Twin – Tubs Type Shock Absorber

Sifat – sifat:

 Pemindahan panas kurang baik

 Dapat timbul gelombang udara (kavirasi)

 Murah

Penggunaan:

(32)

Peredam Getaran Jenis Satu Pipa / tekanan gas (Mono Tube Type Shock Absorber)

Sifat – sifat:

 Pemindahan panas baik

 Tidak timbul kavitasi (gelembung udara)

 Volume oli besar pada ruang kerja

 Tekanan gas merapat = 120 bar

Penggunaan:

(33)

KEGIATAN BELAJAR 5

PELEPASAN DAN PEMASANGAN STABILISATOR

TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Peserta belajar dapat:

 Membongkar bagian – bagian dari sistem stabilisator

 Memeriksa bagian – bagian stabillisator

 Memasang bagian – bagian stabilisator

ALAT BAHAN WAKTU

 Set Kotak Alat

 Set Kunci Sok

 Dongkrak

 Suspensi pada aksel

/ mobil  Bak plastik  Vet silikan  Lap kain  Latihan: 2 jam KESELAMATAN KERJA

(34)

1. Tanda 2. Batang stabilisator 3. Bantalan karet 4. Klem 5. Baut penahan 6. Busing Langkah kerja Pembongkaran

 Angkat mobil dan beri penyangga pada rangka / bodi

 Lepas baut penahan batang stabilisator pada lengan bawah suspensi

 Keluarkan bantalan karet dan ring penahan

 Beri tanda pada batang stabilisator, agar tidak terbalik

 Lepas klem batang stabilisator

 Keluarkan batang stabilisator dan bantalan karet

Pemeriksaan

Batang Stabilisator

(35)

Bantalan karet dan baut penahan

 Bantalan karet yang retak, aus, sobek, ganti!

 Baut penahan bengkok dan ulirnya rusak, ganti!

Petunjuk pemasangan

 Beri sedikit vet silikan pada busing bantalan karet

 Kembalikan tanda batang stabilisator seperti semula

 Batang stabilisator harus tegak lurus dengan baut penahan pada lengan

bawah suspensi.

1. Batang stabilisator 2. Baut penahan

3. Lengan suspensi atau rangka

 Lakukan langkah pemasangan sesuai urutan kebalikan pembongkaran

(36)

Petunjuk Pemasangan Baru Aksel Rigid

 Mobil terangkat: pasang stabilisator pada aksel

 Pasang baut penahan pada rangka, baut penahan harus lurus ke bawah (

siku dengan stabilisator)

1. Bantalan karet 2. Klem 3. Batang Stabilisator 4. Plat Penahan 5. Penggerak Aksel 6. Rangka/Bodi Suspensi Independen

 Mobil terangkat: Pasang stabilisator pada rangka dahulu dan pasang baut

(37)

KEGIATAN BELAJAR 6

PENGGANTIAN KARET BANTALAN PEGAS DAUN

TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Peserta belajar dapat:

 Membongkar bantalan karet pegas daun

 Memeriksa bantalan karet

 Mengganti dan memasang bantalan karet pegas daun

ALAT BAHAN WAKTU

 Set kotak alat

 Set kunci sok

 Dongkrak  Palu besi  Drip  Skrap Segitiga  Mobil  Rak Plastik  Vet Silikon  Kain lap  Latihan: 3 jam KESELAMATAN KERJA

(38)

1. Mur 2. Pin 3. Baut 4. Penggerak aksel 5. Pegas daun 6. Pin gantungan 7. Bantalan karet 8. Plat penahan Langkah kerja

Angkat mobil bagian belakang sampai roda menggantung dan beri

penyangga pada bodi / kerangka

Pembongkaran bantalan karet depan

Lepas mur dan baut pengikat pin bagian depan pegas daun

Tahan aksel belakang dengan dongkrak

Keluarkan pin dan satu sisi bantalan karet

Turunkan aksel belakang dan keluarkan satu sisi bantalan karet pegas

daun

Pemeriksaan

Bersihkan busing pegas daun dan pin (pakai skrap segitiga)

Periksa kondisi pin, bila bengkok atau aus, ganti!

(39)

Pemasangan

Beri sedikit vet silikon pada busing pegas daun dan pin

Pasang kembali bantalan karet, sesuai langkah kebalikan

pembongkarannya

Pembongkaran bantalan karet belakang

Lepas mur klem gantungan dan keluarkan plat penahan

Tahan aksel belakang dengan dongkrak

Keluarkan pin gantungan dan perhatikan posisinya, bila perlu beri tanda!

Keluarkan bantalan karet

Untuk pemeriksaan dan pemasangan adalah sama dengan mengganti bantalan karet depan.

