PENGANTAR EKONOMI
PENGANTAR EKONOMI
MIKRO
MIKRO
WAHYUNI
BAB I
BAB I
BIDANG STUDI ILMU EKONOMI BIDANG STUDI ILMU EKONOMI 1.
1. MAMASASALAH LAH POKPOKOK DOK DALAALAM PM PEREREKEKONOONOMIMIAN AN :: Kelangkaan atau
Kelangkaan atau scarcity :scarcity : kebutuhankebutuhan masyar
masyarakat versus akat versus keketersediaan tersediaan faktor-faktorfaktor-faktor produksi
produksi 2.
2. DEFINISI IDEFINISI ILMU EKLMU EKONOMI : ONOMI : adalah suadalah suatu satu studitudi
mengenai individu-individu dan masyarakat untuk mengenai individu-individu dan masyarakat untuk membuat pilihan-pilihan, dengan atau
membuat pilihan-pilihan, dengan atau tanpatanpa menggunakan uang , dengan menggunakan menggunakan uang , dengan menggunakan
sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi dapat sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan
digunakan dalam dalam berbagai berbagai cara cara untukuntuk menghasilkan berbag
menghasilkan berbagai jenis barang dan jai jenis barang dan jasa danasa dan mendistr
mendistribusikannya ibusikannya untuk untuk kebutuhan kebutuhan konsumsi,konsumsi, sekar
sekarang dan di ang dan di masa datang, kepada berbagaimasa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.
BAB I
BAB I
BIDANG STUDI ILMU EKONOMI BIDANG STUDI ILMU EKONOMI 1.
1. MAMASASALAH LAH POKPOKOK DOK DALAALAM PM PEREREKEKONOONOMIMIAN AN :: Kelangkaan atau
Kelangkaan atau scarcity :scarcity : kebutuhankebutuhan masyar
masyarakat versus akat versus keketersediaan tersediaan faktor-faktorfaktor-faktor produksi
produksi 2.
2. DEFINISI IDEFINISI ILMU EKLMU EKONOMI : ONOMI : adalah suadalah suatu satu studitudi
mengenai individu-individu dan masyarakat untuk mengenai individu-individu dan masyarakat untuk membuat pilihan-pilihan, dengan atau
membuat pilihan-pilihan, dengan atau tanpatanpa menggunakan uang , dengan menggunakan menggunakan uang , dengan menggunakan
sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi dapat sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan
digunakan dalam dalam berbagai berbagai cara cara untukuntuk menghasilkan berbag
menghasilkan berbagai jenis barang dan jai jenis barang dan jasa danasa dan mendistr
mendistribusikannya ibusikannya untuk untuk kebutuhan kebutuhan konsumsi,konsumsi, sekar
sekarang dan di ang dan di masa datang, kepada berbagaimasa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.
BAB 2
BAB 2
MASALAH DAN ANALISIS DI DALAM
MASALAH DAN ANALISIS DI DALAM
PEREKONOMIAN
PEREKONOMIAN
1.
1. Men
Menen
entuk
tukan b
an bar
arang
ang-ba
-barrang
ang dan
dan jas
jasa-j
a-jasa
asa ya
yang
ng
akan di produksi : berkaitan dengan alokasi
akan di produksi : berkaitan dengan alokasi
faktor-faktor produksi untuk memproduksi
faktor-faktor produksi untuk memproduksi
beragam barang dan jasa
beragam barang dan jasa
2.
2. Bag
Bagaim
aimana
ana ca
carra m
a memp
emprrodu
oduks
ksi ba
i barrang
ang dan
dan jas
jasa
a
tersebut : berkaitan dengan teknologi produksi
tersebut : berkaitan dengan teknologi produksi
3.
3. Un
Untuk
tuk sia
siapa d
pa di pr
i produ
oduks
ksi : b
i : ber
erka
kait
itan
an den
deng
gan
an
distribusi
distribusi pendapatan
pendapatan diantara
diantara berbagai
berbagai
golongan ma
golongan masyar
syarakat.
akat.
4.
