• Tidak ada hasil yang ditemukan

VIRO AGPT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VIRO AGPT"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Latar BelaBelakangkang T

Tantangantangan an terberaterberat t di di peternpeternakan ayam akan ayam adalah munculnyadalah munculnya a penypenyakit, akit, sehinsehinggagga  pengelolaannya perlu dilakukan

 pengelolaannya perlu dilakukan secara secara efisien dan efisien dan profesional. Penyakit yang profesional. Penyakit yang menyerangmenyerang ayam banyak ragam dan seringkali gejalanya hampir sama. Oleh karena itu, peternak  ayam banyak ragam dan seringkali gejalanya hampir sama. Oleh karena itu, peternak  mem

membutbutuhkuhkan an penpengalgalamaaman n tenttentang ang penpenyebyebab ab penpenyakyakit it secasecara ra umuumum m sehsehingingga ga dapdapatat membed

membedakan penampilan ayam akan penampilan ayam yang sakit yang sakit dengadengan n ayam sehat. ayam sehat. PenyePenyebab penyakit padabab penyakit pada ay

ayam am bebermrmacaacamamam m mamacacam, m, salsalah ah sasatutunynya a adadalaalah h vivirurus.s.  Newcastle  Newcastle DiseaseDisease,,  Avia Aviann  Influenza,

 Influenza, Inflamatory Inflamatory Bowl Bowl DiseaseDisease  adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh  adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus dan sering terjadi pada peternakan ayam.

virus dan sering terjadi pada peternakan ayam.

Virus merupakan agen infeksi yang dapat menyerang semua hewan. Virus yang Virus merupakan agen infeksi yang dapat menyerang semua hewan. Virus yang menyerang ternak akan mengakibatkan terjadinya penurunan produksi, gangguan sistem menyerang ternak akan mengakibatkan terjadinya penurunan produksi, gangguan sistem reprod

reproduksi, dan uksi, dan kematikematian. an. BanyaBanyaknya virus knya virus yang dapat yang dapat menginmenginfeksi feksi hewan sehinggahewan sehingga dip

diperluerlukan kan pempemerikeriksaan saan seroserologlogis. is. PemPemerikeriksaan saan seroserologlogis is mermerupaupakan kan suasuatu tu metmetodeode mendia

mendiagnosa etiologis virus gnosa etiologis virus penyepenyebab bab infekinfeksi si pada hewan. pada hewan. PemerikPemeriksaan saan seroloserologis gis dapatdapat dim

dimanfanfaatkaatkan an untuntuk uk menmendetdetekseksi i antantiboibodi di dendengan gan menmengguggunaknakan an antantigen igen yanyang g telatelahh diketa

diketahui. asar hui. asar dari uji dari uji seroloserologis ialah gis ialah mereaksmereaksikan antara ikan antara antigeantigen n dan antibodi dengandan antibodi dengan menggunakan serum yang merupakan dasar pada reaksi imunologis !"ims, #$$%&.

menggunakan serum yang merupakan dasar pada reaksi imunologis !"ims, #$$%&. 'in

'ingga gga kinkini i ( ( masimasih h mermerupaupakan kan penpenyakyakit it endendemis emis di di bebbeberaperapa a wilwilayaayah h didi )ndon

)ndonesia. Berdasarkan laporan inas esia. Berdasarkan laporan inas PeternPeternakan, kejadian yang akan, kejadian yang menonmenonjol jol di di )ndon)ndonesiaesia hi

hingngga ga kikini ni adadalalah ah ( ( memerurupapakakan n pepenynyakakit it yayang ng sasangngat at papatotogegen n dadan n titingngkakatt mor

mortalitalitasntasnya ya masmasih ih jugjuga a tintinggi ggi padpada a petpeternernakaakan n ayam sektor %. ayam sektor %. *ec*ecara ara umuumum, m, (( mengakibatkan depresi, diare,

mengakibatkan depresi, diare, prostration, prostration, oedema kepala dan pial, gejala syaraf, sepertioedema kepala dan pial, gejala syaraf, seperti  paralysis

 paralysis dan dan tortikolis, tortikolis, dan dan gangguan gangguan pernafasan pernafasan !"+-/( !"+-/( dan dan "++/+0-(,"++/+0-(, 123