(40)

KEGIATAN BELAJAR 7

PELEPASAN, PERBAIKAN, DAN PEMASANGAN PEGAS DAUN

TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Peserta belajar dapat:

 Membongkar, memperbaiki dan memasang pegas daun

ALAT BAHAN WAKTU

 Set kotak alat

 Set kunci kontak

 Dongkrak  Palu besi  Drip  Sikat baja  Bor  Mistar Baja  Mobil  Bak Plastik  Vet  Kain Lap  Latihan: 3 jam KESELAMATAN KERJA

 Hati – hati sewaktu menurunkan pegas daun, minta tolong seorang

dengan menggunakan dongkrak

(41)

1. Bantalan 2. Peredam Getaran 3. Baut “U” 4. Pin Penggantung 5. Plat Penahan 6. Pegas Daun 7. Karet Pembatas 8. Pin 9. Plat Pembawah Langkah kerja Pembongkaran

 Angkat mobil bagian belakang sampai roda menggantung dan beri

penyangga pada bodi / kerangka

 Lepas poros propeler pada penggerak aksel belakang

 Lepas peredam getaran dan baut penahan stabilisator, bila ada!

 Lepas plat pembawah dan baut “U”, ganjal roda!

 Lepas palt penahan

 Tahan pegas daun dengan dongkrak dan keluarkan pin penggantung

 Beri tanda untuk pegas daun bagian depan

(42)

 Buka klem pegas daun atau bor keling pada klem

 Buka baut senter pegas daun

 Bongkar pegas daun

Perhatikan!

 Kondisi pegas daun, retak atau aus yang berlebihan, ganti!

 Klem pegas daun rusak atau putus, ganti!

 Kondisi baut “U”, retak, aus atau ulirnya rusak, ganti!

 Ulir baut senter pegas daun, rusak, ganti!

 Kondisi karet pembatas, rusak atau sobek, ganti!

Petunjuk Pemasangan

 Beri vet tahan air pada permukaan kontak pegas daun

(43)

 Untuk kendaraan khusus biasanya jarak antara sumbu pegas daun depan dan belakang tidak sama (lihat buku manual)

 Kembalikan tanda seperti semula

 Lakukan pemasangan sesuai dengan kebalikan pembongkaran.

(44)

KEGIATAN BELAJAR 8

OVERHOUL SUSPENSI Mc. PHERSON

TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

 Membongkar, memeriksa, memperbaiki dan memasang kembali suspensi

Mc. Pherson.

ALAT BAHAN WAKTU

 Alat Penyangga

 Penyangga tiga Kaki

 Kotak Alat

 Kunci Sok

 Alat Khusus

Pembuka Ball Joint

 Alat khusus pengepres pegas koil  Alat khusus pemegang dudukan pegas  Kunci momen  Kunci roda

 Mobil atau stand

aksel

 Vet

 Lap

 Latihan: 5 jam

KESELAMATAN KERJA

 Jangan bekerja dibawah mobil, bila tanpa penyangga yang benar.

 Jangan membongkar peredam getaran yang didalam silinder penuh

dengan gas bertekanan tinggi.

 Jangan membuka mur penahan batang torak, sebelum pegas koil dipres

(45)

Komponen – komponen peredam getaran roda depan 1. Naf suspensi 2. Dudukan pegas 3. Karet Bemper 4. Karet Pelindung 5. Pegas Koil 6. Peredam getaran 7. Nakel Kemudi 8. Pipa rem 9. Kaliper rem Pembongkaran

 Angkat mobil (bagian bodi) dengan dongkrak atau lift.

 Lepas roda depan.

Sebelum melakukan pembongkaran komponen – komponen suspensi, terlebih dulu lakukan pemeriksaan seperti

(46)

 Lepas kaliper rem dan ikat dengan kawat pada bodi

 Lepas pipa rem, bila perlu

 Lepas ball joint tie – rod dari lengan nakel kemudi

 Lepas pin pengunci dan mur poros penggerak

 Lepas mur pengikat ball joint lengan bawah

 Beri tanda pemasangan pada pemegang nakel kemudi dengan eksenter

penyetel camber

 Lepas kedua baut pengikat nakel kemudi

 Lepas nakel kemudi dari poros penggerak, (ikat dengan kawat poros

penggerak pada bodi).

 Lepas ketiga mur pengikat peredam getaran pada bodi

 Lepas unit peredam getaran

 Jepit unit peredam getaran pada ragum

Terlebih dulu pasang baut dan dua mur diantara pemegang nakel kemudi.

(47)

 Tekan pegas koil dengan alat pengetes sampai karet penahan bebas

 Lepas mur pengikat naf suspensi dari poros peredam getaran.

Gunakan alat khusus pemegang dudukan pegas koil, agar mur

pengikat tidak ikut berputar bersama – sama poros

 Lepas naf suspensi, dudukan pegas, karet penahan dan bemper.