4. Un
Untuk
tuk ka
kapan
pan : pi
: pilih
lihan a
an ant
ntar
ara k
a kons
onsums
umsi da
i dan
n
investasi
KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI
* KEMUNGKINAN YANG DAPAT TERJADI
1. PENGANGGURAN: dengan adanya
pengangguran atau
unemploymentmaka
barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan
tidak maksimum
2. PENGHAMBURAN: faktor-faktor produksi tidak
digunakan secara efisien
3. TIDAK TERCAPAI : output yang tidak dapat
dicapai oleh faktor-faktor produksi yang tersedia
* PERTUMBUHAN EKONOMI : Kenaikan
SISTEM-SISTEM PEREKONOMIAN
1. SISTEM PASAR BEBAS : dikenal juga dengan
sistem
laissez faire :
dimana pemerintah
tidak ikut campur tangan dalam kegiatan
ekonomi dan diserahkan sepenuhnya kepada
mekanisme pasar
2. SISTEM EKONOMI SOSIALIS/KOMUNIS ATAU
PERENCANAAN TERPUSAT : pemerintah
menentukan aktivitas ekononi di suatu
negara.
3. SISTEM EKONOMI CAMPURAN atau
MIXED
ECONOMY
BAB 3.
PERMINTAAN, PENAWARAN DAN HARGA
1. HUKUM PERMINTAAN DAN KURVA
PERMINTAAN
Hukum Permintaan : Semakin rendah harga
sesuatu barang maka makin banyak permintaan
terhadap barang tersebut dan sebaliknya
semakin tinggi harga sesuatu barang maka
semakin sedikit permintaan terhadap barang
tersebut, ceteris paribus.
Kurva Permintaan: berdasarkan hukum
permintaan diatas maka kemiringan kurva
permintaan adalah negatif
KURVA PERMINTAAN
1. Kurva Permintaan individu, yaitu kurva yang
memperlihatkan hubungan antara
permintaan dari seorang individu terhadap
berbagai jenis barang dan jasa pada berbagai
tingkat harga
2. Kurva Permintaan Pasar, yaitu kurva yang
memperlihatkan hubungan antara
penjumlahan permintaan terhadap berbagai
barang dan jasa dari seluruh individu-individu
di dalam pasar pada berbagai tingkat harga
Tabel 1. DAFTAR PERMINTAAN BUKU
KEADAAN HARGA
(P)
JUMLAH YANG DIMINTA (Q) P Q R S T 5000 4000 3000 2000 1000 200 400 600 900 1300
Tabel 2. PERMINTAAN PASAR TERHADAP BUKU
HARGA (RP)
JUMLAH YANG DIMINTA Permintaan
Reza
Permintaan Karin
Permintaan Pasar (Reza dan Karin) 5000 4000 3000 2000 1000 10 15 30 50 70 10 15 20 30 45 20 30 50 80 115
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMINTAAN
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain baik sebagai barang
subtitusi maupun barang pelengkap
3. Pendapatan rumah tangga atau masyarakat
(dikenal sebagai barang inferior, barang
esensial, barang normal, barang mewah).
4. Selera masyarakat
5. Jumlah penduduk
DAMPAK DARI PERUBAHAN HARGA DAN
BUKAN HARGA
1. Dampak perubahan
harga
terhadap kurva
permintaan menghasilkan gerakan sepanjang
kurva permintaan atau
change in quantity
demanded
(lihat gambar).
2. Dampak perubahan
bukan harga
terhadap
kurva permintaan menghasilkan pergeseran
kurva permintaan atau
shift in demand
(lihat
gambar)
II
. HUKUM PENAWARAN DAN KURVA
PENAWARAN
•
HUKUM PENAWARAN : Semakin tinggi harga
suatu barang maka akan semakin banyak
jumlah barang yang akan ditawarkan oleh
penjual dan sebaliknya semakin rendah harga
suatu barang maka semakin sedikit jumlah
barang yang akan ditawarkan oleh penjual.