1233&. 3&. TTuruurunnynnya a proprodukduksi si telutelur, r, diadiawalwali i dendengan gan hamhambatbatan an proprodukduksi si telutelur, r, bisbisa a jugjugaa diawali dengan tanda klinis dan kematian pada ayam yang sedang bertelur. 4alur virus diawali dengan tanda klinis dan kematian pada ayam yang sedang bertelur. 4alur virus ganas mungkin masih bereplika

ganas mungkin masih bereplikasi si pada ayam pada ayam yang divaksiyang divaksinasi, tetapi tanda nasi, tetapi tanda kliniklinis s seringsering tidak kelihatan dalam hubungannya dengan tingkat kekebalan yang dicapai !/55/( dan tidak kelihatan dalam hubungannya dengan tingkat kekebalan yang dicapai !/55/( dan 5/(+/*T-, 1263&. Tidak ada gejala patologik yang patognomonis !"+-/( dan 5/(+/*T-, 1263&. Tidak ada gejala patologik yang patognomonis !"+-/( dan "++/+0-(, 1233&. Perubahan patologi anatomik yang terlihat nyata biasanya ada "++/+0-(, 1233&. Perubahan patologi anatomik yang terlihat nyata biasanya ada  perdarahan

 perdarahan pada pada saluran saluran pencernaan pencernaan terutama terutama proventrikulus, proventrikulus, pada pada permukaanpermukaan muk

mukosaosanya nya terlterlihaihat t binbintiktik7bi7bintintik k mermerah ah dan dan perperdardarahan ahan padpada a bebbeberaperapa a ororgan gan daldalamam seperti limpa, jantung, indung telur, dan beberapa

(2)

8ji yang relatif mudah untuk mengidentifikasi virus ialah menggunakan uji /gar  4el Presipitation Test !/4PT&. /gar 4el Presipitation Test merupakan uji yang sering digunakan untuk mendeteksi antibodi. Prinsip /4PT ialah mereaksikan antigen yang telah diketahui dengan antibodi yang diuji. Terbentuknya presipitasi merupakan bentuk   pengendapan yang menandakan telah terjadi ikatan antara antigen dan antibodi secara

spesifik. Oleh karena itu uji serologis dapat digunakan untuk mempelajari penyakit pada unggas yang disebabkan oleh virus dengan cara mengisolasi, mengidentifikasi virus  penyebab wabah penyakit pada unggas.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara prosedur pengujian /4PT test9

#. Bagaimana aplikasi test /4PT sebagai uji serologis pendukung diagnosa9 1.3 Tujuan

1. 8ntuk mengetahui cara prosedur pengujian /4PT test

(3)

BAB 2 TINAUAN PU!TA"A

2.1 Uj# Pres#$#tas# Agar %UPA& atau Agar 'el Pre(#$#tat#)n Test %A'PT&

Tujuan dilakukannya 8P/ adalah untuk mengetahui adanya antigen virus dan antibodi tubuh. Prinsip dari uji 8P/ yaitu adanya ikatan antibodi spesifik dengan antigen yang ditandai dengan adanya garis presipitat. 'al ini disebabkan karena antigen virus  berdifusi melalui pori7pori purified semisolid agar dan bereaksi dengan antibodi.