 Perhatikan posisi dan susunannya komponen tersebut.

 Lepas pegas koil bersam – sama alat pengepres

 Periksa peredam getaran lihat J.S 62 20 25 25

 Bila peredam getaran bocor atua rusak, jangan memperbaiki dengan

mengisi cairan lagi

 Ganti peredam getaran yang bocor dengan satu unit peredam

getaran baru.

 Peredam getaran berisi gas

Ciri peredam getaran berisi gas Batang torak selalu terentang Gaya tekan sangat kuat dibanding dengan peredam getaran berisi cairan Habis ditekan batang torak akan kembali terentang perlahan – lahan Pada tabung pengantar tidak terdapat baut penahan batang torak

Bila bocor / rusak harus diganti dalam satu unit

Hindarkan batang torak yang terentang dari benturan atau kotoran, agar

batang torak selalu bersih dan tidak lecet

 Cara memeriksa

Saat batang torak ditekan

tahanannya sangat berat

danbila dilepas batang torak

secara perlahan – lahan

kembali terentang sampai batas maksimum, berarti baik

Saat batang torak ditekan

tahanannya ringan dan bila dilepas tidak kembali, berarti ada kebocoran gas dan harus diganti.

(48)

Jika peredam getaran diganti atau dibuang buatlah lubang diameter 2 – 3 mm diatas pemegang nakel kemudi dengan jarak 10 mm.

Hati – hati saat membuat lubang pada tabung penghantar, karena serpihan logam dapat terbang oleh tekanan gas didalamnya.

(49)

Cara memperbaiki peredam getaran berisi cairan

Lepas baut penahan poros dengan kunci pas khusus.

Lepas sil, poros dan keluarkan cairan dari dalam tabung penghantar.

(Bersihkan bagian dalam tabung!) Masukkan unit peredam getaran baru ke dalam tabung penghantar.

Pasang dan kncangkan baut

penahan dengan kunci pas khusus.

Pemeriksaan

Periksa keretakan di sekitar lubang baut pemegang nakel kemudi

Bila pemegang nakel retak, jangan di las. Tetapi ganti pemegang nakel bersama – sama tabung penghantar

Periksa keretakan dudukan pegas koil, bila retak ganti.

Periksa keretakan / kerusakn akibat korosi pada bodi tempat tiga baut

penunjang naf suspensi, bila retak / rusak perbaiki dengan las.

Kondisi karet penahan, karet penutup debu dan bemper, bila rusak ganti.

(50)

Pemasangan

Langkah pemasangan adalah kebalikan pembongkaran. Komponen –

komponen yang diperhatikan.

Komponen – komponen yang dipasang harus bersih.

Komponen kanan dan kiri jangan sampai tertukar.

Pasang pegas koil yang masih dipres pada tabung pengantar dan

perhatikan ujung pegas koil harus berpasangan dengan alur pada dudukan bawah.

(51)

Pasang dudukan pegas koil

Tanda “out” mengarah ke bagian

luar kendaraan

Lubang alur dudukan pegas harus

berpasangan dengan poros

peredam getaran

Momen pengencangan mur

pengikat naf suspensi: 47,5 Nm.

Posisi pemasangan peredam getaran pada bodi

Tiga baut penahan peredam

getaran terpasang pada tiga lubang pada bodi bagian depan.

Satu lubang pada bodi disumbat

Beri vet secukupnya pada

bantalan dan jangan lupa

memasang karet penutup debu

Momen pengencangan mur

pengikat 17,5 Nm.

Kembalikan tanda pemasangan penyetel camber pada posisi semula

Momen pengencangan

 Baut pengikat nakel kemudi : 145 Nm.

 Baut pengikat kaliper : 90 Nm.

 Mur Ball Joint tie – rod : 50 Nm.

Periksa sudut camber dan caster lihat JS. 62 20 15 05 dan 62

(52)

Komponen lengan bawah dan batang stabilisator 1. Lengan bawah 2. Ball Joint 3. Batang Stabilisator 4. Bantalan karet 5. Klem 6. Bodi 7. Bushing Karet 8. Baut Penahan Pembongkaran

Lepas Ball Joint dari nakel kemudi

Lepas mur dan baut pengantar stabilisator pada lengan bawah

Perhatikan! Susunan bantalan karet dan cincin penahan stabilisator.

Lepas klem pengikat bushing karet lengan bawah.

Lepas baut engsel lengan bawah pada bodi bagian depan.

(53)

Pemeriksaan

Keausan atau kerusakan bushing karet dapat diketahui saat melakukan

pemeriksaan awal sebelum dibongkar atau sudah dibongkar, bila bushing karet aus atau rusak ganti.

Cara mengganti bushing karet

Periksa keausan baut engsel, bila aus ganti

Periksa keausan / keretakan lengan bawah, bila rusak akibat korosi atau

retak disekitar batang engsel ganti.