•KURVA PENAWARAN : memperlihatkan
hubungan antara jumlah barang yang
ditawarkan oleh penjual pada berbagai tingkat
harga
KURVA PENAWARAN
•
Kurva Penawaran Individu : kurva penawaran
dari seorang penjual atau perusahaan (lihat
gambar )
•
Kurva penawaran pasar : penjumlahan dari
seluruh kurva penawaran individu-individu
atau perusahaan-perusahaan yang ada di
dalam pasar (lihat gambar)
DAFTAR PENAWARAN BUKU KEADAAN HARGA (RUPIAH) JUMLAH YANG DITAWARKAN (UNIT) A B C D E 5000 4000 3000 2000 1000 900 800 600 375 100
Faktor-faktor Penentu Penawaran
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain
3. Biaya Produksi
4. Tujuan-tujuan perusahaan
PERUBAHAN-PERUBAHAN PADA
KURVA PENAWARAN
1. Perubahan harga pada kurva penawaran
menghasilkan gerakan sepanjang kurva
penawaran atau
change in quantity supplied
(lihat gambar).
2. Perubahan bukan harga pada kurva
penawaran menghasilkan pergeseran pada
kurva penawaran atau
shift in supply
(lihat
gambar)
MENENTUKAN HARGA DAN JUMLAH
DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN
1. Membuat kurva keseimbangan antara
permintaan dan penawaran (lihat gambar).
2. Perubahan keseimbangan karena perubahan
faktor-faktor lain di luar faktor harga akan
menggeser kurva permintaan dan penawaran:
a. Perubahan Permintaan atau Penawaran
b. Perubahan secara serentak Permintaan dan
Penawaran (lihat bagaimana membuat
PERMINTAAN DAN PENAWARAN BUKU TULIS
HARGA (RP) JUMLAH YANG DIMINTA (Q) JUMLAH YANG DITAWARKAN (Q) SIFAT INTERAKSI 5000 4000 3000 2000 1000 200 400 600 900 1300 900 800 600 375 100 Kelebihan Penawaran Keseimbangan Kelebihan PermintaanPerubahan-perubahan faktor-faktor lain diluar faktor harga yang mempengaruhi permintaan dan penawaran akan menyebabkan perubahan keseimbangan.
• Perubahan Permintaan atau Penawaran
1. Efek Pertambahan Permintaan (pergeseran kurva permintaan ke kanan).
2. Efek Pertambahan Penawaran (pergeseran kurva penawaran kekanan).
3. Efek Penurunan Permintaan (pergeseran kurva permintaan kekiri)
4. Efek Penurunan Penawaran (pergeseran kurva penawaran kekiri).
5. Perubahan secara serentak Permintaan dan Penawaran.
BAB 5
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
1. Elastistas Permintaan : melihat seberapa
besar pengaruh perubahan harga terhadap
perubahan jumlah barang yang diminta.
2. Elastisitas Penawaran : melihat seberapa
besar pengaruh perubahan harga terhadap
perubahan jumlah barang yang ditawarkan
MANFAAT MENGHITUNG ELASTISITAS PERMINTAAN
1. Dapat memprediksi perubahan-perubahan
yang akan terjadi di pasar dimana harga dan
jumlah barang yang ditransaksikan akan
berubah bila terjadi perubahan pada
penawaran
2. Menjadi acuan bagi perusahaan untuk
PERHITUNGAN KOEFISIEN ELASTISITAS PERMINTAAN
•
Definisi koefisien elastisitas permintaan : suatu
angka perbandingan yang menunjukkan sampai
seberapa besarkah perubahan jumlah barang
yang diminta akibat dari perubahan harga
Rumus:
% perubahan jumlah barang yang diminta Ed =
---% perubahan harga. Q 2 – Q 1/Q 1
---Kasus Harga Menurun
•
Pada saat harga beras Rp 4000,-/kg jumlah
yang diminta konsumen adalah 10.000 kg dan
pada waktu harga turun menjadi Rp. 3000,- /
kg jumlah beras yang diminta adalah 15.000
kg. Hitunglah elastisitas permintaan dengan
rumus diatas.