Presipitasi antigen oleh antibodi dapat pula terjadi pada medium semisolid yang biasa dipakai yaitu pure agar  dari Euchemia spinosum. 8ji ini dapat disebut juga dengan Double Immunodifusion Test  atau uchterlowy!s Double Difusion yang menempatkan antigen antibodi pada agar murni yang terpisah dalam cawan petri. apat ditemukan bahwa antigen7antibodi !/g7/b& menyebar ke dalam agar murni. an pada awal pembentukan pita presipitasi disebabkan karena adanya keseimbangan rasio antara /g7/b. :ika terjadi kelebihan antigen, maka pita presipitasi yang terbentuk akan  bergerak mendekati sumuran antibodi. "eskipun terjadi difusi yang radial dari sumuran,  pita presipitasi tampak seperti lengkungan diantara sumuran /g7/b. aktor7faktor yang

dapat mempengaruhi kondisi pertumbuhan virus adalah ; Ph

(4)

apat terjadi presipitasi jika media berada pada p' 6,$76,#, sedangkan pada p' <,$7<,< tidak menyebabkan terjadinya presipitasi.

0onsentrasi antigen dan antibodi

/danya konsentrasi antibodi yang sesuai dengan konsentrasi antigen dapat menyebabkan terjadinya presipitasi atau immunodifusi di luar sumuran.

*uhu

Temperatur inkubasi pada reaksi aglutinasi bervariasi, kurang lebih <$7<=$ +. *edangkan pada yang lain pada suhu #6$ +.

0elembaban

"edia agar tidak disimpan dalam lemari es karena agar akan menjadi kering,  pada temperature panas media menjadi cair. *ehingga tempat penyimpanan dibuat

menyerupai lembah dengan nampan yang diberi kapas dan air. "edia agar 

"edia yang digunakan adalah media agar semisolid, dapat juga dipakai agar  gelatin> silika. ?ang paling umum digunakan adalah agar7agar. /gar7agar menjadi larut atau cair bila dipanaskan pada suhu hampir 1$$$ + dan tetap berbentuk cair   bila didinginkan hingga kurang lebih %@$ +. Pada gelatin, jika telah padat dan

dipanaskan 1$$$ + untuk mencairkan kembali. Tidak dianjurkan membiarkan medium agar menjadi padat lalu mencairkannya kembali lebih dari # kali karena dapat memberikan hasil yang kurang baik.

:arak sumuran

:ika jarak terlalu jauh atau tidak sama antara kiri dan kanan dapat mengakibatkan tidak terbentuknya presipitat.

5ama inkubasi

Pembentukan ikatan antibodi7antibodi membutuhkan waktu sekitar #7@ hari. :adi jika kurang dari waktu yang ditentukan kemungkinan presipitat belum terbentuk.

)nterpretasi dari garis presipitat antara lain ; apat teridentifikasi

:ika ikatan antibodi dengan antigen yang sama determinannya pada tiap antigen sampel atau bisa juga dikatakan dua antigen tersebut identik sehingga mereka akan berdifusi dengan kecepatan yang sama dan daerah proporsi optimal akan terdapat pada lokasi yang sama.

(5)

:ika terjadi reaksi silang, yaitu dua antigen dapat serupa dan memiliki determinan bersama, sehingga menghasilkan pembentukan pita berbentuk tapal kuda.

Tidak teridentifikasi

Tidak teridentifikasi terhadap antibodi terpilih sehingga tidak terjadi garis  presipitasi yaitu dengan difusi antigen atau antibodi lebih lanjut, pembentukan kompleks solubel akan terjadi, tetapi penyatuan akan dipertahankan, karena pita7  pita terus terbentuk dan larut dengan kecepatan yang sama. :ika sebaliknya dua

antigen tersebut berbeda sama sekali, pita7pita akan bersilang.

BAB 3 MET*DE 2.1 +aktu Pelaksanaan

Pemeriksaan identifikasi penyakit secara serologis dilakukan di 5aboratorium Virologi akultas 0edokteran 'ewan 8niversitas /irlangga. Pelaksanaan kegiatan di laboratorium berlangsung mulai tanggal =71@ ebruari #$16.

2.2 Uj# A'PT

2.2.1 Alat ,an Bahan

/lat dan bahan yang digunakan untuk pengujian agar presipitasi ini adalah cawan  petri, gelas obyek, gel punch dan kertas hisap. *edangkan bahan yang digunakan antara lain adalah larutan agar !3 gram (a+lA 1,< gram agar (o.1 !ooid&, Buffer *orensen !1$& ditambah 1$$ ml&, antigen dan antibodi standard, antigen dan antibodi yang akan diuji.