Perhatikan! Jangan memperbaiki lengan bawah dengan las

Periksa stabilisator, bila retak ganti

Periksa keausan dan kemacetan ball joint, bila aus ganti

Periksa baut penahan, bila bengkok atau ulir rusak ganti

Periksa bantalan – bantalan karet dan karet penahan, bila aus atau rusak

ganti.

Pemasangan

Langkah pemasangan kebalikan dari pembongkaran

(54)

1. Batang stabilisator 2. Baut penahan 3. Lengan Suspensi 4. Bantalan karet

Momen pengencang: Mur ball joint nakel kemudi

Periksa toe – in dengan standar 0  1 mm, bila tidak sesuai lakukan

(55)

Langkah pembongkaran, pemeriksaan dan pemasangan suspensi belakang sam halnya dengan suspensi depan yang menggunakan model “Mc. Pherson” Adapun komponen – komponen yang perlu diperhatikan adalah:

1. Saat mengatasi peredam getaran belakang

Kebanyakan suspensi belakang menggunakan peredam getaran

berisi gas.

Cara mengatasi perhatikan petunjuk pada halaman 4

Posisi pemasangan antara naf suspensi dengan pemegang nakel

kemudi.

Sebelum pengencangan mur

pengikat, atur dulu posisi naf

suspensi dengan pemegang nakel Baut pada naf suspensi yang paling

menonjol harus berada di tengah –

tengah pemegang nakel.

Kebebasan naf suspensi yang sudah

terpasang  50 dari garis sumbu

2. Saat mengatasi dua lengan bawah suspensi belakang

Sebelum membongkar lengan bawah, terlebih dulu catat posisi atau

beri tanda pada eksenter penyetel toe – in dengan bodi.

Eksenter penyetel toe – in hanya

terpasang pada lengan bawah

(56)

Bila baut atau mur pengikat menggunakan cincin plat penahan, maka kaitkan cincin plat penahan pada bodi atau bagian ujung cincin yang menonjol dikaitkan dengan lubang yang ada pada bodi atau lengan.

Tujuannya cincin plat penahan, agar mur pengikat tidak ikut berputar saat dikencangkan.

Bila semua komponen telah terpasang, turunkan mobil dari lift atau

penyangga. Kemudian goncangkan mobil untuk menstabilkan suspensi.

Ukur jarak antara setiap pelek roda dengan garis sumbu baut eksenter

lengan bawah suspensi belakang.

Kesalahan jarak antara lengan kanan dan kiri tidak boleh lebih 3 mm.

Lakukan pemeriksaan toe – in dengan standart 3,8  2 mm, bila toe – in

tidak sesuai lakukan penyetelan.

Jangan lupa mengontrol pengencangan mur pengikat roda, momen

(57)

KEGIATAN BELAJAR 9

OVERHOUL SUSPENSI WISHBONE

TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Membongkar, memeriksa dan memasang kembali suspensi wishbone dengan pegas daun, koil dan batang torsi.

ALAT BAHAN WAKTU

 Alat Pengangkat

 Penyangga tiga kaki

 Kotak alat

 Kunci shock

 Alat khusus

pembuka ball joint

 Alat khusus

pengepres pegas koil

 Kunci roda

 Kunci momen

 Mobil atau aksel

stand

 Vet

 Lap

 Latihan: 14 jam

KESELAMATAN KERJA

 Jangan melepas mur ball joint lengan atas / bawah suspensi, bila pegas

belum ditahan oleh penyangga atau alat khusus pengepres. Karena pegas bisa terlempar.

 Jangan merubah jumlah dan posisi shim penyetel dan mur eksenter

(58)

Suspensi Wishbone dengan pegas daun (contoh: Kijang) 1. Knuckle arm 2. Ball joint 3. Lengan atas 4. Lengan bawah 5. Peredam getaran 6. Pegas daun 7. Kerangka 8. Pegas Penahan 9. Mur Bushing 10. Batang Engsel

Sebelum pembongkaran, terlebih dulu lakukan pemeriksaan terhadap keausan / kelonggaran batang engsel dan ball joint seperti pada job

(59)

Pembongkaran

Angkat mobil dan beri penyangga tiga kaki pada kerangka dengan posisi

yang benar.

Lepas roda depan.

Lepas tromol dan plat pembawa (bila rem cakram, lepas kaliper rem).

Catatan: tidak perlumelepas slang rem. Kaliper dan plat pembawa harus

diikat pada rangka.

Lepas ball joint tie – rod.

Lepas peredam getaran.

Lepas stabilisator bila ada.

Angkat dan tumpu lengan bawah suspensi dengan dongkrak, agar ball

joint bawah bebas.

AWAS: Mobil jangan sampai terangkat!