15.000 -10.000/ 10.000
1/2
•
Ed = --- = --- = -2
3.000
–
4.000 /4.000
- ¼
Artinya : perubahan harga 1% akan
Kasus Harga Meningkat
•
Bila harga meningkat dari Rp 3.000,- / kg
menjadi Rp 4.000,- / kg, maka permintaan
akan berkurang dari 15.000 kg menjadi 10.000
kg. Hitunglah Ed.
10.000
–
15.000/15.000
- 1/3
•
Ed = --- = --- = -1
Perhitungan Koefisien Elastisitas yang
Disempurnakan
Q
2- Q
1/ (Q
1+ Q
2)/2
2/5
•
Ed = --- = --- = - 1,4
Kurva Permintaan dan Elastisitas Permintaan
(Lihat Kurva Permintaan)
P (Rp) Q Keadaan Permintaan Koefisien Elastisitas 1.000 800 600 400 200 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 I II III IV 2000/3000 2/3 Ed = --- = --- = 3 200/900 2/9 2.000/5.000 2/5 Ed = ---- --- = --- = 1,4 200 / 700 2/7 2.000 / 7.000 2/7 Ed = --- = --- = 5/7 200/ / 500 2/5 2.000 / 9.000 2/9 Ed = --- = --- = 1/3 200 / 300 2/3
JENIS-JENIS ELASTISITAS PERMINTAAN
1. Tidak elastis sempurna
2. Elastis Sempurna
3. Elastis Uniter
4. Tidak Elastis
5. Elastis
Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
•
Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk
menggantikan barang yang bersangkutan:
semakin banyak barang pengganti ,
permintaannya cenderung elastis.
•
Persentase pendapatan yang akan
dibelanjakan untuk membeli barang tersebut:
semakin besar bagian pendapatan yang
diperlukan untuk membeli suatu barang,
permintaannya akan semakin elastis.
•
Jangka waktu : semakin lama jangka waktu
Elastistas Permintaan dan Hasil Penjualan
(lihat gambar)
•
Elastistas Permintaan yang lain:
1. Elastisitas Permintaan silang
% perubahan jumlah barang X yang diminta
Es =
---% perubahan harga barang Y
Untuk barang pelengkap, elastisitas silangnya
bernilai negatif, dan untuk barang subtitusi
2. Elastistas Permintaan Pendapatan
% perubahan jumlah barang yang diminta
•Ey =
---% perubahan pendapatan
Terdapat 2 jenis barang:
1. Barang inferior : elastisitas nya negatif
2. Barang normal : elastisitasnya positif
Elastisitas Penawaran
% perubahan jumlah barang yang ditawarkan
Es =
---% perubahan harga
Q
B- Q
A/ Q
AEs =
---P
B- P
A/P
ALihat gambar : apakah kurva penawaran
bersifat elastis sempurna, elastis, elastis
uniter, tidak elastis, dan tidak elastis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas
Penawaran
1. Perubahan biaya produksi : penawaran
bersifat tidak elastis bila kenaikan penawaran
hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan
biaya yang besar.
2. Jangka waktu analisis:
1. Sangat singkat : penjual tidak dapat
menambah penawarannya (penawaran
bersifat tidak elastis sempurna).
2. Jangka Pendek : perusahaan masih dapat
menggunakan faktor-faktor produksi yang
dimilikinya untuk menambah kapasitas
produksi secara intensif.
3. Jangka Panjang : dalam jangka panjang
produksi dan penawaran dapat ditambah,
sehingga penawarannya bersifat elastis.
KULIAH VI
APLIKASI TEORI
A. Masalah Jangka Panjang Sektor Pertanian
1. Petambahan permintaan barang pertanian
(sektor A) lambat. Mengapa?
•
Pertumbuhan ekonomi akan ↗ Y/kapita.
•↗ Y/kapita akan ↗ D
Adan D
Makan tetapi
↗ D
A< ↗D
M, dimana M adalah barang2
industri.