2.2.2 Met),e

5arutan agar dituang pada cawan petri dan dibiarkan mengeras. *etelah mengeras dibuat lubang pada agar menggunakan gel punch dengan pola yang sudah ditentukan. *etelah

(6)

lubang terbentuk, lubang diisi dengan antibodi !/s& !berupa serum& sebanyak $.$#< ml dan  pada lubang lainnya diisi dengan antigen !/g& sebanyak $.$#< ml di tepi sesuai pola. *etelah semua lubang terisi, gel diinkubasi selama #% jam pada suhu kamar. *etelah itu dilakukan  pengamatan.

BAB - HA!IL DAN PEMBAHA!AN -.1 Has#l

Tael -.1'asil 8ji /4PT

N) Plate Reagen Has#l

1.  "late # /gC /s( D

#.  "late $ /g( /sC D

@.  "late % /sC /g( D

(7)

AgND AsND /g/) 7 %.  "late & /gC /s ( D /s/) D <.  "late ' /g/) /s C 7 =.  "late (  /gC /s/) 7 6.  "late )  /g-* /s 7 3.  "late * /gC /s -* 7 -.1.1 Has#l A'PT P)s#t#/ 

'asil uji /4PT sampel positif ditunjukkan pada /ntigen Newcastle Disease !/g(& yang direaksikan dengan diduga /ntiserum  Newcastle Disease !/s(&, /ntiserum  Newcastle Disease + /s(& yang direaksikan dengan diduga /ntigen Newcastle Disease !/g(& !lihat 'amar -.1  dan 'amar -.2&. Pada plate /gC yang direaksikan dengan /s( menunjukkan terbentuknya garis presipitasi berwarna putih. 4aris presipitasi tersebut terbentuk akibat adanya reaksi antigen yang homolog dengan antibodi dan menandakan terjadinya ikatan komplek antara antigen dengan antibodi tersebut !lihat 'amar 3.1& !*yukron, #$1@&. 4aris presipitasi tersebut menandakan bahwa /g C yang direaksikan dengan /s( merupakan /g terhadap (.

'amar -.1 'asil positif uji /4PT antara /g( dengan /s( yang ditandai dengan adanya garis presipitasi !*umber ; okumentasi pribadi&

Pada plate /sC yang direaksikan dengan /g( menunjukkan terbentuknya garis  presipitasi berwarna putih. 4aris presipitasi tersebut terbentuk akibat adanya reaksi antigen

yang homolog dengan antibodi dan menandakan terjadinya ikatan komplek antara antigen dengan antibodi tersebut !lihat 'amar -.2&  !*yukron, #$1@&. 4aris presipitasi tersebut menandakan bahwa /g C yang direaksikan dengan /s( merupakan /g terhadap (.

(8)

As ND AgND

As ND AgND

Ag AI

'amar -.2 'asil positif uji /4PT antara /s( dengan /g( yang ditandai dengan adanya garis presipitasi !*umber ; okumentasi pribadi&

Pada plate /sC yang direaksikan dengan /g( dan /g/) menunjukkan hanya terbentuknya garis presipitasi berwarna putih antara sumuran /sC dengan /g(. 4aris  presipitasi tersebut menandakan bahwa /s C yang direaksikan dengan /s( merupakan /s yang homolog terhadap /g(, namun /s tidak homolog dengan /g/) sehingga menandakan

terjadinya ikatan komplek antara antigen ( dengan antibodi ( !lihat 'amar -.3&

'amar -.3 'asil positif uji /4PT antara /s( dengan /g( yang ditandai dengan adanya garis presipitasi !*umber ; okumentasi Pribadi&.