Lepas pin pengunci dan mur, kemudian dengan menggunakan alat khusus

bukalah ball joint bawah.

Lepas ball joint atas dengan cara yang sama melepas ball joint bawah.

Lepas knuckle arm.

(60)

Longgarkan mur penahan baut batang engsel atas suspensi.

Lepas shim penyetel camber / caster.

Perhatikan!

 Shim penyetel jangan sampai hilang

 Catat posisi dan ukur ketebalan shim penyetel, agar sudut camber / caster

tidak berubah.

Lepas lengan atas suspensi dan beri tanda (kanan atau kiri) pada batang

engsel dengan lengan.

Lepas ball joint lengan atas suspensi.

Lepas nipel dan mur bushing batang engsel pada kedua ujung lengan

atas.

Keluarkan batang engsel dan karet penutup debu.

Lepas lengan bawah suspensi. Hal yang membedakan pada batang

engsel tidak ada shim penyetel dan ball joint diikat dengan baut.

(61)

Pemeriksaan

Bersihkan semua bagian yang akan dilakukan pemeriksaan, adapun hal yang perlu diperiksa adalah:

 Keausan dan kerusakan ulir batang engsel dan mur bushing, bila rusak

diganti (sney lagi ulir batang engsel).

 Periksa keausan dan kemacetan ball joint.

Gerakkan baut ball joint dengan jari

tanpa tenaga besar, bila

gerakkannya ringan sekaliatau macet harus diganti.

Periksa karet penutup debu, bila rusak ganti.

 Pemeriksaan kondisi peredam getaran lihat JS. 60 45 10 59,

bila peredam getaran sudah dilepas juga dapat diperiksa kondisinya: 1.

 Tekan /tarik peredam getaran (posisi tegak lurus) dengan tangan perlahan

– lahan sampai pembatas.

 Bila tahanannya berat dan gerakannya lembut berarti baik.

Bila tahanannya ringan sekali dan gerakkannya tersendat – sendat berarti ada udara didalam tabung peredam getaran (bocor/jelek).

(62)

2.

 Pada posisi kerja peredam

getaran digerakkan sedikit saja (2-3 cm).

 Bila tahanan ringan atau

tersendat – sendat berarti jelek.

 Bila tahanan besar dan lembut

berarti baik

 Periksa keretakan dan kerusakan lengan atas dan bawah.

Keretakan sering terjadi di sekitar ball joint dan pengantar batang engsel.

Kondisi karet – karet penahan debu, pegas penahan dan bantalan –

bantalan karet bila rusak ganti.

 Kondisi ulir – ulir pada rangka dan baut, bila kotor atau aus ulir tersebut

harus di tap atau di sney lagi

Pemasangan

Langkah pemasangan adalah kebalikan dari pembongkaran, adapun hal yang perlu diperhatikan adalah:

 Beri semua pelumasan (vet) pada mur, baut batang engsel dan ball joint

 Jangan sampai tertukar komponen – komponen kanan dan kiri (lihat

tanda).

 Cocokkan dulu baut dan mur (ulir halus / kasar) sebelum memasang.

 Kembalikan posisi shim penyetel sudut camber & caster seperti semula

 Momen pengencangan mur bushing

 Lengan bawah: 280 – 320 Nm

 Lengan atas: 180 – 200 Nm

Ingat! Batang engsel harus dapat berputar lembut setelah pengencangan.

Momen pengencangan mur ball joint 70 – 90 Nm, Jangan lupa memasang

(63)

Momen pengencangan baut dan mur

 8 mm = 15 – 22 Nm

 10 mm = 32 – 52 Nm

 12 mm = 80 – 115 Nm

 Lakukan pengontrolan Toe – in dengan standart 5  4 mm (kijang / Hiace),

bila tidak sesuai lakukan penyetelan. Lihat JS: 60 45 10 82

 Mobil lain sesuai dengan manual.

(64)

Suspensi wishbone dengan pegas koil 1. Pegas koil 2. Karet penahan 3. Bushing karet 4. Peredam getaran 5. Ball joint 6. Knuckle arm 7. Lengan atas 8. Lengan bawah

9. Cincin eksenter penyetel caster/camber

Langkah pembongkaran, pemeriksaan dan pemasangan adalah sama dengan pegas daun. Tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

 Gunakan alat pengepres pegas koil, sebelum melepas mur pengikat ball

joint.

Cara menggunakan alat:

Pasang kedua klem pengepres,

diantara pegas koil dibagian atas dan bawah pada posisi yang benar.