•
Hal ini menunjukkan elastisitas D
Arendah
dan elastisitas D
Mtinggi.
•
Akibatnya P
A↙ dan akan menyebabkan
kesejahteraan petani menurun
2. Kemajuan teknologi pesat
•
Kemajuan teknologi yang pesat dibidang
pertanian dan industri akan memperbesar
produksi barang2 pertanian (sektor A) dan
barang2 industri (M).
•
S
A< D
A,akibatnya P
A↙ sehingga
kesejahteraan petani akan berkurang (lihat
gambar)
•
Akibatnya tenaga kerja di sektor A pindah ke
B. Masalah jangka pendek dalam sektor
pertanian
1. Ketidakstabilan yang bersumber dari
perubahan penawaran.
•
Produksi pertanian dipengaruhi oleh musim
sehingga tingkat produksi pertanian
cenderung mengalami perubahan yang relatif
besar.
•
Kapasitas produksi cenderung mencapai
tingkat yang tinggi karena petani cenderung
memaksimalkan penggunaan tanahnya dan
tidak terpengaruh oleh permintaannya.
2. Ketidakstabilan yang ditimbulkan dari
perubahan permintaan
•
Elastistas permintaan barang-barang
pertanian adalah tidak elastis karena
barang-barang pertanian merupakan barang-barang
kebutuhan pokok, baik harganya mahal atau
murah.
Apa yang harus dilakukan untuk membantu petani agar kesejahteraannya dapat meningkat akibat terjadinya
perubahan harga-harga barang pertanian tersebut?
1. Membatasi jumlah produksi (quota) : akan berhasil bila barang yang dibatasi produksinya
permintaannya bersifat tidak elastis (lihat gambar 4). Kurva yang bergeser adalah kurva S
2. Campur tangan dalam jual beli (lihat gambar
5). :
a. Stabilisasi harga pada harga keseimbangan
pasar bebas. Kurva D bergeser , pada P tetap.
b. Stabilisasi harga pada harga yang lebih tinggi
c. Stabilisasi pendapatan dengan subsidi
•
Akibat penetapan harga yang lebih tinggi dari
harga keseimbangan maka produksi pertanian
meningkat. Kurva S bergeser secara vertikal
•
Karena itu pemerintah menetapkan harga
jaminan yang lebih tinggi dari harga
keseimbangan di pasar (lihat gambar).
3. Kebijakan Harga Maksimum
Apabila pada suatu saat D > S maka P ↗ ,
pemerintah dapat menetapkan harga yang
lebih rendah dari harga keseimbangan di
Beban Pajak dan
Beban Pajak dan Elastisitas Permint
Elastisitas Permintaan
aan
••
Karena pemerintah membeba
Karena pemerint
ah membebankan pajak
nkan pajak
terhadap suatu
terhadap suatu barang , maka otomatis harga
barang , maka otomatis harga
barang tersebut akan meningkat.
barang tersebut akan meningkat.
••
Tetapi siapakah yang menanggung beban
Tetapi siapakah yang menanggung beban
pajak lebih besar, konsumen atau produsen?
pajak lebih besar, konsumen atau produsen?
••
Besarnya beban pa
Besarny
a beban pajak yang ditanggung
jak yang ditanggung
kkonsumen atau produsen
onsumen atau produsen dipengaruhi oleh :
dipengaruhi oleh :
1.
1. El
Elas
asti
tisi
sittas pe
as permi
rmint
ntaa
aan & pen
n & penaw
awar
aran
an
a. Semakin
a. Semakin elastis
elastis kurva
kurva D
D maka
maka akan
akan semakin
semakin
kecil beban pajak yang ditanggung pembeli &
kecil beban pajak yang ditanggung pembeli &
semakin
b. Semakin elastis kurva penawaran, semakin
b. Semakin elastis kurva penawaran, semakin
besar
besar beban
beban pajak
pajak yang
yang ditanggung oleh
ditanggung oleh
pembeli dan semakin besar pengurangan
pembeli dan semakin besar pengurangan
jumlah Q
Subsidi
Subsidi
•
•
Subsidi adalah pemberian pemerintah kepada
Subsidi adalah pemberian pemerintah kepada
produsen
produsen untuk
untuk mengurangi
mengurangi biay
biaya
a produksi
produksi
yang ditanggung oleh produsen.
yang ditanggung oleh produsen.