Pada plate /gC yang direaksikan dengan /s( dan /s/) menunjukkan terbentuk garis  presipitasi antara sumuran yang diisi /s( dengan /gC dan juga terbentuk garis presipitasi antara sumuran yang diisi /s/) dengan /gC. 4aris yang terbentuk sama7sama kuat dan menyambung tanpa ada titik persilangan yang menandakan bahwa antara sumuran yang  berisi /s ( dengan /gC dan /s/) dengan /g C memiliki konsentrasi yang sama kuat !lihat 'amar -.-&. Berdasarkan hasil tersebut, terjadi kejanggalan dimana sumuran /s/) membentuk garis presipitasi dengan /gC sama kuat dengan garis presipitasi yang terbentuk  antara sumuran /s( dengan /gC. 'al ini menunjukkan bahwa /s/) selain memiliki /ntibodi terhadap /) juga memiliki /ntibodi terhadap (, atau /gC yang digunakan untuk  diuji /4PT memiliki /ntigen terhadap /) dan (. *etelah dianalisa maka hasil /4PT

(9)

Ag ND Ag ND As AI As AI Ag X As X Ag AI As X Ag AI As X Ag AI

menunjukkan bahwa /gC memiliki antigen ( dan bereaksi dengan /s(. Pada /s/) selain memiliki antibodi terhadap /) juga memiliki antigen terhadap ( sehingga dapat  bereaksi dengan /gC yang diduga sebagai /g(. 'al ini sesuai dengan pendapat (atih dkk. !#$1$& yang menyatakan bahwa uji /4PT akan menunjukkan hasil positif yang ditandai dengan terbentuknya garis presipitasi antara antiserum dan antigen yang homolog, sedangkan tidak terbentuk garis presipitasi pada antiserum dan antigen yang tidak homolog. Pada hasil 8:) /4PT ini disimpulkan bahwa /gC yang direaksikan dengan /s( dengan /s/) menunjukkan bahwa /gC !/g(& homolog dengan /s(.

'amar -.- 'asil positif uji /4PT antara /g( dengan /s( dan /s/) yang ditandai dengan sama7sama adanya garis presipitasi pada masing7masing /ntiserum%*umber ; okumen Pribadi&.

-.1.2 Has#l A'PT Negat#/ 

Pada plate /sC yang direaksikan dengan /g/) dan /s/) yang direaksikan dengan /gC menunjukkan tidak adanya garis presipitasi setelah diinkubasi selama %3 jam !lihat

'amar 3.0&. 'al ini menunjukkan kedua plate tersebut tidak adanya reaksi antara antiserum dan antigen yang diujikan !tidak homolog&. 'al ini menunjukkan bahwa ada beberapa factor  yang mempengaruhi hasil negatif tersebut seperti jarak antar sumuran tidak sama, afinitas dan aviditas antibodi kurang, suhu inkubasi, keasaman p' dan perbandingan antara antigen dan antibodi tidak sama !-rnawati, #$$3&. Pada salah satu plate terbukti bahwa jarak antar  sumuran tidak sama yang membuktikan bahwa difusi antigen dan atibodi serta reaksi ikatan antar keduanya tidak dapat terjadi dan tidak terbentuk gasris presipitasi.

(10)

'amar -.0'asil negatif uji /4PT, !/& /sC dengan /g/) yang ditandai dengan tidak adanya garis presipitasi, !B& /s/) dengan /gC yang ditandai dengan tidak adanya garis  presipitasi !*umber; okumentasi pribadi&

Pada plate /sC yang direaksikan dengan /g-* dan /s-* yang direaksikan dengan /gC menunjukkan tidak adanya garis presipitasi setelah diinkubasi selama %3 jam !lihat 'amar -.&. 'al ini menunjukkan kedua plate tersebut tidak adanya reaksi antara antiserum dan antigen yang diujikan !tidak homolog&, akan tetapi hasil tersebut dapat menjadi

 false negative 0emungkinan terbesar tidak terbentuknya garis presipitasi dari hasil 8ji /4P ini adalah /ntigen -* yang digunakan merupakan antigen -* stok lama atau  penyimpanannya sudah terlalu lama, sedangkan antiserum C yang digunakan masih merupakan antiserum baru. *ehingga tidak terjadi ikatan antara antigen -* dengan /ntiserum C tersebut. (amun terdapat beberapa lainnya yang mempengaruhi hasil yaitu afinitas dan aviditas antibodi, suhu inkubasi, keasaman p' dan perbandingan antara antigen dan antibodi !-rnawati, #$$3&.