Pasang baut dan kencangkan baut pengepres sampai karet penahan bebas

Kemudian lepas murr dan ball joint Langkah selanjutnya sama dengan

(65)

 Ukur jarak (B) antara sumbu baut pengikat batang engsel dengan sisi bushing yang menonjol sebelah kanan dan kiri

 Saat memasang, ujung pegas koil yang tidak rata harus berpasangan

dengan karet penahan beralur

(66)

Suspensi wishbone dengan pegas batang torsi

1. Pegas batang torsi 2. Baut penyetel 3. Bushing karet 4. Peredam getaran 5. Lengan bawah 6. Lengan atas 7. Knuckle arm 8. Ball joint

Langkah kerja sama dengan pegas daun dan koil, tetapi untuk pegas batang torsi yang perlu diperhatikan adalah:

 Sebelum membongkar ball joint atas/bawah, ukur terlebih dulu ketinggian

baut (A) penyetel ketegangan pegas batang torsi

 Setelah mengukur ketinggian baut (A), lepas baut penyetel ketegangan

(67)

 Bila bushing batang torsi rusak atau aus, maka untuk memperbaiki atau mengeluarkan bushing tersebut adalah:

 Bersihkan bekas karet yang menempel pada bushing

 Las listrik tiga tempat pada bushing masing-masing dalam satu garis

 Keluarkan bushing dengan puller/treker

 Pres bushing karet baru ke dalam pengantar

 Batang torsi kanan dan kiri jangan sampai tertukar

 Perhatikan arah putaran momen puntir batang torsi (kanan dan kiri).

Catatan

(68)

LEMBAR EVALUASI

1. Sebutkan fungsi dari suspensi, sehingga kendaraan dapat berjalan dengan

nyaman dan aman selama berkendaraan di jalan?

2. Sebutkan 4 macam konstruksi suspensi aksel rigid/aksel kaku yang

saudara ketahui!

3. Sebutkan keuntungan suspensi independen dibanding suspensi aksel

rigid!

4. Dilihat dari segi konstruksi, apa yang membedakan secara pokok antara

suspensi independen type Mac. Pherson dengan suspensi independen type wishbone?

5. Jelaskan secara garis besar fungsi dari pegas dan stabilisator pada

(69)

6. Sebutkan macam pegas yang saudara ketahui dan jelaskan pula keuntungan dan kerugian dari tiap – tiap pegas!

7. Jelaskan fungsi dari shoc absorber!

8. Perhatikan gambar di bawah!

Gambar A Gambar B

Posisi kerja... Posisi kerja...

(70)

9. Berikan penjelasan tanda – tanda yang mudah atau sering terjadi pada kendaraan jika peredam getaran sudah tidak berfungsi/mati!

10. Banyak dijumpai di lapangan, jika peredam getaranyang sudah tidak berfungsi (rusak/bocor) kemudian diperbaiki dengan jalan suntik lagi, Bagaiman tanggapan saudara dengan kondisi tersebut dan berikan alasannya!

(71)

LEMBAR JAWABAN

1. Fungsi suspensi adalah untuk:

1 Menghantarkan gerakan roda dari kendaraan ke jalan

2 Mengabsorsi dan meredam getaran bodi akibat kondisi jalan

3 Meneruskan gaya pengemudian dan pengereman kendaraan

Ketiga hal tersebut bertujuan supaya kendaraan yang dikendarai dapat berjalan dengan stabil sehingga kenyamanan dan keamanan berkendara dapat dirasakan penumpang

2. jenis suspensi aksel rigid / kaku adalah:

1 Aksel canggah

2 Aksel kepalan tinju

3 Aksel Pipa

4 Aksel De-Dion

3 Keuntungan suspensi independen dibanding suspensi aksel rigid adalah:

1. Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda yang lain

2. Membutuhkan sedikit tempat

3. Titik berat kendaraan dapat lebih rendah, sehingga aman dan

nyaman untuk kendaraan

4. Daya pemegasan dapat lebih lembut

4 Perbedaan pokok konstruksi suspensi independen type Mac Pherson

dengan wishbone adalah:

 Type Mac Pherson

Pada sistem ini hanya terdapat satu lengan yaitu lengan bawah / power arm sedangkan bagian atas dengan menumpu bodi kendaraan

 Type wishbone

Pada sistem ini terdapat 2 lengan yaitu lengan atas / upper arm dan lengan bawah/downer arm, dan semua lengan ini bertumpu pada kerangka / chasis kendaraan.

(72)

5.

A. Fungsi dari pegas pada kendaraan bermotor adalah:

 Mengurangi pukulan – pukulan langsung pada bodi kendaraan yang

diakibatkan oleh roda sewaktu terjadi hentakan – hentakan pada

kendaraan ketika berjalan pada kondisi jalan yang tidak rata

 Sebagai penghubung antara roda dengan chasis atau bodi

kendaraan

B. Fungsi dari stabilisator untuk mengurangi efek rooling bodi kendaraan dan

memperbaiki / menjaga stabilitas kendaraan pada saat berbelok

6.