•
•
Subsidi dapat menurunkan harga dan
Subsidi dapat menurunkan harga dan
memberikan
memberikan kkeuntungan
euntungan kkepada
epada pembeli
pembeli dan
dan
produsen.
Besarnya subsidi yang diterima oleh produsen
dan pembeli dipengaruhi oleh :
1. Elastisitas kurva permintaan : semakin elastis
kurva permintaan maka semakin besar
bagian dari subsidi yang akan diterima
produsen dan semakin besar pertambahan Q
yang diperdagangkan (lihat gambar).
2. Elastisitas kurva penawaran : semakin elatis
kurva penawaran , semakin kecil bagian dari
subsidi yang akan diperoleh produsen dan
semakin banyak perambahan jumlah Q yang
diperdagangkan (lihat gambar).
BAB VII
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN:
TEORI NILAI GUNA
•
Membahas:
1. Mengapa konsumen membeli lebih banyak
pada harga yang lebih rendah
2. Bagaimana komposisi dan jumlah barang
yang akan dibeli konsumen dengan
Terdapat 2 pendekatan :
•
Pendekatan kardinal : Manfaat yang diperoleh
konsumen dari mengonsumsi suatu barang
dapat dinyatakan secara kuantitatif
•
Pendekatan ordinal : manfaat yang diperoleh
seorang konsumen dari mengonsumsi suatu
barang tidak dapat dihitung secara kuantitatif,
tetapi dapat diukur dengan menggunakan
TEORI NILAI GUNA
•
Nilai guna total : jumlah seluruh kepuasan
yang diperoleh konsumen dari mengonsumsi
berbagai macam barang.
•
Nilai guna marginal: perubahan kepuasan
yang diperoleh konsumen sebagai akibat dari
perubahan penggunaan satu unit barang
HIPOTESA NILAI GUNA
•
Hukum nilai guna marginal yang semakin
menurun:
bahwa tambahan nilai guna yang
akan di peroleh seseorang dari mengonsumsi
suatu barang akan semakin turun apabila
orang tersebut terus menerus menambah
konsumsinya terhadap barang tersebut.
NILAI GUNA TOTAL DAN NILAI GUNA MARGINAL
JUMLAH MANGGA YANG DI MAKAN NILAI GUNA TOTAL NILAI GUNA MARGINAL 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0 30 50 65 75 83 87 89 90 89 85 78 -30 20 15 10 8 4 2 1 -1 -4 -7CARA MEMAKSIMUMKAN NILAI GUNA
•
Contoh:
1. P
Aadalah 3x P
B2. Nilai guna marginal (MU) ke 2 macam barang
adalah sama
Barang manakah yang akan memberikan
tambahan kepuasan yang lebih besar?
SYARAT PEMAKSIMUMAN NILAI GUNA
•Faktanya harga berbagai macam barang
adalah berbeda, maka syarat pemaksimuman
nilai guna adalah: Setiap rupiah yang
dikeluarkan untuk membeli unit tambahan
berbagai jenis barang akan memberikan nilai
guna marginal yang sama besarnya.
•
Seseorang akan memaksimumkan nilai guna
dari barang-barang yang dikonsumsinya
apabila perbandingan nilai guna marginal
berbagai barang tersebut adalah sama
dengan perbandingan harga barang-barang
tersebut.
Lanjutan:
2. Seseorang akan memaksimumkan nilai guna
dari barang-barang yang dikonsumsinya apabila
nilai guna marginal untuk setiap rupiah yang
dikeluarkan adalah sama untuk setiap barang
yang dikonsumsinya.
Nilai guna marginal per Rp= MU/P = 5/5000=
50/50.000 = 1/1000.