(11)

'amar -.. 'asil negatif uji /4PT, !/& /sC dengan /g-* yang ditandai dengan tidak adanya garis presipitasi, !B& /s-* dengan /gC yang ditandai dengan tidak adanya garis presipitasi. !*umber; okumentasi pribadi& -.2 Pemahasan

/gar 4el Presipitasi Test !/4PT& atau uji imunodifusi merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan antigen atau antibodi secara kualitatif atau semikuantitatif. *ecara kualitatif hanya mengetahui reaksi positif atau negatif, *edangkan secara semikuantitatif, mengetahui titer antigen atau antibodi dengan cara melakukan beberapa  pengenceran yang masih dapat menunjukkan reaksi positif. *elain itu teknik ini juga digunakan untuk mengetahui adanya reaksi silang dari beberapa macam antigen. 4aris  presipitasi yang terbentuk dapat berupa garis bersambungan yang berarti antigen identik 

secara imunologik terhadap serum uji, garis bercabang menandakan antigen berhubungan sebagian dan garis bersilangan menandakan antigen tidak berhubungan Eilson dan Ealker  !#$$$&. 4aris presipitasi membentuk taji pada titik pertemuan akan terbentuk apabila dua  jenis antigen yang diperiksa mempunyai kesamaan epitop parsial +partial identity-

'asil Agar .el "recipitation Test !/4PT& menunjukkan hasil yang positif pada sampel diduga /ntiserum Newcastle Disease !/sC& dengan /ntigen Newcastle Disease !/g(&, dan juga pada sampel diduga /ntigen  Newcastle Disease !/gC& dengan /ntiserum  Newcastle Disease !/s(&, dengan jarak antar sumuran sama dengan diameter sumuran, yang ditunjukkan dengan terbentuknya garis presipitasi berwarna putih !'amar -.1 ,an -.2&. "enurut Eilson dan Ealker !#$$$& terbentuknya garis presipitasi karena antigen dan antibodi yang berdifusi bertemu dan membentuk antigen antibodi komplek dimana satu molekul antibodi berikatan silang dengan dua determinan antigen dalam satu waktu dan akan membentuk endapan ikatan komplek antigen antibody. 'asil ini menunjukkan adanya ikatan silang antara semua uji /s( dan /g( .

'asil  Agar .el "recipitation Test !/4PT& yang menunjukan hasil negative menunjukan bahwa /ntigen C !/g C& dan /ntiserum C !/* C& tidak memliki kecendurungan homolog dengan /g/)>/s/) dan /g-*>/s-* yang ditunjukan dengan

(12)

tidak addanya garis presipitasi. 0eberhasilan dalam pemeriksaan dengan menggunakan /4PT dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti adanya afinitas dan aviditas antibodiA 0easamaan !p'&, presipitasi dapat terjadi antara antigen dan antibodi jika media  berada pada p' 6,$76,# sedangkan pada p' <,$7<,< tidak menyebabkan terjadinya  presipitasi konsentrasi antara antigen dan antibodiA *uhu, reaksi optimal dapat berlangsung  pada suhu %o+ atau @6o+A Perbandingan antigen dan antibodi, adanya konsentrasi antibodi yang sesuai dengan konsentrasi antigen dapat menyebabkan terjadinya presipitasi atau immunodifusi diluar sumuranA 0elembaban, reaksi yang berl angsung pada suhu kamar dan inkubator memerlukan kelembaban yang tinggi, untuk mencegah kekeringan larutan sebelum reaksi terjadiA "edia agar, media yang digunakan adalah media agar semisolid, dapat juga dipakai agar gelatin atau silicaA :arak sumuran, jika jarak teralu jauh atau tidak  sama anatara kiri dan kanan dapat mengakibatkan tidak terbentuknya presipitatA 5ama inkubasi, pembentukan ikatan antigen dan antibodi membutuhkan waktu sekitar #7@ hari. :adi jika kurang dari waktu yang ditentukan kemungkinan presipitat belum terbentukA dan 0ekuatan ion, larutan penyangga yang dipakai sebaiknya mempunya molaritas kurang dari $.1< ". 0ekuatan ion melebihi $.1< " dapat mencegah terjadinya presipitasi.