A. Pegas daun

Keuntungan:

 Konstruksi sederhana

 Dapat meredam getaran sendiri akibat gesekan antara pegas daun

 Berfungsi sebagai lengan penyangga chasis

Kerugian:

 Langkah pemegasan pendek

 Pegas bersifat agak kaku

B. Pegas spiral / pegas koil

Keuntungan:

 Langkah pemegasan panjang

 Gaya pemegasan lebih lembut

Kerugian:

 Tidak dapat meredam sendiri

 Energi beban yang dibsorsi lebih besar

(73)

C. Pegas batang torsi / pegas batang puntir

Keuntungan:

 Memerlukan sedikit tempat

 Langkah pemegasan panjang

 Dapat untuk menyetel tinggi bebas kendaraan

Kerugian:

 Mahal

 Energi yang diabsorsi paling besar diantara pegas yang lain

 Tidak mempunyai sifat meredam sendiri

D. Pegas pneumatis

Keuntungan:

 Elastisitas tinggi

 Saat pemegasan tidak timbul gelembung udara pada oli

 Dapat digunakan untuk mengatur tinggi kendaraan

Kerugian:

 Konstruksi rumit

 Mahal

 Perlu penanganan khusus]

7. Fungsi dari shoc Absorber / Shoc Breker adalah untuk meredam getaran

dari bodi dan aksel sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan aman pada saat berkendara

(74)

Gambar A Gambar B

Posisi kerja saat langkah tekan Posisi kerja saat langkah tarik

Cara kerja:

Pada saat ada gaya penekanan pegas

 piston bergerak ke bawah  oli

mengalir ke atas melalui lubang besar

(katup tekan)  tekanan oli yang

berpindah kecil

Cara kerja:

Pada saat gaya penekanan hilang 

pegas pada posisi semula  piston

tertarik ke atas oli mengalir dari ruang atas ke ruang bawah melalui katup

tarik / lubang kecil  tahanan oli yang

berpindah besar

Tanda – tanda yang mudah dikenali ketika shoc absorber / peredam getaran

rusak / bocor:

 Kendaraan ketika ditekan dan kemudian dilepas, bodi kendaraan berayun

agak lama

 Keausan ban tidak merata

 Pada saat berbelok dan jalan tidak rata, terasa kendaraan tidak stabil /

semi

10. Tidak ada masalah

(75)
(76)
(77)

Titik berat kendaraan

t Titik berat

“t” untuk mobil

sedan kira – kira 0,6 – 0,9 meter.

Titik berat mobil adalah pusat dari semua berat mobil, dimana semua massa mobil terletak dalam satu titik.

Contoh:

Bila sebuah mobil diangkat pada titik beratnya dengan seutas tali, mobil tersebut akan tergantung seimbang, tidak bergerak ke depan, ke belakang dan kesamping.

Macam – macam gerakan mobil

(78)

Mengangguk (pitching)

Mengangguk (pitching) adalah gerakan bodi berputar mengelilingi sumbu Y

Berguling (rolling)

Berguling (rolling) adalh gerakan bodi berputar mengelilingi sumbu X

Melonjak (bouncing)

Melonjak (bouncing) adalah gerakan bodi naik turun arah sumbu “z”.

Memutar (yawing)

Memutar (yawing) adalah gerakan bodi yang berputar mengelilingi sumbu z. Terjadi pada saat belok dan sifat jalan kendaraan tidak stabil.

(79)

KEGIATAN BELAJAR 2

SUSPENSI AKSEL RIGID

Tujuan Khusus Pembelajaran

Peserta belajar dapar :

 Menjelaskan definisi suspensi aksel rigid

 Memahami konstruksi dan cara kerja suspensi aksel rigid  Menjelaskan macam-macam type suspensi aksel rigid

Definisi

Suspensi aksel rigid adalah suspensi yang mempunyai sikap paling mempengaruhi sikap roda kiri atau kanan serta badan mobil apabila salah satu roda memegas.

Aksel rigid depan

Suspensi aksel rigid depan umumnya dipakai pada truk dan bus. Oleh karena sifat penting dari suspensi ini adalah konstruksinya dibuat kokoh agar dapat menahan beban berat.

Bodi

(80)

Macam – macam konstruksi

Bahan aksel rigid umumnya dibuat dari baja yang diperkuat dengan proses perlakuan panas (temper)

Hal penting!

Yang menjadi perhatian penting bagi seorang mekanik adalah tidak boleh memanaskan aksel sampai temperatur tertentu yang menyebabkan struktur bahan berubah, sehingga kekuatanaksel menjadi berkurang.

Aksel Canggah

Aksel dibuat menyerupai canggah yang dihubungkan King Pin dengan spindel. Aksel semacam ini sering digunakan pada mobil berat (truk dan bus) serta mobill jeep.