→ MU barang A
MU barang B
MU barang C
-- = =
Teori Nilai Guna dan Teori Permintaan
•
Bila P ↗ maka MU per Rupiah akan menjadi
↘. Mengapa? :
•
Efek Subtitusi
Misal P
A↗ dan harga barang lain misal B
tidak ↗, maka MU
A/ P
A< MU
B/ P
B.Dengan demikian nilai guna akan ↗ jika
konsumen membeli lebih banyak barang B dan
mengurangi pembelian barang A.
2. Efek Pendapatan:
a. Bila pendapatan tetap (Y), maka kenaikan P
akan menyebabkan pendapatan riil menurun.
Artinya kemampuan pendapatan untuk
membeli barang-barang semakin kecil dari
sebelumnya.
b. Konsumen akan
↘
permintaannya terhadap
berbagai barang , termasuk barang yang
sudah naik tersebut.
c. Dan sebaliknya bila dengan P tetap, maka
penurunan P akan
↗ Y
riil, akan
↗ D
berbagai macam barang, termasuk barang
yang sudah turun harganya.
SURPLUS KONSUMEN
•
Yaitu selisih antara kepuasan yang diperoleh
konsumen dari membeli sebuah barang
dengan harga untuk memperoleh barang
tersebut.
SURPLUS KONSUMEN SEORANG KONSUMEN
JUMLAH KONSUMSI MANGGA/MINGGU HARGA YANG INGIN DIBAYAR KONSUMEN (Rp) SURPLUS KONSUMEN (PADA HARGA Rp.700/buah) JUMLAH SURPLUS KONSUMEN Mangga ke 1 Mangga ke 2 Mangga ke 3 Mangga ke 4 Mangga ke 5 Mangga ke 6 Mangga ke 7 Mangga ke 8 1.700 1.500 1.300 1.100 900 700 500 300 1.000 800 600 400 200 0 1.000 1.800 2.400 2.800 3.000 3.000•
Kegiatan perusahaan dalam produksi
Perlu analisis :
1. Faktor-faktor produksi yang akan
digunakan untuk menghasilkan
barang-barang dan jasa.
2. Biaya produksi.
3. Perbandingan antara hasil penjualan
dan biaya yang dikeluarkan untuk
menentukan tingkat produksi yang
akan memberikan keuntungan.
BIAYA PRODUKSI
•
Yaitu semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor
produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang
yang akan di produksi.
•
Terdapat 2 kelompok biaya :
1. Biaya eksplisit : adalah
pengeluaran-pengeluaran perusahaan berupa
pembayaran dengan menggunakan uang
untuk mendapatkan faktor-faktor produksi
dan bahan-bahan mentah yang dibutuhkan
•
: adalah
perusahaan skala kecil baik
permodalan, produksi dan
penjualannya
•
oleh beberapa orang. Permodalan
berasal dari anggotanya dan membagi
keuntungan berdasarkan perjanjian
•
perusahaan yang dapat memperoleh
modal dari masyarakat melalui
penjualan saham
Bentuk Organisasi Perusahaan
Perusahaan perseorangan
Firma
adalah perusahaan yang di miliki
•
Keuntungan akan diperoleh bila hasil
penjualan lebih besar dari biaya
produksi
•
Perusahaan akan memperoleh
keuntungan maksimum pada saat
selisih antara hasil penjualan dan
biaya produksi adalah paling besar
TUJUAN PERUSAHAAN :
•
: komposisi
faktor produksi yang diperlukan untuk
mencapai produksi maksimum
•
komposisi faktor
produksi yang akan meminimumkan
biaya produksi yang dikeluarkan untuk
mencapai tingkat produksi tertentu
Bagaimanakah komposisi dan banyaknya
faktor-faktor produksi yang akan
digunakan?