(13)

0.1 "es#m$ulan

)dentifikasi pada uji /4PT menunjukkan hasil terbentuk garis presipitasi pada antiserum (>antigen ( dengan /ntiserum C>/ntigen C yang menunjukan arti bahwa /ntigenC dan /ntiserum C homolog dengan /ntigen Newcastle  Disease dan /ntiserum  Newcastle  Disease *edangkan pada uji /sC>/gC terhadap /s/)>/g/) dan /s>-*>/g-* menunjukan hasil negative hal ini menunjukan bahwa /sC>/gC tidak  homolog dengan /s/)>/g/) dan /s>-*>/g-*.

0.2 !aran

Perlu dilakukan ketelitian praktikan terutama pada saat membuat sumuran dan menuangkan reagen kedalam sumuran, karena ketidak telitian akan menjadikan hasil interpretasi fals negative / fals positif .

(14)

-rnawati, ., /.P. ahardjo, (.*ianita, ./.antam, dan *uwarno. #$1@. "etun0u1 "ra1ti1um  "emeri1saan 2irologi1 dan 3erologi1 5aboratorium Virologi dan )munologi.

akultas 0edokteran 'ewan. 8niversitas /irlangga. 127#%.

Purchase, '.4. #$$2. A 4aboratory 5anual for the Isolation and Identification of Avian  "athogens. Blackwell. Eashington.

TiFard ). *erology; The detection and measurement of antibodies. )n; Pedersen , ed. 2eterinary Immunology, An Introduction Philadelphia; EB *aundersA 1233A1#271<<.

Eilson 0 dan Ealker :. #$$$. Principles and TechniGues of Practical Biochemistry. -d ke <. 80; +ambridge 8niversity Press.

Referensi

Dokumen terkait

• Dari skor hasil interprestasi pertanyaan sebesar 86%, maka dilihat dari Grafil Hasil Kuesioner Tingkat Kepuasan Mahasiswa MKN Pascasarjana Unpas dilihat dari

untuk meneliti pengaruh gaya kepemimpinan partisipatif dan insentif finansial baik secara simultan ataupun parsial, dan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh

Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Wibowo (2001: 30) bahwa menentukan topik berarti kita harus memilih hal atau gagasan apa yang akan diutamakan dan

Kim (32) dan Huang (33) mengamati apoptosis pada kanker servik yang diberi perlakuan dengan radioterapi dan memperoleh bahwa indeks apoptosis spontan yang rendah mencerminkan

Apabila terdapat persamaan nilai akhir pada penentuan pemenang untuk unsur Field Commander, maka untuk menentukan pemenangnya caranya adalah sama dengan cara penentuan pemenang

Pengujian akuifer atau lebih dikenal dengan metode long-term Constant rate test dimaksudkan untuk pengukuran parameter yang Arahnya horizontal terhadap sumur uji,

Pipa PVC DIA 2&#34; vinilon / 4 meter Pipa PVC DIA 3&#34; vinilon / 4 meter Pipa PVC DIA 4&#34; vinilon / 4 meter Pipa PVC DIA 1/2&#34; wavin / 4 meter Pipa PVC DIA 3/4&#34; wavin

^World's Religions (3 Ninian Smart ^Religion in the Middle East. jtc)M\h^J.^»/i)Judaism and the Koranij