Spindel

King Pin

(81)

Aksel kepalan tinju

Aksel dibuat menyerupai kepalan tinju yang dihubungkan King-Pin dan Spindel. Aksel semacam ini sering digunakan pada mobil berat (truk dan bus) Aksell dibuat dari baja profil I

Keuntungan dan kerugian Keuntungan

Aksel kuat dan stabil, konstruksi sederhana

Perubahan jarak roda dan comber sedikit saat penegasan.

Kerugian

Memerlukan ruang yang lebih luas diatas roda saat terjadi pemegasan

Masa yang tidak berpegas lebih berat sehingga kendaraan menjadi tidak nyaman

Pada permukaan jalan yang tidak rata, kontak permukaan ban yang terhadap

jalan tidak baik, karena roda kiri dan kanan memegas bersama – sama (saling

mempengaruhi)

Kepalan tinju

King Pin Spindel

(82)

Aksel rigid belakang

Aksel (suspensi) rigid belakang pada mobil umumnya memakai pegas daun dan pegas koil

Aksel rigid belakang berpegas daun

Pegas daun yang dipakai pada suspensi ini adalah pegas daun yang berlapis yang dibentuk setengah elips. Lapisan pegas berbentuk elips berfungsi agar pemegasan terjadi bertahap sesuai berat/beban mobil dan gaya yang ditimbulkan oleh roda.

Tiga gaya (gaya samping, memanjang, tegak) harus dapat ditahan dengan lembut oleh sistem suspensi dan kelengkapannya. Tiga gaya tersebut timbul ketika pengereman, reaksi penggerak dan pemegasan.

Penahan Gaya Memanjang

Gaya memanjang Fb, terjadi ketika pengereman dan reaksi penggerak. Gaya Fb harus dapat ditahan oleh Fb’ Gaya Fb’ adalah gaya reaksi yang timbul dari pegas daun.

Kesimpulan

(83)

Penahan gaya samping

Pegas diikat kuat oleh dua buah kelem “U” pada aksel sehingga tidak bisa bergeser ke samping ketika terjadi gaya samping Fs.

Gaya samping terjadi ketika mobil berbelok dan memegas

Kesimpulan:

Aksel rigid berpegas daun tidak perlu lengan melintang

Gaya reaksi penggerak dan

pengereman.

Bila aksel mendapat gaya

pengereman dan reaksi penggerak, aksel akan terpuntir dan menekuk pegas sehingga berbentuk huruf “S”, bagian ini mudah patah.

Kesimpulan

(84)

Aksel rigid belakang berpegas koil

Konstruksi aksel rigid dengan pegas koil lebih rumit karena harus dilengkapi dengan lengan melintang (batang panhard) dan lengan memanjang, tetapi pemegasan lebih nyaman dan suspensi menjadi lebih ringan.

Penahan gaya memanjang

Pegas koil tidak dapat menahan gaya

horisontal arah memanjang yang

menyebabkan kedudukan pegas

berubah-ubah. Untuk itu tugas ini dipikul oleh lengan memanjang

Contoh:

Pada saat terjadi pengereman, pada aksel terjadi puntiran dan pergeseran arah memanjang. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dua jenis lengan yaitu lengan memanjang bawah dan atas ( lengan torsi).

Lengan memanjang bawah

(85)

Penahan gaya melintang

Penahan gaya melintang dengan batang Panhard

Salah satu ujungnya dipasang pada aksel ujung yang lain dipasang pada rangka/bodi

Syarat batang Panhard

Batang panhard harus dibuat sepanjang mungkin, untuk menghindari geseran arah ke samping (sifat jalan yang tidak aman)

(86)

Penahan gaya melintang diagonal

Lengan diagonal dipasang horisontal membentuk sudut (diagonal). Lengan ini sangat efektif mengurangi gerak horisontal (melintang dan memanjang) dari aksel saat terjadi gaya pengereman, gaya penggerak, saat belok dan saat pemegasan.

Lengan diagonal ini lebih baik untuk mengatasi gaya (pergeseran) aksel ke arah horisontal dibandingkan dengan lengan Panhard. Tetapi lengan ini hanya dapat dipakai pada aksel belakang tanpa penggerak.

Aksel rigid De-dion

Kedua roda dihubungkan tetap melalui aksel pipa arah melintang.

Rumah differensial dipasang langsung pada bodi, dengan demikian massa tak berpegas menjadi ringan.

Poros aksel dihubungkan oleh dua arah penghubung universal (universal joint) yang memungkinkan dapat bergerak aksial.

Lengan Diagonal

(87)

Gambar

Gambar A  Gambar B
Gambar A  Gambar B  Posisi kerja saat langkah tekan  Posisi kerja saat langkah tarik  Cara kerja:

Referensi

Dokumen terkait