Output Maximization
•
Fungsi Produksi : menunjukkan sifat
hubungan diantara faktor-faktor
produksi dan jumlah output yang akan
dihasilkan
•
Ada 2 pendekatan teori produksi :
1. Teori produksi dengan satu faktor
berubah : Q = f ( L )
2. Teori produksi dengan 2 faktor
berubah : Q = f (K, L)
FUNGSI PRODUKSI TEORI
PRODUKSI
1.Teori Produksi dengan satu
faktor berubah
•
Persamaan : Q = f (L), artinya
fungsi produksi yang
menggambarkan hubungan antara
tingkat produksi suatu barang
dengan jumlah tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan
berbagai tingkat produksi barang
tersebut.
•
:
Apabila faktor produksi yang dapat
diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus
menerus ditambah sebanyak satu unit,
pada awalnya produksi total akan
meningkat semakin banyak, akan
tetapi pada suatu tingkat tertentu
produksi tambahan akan semakin
berkurang dan akhirnya mencapai nilai
negatif.
HUKUM HASIL LEBIH YANG
SEMAKIN BERKURANG
Lanjutan… the law of diminishing returns
Sifat penambahan produksi seperti ini
menyebabkan penambahan produksi
total semakin lambat, kemudian
mencapai maksimum dan akhirnya
menurun.
:
: produksi total mengalami
penambahan yang cepat
penambahan produksi total
semakin lambat
produksi total semakin
↙
Ada 3 tahap produksi
1. Tahap 1
1 1 150 150 150 1 2 400 250 200 1 1 3 810 410 270 1 4 1080 270 270 1 5 1290 210 258 1 6 1440 150 240 2 1 7 1505 65 215 1 8 1520 15 180 1 9 1440 -80 160 3 1 10 1300 -140 130
Hubungan Jumlah TK dan Jumlah Produksi
Tanah Tenaga
Kerja ProduksiTotal (TP) Produksi Marginal (MP) Produksi Rata-rata (MP) Tahap Produksi
•
Produksi Total : total produksi yang
dihasilkan dari kombinasi
faktor-faktor produksi yang ada
•
MP =
∆
TP/
∆
L, tambahan 1 unit
output akibat penambahan 1 unit TK
•
AP = TP/L, produksi rata-rata.
PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI
RATA-RATA DAN PRODUKSI MARGINAL
•
Fungsi produksi : Q = f (K, L)
•Untuk menggambarkan fungsi
produksi diperlukan :
1. Kurva Produksi Sama atau
Isoquant. Contoh: lihat tabel.
2. Kurva atau Garis Biaya Sama atau
Isocost
2. Teori Produksi dengan dua faktor
berubah
Gabungan TK dan Modal
A
1
6
B
2
3
C
3
2
D
6
1
Dalam hal ini
biaya produksi sudah di tentukan dan
yang akan di hitung adalah berapa
output maksimum
Dalam hal ini jumlah
output sudah ditentukan dan yang
akan dihitung adalah berapa biaya
minimum
Dua keadaan yang akan dicapai
sebuah perusahaan
1. Memaksim mkan Produ si ata
Output Maximization.
2. Meminimumkan Biaya atau Cos
Minimization.
a. Biaya Total atau TC , dimana
TC = TFC + TVC
b. Biaya Rata-rata atau AC, dimana
AC = AFC + AVC
c. Biaya Marginal atau MC, dimana
MC = TC
n- TC
n-1atau
MC =
∆
TC/
∆
q
TEORI BIAYA PRODUKSI
Biaya Produksi dalam jangka pendek
0 0 50 0 50 - - - -1 2 50 50 100 25 25 25 50 2 6 50 100 150 12.5 16.7 16.7 25 3 12 50 150 200 8.3 12.5 12.5 16.7 4 20 50 200 250 6.25 10 10 12.5 5 27 50 250 300 7.1 9.3 9.3 11.1 6 33 50 300 350 8.3 9.1 9.1 10.6 7 38 50 350 400 10.0 9.2 9.2 10.5 8 42 50 400 450 12.5 9.5 9.5 10.7 9 45 50 450 500 16.7 10 10 11.1 10 11 47 48 50 50 500 550 550 600 25 50 10.6 11.5 10.6 11.5 11.7 12.5
Tabel Biaya Produksi Dalam Jangka
Pendek
Jumlah